Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEPANITERAAN

GINGIVEKTOMI

OPERATOR:

Annisa Melina, S. KG (20080340083)

Muhammad Ulynnuha, S. KG (20080340035)

Catra Reizena, S. KG (20080340071)

PEMBIMBING:

drg. Ika Andriani, Sp. Perio

MODUL PERIODONSI

PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2014
PENDAHULUAN

Gingivektomi adalah tindakan bedah gingiva dengan mengambil dinding jaringan


lunak poket atau enlargement gingival. Pada dasarnya gingivektomi merupakan tindakan
pengambilan jaringan gingiva yang sakit, sehingga dengan demikian akan terbentuk tepi
gingiva yang baru. Tepi gingiva yang baru ini akan lebih ke apical, sehingga secara klinis
sulkus gingiva menjadi dangkal. Tepi gingiva yang baru ini harus mempunyaikontur dan
bentuk dan ketajaman tepi yang normal baik anatomis maupun fisiologis, sehingga setiap
gingivektomi selalu diikuti dengan gingivoplasti.

Gingivektomi dapat diindikasikan untuk mengeleminasi poket periodontal ika eksisi


gingiva yang akan dilakukan tidak menyebabkan berkurangnya daerah gingiva cekat.
Beberapa indikasi lainnya dari gingivektomi, yaitu:

a. Poket supraboni yang dalamnya lebih dari 4 mm


b. Poket supraboni dengan dinding gingiva yang fibrous dank eras. Jaringan gingiva
yang fibrous tidak akan mengkerut hanya dengan skaling dan root planning saja.
Kondisi fibrous gingiva ini dapat disertai kerusakan tulang atau tidak.
c. Adanya pembengkakan gingival yang menetap dimna pocket sesungguhnya dangkal
namun terlihat pemebesaran gingival yang cukup besar (gingival enlargement).
d. Perikoronitis
e. Perawatan furcation involvement
f. Abses gingival yang merupakan abses yang terdapat didalam jaringan lunak.
g. Flap perikoronal.
h. Hiperplasi inflamatif kronis yaitu pembesaran gingival yang disebabkan oleh
peningkatan produksi sel-sel akibat adanya inflamsi kronis
i. Fibromatosis herediter yang merupakan faktor keturunan,pada penderita ini gusi
tampak normal pada saat lahir tapi mulai membesar saat erupsi gigi sulung akibat
terdapat proliferasi jaringan fibrous yang berlebihan.
j. Hiperplasi Dilantin yaitu pembesaran gingival yang disebakan karena peningkatan
produksi sel-sel akibat pemakain obat-obatan (epilepsy).

Gingivektomi tidak dianjurkan (kontraindikasi) untuk kasus berikut:

a. Tidak dapat menjaga kebersihan mulut


b. Inflamasi akut
c. Bifurkasio/ trifurkasio involvement yang disertai kerusakan tulang pada gigi posterior
d. Frekuensi karies tinggi
e. Frekuensi malposisi yang tinggi
f. Penyakit sistemik yang tak terkontrol
g. Apabila dasar poket berada pada atau lebih ke apical dari pertautan mukogingival
h. Apabila dinding jaringan lunak poket terbentuk olah mukosa alveolar
i. Apabila frenulum atau perlekatanotot terletak di daerah yang akan dibedah
j. Apabila ada indikasi perawatan cacat infraboni
k. Apabila gingivektomi tidak menghasilkan estetik yang baik
l. Apabila gingiva cekat atau berkeratin tidak cukup tersedia.

Kavitas karies yang terutamanya terletak didekat tepi gingival dapat merangsang
timbunan plak.sehingga apabila dilakukan perawatan gingivektomi maka bisa terjadi
kekambuhan akibat timbunan plak yang berlebih.timbunan plak yang berlebih ini
menyebabkan proses inflamasipun berlebih (terjadi gingivitis dengan gambaran klinis
kemerahan pada margin gingival,pembengkakan/pembesaran dengan tingkat yang
bervariasi,adanya perdarahan dan penambahan kedalaman saat probing serta terjadi
perubahan bentuk gingival).selain itu pada karies yang besar/tinggal akar dapat mengganggu
stabilitas gigi sehingga respon terhadap perawatan periodontal pun menjadi buruk.
LAPORAN KASUS

