Anda di halaman 1dari 30

LESI PEMBESARAN JARINGAN LUNAK

DAN PENYAKIT KELENJAR SALIVA

INSISIVUS 2
BENJOLAN DI MULUT.. BAHAYA GAK YA..

Darto, 39 tahun datang ke RSGM dengan keluhan adanya benjolan di lidah


sejak 4 bulan yang lalu. Benjolan tersebut tidak sakit, namun Darto merasa
khawatir jika pembengkakan tersebut merupakan kanker, sebab 2 tahun yang
lalu kerabatnya pernah menderita kanker lidah. Kekhawatirannya semakin
bertambah, sebab dia adalah seorang perokok berat dan sesekali minum
alkohol. Pada pemeriksaan klinis tampak massa eksofitik pada permukaan
dorsal lidah sebelah kiri berwarna sama dengan jaringan sekitar berukuran 1,5
x 1 x 0,5 cm. permukaan lesi sedikit berulserasi, konsistensi kenyal dengan
dasar sessile dan indurasi negatif. Dokter meminta Darto agar menghentikan
kebiasaan buruknya, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor etiologi
penyakit keganasan di rongga mulut.
Pasien lain, Ibu Ngatinah berusia 56 tahun mengeluhkan terdapat
pembengkakan di sudutrahang yang terjadi secara tiba-tiba dan sangat sakit.
Sehari sebelumnya, dia merasakan badannya agak demam dan sakit kepala.
Pada pemeriksaan klinis terdapat pembengkakan pada kelenjar parotis kanan
kiri dengan konsistensi lunak, dan sewaktu dilakukan penekanan ringan pada
kelenjar terlihat eksudat yang purulen pada duktus kelenjar. Dari anamnesis
diketahui ibu Ngatinah sudah 6 tahun ini rutin mengkonsumsi obat untuk
hioertensi yang dideritanya.
Bagaimana saudara menjelaskan kasus diatas ?
TERMINOLOGI

1. Massa Eksofitik :
• Massa yang cenderung umbuh keluar dari permukaan
epitel tempat asalnya
2. Dasar Sessile
• Dasar yang tidak bertangkai. Melekat secara luas pada
lining dan immobile
3. Kanker
• Pertumbuhan sel yang tidak terkendalidiikuti dengan
proses invasi ke jaringan&metastase ke bagian tubuh lain
RUMUSAN MASALAH

1. Apa hubungan Rokok dan Alkohol terhadap penyakit


pak Darto ?
2. Apa hubungan penyakit pak Darto dengan penyakit
kerabatnya ?
3. Apa penyebab benjolan di lidah pak Darto ?
4. Apa kemungkinan diagnosis penyakit pak Darto ?
5. Apa hubungan konsumsi obat anti hipertensi dengan
penyakit ibu Ngatinah ?
6. Apa kemungkinan diagnosis penyakit ibu Ngatinah ?
7. Apa hubungan pembengkakakn kelenjar parotis&
pembengkakan pada sudut rahang ibu Ngatinah ?
ANALISIS MASALAH

1. Apa hubungan Rokok dan Alkohol terhadap penyakit pak


Darto ?
• Penggunaaan rokok jangka panjajg dapat menimbulkan carcinoma
pada lidah. Efek carcinogenic dirangsang oleh zat kimia yang terdapat
pada asap rokok. Bahan karsinogenik pada rokok perlu diaktivasi
metabolik untuk mengubah menjadi bentuk yang berikatan dengan
kovalen dengan DNA (DNA adduct). Persistensi dari DNA adduct dapat
menyebabkan kesalahan coding dari replikasi DNA normal yang
mengakibatkan mutasi gen yang berakibat pada uncontrolled growth
yang akan menjadi kanker
• Alkohol dapat meningkatkan permeabilitas sel terhadap bahan
karsinogenik yang akan memperparah efek dari zat rokok.
• Alkohol juga dapat menurunkan aktivitas enzim yang mengakibatkan
kerusakan kromosom
• Rokok dan alkohol merupakan kemungkinan terjadinya karsinoma lidah
karena efek yang sinergis
ANALISIS MASALAH

2. Apa hubungan penyakit pak Darto dengan


penyakit kerabatnya ?
• Sel kanker dapat terjadi karena perubahan genetik
sebagai faktor predisposisi. Karena perubahan genetik
ganda sehingga terus menerus menumpuk pada
pertambahan usia. Faktor predisposisi lainnya :
lingkungan & gaya hidup.
ANALISIS MASALAH

