(EKSTRAKSI)
Meilisa Hendianti
041051810092
KBK 15
UNIVERSITAS TRISAKTI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
TAHUN 2019
1
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
DUMMY EKSTRAKSI
NOMOR REKAM MEDIS
0 8 1 5 6 3
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Lie Dioni Sius
Jenis Kelamin : Pria
Tanggal Lahir : 11 April 1978
Status Perkawinan : Belum Kawin
Agam : Katholik
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : SMA
Berat Badan : 56 kg
Tinggi Badan : 168 cm
KeinginanPasien : Ingin mencabut gigi belakang atas kanannya yang
terdapat sisa akar, gigi tersebut terasa tajam dan
terdapat benjolan pada gusinya.
KELUHAN UTAMA :
Gigi belakang atas kanan terdapat sisa akar gigi yang terasa tajam dan terdapat
benjolan pada gusinya. Pasien ingin giginya untuk di cabut.
ANAMNESIS :
2
Seorang laki-laki berusia 41 tahun datang ke RSGM FKG Usakti dengan
keluhan gigi belakang atas kanan terdapat sisa akar gigi yang terasa tajam dan terdapat
benjolan pada gusinya. Pasien ingin giginya untuk dicabut. Benjolan pada gusi atas
kanan timbul sejak 1 tahun yang lalu dan hilang timbul. Pasien pernah merasakan sakit
pada benjolan tersebut, tetapi sekarang sudah tidak sakit lagi. Pasien pernah
mengalami kecelakaan lalu lintas 5 tahun lalu yang membuat beberapa gigi pasien di
sisi kanan belakang dan mengalami fraktur. Pasien pernah menjalani operasi rahang.
PEMERIKSAAN KLINIS :
1. Pemeriksaan umum : tanggal 18 September 2019
a. TD : 112/76 mmHg
b. FN : 89 x/ menit
c. FR : 20 x/ menit
d. Temperatur : 36oC
2. Asimetri Wajah : simetris, ovoid
3. Pemeriksaan Sistemik : tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN LOKAL :
Ekstra Oral
Inspeksi : tidak ada kelainan
Palpasi : tidak ada kelainan
Perkusi : tidak ada kelainan
Kelenjar Limfe : tidak ada kelainan
Kelenjar Saliva : tidak ada kelainan
Intra Oral
Pergerakan sendi rahang : deviasi mandibula ke sisi kanan saat buka mulut
Gigi Geligi : gigi 12, 14, 15, 16, 47, 48 gangren radix
Gingiva : Terdapat fistula bagian bukal gigi 16
Mukosa Alveolar : tidak ada kelainan
3
Mukosa Labial : tidak ada kelainan
Bibir : tidak ada kelainan
Mukosa Bukal : tidak ada kelainan
Palatum Keras dan Lunak : tidak ada kelainan
Lidah : tidak ada kelainan
Dasar Mulut : tidak ada kelainan
GAMBARAN KLINIS :
PEMERIKSAAN TAMBAHAN:
Rontgen Foto : Periapikal
1. Rontgen foto :
a. Mahkota suda hilang
b. Terlihat 3 akar dan furkasi terpisah
c. Ruang ligamen periodontal menghilang pada apikal akar mesial
d. Lamina dura menghilang
4
e. Terjadi resorbsi tulang alveolar secara horizontal
f. Periapikal terlihat gambaran radiolusen berbatas tidak jelas dan tidak
tegas
g. Radiodiagnosis: gangren radiks disertai abses periapikal
2. Laboratorium : tidak dilakukan
RIWAYAT KESEHATAN :
1. Pasien tidak sedang dalam perawatan dokter.
2. Pasien pernah masuk rumah sakit/menjalani operasi
3. Pasien menderita diabetes mellitus.
4. Pasien tidak pernah menderita penyakit rheumatic fever, inflammatory
rheumatism,jaundice, hepatitis A, B, C, D, HIV, tuberculosis, venereal
disease, heart attack, gastric ulcer.
