Ceramah
Ramadhan
Bekal Da’i untuk Ceramah Tarwih & Ta’lim Subuh
(Sebuah Pengantar)
***
صلِحْ لَكُ ْم أَع َْمالَكُ ْم َويَ ْغف ِْر لَكُ ْم ذُنُوبَكُ ْم َو َم ْن يُِِ ِ ِ يَا أَيُّ َها الهذِينَ آ َمنُوا اتهقُوا ه َ
َّللا َوقُولُوا قَ ْوالً َ
سدِيدًا يُ ْ
َّ.للا َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَ ْو ًزا َ
عظِ ي ًما هَ
ُ ِح َي ْد
عو َ ار َي ٍة َوع ِْل ٍم يُ ْنتَفَ ُ ِ ِب ِه َو َولَ ٍد
ٍ صال ِ ص َدقَ ٍة َج ْ ع َملُهُ ِإ هال
َ مِن ث َ َالث َ ٍة م ِْن َ َسا ُن ا ْنق
َ ِ َ ِ ِ ْ َِإذَا َمات
َ اْل ْن
ُلَه
Olehnya itu buku ini kami susun sebagai bentuk bakti kepada
ayahanda kami tercinta, Bapak Tajang Mappa rahimahullahu
ta’ala sebagai orang tua sekaligus guru yang telah memberikan
ilmu yang bermanfaat. Semoga dengan ini Allah menambahkan
pahala kebaikan serta menghapus dosa keburukan beliau. Amin.
1
mudah-mudahan nasehat itu aku bisa menahan diri untuk
terjatuh dalam kemaksiatan".
Jangankan diri kita apa yang kita sembunyikan dalam hati kita
diketahui oleh Allah Subhanahu wata‟ala
2
"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak
ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia
mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada
sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya
(pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi,
dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)". (QS. Al An'am
: 59).
ًفاستح من نظر اإلله وقل لها* ٌا نفس إن الذي خلق الظالم ٌران.
4
Ibrahim Ibn Adham Rahimahullah berkata:”Jika demikian engkau
tidak malu bermaksiat kepada Allah sedangkan engkau tinggal
dibuminya Allah”.
5
Pemuda ini kemudian berkata:”Bagaimana saya bisa hidup kalau
begitu, dimana semua nikmat itu datangnya dari Allah
Subhanahu wata‟ala".
Jadikan nasehat ini untuk kita semua, kita hanya diberi waktu
yang singkat oleh Allah Azza Wa Jalla, jangan ada diantara kita
yang rajin bermaksiat dan rezekinya lancar kemudian dia
mengatakan:”Saya rajin bermaksiat dan rezekiku juga lancar, ini
dinamakan dengan istidraj", terkadang Allah membiarkan
kedzaliman kepada orang yang berbuat dzalim namun jika Allah
telah mengambilnya maka tidak akan ada yang
7
menyelamatkannya, kita akan berjumpa kepada Allah
Subhanahu wata‟ala, semoga nasehat Ibrahim Ibn Adham
Rahimahullah ini bisa kita jadikan pelajaran dan semakin
membuat diri kita takut kepada Allah Subhanahu wata‟ala dan
menjaga diri kita dari maksiat.
Wallahu A‟lam Bish Showaab
8
3 ALAMAT KEBAHAGIAAN
اٌشدْ َّ ِٓ ه
الرحِ ٌِم َّللاِ ه
غ ُِ ه
ْ ِث
Tidak ada satupun manusia didunia ini kecuali dia sedang
mencari dan mengharapkan kebahagian yaitu :”Kebahagiaan
didunia yang fana dan terlebih lagi kebahagiaan diakhirat yang
kekal abadi, namun seorang mukmin lebih mendahulukan
kebahagiaan akhirat”.
Firman Allah Subhanahu wata‟ala:
ْوأَ ْبمَى َ ْ َو
َ اْل ِخ َرةُْ َخٌ ٌْر
“Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.”
(QS. Al A‟laa: 17).
Berkata Imam Ibnul Qayyim Jauziah Rahimahullahu Ta‟ala dan
juga perkataan dari Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
Rahimahullahu Ta‟ala dalam kitab beliau Al-Qowa‟idul
Arba‟ah beliau sebutkan 3 ciri atau tanda kebahagiaan seorang
muslim:
9
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi hidayah kami ke
(Surga) ini, dan kami tidak akan mendapat hidayah kalau
sekiranya Allah tidak menunjukkan kami” (QS. Al-A‟raaf: 43).
