Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN HASIL

KEMAJUAN PERAWATAN ORTODONTIK

(Pasien Baru Ke-2)

NOMOR MODEL

1 6 4 1 7 0 1 9

NAMA PASIEN : Syadza Wyananda

OPERATOR : NABILA CHINTAMI

NO. MHS : 12/328908/KG/09194

PEMBIMBING : drg. SOEKARSONO HARDJONO, Sp. Ort (K)

BAGIAN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018

1
IVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BAGIAN ORTODONSIA

I. IDENTITAS
Operator : NABILA CHINTAMI
No. Mhs : 12/328908/KG/09194
Pembimbing : drg. Soekarsono Hardjono Sp. Ort. (K)
Nomor Model : 164 17 0 19
Nama Pasien : syadza wyananda
Suku : minang
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : kaliurang km 13,5 perum balai tentremblok A4, candirejo
sadonoharjo
Kode Pos : 55284
Telepon : 085365122245
Pekerjaan : Mahasiswa
Nama Ayah : Wartoni
Suku : jawa
Umur : 49 tahun
Pekerjaan : pegawai swasta
Nama Ibu : yurnita
Suku : Minang kabau
Umur : 47 tahun
Pekerjaan : pegawai negri
Alamat orang tua : Jalan Cengkeh No.62
Telepon : 081371669559

II. WAKTU PENDAFTARAN


Pendaftaran : 20 mei 2017
Pencentakan : 13 juli 2017

2
Pemasangan Alat : 6 september 2017
Retainer :-

III. PEMERIKSAAN KLINIS


A. Pemeriksaan Subjektif (Anamnesis)
 Keluhan Utama :
 Pasien datang untuk dirawat karena merasa gigi depan atas dan bawah
berjejal sehinga mengganggu penampilan

 Riwayat kesehatan :
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang dapat mengganggu proses
pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi dan penyakit yang dapat
menghambat proses perawatan ortodontik serta tidak sedang dalam
perawatan dokter.
 Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi-geligi :
 Periode gigi desidui
Tidak ada riwayat karies.
 Periode gigi bercampur
Tidak pernah mengalami trauma ataupun persistensi dan setiap gigi yang
goyah pasien membiarkan giginya tanggal sendiri.
 Periode gigi permanen
Tidak ada riwayat karies.
 Kebiasaan jelek yang berkaitan dengan keluhan pasien :
Jenis kebiasaan Durasi Frekuensi Intensitas Keterangan

Mengunyah satu SD-SMA Sering Kuat Kebiasaan


sisi mengunyah
pada sisi kanan

 Riwayat keluarga yang berkaitan dengan keluhan pasien :


1. Ayah : susunan gigi berjejal.
2. Ibu : susunan gigi rapi.
3. Anak I ( perempun ) : Pasien

3
Anak II (Putri azizah wyananda) : susunan gigi rapi (perempuan usia
16 tahun)
Anak III (Wafiq Abdillah ) : susunan gigi rapi (laki-laki usia 14
tahun)
IV. DIAGNOSIS SEMENTARA
Kasus maloklusi menyangkut masalah:
 Estetik
 Dental
 crowding
 Malposisi

Solusi Masalah:
RA: pencabutan dan perbaikan malposisi gigi individu
RB: grinding dan perbaikan gigi individu
V. DIAGNOSIS FINAL
Maloklusi angle kelas 1 angle, klasifikasi maloklusi lischer termasuk kategori
netroklusi dengan open bite caninus RA kiri, dan malposisi gigi individual,
yaitu:
 Malposisi gigi individual pada gigi-gigi:
Rahang Atas
13 : mesiolabioversi
12: mesiopalatotorsiversi
21: palatoversi
22: mesiopalatotorsiversi
23 : labioversi

Rahang Bawah
37: linguoversi
32: mesiolinguotorsiversi
31: distolabiotorsiversi
42: mesiolinguotorsiversi
43: mesiolabiotorsiversi
44: mesiobukotorsiversi
45:infraversi
47: linguoversi
V. ANALISIS ETIOLOGI MALOKLUSI

4
Maloklusi pasien adalah maloklusi angle kelas 1 tipe dental, hal tersebut
ditandai dengan posisi tonjol mesiobukal molar satu permanen atas kanan
dan kiri berkontak dengan lekuk mesiobukal molar satu permanen bawah.
Malposisi gigi individual

