1,2011
Abstract
Analysis of the synthetic sweetener sodium saccharin and sodium cyclamate in tea packaging has been done.
The content of synthetic sweeteners are identified by color reactions and test microcrystals. The results
obtained were compared with the reference standard material. Of the four samples tested, obtained three
samples containing sodium cyclamate, while the other samples did not contain sodium cyclamate and sodium
saccharin. Levels are determined by sodium cyclamate spektrofoto, ether UV-Vis. Levels of sodium
cyclamate were obtained not exceed the maximum limit allowed by the Ministry of Health of the Republic of
Indonesia is 0.3% for soft drinks
Pendahuluan
karena mengandung pigmen klorofil a dan c, beta
Indonesia adalah salah satu negara dengan karoten, viosantin, fukosantin, lamarin, selulosa
wilayah pantai terpanjang dan terluas di dunia, dan algin (Aslan 1999; Indriani dan E Sumarsih,
dan juga merupakan negara yang subur dan kaya 1996).
akan sumber daya alam yang sangat potensial
untuk dimanfaatkan dalam memenuhi berbagai Sumber alginat potensial terdapat pada makroalga
kebutuhan hidup manusia. Salah satu kekayaan laut coklat. Spesies – spesies utama antara lain:
alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber Ascophyllum, Ecklonia, Durvillaea, Laminaria,
daya alam hayati. Rumput laut adalah salah Lessonia, Macrocystis, Sargassum dan
satunya, selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan Turbinaria. Alginat merupakan polisakarida
makanan juga dapat dimanfaatkan dalam berbagai murni dari asam uronat yang tersusun dalam
bidang seperti bidang industri, farmasi, tekstil, cat, bentuk asam alginat rantai linier panjang. Polimer
makanan, kosmetik dan lain-lain. (Anggadireja, murni ini tidak bercabang dan mengandung ikatan
2009). 1,4 β asam D-mannuronat dan ikatan 1,4 α asam
L-guluronat. Bentuk alginat pada umumnya
Rumput laut tumbuh dan tersebar hampir adalah natrium alginat, yaitu garam alginat yang
diseluruh perairan Indonesia. Rumput laut yang dapat larut dalam air. Bentuk alginat lain yang
paling banyak tumbuh di Indonesia adalah jenis larut dalam air adalah kalium alginat atau
ganggang coklat yaitu Sargassum crassifolium, amonium alginat, sedangkan alginat yang tidak
merupakan salah satu jenis ganggang laut dari larut dalam air adalah kalsium alginat (Rasid &
famili Phaeophyceae yang memiliki thallus agak Rocmaniar, 2004).
gepeng, licin. Daun oval atau memanjang dan
percabangan berselang-seling teratur (Kadi, Alginat banyak digunakan pada industri kosmetik
2006). untuk membuat sabun, cream, lotion,dan
shampoo. Dalam industri farmasi memerlukan
Rumput laut yang banyak dimanfaatkan adalah untuk pembuatan suspensi, emulsifier, stabilizer,
dari jenis ganggang merah (Rhodophyceae) tablet, salep, kapsul dan plester (Hak & Tazwir,
karena mengandung agar-agar, porpiran, 2004).
furcelaran maupun pigmen fikobilin (terdiri dari
fikoeretin dan fikosianin) yang merupakan Karena kegunaan alginat yang begitu banyak dan
cadangan makanan yang banyak mengandung keaadaan wilayah Indonesia yang kaya dengan
karbohidrat dan ganggang coklat (Phaeophyceae) rumput laut maka para ahli selalu mencari dan
41
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 3, No. 1,2011
mengembangkan metoda untuk dapat Simplisia yang sudah kering dihaluskan dengan
mengekstraki alginat dari rumput laut ini yang menggunakan alat penghalus grinder (Brook
sesuai dengan kualitas yang disyaratkan. Tujuan Crompton Hawker Siddeley Huddersfield,
penelitian ini untuk mengektraksi alginat dari england). Simplisia halus yang diperoleh di
rumput laut dan hasil yang diperoleh identifikasi dengan memeriksa :
dikarakterisasi sesuai dengan spesifikasi. Kadar Air
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
dikembangkan untuk mendapatkan metoda yang Simplisia ditimbang 10g (W1) kemudian
efisien dan optimal dengan rendemen tinggi, dikeringkan pada suhu 105C sampai berat
untuk selanjutnya dapat ditingkatkan dalam skala konstan, timbang kembali beratnya (W2)
industri sehingga nantinya dapat mengatasi kemudian hitung kadar air menggunakan
ketergantungan negara kita terhadap impor persamaan :
alginat.