Seorang hamba tidak akan mampu menghitung nikmat Allah
Subhanahu wata'ala. Allah Azza wa jalla berfirman:
11
kepada Allah Subhanahu wata'ala , didalam Al-Qur‟an ketika
Allah berbicara kepada Nabi daud Alaihissalam dimana Nabi
Daud Alaihissalam diberikan kerajaan oleh Allah Subhanahu
wata‟ala gunung dan burung – burung ikut bertasbih
bersamanya, lalu Allah perintahkan untuk bersyukur dengan
beramal sholeh , sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu
wata‟ala:
ُ ش ُك
ْور َ ِيْال ِّ ْولَ ِلٌل
َ ٌْم ْنْ ِعبَاد ُ ْا ْع َملُواْآلَْ َد ُاوو َد
َ ًش ْكرا
“Wahai keluarga Dawud beramallah sebagai bentuk syukur
(kepada Allah). Dan sedikit sekali di antara para hamba-Ku yang
bersyukur”.(QS. Saba‟: 13).
Begitu pula dengan Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam
bersama para sahabatnya dalam perang badar dimana jumlah
kaum muslimin sebanyak 314 melawan 1000 pasukan kafir dan
akhirnya kaum muslimin menang setelah itu Allah Subhanahu
wata‟ala mengingatkan kaum muslimin bahwa kemenangan
pada perang badar adalah salah satu nikmat yang besar yang
harus disyukuri kepada Allah Subhanahu wata‟ala.
Allah Subhanahu wata‟ala berfirman:
َْواّْللاْلَ َعلَ ُك ْمْت َ ْش ُك ُرون
َ َ ُْوأَ ْنت ُ ْمْأَذِلَةٌْْۖفَاتَم َ ََولَمَدْْن
َ ص َر ُك ُم
َ ّْللاُْ ِببَد ٍْر
“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar,
padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah.
Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-
Nya.”(QS. Ali Imran: 123).
Di kisahkan Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam banyak
melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu wata‟ala sampai
kaki beliau bengkak sebagaimana diriwayatkan dari „Aisyah
Radhiyallahu anha, dia berkata:
12
“Jika Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam melakukan shalat,
beliau berdiri hingga kedua telapak kaki beliau merekah, lalu
„Aisyah bertanya, „Kenapa engkau melakukan semua ini,
padahal Allah Subhanahu wa Ta‟ala telah memberikan ampunan
bagimu atas dosa-dosa-mu yang telah lalu dan yang akan
datang?‟, Lalu beliau menjawab:
َ ْأَفَالَْأَ ُك ْونُ ْ َع ْبدًا
ش ُك ْو ًرا
“Apakah tidak boleh jika aku termasuk hamba yang
bersyukur”.(HR. Al-Bukhari).
kata para ulama semua nikmat yang tidak bisa mendekatkan diri
kita kepada Allah Azza Wa Jalla ketahuilah bahwasanya itu
bukan nikmat tetapi dia adalah bala atau musibah.
14
3. Memohon Ampun Pada Allah Ketika Telah Terjerumus
Dalam Dosa.
