Anda di halaman 1dari 9

REFLEKSI KASUS

RESTORASI ONLAY INDIRECT RESIN KOMPOSIT

Nama

: Winda Putri Alivia

Kelompok

: VIII

No. Mahasiswa : 20070340002

MODUL OPDENT
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2012

ONLAY INDIRECT COMPOSIT RESIN

I. Deskripsi Kasus
Pasien datang ingin melakukan perawatan lanjutan pasca perawatan saluran akar 3 bulan
yang lalu pada gigi kanan bawah belakang , pasien menginginkan giginya tersebut di lakukan
tumpatan permanen sewarna gigi. Pasca perawatan saluran akar hingga saat kunjungan kali ini
tidak terdapat keluhan pada gigi yang dilakukan perawatan saluran akar tersebut.
Pasien datang dengan kondisi Nampak sehat jasmani dan rohani serta kooperatif, pada
pemeriksaan objektif saat datang
Elemen gigi : 46
Terdapat tumpatan sementara cavit pada bagian oklusal dan sebagian tumpatan lepas
pasca Perawatan Saluran Akar (PSA)
Perkusi : Palpasi : Interpretasi Rontgen periapikal:
1.
2.
3.
4.

Nampak area radiopak pada saluran akar (telah dilakukan perawatan saluran akar)
Lamira dura baik tidak terdapat kelainan
Tidak ditemukan area radiolusen pada apikal gigi 46
Terdapat area radiopak dengan kedalaman pulpa (pasca lining)

Diagnosa : Gigi nonvital pasca Perawatan Saluran Akar (PSA)


Assesment : Perawatan Saluran Akar berhasil
Treatment Planning : Restorasi klas I onlay RK indirect

Gambar 1. Gigi pasca PSA dengan tumpatan sementara cavit


Berdasarkan dari penampakan klinis dan kondisi dari keadaan mahkota gigi, maka
restorasi yang akan digunakan untuk gigi tersebut yaitu restorasi onlay. Karena kavitas pasca
perawatan saluran akar cukup luas dan telah mengenai tonjol gigi serta sedikit pada bagian
lingual, jika digunakan restorasi klas I Resin Komposit biasa dikhawatirkan tidak akan mampu
bertahan pada tekanan mastikasi dan akan mudah pecah. Jenis onlay yang digunakan pada kasus
ini adalah onlay indirect composite resin.

II. Pertanyaan Kritis


1. Apakah pengertian dari inley dan onlay serta indikasinya ?

2. Jelaskan indikasi dan kontra indikasi onlay resin komposit ?


3. Sebutkan keuntungan dan kerugian onlay dengan resin komposit ?
4. Apa saja kerugian dan keuntungan inlay dengan metoda indirek ?
5. Sebutkan tahapan pembuatan onlay ?
6. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan pada kasus ini serta cara kerja pembuatan
onlay pada kasus ini?

III. Landasan Teori


1. Pengertian inlay dan onlay

Inlay
Merupakan tumpatan yang dibentuk diluar mulut dengan cara membuat model
malam terlebih dahulu, kemudian dibuat dari logam atau bukan logam (akrilik
atau porselin) dan disemenkan pada kavitas yang telah dipreparasi.
Indikasi inlay adalah karies yang luas dan tidak mungkin dilakukan restorasi
amalgam, kavitas kurang dari 1/3 sampai 1/2 antar tonjol gigi, resistensi tonjol
gigi yang ada masih kuat, prosedur restorasi tidak merubah oklusi, tidak
merupakan abutment fixed/removable partial denture.

Onlay
Merupakan restorasi tumpatan tuang yang terdiri dari sebagian intra koronal dan
sebagian ekstra koronal dengan tujuan guna melindungi tonjol gigi.
Indikasi onlay yaitu, lebar kavitas lebih dari 1/3-1/2 jarak antar tonjol gigi dan
perlindungan tonjol diperlukan., Rasio panjang oklusogingival : lebar tonjol
palato/linguobukal

1:1

tetapi

tidak

mencapai

2:1

perlindungan

tonjol

dipertimbangkan, rasio panjang oklusogingival : lebar tonjol palato/linguobukal

lebih dari 2 : 1 perlindungan tonjol diharuskan, pengganti restorasi amalgam yang


rusak, restorasi interproksimal gigi posterior, restorasi gigi posterior yang
menerima tekanan oklusal yang kuat
2. Indikasi dan kontra indikasi onlay resin komposit
Indikasi :

Untuk menggantikan restorasi amalgam yang luas


Karies luas yang sudah melibatkan tonjol gigi
Gigi yang membutuhkan estetik yang baik.