Rahang Atas
13 : mesiolabiotorsiversi
Ruang pada gigi anterior kurang sehingga mesial gigi 13 berotsi
kearah labial akibat gerakan gigi kearah mesial.
12: mesiopalatotorsiversi
Ruang pada gigi anterior kurang sehingga mesial gigi 12 berotsi
kearah palatal akibat gerakan gigi kearah mesial
21: palatoversi
Ruang pada lengkung gigi anterior kurang sehingga gigi 21
tumbuh kearah palatal dari lengkung normal.
22: mesiopalatotorsiversi
Ruang pada lengkung gigi anterior kurang sehingga mesial gigi
22 berotasi kearah palatal dari lengkung normal.
23 : bukoveri
Ruang pada gigi anterior kurag sehingga gigi 23 tumbuh
kearah bukal dari lengkung normal.

Rahang Bawah
37: linguoversi

Ruang pada gigi posterior kurang sehingga gigi 37 tumbuh ke


lingual dari lengkung gigi normal.
32: mesiolinguotorsiversi

Ruang pada gigi anterior kurang sehingga mesial gigi 32 berotsi


kearah lingual akibat gerakan gigi kearah mesial
31: distolabiotorsiversi

Ruang pada gigi anterior kurang sehingga distal gigi 31 berotsi


kearah labial akibat gerakan gigi kearah mesial

5
42: mesiolinguotorsiversi

Ruang pada gigi anterior kurang sehingga mesial gigi 42 berotsi


kearah lingual akibat gerakan gigi kearah mesial
43: mesiolabiotorsiversi

Ruang pada gigi anterior kurang sehingga mesial gigi 43 berotsi


kearah labial akibat gerakan gigi kearah mesial
44: distolinguotorsiversi

Ruang pada gigi posterior kurang sehingga distal gigi 44 berotsi


kearah lingual akibat gerakan gigi kearah mesial
47: linguoversi

Ruang pada gigi posterior kurang sehingga gigi 47 tumbuh ke


lingual dari lengkung gigi normal.

VI. PROSEDUR PERAWATAN

 Rencana perawatan
1.Memberikan nasehat untuk menghi1angkan kebiasaan buruknya
2. mengedukasi tentang perawatan orthodontik yang akan dilakukan
3. pencarian ruang untuk rahang atas dan rahang bawah
4. koreksi malposisi individu rahang atas dan bawah dengan plat aktif
5. penyesuaian oklusi
6. pemasangan retainer
 Jalannya perawatan
1. Memberikan nasehat kepada pasien untuk menghilangkan bad
habit.
Pasien diberi penjelasan tentang akibat yang terjadi apa bila
kebiasaan buruknya masih tetap dilakukan, dan menginstruksikan
untuk segera menghentikan kebiasaan buruknya tersebut karna dapat
memyebabkan efek gangguang sendi rahang dan atrisi gigi geligi.
2. Edukasi pasien tentang perawatan ortodontik yang akan
dilakukan
Edukasi (memberikan penjelasan) kepada pasien

1. Edukasi yang diberikan kepada pasien meliputi:

6
a. Diagnosis dan prosedur perawatan
Pasien dijelaskan mengenai diagnosis pada kasus yang dialaminya
dengan menggunakan studi model serta rencana perawatan yang
akan dilakukan, alat yang akan digunakan dalam perawatan,
prognosis perawatan Pasien, dan biaya yang harus dikeluarkan
pasien. Pasien juga diminta melakukan kontrol rutin demi
kelancaran proses perawatan ortodontik yang dilakukan. Pasien
dijelaskan bahwa di akhir perawatan digunakan retainer untuk
menjaga gigi geligi yang telah dirawat agar tidak relaps.
2. Alat yang digunakan
Pasien dijelaskan mengenai alat yang akan digunakan dalam
perawatan yaitu plat aktif dan retainer. Pasien juga dijelaskan
mengenai fungsi alat yang digunakan serta pasien dijelaskan untuk
tidak melakukan aktivasi atau mengubah komponen alat tanpa
sepengetahuan operator. Pasien diberitahu pula mengenai cara
pemakaian alat.
3. Cara membersihkan alat
Pasien dijelaskan cara membersihkan alat agar tidak terjadi penyakit
mulut yang dapat terjadi akibat pemakaian alat yang kotor yaitu
dengan disikat menggunakan sikat gigi dan pasta gigi saat menyikat
gigi.
4. Biaya perawatan
Pasien dijelaskan mengenai biaya yang akan dikeluarkan pasien
selama perawatan.
5. Waktu perawatan dan kontrol
Waktu perawatan sampai gigi terkoreksi. Kontrol dilakukan satu kali
dalam seminggu untuk evaluasi kemajuan dan aktivasi alat.
6. Prognosis
Pasien diberitahukan prognosis/perkiraan keberhasilan rencana
perawatan untuk memotivasi pasien.
7. Resiko yang dapat terjadi