𝑾𝟏 − 𝑾𝟐
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
Metoda Penelitian 𝑾𝟏
Alat
Besar Ukuran Partikel dan Penentuan Luas
Alat-alat gelas, corong Buechner, timbangan
Permukaan Spesifik (Halim A., 1991)
analitik, cawan penguap, lumpang dan stamfer,
ayakan no 270 μm, timbangan digital (crecendo),
krus porselen, bunsenl, piknometer, kertas saring, Pemeriksaan besar ukuran partikel dan luas
pengatur suhu (termostat), sentrifus, water bath, permukaan spesifik dapat dilakukan dengan
plat tetes, pH meter, mikroskop okuler, dan menggunakan ayakan yang memiliki diameter
vakum, FTIR spektrofotometer (Perkin elmer), yang berbeda–beda mulai dari diameter yang
viskometer stomer (Arthur H. Thomas terbesar sampai diameter terkecil. Sebelum
Philadelphia USA serial # 79081), digunakan ayakan ditimbang terlebih dahulu.
spektrofotometer serapan atom (SSA - Alpha 4), Simplisia ditimbang sebanyak 100g dan
Grinder (Brook Crompton). diletakkan pada ayakan dengan diameter terbesar.
Vibrator dihidupkan selama 10 menit dan timbang
Bahan kembali ayakan beserta isi sehingga diperoleh
jumlah simplisia yang tertinggal dan yang lolos
Sargassum crassifolium Mont, HCl 1 N, Na2CO3 dari ayakan tersebut. Data yang didapat
3%, CaCl2 14%, CaOCl2 5%, NaOH 0,4%, digambarkan pada kurva Rosin Ramler Sperling
H2SO4, EtOH 96%, KBr, Iodium, Ammonium Bennet (RRSB).
Molibdat, Paraffin Liquidum , Aquadest, Dan
Alginat Pembanding (Alginat Acid Sodium Salt Penentuan kadar logam kalsium dan
From Brown Algae-Sigma). magnesium dalam simplisia
42
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 3, No. 1,2011
Cara Kerja untuk Sampel Tanaman - Ditambahkan 5 mL H2O2, lalu dipanaskan lagi
sekitar 15 menit dinginkan
- Ditimbang sampel sebanyak 5 gram ke dalam - Kemudian disaring dan dilarutkan sampai
erlenmeyer tanda tera di labu ukur 50 mL
- Ditambahkan 25 mL HNOз Pekat, didiamkan - Ekstrak jernih diukur dengan alat AAS dengan
satu malam menggunakan deret standar masing – masing
- Besoknya dipanaskan selama 4 jam atau logam sebagai pembanding.
sampai uap kuningnya habis, didinginkan
Perhitungan :
𝑚𝑙 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 1000 𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐿𝑜𝑔𝑎𝑚 = 𝐾𝑜𝑛𝑠. 𝑙𝑎𝑟𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑝𝑝𝑚) × × 𝐹𝑘
1000 𝑚𝐿 𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
100
Dimana : Fk = Faktor Koreksi =
100−𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟
b. Isolasi Alginat (Zatnika, 2003; Anggadireja, c. Pemeriksaan sifat Fisika Kimia Serbuk
2009) Na. Alginat (The United State
Pharmacopeia the National Formulary 24th
Simplisia ditimbang sebanyak 0,5 Kg edition, 1991)
kemudian direndam dengan 5 Liter larutan
HCl 1 N lalu dibiarkan selama 3 hari. Cuci Pemerian
dengan aquadest sampai kondisi netral. Dilihat secara visual natrium alginat berupa
Saring, kemudian dihancurkan dengan cara serbuk halus atau amorf yang tidak berbau
direndam dengan 3 Liter larutan Na2CO3 3%, dan praktis tidak berbau. Berwarna putih
penghancuran ini dilakukan pada suhu yaitu kekuningan sampai kecoklatan.
