Indikasi gingivektomi adalah untuk kasus poket supraboni, untuk kasus gingiva dengan
kondisi fibrous , eliminasi gingival enlargement (oleh karena plak/obat-obatan), eliminasi
abses periodontal yang supraboni
Alat : Bahan :
Glass slab
Syringe Anastesi
Persiapan operator : Operator menggunakan baju klinik, headcap, masker dan handscoon.
Menentukan gigi yang akan dilakukan gingivektomi sesuai dengan indikasi yaitu regio 32-
42.
Aplikasi antiseptik, antiseptik ekstra oral dengan alkohol yang dipalikasikan sekitar bibir dan
dagu. Kemudian untuk antiseptik intraoral menggunakan povidone iodine pada daerah
gingiva 32-42.
Lakukan pemeriksaan kedalaman poket untuk mengetahui letak dasar poket dengan
menggunakan periodontal probe.
Melakukan anastesi lokal pada mucobuccal fold gigi 32-42. Syringe diinjeksikan dengan
bevel menghadap ke arah tulang, lakukan aspirasi, jika jarum tidak masuk ke dalam
pembuluh darah maka injeksi larutan anastesi sebanyak 0,5 cc. Kemudian melakukan
pengecekan apakah anastesi sudah berjalan.
Gunakan pocket marker untuk membentuk bleeding point. Pocket marker diletakkan sejajar
sumbu panjang gigi, beak menempel pada permukaan gigi. Ujung yang tumpul di dalam
poket, sedangkan ujung tajam di luar poket. Menekan bagian tajam pocket marker
sehingga didapatkan bleeding point. Membuat 3 bleeding point pada tiap gigi : mesial,
kontur terbesar, dan pada distal.
Insisi jaringan hiperplasia dengan menggunakan scalpel no 11/12.
Teknik insisi gingivektomi dapat dilakukan secara continue/discontinue. Pada awalan insisi
tidak disarankan pada interdental/kontur terbesar
Ujung blade diletakkan kurang lebih pada 2 mm dibawah bleeding point, mengarah ke
coronal, sudut 45 derajat, selalu memiliki tumpuan yang baik, scalpel selalu menempel
pada jaringan keras, pembuangan jaringan gingiva sedekat mungkin dengan tulang
alveolar namun tulang tidak boleh terekspos. Hasil eksisi membentuk zero poket.
Lakukan scalling dan root planning dengan menggunakan scaller untuk menghilangkan
faktor lokal.
Melakukan gingivoplasty : mengkontur kembali gingiva sesuai bentuk anatomis yang
normal. Bagian tajam dan bersudut bekas eksisi dihilangkan, menghaluskan permukaan
gingiva sesuai bentuk anatomis. Gingivoplasti dapat dilakukan dengan scalpel, bur
lowspeed, elektrocauter, kuret gracey, pisau kirkland (permukaan fasial dan lingual), dan
pisau orban (pada interdental),
Irigasi daerah operasi dengan menggunakan larutan normal saline, kemudian larutan
antiseptik (povidone iodine) 1% (larutan povidone iodine 10% yang diencerkan dengan
aquadest 1:9)
Kontrol pendarahan dengan menggunakan tampon/kassa steril
Manipulasi periodontal pack : meletakkan base : katalis (1:1) pada mixing pad, kemudian
dimanipulasi menggunakan spatula gic hingga homogen (cirinya adalah bahan terasa berat,
ketika ditarik terputus/sudah tidak lengket)
Mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter (analgesik dapat diminum apabila
sakit, diminum setelah makan 2x1/hari)
Jika terjadi pendarahan terus menerus <3 jam segera kembali ke klinik
Hindari makan dan minum yang panas, pedas dan merokok selama kurang lebih 24
jam
Menjaga OH, daerah yang terdapat periodontal pack jangan disikat terlalu kencang.
Gunakan sikat gigi yang berbulu halus. Pada hari pertama pasien dapat berkumur
dengan larutan klorheksidin pagi dan malam hari bila pasien tidak dapat membersihkan
secara mekanis
Apabila terdapat bengkak maka dapat dikompres dengan handuk dingin di pipi sekitar
daerah operasi
Kontrol H+1 : untuk kontrol keadaan emergensi, anamnesa keluhan pasien, mengecek
apakah terdapat pendarahan yang terus menerus, mengecek apakah clotting terbentuk,
mengecek apakah infeksi pada bekas luka, apakah terdapat reaksi alergi.