3. Apa penyebab benjolan di lidah pak Darto ?


• Karena pak Darto merupakan perokok berat, zat karsinogenik
pada rokok menyebabkan mutasi gen dan akhirnya
menyebabkan kanker. Rokok dan alkohol merupakan
kemungkinan terjadinya karsinoma lidah karena efek yang
sinergis
4. Apa kemungkinan diagnosis penyakit pak Darto ?
• Lesi pak Darto :
• Benjolan pada dorsal lidah
• Sejak 4 bulan
• Perokok berat&Konsumsi alkohol
• Massa eksofitik
• Konsistensi kenyal
• Dasar sessile
• Indurasi (-)
• Ukuran 1,5 x 1 x 0,1
• Warna = jaringan sekitar
ANALISIS MASALAH
DD : • Histiositoma fibrosa jinak
• SCC : • Kenyal
• - 30 - 50 th • Tidak nyeri
• Eksofitik & sessile • Ulserasi (+)
• Papilloma : • Pada lidah
• Massa eksofitik & sessile • Benign Soft Tissue Tumors
• Pada jaringan lunak mukosa • Eksofitik
• Indurasi (-)
• Neurofibroma :
• Sessile
• Kenyal • Pada jaringan lunak
• Tidak Nyeri
• Menyerang lidah dan palatum
ANALISIS MASALAH

5. Apa hubungan konsumsi obat anti hipertensi


dengan penyakit ibu Ngatinah ?
• Kelenjar saliva memproduksi musin anti mikroba untuk
menghambatperlekatan bakteri pada duktus saliva. Obat
hipertensi mengakibatkan fungsi kelenjar saliva menurun
dan dapat mengakibatkan kolonisasi bakteri pada rongga
mulut yang akan mengenai duktus kelenjar saliva (infeksi
bakteri) yang akan purulen
• Lebih sering terjadi pada kelenjar parotis
ANALISIS MASALAH

5. Apa kemungkinan diagnosis penyakit ibu


Ngatinah ?
• DD :
• Acute Bacterial Sialadenitis
• Onset tiba-tiba
• Demam, sakit
• Konsistensi lunak
• Adanya peradangan
• Eksudat purulen (75%)
• Faktor predisposisi : obat anti-hipertensi
• 50-60 th
• Unilateral & bilateral
• Sakit bila dipalpasi
• Pembengkakan kelenjar
• Resiko tinggi pada mulut kering
ANALISIS MASALAH

7. Apa hubungan pembengkakakn kelenjar


parotis& pembengkakan pada sudut rahang ibu
Ngatinah ?
• Karena lokasi pada kelenjar parotis mencakup sampai ke
sudut rahang, sehingga jika terjadi pembengkakan pada
kelenjar parotis maka sudut rahang akan membengkak.
SKEMA

Benjolan

Sudut
Lidah Rahang

Inflammatory/Pembesara Pembesaran
n jaringan lunak kel. parotis

DD Penyakit kel. Obat hipertensi


Saliva 6 tahun

Histiosom
SCC Epithelial Neurofibroma
a
Tumor
Atrofi, hipertrofi,
Penyakit Kelainan
disfungsi dan gangguan
Spesifik kel. saliva
Malignant Benign sekresi saliva
Tumor
LEARNING OBJECTIVE

1. Inflammatory / pembesaran jaringan lunak


2. Tumor jinak (kel. Saliva & jar.lunak)
3. Tumor ganas (kel. Saliva & jar.lunak)
4. Kelainan & kelainan spesifik kel. saliva
LEARNING OBJECTIVE

1. Inflammatory / pembesaran jaringan lunak


Inflammatory/reactive hyperplasia of soft tissue
terbagi atas :
• Fibromas, Cowden Syndrome, Tuberous Sclerosis
• Fibrous inflammatory hyperplasias
• Pyogenic granuloma, pregnancy epulis, and
peripheral ossifying or cementifying fibroma
• Peripheral giant cell granuloma
• Nodular fasciitis and proliferative myositis
• Gingival enlargement
LEARNING OBJECTIVE

• Fibromas, Cowden Syndrome, Tuberous Sclerosis


• Tumor ini terjadi akibat reaksi hiperplastik dari jaringan
penghubung terhadap suatu respon iritasi lokal atau
trauma dengan pertumbuhan yang lambat, serta
membentuk massa yang kuat. Fibroma dapat dibedakan
berdasarkan lokasinya yaitu, jika berlokasi pada attached
gingiva, dikenal dengan peripheral fibroma dan jika
berada pada non gingiva dikenal dengan irritation
fibroma (traumatic fibroma).
• Multiple fibroma dapat mengindikasi Cowden Syndrome
(Multiple hamartoma dan neoplasia syndrome) atau
tuberous sclerosis.
LEARNING OBJECTIVE

