Anda di halaman 1dari 12

LESI NON TERAPI

(LAPORAN SOCA ILMU PENYAKIT MULUT)

OLEH:
GUSTI NGURAH OKA DWI CAHAYA
10617044

BAGIAN ILMU PENYAKIT MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2020
2

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn Adi
Usia : 35 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Alamat : Jalan Penanggungan, Kediri
No. Rekam Medik : 1234

II. ANAMNESIS
 Keluhan Utama:
Mengeluhkan adanya sensasi terbakar di lidah.
 Riwayat Penyakit:
Pasien menyadari adanya sensasi terbakar pada lidah sejak dua tahun yang
lalu, intensitasnya sedang, di perburuk saat memakan makanan pedas, tidak
ada riwayat sistemik, bercak putih di lidah yang berulang.
 Riwayat perawatan gigi:
Pasien belum pernah pergi ke dokter gigi.
 Obat yang telah dikonsumsi:
Pasien belum pernah mengkonsumsi obat.
 Keadaan sosial dan kebiasaan:
Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak satu tahun yang lalu dan minum-
minuman beralkohol sejak 7 tahun yang lalu.
 Riwayat Penyakit Sistemik:
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik.
 Riwayat Penyakit Keluarga:
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga.

III. PEMERIKSAAN OBYEKTIF


1. Pemeriksaan Ekstra Oral:
a. Muka : Simetris.
b. Pipi kanan : Tidak ada abnormalitas.
Pipi kiri : Tidak ada abnormalitas.
3

c. Bibir atas : Tidak ada abnormalitas.


Bibir bawah : Tidak ada abnormalitas.
d. Sudut mulut : Tidak ada abnormalitas.
e. Kelenjar Limfe:
- Submandibularis kanan : Tidak ada abnormalitas.
- Submandibularis kiri : Tidak ada abnormalitas.
- Submentalis : Tidak ada abnormalitas.
- Leher : Tidak ada abnormalitas.
f. Kelenjar Saliva:
- Parotis kanan : Tidak ada abnormalitas.
- Parotis kiri : Tidak ada abnormalitas.
- Sublingualis : Tidak ada abnormalitas.

2. Pemeriksaan Intra Oral:


a. Mukosa labial atas : Tidak ada abnormalitas.
Mukosa labial bawah : Tidak ada abnormalitas.
b. Komisurakanan : Tidak ada abnormalitas.
Komisura kiri : Tidak ada abnormalitas.
c. Mukosa bukal kanan : Tidak ada abnormalitas.
Mukosa bukal kiri : Tidak ada abnormalitas.
d. Labial fold atas : Tidak ada abnormalitas.
Labial fold bawah : Tidak ada abnormalitas.
e. Bukal fold atas : Tidak ada abnormalitas .
Bukal fold bawah : Tidak ada abnormalitas.
f. Gingiva rahang atas : Tidak ada abnormalitas .
Gingiva rahang bawah :
Pada bagian lingual terdapat eksositosis bilateral, tunggal pada regio
premolar, konsistensi keras seperti tulang, tidak sakit, ukuran < 2mm, dan
sewarna dengan jaringan sekitar.
g. Palatum : Tidak ada abnormalitas.
h. Arkus palatoglosus anterior : Tidak ada abnormalitas.
Arkus palatoglosus posterior : Tidak ada abnormalitas.
i. Lidah :
Didapatkan area depapilasi eritematosa pada lateral kiri, kanan, dan dorsum
lidah berukuran 1,8 x 1,5 cm berbentuk oval, bulat, dan berbentuk difus dikelilingi
oleh batas putih, tidak sakit, tidak ada tanda-tanda perubahan sekunder, lesi pada
palpasi tidak nyeri tekan dan tidak dapat dikikis. Pada ventral lidah terdapat lesi
4

noduler berfluktuasi dan berwarna merah kebiruan yang timbul superfisial pada
permukaan ventral 2/3 anterior lidah meluas ke tepi lateral lidah, bentuk lesi
tampak berlekuk kecil atau menonjol serta tidak terasa sakit.
j. Dasar Mulut : Tidak ada abnormalitas.

IV. DIAGNOSIS SEMENTARA

V. KASUS ILMU PENYAKIT MULUT NON TERAPI


1. Geographic tongue
2. Varises sublingualis
3. Torus mandibula

VI. DIAGNOSIS AKHIR

VII. RUJUKAN

VIII. RENCANA PERAWATAN


KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)
1. Geographic tongue
a. Komunikasi:
Pasien dikomunikasikan bahwa setelah melakukan pemeriksaan, di
dapatkan area depapilasi eritematosa pada lateral kiri, kanan, dan dorsum
lidah yang di diagnosa sebagai geographic tongue. Biasanya keadaan ini tidak
menimbulkan gejala (asimptomatik) namun beberapa kasus terdapat gejala
seperti nyeri, sensasi terbakar pada lidah di perburuk saat makan makanan
pedas.
b. Informasi:
Pasien diinformasikan bahwa geographic tongue merupakan penyakit
yang tidak berbahaya yang penyebabnya belum diketahui secara pasti dan
tidak memiliki kecenderungan untuk berubah menjadi keganasan.
c. Edukasi:
Pasien diinstruksikan untuk menjaga Oral Hygiene, pola hidup sehat,
menjaga asupan nutrisi dengan gizi seimbang, perbanyak minum air putih.
Pasien diinstruksikan untuk kembali setelah 6 bulan lagi untuk control rutin.
5

2. Varices sublingualis
a. Komunikasi:
Pasien dikomunikasikan bahwa setelah melakukan pemeriksaan di
dapatkan adanya lesi noduler berfluktuasi dan berwarna merah kebiruan yang
timbul superfisial pada permukaan ventral 2/3 anterior lidah meluas ke tepi lateral
lidah yang di diagnosis sebagai varices sublingualis.
b. Informasi
Pasien diinformasikan bahwa keadaan perubahan warna pada ventral
lidah dikarenakan adanya perubahan dari struktur jaringan ikat atau
melemahnya dinding vena yang diakibatkan adanya regenerasi dari serat
fiber yang secara umum berhubungan dengan proses penuaan.
c. Edukasi
Pasien diinstruksikan untuk menjaga Oral Hygiene, pola hidup sehat,
menjaga asupan nutrisi dengan gizi seimbang, perbanyak minum air putih.
Pasien diinstruksikan untuk kembali setelah 6 bulan lagi untuk control rutin.

3. Torus mandibula
a. Komunikasi:
Pasien dikomunikasikan bahwa setelah melakukan pemeriksaan di
dapatkan adanya terdapat eksositosis bilateral, tunggal pada bagian lingual
regio premolar, konsistensi keras seperti tulang, tidak sakit yang di diagnosis
sebagai torus mandibula
b. Informasi:
Pasien diinformasikan terdapat pertumbuhan tulang secara berlebih pada
lingual regio premolar rahang bawah, keadaan ini diduga disebabkan oleh
faktor lingkungan seperti bruxism, kekurangan vitamin dan genetik.
Keadaan ini tidak berbahaya serta tidak menyebabkan keganasan.
c. Edukasi:
Pasien diinstruksikan untuk menjaga Oral Hygiene, pola hidup sehat,
menjaga asupan nutrisi dengan gizi seimbang, perbanyak minum air putih.
Pasien diinstruksikan untuk kembali setelah 6 bulan lagi untuk control rutin.
6

IX. LAMPIRAN

Geographic tongue

Varises sublingualis

Torus mandibula
7

X. KERANGKA KONSEP
a. Geographic tongue

Geographic tongue

Tidak memiliki
Suatu lesi inflamasi pada
kecenderungan
lidah yang bersifat jinak
menjadi ganas

Bersifat asimptomatik

Karena terdapat atrofi papila atau


depapilasi dari papila filiformis

Yang mampu mengubah


sensasi

b. Varices sublingualis

Varices sublingualis

Suatu pelebaran/pembesaran vena


pada permukaan ventral lidah

Adanya perubahan struktur jaringan


ikat atau melemahnya dinding vena

Akibat adanya degenrasi dari serat Berhubungan dengan


fiber proses penuaan
8

c. Torus mandibula

Torus mandibula Etiologi disebabkan oleh faktor


lingkungan dan faktor genetik

Penonjolan tulang (eksositosis) yang


bersifat jinak

Bilateral pada bagian lingual regio


premolar mandibula

Tidak menimbulkan rasa sakit


(asimptomatik)

XI. PEMBAHASAN

a. Geographic tongue
Geographic tongue atau benign migratory glossitis atau erythema migrains adalah
suatu lesi inflamasi pada lidah yang bersifat jinak dan tidak memiliki kecenderunga n
berubah menjadi ganas. Kelainan ini sesuai dengan namanya, terjadi pada lidah khususnya
pada bagian dorsum atau pada bagian lateral lidah. Lesi pada GT bersifat asimptomatik
karena terdapat atrofi papilla atau depapilasi dari papilla filiformis yang mampu
mengubah sensasi (Musaad, 2015).
Etiologi dari lesi ini masih belum diketahui secara pasti, Beberapa peneliti
menyebutkan bahwa faktor genetik atau herediter berperan besar dalam lesi ini. Faktor
predisposisi juga mendukung terjadinya kelainan ini seperti defisiens i nutrisi, stress dan
lain lain (Burket, 2008).
Lesi ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria diduga karena adanya
pengaruh hormonal pada wanita dan juga adanya pengaruh dari siklus kontrasepsi
yang digunakan oleh wanita, dari beberapa penelitian didapatkan hasil bahwa prevalens i
geographic tongue pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria (Langlais, 2005).
Diagnosa banding dari geographic tongue adalah median rhomboid glositis. Karena
memiliki persamaan terjadi pada dorsum lidah, eritematus, ukuran bervariasi , bentuk
bervariasi.
9

Perbedaan Median Rhomboid Glositis Geograpic tongue


Etiologi Gangguan kongenital, atau diduga Belum diketahui, tetapi
infeksi Candida albicans kronik stress, defisiensi nutrisi, dan
factor hormonal serta
herediter dapat ikut
Berperan
Jumlah Single Multiple
Batas Batas jelas dan eritematus Batas jelas, lesi eritematus
dengan batas putih
kekuningan
Bentuk Irreguler, oval Bentuk bercak seperti peta
10

b. Varises sublingualis
Varices sublingualis atau Caviar tongue merupakan suatu
pelebaran atau pembesaran vena pada permukaan ventral lidah.
Varices sublingualis biasanya terjadi pada usia dewasa tua, hal ini
karena terjadinya Varices sublingualis terkait dengan adanya
perubahan fisiologis dari pertambahan usia yang biasanya meningka t
karena terjadinya degenerasi dari vena sublingualis (Langlais dkk,
2013). Varices sublingualis merupakan lesi jinak yang tidak
membahayakan dan merupakan variasi normal yang ada dalam
rongga mulut (Alaoui dkk, 2018).
Patofisiologi dari Varices sublingualis dikarenakan adanya
perubahan dari struktur jaringan ikat atau melemahnya dinding vena
yang diakibatkan adanya degenerasi dari serat fiber yang secara
umum berhubungan dengan proses penuaan (Al-shayyab dkk, 2015).
Gambaran klinis dari Varices sublingualis berupa lesi
noduler berfluktuasi dan berwarna merah kebiruan sampai ungu
yang secara umum timbul superfisial pada permukaan ventral dari
2/3 anterior lidah dan dapat meluas ke tepi lateral lidah dan dasar
mulut. Hal ini karena lapisan mukosa yang sangat tipis dan
translusen menyebabkan terlihatnya struktur vascular submukosa
(Alaoui dkk, 2018).
c. Torus mandibularis
Torus mandibularis adalah eksositosis yang terletak di sisi
lingual mandibula, di regio kaninus atau premolar, di atas perlekatan
otot mylohyoid. Dalam kebanyakan kasus, terjadi tori bilatera l.
Torus mandibularis biasanya asimtomatik dan ditemukan secara
kebetulan (Garcia, 2010).
Torus mandibularis diduga disebabkan terutama oleh faktor
lingkungan, seperti bruxism, kekurangan vitamin dan suplemen kaya
kalsium, meskipun latar belakang genetik juga memainkan peran
kunci (Garcia, 2010). Torus mandibularis bersifat jinak biasanya
11

asimptomatik dan tidak memerlukan intervensi bedah apapun


kecuali jika mengganggu dalam fungsi dan penempatan gigi tiruan.

XII. KESIMPULAN
Geographic tongue, Varices sublingualis, Torus mandibularis
merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya di dalam rongga
mulut. Oleh karena itu untuk kasus – kasus tersebut tidak diperlukan
perawatan atau terapi khusus untuk lesi-lesi tersebut, hanya
diperlukan peningkatan oral hygiene, gaya hidup sehat dan
pemeriksaan atau konsultasi rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali
atau ketika ada keluhan.

XIII. DAFTAR PUSTAKA

Alaoui, Fatima., Souissi, Asmahane., Jendoubi, Fatma., Mokni,


Mourad. 2018. Caviar Tongue : A lingual physiologica l
variation. Presse Med. Al

Al–Shayyab, Mohammad H dan Baqin Zaid H. 2015. Sublingua l


varices in relation to smoking, cardiovascular desease,
denture wearing and consuming vitamin rich food. Saudi
med j. 36 (3) : 310 – 315

Burket, Greenberg, Glick, dan Ship. 2008. Burket’s Oral Medicine


Elevent Edition.Canada: BC Decker Inc.

García-García A, Martinez-Gonzalez J, Gomez-Font R, et


al.2010.Current status of the torus palatinus and torus
mandibularis.Med Oral Patol Oral Cir Bucal ;15:e353-60.
12

Musaad, A. H, Abuaffan, A. H, dan Khier E. 2015. Prevalence of


Fissured and Geographic Tongue Abnormalities among
University Students in Khartoum State, Sudan. Enz Eng,
5:1.

Jainkittivong, A. & Langlais, R. P. 2005.Geographic tongue:


Clinical Characteristics of 188 Cases. J Contemp Dent
Pract. 1 (6): 123-135

Langlais, R. P., & Miller, C. S. (2013). Lesi Mulut Yang Sering


Ditemukan. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai