Anda di halaman 1dari 14

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

CASE BASED DISCUSSION (CBD)


SPACE MAINTAINER

Nama Pasien : Sahriyanti (P)

Tempat / tgl. lahir : Banjarmasin, 17 – 08 - 2011

Alamat rumah : Jl. Simpang Kuripan Gg. 10 RT16/RW01

No. Telepon : 085392337909

: Ismi Aulia (1931111320094)


Rudie Syahrizal Akhmad (1931111310039)
Operator / No. Mhs
Sulfirdayanti alfiani ( 19311113220003)
I. PENDAHULUAN
Gigi sulung mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan gigi tetap. Kehilangan gigi sulung sebelum waktunya akan
mengakibatkan kondisi kompleks pada rongga mulut anak, antara lain perubahan
pertumbuhan oklusi, kekurangan tempat pada gigi permanen, anak kesulitan untuk
makan yang berdampak kekurangan asupan nutrisi.
Tanggal dini gigi sulung dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, salah
satunya yaitu kecelakaan, anak terjatuh sehingga giginya tercabut, gigi rusak akibat
karies yang besar, dan resorbsi yang terlalu cepat pada akar gigi sulung. (Raharjo P,
2012; McDonald dkk, 2015)
. Premature loss dapat menyebabkan gangguan pada erupsi gigi permanen
bila didapatkan kekurangan lengkung rahang. Gigi tetap akan erupsi keluar dari
lengkung rahang sehingga terjadi gigi berjejal atau maloklusi, sebagai contoh gigi
molar sulung yang tanggal terlalu cepat biasanya di ikuti oleh migrasi molar pertama
ke mesial terlihat enam bulan setelah pencabutan (Nowak AJ dkk, 2019). Premature
loss dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, yaitu kecelakaan, anak terjatuh
sehingga giginya tercabut, gigi rusak akibat karies yang besar dan tidak dapat lagi
dilakukan perawatan sehingga menjadi sumber infeksi jika tidak dilakukan tindakan
ekstraksi, dan juga oleh karena adanya resorbsi yang terlalu cepat pada akar gigi
sulung. (Raharjo P, 2012; McDonald dkk, 2015).

II. LAPORAN KASUS

: Ismi Aulia
No. Rekam medis : 01.56.56 Operator Rudie Syahrizal A.
Sulfirdayanti alfiani
Tgl. Pemeriksaan : 25 juli 2021 Tanda tangan :

Identitas Pasien
Nama lengkap : Sahriyanti Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 17-08-2011 Umur : 8 tahun
Alamat Rumah : Jl. Simpang Kuripan Gg.10 RT16/RW01
Orang tua/Pengantar
Nama : Yusuf
Alamat : Jl. Simpang Kuripan Gg.10 RT16/RW01
No. Telepon : 085392337909
Pemeriksaan subyektif
Keluhan utama (chief complaint) : Pasien perempuan usia 8 tahun tahun datang ke RSGM GHA
poli KGA atas izin orang tuanya dengan keluhan gigi bawah belakang bagian kiri dan kanan dan
gigi atas belakang bagian kanan ompong. Orang tua pasien ingin gigi anaknya dirawat.
Riwayat penyakit sekarang (present illlness) : Tidak ada keluhan
Riwayat gigi-geligi (past dental history) :
a. Berapa lama waktu tidak bergigi ?
Gigi 75 dan 84 = ± 1 bulan yang lalu
b. Waktu pencabutan gigi dan sebabnya :
± 1 bulan yang lalu karena resorpsi fisiologis
Riwayat kesehatan umum (past medical history) :
Pasien tidak ada riwayat penyakit jantung
Pasien tidak ada riwayat mudah berdarah
Pasien tidak ada riwayat anemia
Pasien tidak ada riwayat gangguan endokrin
Pasien tidak ada riwayat penyakit diabetes
Pasien tidak ada riwayat asma
Pasien tidak ada riwayat epilepsi
Pasien tidak ada alergi terhadap obat tertentu
Pasien saat ini tidak ada mengonsumsi obat
Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit
Nafsu makan pasien baik