50ºC, dengan lama perendaman 5 hari. Hasil
rendaman disaring kemudian filtratnya Kelarutan
diambil dan diendapkan dengan larutan CaCl2 Larut dalam air, praktis tidak larut dalam
14% dengan variasi hari yaitu 3, 5 dan 7 hari alkohol, kloroform, dan eter dan dalam
lalu dilakukan penyaringan untuk larutan yang mengandung ± 30% alkohol.
memisahkan endapan dan filtrat. Endapan
yang diperoleh dipucatkan dengan larutan Pemeriksaan Kualitatif Natrium alginat
hipoklorit 5% dan dibiarkan selama 2 hari. Pada 5 ml larutan (1 dalam 100) tambahkan
Kemudian dilakukan penyaringan untuk 1ml CaCl2 terbentuk endapan seperti
memisahkan endapan dengan filtrat. gelatin.Pada 10 ml larutan (1 dalam 100)
tambahkan 1 ml asam sulfat terbentuk
Karena endapan yang diperoleh berupa endapan seperti gelatin.
kalsium alginat,untuk mendapatkan asam
alginat endapan ditambahkan asam klorida Pemeriksaan Kemurniaan
sampai diperoleh pH stabilitas dari asam Kadar air
alginat yaitu 1,5–3,5. Untuk mendapatkan Timbang sampel 1 gram dikeringkan
Natrium Alginat, asam alginat yang diperoleh pada suhu 105ºC selama 4 jam
direndam dengan natrium karbonat 1 % kehilangan air tidak lebih dari 15 % dari
sampai pH 7,2. padatan yang diperoleh beratnya.
dikering anginkan dan dilanjutkan dengan
pengeringan dalam oven vakum pada suhu Gelatin
60ºC selama 2 hari. Diperoleh natrium alginat Pada 5 ml larutan 1% b/v dalam larutan
berbentuk serbuk halus dengan penggerusan NaOH 0,04% b/v tambahkan 1 ml
menggunakan lumpang dan stamfer. larutan ammonium molibdat tidak
terbentuk endapan dalam waktu 5 menit.
43
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 3, No. 1,2011
Untuk Zat Yang Tidak Larut Tidak yang telah ditara terlebih dahulu. Sisanya
Lebih Dari 0,2 % (Departemen dicuci dengan air panas, keringkan
kesehatan Republik Indonesia, 1995) penyaring dan isinya pada suhu 105 ºC
selama 1 jam, kemudian dinginkan dan
Timbang 2 gram sampel natrium alginat timbang beratnya.
tambahkan dengan air 800 ml dalam labu 2
liter. Dinetralkan dengan NaOH encer Pemeriksaan Spektrum IR
hingga pH 7, dilebihkan 3 ml. Tutup labu (Sastrohamidjojo, 1990; Dachrianus,
kemudian dipanaskan dan dididihkan 2004)
selama 1 jam sambil sering diaduk. Saring
selagi panas melalui penyaring kaca masir
44
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 3, No. 1,2011
Pemeriksaan spektrum IR dari sampel hasil t = Waktu yang dibutuhkan bola no.4
isolasi dilakukan dengan alat menempuh jatak dari M1 – M2
Spektrofotometri IR. Kira-kira 1 mg (detik)
natrium alginat ditambahkan 100 mg KBr
digerus sampai homogen. Campuran Penentuaan konstanta alat (KV)
dimasukkan kedalam tempat khusus viskometer stormer dengan
kemudian divakum untuk melepaskan menggunakan gliserin.
airnya. Campuran dipress pada tekanan 8 –
20 ton/cm², kemudian pelet diletakkan pada Gelas piala 250 ml diisi dengan gliserin
alat spektrofotometer. sebanyak 150 ml kemudian alas wadah
dinaikkan sehingga bob tepat berada
Penentuan Viskositas dan Sifat Alir ditengah-tengah gelas piala dan terbenam
(Voigt, 1994) dalam gliserin. Diatur skala sehingga
menunjukkan angka nol dan diberikan
Sebelum ditentukan viskositas sediaan, beban tertentu, kunci pengatur putaran
terlebih dahulu ditentukan densiti dan dilepaskan sehingga beban turun dan
viskositas gliserin dan konstanta alat. menyebabkan bob berputar. Dicatat
waktu yang dibutuhkan bob untuk
Penentuan densiti gliserin berputar 100 kali putaraan yaitu tepat
saat jarum kembali menunjukkan angka
Dilakukan dengan menggunakan nol. Dengan menambah dan mengurangi
piknometer dengan cara : beban sedikit demi sedikit akan
Piknometer kosong ditimbang, kemudian didapatkan pengukuran pada beberapa
ditambahkan air suling dan ditimbang. kecepatan getar.
