Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KEPANITERAAN KLINIK

MODUL RAMPAN KARIES


SPACE MAINTAINER

No. Model

:010099/L8/21042014

Nama Pasien

:Pasha Maulana Rivaldo Ernawan

Operator

:Ardian Sari Rakhmawati

Pembimbing

:drg.Laelia Dwi Anggraeni,Sp.KGA

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2014
DESKRIPSI KASUS
1

A. DATA PASIEN
1. Identitas Pasien
Nama
: Pasha Maulana Rivaldo Ernawan
Umur
: 8 Tahun 11 bulan
No. RM
: 10099
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat
: Kadipiro
Pekerjaan
: Pelajar
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
2. Identitas Orang Tua
Nama Ayah : Awan
Usia
: Tahun
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Nama Ibu
: Erik
Usia
: Tahun
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Alamat
: Kadipiro
No. Telp.
:
B. WAKTU PENDAFTARAN
1. Tanggal Pendaftaran: 16 Juli 2011
2. Tanggal Pencetakan
: 21 April 2014

C. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama :
Pasien atas motivasi operator dan orang tuanya ingin melanjutkan perawatan
pada gigi susunya yang tanggal belum waktunya.
2. Riwayat Perjalanan penyakit :
Awalnya sewaktu TK pasien merasakan gigi nya berwarna kecoklatan hingga
kehitaman pada gigi depannya dan berlubang pada gigi belakangnya. Pasien
tidak pernah merasakan sakit gigi, 2 tahun yang lalu pasien pernah
mencabutkan gigi belakangnya nya di rsgm.
3. Riwayat Kesehatan Oral :

Selain pernah dicabut pasien pernah ditambal pada beberapa gigi yang
berlubang.
4. Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan Gigi
a. Gigi Desidui
: banyak yang berlubang terutama pada bagian
belakang, tetapi sudah ditambal dan ada beberapa yang sudah dicabut.
b. Gigi Permanen : Beberapa gigi permanen depan dan belakang sudah
mulai tumbuh..
5. Riwayat Kesehatan Keluarga :
a. Ayah
: Sehat, serta tidak dicurigai memiliki riwayat penyakit
sistemik.
b. Ibu
: Sehat, serta tidak dicurigai memiliki riwayat penyakit
sistemik.
6. Riwayat Kehidupan Sosial ;
Pasien merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dan memiliki seorang
adik perempuan yang masih kecil dan 2 kakak laki-laki. Saat ini pasien tinggal
bersama kedua orang tua dan adiknya. Pasien juga merupakan siswi kelas 2
SD.
D. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
1. Umum/ Vital Sign
Tekanan Darah
: 100/70 mmHg.
Nadi
: 90 x / menit
Pernafasan
: 20 x / menit
Suhu
: Afebris
Berat Badan
: 20 kg
Tinggi Badan
: 114 cm
2. Indek masa tubuh :
Rumus IMT = B.B. (kg)
= 20 kg
2
T.B. (m)
(1.14 m)
Keterangan :

= 15,39 (kurus)
2

Indeks

Status gizi

Kategori

< 18,5

Kurang

18,5 25,0

Normal

Normal

> 25,0

Lebih

Gemuk

Kurus

3. Pemeriksaan Ekstra Oral


a. Kepala : Lebar kepala : 14 cm Panjang Kepala : 16.5 cm
Indeks Kepala : 14 x 100 = 84.8
16.5
Bentuk Kepala : Brakisefali
b. Muka :

Jarak N-Gn :9.7 cm Lebar Bizygomatik :10.3 cm


Indeks Muka : 9.7 x 100 = 94.17
10.3
Bentuk muka : Mesoprosop

c. Sendi TMJ

: Normal

d. Tonus Otot Mastikasi

: Normal

e. Tonus Otot Bibir

: Normal

f. Bibir posisi istirahat

: Tertutup

g. Free way space

:VDRP-VDO
: 55 mm- 51 mm
: 4 mm

Fasial

Neuromuskula
r

K.Ludah

K.Limfe Tl.Rahang

TMJ

Deformitas

TAK*

TAK*

TAK*

TAK*

TAK*

TAK*

Nyeri

TAK*

TAK*

TAK*

TAK*

TAK*

TAK*

Tumor

TAK*

TAK*

TAK*

TAK*

TAK*

TAK*

TAK*

TAK*

TAK*

TAK*

TAK*

TAK*

Gangguan
Fungsi

*TAK : tak ada kelainan


4. Pemeriksaan Intra Oral
a. Peta Mukosa Mulut dan Jaringan Lunak
( Mukosa Bibir, Pipi, Dasar mulut, Lidah, Gingiva, Palatum dan Orofaring)