15
َْبَ ْوتَ َعالَىْأَ ْذن َ َارن َ َْفَمَالَْتَب.َبْ َع ْبدٌْذَ ْنبًاْفَمَالَْاللَ ُه َمْا ْؼ ِف ْرْ ِلىْذَ ْنبِى َ أَ ْذن
َ ْث ُ َمْ َعا َدْفَؤ َ ْذن.ب
َْب ِ ْو ٌَؤْ ُخذُْ ِبالذَ ْن
َ ب َ َعْْبدِىْذَ ْنبًاْفَ َع ِل َمْأَ َنْلَه
َ ُْربًّاْ ٌَ ْؽ ِف ُرْالذَ ْن
َْبْذَ ْنبًاْفَعَ ِل َمَ ْوتَعَالَىْ َع ْبدِىْأ َ ْذن َ َارن َ َْفَمَالَْتَب.ْربّ ِْا ْؼ ِف ْرْ ِلىْذَ ْنبِى َ ى ْ َ فَمَالَْأ
ْْربّ ِْا ْؼ ِف ْر َ ى ْ َ َبْفَمَالَْأَ ْث ُ َمْ َعا َدْفَؤ َ ْذن.ب ِ ْوٌَؤْ ُخذُْبِالذَ ْن َ ب َ أَ َنْلَه
َ ُْربًّاٌَْ ْؽ ِف ُرْالذَ ْن
َ َبْ َع ْبدِىْذَ ْنبًاْفَ َع ِل َمْأَ َنْلَه
ُْْربًّاٌَْ ْؽ ِف ُر َ ْوتَ َعالَىْأ َ ْذن َ َارن َ َْفَمَالَْتَب.ِلىْذَ ْن ِبى
َِؼفَ ْرتُ ْلَن َ ْْْوا ْع َم ْلْ َماْ ِشئْتَ ْفَمَد َ بِ ْو ٌَؤْ ُخذُْ ِبالذَ ْنَ ب َ الذَ ْن
“Ada seorang hamba yang berbuat dosa lalu dia mengatakan
„Allahummagfirliy dzanbiy‟ (Ya Allah, ampunilah dosaku). Lalu
Allah berfirman, „Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia
mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa
dan menghukumi setiap perbuatan dosa‟. (Maka Allah
mengampuni dosanya), kemudian hamba tersebut mengulangi
lagi berbuat dosa, lalu dia mengatakan, „Ay robbi agfirli dzanbiy‟
(Wahai Rabb, ampunilah dosaku). Lalu Allah berfirman, „Hamba-
Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki
Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap
perbuatan dosa‟. (Maka Allah mengampuni dosanya), kemudian
hamba tersebut mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia
mengatakan, „Ay robbi agfirli dzanbiy‟ (Wahai Rabb, ampunilah
dosaku). Lalu Allah berfirman, „Hamba-Ku telah berbuat dosa,
lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni
dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa. Beramallah
sesukamu, sungguh engkau telah diampuni (maksudnya: selama
engkau berbuat dosa lalu bertaubat, maka Allah akan
mengampunimu, pen).”( HR. Muslim no. 2758).
Jangan berputus asa dari Rahmat Allah Subhanahu wata'ala.
Allah Ta'ala berfirman:
َ َ ّْللاِْ ِإ َن
ّْْللا َ ْر ْح َم ِة َ واْم ْن
ِ ط َ ِيْالَذٌِنَ ْأَس َْرفُواْ َعلَىْأَ ْنفُ ِس ِه ْم
ُ ََْلْت َ ْمن َ لُ ْلٌَْاْ ِعبَاد
ْوأ َ ْس ِل ُمواْلَه َ َْوأَنٌِبُواْ ِإل
َ ىْر ِّب ُك ْم َ ْالر ِحٌ ُم
َ ور ْ وبْ َج ِمٌ ًعاْ ِإنَهُْه َُو
ُ ُْالؽَف َ ٌَُ ْؽ ِف ُْرْالذُّن
16
“Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang malampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Rabb-mu, dan
berserah dirilah kepada-Nya”. (QS. Az-Zumar: 53-54).
17
3 CIRI AKHLAK YANG MULIA
ُ١ِ ِاٌشد
اٌشدْ َّ ِٓ ه
َّللا ه
ِ غ ُِ ه
ْ ِث
ِ َْل ْنفَض
ُّْواْم ْن َ بِ ْالمَ ْل
ْ ظ ًّ َْۖولَ ْوْ ُك ْنتَ ْف
َ ٌظاْ َؼ ِل َ ّْْللاِْ ِل ْنتَ ْلَ ُه ْم
َ ٍَْمن َ فَبِ َم
ِ اْر ْح َمة
ْ َعزَ ْمتَ ًْْاْل َ ْم ِرْْۖفَإِذَا
ْ ِْوشَا ِو ْرهُ ْمْف َ ْوا ْستَ ْؽ ِف ْرْلَ ُه ْمَ ْؾْ َع ْن ُه ْم
ُ َح ْولِنَ ْْۖفَاع
ْ ُّّْللاٌُْ ِحب
َْْال ُمتَ َو ِ ّك ِلٌن َ َفَتَ َو َك ْلْ َعل
َ َ ىّْللاِْْۚ ِإ َن
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya". (QS. Ali-
Imran : 159).