Piknometer dibersihkan lalu dimasukkan
gliserin dan ditimbang lagi serta dihitung
RPM = 100 X 60
densiti gliserin. t
Penentuan viskositas gliserin Konstanta alat viskometer stormer
ditentukan dengan rumus :
Dilakukan dengan viskometer Hoeppler
dengan cara : KV = RPM
Viskometer diletakkan pada posisi W
KV = Konstanta viskometer
vertikal dengan memeriksa water pass
pada alat tersebut. Tabung viskometer
= Viskositas gliserin
diisi dengan gliserin sampai penuh RPM = Rotasi per menit
kemudian bola no.4 dimasukkan dengan W = Berat beban yang diberikan
hati-hati, dipasang tutup viskometer
sedemikian rupa agar tidak terdapat Penentuan viskositas dan sifat aliran
rongga udara di dalamnya. Tabung sediaan
diputar 1800 sehingga bagian atas berada
di bawah, kemudian dicatat waktu yang Menggunakan alat viskometer stormer
dibutuhkan bola no.4 jatuh dari M1 dengan cara :
sampai M2. Percobaan dilakukan 3 kali, Gelas piala 250 ml diisi dengan 4 gram
dicatat waktu rata-rata. Hitung viskositas natrium alginat sebanyak 150 ml
gliserin. kemudian alas wadah dinaikan
k ( 1 2 ).t sehingga bob tepat berada ditengah-
tengah gelas piala dan terbenam dalam
sediaan. Atur skala sehingga
= Viskositas gliserin ( poise ) menunjukkan angka nol dan diberikan
k = Konstanta bola 4 beban tertentu, kunci pengatur putaran
1 = Density bola 4 dilepaskan sehingga beban turun dan
2 = Density gliserin menyebabkan bob berputar. Dicatat
waktu yang dibutuhkan bagi bob untuk
45
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 3, No. 1,2011
berputar 100 kali putaran yaitu tepat 1. Dari hasil pemeriksaan simplisia didapatkan
pada saat jarum kembali menunjukkan data: kadar air 2,8 %., distribusi ukuran
angka nol. Dengan menambah dan partikel 14,37 cm2/g., kadar logam kalsium
mengurangi beban sedikit demi sedikit 8,29 ppm dan kadar logam magnesium 8,90
akan didapatkan pengukuran pada ppm.
beberapa kecepatan geser. Buat grafik
antara RPM dan beban yang diberikan 2. Dari hasil isolasi alginat dari Sargassum
sehingga diperoleh gambaran sifat crassifolium dengan kadar kalsium klorida
aliran dari sediaan. 14% dengan variasi lama perendaman 3, 5
W dan 7 hari didapatkan data jumlah natrium
KV . alginat sebagai berikut: 87,678 gram dari
RPM perendaman selama 3 hari., 148,3 gram dari
perendaman selama 5 hari., 189,00 gram dari
Hasil dan Pembahasan perendaman selama 7 hari.
Hasil 3. Hasil pemeriksaan natrium alginat hasil
isolasi, dapat dilihat pada tabel I.
Tabel I. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisika Kimia Natrium alginat hasil Isolasi
Pengamatan
No Pemeriksaan Persyaratan
3 hari 5 hari 7 hari Pembanding
1 Pemerian
Bentuk Serbuk berserat, Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk
Warna bewarna putih berserat, Putih berserat, berserat, Putih berserat, Putih
sampai kekuningan Putih kekuningan kekuningan
kekuningan** kekuningan
Bau Tidak berbau** Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau
Rasa Tidak berasa.** Tidak berasa. Tidak berasa.. Tidak berasa. Tidak berasa.
2 Kelarutan
a. Dalam air Larut** Sedikit larut Sedikit larut Sedikit larut Larut
b. Dalam alkohol Praktis tidak Praktis tidak Praktis tidak Praktis tidak Praktis tidak
c. Dalam pelarut larut** larut larut larut larut
alkali Larut** Larut Larut Larut Larut
3 Identifikasi
a. Pada 5 ml (1 dalam Terbentuk Terbentuk Terbentuk Terbentuk Terbentuk
100) ditambah 1 ml endapan seperti endapan endapan endapan endapan
CaCl2 gelatin* seperti gelatin seperti gelatin seperti gelatin seperti gelatin
b. Pada 5 ml (1 dalam Terbentuk Terbentuk Terbentuk Terbentuk Terbentuk
100) ditambah 1 ml endapan seperti endapan endapan endapan endapan
asam sulfat gelatin* seperti gelatin seperti gelatin seperti gelatin seperti gelatin
c. Kadar air Kehilangan airnya
1 gram sampel tidak lebih dari 15 12 % 14% 11% 3,4 %
dikeringkan pada % beratnya**
suhu 1050 C selama
4 jam.