DATA PASIEN

 Nama Pasien : Niskan Walid Masruri


 Umur : 26 tahun
 Alamat : Kepuh, GK III No. 874 Klitren Lor, Gondokusuman,
Yogyakarta
 Telepon : 08985038429
 Tempat, Tanggal Lahir: Magelang, 28 April 1987
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Pekerjaan : Mahasiswa

A. Pemeriksaan Subjektif (anamnesis)

Keluhan Utama :

Pasien mengeluhkan gusinya agak membengkak diantara gigi-gigi depan atas namun
tidak terasa sakit. Pasien merasakan hal tersebut setelah pemakaian mahkota gigi
sementara.

Riwayat perjalanan penyakit :

Pasien mengeluhkan gusinya yang membesar sejak beberapa minggu ini, gusi tersebut
dulunya normal, gusi mulai membesar ketika gusi terkena trauma saat pemakaian
mahkota gigi sementara.

Riwayat Kesehatan Oral :

Pasien rajin ke dokter gigi untuk membersihkan karang giginya dan pasien beberapa
bulan yang lalu menambalkan gigi-giginya yang berlubang.

Riwayat Kesehatan Keluarga:

Ayah : tidak dicurigai menderita penyakit sistemik

Ibu : asma

Riwayat Kehidupan Pribadi/ Sosial:

Pasien adalah seorang mahasiswa pasca sarjana Fakultas Kehutanan UGM. Pribadi
terbuka dan komunikatif

Riwayat Kesehatan Umum:


Kondisi pasien sehat dan tidak pernah memiliki riwayat penyakit sistemik.

B. Pemeriksaan Fisik

Vital sign

 Tekanan darah : 120/80 mmHg (normal)


 Nadi : 72 x/ menit
 Pernapasan : 20 x/ menit
 Suhu : Afebris
 Berat badan : 65 kg
 Tinggi badan : 167 cm

C. Pemeriksaan Objektif

Gambaran klinis

Terdapat pembesaran gingiva pada interdental gigi incisivus lateral dan kaninus kiri
atas pada pemukaan labial dengan warna sewarna gingiva, berbentuk bulat,
konsistensi lunak.

D. Diagnosa : Enlargement Gingiva

E. Rencana Perawatan : Gingivektomi

PROSEDUR KERJA DAN TAHAPAN PELAKSANAAN


Prosedur Bedah Gingivektomi

Teknik:

a. Initial phase
Menghilangkan infeksi akut, melakukan dan memperbaiki restorasi gigi geligi
b. Ukur kedalaman poket dengan menggunakan dental probe.
c. Anestesi local (infiltrasi/cytojet)
d. Menandai poket dengan pocket marker.
Untuk menghilangkan seluruh dinding poket, batas apical dari pocket harus
diidentifikasi terlebih dahulu. ini digunakan sebagai acuan dalam membuat insisi
gingivektomi.
e. Insisi gingivektomi.
Insisi harus dibuat disebelah apical dari tanda yang sudah dibuat yaitu apical dasar
pocket dan bersudut 45° sehingga blade dapat menembus gingival ke dasar pocket.
Insisi yang kontinu dibuat dengan mengikuti dasar poket. Insisi yang akurat akan
dapat menghilangkan dinding poket dan membentuk kontur jaringan yang ramping.
Setelah pembuatan insisi bevel maka selanjutnya dibuat insisi horizontal diantara
setiap daerah interdental dengan menggunakan blade no 12.
f. Jenis-jenis pisau yang dapat digunakan adalah : pisau Kirkland,p isau orban atau pisau
goldman fox dan blade disposable.
g. Buang sisa jaringan gingival (fibrosa dan jaringan granulasi) dapat dibersihkan
dengan kuret.
h. Skaling dan root planning.
Bersihkan deposit yang menempel pada permukaan akar dengan skeling dan root
planing, pembersihan permukaan akar pada tahap ini menentukan keberhasilan
seluruh prosedur bedah.
i. Sempurnakan kontur gingival seperti yang diinginkan dengan pisau serta rapikan
kontur jaringan tersebut dengan gunting
j. Bilas dengan air steril atau air saline untuk membersihkan partikel-partikel yang
tersisa.
k. Tekan daerah luka dengan kain kassa yang telah dibasahi air saline atau air steril
sekitar 2-3 menit untuk menghentikan perdarahan.
l. Pasang dressing periodontal.
Dressing harus dipasang dengan hati-hati sehingga dapat menutupi daerah luka dan
mengisi seluruh ruang interdental.dressing harus di muscle trimming dengan cara
menggerakkan bibir, pipi dan lidah serta kelebihan dressing pada permukaan oklusal
harus dibersihkan. Dressing dapat dilakukan dengan periodontal pack dalam kasus ini
bila luka cukup luas dan perlu dilakukan suturing maka lakukan suturing terlebih
dahulu lalu di lanjutkan dengan menggunakan periodontal pack.
Dressing ini berfungsi untuk melindungi luka dari iritasi,untuk menjaga agar daerah
luka tetap dalam keadaan bersih,untuk mengontrol perdarahan,untuk mengontrol
produksi jaringan granulasi yang berlebihan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan


a. Sebelum pembedahan:
1. Persetujuan pasien(inform consent)
2. Indikasi dan kontraindikasi perawatan misalnya melihat riwayat kesehatan, besar
a. kerusakan jaringan periodontal dan lain-lain.
3. Pengendalian infeksi atau initial phase.
4. Pengendalian kecemasan
5. Asepsis operator.
6. Pemilihan anestesi yang tepat.
b. Pembedahan:
Melakuakn teknik-teknik pembedahan sesuai dengan prosedur serta ketenangan dan
kecermatan.
c. Pasca atau sesudah pembedahan.
1. Intruski pasien pasca operasiuntuk menghindari makan atau minum selama satu
jam.
2. Jangan minum-minuman panas dan alkohol selama 24 jam, jangan berkumur-
kumur satu hari setelah operasi.
3. Jangan makan makan yang keras, kasar dan lengket dan kunyahlah makanan
dengan sisi yang tidek dioperasi.
4. Minumlah analgesik bila pasien merasa sakit setelah efek anestesi hilang.
Pengguanan aspirin merupakan kontraindikasi karena akan memperpanjang
waktu perdarahan.
5. Gunakan larutan kumur saline hangat setelah satu hari operasi dan bila perlu
gunakan obat kumur klorhexidin tiap pagi dan malam hari sebagai pengontrolan
plak secara mekanis.
6. Bila terjadi perdarahan, tekanlah dressing selama 15 menit dengan menggunakan
sapu tangan bersih yang sudah dipanaskan, jangan berkumur dan segera hubungi
dokter bila perdarahan belum berhenti.
7. Sikat bagian mulut yang tidak dioperasi saja.
8. Dan bila terjadi pembengkakan atau rasa sakit pasca perawatan segera hubungi
dokter.

Tindak lanjut

Kontrol dijadwalkan pada waktu melepas jahitan bila di lakukan penjahitan dan pembukaan
periodontal pack, biasanya hari ke kelima atau satu minggu pasca operasi. Pada kunjungan ini
daerah yang dioperasi diperiksa dengan teliti yaitu mengenai penutupan mukosa dan
keberadaan beku darah, yang hampir selalu terjadi adalah kebersihan mulut yang jelek karena
penyikatan gigi masih sakit. Tekankan anjuran untuk menggunakan larutan kumur secara
efektif.

KESIMPULAN

Tindakan ginggivektomi akan membantu dalam pengembalian kontur ginggiva seperti


kondisi ginggiva yang normal atau kontur ginggiva yang baik. Prinsip Asepsis, Anastesi,
Attraumatic dan Keseimbangan jaringan tubuh adalah prosedur wajib yang harus dijalankan
ketika melakukan tindakan ekstraksi.
Yogyakarta, Januari 2014

Operator I, Operator II, Operator III,

Annisa Meilina, S. KG Muhammad Ulynnuha, S. KG Catra Reizena, S. KG

Pembimbing,

drg. Ika Andriani, Sp. Perio

Anda mungkin juga menyukai