7
Pasien diberitahu resiko yang dapat terjadi selama perawatan yaitu
seperti rasa yang tidak nyaman saat memakai alat dan rasa nyeri saat
alat diaktifkan. Pasien dijelaskan bahwa hal tersebut adalah normal
dan pasien diberi motivasi agar dapat beradaptasi dengan alat secara
baik.
8. Informed consent
Pasien dijelaskan mengenai informed consent yang harus
ditandatangani. Pasien diberikan pengertian mengenai maksud dari
adanya informed consent tersebut, seperti untuk menyatakan bahwa
pasien setuju dengan rencana perawatan yang akan dilakukan dan
melindungi operator dan pasien.
3. Analisis ruang
- Berdasarkan perhitungan dengan metode Pont pertumbuhan dan
perkembangan lengkung gigi ke arah lateral pada regio premolar
mengalami kontraksi ringan sebesar -3,4 mm dan pada regio molar
mengalami kontraksi ringan sebesar -1 mm.
- Berdasarkan perhitungan dengan metode Korkhaus pertumbuhan dan
perkembangan lengkung gigi ke arah anteroposterior mengalami
retraksi sebesar 0,3 mm.
- Berdasarkan perhitungan dengan metode Howes lengkung gigi kurang
untuk menampung gigi geligi (indeks premolar 41,10%), lengkung
basal kurang untuk menampung gigi geligi (indeks fossa canina
42,13%), inklinasi gigi geligi posterior adalah konvergen.
- Berdasarkan perhitungan determinasi lengkung gigi terdapat
diskrepansi rahang atas sebesar -2,3 mm (kanan: -2,2 mm, kiri: -4,5
mm). maka pada rahang atas dilakukan perawatan dengan pencabutan
gigi premolar kiri atas (gigi 24).
Sesuai dengan analisis carey kekurangan ruang tiap lengkung gigi
lebih besar dari seperempat sampai setengah lebar mesiodistal p1
dapat dilakukan pencabutan P1 pada sisi tersebut.
- Berdasarkan perhitungan determinasi lengkung gigi terdapat
diskrepansi Pada rahang bawah dan diskrepansi rahang bawah
sebesar 0,75 mm (kanan : 0,55 mm, kiri : 0,2 mm). Maka pada rahang
bawah akan dilakukan grinding gigi anterior sesuai dengan analisis

8
carey kekurangan ruang tiap lengkung gigi lebih kecil dari seperempat
lebar mesiodistal p1 dapat dilakukan penggrindingan lebar mesiodistal
gigi anterior jika pasien tidak rentan terhadap karies.

4. koreksi malposisi gigi individu rahang atas dan rahang bawah:

Rahang atas :

Pembuatan plat aktif pada rahang atas dengan komponen:

-dasar plat akrilik sebagai tempat tertanamnya klamer dan sebagai retansi dari
plat aktif

- labial arch ø0,7mm dengan u-loop antara gigi 14 dan 24

- adam klamer ø 0,7 mm pada gigi 36 dan 46 sebagai retensi dan stabilisasi alat

-simple spirng ø 0,6 mm pada palatal gigi 11, 12 dan 21, untuk menggerakkan
gigi kearah bukal

-finger spring dan simple spring (kombinasi) pada palatal gigi 22 untuk
mengerakkan gigi kearah labial dan distal

-Finger spring ø 0,7 mm pada palatal gigi 13 untuk menggerakkan gigi kearah
distal

- buccal canine retractor spring ø 0,7 mm pada bukal gigi 23 untuk meretraksi
ke palatal dan distal pada gigi kaninus.

