No. 9 Kediri
II. ANAMNESIS
putih memanjang pada pipi kanan dan kiri. Garis putih tersebut muncul kurang
lebih 5 tahun yang lalu. Pasien merasa takut jika garis putih tersebut berbahaya.
d Jaringan Lunak Mukosa Mulut : Pasien terakhir kali membersihkan karang gigi 6
1 Muka : t.a.a
7 Kelenjar Limfe :
8 Kelenjar Saliva :
c) Sublingualis : t.a.a
9 Lain-lain : -
sampai m, berwarna putih, berbatas diffuse, jaringan sekitar normal, bilateral, tidak
6 Mukosa Bukal kiri : Terdapat lesi keratosis setinggi oklusal dari gigi c
sampai m, berwarna putih, berbatas diffuse, jaringan sekitar normal, bilateral, tidak
13 Palatum : t.a.a
16 Lidah :
b) Pada central lidah terdapat celah, kedalaman kurang lebih 2 mm, panjang
kurang lebih 5 cm, berbatas jelas, single, jaringan sekitar normal, tidak
sakit.
c) Pada dorsal lidah, terdapat plak, berwarna putih kekuningan, dapat
tidak sakit.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
VI. DIAGNOSIS
b Instruksi : Instruksikan pada pasien untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut
dengan menggosok gigi 2 kali sehari sehabis makan pagi dan malam sebelum tidur. Pasien
Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Apabila pasien mengeluhkan adanya rasa sakit
mulutnya.
VIII. PEMBAHASAN
Linea alba (“garis putih”) merupakan garis putih keabu-abuan yang terjadi di
sepanjang mukosa bukal pada ketinggian occusal plane (Pinborg, 2009). Coleman (1993)
menyatakan bahwa linea alba dapat terjadi karena chronic chewing serta sucking pada pipi
yang pada akhirnya menghasilkan lapisan tipis putih pada mukosa bukal.
Gambaran klinis linea alba bucalis adalah adanya garis bergelombang putih,
horizontal, menimbul, panjang bervariasi dengan lebar 1-2 mm pada garis oklusi di mukosa
bukal, biasanya ditemukan sepanjang regio gigi molar dua sampai caninus pada mukosa
bukal, berkeratin, umumnya bilateral, tidak dapat dikerok, tidak sakit, dan merupakan lesi
yang jinak dan tidak berbahaya. Oleh karena tidak berbahaya, maka tidak diperlukan
perawatan untuk lesi ini. Garis putih ini dapat menghilang dengan spontan (Pinborg, 2009).
Crenated tongue atau disebut dengan Scalloped tongue merupakan gambaran pada
pinggiran lidah yang irreguler. Penyebab dari crenated tongue ini tergantung pada kondisi
yang menyebabkan adanya tekanan abnormal pada lidah seperti pergerakan lidah menekan
gigi-gigi, menjulurkan lidah, menghisap lidah, bruxism, atau pembesaran lidah (Langlais
et al, 2009).
dan terbatas pada daerah yang bersinggungan langsung dengan gigi. Gambaran klinis
crenated tongue berupa papula sepanjang tepi lidah dan mengikuti lekuk gigi, warna sama
dengan daerah sekitarnya, dan asimptomatik (Langlais et al, 2009). Kondisi crenated
tongue yang asimptomatik dan tidak berbahaya, sehingga tidak memerlukan terapi khusus
Fissured tongue seringkali dikenal dengan scrotal tongue atau plicated tongue
adalah sebuah kondisi varian normal yang ditandai dengan terdapatnya celah dalam pada
dorsum lidah, dan umumnya tidak ada gejala sakit, namun apabila ada sisa makanan yang
terjebak dalam celah tersebut, pasien dapat mengeluhkan sakit atau rasa terbakar pada
kedalaman 2-6 mm pada permukaan dorsal lidah akan tetapi keadaan ini semakin nyata
seiring bertambahnya umur. Fissure tongue biasanya ditemukan pada orang yang sehat
(fissure tongue conginetal) dan lebih sering ditemukan pada orang yang berusia lebih tua.
Oral Hygiene yang baik dalam kasus ini sangat penting karena bakteri dan plak
pada pasien bahwa fissure tongue merupakan varian normal yang tidak berbahaya. Bila
pasien mengeluhkan rasa perih pada daerah celah, fissure tongue lidah harus ditarik dan
2009).
Fissure Tongue
d Coated Tongue
berwarna putih atau berwarna lain yang merupakan tumpukan dari debris, sisa-sisa
makanan dan plak bakteri yang terdapat pada permukaan dorsal lidah. Beberapa faktor
dapat menyebabkan terjadinya coated tongue. Usia yang lebih tua memiliki kecenderungan
lebih sering terjadi coated tongue. Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan coated
tongue adalah perubahan pola diet/ makan (biasa terjadi pada orang dengan pola diet ketat
atau diet makanan lunak), kebersihan mulut yang buruk, penyakit infeksi, penyakit
kronis,dan penurunan jumlah aliran ludah akan menyebabkan akumulasi dari debris dalam
ronggal mulut. Selaput ini dapat berwarna putih kekuningan sampai berwarna coklat.
Selaput terdiri dari akumulasi bakteri, debris/sisa makanan, sel-sel leukosit (sel darah
putih), dan sel epitel mati yang mengelupas. Selaput ini dapat hilang pada pengerokan
c. Membersihkan lidah
tongue – scraping yang terbuat dari bahan plastik, atau dapat digunakan bagian cekung
dari sendok sebagai alternatif. Membersihkan lidah dengan sikat gigi dapat dilakukan,
metode ini sangat mudah dan dapat mengurangi rasa mual saat membersihkan lidah.
- Perhatikan daerah dengan akumulasi debris pada lidah, debris biasanya terletak
perlahan-lahan
Kebiasaan
Menekankan Lidah
Faktor Penyebab
Tekanan Abnormal
konstan pada lidah
Crenated Tongue
3 Fissure Tongue
Etiologi idiopatik
Faktor Penyebab
Pembelahan
retepeg pada lidah
Fissure Tongue
4 Coated Tongue
Minuman Panas
Ketidakseimbangan
Proses Keratinisasi
Coated Tongue
X. KESIMPULAN
Linea Alba Bucalis, Crenated Tongue, fissure tongue dan Coated Tongue
merupakan suatu keadaan yang jinak dan tidak berbahaya didalam rongga mulut. Oleh
karena tidak berbahaya, maka tidak diperlukan perawatan khusus untuk lesi-lesi ini, hanya
Burket, 1994. Ilmu Penyakit Mulut Diagnosis dan Terapi. Jakarta: Banguntapa Aksara
Langlais, Miller, Nield-Gehrig. 2009. Color atlas of Common Oral Disease, fourth ed.
M Rathee, A Hooda, A Kumar. 2009. Fissured Tongue : A Case Report and Review of
Pindborg, JJ. 2009. Atlas Penyakit Mukosa Mulut. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher.
Scully, Crispian. 2008. Oral and Maxillofacial Medicine : The basis of Diagnosis and