Anda di halaman 1dari 25

GINGIVAL ENLARGEMENT

Oleh : Eka Dewi Novitasari


Pembesaran gingiva didefinisikan sebagai suatu keadaan
dimana ukuran gingiva bertambah besar dari ukuran normal
yang dapt menimbulkan masalah estetis dan kebersihan gigi
geligi. Bertambah besarnya gingiva merupakan gambaran klinis
adanya kelainan gingiva yang disebabkan oleh hiperplasia dan
hipetropi gingva
Gingival enlargement adalah keadaan dimana
besar gingiva bertambah dari normal. Keadaan
ini merupakan gambaran yang sering menyertai
penyakit gingiva (Daliemunthe, 2008).
 Secara anatomis jaringan periodontal
terdiri dari:
1. Gingiva
2. Ligamen periodontal
3. Tulang alveolar
4. Sementum
 Secara anatomis jaringan periodontal
terdiri dari:
1. Gingiva
2. Ligamen periodontal
3. Tulang alveolar
4. Sementum
Gingival enlargement dengan menggunakan kriteria
letak dan penyebarannya, dapat digambarkan seperti
berikut (Newman., Takei., Carranza, 2006) :

Terlokasi :Terbatas pada gingiva di dekat satu gigi atau


sekelompok gigi
Umum : Melibatkan gingiva diseluruh mulut
Marginal : Terbatas pada gingiva marginal
Papilar : Terbatas pada papila interdental
Difusi :Melibatkan marginal, attached gingiva dan papila
Terbatas : Tonjolan terilosasi atau pelebaran seperti tumor yang
tidak merata
Skor Gingival Enlargment (Ghafari, 2008)

Grade 0: Tidak ada gingival enlargement (dengan margin


tipis)
Grade 1: Gingival enlargement hanya pada papila
interdental
Grade 2 :Gingival enlargement menutupi sekurang-
kurangnya sepertiga mahkota gigi (dental crown)
Grade 3:Gingival enlargement menutupi lebih dari sepertiga
mahkota gigi (dental crown)
ETIOLOGI GINGIVA ENLARGMENT(USRI DKK , 2006).

Faktor Lokal Faktor Sistemik

 kesehatan mulut yang  kelainan hormonal


buruk  Malnutrisi

 malposisi gigi  kelainan darah

 cara menyikat gigi yang  obat- obatan dan sebab-


salah sebab lain yang tidak
 trauma oklusi diketahui (Usri dkk ,
 tambalan kurang baik 2006).
 Iritasi

 cangkolan protesa

 alat orthodontik
KLASIFIKIASI GINGIVAL ENLARGMENT
1.Enlargment karna inflamasi
 Infalamasi akut
 Inflamasi Kronis
2.Enlargment karna obat-obatan
 Phenytoin (antikonvulsan)
 Cyclosporine
 Calcium channel blocker
3. Enlargment yang berkaitan denan penyakit sistemik
 Enlargment Kondisional/Terkondisi
a.Pubertas
b.Kehamilan
c.Defisiensi Vitamin C
d.Gingiva Sel Pasma
e.Berkaitan dengan kondisi non spesifik
 Enlargmen yang Tidak Terkondisi
a.Leukimia
b.Penyakit Granuloma (Wegeners Granulomatosis)
4. Enlargement neoplastis (tumor gingiva)
5. False enlargement
ENLAGMENT KARNA INFLAMASI

1. Inflamasi Akut

Abses gingiva merupakan lesi 2.Inflamasi Kronis


meluas secara tepat Lesi bertangkai ini lambat
terasa sakit dan terlokasi perkembangannya dan biasanya
berasal dari bakteri yang terbawa tidak disertai nyeri sakit. Lesi ini
jauh kedalam jaringan ketika mengecil secara spontan disertai
substansi asing seperti bulu eksaserbasi dan berlanjut
sikat gigi, sepotong serat pembesaran. Kadang-kadang terjadi
apel, atau pecahan cangkang ulserasi yang disertai nyeri sakit
lobster tertekan ke gingiva yang hebat pada lipatan antara masa
(Newman., Takei., Carranza, bertangkai dengan gingiva yang
2006) berdekatan (Daliemunthe, 2008)
ENLARGMENT KARNA OBAT-OBATAN
Gambaran klinis:
 Tahap awal gingiva terlihat tanda-tanda pembesaran papila
interdental yang diikuti dengan pembentukan lobul-lobul
yang meluas kearah labial dan lingual.
 Mempunyai warna merah muda

 berkonsistensi keras

 kaku dan lenting

 Kadang-kadang dijumpai stippling

 permukaan bergranul atau licin dan tidak mudah berdarah.