d. Gelatin Tidak terbentuk Tidak Tidak Tidak Tidak
Pada 5 ml larutan endapan dalam terbentuk terbentuk terbentuk terbentuk
1% b/v tambahkan waktu 5 menit* endapan endapan endapan endapan
1 ml larutan dalam waktu 5 dalam waktu dalam waktu dalam waktu 5
ammoniummolibdat menit 5 menit 5 menit menit
46
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 3, No. 1,2011
e. Pati Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi
Pada 5 ml larutan warna biru* warna biru warna biru* warna biru warna biru
1% b/v tambahkan
1 ml larutan NaOH
0,04% b/v
tambahkan 1 tetes
larutan yodium.
4 Sisa zat yang tidak 0,2 % 0,2 % 0,2 % 0,2 % 0,2 %
larut
5 Susut pengeringan Tidak lebih dari 0,72% 0,98 % 1,8 % 6,4%
20%*
6 Sisa pemijaran Tidak lebih dari 2,07 % 2,21 % 2,17 % 2,45%
4,5 %*
7 Daya pengembangan 17 % 21 % 16 % 50 %
8 Uji ion klorida Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
mengandung ion mengandung mengandung mengandung mengandung
klorida ion klorida ion klorida ion klorida ion klorida
120
110
100
Frekuensi kumulatif (%)
90
80 3 hari
70
60 Gambar 2. Hasil Pemeriksaan Spectrum
5 hari
50 Inframerah Natrium Alginat Hasil Isolasi
40
pada perendaman selama 3, 5, 7 dan Alginat
30
7 hari Pembanding.
20
10
6. Hasil pemeriksaan viskositas dan sifat alir dari
0
natrium alginat hasil isolasi dapat dilihat pada
15
65
25
35
45
55
75
85
95
5
105
140
130 naik
Perendaman dengan CaCl2 14% dengan 120 turun
Perendaman 3,5,7 hari dan Pembanding. 110
100
90
5. Hasil pemeriksaan gugus fungsi menggunakan
spectrum inframerah natrium alginat dapat dilihat 50 60 70 80 90 100
dari gambar dibawah ini : Berat Beban (g)
47
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 3, No. 1,2011
180
170
170 160
150
150 140
130
RPM
RPM
120
130 naik 110 naik
100
turun 90 turun
110 80
70
60
90 50
50 60 70 80 90 100 50 60 70 80 90 100
Berat Beban ( g ) Berat beban (g)
Gambar 4. Kurva Hubungan antara Berat Beban Gambar 7. Kurva Hubungan antara Berat Beban
dengan RPM dari larutan Natrium Alginat dengan RPM dari larutan Natrium Alginat
dengan CaCl2 14 % pada perendaman selama Pembanding.
3 hari.
Pembahasan
48
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 3, No. 1,2011
Kadar air juga ikut menentukan kesegaran dan filtrat tersebut dan disini dilakukan variasi
daya awet simplisia tersebut, Kadar air yang kecil perendaman selama 3, 5, dan 7 hari sehingga akan
dapat menghindari terjadinya pertumbuhan jamur terbetuk kalsium dalam bentuk endapan sehingga
dan bakteri pada simplisia. mudah dipisahkan antara hasil endapan dengan
filtratnya. Endapan yang didapatkan dipucatkan
Pada penentuan kadar logam kalsium dan dengan kalsium hiploklorit 5% selama 2 hari, agar
magnesium dari simplisia yang sudah dihaluskan mendapatkan warna yang sesuai dengan
menggunakan Spektofotometer Serapan Atom persyaratan dan menghilangkan bau sebagai
(SSA). Spektrofotometer Serapan Atom adalah akibat dari perlakuan awal dengan menggunakan
suatu alat yang digunakan pada metode analisis asam. Selanjutnya endapan kalsium alginat
untuk penentuan unsur-unsur logam yang ditambahkan kembali dengan kalsium klorida
berdasarkan pada penyerapan absorbsi radiasi sampai pHnya 1,5-3,5 lalu saring, sehingga
oleh atom bebas. Spektrofotometer Serapan Atom didapatkan asam alginat kemudian dikonversikan
merupakan teknik analisis kuantitafif dari unsur- lagi dengan menambahkan natrium karbonat 1%
unsur yang pemakainnya sangat luas di berbagai sampai pH 7,2 pada endapan untuk mendapatkan
bidang karena prosedurnya selektif, spesifik, natrium alginat. Padatan yang diperoleh dikering
biaya analisisnya relatif murah, sensitivitasnya anginkan dan dilanjutkan dengan pengeringan
tinggi, dapat dengan mudah membuat matriks dalam oven vakum selama 2 hari (Anggadireja,
yang sesuai dengan standar, waktu analisis sangat 2009; Indriani & Emi Sumarsih, 1996;
cepat dan mudah dilakukan (Florence, & Zatnika,2003; Yulianto,1997).