Diskripsi Lesi / Kelainan yang ditemukan :


TAK : Tidak ada kelainan
b. Odontogram

18

: Un Erupted

28

: Un Erupted

17

: Un Erupted

27

: Un Erupted

16

: erupsi

26

: erupsi

15 (55) : un erupted, .

25 (65) : un erupted, ..

14 (54) : un erupted,missing

24 (64) : un erupted, karies media

13 (53) : un erupted, .

23 (63) : un erupted,

12 (52) : un erupted, karies media

22 (62) : un erupted, missing teeth

11 (51) : partial erupted, missing teeth

21 (61) :partial erupted, missing teeth

41 (81) : Erupsi, missing teeth

31 (71) : Erupsi, missing teeth

42 (82) :Un Erupted, ..

32 (72) :un erupted, karies media

43 (83) : Un erupted, ..

33 (73) : un erupted,

44 (84) : un erupted, SSC

34 (74) : Un erupted, missing

45 (85) : un erupted, Karies profunda

35 (75) : un erupted, missing

46

: erupsi

36

: erupsi

47

: Un Erupted

37

: Un Erupted

48

: Un Erupted

38

: Un Erupted

c. Malposisi gigi indvidual :


21 : palato versi
41 : mesio linguo torsi versi
82 : mesio labio torsi versi
63: disto labio torsi versi
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Torus Palatinus
: Tidak ada
Torus Mandibula
: Tidak ada
Palatum
: Sedang
Supernumerary Teeth : Tidak ada
Diastema
: Tidak Ada
Gigi anomali
: Tidak ada
Gigi Tiruan
: Tidak ada
Oral Hygiene
: Baik
Relasi gigi pada oklusi sentrik :
1) Anterior
Overjet

: 1,8 mm (dari mesial gigi 11 tergadap gigi 41)

Overbite

: 2,7 mm (dari mesial gigi 11 tergadap gigi 41)

Palatal bite

: tidak ada

Deep bite

: tidak ada

Open bite

: tidak ada

Edge to edge bite

: tidak ada

Cross bite

: ada (gigi 21 dan gigi 31)

2) Posterior

3)
4)
5)
6)

Cross bite

: tidak ada

Open bite

: tidak ada

Scissor bite

: tidak ada

Cup to cup bite

: tidak ada

Ralasi molar pertama kanan


: klas II Angle
Relasi molar pertama kiri
: klas I Angle
Garis Tengah Rahang Bawah terhadap Rahang Atas : segaris
Garis inter insisivi sentral terhadap garis tengah wajah : segaris