5. Pasien mengaku tidak menderita penyakit jantung.
6. Pasien tidak lekas lelah bila bekerja ringan/ jalan dekat.
7. Pasien tidak pernah batuk dalam jangka waktu lama.
8. Pasien tidak pernah batuk darah.
9. Pasien tidak alergi terhadap obat-obatan penicillin, dan anastheticum.
Pasien tidak tahu apakah dirinya alergi terhadap obat-obatan aspirin, sulfa
dan barbiturat.
10. Pasien tidak alergi terhadap ikan, kepiting, telur, dan udang
11. Pasien tidak menderita asma.
12. Pasien sedang tidak dalam perawatan dokter untuk penyakit paru-paru dan
penyakit kelamin.
13. Pasien bukan penderita hipertensi dan hipotensi.
14. Pasien tidak mengalami perdarahan yang lama/ luar biasa bila terluka.
15. Pasien pernah mengalami cedera pada muka dan rahang.
16. Pasien pernah dioperasi.
17. Pasien pernah mengalami sakit gigi.
18. Gusi pasien tidak mudah berdarah.
5
19. Pasien pernah mencabut gigi.
20. Pasien tidak mengalami kesukaran pada waktu membuka mulut lebar-lebar.
21. Rahang pasien tidak berbunyi klik ketika mengunyah.
ANALISIS KASUS:
PEMERIKSAAN GIGI-GELIGI :
Gigi 12, 14, 15, 47, 48 : Gangren radiks
Gigi 16 : Gangren radiks disertai abses periapikal
6
CHAIR SIDE TEACHING MODUL 4 – EKSTRAKSI
PENCABUTAN GIGI 36
(Diagnosis: Gangren Radiks Disertai Abses Periapikal)
IdentitasPasien
Nama : Lie Dioni Sius
Jeniskelamin/ Usia : Pria / 41 tahun
Alamat : Jl. Mangga Besar XIII No. 7
Pekerjaan : Karyawan swasta
Laporan Tindakan dan Perawatan
TemuanKasus :
Seorang Laki-laki berusia 41 tahun datang ke RSGM FKG Usakti dengan
keluhan gigi belakang atas kanan terdapat sisa akar gigi yang terasa tajam dan
terdapat benjolan pada gusinya. Benjolan pada gusi atas kanan timbul sejak 1
tahun yang lalu dan hilang timbul. Pasien ingin giginya untuk dicabut. Pasien
tidak pernah mencari pengobatan untuk mengobati benjolan yang terdapat pada
gusinya. Pasien pernah mengalami kecelakaan lalu lintas 5 tahun lalu yang
menyebabkan beberapa gigi patah dan tulang rahangnya patah.
Pemeriksaan Ekstraoral ditemukan wajah simetris, tidak ada penyakit
sistemik. Terdapat deviasi mandibula ke arah kanan saat pasien membuka mulut.
Pada pemeriksaan intraoral terlihat gigi 16 terdapat sisa akar. Tes sondasi negatif
(-), kloretil negatif (-), perkusi negatif (+), palpasi negatif (+). Terdapat fistula
pada gigi 16, sementara lidah, dasar mulut, palatum bibir, mukosa tidak ada
kelainan. Pasien tidak memiliki riwayat alergi dan tidak sedang mengkonsumsi
obat-obatan, tidak mengkonsumsi alkohol dan seorang perokok.
7
Pada pemeriksaan radiograf, mahkota gigi 16 sudah hilang, terdapat 3 akar
dengan furkasi terpisah. Pada bagian periapikal terdapat gambaran radiolusen
pada apikal gigi 16 dengan batas tidak jelas dan tidak tegas.
Pada kunjungan pertama pasien dilakukan anamnesis, pemeriksaan klinis, dan
pemeriksaan penunjang berupa foto rontgen untuk mengetahui keadaan periapikal
gigi 16. Pasien diberikan premedikasi berupa amoxicilin 500 mg sebanyak 12
tablet untuk 4 hari. Kemudian pasien diinstruksikan untuk datang kembali ke
RSGM FKG Usakti untuk dilakukan pencabutan.