Pertama pencabutan gigi premolar kiri, lalu dilanjutkan dengan pengaktifan


bukal retraktor pada gigi 23 dan pengaktifan simple spring pada gigi, 11,21
dan 21 dan dilanjutkan pengaktifan gigi 13 dengan finger spring, setelah gigi
23 terkoreksi dilanjutkan dengan koreksi gigi gigi 22 diaktifkan dengan simple
spring.

Rahang bawah

Pembuatan plat aktif rahang bawah dengan komponen:

- Plat aktif sebagai tempat tertanamnya kleme


- r dan sebagai retensi dari plat aktif.
- Adam klemer ø 0,7 mm pada gigi 36 dan 46 sebagai retensi dan stabilisasi.

9
- Labial arch ø 0,7 mm dengan U-loop antara gigi 34, dan 44 sebagai retensi
dan stabilisasi alat
- Simple spring ø 0,6 mm pada lingual gigi 32, 31, 42 untuk menggerakkan
gigi kearah labial lengkung gigi rahang bawah.
- Hook diletakkan di distal gigi 31 untuk stabilisasi saat simple spring
diaktifkan.
Pertama adalah pengaktifan simple spring pada gigi 32, lalu dilanjutkan
dengan gigi 31 menggunakan simple spring dengan hook pada distal gigi 31
yang terhubung dengan labial arch dan dilanjutkan dengan pengaktifan
simple spring pada lingual gigi 42.
- 5. Penyesuaian oklusi
Penyesuaian oklusi belum dilakukan.

6. Pemasangan retainer
Belum dilakukan

I. PERAWATAN YANG TELAH DILAKUKAN


Tabel Hasil Kemajuan Perawatan Ortodontik

N
Kontrol Tanggal Kegiatan
o

1 Indikasi 13 Juni Telah dilakukan indikasi pasien ortodontik


2017 lepasan, dengan keluhan gigi depan rahang atas
dan rahang bawah yang berjejal mengganggu
penampilan. melakukan pengukuran, dan
mencetak study model.

2 Insersi 6 Telah dilakukan insersi alat ortodonsi lepasan plat


september aktif RA dan RB.

2017 - Memeriksa retensi alat, dengan hasil retensi alat


baik
- Memeriksa stabilitas alat, dengan hasil stabilitas
baik
- Memeriksa apakah ada bagian alat yang tajam,
dengan hasil tidak ada bagian alat yang tajam.
- Memeriksa apakah ada trauma saat oklusi,
dengan hasil tidak ada traumatik oklusi.
- Mengajari pasien cara memasang dan melepas
alat serta cara membersihkannya.
- Memotivasi pasien agar selalu memakai alat
siang dan malam

10
- Memotivasi pasien untuk rajin kontrol tiap
minggu.
3 I 11 Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan sakit
Oktober Pemeriksaan objektif : Retensi dan stabilisasi baik
2017
Tindakan :

- Pengaktifan bukal retraktor pada gigi 23


dan pengurangan plak akrilik.

4 II 24 Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan


Oktober Pemeriksaan objektif : Retensi dan stabilisasi
2017 baik.

Tindakan :

- Pengaktifan bukal retraktor pada gigi 23


dan pengurangan plak akrilik.

5 III 30 oktober Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan


2017 Pemeriksaan objektif : Retensi dan stabilisasi
baik.

Tindakan :

- Pengaktifan bukal retraktor pada gigi 23


dan pengurangan plak akrilik.

6 IV 10 Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan


november Pemeriksaan objektif : Retensi dan stabilisasi
2017 baik.

Tindakan :

- Pengaktifan bukal retraktor pada gigi 23 dan


pengurangan plak akrilik.
7 V 17 januari Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan sakit
2018 berlebih

Pemeriksaan objektif : Retensi dan stabilisasi


baik.

Tindakan :

11
- Pengaktifan bukal retraktor pada gigi
23 dan pengurangan plak akrilik.

