SKENARIO
Pasien wanita usia 23 tahun datang dengan keluhan gusi bengkak dan bau
mulut. Anamneis didapatkan pasien menderita epilepsi dan mengkonsumsi
obat epilepsi secara teratur. Pemerisaan klinis tampak pembesaran ginggiva
fibrotik grade III. Hasil probing lebih dari 5 mm dan ditemukan BOP ( bleeding
on probing) positif. Dokter memperkirakan bahwa kasus tidak termasuk
gingivitis biasa.
Step 1 :
Step 2 :
Step 3 :
Akut
a. Abses Periodontal
Tanda klinis :
Terlokalisir, sakit, meluas dengan cepat
Umumnya terbatas pada papilla interdental dan margin gingiva
Pada tahap awal, gingiva berwarna merah, bengkak dengan permukaan
halus dan mengkilap
Dalam 24-48 jam, lesi umumnya menjadi fluktuan dan terlihat adanya
eksudat purulent
Gigi tetangganya sensitif terhadap perkusi
Lesi dapat pecah dengan spontan
LEUKIM
Perubahan akibat leukim iritan local respon ginggiva terhadap iritan
local radang pembesaran
VITAMIN C
Defisiensi vit D iritan local respon ginggiva terhadap iritan local
radang pembesaran
OBAT OBATAN
7. Apa Hubungan antara gingva enlargemen dengan bau mulut?
OH plakbau mulut
Produksi saliva berkurang
Antiepilepsi pertumbuhan mikroorganisme meningkat peningkatan
biofilmVolatil sulfur compoundbau mulut
8. Bagaimana periksaan pada skenario?
subyektif
1. Anamnesis
objektif
2. Pemeriksaan fisis
Diperiksa jaringan periodontal BOP dan soket
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. bop
9. Bagaimnaa penalaksanaan ginggiva enlargement ? mekanisme dan
gambar
Dilakukan gingivektomi
Penggantioan obat fenitoin dengan jenis obat epilepsi lainya ; pesien di
folloe up 6-12 bulan jiak masih ada pembersaran kemudian gingivektomi
Menjaga kebersihan OH
Kuret pembersihan jaringan radang
Scalling
rootplaning
ibu hamil : hilang sendiri, penanganan pada trimester ke 2
Indikasi :
Memperpanjang gingiva,
Mengenimalisasi abses supraboni
1 Skeling dan Root Planing
planing adalah proses membuang sisa sisa kalkulus yang terpendam dan
yang licin dan keras. Tujuan utama skeling dan root planing adalah untuk
mengembalikan kesehatan gusi dengan cara membuang semua elemen yang
menyebabkan radang gusi baik plak maupun kalkulus dari permukaan gigi.
beberapa daerah yang tidak memberikan respon terhadap terapi ini. Faktor
akar gigi, furkasi, dan kedalaman probing.25 Beberapa minggu setelah root
2 Gingivektomi
Gingivektomi adalah pemotongan jaringan gingival dengan membuang
dinding lateral poket yang bertujuan untuk menghilangkan poket dan
keradangan gingival sehingga didapat gingiva yang fisiologis,
fungsional dan estetik baik. Keuntungan teknik gingivektomi adalah
teknik sederhana, dapat mengeliminasi poket secara sempurna,
lapangan penglihatan baik, morfologi gingival dapat diramalkan sesuai
keinginan. Gingivektomi dapat dilakukan dengan scalpel elektrode,
laser, maupun kimia namun metode yang paling dianjurkan adalah
operasi dengan
scalpel
(Carranza, 2006). Manson and Eley (1993) menyatakan bahwa indikasi
gingivektomi adalah:
1. Adanya poket supraboni dengan kedalaman lebih dari 4 mm, yang
tetap ada walaupun sudah dilakukan skaling dan pembersihan
mulut yang cermat berkali-kali, dan keadaan di mana prosedur
gingivektomi akan menghasilkan daerah perlekatan gingiva yang
adekuat.
2. Adanya pembengkakan gingiva yang menetap di mana poket
sesungguhnya dangkal namun terlihat pembesaran dan deformitas
gingiva yang cukup besar. Bila jaringan gingiva merupakan jaringan
fibrosa, gingivektomi merupakan cara perawatan yang paling cocok
dan dapat memberikan hasil yang memuaskan.
3. Adanya kerusakan furkasi (tanpa disertai cacat tulang) di mana
terdapat daerah perlekatan gingiva yang cukup lebar.
4. Abses gingiva yaitu abses yang terdapat di dalam jaringan lunak.
5. Flap perikoronal.
Sedangkan kontraindikasi gingivektomi menurut Fedi, dkk (2004)
adalah:
1. Apabila kedalaman dasar poket berada pada atau lebih ke apikal
dari pertautan mukogingiva.2
2. Apabila dinding jaringan lunak poket terbentuk oleh mukosaa
alveolar.
3. Apabila frenulum atau perlekatan otot terletak di daerah yang akan
dibedah.
4. Apabila ada indikasi perawatan cacat infraboni.
5. Apabila gingivektomi tidak menghasilkan estetik yang baik. 6
6. Apabila gingiva cekat atau berkeratin tidak cukup tersedia
(sehingga jika gingivektomi dilakukan, tepi gingiva terbentuk dari
mukosa alveolar).
Bedah flap adalah istilah umum bagi semua prosedur bedah yang
berkaitan dengan perawatan saku periodontal dimana dilakukan
pembukaan flep periodontal. Dengan flap periodontal dimaksudkan
bagian gingiva dan/atau mukosa yang dengan prosedur bedah
dipisahkan dari jaringan di bawahnya untuk mendapatkan visibilitas
dan aksesibilitas ke permukaan akar gigi dan tulang alveolar. Flap
periodontal juga memungkinkan penggeseran gingiva ke arah yang
berbeda pada prosedur bedah mukogingiva. Dalam perawatan
periodontal digunakan beberapa tipe dan disain flap periodontal sesuai
dengan kebutuhannya.