 Bila lesi bertambah besar, pembesaran margin gingiva dan


interdental gingiva menyatu dan berkembang menjadi
massa yang besar sehingga menutupi setengah bahkan
seluruh permukaan mahkota gigi sehingga mengganggu
fungsi pengunyahan.
1. PHENYTOIN (ANTIKONVULSAN)
•obat antikonvulsan yang mempunyai pengaruh terhadap jaringan gingiva
yang menyebabkan gingival enlargement
•Gingival enlargement terjadi setelah 2 sampai 3 bulan penggunaan obat
dan mencapai kondisi yang terparah setelah 12 sampai 18 bulan
•Mekanisme terjadinya gingival enlargement karena penggunaan
phenytoin secara pasti belum dapat ditentukan
2.CYLOSPORINE
imunosupressan yang digunakan untuk mencegah penolakan organ
setelah transplantasi, dermatitis atopic, arthritis rheumatoid, dan
sindrom nefrotik.Secara klinis pengaruh cylosporine terhadap
enlargment gingiva hampir sama sengan phenytoin.Pertumbuhan
banyak dimulai dari interdental dibanding fasial.
3.CALSIUM CHANNEL BLOCKER

obat kardiovaskuler yang digunakan untuk mengontrol kondisi


hipertensi,nyeri dada dan detak jantung yang tidak beraturan,
contohnya nifedipine, amlodipine dan verapamil
Gambaran klinis:
ENLARGEMENT BERKAITAN DENGAN PENYAKIT SISTEMIK

 Warna gingiva yang terlibat biasanya merah kebiru-biruan


dengan permukaan yang berkilat.
 Konsistensinya agak padat, tetapi ada kecenderungan menjadi
friabel (mudah tercabik) dan pendarahan yang terjadi secara
spontan atau dengan iritasi ringan.
 Inflamasi necrotizing ulcerative kadang-kadang terjadi di
servikal dan gingiva membesar dan permukaan gigi terputus.
 Pembesaran leukemia bisa difus, marjinal, lokal atau umum.

 Gingival enlargement pada pasien penyakit Wegener’s


granulomatosis berbentuk buah strawberry
 Gingival enlargement pada pasien penyakit sarcoidosis gingiva
cenderung membesar secara merata dan berwarna kemerahan
(Khera., Zirwas., Joseph, 2005)
1.PUBERTAS
•Distribusi pada marginalis dan interdental.
•Ciri khasnya adalah papilla interdental berbentuk berlobus - lobus.
•Melibatkan gingiva pada permukaan vestibular sedangkan bagian oral relatif tidak
terlibat.
•Setelah pubertas gingival enlargement berkurang tetapi hilang secara tuntas, sebelum
faktor iritan lokal dihilangkan
2.KEHAMILAN
•Lesi muncul seperti jamur, massa bulat pipih yang menonjol dari margin gingiva
atau lebih umum di ruang interproksimal.
•Cenderung untuk memperluas lateral, dan tekanan dari lidah dan pipi memerah.
•Warna kehitaman atau magenta, memiliki permukaan halus, berkilau yang sering
menunjukkan merah tua.
•Lesi dangkal dan biasanya tidak menyerang tulang yang mendasarinya
3.DEFISIENSI VITAMIN C
•gingiva merah kebiru-biruan, lunak, mudah tercabik, dengan
permukaan yang licin dan berkilat.
• Pendarahan gingiva bisa terjadi secara spontan atau dengan iritasi
ringan.
•Pada permukaan gingiva sering terjadi nekrose disertai
pembentukan membran semu (Yassin, 2011).
4.GINGIVA SEL PLASMA

Enlargement ini disebut juga atipikal dan sel plasma


gingivostomatitis yang dimulai dari marginal meluas
ke gingiva. Secara klinis gingiva tampak merah, bulat,
dan berdarah dengan mudah (Newman., Takei.,
Carranza, 2006).
ENLARGMENT YANG TIDAK TERKONDISI
1.LEUKIMIA

•Warna gingiva yang terlibat biasanya merah kebiru-biruan dengan


permukaan yang berkilat.
•Konsistensinya agak padat, tetapi ada kecenderungan menjadi friable
(mudah tercabik), dan pendarahan yang terjadi secara spontan atau
dengan iritasi ringan.
 
2.Penyakit granulomatosa (Wegener’s granulomatosis,
Sarcoidosis)

Enlargement pada penyakit granulomatosa secara klinis


berwarna merah keunguan, mudah berdarah (Newman.,
Takei., Carranza, 2006).
ENLARGEMENT NEOPLASTIS (TUMOR GINGIVA)

•Epulis adalah istilah yang digunakan secara klinis untuk menandai


semua tumor yang tersebar
•Tumbuhnya lambat, tumor berbentuk bulat yang cendrung menjadi
kenyal atau kuat, serta bernodul tapi cendrung menjadi lunak dan mudah
berdarah.
•Fibroma yang keras pada gingiva jarang terjadi. Kebanyakan lesinya
yang di diagnosa secara klinis sebagai fibroma adalah gingival
enlargement karena peradangan (Newman., Takei., Carranza, 2006).
FALSE ENLARGMENT

False enlargement sebenarnya bukan dari jaringan


gingiva tetapi mungkin muncul sebagai akibat dari
peningkatan ukuran di underlying osseous dan jaringan
gigi.

Anda mungkin juga menyukai