8 VI 17 April Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan


2018 Pemeriksaan objektif : Retensi dan stabilisasi
baik.

Tindakan :

- Pengaktifan bukal retraktor pada gigi


23 dan pengurangan plak akrilik.

9 VII 03 mei Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan


2018 Pemeriksaan objektif : Retensi dan stabilisasi
baik.

Tindakan :

- Pengaktifan bukal retraktor pada gigi


23 dan pengurangan plak akrilik.

10 VIII 21 mei Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan sakit


2018 berlebih

Pemeriksaan objektif : Retensi dan stabilisasi


baik.

Tindakan :

- Pengaktifan bukal retraktor pada gigi


23 dan pengurangan plak akrilik.
- Pengaktifan pengaktifan simple
spring pada gigi 11, 21 dan 22

11 IX 30 mei Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan sakit


2018 berlebih

Pemeriksaan objektif : Retensi dan stabilisasi


baik.

Tindakan :

- Pengaktifan bukal retraktor pada gigi


23 dan pengurangan plak akrilik.

11 X 6 juli Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan sakit


2018

12
berlebih

Pemeriksaan objektif : Retensi dan stabilisasi


baik.

Tindakan :

- Pengaktifan bukal retraktor pada gigi


23 dan pengurangan plak akrilik.

12 XI 31 agustus Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan


2018 Pemeriksaan objektif : Retensi dan stabilisasi
baik.

Tindakan :

- Pengaktifan simple pada bagian


lingual spring gigi 42, 31, 32 dan
dilakukan grinding 32, 31

13 XII 3 Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan


september Pemeriksaan objektif : Retensi dan stabilisasi
2018 baik.

Tindakan :

- Pengaktifan simple pada bagian


lingual spring gigi 42, 31, 32 dan
dilakukan grinding.32, 31

14 XIII 10 Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan


september Pemeriksaan objektif : Retensi dan stabilisasi
2018 baik.

Tindakan :

- Pengaktifan simple pada bagian


lingual spring gigi 42, 31, 32 dan
dilakukan grinding pada gigi 41, 42 ,
43

15 XIV 13 Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan


september Pemeriksaan objektif : Retensi dan stabilisasi
2018 baik.

13
Tindakan :

- Pengaktifan simple pada bagian


lingual spring gigi 42, 31, 32 dan
dilakukan grinding pada gigi 41, 42 ,
43

16 XV 18 Pemeriksaan subjektif : tidak ada keluhan


september Pemeriksaan objektif :Retensi dan stabilisasi baik.
2018
Tindakan :

- Pengaktifan simple pada bagian


lingual spring gigi 42, 31, 32 dan
dilakukan grinding pada gigi 32 dan
33

I. HASIL DAN EVALUASI PERAWATAN

Hasil perawatan yang telah dilakukan dari tanggal 13 juni 2017 sampai 18
september 2018 dengan 15 kali kontrol adalah sebagai berikut:

No Rencana Perawatan Target Hasil Perawatan

2. Koreksi Malposisi

Rahang atas

13 : mesiolabiotorsiversi Tidak Tidak dikoreki


dikoreksi

12: mesiopalatotorsiversi Terkoreksi terkoreksi

21: palatoversi Dikoreksi Tidak terkoreksi

22 : mesiopalatotorsiversi terkoreksi Tidak terkoreksi

23: bukoversi Dikoreksi terkoreksi

14
Rahang bawah

32: mesiolinguotorsiversi Dikoreksi Tidak terkoreksi

31: distolabiotorsiversi Dikoreksi Tidak Terkoreksi

42: mesiolinguotorsiversi Dikoreksi Terkoreksi

43:mesiolabiotor Dikoreksi Terkoreksi


siversi

44: distolinguotorsiversi Tidak Tidak Terkoreksi


Dikoreksi

4. Penyesuain oklusi Belum dilakukan

5. Retainer Belum dilakukan

II. RENCANA PERAWATAN SELANJUTNYA

Adapun perawatan selanjutnya adalah :


1. Melanjutkan koreksi malposisi gigi individual rahang atas dan bawah
Rahang atas:

Koreksi malposisi gigi individual dan lengkung gigi menggunakan plat


aktif. Koreksi malposisi gigi individual dilakukan dengan tahapan berikut:

- Melanjutkan perawatan simple spring gigi 21, 22 untuk


menggerakkan gigi kearah bukal.
- Jika sudah mencapai lengkung yang diinginkan, alat dipasifkan
sehingga menjadi retainer.