Kontrol H+7 : jaringan epitel baru terbentuk, mengecek penyembuhan pasien, mengecek
apakah terdapat infeksi, pada saat kontrol H+7 periodontal pack di lepas, lakukan irigasi,
dan lakukan SRP supragingiva.
Kontrol H+30 : untuk mengecek apakah penyembuhan sudah sempurna (biasanya pada
hari ke -21)
Sebelum Tindakan Sesudah Gingivektomi Sesudah Gingivoplasti
PEMBAHASAN
Gingival Enlargement
Gingival enlargement merupakan kelainan gingiva berupa peningkatan ukuran pada gingiva.
Pembesaran gingiva dapat terlokalisir maupun generalisata. Pembesaran gingiva merupakan
respon inflamasi yang terjadi ketika terdapat peningkatan akumulasi plak pada gigi. Namun
pembesaran gingiva juga dapat terjadi karena faktor-faktor lainnya seperti obat-obatan,
kelainan sistemik, maupun dapat berupa kondisi neoplasia. Kondisi ini biasanya sembuh
dengan perawatan periodontal awal dan kontrol OH yang baik, namun pada beberapa kasus
dibutuhkan perawatan lebih lanjut berupa prosedur gingivektomi (Elif dkk., 2017).
Gingivektomi
Indikasi : Indikasi gingivektomi adalah untuk kasus poket supraboni, untuk kasus gingiva
dengan kondisi fibrous , eliminasi gingival enlargement (oleh karena plak/obat-obatan),
eliminasi abses periodontal yang supraboni
Macam : Terdapat beberapa teknik bedah gingivektomi berdasarkan alat yang digunakan,
Gingivektomi dapat dilakukan dengan menggunakan pisau bedah (scalpel), secara electro
surgery dan dengan menggunakan Laser.
Sedangkan jenis insisi yang digunakan untuk perawatan gingival enlargement dapat dibagi
menjadi Insisi Bevel Ekstrenal dan Insisi Internal Bevel + Flap Periodontal.
1. Gingivektomi Konvensional
1) Karakteristik
2) Kelebihan
3) Kekurangan
2. Electrosurgery
1) Karakteristik
2) Kelebihan
3) Kekurangan
- Pada pasien dengan alat pacu jantung
- Menyebabkan bau tidak menyenangkan
- Jika elektosurgery menyentuh tulang, akan menyebabkan kerusakan
yangtidak dapat diperbaiki
- Saat elektroda menyentuh tulang dan sementum bisa terbakar
- Sebaiknya elektrosurgery tidak dilakukan pada prosedur yang
melibatkanbedah tulang.
3. Laser
1) Karakteristik
- Jenis laser tipe inframerah dekat dengan panjang gelombang 800 nm
sampai dengan 980 nm (rentang infrared). Meskipun beberapa panjang
gelombang dapat digunakan untuk gingiva hiperplastik, yang cocok
digunakan adalah penggunaan gelombang dekat maupun jauh dari laser
inframerah. Semua panjang gelombang laser dapat digunakan dalam
prosedur gingivektomi, namun penting memilih panjang gelombang yang
benar sesuai dengan tipe jaringan. Laser dioda 810 nm memiliki kemampuan
sayatan lembut pada jaringan lunak dengan pemotongan kedalaman 2-6 mm.
2) Kelebihan
3) Kekurangan
Teknik inisisi ini digunakan pada kasus gingival enlargement yang fibrous (biasanya pada
pasien pembesaran gingiva oleh karena obat-obatan). Pada gambar ditunjukan garis putus-
putus yang merupakan garis insisi eksternal bevel, sedangkan bagian yang berwarna lebih
gelap menunjukkan jaringan lunak yang perlu dieksisi. Pada teknik ini mungkin akan
menyebabkan luka yang luas karena terbukanya jaringan ikat.
Teknik insisi ini digunakan pada kasus gingival enlargement yang melibatkan area yang lebih
luas (lebih dari 6 gigi), serta bila terdapat adanya kehilangan perlekatan serta defek pada
tulang, maka bedah flap direkomendasikan. Pada gambar ditunjukan garis putus-putus yang
merupakan garis insisi eksternal bevel, sedangkan bagian yang berwarna lebih gelap
menunjukkan jaringan lunak yang perlu dieksisi. Setelah elevasi flap, jaringan gingiva diambil,
flap diletakkan di atas tulang alveolar dan disuturing.
