Anda di halaman 1dari 21

Referat

FRENEKTOMI

Nama : Iradatullah
NIM : J045 18 2005
Pembimbing : drg. Eka Prasetyawati, Sp.BM
Pendahuluan

lipatan kecil dari membran


mukosa yang mengikat bibir
atau pipi ke prosessus
Frenulum alveolaris dan pada lidah
mengikat ke median
sublingual ke dasar mulut
Anatomi
Klasifikasi
Klasifikasi frenulum labial menurut perlekatannya oleh Placek, dkk (1974)

Mukosa, serat frenulum melekat Gingiva, serat frenulum masuk


hingga ke mucogingival junction. menginsersi ke dalam perlekatan gingiva.

Penetrasi papilla, serat frenulum melintasi


Papilla, serat frenulum meluas
prosesus alveolaris dan meluas hingga ke
hingga ke papilla interdental.
papilla palatal
Klasifikasi
Klasifikasi frenulum berdasarkan jarak insersi frenulum dengan ujung lidah
menurut Kotlow (2004)
• Perlekatan frenulum tinggi yang
menghalangi proses pembersihan gigi;
• Gangguan pada pemakaian protesa gigi;
• Resesi oleh karena retraksi dari margin
gingiva;
• Persisten diastema sentralis;
• Pada kasus terbatasnya pergerakan
lidah, terjadi nyeri simptomatik,
gangguan fonetik dan terkadang
menelan.
Teknik dan Prosedur Operasi

Frenektomi konvensional

Umum pada kasus diastem sentralis dengan kelainan frenulum.

• pengambilan serabut jaringan ikat yang menghubungkan


orbikularis oris dengan papilla palatal.
• Merupakan teknik dengan eksisi jaringan interdental dan papilla
palatal sepanjang frenulum
• Armamentarium: hemostat bengkok, scalpel dan blade no.15,
tampon kasa, benang black silk 4.0, needle holder, gunting benang
Frenektomi konvensional pada frenulum labial

• Anestesi lokal

• Bibir diangkat dan tepi


superior dan inferior dijepit
dgn hemostat

• insisi di sekeliling permukaan


luar kedua hemostat

• pengambilan jaringan
hipertrofi diantara kedua
insisivus sentralis.
• Tepi daerah operasi dilakukan
undermine dengan gunting
bedah

• Hekting dengan
interupted suture
Frenektomi konvensional pada frenulum lingual

• Anestesi lokal

• kontrol pada ujung lidah


dengan cara hekting traksi

• jepit frenulum lingual menggunakan


hemostat selama 3 menit

• insisi pada perlekatan jaringan ikat


fibrosa pada bagian superior tempat
dilakukan penjepitan hemostat
• Dilakukan undermined searah
dengan garis median lidah untuk
melepaskan perlekatan jaringan ikat.

• Dilakukan hekting
untuk menutup luka
post operasi.
Teknik Z-Plasty

Teknik ini meminimalkan kontraksi jaringan scar pasca op.,


terutama pada frenulum lingual

• Armamentarium: pinset jaringan, periosteal elevator, skalpel dan


blade no.15, tampon kasa, benang black silk 4.0, needle holder,
gunting benang.
Prosedur pada frenulum labial

• Anestesi lokal

• Penarikan bibir atas


inspeksi hipertrofi
frenulum dan

• Eksisi bagian tengah papila


sedekat mungkin ke maksila.
Akan terjadi defek jaringan
selebar 2 mm
• Buat dua flap triangular sama
besar di tiap ujung insisi

• Lakukan diseksi supraperiosteal,


transposisikan flap.

• Jahit mukoperiosteum pada


posisi transposisi.
Prosedur Z-Plasty pada frenulum lingual

Prosedur frenektomi dengan teknik Z-Plasty pada ankyloglossia sama dengan


pada perawatan frenulum labial, hanya perlu diperhatikan struktur anatomi.
Trauma struktur vital tersebut ketika dilakukan insisi dapat mengakibatkan
perdarahan post operasi dan obstruksi aliran saliva
Teknik Frenektomi dengan Electro-Surgery

Elektrosurgery memiliki kelebihan dengan prosedur perdarahan


yang minimal dan tidak dibutuhkan penjahitan

Armamentarium: unit electrocauter dengan elektroda bundar,


dan hemostat.
Prosedur Frenektomi Electro-surgery

• Anestesi lokal
• Dilakukan penjepitan frenulum dengan hemostat.
• Dilakukan eksisi menggunakan tip elektroda bundar
Teknik Frenektomi Laser Surgery

Bagian bedah mulut dan maksilofasial telah menggunakan teknologi


laser sejak pertengahan 1960-an.
Kelebihan: presisi, efektif, mengurangi ketidaknyamanan pasien.

Armamentarium: unit Chirolas 20W, dengan diode laser 960 nm.


Prosedur Frenektomi Laser-surgery

• Dioda laser dalam mode CW, kekuatan 10W dengan


power densitas 7961.78 W/cm2
• Dilakukan penarikan bibir pasien.
• Anestesi lokal.
• Dilakukan insisi laser dimulai dari attached gingiva
dan interdental papilla.
• Tepi dan daerah kasar diirradiasi kembali untuk
mengkoagulasi jaringan dan membentuk lapisan
denaturasi.
• Daerah operasi dibersihkan dengan larutan salin
Perdarahan Inflamasi

Komplikasi

Rasa nyeri
Infeksi
berlebih

Anda mungkin juga menyukai