Anda di halaman 1dari 25

PENGISIAN KARTU STATUS

LABORATORIUM ORTODONSIA

FKG UNMAS DENPASAR


DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2
Yusfitra (011)
Ni Nyoman Tri Widnyani Krisna. D (012)
Desak Nym Wiga Kusuma Ratih (013)
Tri Claudia Clarasita (014)
Ni Luh Gita Meidinasari (015)
Putu Yunita Oka Pardani (016)
Ni Made Wahyu Rianjani (017)
Putu Krisnanda Pratama (018)
Ni Nyoman Astiti Putri Danajayati (019)
Venda Novi Rianta (020)
No. Kasus : -
No. O.D : 48860/V/2011
Tutor : drg. Dwis Syahrul,
M.Kes
Instruktor : -

Nama penderita : Ni Kadek Widiyanti


Kelamin : Perempuan
Umur : 12 tahun
Tanggal lahir : Denpasar, 6 Juni 1999
Tempat tinggal : Jl. Letda Reta/no.7 Denpasar
Nama orang tua / wali : I Wyn Remaja
Nama Operator : Ariningsih ( 010/G/03 )
4. ANALISA MODEL
Bentuk lengkung gigi
Rahang atas : normal
Rahang bawah : normal

Lengkung RA Lengkung RB
Jumlah lebar 4 incisivi RA : 29 cm 29 mm,
Normal
Gigi Lebar mesiodistal
11 8 mm
21 8 mm
12 6,5 mm
22 6,5 mm
Jumlah 29 mm
skrepansi pada model ( model diskrepancy) :
Tempat yang tersedia (available space)
RB : 66 mm

Pengukuran tempat yang tersedia pada rahang bawah dengan


menggunakan brace wire
Kurva spee : Datar

Cara mengukur Kurva Spee

Diastema antara gigi :


17 16 15 14 13 21 22 23 24 25 26
12 11
47 46 45 4 4 43 31 41 33 34 35 36
37
Tempat yang dibutuhkan ( required
space) :
RB : 50 mm

Pengukuran tempat yang dibutuhkan


menggunakan jangka

Jumlah kekurangan tempat : tidak ada


kekurangan tempat ( tempat yang tersisa
sebesar 16 mm )
Pergeseran gigi gigi
Sagital
RA
Anterior : gigi 12 lebih ke labial dari gigi
22
Posterior : gigi 14 lebih ke lingual dari gigi
24

RB :
Anterior : tidak ada
Posterior : gigi 44 lebih ke mesial dariada
gigi 34
Transversal
RA :
Anterior : gigi 12 lebih ke labial dari gigi 22
Posterior : gigi 24 lebih ke lingual dari gigi 14

RB :
Anterior : gigi 43 lebih ke mesial dari gigi 33
Posterior : gigi 34 lebih ke limgual dari gigi 44
Cara mengukur pergeseran
gigi

RB simetrogr RA
Gigi gigi yang terletak salah
Rahang atas :
14 Rotasi mesiobukal eksentrik 12 Rotasi
mesiolabial eksentrik
Rahang bawah
33 dan 43 mendekati garis median
Pergeseran garis median terhadap muka
Rahang atas : tidak ada pergeseran garis median
Rahang Bawah : tidak ada pergeseran garis
median

Kelainan kelompok gigi


Letak berdesakan : tidak ada kelompok gigi
berdesakan
Supra posisi : tidak ada supra posisi gigi

Infra posisi
rahang atas, regio : anterior pada gigi 11 , 12 dan
regio posterior pada gigi 25 , 26, pada gigi 17, 27
dengan suspect masih dalam masa pertumbuhan

- rahang bawah, regio : posterior pada gigi 44, 45,


36 , 34 ,35

Retrusi anterior : tidak ada retrusi gigi


Protrusi anterior : tidak ada retrusi gigi
Relasi geligi posterior rahang atas terhadap
rahang bawah
4.1 Sagital
Caninus kanan: Caninus kiri :
Neutroklusi Neutroklusi
4.1 Sagital
Molar kanan: Molar kiri :
Neutroklusi Neutroklusi
1.4.2. Transversal : normal
1.4.3. Vertikal : normal

Relasi geligi anterior rahang atas terhadap


rahang bawah :
- overbite : Bertambah ( 3,5 mm)
- overjet : Normal ( 2 mm)
Pengukuran Overbite

Pengukuran Overjet
II. Etiologi dari pada maloklusi
Faktor keturunan :
Kebiasaan jelek :
Kehilangan prematur gigi sulung :
Kelainan otot mulut :
Kelainan jumlah gigi :
Kelainan frenulum labii :
Penyakit :
Defek kongenital :
Latrogenik :
Sebab sebab yang tidak diketahui :
III. Diagnosa
Klasifikasi maloklusi angle :
Klas I, disertai dengan gigitan dalam
cingulum dan multiple diastema pada
rahang atas dan rahang bawah. RB
diastema multipel oleh karena suspect
agenesi gigi 42 dan 32 .
IV. Ringkasan
1) Seorang perempuan berusia 12 tahun dengan
diagnosa maloklusi klas I Angle disertai dengan
gigitan dalam cingulum dan multiple diastema
pada rahang atas dan rahang bawah. RB diastema
multiple oleh karena suspect agenesi gigi 42 dan
32 .
2) Terdapat infraposisi pada rahang atas regio
anterior pada gigi 11 ,12 dan regio posterior pada
gigi 25, 26, dan khususnya pada gigi 17,27
dengan suspect masih dalam masa pertumbuhan.
Pada rahang bawah regio posterior pada gigi 44,
45, 46, 34, 35
3) Gigi yang terletak salah pada rahang atas regio
anterior pada gigi 14 dan 12 rotasi mesio bukal
eksentrik, dan rahang bawah pada gigi 43, 33
mendekati garis median.
4) Terdapat pergeseran gigi-gigi, dalam bidang
sagital RA regio:
Anterior : gigi 12 lebih ke labial dari gigi 22
Posterior : gigi 14 lebih ke lingual dari gigi 24
RB regio:
Anterior : tidak ada
Posterior : gigi 44 lebih ke mesial dariada gigi
34
Dalam bidang transversal RA regio:
Anterior : gigi 12 lebih ke labial dari gigi 22
Posterior : gigi 24 lebih ke lingual dari gigi 14
RB regio :
Anterior : gigi 43 lebih ke mesial dari gigi 33
Posterior : gigi 34 lebih ke limgual dari gigi 44
5) Overbite bertambah ( 3,5 mm )
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai