Anda di halaman 1dari 16

LESI NON TERAPI

HILAL SUNU WIDAGDO


NIM. 40618095

ILMU PENYAKIT MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2019/2020
I. IDENTITAS PASIEN

a Nama Pasien : Nn. Della Puji Anggraini

b Tempat, tanggal lahir : Kediri, 18 Juni 1998

c Jenis Kelamin : Perempuan

d Alamat : Jl. KH Wachid Hasyim Bandar Lor Gang 2b

No. 9 Kediri

e No. Rekam Medik : 5801

II. ANAMNESIS

a Keluhan Utama : Pasien datang untuk menyampaikan bahwa terdapat garis

putih memanjang pada kedua pipinya.

b Riwayat Penyakit : Pasien datang untuk menyampaikan bahwa terdapat garis

putih memanjang pada pipi kanan dan kiri. Garis putih tersebut muncul kurang

lebih 5 tahun yang lalu. Pasien merasa takut jika garis putih tersebut berbahaya.

Pasien mengaku tidak merasakan sakit pada garis putih tersebut.

c Riwayat Perawatan Gigi : t.a.a

d Jaringan Lunak Mukosa Mulut : Pasien terakhir kali membersihkan karang gigi 6

bulan yang lalu

e Keadaan Sosial dan Kebiasaan : Pasien seorang wiraswasta dengan ekonomi

menengah dan tidak memiliki kebiasaan buruk

f Riwayat Penyakit Sistemik : t.a.a

g Riwayat Penyakit Keluarga : t.a.a


III. PEMERIKSAAN OBJEKTIF

a Pemeriksaan Ektra Oral

1 Muka : t.a.a

2 Pipi Kanan : t.a.a

3 Pipi Kiri : t.a.a

4 Bibir Atas : t.a.a

5 Bibir Bawah : t.a.a

6 Sudut Mulut : t.a.a

7 Kelenjar Limfe :

a) Submandibularis kanan kiri : Tidak teraba, tidak sakit

b) Submentalis : Tidak teraba, tidak sakit

c) Leher : Tidak teraba, tidak sakit

8 Kelenjar Saliva :

a) Parotis Kanan : t.a.a

b) Parotis Kiri : t.a.a

c) Sublingualis : t.a.a

9 Lain-lain : -

b Pemeriksaan Intra Oral

1 Mukosa Labial Atas : t.a.a

2 Mukosa labial Bawah : t.a.a

3 Komisura kanan : t.a.a

4 Komisura Kiri : t.a.a


5 Mukosa Bukal kanan : Terdapat lesi keratosis setinggi oklusal dari gigi c

sampai m, berwarna putih, berbatas diffuse, jaringan sekitar normal, bilateral, tidak

dapat dikerok, tidak sakit.

6 Mukosa Bukal kiri : Terdapat lesi keratosis setinggi oklusal dari gigi c

sampai m, berwarna putih, berbatas diffuse, jaringan sekitar normal, bilateral, tidak

dapat dikerok, tidak sakit.

7 Labial Fold Atas : t.a.a

8 Labial fold Bawah : t.a.a

9 Bukal Fold Atas : t.a.a

10 Bukal Fold bawah : t.a.a

11 Gingiva Rahang Atas : t.a.a

12 Gimgiva Rahang Bawah : t.a.a

13 Palatum : t.a.a

14 Arkus Palatoglosus Anterior : t.a.a

15 Arkus Palatoglosus Posterior : t.a.a

16 Lidah :

a) Terdapat bentukan scalloped (cetakan gigi) pada lateral lidah, bilateral,

multiple, warna sama dengan jaringan sekitar, jaringan sekitar normal,

tidak dapat dikerok, tidak sakit.

b) Pada central lidah terdapat celah, kedalaman kurang lebih 2 mm, panjang

kurang lebih 5 cm, berbatas jelas, single, jaringan sekitar normal, tidak

sakit.
c) Pada dorsal lidah, terdapat plak, berwarna putih kekuningan, dapat

dikerok, tidak meninggalkan daerah kemerahan, jaringan sekitar normal,

tidak sakit.

IV. DIAGNOSA SEMENTARA

Linea Alba Bucalis

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

VI. DIAGNOSIS

Linea Alba Bucalis, Crenated Tongue, Fissure tongue, Coated Tongue

VII. RENCANA PERAWATAN

KIE ( Komunikasi, Instruksi, Edukasi)

a Komunikasi : Memberikan penjelasan kepada pasien agar tidak cemas secara

berlebihan karena penyakit ini tidak berbahaya dan merupakan jinak.

b Instruksi : Instruksikan pada pasien untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut

dengan menggosok gigi 2 kali sehari sehabis makan pagi dan malam sebelum tidur. Pasien

juga diinstruksikan untuk membersihkan lidah menggunakan tongue cleanser.

Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Apabila pasien mengeluhkan adanya rasa sakit

dianjurkan memeriksa ke dokter gigi.

c Edukasi : Memberitahukan kepada pasien untuk menjaga kebersihan rongga

mulutnya.
VIII. PEMBAHASAN

a Linea Alba Bucalis

Linea alba (“garis putih”) merupakan garis putih keabu-abuan yang terjadi di

sepanjang mukosa bukal pada ketinggian occusal plane (Pinborg, 2009). Coleman (1993)

menyatakan bahwa linea alba dapat terjadi karena chronic chewing serta sucking pada pipi

yang pada akhirnya menghasilkan lapisan tipis putih pada mukosa bukal.

Gambaran klinis linea alba bucalis adalah adanya garis bergelombang putih,

horizontal, menimbul, panjang bervariasi dengan lebar 1-2 mm pada garis oklusi di mukosa

bukal, biasanya ditemukan sepanjang regio gigi molar dua sampai caninus pada mukosa

bukal, berkeratin, umumnya bilateral, tidak dapat dikerok, tidak sakit, dan merupakan lesi

yang jinak dan tidak berbahaya. Oleh karena tidak berbahaya, maka tidak diperlukan

perawatan untuk lesi ini. Garis putih ini dapat menghilang dengan spontan (Pinborg, 2009).

Linea Alba Bucalis Dextra Linea Alba Bucalis Sinistra


b Crenated Tongue

Crenated tongue atau disebut dengan Scalloped tongue merupakan gambaran pada

pinggiran lidah yang irreguler. Penyebab dari crenated tongue ini tergantung pada kondisi

yang menyebabkan adanya tekanan abnormal pada lidah seperti pergerakan lidah menekan

gigi-gigi, menjulurkan lidah, menghisap lidah, bruxism, atau pembesaran lidah (Langlais

et al, 2009).

Crenated tongue biasanya terjadi bilateral, namun kadang-kadang bisa unilateral

dan terbatas pada daerah yang bersinggungan langsung dengan gigi. Gambaran klinis

crenated tongue berupa papula sepanjang tepi lidah dan mengikuti lekuk gigi, warna sama

dengan daerah sekitarnya, dan asimptomatik (Langlais et al, 2009). Kondisi crenated

tongue yang asimptomatik dan tidak berbahaya, sehingga tidak memerlukan terapi khusus

(Langlais et al, 2009).

Crenated Tongue Dextra Crenated Tongue Sinistra


c Fissure Tongue

Fissured tongue seringkali dikenal dengan scrotal tongue atau plicated tongue

adalah sebuah kondisi varian normal yang ditandai dengan terdapatnya celah dalam pada

dorsum lidah, dan umumnya tidak ada gejala sakit, namun apabila ada sisa makanan yang

terjebak dalam celah tersebut, pasien dapat mengeluhkan sakit atau rasa terbakar pada

lidahnya (Scully, 2008).

Fissure tongue merupakan keadaan yang jinak berupa celah-celah dengan

kedalaman 2-6 mm pada permukaan dorsal lidah akan tetapi keadaan ini semakin nyata

seiring bertambahnya umur. Fissure tongue biasanya ditemukan pada orang yang sehat

(fissure tongue conginetal) dan lebih sering ditemukan pada orang yang berusia lebih tua.

Fissure tongue juga manifestasi dari Melkersson-Rosenthal syndrome, Down Syndrome,

Psoriasis dan seringkali timbul bersamaan dengan Benign Migratory Glossitis

(Geographic tongue) (Rathee, 2009).

Oral Hygiene yang baik dalam kasus ini sangat penting karena bakteri dan plak

dapat ditemukan dalam celah-celah tersebut sehingga menyebabkan halitosis. Edukasi

pada pasien bahwa fissure tongue merupakan varian normal yang tidak berbahaya. Bila

pasien mengeluhkan rasa perih pada daerah celah, fissure tongue lidah harus ditarik dan

diulasi dengan hidrogenperoxida 3% untuk menghilangkan debris makanan (Rathee,

2009).
Fissure Tongue

d Coated Tongue

Coated tongue merupakan suatu keadaan dimana permukaan lidah terlihat

berwarna putih atau berwarna lain yang merupakan tumpukan dari debris, sisa-sisa

makanan dan plak bakteri yang terdapat pada permukaan dorsal lidah. Beberapa faktor

dapat menyebabkan terjadinya coated tongue. Usia yang lebih tua memiliki kecenderungan

lebih sering terjadi coated tongue. Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan coated

tongue adalah perubahan pola diet/ makan (biasa terjadi pada orang dengan pola diet ketat

atau diet makanan lunak), kebersihan mulut yang buruk, penyakit infeksi, penyakit

kronis,dan penurunan jumlah aliran ludah akan menyebabkan akumulasi dari debris dalam

ronggal mulut. Selaput ini dapat berwarna putih kekuningan sampai berwarna coklat.

Selaput terdiri dari akumulasi bakteri, debris/sisa makanan, sel-sel leukosit (sel darah

putih), dan sel epitel mati yang mengelupas. Selaput ini dapat hilang pada pengerokan

tanpa meninggalkan daerah berwarna merah.


Terapi untuk coated tongue:

a. Terapi faktor yang melatar belakangi terjadinya coated tongue

b. Meningkatkan oral hygiene

c. Membersihkan lidah

Metode membersihkan lidah dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen

tongue – scraping yang terbuat dari bahan plastik, atau dapat digunakan bagian cekung

dari sendok sebagai alternatif. Membersihkan lidah dengan sikat gigi dapat dilakukan,

metode ini sangat mudah dan dapat mengurangi rasa mual saat membersihkan lidah.

Berikut ini adalah tahap-tahap membersihkan lidah dengan tongue scraper:

- Keluarkan lidah dari mulut sepanjang-panjangnya

- Perhatikan daerah dengan akumulasi debris pada lidah, debris biasanya terletak

pada daerah paling posterior pada dorsum lidah

- Letakkan tongue scraper seposterior mungkin pada dorsum lidah

- Tongue scraper dipastikan dapat menyentuh seluruh permukaan lidah

- Berikan tekanan pada scraper sambil mendorong tongue scraper ke depan

perlahan-lahan

- Bersihkan tongue scraper dari debris dengan air mengalir

- Ulangi prosedur scraping sampai debris tak dapat diambil lagi

- Bersihkan dan keringkan tongue scraper

- Gunakan peroxide atau asam ascorbic sebagai obat kumur


Coated Tongue
IX. KERANGKA KONSEP

1 Linea Alba Bucalis

Adanya rangsangan terus menerus pada lapisan terluar


mukosa

Sel basal pada stratum basalis yang kuboid


mengadakan pembelahan

Bermitosis ke atas berubah bentuk lebih polygonal


yaitu sel spinosum

Selspinosum bermitosis keatas menjadi lebih


gepeng bergranula menjadi sel granulosum

Sel granulosum bermitosis keatas menjadi


lebih gepeng

Granula serta intinya hilang

Akhirnya sampai ke permukaan mukosa menjadi


sel yang mati, protoplasma mengering menjadi
keras, gepeng dan tanpa inti

Sehingga terlihat warna


keputihan pada mukosa
2 Crenated Tongue

Kebiasaan
Menekankan Lidah

Faktor Penyebab

Makroglosia Palatum Rendah Lengkung Rahang


Sempit

Tekanan Abnormal
konstan pada lidah

Crenated Tongue
3 Fissure Tongue

Etiologi idiopatik

Faktor Penyebab

Herediter Umur dan faktor Kekurangan B


lingkungan kompleks

Pembelahan
retepeg pada lidah

Fissure Tongue
4 Coated Tongue

Minuman Panas

Iritasi Permukaan Oral Hygiene


Lidah Buruk

Ketidakseimbangan
Proses Keratinisasi

Penumpukan Debris dan


mikroba dalam RM

Coated Tongue
X. KESIMPULAN

Linea Alba Bucalis, Crenated Tongue, fissure tongue dan Coated Tongue

merupakan suatu keadaan yang jinak dan tidak berbahaya didalam rongga mulut. Oleh

karena tidak berbahaya, maka tidak diperlukan perawatan khusus untuk lesi-lesi ini, hanya

diperlukan peningkatan oral hygiene dan peningkatan asupan nutrisi.

XI. DAFTAR PUSTAKA

Burket, 1994. Ilmu Penyakit Mulut Diagnosis dan Terapi. Jakarta: Banguntapa Aksara

Langlais, Miller, Nield-Gehrig. 2009. Color atlas of Common Oral Disease, fourth ed.

Philadelphia: Walter Kluwer.

Mokeem, S.A. 2010. Management of Gingival Hiperpigmentation by Surgical Abrasion-

Report of the cases. Saudi Dental Jurnal. 18 (3): 162-166.

M Rathee, A Hooda, A Kumar. 2009. Fissured Tongue : A Case Report and Review of

Literature. The Internet Journal of Nutrition and Wellnes. Vol.10 Number 1.

Pindborg, JJ. 2009. Atlas Penyakit Mukosa Mulut. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher.

Scully, Crispian. 2008. Oral and Maxillofacial Medicine : The basis of Diagnosis and

Treatment (2nd ed). Edinburgh: Churchill Livingstone

Anda mungkin juga menyukai