A. GINGIVA ENLARGMENT
Gingiva enlargement adalah suatu keadaan dimana ukuran gingiva bertambah besar dari
ukuran normal, sehingga selain menimbulkan masalah estetik juga dapat sebagai wadah
pertumbuhan dari mikroorganisme. Jenis pembesaran gingiva ada 2 yaitu hipertrofi dan
hiperplasi. Pada kasus ini terjadi hiperplasi gingiva dikarenakan pada pemeriksaan klinis
ditemukan jaringan pada gingiva padat dan penuh, stippling gingiva lebih terlihat, tidak
mudah berdarah, warna lebih pucat tidak seperti pada kasus hipertrofi yaitu warna
gingiva lebih merah. Gingival enlargement timbul karena berbagai macam faktor baik
lokal maupun sistemik. Dari uraian kasus diatas, disebabkan oleh faktor lokal berupa
akumulasi plak dan kalkulus yang diperberat dengan malposisi gigi anterior rahang
bawah, Pemakaian piranti orthodontik cekat juga merupakan salah satu faktor lokal
terjadinya gingival enlargement. terdapat hubungan yang positif antara lama pemakaian
piranti orthodontik cekat dengan tingkat kejadian gingval enlargement. Gingival
enlargement merupakan karakteristik dari respon inflamasi tubuh terhadap produk
mikrobiota pada plak. penempatan piranti orthodontik cekat akan mempermudah
akumulasi dari biofilm dan colonisasi bakteri seingga akan memicu terjadinya inflamasi.
- Gingiva adalah jaringan lunak yang menutupi gigi. Gingiva yang sehat berwarna
merah muda dengan tepi yang tajam menyerupai krah baju, konsistensi kenyal
dengan adanya stipling. Pertambahan ukuran gingiva adalah hal yang umum pada
penyakit gingiva. Terminologi kondisi tersebut adalah : gingival enlargement.
Gambaran klinisnya disebut hipertropi gingivitis atau hiperplasi gingiva.dengan
warna merah, konsistensi lunak, tepi tumpul dan tidak adanya stipling (halus).
Pembesaran gingiva merupakan hasil dari perubahan inflamsi akut atau kronis.
Perubahan kronis lebih umum terjadi. Gambaran klinis inflamasi kronis pembesaran
gingiva adalah pada tahap awal merupakan tonjolan sekitar gigi pada papila dan
marginal gingival. Tonjolan tersebut dapat bertambah ukurannya sampai menutup
mahkota. Bisa secara lokal ataupun general dan progresnya lambat dan tidak sakit,
kecuali pada infeksi akut atau trauma . Penyebabnya plak gigi yang terekspos dalam
jangka lama.
- Tanda-tanda gingiva yang normal yaitu :
1. Berwarna merah muda atau merah salmon , warna ini tergantung dari derajat
vaskularisasi, ketebalan epitel, derajat keratinisasi dan konsentrasi pigmen melanin.
2. Konturnya berlekuk, berkerut-kerut seperti kulit jeruk dan licin.
3. Konsistensinya kuat dan kenyal, melekat pada struktur dibawahnya.
4. Melekat dengan gigi dan tulang alveolar.
5. Ketebalan free gingiva 0,5-1,0 mm, menutupi leher gigi dan meluas menjadi
papilla interdental.
6. Sulkus gingiva tidak ≥2 mm.
7. Tidak mudah berdarah.
8. Tidak oedem.
9. Tidak ada eksudat.
10. Ukuran tergantung dengan elemen seluler, interseluler dan suplai vaskuler.
B. POKET
Poket adalah kedalaman sulkus gingiva yang tidak normal/patologis, yang merupakan salah satu
tanda klinis pada penyakit periodontal. Poket dibedakan menjadi 3 :
1. Pseudo poket/poket gingiva : terjadi akibat pergerakan margin gingiva ke arah korona
gingiva, yang ditandai adanya pembesaran gingiva tanpa terjadi kerusakan jaringan pendukung.
2. True poket/poket periodontal : terjadi karena pergerakan juntional epithelium ke arah apikal.
Poket periodontal/true poket terdiri dari suprabony poket (supracrestal atau supra alveolar)
terjadi ketika dasar poket adalah lebih ke koronal daripada dasar tulang alveolar. Sedangkan
intrabony poket (infrabony, subcrestal, atau intraalveolar) terjadi ketika dasar dari poket lebih
ke arah apikal dari tulang alveolar. Pada infrabony poket lateral dinding poket terletak di antara
permukaan gigi dan tulang alveolar
3. Kombinasi pseudo poket dan true poket : terjadi karena pendalaman sulkus gingiva terjadi
akibat gerakan margin gingiva ke arah korona, perpindahan gingiva attachment ke arah apikal.
