NOMOR MODEL
1 6 4 1 7 0 1 9
BAGIAN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
1
IVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BAGIAN ORTODONSIA
I. IDENTITAS
Operator : NABILA CHINTAMI
No. Mhs : 12/328908/KG/09194
Pembimbing : drg. Soekarsono Hardjono Sp. Ort. (K)
Nomor Model : 164 17 0 19
Nama Pasien : syadza wyananda
Suku : minang
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : kaliurang km 13,5 perum balai tentremblok A4, candirejo
sadonoharjo
Kode Pos : 55284
Telepon : 085365122245
Pekerjaan : Mahasiswa
Nama Ayah : Wartoni
Suku : jawa
Umur : 49 tahun
Pekerjaan : pegawai swasta
Nama Ibu : yurnita
Suku : Minang kabau
Umur : 47 tahun
Pekerjaan : pegawai negri
Alamat orang tua : Jalan Cengkeh No.62
Telepon : 081371669559
2
Pemasangan Alat : 6 september 2017
Retainer :-
Riwayat kesehatan :
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang dapat mengganggu proses
pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi dan penyakit yang dapat
menghambat proses perawatan ortodontik serta tidak sedang dalam
perawatan dokter.
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi-geligi :
Periode gigi desidui
Tidak ada riwayat karies.
Periode gigi bercampur
Tidak pernah mengalami trauma ataupun persistensi dan setiap gigi yang
goyah pasien membiarkan giginya tanggal sendiri.
Periode gigi permanen
Tidak ada riwayat karies.
Kebiasaan jelek yang berkaitan dengan keluhan pasien :
Jenis kebiasaan Durasi Frekuensi Intensitas Keterangan
3
Anak II (Putri azizah wyananda) : susunan gigi rapi (perempuan usia
16 tahun)
Anak III (Wafiq Abdillah ) : susunan gigi rapi (laki-laki usia 14
tahun)
IV. DIAGNOSIS SEMENTARA
Kasus maloklusi menyangkut masalah:
Estetik
Dental
crowding
Malposisi
Solusi Masalah:
RA: pencabutan dan perbaikan malposisi gigi individu
RB: grinding dan perbaikan gigi individu
V. DIAGNOSIS FINAL
Maloklusi angle kelas 1 angle, klasifikasi maloklusi lischer termasuk kategori
netroklusi dengan open bite caninus RA kiri, dan malposisi gigi individual,
yaitu:
Malposisi gigi individual pada gigi-gigi:
Rahang Atas
13 : mesiolabioversi
12: mesiopalatotorsiversi
21: palatoversi
22: mesiopalatotorsiversi
23 : labioversi
Rahang Bawah
37: linguoversi
32: mesiolinguotorsiversi
31: distolabiotorsiversi
42: mesiolinguotorsiversi
43: mesiolabiotorsiversi
44: mesiobukotorsiversi
45:infraversi
47: linguoversi
V. ANALISIS ETIOLOGI MALOKLUSI
4
Maloklusi pasien adalah maloklusi angle kelas 1 tipe dental, hal tersebut
ditandai dengan posisi tonjol mesiobukal molar satu permanen atas kanan
dan kiri berkontak dengan lekuk mesiobukal molar satu permanen bawah.
Malposisi gigi individual
Rahang Atas
13 : mesiolabiotorsiversi
Ruang pada gigi anterior kurang sehingga mesial gigi 13 berotsi
kearah labial akibat gerakan gigi kearah mesial.
12: mesiopalatotorsiversi
Ruang pada gigi anterior kurang sehingga mesial gigi 12 berotsi
kearah palatal akibat gerakan gigi kearah mesial
21: palatoversi
Ruang pada lengkung gigi anterior kurang sehingga gigi 21
tumbuh kearah palatal dari lengkung normal.
22: mesiopalatotorsiversi
Ruang pada lengkung gigi anterior kurang sehingga mesial gigi
22 berotasi kearah palatal dari lengkung normal.
23 : bukoveri
Ruang pada gigi anterior kurag sehingga gigi 23 tumbuh
kearah bukal dari lengkung normal.
Rahang Bawah
37: linguoversi
5
42: mesiolinguotorsiversi
Rencana perawatan
1.Memberikan nasehat untuk menghi1angkan kebiasaan buruknya
2. mengedukasi tentang perawatan orthodontik yang akan dilakukan
3. pencarian ruang untuk rahang atas dan rahang bawah
4. koreksi malposisi individu rahang atas dan bawah dengan plat aktif
5. penyesuaian oklusi
6. pemasangan retainer
Jalannya perawatan
1. Memberikan nasehat kepada pasien untuk menghilangkan bad
habit.
