Anda di halaman 1dari 13

Hukum Kedokteran

Iradatullah
J 045 18 2005

Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial


Universitas Hasanuddin
• Dokter merupakan ilmuwan yang telah dididik secara
profesional untuk memberikan pertolongan dan pelayanan
medis kepada orang-orang yang membutuhkannya

pengetahuan perilaku professional


(knowledge) keterampilan (skill) (professional attitude)
• Pasien adalah setiap orang yang melakukan
konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada dokter atau dokter gigi.
(Pasal 1 Undang-undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran)
HAK dan KEWAJIBAN PASIEN

Menurut (UU no. 29 Tahun 2004 : Tentang Praktik Kedokteran pasal 50 dan 51).
Hak Pasien
a. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam pasal 45
ayat (3), yaitu :
• Diagnosis dan tata cara tindakan medis;
• Tujuan tindakan medis yang dilakukan;
• Alternatif tindakan lain dan resikonya;
• Risiko dan komplikasi yang mukin terjadi; dan
• Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
b.Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;
c.Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;
d.Menolak tindakan medis; dan
e.Mendapat isi rekam medis.

Kewajiban Pasien
a.Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya;
b.Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi;
c.Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan;
d.Memberikan imbalan atas pelayanan yang diterima.
HAK dan KEWAJIBAN DOKTER atau DOKTER GIGI
Menurut UU no. 29 Tahun 2004 : Tentang Praktik Kedokteran pasal 50 dan 51).

Hak Dokter atau Dokter Gigi


a. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar
profesi dengan standar profesi dan standar prosedur operasional;
b. Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional;
c. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya; dan
d. Menerima imbalan jasa.
Kewajiban Dokter atau Dokter Gigi
a. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan stanadr profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien;
b. Merujuk pasien kedokter atau kedokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kamampuan
yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan;
c. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu
meninggal dunia;
d. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang
lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan
e. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran
gigi.
Rekam Medis  adalah kumpulan keterangan
tentang identitas, hasil anamnesis, pemeriksaan,
dan catatan segala kegiatan para pelayan
kesehatan atas pasien dari waktu ke waktu.
Identitas dan formulir perizinan (lembar hak kuasa)
b. Riwayat penyakit (anamnesa)
c. Laporan pemeriksaan fisik dan penunjang
d. Diagnosis
e. Instruksi terapeutik
f. Persetujuan/penolakan tindakan medik

Rawat inap, dengan tambahan :


• Catatan konsultasi
• Catatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya
• Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan
• Resume akhir dan evaluasi pengobatan
• Informed Consent adalah persetujuan
tindakan kedokteran yang diberikan oleh
pasien atau keluarga terdekatnya setelah
mendapatkan penjelasan secara lengkap
mengenai tindakan kedokteran yang akan
dilakukan terhadap pasien tersebut.
Tujuan Informed Consent:
• Memberikan perlindungan
kepada pasien terhadap
tindakan dokter yang
sebenarnya tidak diperlukan
dan secara medik tidak ada
dasar pembenarannya yang
dilakukan tanpa
sepengetahuan pasiennya.
• Memberi perlindungan
hukum kepada dokter
terhadap suatu kegagalan
dan bersifat negatif
Informasi yang wajib diberikan sebelum tindakan kedokteran :
1. Diagnosa yang telah ditegakkan.
2. Sifat dan luasnya tindakan yang akan dilakukan.
3. Manfaat dan urgensinya dilakukan tindakan tersebut.
4. Resiko resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
daripada tindakan kedokteran tersebut.
5. Konsekwensinya bila tidak dilakukan tindakan tersebut
dan adakah alternatif cara pengobatan yang lain.
6. Kadangkala biaya yang menyangkut tindakan kedokteran
tersebut.
Malpraktek
Malpraktek
Menurut Black’s Law Dictionary, dari buku Penegakan Hukum dan
Perlindungan Hukum Bagi Dokter yang Diduga Melakukan Medikal
Malpraktek (Dr. H. Syahrul Machmud, S.H., M.H.) (hal. 23-24), malpraktik
didefinisikan sebagai:
• “Malpraktek adalah, setiap sikap tindak yang salah, kekurangan
keterampilan dalam ukuran tingkat yang tidak wajar. Istilah ini
umumnya dipergunakan terhadap sikap tindak dari para dokter,
pengacara dan akuntan. Kegagalan untuk memberikan pelayanan
profesional dan melakukan pada ukuran tingkat keterampilan dan
kepandaian yang wajar di dalam masyarakatnya oleh teman sejawat
rata-rata dari profesi itu, sehingga mengakibatkan luka, kehilangan atau
kerugian pada penerima pelayanan tersebut yang cenderung menaruh
kepercayaan terhadap mereka itu. Termasuk di dalamnya setiap sikap
tindak profesional yang salah, kekurangan keterampilan yang tidak
wajar atau kurang kehati-hatian atau kewajiban hukum, praktek buruk
atau ilegal atau sikap immoral.”
Resiko medis

malpraktek

Anda mungkin juga menyukai