Kebersihan Mulut
Oleh :
Maria Yosefa Sekar Wiharti
005/ G/ 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan menjaga kebersihan mulut adalah untuk mencegah penumpukan plak. Plak adalah
suatu endapan lunak yang terdiri dari kumpulan bakteri yang berkembang biak diatas suatu
matriks, yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi, bila seseorang mengabaikan
kebersihan gigi dan mulutnya. Plak akan merusak jaringan gigi dan jaringan periodontal, yang
lama-kelamaan akan mengakibatkan adanya karang gigi, gingivitis, karies, periodontitis dan
pocket.
Sebagai tenaga medis di bidang kedokteran gigi maka perlu untuk mengetahui apa itu
kebersihan mulut, cara pemeriksaan serta kriteria dan indeks kebersihan mulut. Maka dari itu
saya tertarik untuk menyusun makalah ini sebagai syarat tugas yang diberikan oleh dosen mata
kuliah prostodonsia.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana cara pemeriksaan kebersihan mulut
2. Mengetahui kriteria kebersihan mulut
3. Mengetahui indeks kebersihan mulut
BAB II
ISI
2.1 Definisi Kebersihan Mulut
Kebersihan mulut merupakan suatu kondisi atau keadaan terbebasnya gigi geligi dari plak dan
kalkulus, keduanya selalu terbentuk pada gigi dan meluas ke seluruh permukaan gigi. Hal ini
disebabkan karena rongga mulut bersifat basah, lembab dan gelap, dengan kata lain lingkungan
yang menyebabkan kuman berkembang biak.
Tujuan memelihara kebersihan mulut adalah untuk mencegah penumpukan plak. Plak adalah
suatu endapan lunak yang terdiri dari kumpulan bakteri yang berkembang biak diatas suatu
matriks, yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi, bila seseorang mengabaikan
kebersihan gigi dan mulutnya. Plak akan merusak jaringan gigi dan jaringan periodontal, yang
lama-kelamaan akan mengakibatkan adanya karang gigi, gingivitis, karies, periodontitis dan
pocket.
Karang gigi (calculus) adalah suatu endapan keras yang terletak pada permukaan gigi yang
berwarna mulai dari kekuning-kuningan, kecoklat-coklatan, sampai kehitam-hitaman dan
mempunyai permukaan kasar. Karang gigi juga tempat yang baik untuk pertumbuhan plak
dengan semua akibat dari plak tersebut. Karang gigi yang tidak dirawat akan mengakibatkan
gingivitis, bau mulut, estetika jadi jelek, gigi goyang, periodontitis dan karies gigi.
OHI merupakan gabungan dari indeks debris dan indeks kalkulus, masing-masing
didasarkan pada 12 angka pemeriksaan skor debris atau kalkulus pada permukaan bukal
dan lingual dari 3 segmen dalam tiap rahang, yaitu:
1. Segmen pertama, mulai dari distal caninus sampai molar ketiga kanan rahang atas.
3. Segmen ketiga, mulai dari mesial caninus sampai molar ketiga kiri.
Rahang atas dan rahang bawah masing masing dibagi 3 segmen. Pemberian
skor debris dan kalkulus pada setiap segmen didasarkan pada permukaan bukal dan
lingual yang paling banyak tertutup debris atau kalkulus, sehingga skor bukal dan lingual
tidak harus diambil dari gigi yang sama. Pemberian skor juga diambil dari gigi permanen
yang sudah erupsi penuh. Oral Hygiene Index (OHI) mengukur debris dan kalkulus yang
menutupi permukaan gigi dan terdiri dari dua komponen yakni indeks debris dan indeks
kalkulus. Masing-masing indeks mempunyai rentangan skor 0 3. Oral Hygiene Index
(OHI) diperoleh dengan menjumlahkan nilai indeks debris (Gambar 1) dan indeks
kalkulus
Masing masing skor debris dan kalkulus dijumlahkan secara terpisah, kemudian
didapat 12 angka untuk debris dan 12 angka untuk kalkulus. Skor total dari pemeriksaan
debris atau kalkulus berkisar dari 0 sampai 36. Indeks debris perorangan didapat dari skor
total debris dibagi jumlah segmen yang diperiksa (berkisar dari 0 sampai 6), sehingga
indeks debris minimum 0 dan maksimum 6. Hal ini berlaku juga untuk indeks kalkulus.
Kedua indeks tersebut digabung sebagai Oral Hygiene Indeks yang berkisar antara 0
sampai 12.
Tabel 1
KRITERIA N
L
A
Tabel 2
KRITERIA N
L
A
Calculus Index =
OHI-S atau Oral Hygiene Index Simplified merupakan hasil penjumlahan Debris
Index(DI) dan Calculus Index (CI).