Pasien diberi penjelasan tentang akibat yang terjadi apa bila
kebiasaan buruknya masih tetap dilakukan, dan menginstruksikan
untuk segera menghentikan kebiasaan buruknya tersebut karna dapat
memyebabkan efek gangguang sendi rahang dan atrisi gigi geligi.
2. Edukasi pasien tentang perawatan ortodontik yang akan
dilakukan
Edukasi (memberikan penjelasan) kepada pasien
6
a. Diagnosis dan prosedur perawatan
Pasien dijelaskan mengenai diagnosis pada kasus yang dialaminya
dengan menggunakan studi model serta rencana perawatan yang
akan dilakukan, alat yang akan digunakan dalam perawatan,
prognosis perawatan Pasien, dan biaya yang harus dikeluarkan
pasien. Pasien juga diminta melakukan kontrol rutin demi
kelancaran proses perawatan ortodontik yang dilakukan. Pasien
dijelaskan bahwa di akhir perawatan digunakan retainer untuk
menjaga gigi geligi yang telah dirawat agar tidak relaps.
2. Alat yang digunakan
Pasien dijelaskan mengenai alat yang akan digunakan dalam
perawatan yaitu plat aktif dan retainer. Pasien juga dijelaskan
mengenai fungsi alat yang digunakan serta pasien dijelaskan untuk
tidak melakukan aktivasi atau mengubah komponen alat tanpa
sepengetahuan operator. Pasien diberitahu pula mengenai cara
pemakaian alat.
3. Cara membersihkan alat
Pasien dijelaskan cara membersihkan alat agar tidak terjadi penyakit
mulut yang dapat terjadi akibat pemakaian alat yang kotor yaitu
dengan disikat menggunakan sikat gigi dan pasta gigi saat menyikat
gigi.
4. Biaya perawatan
Pasien dijelaskan mengenai biaya yang akan dikeluarkan pasien
selama perawatan.
5. Waktu perawatan dan kontrol
Waktu perawatan sampai gigi terkoreksi. Kontrol dilakukan satu kali
dalam seminggu untuk evaluasi kemajuan dan aktivasi alat.
6. Prognosis
Pasien diberitahukan prognosis/perkiraan keberhasilan rencana
perawatan untuk memotivasi pasien.
7. Resiko yang dapat terjadi
7
Pasien diberitahu resiko yang dapat terjadi selama perawatan yaitu
seperti rasa yang tidak nyaman saat memakai alat dan rasa nyeri saat
alat diaktifkan. Pasien dijelaskan bahwa hal tersebut adalah normal
dan pasien diberi motivasi agar dapat beradaptasi dengan alat secara
baik.
8. Informed consent
Pasien dijelaskan mengenai informed consent yang harus
ditandatangani. Pasien diberikan pengertian mengenai maksud dari
adanya informed consent tersebut, seperti untuk menyatakan bahwa
pasien setuju dengan rencana perawatan yang akan dilakukan dan
melindungi operator dan pasien.
3. Analisis ruang
- Berdasarkan perhitungan dengan metode Pont pertumbuhan dan
perkembangan lengkung gigi ke arah lateral pada regio premolar
mengalami kontraksi ringan sebesar -3,4 mm dan pada regio molar
mengalami kontraksi ringan sebesar -1 mm.
- Berdasarkan perhitungan dengan metode Korkhaus pertumbuhan dan
perkembangan lengkung gigi ke arah anteroposterior mengalami
retraksi sebesar 0,3 mm.
- Berdasarkan perhitungan dengan metode Howes lengkung gigi kurang
untuk menampung gigi geligi (indeks premolar 41,10%), lengkung
basal kurang untuk menampung gigi geligi (indeks fossa canina
42,13%), inklinasi gigi geligi posterior adalah konvergen.
- Berdasarkan perhitungan determinasi lengkung gigi terdapat
diskrepansi rahang atas sebesar -2,3 mm (kanan: -2,2 mm, kiri: -4,5
mm). maka pada rahang atas dilakukan perawatan dengan pencabutan
gigi premolar kiri atas (gigi 24).
Sesuai dengan analisis carey kekurangan ruang tiap lengkung gigi
lebih besar dari seperempat sampai setengah lebar mesiodistal p1
dapat dilakukan pencabutan P1 pada sisi tersebut.
- Berdasarkan perhitungan determinasi lengkung gigi terdapat
diskrepansi Pada rahang bawah dan diskrepansi rahang bawah
sebesar 0,75 mm (kanan : 0,55 mm, kiri : 0,2 mm). Maka pada rahang
bawah akan dilakukan grinding gigi anterior sesuai dengan analisis
8
carey kekurangan ruang tiap lengkung gigi lebih kecil dari seperempat
lebar mesiodistal p1 dapat dilakukan penggrindingan lebar mesiodistal
gigi anterior jika pasien tidak rentan terhadap karies.