Attwodd, 2006). Pemeriksaan logam berguna
dalam penanggulangan kadar logam tersebut yang Hasil isolasi yang telah dilakukan didapatkan
terikat dengan struktur asam alginat karena berupa natrium alginat yang tercampur dengan asam
logam berat. Jika kadarnya melebihi persyaratan alginat. Serbuk natrium alginat yang didapatkan
maka akan berbahaya dalam pemakaian. mungkin tidak murni, tercampur dengan asam
Hasil pemeriksaan ukuran partikel dan alginat, ini disebabkan pada proses konversi asam
luas permukaan spesifik dari simplisia alginat menjadi natrium alginat dengan
mengunakan metoda ayakan, didapat data-data penambahan natrium karbonat 1 % akan
yang tertera pada lampiran 4, tabel V. Data ini menyebabkan sebagian dari asam alginat dirubah
dianalisa menggunakan grafik RRSB (Rosin menjadi natrium alginat, maka padatan natrium
Ramler Sperling Bennet) didapatkan partikel rata- alginat yang diperoleh terdapat dalam bentuk
rata (d’) 800µm, bilangan homogenesitas (n) 1,7 natrium alginat yang tercampur dengan asam
sehingga didapat luas permukaan spesifiknya alginat.
14,37cm2/g, dimana semakin halus ukuran
simplisia maka semakin luas permukaan spesifik Pemeriksaan kualitatif terhadap natrium alginat
sehingga daerah kontak simplisia dengan pelarut hasil isolasi yang meliputi pemerian, kelarutan,
akan semakin luas, hal ini akan mempermudah identifikasi, zat yang tidak larut, susut
penetrasi pelarut kedalam membran sel dan proses pengeringan, sisa pemijaran, daya pengembangan
isolasi alginat menjadi lebih baik (Halim 1991). dan uji logam klorida telah memenuhi persyaratan
Pada proses isolasi sampel kering yang United State Pharmocopea The National
telah halus diambil 500 gram direndam dengan Formulary, 24th edition.
asam klorida 1 N selama 3 hari setelah itu dicuci
dan saring, proses ini bertujuan untuk memecah Hasil pemeriksaan distribusi hasil pengukuran
dinding sel sehingga lebih mudah diektraksi. Hal partikel alginat dengan menggunakan metoda
ini disebabkan karena asam klorida merupakan mikroskopis, memperlihatkan kehomogenan
asam kuat maka akan terionisasi sempurna. Dan partikel yang hampir sama, hal ini dapat dilihat
selanjutnya direndam lagi dengan natrium dari kurva hubungan antara besar ukuran pertikel
karbonat 3% pada suhu 50oC selama 5 hari lalu dengan frekuensi pada kurva hubungan antara
disaring kembali sehingga endapan dan filtratnya besar hubungan partikel dengan frekuensi
dapat dipisahkan. Proses ini dilakukan untuk kumulatif. Analisa besar partikel ini berguna
mengubah alginat menjadi mudah larut, dan untuk proses pencetakan tablet dan pengisian
untuk memisahkan alginat dengan selulosanya. kapsul sehingga diperoleh masa yang sama dan
Selanjutnya filtrat yang didapat diendapkan adanya jaminan keseragaman bobot (Halim,
dengan penambahan kalsium klorida 14% pada 1991).
49
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 3, No. 1,2011
50
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 3, No. 1,2011
Yulianto, K., 1997, Ekstraksi Alginat dari Zatnika, A., 2003, Proses Ekstraksi dan Manfaat
Makroalga Coklat (Phaeophyta dan Alginat Dalam Bidang farmasi, Jurnal
pengembangannya, Seminar kelautan LIPI- Penelitian BPTT, Jakarta.
UNHAS, Ambon
51