Kontra indikasi :

Gigi yang membutuhkan kekuatan oklusal yang besar

Daerah operasi yang tidak mudah untuk dikeringkan (dalam kondisi kering)
atau hipersalivasi

Preparasi pada subgingiva yang dalam

3. Keuntungan dan kerugian onlay dengan resin komposit


Keuntungan Onlay Resin Komposit :

Estetik bagus

Area kontak dengan gigi antagonisnya leboh mudah dikontrol

Proses adaptasinya bagus atau cepat

Bisa diperbaiki dalam mulut

Kerugian Onlay Resin komposit :

Karena tidak berikatan langsung dengan gigi sehingga mudah dlepas jika
perlu pergantian bahan atau tumpatan.

Dengan penyinaran di luar mulut, resiko pengkerutan akibat polimerisasi


dapat terkomposensasi.

Kekuatan resin komposit lebih besar jika dilakukan dengan perebusan.

4. Kerugian dan keuntungan inlay dengan metoda indirek


Keuntungan Metode Indirek
a. Inlay dan onlay dapat dibuat pada DIE sehingga semua margin diselesaikan dengan baik
sebelum disemenkan di gigi. Biasanya tidak mungkin untuk membetulkan bagian margin
pada metode direk.
b. Mengurangi ketegangan pasien dan operator.
c. Dapat melihat model malam karena inlay/onlay dibuat di lab. dengan model dan
artikulator mudah mengukir malam.
d. Pengepasan dan pemolesan inlay/onlay dikerjakan di lab. sehingga pada pasien hanya
dilakukan pemasangannya.
e. Inlay/onlay indirek lebih mudah dipasang pada kavitas dibandingkan inlay/onlay direk.
Menghilangkan bahaya pada waktu pengepasan inlay/onlay secara direk, dengan
kekuatan pada gigi yang rapuh. Bila inlay hasilnya gagal pasien tidak perlu dipanggil
kembali karena masih ada DIE.
Kerugian Metode Indirek
a. Jika mengambil afdruk tidak baik, maka baru diketahui setelah inlay selesai dan
dicobakan pada pasien.
b. Proses pembuatan lebih lama.

5. Tahapan pembuatan onlay


a. Preparasi.
Preparasi kavitas sesuai bahan restorasi yang akan dilakukan. Onlay komposit
menggunakan bevel selain chamfer.
b. Pencetakan.

Ada 2 macam pencetakan, direk dan indirek. Direk dilakukan menggunakan malam yang
dipanaskan (kavitas diolesi vaselin dan varnish terlebih dahulu) atau menggunakan self
cured resin akrilik. Untuk indirek menggunakan double impression.
c. Tumpatan sementara.
Kavitas ditumpat menggunakan tumpatan sementara, bisa dengan semen non-eugenol,
semen berbasis resin dan cavit.
d. Insersi dan sementasi.
Sebelum dilakukan sementasi, dilakukan try in terlebih dahulu. Kemudian dilakukan
insersi dan atau sementasi SIK tipe I untuk porselain dan komposit.

6. Alat dan bahan yang digunakan pada kasus ini serta cara kerja pembuatan onlay pada
kasus ini.
Alat dan Bahan yang Digunakan:
Alat diagnostik
Set bur (bur bulat, fisur, cakram, bur finishing/ pear shape, enhanced)
Semen stoper
Plastis instrument
Sendok cetak partial post
exaflex
Spatula agaat + paper pad
Microbrush
Brush
Cavity cleanser
Alkohol 70%
Komposit A3 P60 dan RK UD
Etsa asam dan bonding XP
Rely-x primer
Rely-x arc
Artikulating paper
Cotton roll

Cara kerja dari onlay resin komposit indirek:


1. Rewalling
Pada kasus ini dinding bagian lingual tidak ada maka di lakukan rewalling sehingga
kavitas yang terbentuk adalah kavitas pada bagian oklusalnya saja rewalling dilakukan
dengan resin komposit P60 packable dengan warna yang sesuai dengan warna gigi
aslinya pada gigi tersebut.
2. Preparasi onlay
a. Out line form meliputi seluruh bagian yang mengalami kerusakan pada kasus ini
masih terdapat tumpatan sementara maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah
pembongkaran tumpatan sementara, jika masih terdapat bersihkan sisa-sisa karies
yang masih tertinggal.
b. Resistensi form didapat dengan pulpal wall yang datar dan cavosurface angle di bevel
dengan fissure 450 pada tonjol bukal bagian dalam dan luar
c. Retention form didapat dengan dinding sejajar dan tidak terdapat undercut
3. Pencetakan
Bahan cetak dapat dipilih, bisa bahan cetak poyvinylsiloxane, irreversible
hidrokoloid, elastomer, atau silicon tambahan. Teknik yang digunakan dalam pencetakan
ini adalah double impression. Caranya : kavitas yang sudah dipreparasi di isolasi dan
dikeringkan jangan sampai ada saliva aduk exaflex di glass plate dengan spatula
stainlesstel kemudian masukkan kedalam syringe khusus kemudian diaplikasikan
kedalam kavitas, dalam waktu yang bersamaan exaflex yang padat dicampur pake tangan
kemudian dimasukin ke sendok cetak partial dan dicetakin ke kavitas yang sudah dikasih
exaflex cair tunggu setting lalu angkat. Kemudian pencetakan RA mengunakan sendok
cetak yang telah diisi alginat
4. Penyesuain warna gigi
Penyesuaian warna dilakukan pada daerah dentin dan enamel. Warna dentin
disesuaikan dengan dentin yang terpapar, bila terdapat amalgam tattoo atau stain, area
servikal pada permukaan bukal dapat digunakan. Warna enamel disesuaikan dengan
permukaan oklusal dari gigi. Penyesuain warna enamel dapat menggunakan foto juga
dapat dilakukan.

5. Tumpatan sementara
Dengan menggunakan cavit
6. Pembuatan die dan restorasi
Model dituangkan dalam bentuk die. Kemudian dari die yang telah disiapkan,
bahan resin komposit diletakkan selapis demi selapis, bentuk restorasi sperti membentuk
restorasi direk. Bentuk proksimal, anatomis oklusal harus dibangun.
Pembuatan onlay. Stelah cetakan positif dilepas, aplikasikan separating medium
(CMS) pada regio RB yang akan dionlay, lalu aplikasikan bahan onlay Resin compost
UD layer per layer sambir disinar 20 detik. Layer terakhir dengan resin komposit P60
dibentuk menurut anatomi gigi lalu di oklusikan dengan cetakan RA, bersihkan sisa
komposit kemudian disinar. Perhatikan oklusi dengan gigi antagonisnya.
7. Insersi Onlay:
a. Try in onlay RK dan cek oklusi menggunakan articulating paper. Kurangi tumpatan
bila ada traumatic oklusi dengan bur finishing.
b. Aplikasi cavity cleanser pada kavitas
c. Membersihkan onlay dengan asam phospat 35%, cuci dan keringkan, kemudian pada
permukaan internal onlay di aplikasikan silane coupling agent dan dikeringkan,
selanjutnya bahan adhesive (relay X primer). permukaan enamel dan dentin di etsa
selama 15 detik dengan etsa dan cuci selama 20 detik keringkan, kemudian diberi
bahan bonding selama 10 detik angin-anginkan kemudian sinar 20 detik.
d. Masukkan onlay RK pada kavitas kemudian disemenkan menggunakan Relay X arc
e. Sisa-sisa bahan sementasi dibersihkan kemudian disinar selama 20 detik
f. Lakukan pengecekan oklusi dengan artikulating paper
g. Lakukan polishing dengan enhance bur

IV .

Kesimpulan
Dalam kasus ini, restorasi yang digunakan adalah Restorasi klas I onlay RK indirect.

Setelah mempertimbangkan dari beberapa hal yaitu indikasi, kontra indikasi, keuntungan serta
kerugiannya. Bahan sementasi yang digunakan pun menggunakan etsa, relyx prinmer dan relyx
arc agar lebih kuat dan tahan serta tidak mudah pecah terhadap tekanan mastikasi yang akan
diterima.

V.

DAFTAR PUSTAKA
Walton dan torabinejad., 1996, Principles and Practice of Endodontic (terj.),
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Philadelphia PA.
Restorasi Rigid Resin Komposit Pada Gigi Posterior, 2006, FKG USU, Skripsi.
Modul jaringan keras gigi.

VI.

Lampiran
Terlampir

Anda mungkin juga menyukai