E. ANALISIS FOTO MUKA

Tampak Depan

Tampak Depan Senyum

F. ANALISIS STUDI MODEL

Rahang Atas

Rahang Bawah

PERHITUNGAN PERHITUNGAN

A. PENGUKURAN LEBAR MESIO DISTAL GIGI


Rahang Atas
Gig
i
1
2
3
4
5
6

Kanan
Desidu Permane
i
n
9
5,4
6,6
9,7
10,2

Desidu
i
6,8
7,7
10
-

Rahang Bawah
Kiri
Permane
n
9
10,3

Kanan
Desidu Permane
i
n
6
5
5,7
8
8
11

Kiri
Desidu
i
4,6
5,7
-

Permanen
6
12

B. PERHITUNGAN
1. Pengukuran C, P, P langsung dari Study Model
Dari study model didapatkan pengukuran ruang yang tersedia untuk C P P, dengan
menggunakan jangka, ukur dari permukaan distal incisivus lateral ke mesial molar
pertama tetap di rahang atas sisi kanan adalah 23,4 mm.
2. Menggunakan ukuran rata-rata mesio distal gigi-gigi kaninus dan
premolar tetap.
Ditetapkan bahwa semua premolar 7 mm dan kaninus rahang atas 8 mm.
Maka, RA C P P adalah sebesar 22 mm. Guna mengetahui kecukupan atau
kekurangan ruang untuk gigi C P P, maka ruang yang tersedia dibandingkan
dengan rata-rata mesio distal C P P. Berdasarkan metode ini, maka sisa ruang
pada rahang bawah sisi kiri

yaitu 23,4 mm 22 mm

= +1,4 mm

(kelebihan ruang).
3. Dengan mengukur ukuran mesio distal keempat gigi insisivus rahang
bawah (Moyers)
Metode moyers tidak dapat digunakan pada kasus ini karena insisivus lateral
permanen rahang bawah belum erupsi.
4. Dengan mengukur gigi-gigi kaninus dan premolar pada radiograf
(Huckaba)
Hitung perbesaran yang disebabkan kesalahan radiograf dengan
mengukur gigi yang erupsi pada radiograf dan gigi yang sama dalam mulut
atau pada study model. Disini gigi yang digunakan adalah M1 kanan atas.
Hitung jumlah lebar mesio distal gigi-gigi yang belum erupsi pada tiap
kuadran yaitu jumlah lebar radiograf x Y dan dikurangi dengan 10 % dari
lebar mesio distal gigi-gigi yang belum erupsi. 10 % disini adalah untuk
pembiasan yang terjadi pada radiograf.
Keterangan :
Y : lebar mesio distal gigi M1 kanan atas dalam studi model = 10,2 mm
10

Y : lebar mesio distal gigi M1 kanan atas dalam ro foto = 14,3mm


X : lebar mesio distal gigi yang dicari
X : lebar mesio distal gigi yang dicari dalam ro foto
gigi 15 : 11,2 mm
gigi 14 : 10,8 mm
gigi 13 : 11,6 mm
10% : pembiasan pada radiograf
Rumus :

X = (X 10% X) Y
(Y 10% Y)
Lebar mesio distal gigi 15
= (11,2 1,12) . 10,2
(14,3 1,43)
= 7,98 mm
Jadi, lebar mesio distal gigi 15 sebesar 7,98 mm

Lebar mesio distal gigi 14


=

(10,8 1,08)

. 10,2

(14,3 1,43)
= 7,70 mm
Jadi, lebar mesio distal gigi 34 sebesar 7,70 mm
3

Lebar mesio distal gigi 13


=

(11,6 1,16)

. 10,2

(14,3 1,43)
= 8,27 mm
Jadi, lebar mesio distal gigi 33 sebesar 8,27 mm
Kesimpulan dari perhitungan dengan membandingkan dengan Ro foto adalah:
Pada rahang atas sisi kanan, perkiraan ukuran gigi CPP yang akan erupsi
adalah 7,98 + 7,70 + 8,27 = 23,95 mm. Ruang yang tersedia untuk erupsi sebesar
23,4 mm. Jadi, sisa ruang pada rahang bawah sisi kiri adalah 23,4 mm 22,25 mm =
- 0,55 mm (kekurangan ruang)

11

5.

Determinasi Lengkung

Dari hasil determinasi lengkung didapatkan:


Terdapat kekurangan ruang pada Rahang atas sebelah kanan sebesar 2,8 mm
KESIMPULAN

N
o

RAHANG BAWAH

Ket.

Metode
Kiri

1.

Metode rata-rata

+1,4 mm

2.

Moyers

Huckaba

-0,55 mm

Determinasi lengkung

-2,8 mm

Berdasarkan hasil perhitungan dari beberapa metode di atas, dapat


disimpulkan bahwa rahang atas pasien yang sebelah kanan memiliki
kekurangan ruang untuk pertumbuhan gigi CPP. Oleh karena itu dapat
disimpulkan alat yang akan digunakan adalah space maintainer, dengan
mempertimbangkan pertumbuhan dan perkembangan rahang yang masih
terjadi pada usia pasien.