Riwayat kesehatan keluarga (family history) :


Ayah : Sehat, tidak memiliki riwayat penyakit sistemik
Ibu : Sehat, tidak memiliki riwayat penyakit sistemik

Pemeriksaan obyektif
Catatan: pasien duduk tegak kepala pada posisi natural, FHP sejajar lantai, bibir rest posisi, gigi-
geligi dalam relasi sentrik oklusi
Pemeriksaan ekstra oral
Bentuk wajah : Simetris Bilateral
Profil muka : Cembung
Penutupan bibir : Negatif
TMJ : Normal
Kelenjar getah bening : Normal
Kelenjar saliva mayor : Normal
Pemeriksaan intra oral
Keadaan jaringan lunak : Normal
Tonsil : Normal
Bentuk lingir : Parabola
Tahapan gigi geligi : Campuran tahap awal
Garis median : Sejajar
Gigi anterior : Openbite
Relasi molar tetap pertama : Maloklusi Kelas 1 Angle
Gigitan : Normal
Anomali gigi : Tidak ada
Gigi tanggal dini : 75 dan 84
Persistensi gigi sulung : Tidak ada
Perawatan gigi sebelumnya : Fissure Sealant pada gigi 46, GIC kelas I gigi 65, Pulpotomi
vital dan SSC pada gigi 85, ekstraksi gigi 55

Pemeriksaan klinis elemen gigi :

BE BE BE PE BE BE PE BE BE BE

BE BE BE BE BE BE BE BE BE BE

Fotometri Ekstra Oral


Lateral kiri Frontal Lateral kanan
Keterangan :
Profil Muka : Cembung
Bentuk wajah : Asimetri

Fotometri Intra Oral


Lateral kanan Frontal Lateral Kiri
Oklusal Rahang Atas Oklusal Rahang Bawah

Fotometri Radiografi
Radiografi Panoramik/OPG

Keterangan:
- Terdapat benih gigi 15, 35 dan 44 yang belum erupsi - Tidak terdapat kelainan TMJ
- Gigi 55, 75 dan 84 premature loss - Rongga hidung normal
- Semua benih gigi lengkap
- Arah pertumbuhan gigi normal
- Terdapat akar gigi belum terbentuk sempurna
Radiografi Periapikal/Dental

Periapikal gigi 15

Periapikal gigi 75
Periapikal gigi 84
Keterangan :
- Terdapat resorpsi tulang alveolar
- Akar benih gigi 15 belum terbentuk sempurna ( < 1/3 akar )
- Akar benih gigi 35 belum terbentuk sempurna ( < 1/3 akar )
- Akar benih gigi 44 belum terbentuk sempurna ( < 1/3 akar )

Diagnosa
Klasifikasi menurut : Bauer
Kelas : RB: Kelas 4 yaitu bilateral mandibular posterior
Diagnosa klinik : Premature loss gigi, 75 dan 84

Analisis ruang
1. s Moyers
RAHANG BAWAH

Kanan Kiri
12,5 mm (a) 11,5 mm
7 mm (b) 5,5 mm
16 mm (c) 16,5 mm
35,5 mm Jumlah 33,5 mm

Regio Kanan
Tempat yang tersedia : 23 mm
Tempat yang dibutuhkan
2 1 1 2 (diukur) : 23 mm
5 4 3 (perkiraan) : 21,3 mm
Jumlah tempat yang dibutuhkan : 21,3 mm
Kelebihan/kekurangan : 23 – 21,3
: 1,7 mm

Regio Kiri
Tempat yang tersedia : 22 mm
Tempat yang dibutuhkan
2 1 1 2 (diukur) : 23 mm
5 4 3 (perkiraan) : 21,3 mm
Jumlah tempat yang dibutuhkan : 21,3 mm
Kelebihan/kekurangan : 22 – 21,3
: 0,7 mm
2. Analisis Huckaba

RAHANG BAWAH

Y1 = lebar gigi premolar sebenarnya


Y2 = lebar gigi premolar dalam rontgent
X1 = lebar gigi molar sulung sebenarnya
X2 = lebar gigi molar sulung dalam rontgent

