SKENARIO 2
BLOK 15: PERAWATAN PENYAKIT DAN KELAINAN GIGI
Seorang wanita umur 19 tahun datang ke tempat praktek dokter gigi mengeluh gigi bawah
kanan berlubang Pasien menginginkan untuk dilakukan penambalan sewarna gigi. Hasil pemeriksaan
klinis tampak gigi 16 karies media klas I Black, tes vitalitas positif, tes perkusi dan tekanan negatif,
tidak ada kegoyangan, dan gigi masih bisa dipertahankan. Diagnosa gigi 16 adalah pulpitis reversible
dan dapat dilakukan penumpatan dengan bahan Semen Ionomer Kaca (SIK).
STEP 3 (Brainstorming)
1. Komposisi Semen Ionomer Kaca (SIK)
Terdiri dari powder dan liquid. Powder yang terdiri dari silikat yang berfungsi untuk
meningkatkan transparansi, alumina yang berfungsi meningkatkan kekuatan
kompresi, floride sebagai anti-kariogenesis dan menghambat pembentukan plak,
alumunium floride, kalsium floride yang berfungsi mengatur pelepasan fluor,
natrium floride, alumunium fosfat yang berperan sebagai transparansi dan
ditambahkan strontium barium untuk meningkatkan radiopak dari silika.
Sedangkan liquid yang terdiri dari asam poliakrilat untuk mengurangi kekentalan,
meningkatkan reaktivitas liquid dan menurunkan reaktivitas, sehingga membentuk
gel, serta asam tartarik yang berperan untuk memperpanjang waktu kerja
2. Klasifikasi Semen Ionomer Kaca (SIK)
Berdasarkan bahan kandungan dan proses setting :
1. Semen Ionomer Kaca (SIK) konvensional yang tidak dianjurkan untuk restorasi klas
II dan IV karena kurang kuat dan lebih peka dengan keausan daripada komposit
2. Semen Ionomer Hibrid yang digunakan sebagai base
3. Semen Ionomer Tri Cure
4. Semen Ionomer yang diperkuat dengan metal
Berdasar fungsinya :
1. Tipe 1
Luting yang digunakan untuk mengisi ruang kosong antara bahan pengisi dengan
material gigi untuk luting semen pada crown, bridge, inlay, dan veneer. Mempunyai
kelarutan yang rendah dan rasio konsentrasi antara powder dan liquid 1,5 : 1
2. Tipe 2
Untuk restorasi gigi anterior klas 3 dan klas 5, dan restorasi gigi posterior klas 1
3. Tipe 3
Liner yang berfungsi untuk melindungi pulpa dan basis untuk meningkatkan adhesi
terhadap resin komposit pada teknik sandwich
3. Sifat Semen Ionomer Kaca (SIK)
- Mengeluarkan ion flour untuk mencegah karies sekunder
- Koefisien termal yang sama dengan gigi
- Menahan tekanan oklusal namun lebih rapuh dari resin komposit
- Biokompatibilitas baik sehingga efek biologis terhadap struktur gigi baik
- Adhesive fisikokimia antara gigi dan bahan tumpatan SIK
- Modulus elastisitas 2-10 mpa
- Inhibisi dan sineresis yang sangat peka terhadap air menyebabkan celah mikro
sehingga penetrasi bakteri mudah, menyerap air sehingga warna buram, dan
mengeluarkan air menyebabkan dehidrasi
- Kekuatan kompresi 60-300 mpa (keras tapi rapuh)
4. Kelebihan dan kekurangan dari Semen Ionomer Kaca (SIK)
Kelebihan :
- Mengeluarkan ion flour untuk mencegah karies sekunder
- Koefisien termal yang sama dengan gigi
- Biokompatibilitas baik sehingga efek biologis terhadap struktur gigi baik
- Adhesive fisikokimia antara gigi dan bahan tumpatan SIK
Kekurangan
- Inhibisi dan sineresis yang sangat peka terhadap air menyebabkan celah mikro
sehingga penetrasi bakteri mudah, menyerap air sehingga warna buram, dan
mengeluarkan air menyebabkan dehidrasi
5. Indikasi dan kontraindikasi dari pemakaian Semen Ionomer Kaca (SIK)
Indikasi :
- Restorasi klas V dan pada orang dewasa yg mementingkan sifat estetik
- Resiko karies tinggi
- Restorasi sementara gigi anterior dan posterior
- Sementasi dari band orthodontik (adhesive bracket orthodontic)
- Restorasi yang tidak membutuhkan beban oklusal dengan tekanan tinggi
- Restorasi gigi posterior desidui
- Pit dan fissure sealant