Rahang bawah:

- Melanjutkan perawatan simple spring pada gigi 32, 31, dan 42 .


- Jika sudah mencapai lengkung yang diinginkan, alat dipasifkan
sehingga menjadi retainer.
2. Penyesuaian oklusal

15
Dilakukan dengan kertas artikulasi. Pasien diminta untuk menggigit
gigit kertas artikulasi pada posisi sentrik, lalu pasien diminta untuk
melakukan gerakan pengunyahan. Tonjol-tonjol gigi yang berwarna biru
(daerah kontak prematur) digrinding. Pengecekan dan penggrindingan
kembali dilakukan sampai warna biru menjadi seimbang pada semua tonjol.

3. Retainer
Pasien diinstruksikan untuk menggunakan retainer untuk mencegah
hasil perawatan relaps dan mempertahankan lengkung gigi yang telah
dikoreksi. Alat berupa Hawley retainer yang terdiri dari plat akrilik, medium
labial arch ø 0,7 mm, dan adam klamer ø 0,7 mm. Tahap pemakaian retainer
adalah sebagai berikut:

a. Pemakaian 3 bulan pertama


Retainer dipakai sepanjang hari, siang dan malam, serta pada waktu
tidur. Retainer hanya dilepas pada waktu sikat gigi dan sehabis makan
untuk dibersihkan. Kontrol dilakukan sebulan sekali untuk
pengecekan pengurangan derajat mobilitas gigi yang telah dikoreksi.

b. Pemakaian 3 bulan kedua, jika 3 bulan pertama:


1) Masih terdapat kegoyahan gigi, pemakaian dengan cara di atas
diperpanjang untuk 3 bulan lagi
2) Kegoyahan hilang, untuk 3 bulan berikutnya retainer boleh tidak
dipakai kalau keluar rumah, tapi waktu tidur tetap dipakai. Kontrol
setiap bulan dan dicek apakah tiap pemakaian retainer terasa sesak atau
tidak
c. Pemakaian 3 bulan ketiga
Jika setelah 3 bulan kedua setiap pemakaian alat terasa sesak,
berarti ada perubahan setiap alat dilepas. Oleh karena itu sebaiknya
pemakaian dengan cara di atas diperpanjang sampai 3 bulan berikutnya.
Jika sudah tidak sesak sewaktu pemakaian kembali, untuk 3 bulan ketiga
alat hanya bisa dipakai saat tidur malam hari saja. Kontrol rutin tiap 1
bulan sekali.

d. Pemakaian 3 bulan keempat

16
Jika pemakaian 3 bulan ketiga alat sudah tidak terasa sesak setiap
pemakaian kembali, pemakaian retainer bisa dihentikan dan dilakukan
kontrol 3 bulan berikutnya untuk pemeriksaan terakhir. Bila masih
dicurigai ada kemungkinan relaps, sebaiknya alat tetap dipakai pada
malam hari selama 3 bulan dengan waktu kontrol sebulan sekali.

VIII. GAMBAR/ DESAIN ALAT


A. Plat aktif
Rahang Atas

Keterangan:
1. Plat Akrilik
2. Adams klamer
3. Labial Arch dan
U-loop
4. Simple spring Ø
0.6 mm
5. Buccal Canine
Retractor Spring
Ø 0.7
6. Finger Spring Ø
0.6 mm

Rahang Bawah

Keterangan:
1. Plat Akrilik

17
2. Adams klamer Ø
0.7mm
3. Labial Arch dan
U-loop
4. Simple spring Ø
0.6 mm
5. hook
2. Retainer
Rahang Atas

Keterangan:
1. Plat akrilik
2. Adam clasp ø 0,7
mm
3. Labial arc dan U-
Loop

Rahang Bawah

Keterangan:
1. Plat akrilik
2. Adam clasp ø 0,7
mm

18
3. Labial arch dan U-
Loop

Yogyakarta, 2018

Menyetujui
Dosen Pembimbing Operator

drg. Soekarsono, Sp. Ort (K) Nabila Chintami

12/328908/KG/09194

19
20

Anda mungkin juga menyukai