• Fibrous inflammatory hyperplasias


Epulis fissuratum merupakan lesi reaksi inflamasi dengan
periphery dari ill fitting denture. Penghilangan faktor
penyebab chronic irritant akan mengakibatkan
berkurangnya edematous dan inflamasi dari pertumbuhan
hiperplasia., tapi jarang menghilangkan penyakit seutuhnya.
Inflammatory papillary hyperplasia merupakan lesi umum
dengan karakteristik tampilan klinisnya bertumbuh pada
hard palate dalam renspomnse terhadap chronic denture
irritation sekitar 3-4% dari pengguna denture. Gigi tiruan
yang sudah lama dan ill fitting dapat menjadi stimulus yg
kuat. Fibrous inflammatory hyperplasia tidak memiliki
potensi malignant.
LEARNING OBJECTIVE

Pyogenic granuloma, pregnancy epulis, and


peripheral ossifying or cementifying fibroma
• Pyogenic granuloma merupakan nodul hemorrhaic yang
paling sering muncul pada gingiva (walaupun dapat terjadi
pada semua permukaan) dan memiliki kecenderungan
untuk kembali setelah excisi simple jika irritant tidak
dihilangkan.
• Pregnancy epulis atau epulis gravidarum atau granuloma
gravidarum adalah reaksi jaringan granulasi terhadap
rangsangan yang berulang-ulang berhubungan dengan
peningkatan hormon estrogen dan progesteron pada wanita
hamil yang akan memacu mukosa mulut untuk memberikan
respon yang berlebihan terhadap trauma ringan.
LEARNING OBJECTIVE

Peripheral giant cell granuloma


• Terjadi sebagai lesi peripheral exophytic yang terdapat
exclusively pada gingiva atau centrally located lesion
rahang, skull dan tulang fasial. Peripheral giant cell
granuloma 5 x lebih umum dari central lesion. Peripheral
dan central lesion secara histologis sama.
Nodular fasciitis and proliferative myositis
• Nodular fasciitis adalah proliferasi jaringan ikat non
neoplastic yang biasanya terjadu pada trunk/extremitas
dari young adults. Tampak seperti nodule yang tumbuh
cepat secara histologis mirip dengan malignant
mesenchymal neoplasm namun secara klinis benign.
LEARNING OBJECTIVE

Gingival enlargement
• Gingival enlargement atau overgrowth biasanya terjadi
karena kondisi inflammatory lokal seperti OH yang buruk,
impaksi makanan, atau mouth breathing. Kondisi sistemik
seperti perubahan hormonal, drug therapy datau tumor
infiltrates juga memperngaruhi keparahan dari gingival
enlargement.
LEARNING OBJECTIVE

2. Tumor jinak (kel. Saliva & jar.lunak)


Menurut burckets edisi 13 Tumor jinak jaringan
lunak terbagi atas :
• Epithelial tumors
• Vascular Anomalies
• Neurogenic lesions
• Lipoma
• Tumors of muscle
LEARNING OBJECTIVE

Epithelial tumors
• Merupakan pertumbuhan benign oral epithelial virus
induced secara prinsipal terjadi akibat dari human
papilloma virus (HPV). Teknik molekular biologis seperti in
situ hybridization dan polymerase chain reaction digunakan
untuk deteksi HPV menunjukkan viral deoxyribunoleic acid
(DNA) dapat ditemukan pada lesi, tapi bisa juga ditemukan
pada normal oral mucosa. Ada lebih dari 120 HPV strains,
dari sekurang-kurangnya 25 yang terdeteksi pada lesi oral.
Viral papilloma biasanya muncul pada usia 30-50 th yang
umumnya adalah pertumbuhan kecil terisolasi (<1cm)
pada palatum, warna dari pink ke putih, rugose
(ridged/wrinkled), exophytic dan pendunctulated.
LEARNING OBJECTIVE
• Vascular Anomalies
• Vascular anomalies terbagi atas :
• Hemangioma
• Vascular malformation
• Angiomatous Syndrome
• Lymphangioma
• Neurogenic lesions
• Traumatic Neuroma
• Oral Mucosal Neuromas & Multiple Endocrine Neoplasia
Syndrome 2
• Palisaded Encapsulated neuroma
• Neurofibroma and Schwannoma
• Neurofibromatosis
• Glandural Cell Tumor
• Melanotic Neuroectodermal Tumor of Infancy
LEARNING OBJECTIVE

• Lipoma
• Lipoma adalah tumor jinak dari mature fat cells. Saat
terjadi pada superficial soft tissue, lipoma muncul
sebagai massa kekuningan dengan permukaan epitel
tipis.
• Tumors of Muscle
• Tumor of muscle sangat jarang terjadi pada kavitas oral.
Rhabdomyoma adalah tumor jinak pada striated
muscle, yang terjadi pada lidah. Vascular leiomyoma,
merupakan tumor jinak pada smooth muscle cell dan
vascular endothelium biasanya terjadi pada kavitas oral.
Treatment seperti local surgical excision dan rekurensi
jarang.
LEARNING OBJECTIVE

3. Tumor ganas (kel. Saliva & jar.lunak)


LEARNING OBJECTIVE
Menurut WHO (2005) tumor kelenjar saliva
berdasarkan histotype nya terbagi atas :
1. Benign Epitheliah tumors
2. Malignant epithelial tumors.

Tumor epitel ganas terbagi lagi atas :


LEARNING OBJECTIVE

4. Penyakit & kelainan spesifik kel. Saliva


• Spesific diseases and disorders of the salivary glands :
• Developmental abnormalities
• Sialolithiasis (salivary stones)
• Extravasation and retention mucoceles and ranulas
• Inflammatory and reactive lesion
• Viral disease
• Bacterial sialadenitis
• Systemic conditions with salivary gland involvement
• sialorrhea
LEARNING OBJECTIVE

1. Developmental abnormalities
• Accessory salivary duct
• Diverticula
• Darier’s disease

2. Sialolithiasis (salivary stone)


• Sialolithiasis atau salivary caliculi adalah masa organik yang terbentuk
pada sistem secretory dari kelenjar saliva major.
• Faktor etiologi : - Faktor yang mempengaruhi retensi saliva
(Irregularities in the duct system, local inflammation,
dehydration, medication such as anti cholinergics and
diuretics)
- Saliva composition ( calcium saturation, deficit
crystallization inhibitors such as phytate)
LEARNING OBJECTIVE
3. Extravasation and retention mucoceles and ranulas
• Mucocele : merupakan clinical terms yang menjelaskan swelling
yang terjadi akibat akumulasi dari saliva di tempat yg terkena
trauma atau minor salivary duct yang rusak.
• mukokel dapat dibagi menjadi tiga, yaitu superficial mucocele yang
letaknya tepat di bawah lapisan mukosa dengan diameter 0,1-0,4 cm,
classic mucocele yang letaknya tepat di atas lapisan submukosa dengan
diameter lebih kecil dari 1 cm, dan deep mucocele yang letaknya lebih
dalam dari kedua mukokel sebelumnya
• Ranula : merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut
mukokel yang letaknya di dasar mulut. Kata ranula yang digunakan
berasal dari bahasa latin “RANA” yang berarti katak, karena
pembengkakannya menyerupai bentuk tenggorokan bagian bawah
dari katak. Merupakan pembengkakan dasar mulut yang
berhubungan dan melibatkan glandula sublingualis, dapat juga
melibatkan glandula salivari minor.
• Etiologinya tidak diketahui namun diduga ranula terjadi akibat trauma,
obstruksi kelenjar saliva, dan aneurisma duktus glandula saliva
LEARNING OBJECTIVE

4. Inflammatory and reactive lesion


• Necrotizing Sialometaplasia
• Cheilitis Glandularis
• External Beam Radiation – Induced Pathology
• Internal Radiation – Induced Pathology
• IgG4-Related Disease
• Acute and Chronic llergies Sialadenitis
• Eosinophilic Granulomatosis with Polyangitis and Sialodochitis Fibrinosa
5. Viral disease
• Mumps (Paramyxovirus or Epidemic Parotitis)
• Anesthesia mumps/postoperative sialadenitis
• CMV Infection
• HIV-Associated Salivary Gland Disease
• Hepatitis C Virus Infection
LEARNING OBJECTIVE

6. Bacterial sialadenitis
• Acute and Chronic Bacterial Sialadenitis
• Neonatal Suppurative Parotitis
7. Systemic conditions with salivary gland involvement
• Diabetes Mellitus
• Anorexia Nervosa/Bulimia
• Chronic Alcoholism
• Dehydration
• Medication-Induced Salivary Dysfunction
• Drug-Induced Parotitis
• Immune Condition ( Sjorgen Syndrome, Crohn Disease, Sarcoidosis)
8. Sialorrhea
• Merupakan produksi saliva yang berlebihan (hyper salivasi atau ptyalism)
akibat dari produksi saliva yang meningkat atau pengurangan saliva
clearance

Anda mungkin juga menyukai