- M-D 35 sebenarnya = 10,5 mm x 7,5 mm


10 mm
M-D 35 sebenarnya = 7,875 mm

- M-D 44 sebenarnya = 9 mm x 6,5 mm


8 mm
M-D 45 sebenarnya = 7,3125 mm

Regio 3
Ruang yang tersedia = 8 mm
Ruang yang diperlukan = 7,875 mm
Kelebihan/kekurangan = 0,125 mm
Regio 4
Ruang yang tersedia = 7,5 mm
Ruang yang diperlukan = 7,3125 mm
Kelebihan/kekurangan = 0,1875 mm

3. Analisis Tanaka Johnston

RAHANG BAWAH
Perkiraan ukuran lebar kaninus dan premolar pada satu kuadran rahang bawah =
(0,5 x jumlah mesiodistal 2 1 1 2 ) + 10,5 mm = (0,5 x 23 mm) + 10,5 mm = 22 mm

Regio kiri
Tempat yang tersedia / Lengkung Rahang : 33,5 mm
Tempat yang dibutuhkan/Lengkung Gigi :
Lebar gigi 1 2 : 11,5 mm
Perkiraan berdasarkan analisa tanaka johnson 5 4 3 3 4 5 : 22 mm
total : 33,5 mm
Ruang yang tersedia : 33,5 mm
Ruang yang dibutuhkan : 33,5 mm
Kelebihan ruang : 0 mm
Regio kanan
Tempat yang tersedia / Lengkung Rahang : 35,5 mm
Tempat yang dibutuhkan/Lengkung Gigi :
Lebar gigi 2 1 : 12,5 mm
Perkiraan berdasarkan analisa tanaka johnson 5 4 3 3 4 5 : 22 mm
total : 34,5 mm
Ruang yang tersedia : 35,5 mm
Ruang yang dibutuhkan : 34,5 mm
Kelebihan ruang : 1 mm

Rencana Perawatan
Indikasi perawatan : Removable Space Maintainer
Desain
RAHANG BAWAH

1 2
Keterangan :

1 : plat akrilik
2 : busur labial tipe short 0,7 mm dari gigi 33
ke gigi 43
3 : penambahan anasir gigi 75 dan 84 yang di
jadikan sebagai space maintainer untuk
3 menjaga ruang, dan di lakukan observasi
hingga gigi 35 dan 44 erupsi
4 4 : C-claps 0,8 mm pada gigi 36 dan 46
5 : Sayap bukal akrilik
6 : Kontrol 7 hari setelah insersi untuk melihat
adaptasi space maintainer terhadap rongga
5 5 mulut
7 : Kontrol 18 hari setelah insersi