Prosedur Gingivektomi
1. Melakukan probing dengan periodontal probe untuk mengetahui letak dasar poket.
4. Insisi jaringan hiperplasia dapat menggunakan Scalpel No. 11 atau No. 12. Pisau
periodontal (Kirkland) dapat digunakan untuk menginsisi sisi fasial dan lingual. Orban
knive digunakan pada bagian interdental.
5. Insisi dapat dilakukan secara continue maupun discontinue. Ujung blade diletakkan
=/- 2 mm dibawah bleeding point mengarah ke koronal dan sedekat mungkin dengan
tulang alveolar tetapi tulang tidak boleh terkespos Insisi sebaiknya membentuk bevel
45 derajat terhadap permukaan gigi. Hasil eksisi akan membentuk zero pocket
6. Ambil gingiva yang telah diinsisi dengan pinset chirurgis, bersihkan area bedah dan
secara tepat evaluasi permukaan akar. Jaringan granulasi mungkin akan terlihat pada
bekas insisi.
7. Secara hati-hati lakukan kuretase pada
jaringan granulasi dan lakukan scalling
dan root planning untuk menghilangkan
faktor lokal (dental deposit).
8. Melakukan gingivoplasti yaitu
membentuk kembali gingiva bentuk
anatomis normal. Bagian tajam dan
bersudut dihilangkan. Gingivoplasti dapat
dilakukan dengan pisau periodontal
(Kirkland dan orban), scalpel, instrument
rotary atau elektroda.
9. Irigasi daerah operasi dengan
menggunakan antiseptik
10. Kontrol pendarahan menggunakan
kassa steril
11. Aplikasi dressing.
Penyembuhan Paska Gingivektomi
Setelah 24 jam, ada peningkatan sel-sel jaringan ikat baru, terutama angioblas, tepat di
bawah lapisan permukaan peradangan dan nekrosis, pada hari ketiga, sejumlah fibroblas
muda terletak di daerah tersebut. Jaringan granulasi dengan vaskularisasi yang tinggi
tumbuh kearah koronal, membentuk margin gingiva bebas baru dan sulkus. Kapiler yang
berasal dari pembuluh darah ligamen periodontal bermigrasi ke jaringan granulasi, dan
dalam waktu 2 minggu mereka terhubung dengan pembuluh gingival.
Setelah 12 sampai 24 jam, sel-sel epitel pada pinggir luka mulai bermigrasi ke jaringan
granulasi, memisahkannya dari lapisan permukaan yang terkontaminasi dari bekuan.
Aktivitas epitel pada margin mencapai puncaknya pada 24 sampai 36 jam. Sel- sel epitel
baru muncul dari lapisan basal dan lapisan spinous yang lebih dalam dari epitel tepi luka
dan bermigrasi ke atas luka di atas lapisan fibrin yang kemudian diserap kembali dan
digantikan oleh jaringan ikat dasar.
Epitelisasi permukaan umumnya selesai setelah 5 sampai 14 hari. Selama 4 minggu
pertama setelah gingivektomi, keratinisasi berkurang daripada sebelum operasi.
Perbaikan epitel selesai sekitar satu bulan. Vasodilatasi dan vaskularisasi mulai menurun
setelah hari keempat penyembuhan dan tampak hampir normal pada hari ke-16.
Perbaikan jaringan ikat selesai setelah sekitar 7 minggu.
Aliran GCV akan meningkat setelah gingivektomi dan berkurang seiring dengan proses
penyembuhan berlangsung. Aliran maksimal terjadi setelah 1 minggu, bertepatan dengan
terjadinya inflamasi maksimal. Meskipun perubahan jaringan yang terjadi pada
penyembuhan setelah gingivektomi pada semua individu adalah sama, tetapi waktu yang
dibutuhkan untuk penyembuhan total bervariasi, tergantung pada permukaan luka dan
iritasi lokal serta infeksi
KESIMPULAN
REFERENSI
Peres MM, Lima TS, Filho IJZ, Beneti IM, Gomes MAR, et al. (2019) Gingivectomy Approaches:
A Review. Int J Oral Dent Health 5:099. doi.org/10.23937/2469-5734/1510099
Öncü, Elif & Alan, Raif & Erbeyoğlu, A.Afşin. (2017). Comparison of gingivectomy procedures
for patient satisfaction: Conventional and diode laser surgery. Selcuk Dental Journal. 2017. 6-9.
10.15311/1441.309572.