- Pembuatan pasak (teknik sandwich)
- Tidak dianjurkan untuk restorasi klas III bila memerlukan estetik yang tinggi
Kontraindikasi
- Klas IV karena sifat fisik nya kurang kuat
- Restorasi kelas VI (karena pada klas VI terjadi pada cusp tertinggi yang
mendapatkan beban kunyah yang besar)
6. Pasien diindikasikan menggunakan Semen Ionomer Kaca (SIK) karena pada skenario
dijelaskan bahwa pasien mengalami karies media klas I yang membutuhkan
remineralisasi dari gigi sehingga dapat dilakukan tumpatan dengan Semen Ionomer Kaca
(SIK). Pada karies klas I merupakan karies yang mengenai pit dan fissure sehingga tidak
membutuhkan beban oklusal yang tinggi dibandingkan cusp sehingga dapat diindikasikan
menggunakan tumpatan dengan Semen Ionomer Kaca (SIK) yang memang berdasarkan
sifatnya dapat menahan tekanan oklusal namun lebih rapuh dari resin komposit
7. Prosedure (PR)
STEP 4 (Mapping)
Pulpitis Reversible
Prognosa
Prosedur
STEP 7
1. Klasifikasi beserta indikasi dan kontraindikasi Semen Ionomer Kaca (SIK)
1.1 Klasifikasi Semen Ionomer Kaca Berdasarkan Bahan Pengisi (Sifat fisik dan kimia)
a. Semen Ionomer Kaca Konvensional
GIC konvensional pertama kali diperkenalkan pada tahun 1972 oleh Wilson
dan Kent. Berasal dari liquid asam polialkenoat, asam tartarik, air dan bubuk
komponen kaca fluoro-aluminosilikat. Saat bubuk dan liquid dimanipulasi terjadi
reaksi asam basa (tahap 1 - dissolution) kemudian asam polialkenoat
mengalami ionisasi, ion hidrogen asam polialkenoat berpenetrasi ke permukaan
partikel bubuk. Bubuk melepaskan ion kalsium, alumunium, natrium dan fluor.
Tahap 2 - presipitasi garam, terjadi reaksi antara ion kalsium dengan gugus
karboksil membentuk jembatan garam. Setelah mixing 3 menit atau 4-10 menit
(initial setting) terbentuk garam kalsium ditandai dengan terjadinya pengerasan
awal, terbentuk massa padat, secara klinis: hard surface. Selama 24 jam (final
setting) terjadi proses maturasi, terbentuk garam alumunium (lebih stabil) yang
secara perlahan meningkatkan ikatan silang dengan gugus karboksil menjadi
lebih rigid, semen menjadi lebih kaku. Pada tahap 3 terjadi hidrasi garam, air
yang terikat secara longgar perlahan menghidrasi matriks ikatan silang sehingga
meningkatkan kekuatan semen dan struktur gel yang stabil. Pabrik juga
menanbahkan sedikit asam tartarik pada air yang dapat memperkirakan reaksi
pengerasan yang lebih tepat. Semen ini melekat dengan struktur gigi dengan
ikatan kimiawi antara gugus karboksil semen dan kalsium yang ada dipermukaan
gigi (Gladwin, 2009; Soeprapto, 2017).
Penggunaan semen ionomer kaca telah meluas antara lain sebagai bahan
perekat, pelapik dan bahan restoratif untuk restorasi konservatif Klas I danKlas II
karena sifatnya yang berikatan secara kimia pada struktur gigi danmelepaskan
fluorida.Tetapi SIK tidak dianjurkan untuk restorasi Klas II dan klas IV karena
formulanya masih kurang kuat (beban kunyah) dan lebih peka terhadap
keausan penggunaan jika dibandingkan dengan komposit (McCabe, 2008).
-
Gambar: penggunaan tappered fisure
Preparasi kelas 2
Teknik terowongan yaitu mengambil jaringan yang terkena karies dengan cara
membuat akses melalui permukaan oklusal. Prinsip endodontik yaitu membuang
seminimal mungkin jaringan pada gigi. langkah – langkah teknik terowongan yaitu:
- Menggunakan round bur untuk penetrasi dari bidang oklusal kurang lebih 2 mm dari
marginal ridge dengan sudut 45 derajat
- Menggunakan eskavator untuk menghilangkan bagian – bagian yang terkena karies
- Melebarkan dengan menggunakan tappered fisure
- Dilakukan irigasi
Gambar: posisi round bur dari bidang oklusal dan posisi sudut round bur
-
Gambar: preparasi karies klas III
Preparasi klas V