Prosedur pencabutan dilakukan dengan metode intra-alveolar, yaitu dengan
asepsis, povidone iodine, anastesi topikal precaine, lalu anastesi infiltrasi dengan
pehacaine, dan proses pencabutan dilakukan dengan bein dan forcep. Setelaj
pencabutan, pasien diberi edukasi paska pencabutan, kemudian menginstruksikan
pasien untuk konsumsi asam mefenamat 500 mg untuk mengatasi nyeri paska
pencabutan.
8
TEKNIK PENCABUTAN CLOSED METHOD/ INTRA ALVEOLAR
EXTRACTION GIGI 36
Kunjungan Pertama
1. Anamnesis:
Proses tanya jawab dengan pasien dengan tujuan untuk menggali
informasi agar dapat menegakkan diagnosis dan menentukan rencana
perawatan.
2. Pemeriksaan klinis: intraoral
Kunjungan kedua
1. Pengukuran tekanan darah pasien.
2. Persiapan alat dan bahan
Peralatan set diagnostik: dua kaca mulut, pinset, sonde, dan eskavator
Gloves dan masker
Tampon dan cotton roll
9
Syringe 3 cc,23G
Ampul anestesi lokal Pehacaine
Gel anestesi topical Precaine
Povidone Iodine
Forcep ekstraksi untuk gigi 16 (gangren radiks) untuk gigi rahang atas
posterior dengan beak, joint, dan handlenya berbentuk S atau bayonet,
dan ujung beak tertutup.
Bein (elevator) dimasukan melalui sulkus gingiva, mencari celah
antara gigi dan tulang alveolar untuk melepaskan perlekatan ligamen
periodontal antara gigi dan sementum.
10
4. Pemeriksaan intraoral pasien sebelum dicabut: perkusi (-), palpasi (-)
11
9. Menyiapkan larutan anestesi lokal (pehacaine) sebanyak 2 cc, pastikan
tidak ada gelembung udara pada syringe
10. Komunikasi dengan pasien. Hindarkan kata-kata seperti injeksi, menusuk,
nyeri.
11. Anastesi infiltrasi bukal gigi 16
Untuk melakukan anestesi gigi 16, posisi operator berada di depan kanan
pasien atau arah jam 8.
Regangkan mukosa bukal, lalu insersikan jarum pada mucobuccal fold di
sekitar apeks gigi 16. Arah jarum 45o dengan bevel menghadap tulang,
diinsersikan hingga mentok tulang. Lakukan aspirasi, apabila negatif
deponir larutan anastesi sebanyak 1,5 cc untuk menganastesi nervus
alveolaris superior posterior dan nervus alveolaris superior middel. Setelah
itu tarik jarum keluar secara perlahan.
12
apabila negatif deponir larutan anastesi sebanyak 0,5 cc untuk
menganastesi nervus palatinus mayus sampai terlihat pucat. Setelah itu
tarik jarum keluar secara perlahan.
13
15. Sisa akar gigi 16, dan soket bekas pencabutan
16. Debridement.
Lakukan pembersihan soket dengan kuret dan irigasi. Pastikan tidak ada
bagian gigi yang tertinggal pada soket. Kuretase dilakukan untuk
menghilangkan jaringan granulasi. Lalu lakukan pengecekan apakah ada
tulang yang tajam dan menonjol (bila ada haluskan dengan bone file).
Setelah itu lakukan pijatan kompresi untuk mengembalikan bukal kortikal
plate. Irigasi / spooling menggunakan povidone iodine yang diencerkan.
14
17. Instruksi Pasca Pencabutan:
Edukasi pasien bila gigi telah berhasil tercabut
Pasien diinstruksikan untuk menjaga area bekas pencabutan dan
tidak dimainkan oleh gigi, lidah dan tusuk gigi
Tidak boleh makan makanan yang terlalu pedas dan panas
Pasien diinstruksikan untuk tidak merokok
Jangan berkumur dengan kuat dan terlalu sering
Jangan banyak meludah
Resepkan analgesik asam mefenamat 500 mg untuk mengatasi rasa
sakit paska pencabutan
18. Buang jarum suntik pada kotak kuning needle disposal box dan bekas
tampon atau cotton roll yang terkena darah dibuang ke tempat
pembuangan sampah infeksius (kantong kuning).
15