Anda di halaman 1dari 8

MODUL PERIODONSIA

TELAAH KASUS

OPERKULEKTOMI

Oleh:
Restu Angriani Suhendes
1311411023

Pembimbing :
drg. Kosno Suprianto, MDSc Sp. Perio

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
TATA LAKSANA KASUS OPERKULEKTOMI

A. DATA PASIEN
Nama Pasien : Florencia Lisadi
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 22 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Komp. Bumi Minang 3 blok B No. 6
No. RM : 11548

B. HASIL PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Subjektif
a. Chief Complain (CC)
Pasien datang dengan keluhan gigi geraham paling belakang kiri bawah terasa sakit

b. Present Illnes (PI)


Pasien mulai menyadari gigi geraham paling belakangnya tumbuh 6 bulan yang lalu namun
sekitar 2 bulan yang lalu geraham kiri paling belakang terasa sakit tetapi sekarang sudah
hilang tanpa diobati. Pasien merasa gigi geraham kiri belakang sakit ketika makan dan sering
masuk makanan. Kira-kira sebulan setelah gigi geraham paling belakang kiri sakitnya
berhenti, gigi geraham belakang kanannya terasa sakit dan mengeluarkan darah saat ditekan.
Pasien merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut.

c. Past Dental History (PDH)


Pasien menyikat gigi 2 kali sehari (pagi dan malam) menggunakan bulu sikat yang soft.
Pasien terakhir kali datang ke klinik gigi FKG Unand sekitar 1 bulan yang lalu untuk
menambal gigi depannya. Pasien juga pernah melakukan scalling 2 bulan yang lalu . Pasien
mengalami clicking pada bagian kanan.

d. Past Medical History (PMH)


Pasien pernah dirawat di RS sebelumnya karena menderita penyakit gastritis yaitu saat 2
tahun yang lalu. Saat ini pasien dalam keadaan sehat dan tidak sedang mengonsumsi obat.

e. Family History (FH)


Ayah pasien memiliki riwayat hipertensi. Ibu pasien dicurigai tidak memiliki penyakit
sistemik. Saudara kandung pasien dicurigai tidak memiliki riwayat penyakit sistemik.

f. Social History (SH)


Pasien merupakan mahasiswa FKG Universitas Andalas dan sekarang sedang sibuk koas Pola
makan pasien teratur, pasien cukup mengonsumsi sayur dan buah. Pasien rutin
mengkonsumsi air putih. Pasien mengunyah makanan dua sisi.

2. Pemeriksaan Objektif

Pemeriksaan Ekstra Oral

 Mata : konjungtiva non anemis, sclera non ikterik, pupil isokor


 Kelenjar Limfe
- Kiri : tidak teraba, tidak sakit
- kanan : tidak teraba, tidak sakit
 Bibir : ada vermilion border bibir atas dan bibir bawah kering dan pecah-
pecah , kompeten
 TMJ : kliking di kanan , tidak nyeri

Pemeriksaan Intra Oral

Posterior Kiri Bawah

GAMBARAN KLINIS GINGIVA

ELEMEN TEKSTUR/
KONTUR/ BENTUK WARNA KONSISTENSI
GIGI PERMUKAAN

38 (+) enlargemet pada kemerahan, ada (-) stippling kenyal


bagian distal, bengkak, inflamasi

Lainnya:
Halitosis,
nyeri saat
disentuh,
 Resesi : tidak ada
 Mobility : tidak ada
3. Pemeriksaan Gigi Geligi
Odontogram

CATATAN KEADAAN INTRAORAL

a. Kalkulus

tidak terdapat kalkulus

b. Rekam Kontrol Plak (RKP)

KUNJUNGAN KUNJUNGAN KUNJUNGAN


I II III
23/01/2018 01/02/2018 26/02/2018

36% 16% 24%


Probing depth
Gigi Vestibular Palatal Gigi Vestibular Lingual
Kj.1 Kj. 3 Kj.1 Kj. 3 Kj.1 Kj. 3 Kj.1 Kj. 3
5/10/17 7/11/17 5/10/17 7/11/17 5/10/17 7/11/17 5/10/17 7/11/17
18 222 111 111 111 38
17 222 112 111 111 37 222 111 222 211
16 212 112 111 111 36 222 112 222 212
15 35 222 111 222 121
14 222 121 111 111 34 111 111 111 111
13 312 111 212 112 33 111 111 213 212
12 212 111 212 211 32 111 111 313 212
11 211 111 222 111 31 111 111 313 212
21 112 111 212 211 41 212 112 313 112
22 212 111 111 111 42 212 211 323 211
23 213 112 111 111 43 111 111 212 111
24 212 211 111 111 44 111 111 222 211
25 45 111 211 222 111
26 212 112 111 111 46 212 111 212 211
27 313 212 111 111 47 212 111 212 222
28 232 221 48