12

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rongent foto OPG menunjukkan gigi 11 dan 21 partial erupsi
sedangkan 18, 17, 15, 14, 13, 12, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 38, 37, 35, 34, 33, 32
48, 47, 45, 44, 43, 42 belum erupsi
DIAGNOSIS
Setelah melakukan pemeriksaan subjektif, objektif serta penunjang
maka dapat disimpulkan diagnosis dari kasus di atas adalah missing teeth gigi
75 dan 74.
RENCANA PERAWATAN
Guna menjaga ruang yang akan ditempati oleh gigi pengganti agar tidak
terjadi pergeseran ke mesial dan ke distal dari gigi sebelahnya, maka
dibuatkan space maintainer. Space maintainer yang digunakan adalah space
maintainer lepasan dengan plat akrilik.
Space maintainer dipasang pada rahang bawah. Sebelum dilakukan
perawatan, pasien dan orang tua pasien diberi tahu tentang gambaran
pemakaian space maintainer yang akan dijalani, antara lain bahwa perawatan
akan berlangsung dalam waktu yang lama, banyak kunjungan yang
diperlukan, kapan alat dipakai dan kapan alat dilepas, serta untuk keberhasilan
memerlukan kerjasama yang baik antara pasien dan operator
Urutan rencana perawatan yang akan dilakukan :
1. Melakukan KIE
2. Pemasangan space maintainer
3. Kontrol alat seminggu sekali

PROSEDUR PERAWATAN
1. Memotivasi pasien agar mau memakai alat, serta memotivasi orang tua
agar mau selalu mengingatkan anaknya untuk memakai space maintainer.
2. Pembuatan space maintainer.
Space maintainer yang dilengkapi dengan:

13

a. Labial arch dengan u loop pada gigi 53 dan 63, dengan stainless wire
0,7 mm.
b. C klamer yang diletakkan pada gigi 16 dan 26, dengan stainless wire

0,7 mm.
c. Tube pada pertengahan plat akrilik yang sifatnya seperti peer sehingga
memungkinkan alat untuk meregang menyesuaikan pertumbuhan
rahang anak. Akan tetapi, pada kasus kali ini tube akan diregangkan di
awal sekitar 5mm (dari hasil perhitungan diastema gigi anterior RB),
kemudian dilihat perkembangan nya dari semakin menutupnya tube.
d. Anasir gigi untuk mengantikan sementara gigi 35 dan 34.
3. Jalannya perawatan..
a. C clamer berfungsi sebagai retensi.
b. Plat akrilik yang digunakan untuk penutupan ruang pada gigi yang
missing teeth dikurangi jika gigi pengganti sudah mulai erupsi, agar
tidak menggangu erupsi gigi-geligi.
4. Space maintainer dilepas atau bahkan diganti dengan yang baru ketika
rahang sudah berkembang dan gigi-gigi pengganti sudah erupsi sebagian
(partial erupsi).
5. Keterangan perawatan apabila kekurangan ruang:
Kekurangan Ruang
0-2 mm
2-4 mm
2-4 mm disertai drifting
>4 mm

Keterangan
Observasi
Space Maintener
Space Regainer
Space Regainer

DESAIN ALAT

14

Keterangan Gambar :
1.
2.
3.
4.

Labial arch dengan stainless wire 0,7 mm


Anasir yang mengantikan sementara gigi 14 dan 15
C klamer dengan stainless wire 0,7 mm
Double tube pada pertengahan plat akrilik (yang diregangkan diawal

5mm)
5. Plat akrilik
PROGNOSIS
Hasil perawatan space maintainer ini diharapkan baik, mengingat
anak koperatif, dan orang tua juga sadar akan kesehatan gigi dan mulut
anaknya serta keadaan sosial dan ekonomi pasien yang cukup baik.

Yogyakarta,
Operator

Ardian Sari R.

April 2014

Pembimbing

drg. Laelia Dwi Anggraeni, Sp. KGA

15

010099/L8/21042014
010099/L8/21042014

16

Anda mungkin juga menyukai