Rahang atas :
-dasar plat akrilik sebagai tempat tertanamnya klamer dan sebagai retansi dari
plat aktif
- adam klamer ø 0,7 mm pada gigi 36 dan 46 sebagai retensi dan stabilisasi alat
-simple spirng ø 0,6 mm pada palatal gigi 11, 12 dan 21, untuk menggerakkan
gigi kearah bukal
-finger spring dan simple spring (kombinasi) pada palatal gigi 22 untuk
mengerakkan gigi kearah labial dan distal
-Finger spring ø 0,7 mm pada palatal gigi 13 untuk menggerakkan gigi kearah
distal
- buccal canine retractor spring ø 0,7 mm pada bukal gigi 23 untuk meretraksi
ke palatal dan distal pada gigi kaninus.
Rahang bawah
9
- Labial arch ø 0,7 mm dengan U-loop antara gigi 34, dan 44 sebagai retensi
dan stabilisasi alat
- Simple spring ø 0,6 mm pada lingual gigi 32, 31, 42 untuk menggerakkan
gigi kearah labial lengkung gigi rahang bawah.
- Hook diletakkan di distal gigi 31 untuk stabilisasi saat simple spring
diaktifkan.
Pertama adalah pengaktifan simple spring pada gigi 32, lalu dilanjutkan
dengan gigi 31 menggunakan simple spring dengan hook pada distal gigi 31
yang terhubung dengan labial arch dan dilanjutkan dengan pengaktifan
simple spring pada lingual gigi 42.
- 5. Penyesuaian oklusi
Penyesuaian oklusi belum dilakukan.
6. Pemasangan retainer
Belum dilakukan
N
Kontrol Tanggal Kegiatan
o
10
- Memotivasi pasien untuk rajin kontrol tiap
minggu.
3 I 11 Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan sakit
Oktober Pemeriksaan objektif : Retensi dan stabilisasi baik
2017
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
11
- Pengaktifan bukal retraktor pada gigi
23 dan pengurangan plak akrilik.
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
12
berlebih
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
13
Tindakan :
Hasil perawatan yang telah dilakukan dari tanggal 13 juni 2017 sampai 18
september 2018 dengan 15 kali kontrol adalah sebagai berikut:
2. Koreksi Malposisi
Rahang atas
14
Rahang bawah
Rahang bawah:
15
Dilakukan dengan kertas artikulasi. Pasien diminta untuk menggigit
gigit kertas artikulasi pada posisi sentrik, lalu pasien diminta untuk
melakukan gerakan pengunyahan. Tonjol-tonjol gigi yang berwarna biru
(daerah kontak prematur) digrinding. Pengecekan dan penggrindingan
kembali dilakukan sampai warna biru menjadi seimbang pada semua tonjol.
3. Retainer
Pasien diinstruksikan untuk menggunakan retainer untuk mencegah
hasil perawatan relaps dan mempertahankan lengkung gigi yang telah
dikoreksi. Alat berupa Hawley retainer yang terdiri dari plat akrilik, medium
labial arch ø 0,7 mm, dan adam klamer ø 0,7 mm. Tahap pemakaian retainer
adalah sebagai berikut:
16
Jika pemakaian 3 bulan ketiga alat sudah tidak terasa sesak setiap
pemakaian kembali, pemakaian retainer bisa dihentikan dan dilakukan
kontrol 3 bulan berikutnya untuk pemeriksaan terakhir. Bila masih
dicurigai ada kemungkinan relaps, sebaiknya alat tetap dipakai pada
malam hari selama 3 bulan dengan waktu kontrol sebulan sekali.
Keterangan:
1. Plat Akrilik
2. Adams klamer
3. Labial Arch dan
U-loop
4. Simple spring Ø
0.6 mm
5. Buccal Canine
Retractor Spring
Ø 0.7
6. Finger Spring Ø
0.6 mm
Rahang Bawah
Keterangan:
1. Plat Akrilik
17
2. Adams klamer Ø
0.7mm
3. Labial Arch dan
U-loop
4. Simple spring Ø
0.6 mm
5. hook
2. Retainer
Rahang Atas
Keterangan:
1. Plat akrilik
2. Adam clasp ø 0,7
mm
3. Labial arc dan U-
Loop
Rahang Bawah
Keterangan:
1. Plat akrilik
2. Adam clasp ø 0,7
mm
18
3. Labial arch dan U-
Loop
Yogyakarta, 2018
Menyetujui
Dosen Pembimbing Operator
12/328908/KG/09194
19
20