dapat disebabkan oleh berbagai factor. Ini juga biasa disebut dengan hypertrophic gingivitis
atau gingival hyperplasia. Hal ini terlihat sebagai pertumbuhan berlebih fibrosa pada gingiva
dengan kelebihan produksi kolagen fibrillar oleh fibroblast gingiva dengan kelebihan
produksi kolagen fibrillar oleh fibroblast gingiva dan sering menyebabkan periodontitis.
Histologi
Edema jaringan dan infiltrasi seluler infektif.
Treatment :
1. Scaling dan root planing
2. Jika tidak ada respon/penyusutan, dilanjutkan dengan gingivec tomy.
Histologi:
Edema jaringan.
Infiltrasi PMN.
Gingivitis spongiotik pada remaja:
Pertama kali diusulkan oleh Darling et al. pada tahun 2007. Dapat digambarkan
sebagai spongiosis juvenil terlokalisir hiperplasia gingiva.
Memiliki dominasi wanita dan mempengaruhi anterior gingiva rahang atas.
Biasanya asimtomatik.
Dilihat sebagai kecil, terlokalisasi, papiler atau beludru, berwarna merah cerah ,
mudah berdarah pertumbuhan berlebih gingiva pada anak.
Histopatologi menunjukkan peradangan dan papiler hiperplasia dengan ekspresi CK-
19 yang lebih tinggi.
Adanya respons yang kurang terhadap perawatan periodontal dan kurangnya
hubungan dengan faktor lokal.
3. Perawatan Ortodontik-Induced
Pertumbuhan Gingiva yang Berlebihan
Pengaruh pelepasan nikel dosis rendah yang berkelanjutan terhadap epitel yang dapat
memulai pertumbuhan berlebih gingiva / terjadinya pembesaran gingiva.
Fitur-fiturnya meliputi:
- Gingiva fibrosa.
– Tidak adanya fragilitas gingiva dan marginal gingival
– kemerahan seperti yang terlihat pada lesi inflamasi gingiva.
– Secara histologis terjadi peningkatan epite,ketebalan dan dalam proliferasi
sel epitel direspon terhadap konsentrasi nikel dosis rendah.
– Pertumbuhan/pembesaran gingiva yang berlebihan, biasanya terlihat
dengan perawatan ortodontik tidak sembuh sepenuhnya bahkan 3-12 bulan
setelah tidak menggunaan alat orthodonti. (Kouraki dkk)