C. GINGIVEKTOMI
D. SYARAT GINGIVEKTOMI
Syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan gingivektomi, yaitu :
- zona gingiva cukup lebar
- bentuk puncak tulang alveolar normal
- kehilangan tulang horizontal
- tidak terdapat poket infraboni.
E. Indikasi gingivektomi :
1. Poket gingiva dan poket periodontal supraboni yang dangkal dengan dinding poket yang
fibriotik.
2. Pembesaran gingiva atau enlargment gingiva yang disebabkan oleh obat-obatan dan faktor
hormonal
F. Kontraindikasi gingivektomi :
3. Poket infraboni.
5. Perawatan yang membutuhkan pertimbangan astetik, terutama pada gigi anterior atas.
6. Pada kasus kerusakan tulang yang dalam dengan bentuk tidak rata dan menonjol/menebal
pada bagian fasial atau oral.
- poket infraboni - gingiva cekat sempit - penyakit sistemik tidak terkontrol - oral hygiene
buruk - gigi hipersensitif - pertimbangan estetik, regio anterior maksila - penebalan margin
tulang alveolar
G. PENYEMBUHAN GINGIVEKTOMI
a) Selapis tipis koagulum antara luka dan pembalut
b) Penyembuhan 2 hari pasca bedah gingivektomi,
1. Jaringan granulasi (PMN, fibroblast dan pemb drh baru) emigrasi dri permukaan luka
ke koagulum
2. Sel-sel epitel berfroliferasi dari lapisan sel basal
3. Koagulum
c)Penyembuhan 7 hari pasca bedah gigivektomi
Jaringan granulasi matang pd jar ikat normal ditutupi oleh lapisan epitel tebal
Perlekatan epitel baru pada permukaan gigi
d)Penyembuhan 6 bulan pasca bedah gigivektomi
Regenerasi jaringan lengkap, epitel mulut normal, sulkus dangkal, junctional epithelium
baru
H. ALAT DAN BAHAN ALAT BAHAN
1. Diagnostik Set (2 buah kaca mulut no 4, sonde half moon dan lurus, pinset, eskavator)
2. Probe WHO
3. Pinset Chirugis
4. Nier beken
5. Deppen glass
6. Face shield
1. Handscoon
2. Masker
4. Larutan NaCl
5. Larutan anastesi
8. Cotton pellet
9. Cotton roll
I. PROSEDUR GINGIVEKTOMI
a. Untuk rahang atas semi supine, dengan mulut pasien setinggi bahu operator
b. Untuk rahang bawah duduk tegak, dataran oklusal gigi sejajar dengan lantai, dengan mulut
setinggi siku operator
3. Lakukan pemeriksaan dengan periodontal probe WHO untuk mengetahui letak epithelial
attachment (dasar poket)
6. Insisi awal dibuat kurang lebih 2 mm lebih ke apikal dari titik-titik perdarahan tersebut
dengan pisau kirkland, dibevel dengan sudut 45⁰ terhadap akar gigi dan berakhir pada dasar
sulkus sehingga membentuk “zero pocket”
7. Eksisi jaringan gingiva di bagian interproksimal dengan menggunakan pisau orban / blade
untuk menghilangkan jaringan yang berlebih pada daerah interproksimal gingiva
9. Lakukan kuretase jaringan granulasi, sisa kalkulus dan sementum nekrotik sehingga
meninggalkan permukaan yang halus dan bersih.
10. Lakukan pembentukan gingiva kembali sehingga mempunyai bentuk dan ketebalan yang
normal/ anatomis dengan gingivoplasty.
12. Kontrol perdarahan dengan menggunakan kasa steril tekan ± 10 – 15 menit, tunggu hingga
terjadi pembekuan darah (hemostasis)
a. Persiapkan kedua pasta dalam jumlah yang sama pada paper pad
b. Kedua pasta diaduk dengan spatula 2 atau 3 menit sampai pasta tidak melekat
d. Letakkan periodontal dressing pada daerah yang yang telah dilakukan gingivektomi
15. Pasien diberikan medikamentosa : analgesic, antibiotic, dan vitamin. Pasien kemudian diberi
medikasi amoksisilin 500 mg tiap 8 jam untuk 5 hari dan asam mefenamat 500 mg jika
diperlukan.
16. Dental Health Education (DHE) dan motivasi harus lebih ditingkatkan sehingga pasien betul-
betul sadar agar bisa menjaga kebersihan mulutnya dan tidak terjadi kekambuhan