III. TINJAUAN PUSTAKA


Space maintainer adalah alat yang digunakan untuk menjaga ruang akibat
kehilangan dini gigi
sulung, penggunaannya dengan cara dipasangkan pada dua gigi. Fungsi dari space
maintainer adalah mencegah terjadinya pergeseran gigi ke ruang yang ada akibat
pencabutan dini, mencegah terjadinya ekstrusi gigi pada rahang yang berlawanan,
memperbaiki fungsi pengunyahan, memperbaiki fungsi estetis dan fungsi berbicara.
Syarat dari penggunaan space maintainer yaitu dapat mempertahankan ruang dari
tanggal dini gigi sulung, tidak boleh menghalangi erupsi gigi permanen dibawahnya,
tidak mengganggu dalam fonetik mastikasi dan estetik, harus mudah dibersihkan, dan
tidak melukai jaringan lunak sekitarnya. Indikasi dari penggunaan space maintainer
adalah apabila terjadi kehilangan gigi sulung dan gigi penggantinya belum siap erupsi
menggantikan posisi gigi sulung tersebut dan analisa ruang menyatakan masih
terdapat ruang yang memungkinkan untuk gigi permanennya, jika terdapat kebiasaan
yang buruk dari anak, misalnya menempatkan lidah di tempat yang kosong atau
menghisap bibir maka pemasangan space maintainer ini dapat diinstruksikan
sehingga memberi efek menghilangkan kebiasaan buruk, premature loss pada gigi
molar pertama sulung atau molar kedua, adanya tanda-tanda penyempitan ruang.
Kontraindikasi penggunaan space maintainer adalah pasien yang tidak kooperatif,
ketika tidak terdapat tulang alveolar yang menutupi mahkota gigi permanen dan ada
ruang yang cukup untuk erupsi, ketika ruang yang tersisa melebihi dimensi
mesiodistal yang diperlukan untuk erupsi gigi permanen (McDonald dkk 2013; Lin
dkk, 2017; Marwah, 2019)
Analisa ruang yang digunakan pada kasus ini adalah analisa ruang Moyers,
analisa Huckaba, dan analisa Tanaka Johnson. Analisa ruang Moyers adalah suatu
analisa yang menggunakan perhitungan lebar mesiodistal empat gigi insisif permanen
rahang bawah. Perhitungan tersebut disesuaikan dengan tabel probalitas ukuran gigi
kaninus, premolar 1 dan premolar 2 rahang atas dan rahang bawah. Berdasarkan
pengukuran dari tabel probalitas tersebut dapat diketahui ruang yang diperlukan gigi
permanen untuk erupsi, setelah mengetahui ruang yang diperlukan gigi permanen,
selanjutnya akan dihitung selisih antara ruang yang tersedia dengan ruang yang
diperlukan. Hasil perhitungan yang menunjukkan kekurangan dan kelebihan ruang
kurang dari 3 mm dapat ditarik kesimpulan digunakannya space maintainer.
Kekurangan ruang lebih dari 3 mm perlu menggunakan space regainer maupun
perawatan ortodontik, dan kelebihan ruang lebih dari 3 mm maka hanya bisa
dilakukan observasi.
Analisa ruang Huckaba merupakan metode analisa yang menggunakan foto
rontgen untuk memperkirakan ruang yang diperlukan untuk erupsi gigi permanen.
Pada analisa ruang Huckaba digunakan rumus sebagai berikut :

Y1 = Lebar gigi premolar sebenarnya


Y2 = Lebar gigi premolar dalam rontgen
X1= lebar molar sulung sebenarnya
X2= lebar molar sulung dalam rontgen (Marwah, 2019)
Analisa Tanaka dan Johnson adalah analisa yang menggunakan prediksi
ukuran kaninus dan premolar dengan menggunakan perhitungan lebar mesiodistal
empat gigi insisif permanen rahang bawah. Perbedaan analisa Tanaka dan Johnson
dan analisa Moyers adalah perkiraan ukuran lebar kaninus dan premolar mandibula
sama dengan setengah ukuran keempat insisif rahang bawah ditambah 10,5 mm,
sedangkan perkiraan lebar ukuran kaninus dan premolar maksila sama dengan
setengah ukuran keempat insisif rahang bawah ditambah 11 mm (McDonald dkk
2015; Rao, 2012).
Terdapat beberapa macam Space Maintaner yang terbagi atas Fixed space
maintainer dan Semi fixed Space maintainer. Pada kasus kali ini digunakan macam
semi fixed maintainer jenis removable space maintainer dikarenakan salah satu jenis
space maintainer yang dapat dipasang dan dilepas kembali ke dalam rongga mulut
adalah removable space maintainer. Klasifikasi dari removable space maintainer
terbagi menjadi 8 kelas yaitu kelas 1 adalah unilateral maxilarry posterior, kelas 2
adalah unilateral mandibular posterior, kelas 3 adalah bilateral maxilarry posterior,
kelas 4 adalah bilateral mandibular posterior, kelas 5 adalah bilateral maxilarry
anterior posterior, kelas 6 adalah bilateral mandibular anterior posterior, kelas 7
adalah telah kehilangan satu atau lebih geligi anterior sulung, dan kelas 8 adalah
semua gigi sulung hilang (Marwah, 2019).
Indikasi dari removable space maintainer adalah dari segi estetik, kehilangan
dua gigi molar sulung posterior, kehilangan gigi anterior, kehilangan gigi molar
kanan dan kiri, pada pasien yang tidak dapat menggunakan fix space maintainer
karena gigi penyangga tidak dapat digunakan sebagai penyangga, pada radiografi
menunjukkan bahwa gigi permanen akan erupsi dengan waktu lebih dari 6 bulan,
serta adanya multiple premature loss. Kontraindikasi dari removable space
maintainer ini adalah pasien yang alergi terhadap akrilik, pasien dengan riwayat
epilepsi, dan pasien yang tidak kooperatif.. Keuntungan penggunaan removable
space maintainer adalah mudah dibersihkan, dapat merangsang erupsi gigi permanen,
dapat mempertahankan dimensi vertikal, dapat dimodifikasi saat gigi permanen
tumbuh tanpa harus mengganti alat. Kerugian penggunaan dari removable space
maintainer adalah dapat mengiritasi jaringan lunak, alat dapat hilang ataupun patah
serta kemungkinan dari pasien yang tidak ingin memakai (Rao, 2012).
Desain Konstruksi dari removable space maintainer harus dibuat sesederhana
mungkin serta ekonomis dan membuat pasien nyaman saat memakainya. Pada kasus
ini digunakan klamer labial bow dan c clasp sebagai komponen retentif serta terdapat
anasir gigi yang dapat menggantikan fungsi mastikasi. Desain sayap bukal akrilik
tidak boleh terlalu panjang ke arah vestibulum agar tidak menghambat pertumbuhan
rahang ke arah lateral. Sebelum pemasangan, pasien diberikan edukasi untuk menjaga
oral hygiene dan cara membersihkan serta menggunakan alat removable space
maintainer (Omar, 2009)