Atau
OHI-S = DI + CI
Mengukur daerah permukaan gigi yang ditutupi oleh food debris atau kalkulus. Untuk
pemeriksaan OHI-S, Greene and Vermillion menetapkan bahwa gigi indeks yang digunakan
adalah 4 gigi posterior dan 2 gigi anterior. 6 1 6
616
Rahang atas yang diperiksa adalah permukaan bukal gigi M1 kanan atas, permukaan labial
gigi I1 kanan atas dan permukaan bukal gigi M1 kiri atas. Pemeriksaan dilakukan di
permukaan bukal karena saluran muara untu kelenjar saliva yaitu pada glandula parotis
terletak di darah bukal.
Rahang bawah yang diperiksa adalah permukaan lingual gigi M1 kiri bawah, permukaan
labial gigi I1 kiri bawah dan permukaan lingual gigi M1 kanan bawah. Pemeriksaan pada
permukaan lingual karena saluran muara untuk kelenjar saliva yaitu pada glandula
sublingualis terletak di darah lingual.
Apabila salah satu gigi indeks telah hilang atau tinggal sisa akar, maka penilaian dapat
dilakukan pada gigi pengganti yang dapat mewakili :
Apabila gigi M1 RA atau RB tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi M2 Ra atau RB.
Apabila gigi M1 dan M2 RA dan RB tidaka ada, maka penilaian dilakukan pada gigi M3 RA
atau RB.
Apabila gigi M1, M2 dan M3 RA dan RB tidak ada, maka penilaian tidak dpt dilakukan.
Apabila gigi I1 kanan RA tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi I1 kiri RA.
Apabila gigi I1 kanan dan kiri RA tidak ada, maka tidak dapat dilakukan penilaian.
Apabila gigi I1 kiri RB tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi I1 kanan RB.
Apabila gigi I1 kanan dan kiri RB tidak ada, maka tidak dapat dilakukan penilaian.
o 1 = food debris lunak/kalkulus yang menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi.
o 2 = food debris lunak/kalkulus yang menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi, tetapi
tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi.
o 3 = food debris lunak/kalkulus yang menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi
Tingkat kebersihan mulut secara klinis pada OHI-S dapat dikategorikan sebagai berikut :
2. Plaque Index
Pada tahun 1964, Loe dan Silness mengembangkan Plaque Index sebagai komponen Gingival
Index (GI). Penilaian dilakukan pada permukaan distofasial, fasial, mesiofasial dan lingual.
Penilaian plaque index dilakukan dengan menggunakan kaca mulut dan sonde setelah gigi
dikeringkan. Plaque Index tidak meniadakan gigi atau mengganti gigi dengan restorasi gigi
atau mahkota. Salah satu dari semua gigi atau hanya gigi yang diseleksi dapat digunakan
dalam Plaque Index. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan 6 gigi = 6 2 4
426
Penilaian Plaque Index setiap area diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai dari keempat
permukaan setiap gigi. Jumlah nilai Plaque Index setiap area dibagi empat, maka diperoleh
Plaqu Index untuk gigi. Sedangkan nilai Plaque Index setiap orang diperoleh dengan cara
menjumlahkan nilai Plaque Index setiap gigi kemudian dibagi dengan banyaknya gigi yang
diperiksa.
1 = selapis tipis plak melekat pada tepi gingiva dan daerah yang berdekatan dengan gigi.
2 = pengumpulan deposit lunak yang sedang disertai poket gingival dan pada tepi gingiva
dan/ atau berdekatan dengan permukan gigi.
3 = banyaknya deposit lunak yang disertai poket gingival dan/ atau pada tepi gingiva dan
berdekatan dengan permukaan gigi.
PHP oleh Podshadley dan Haley merupakan indeks pertama yang dikembangkan untuk tujuan
yang semata-mata menilai kebersihan individu dalam membersihkan food debris setelah
instruksi menyikat gigi. Indeks ini mencatat ada tidaknya food debris dengan nilai 1 atau 0,
secara berturut-turut menggunakan seluruh permukaan dari enam gigi yan dipakai dalam
OHI-S.
Permukaan setiap gigi dibagi menjadi 5 area yaitu 3 area yang dibagi secara longitudinal,
dengan 1/3 tengah dibagi secara horizontal menjadi 3 area lagi. Pemberian nilai didahului
dengan menggunakan disclosing solution. Penilaian PHP setiap orang diperoleh dengan
cara menjumlahkan nilai kelima area setiap permukaan gigi dan kemudian dibagi dengan
banyaknya permukaan gigi yang diperiksa.
http://idafarida73.blogspot.co.id/2012/09/cara-mengukur-kebersihan-mulut-ohi-s.html
http://pandatitit.blogspot.co.id/2008/04/indeks-kebersihan-mulut-kebersihan.html
https://rlagista.wordpress.com/2013/12/01/ohi-oral-hygiene-index/