Ket :

Tinta merah = Bleeding On Probing (BOP)

C. DIAGNOSA
Berdasarkan pemeriksaan intraoral dapat ditegakkan diagnosa yaitu Perikoronitis

Etiologi : sisa makanan, plak dan bakteri yang menginvasi pada poket mahkota ketika
gigi molar erupsi

Sikap pasien : kooperatif

D. PROGNOSA

Good prognosis karena etiologi dapat dikontrol, terciptanya pemeliharaan gigi geligi .
Pasien masih muda (umur 22 tahun), pasien yang kooperatif dan pasien tidak memiliki
penyakit sistemik.
E. RENCANA PERAWATAN

1. Fase Initial : SRP (Scaling and root planning), DHE


2. Fase Korektif : operkulektomi gigi 38
3. Fase Restoratif :
4. Fase Pemeliharaan : kontrol untuk memeriksa keadaan jaringan periodontal pasca

operkulektomi

F. PERAWATAN YANG TELAH DILAKUKAN

 22/01/2018. RKP, Probing depth, SRP (Scaling and Root planing ),


 01/02/2018 . Kontrol 1 minggu : RKP, DHE
 26/02/2018 . Kontrol 1 bulan : RKP, Probing depth, SRP (Scaling and Root

planing ),
OPERKULEKTOMI

Alat Bahan
- Diagnostic set - kasa steril
- Cytoject / spuit 1cc - antiseptik( povidone iodine)
- alat irigasi - anastetikum
- pisau bedah no 12 - analgetik dan antipiretik
- gunting
- pinset bedah
- scaller ultrasonik

 Tahapan Pekerjaan

Presurgical Consideration

1. Pemeriksaan lengkap pada medical history : pasien tidak memiliki riwayat penyakit
sistemik.
2. Pengukuran tekanan darah sebelum dilakukan operkulektomi
3. Pengisian informed consent

 Prosedur operkulektomi

Gigi posterior kiri rahang bawah


o Bilas ringan area dengan air hangat/aquades untuk menghilangkan debris dan eksudat.
o Angkat sedikit gusi yang menutupi gigi dengan eskavator lalu aplikasikan antiseptik.
Desinfeksi area kerja pada posterior kiri rahang bawah (gigi 38) kapas yang sudah dibasahi
dengan povidon iodine.
o Evaluasi oklusi dengan gigi lawannya, ini bertujuan untuk meminimalkan pengambilan
gingiva dan menyesuaikan dengan gigi lawan untuk mengurangi rasa sakit.
o Anestesi dapat dilakukan dengan cara anastesi lokal dengan injeksi infiltrasi pada daerah
gingiva yang akan dipotong.
o Gunakan scalpel dengan kemiringan 45º, lakukan reseksi gingiva (operculum) yang
menutupi sebagian mahkota gigi. Potong dari arah depan ke posterior sampai batas CEJ.
Operkulum dipotong hingga terlihat mahkota anatomis.
o Setelah semua mahkota gigi terlihat , lakukan irigasi dengan antiseptik (povidon iodine)

o Pemberian resep obat berupa antibiotik, analgesik dan obat kumur


R/ amoksisilin tab 500 mg No. XV
s.3.d.d.tab I p.c
R/ paracetamol tab 500 mg No. X
s.p.r.n.tab I max t.d.d p.c
o Berikan instruksi pasca bedah, yaitu menjaga Oral Hyegiene, jangan makan/minum
selama 1 jam, gigi yang dipotong gusinya tidak digunakan untuk mengunyah dahulu selama
24 jam, hindari makanan dan minuman yang panas, tidak boleh berkumur terlalu keras,
instruksikan berkumur dengan chlorheksidine atau minosep serta kontrol kembali

Kunjungan kedua (1 minggu)


1. Tanyakan keluhan pasien dan konsumsi obat yang diberikan
2. Irigasi bekas luka dengan antiseptik
3. Cek bekas luka
4. DHE

Kunjungan ketiga (Setelah 1 bulan)

1. Tanyakan keluhan pasien


2. Periksa konsistensi, warna, tekstur, permukaan dan kontur gingiva

Anda mungkin juga menyukai