IV. KESIMPULAN
Gigi sulung mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan gigi tetap. Gigi sulung yang tanggal sebelum waktunya (premature
loss) dapat menimbulkan masalah pada pergeseran midline, gigi berjejal, perubahan
pada lengkung gigi, dan kehilangan ruang untuk gigi tetap penggantinya akibat
adanya gaya ke mesial dari gigi posterior yang telah erupsi pada anak yang sedang
dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan.Pencegahan dan penanggulangan
premature loss harus dilakukan untuk mencegah terjadinya maloklusi. Penanganan
waktu yang tepat akan mempertahankan ruang untuk pertumbuhan gigi permanen.
Pencegahan dan penanggulangan premature loss salah satunya bisa dilakukan dengan
menggunakan pemakaian space maintainer. Space maintainer merupakan alat yang
digunakan untuk menjaga ruang kosong akibat gigi anak yang tanggal sebelum
waktunya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Lin, Yng-Tzer J. Et.al. Long-term space changes after premature loss of
primary maxillary first molar. Pediatric Dentistry, Kaohslung Chang Gung
Memorial Hospital, Chang Gung
2. Marwah N. Text Book of Pediatric Dentistry 4 edition. Jaypee Brothers
Medical Publishers. New Dehli. 2019.
3. McDonald RE, Avery DR. Dentistry for the child and adolescent. 10th ed. St.
Louis: Elsevier. 2016.
4. Nowak AJ, Christensen JR, Mabry TR, Townsend JA, dan Wells MH.
Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence. 6th ed. St. Louis: Elsevier
Inc. 2019.
5. Omar A. Bawazir. 2009. Evaluation of Space Mainteiners Febricated by
Dental Students :A Retrospective Study. Pakistan Oral & Dental Journal Vol
29, No. 2 ,December 2009
6. Raharjo P. Ortodonti dasar. Edisi ke-2. Surabaya: Pusat penerbitan dan
pencetakan Unair (AUP); 2012. p.100-2.
7. Rao A. Principles and Practice of Pedodontics 3 edition : Jaypee Brothers
Medical Publishers; India. 2012.
University College of Medicine. Journal of Dental Sciences. 2017 : 44-48

Disetujui tanggal :

Instrukur klinik : drg. Renie Kumala Dewi, Sp. KGA

Tanda tangan :

Anda mungkin juga menyukai