18
Inilah akhlak dan budi pekerti yang dimiliki oleh Rasulullah
Shallallahu „alaihi wasallam dan inilah yang hendaknya kita
jadikan sebagai contoh dan teladan dalam kehidupan kita, Allah
Subhanahu wata‟ala berfirman:
ْ ط َب ُه ُم
ْ َْال َجا ِهلُون َ اْو ِإذَاْخَا
َ ًضْه َْون ْ َُْالر ْح َم ِنْالَذٌِنَ ْ ٌَ ْمشُونَ ْ َعل
ِ ىْاْل َ ْر َ َو ِع َباد
َ ْلَالُوا
س َال ًما
"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah)
orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan
apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka
mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan". (QS.
Al-Furqan 63).
20
Akhlak yang seperti ini hanya dimiliki oleh orang – orang yang
berjiwa besar sebagaimana yang disebutkan didalam Al-Qur‟an:
Akhlak dan budi pekerti yang luhur yang kita perlihatkan itu bisa
menjadi teman yang akrab walaupun dahulunya adalah musuh,
oleh karenanya orang - orang yang beriman dan berlapang dada
senantiasa bersabar dan berusaha menekan hawa nafsunya
dari gangguan orang lain karena ia lebih mengutamakan
kehidupan akhirat dan menginginkan pahala yang besar disisi
Allah Subhanahu wata‟ala.
21
Semoga Allah memberikan kepada kita akhlak dan budi pekerti
mulia sebagaimana doa yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu
„alaihi wasallam:
22
3 HAL YANG PALING
MEMBUTUHKAN KESABARAN
ُ١ِ ِاٌشد
اٌش ْد َّ ِٓ ه
َّللا ه
ِ غ ُِ ه
ْ ِث
23
Sifat yang mulia terbagi menjadi 2 ada yang sifatnya yang jibillah
(bawaan sejak lahir) karena diantara manusia ada yang diberi
oleh Allah Subhanahu wata‟ala kesabaran dan yang kedua ada
yang diusahakan, oleh karenanya Nabi Shallallahu „alaihi
wasallam berkata dalam hadistnya:"Sesungguhnya ilmu didapat
dengan belajar, kelembutan didapat dengan berlatih
melembutkan diri dan kesabaran didapat dengan berlatih untuk
bersabar",
24
kesabaran seperti kesabarannya benda mati, bergegas dan tidak
bermalas – malasan".
25
Rasulullah", Rasulullah berkata:"Mengapa engkau tidak
menjadikannya diatas sehingga dilihat oleh orang", Rasululllah
berkata:”Siapa yang berbuat curang bukan golongan kami”, hal
ini membutuhkan kesabaran karena secara dhahir
menguntungkan akan tetapi itu adalah keuntungan yang
sementara namun keberkahannya dicabut oleh Allah Subhanahu
wata‟ala.
Yaitu takdir yang pahit akan tetapi Allah tidak akan menyia-
nyiakan kesabaran seorang hambanya, oleh karenanya segala
sesuatu yang menimpa kita maka ingatkan diri kita agar
bersabar karena dosa – dosa berguguran dengan kesabaran
dari ujian yang menimpa kita, ingat dosa dan maksiat yang
pernah kita kerjakan bisa jadi dengan adanya ujian tersebut
dihapuskan oleh Allah Subhanahu wata‟ala. Atau ingat
kedudukan yang akan kita dapatkan disisi Allah Subhanahu
wata‟ala kelak pada hari kiamat
27
Rasulullah mengajarkan kepada kita doa agar dikeluarkan sifat
sabar dalam diri kita:
28
3 KUNCI KEBAHAGIAAN DUNIA
الرحِ ٌِم
الر ْح َم ِن ه
َّللا ه
ِ ِبس ِْم ه
ِ ابْال َن
ْار َ ًسنَة
َ َْو ِلنَاْ َعذ،ْ َ ًْاْلخ َر ِةْ َح
ِ ْو ِف،ْ َ اللَ ُه َمْآ ِتنَاْفًْال ُّد ْن ٌَاْ َح
َ ًسنَة
"Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan
pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari adzab
Neraka”. (HR. Bukhari no. 4522 dan Muslim no. 2690)
Dia bisa membeli ranjang yang mahal tetapi dia tidak bisa
menikmati lezatnya tidur, dia bisa berobat dimana pun ia mau
atau bahkan sampai ke luar negeri namun dia tidak bisa
membeli kesembuhan, akhirnya orang ini menangis, hal ini
bukan hanya satu atau dua orang yang mengalami hal tersebut
akan tetapi banyak hanya saja tidak diketahui oleh orang lain
29
karena terkadang orang – orang kaya banyak curhat kepada
ustadz atau kiai.
30
Nikmat baru terasa ketika dicabut dan diambil oleh Allah
Subhanahu wata‟ala, nimat sehat akan terasa ketika kita sakit,
nikmat kekayaan kita rasakan ketika Allah mencabut kekayaan
dari kita kemudian kita menjadi fakir dan miskin, Rasulullah
Shallallahu „alaihi wasallam bersabda:
ْضا
َ الر
ّ ِ ْو
َ ْالر ِح ٌْ ِل َ ْو ْال َع َْملُْ ِبالتَ ْن ِز ٌْ ِل
َ ْواْ ِْل ْستِ ْع َدادُْ ِل ٌَ ْو ِم ْ َْمن
َ ْال َج ِل ٌْ ِل ِ ؾُ ْالخ َْو
ِْ ٌْ ِب ْالمَ ِل
ل
"Takut kepada Allah yang Maha Mulia, mengamalkan apa yang
termuat dalam at tanzil (Al-Qur‟an), mempersiapkan diri untuk
hari meninggalkan dunia dan ridha (puas) dengan hidup
seadanya (sedikit)". Pada point yang terakhir merasa cukup
dengan yang sedikit, sedikit yang disyukuri itu lebih baik dari
31
pada banyak tapi dikufuri, sedikit tapi membuat kita ingat kepada
Allah dari pada banyak namun membuat kita lupa kepada Allah
Subhanahu wata‟ala . Allah Subhanahu wata‟ala berfirman:
َ طؽَىْأَ ْن
ْْرآهُْا ْستَ ْؽنَى ْ ٌَ َسانَ ْل ِ ْ َك َالْ ِإ َن
َ ْاْل ْن
"Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui
batas, karena dia melihat dirinya serba cukup". (QS. Al-Alaq :6-
7).
ْْفهو،ْانظرواْإلىْمنْهوْأسفلْمنكمْوَلْتنظرواْإلىْمنْهوْفولكم
أجدرْأنَْلْتزدرواْنعمةْهللاْعلٌكم
“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah
harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang
berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu
akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu”.
(HR. Bukhari dan Muslim).
34
dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui". (QS. Jumuah :9).
35
ْْْۖر ْزلِ ِه ِ ُاْو ُكل
ِ واْم ْن ً ُضْذَل
ْ َوَلْف
ُ ام
َ شواْفًِْ َمنَا ِك ِب َه ْ ه َُوْالَذِيْ َج َعلَْلَ ُك ُم
َ ْاْل َ ْر
ِشور ُ َُّو ِإلَ ٌْ ِهْالن
َ ص ِةْتَ ِع
ُْسْ َع ْبد ْ سْ َع ْبد
َ ٌْ ُْالخ َِم َ ْتَ ِع،سْ َع ْبدُْال ّد ِْره َِمَ َارْتَ ِع َ تَ ِع
ِ سْ َع ْبدُْال ِ ّد ٌْن
َْ س ِخ
ط َ ْط َ ْو ِإ ْنْلَ ْمٌُْ ْع
َ ً َ ض
ِ ْر
َ ً ِ ْالخ َِم ٌْلَ ِةْ ِإ ْنْأُع
َ ْط
“Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah
hamba khamisah dan khamilah (sejenis pakaian yang terbuat
dari wool/sutera). Jjika diberi ia senang, tetapi jika tidak diberi ia
marah”. (HR. Bukhari).
37
Dalam urusan dunia jika ada pembagian sembako rela antri
begitupula dengan menonton pertandingan sepak bola rela antri
demi mendapatkan karcis, berdiri dengan satu kaki hanya untuk
teriak memberikan dukungan kepada club yang ia cintai.
38
Hidup didunia ini seperti roda yang berputar dimana hari ini kita
tertawa bisa jadi besok kita menangis, Allah Subhanahu wata'ala
berfirman:
ْ،ْسْذَلِنَ ِْْل َ َحدٍْ ِإَلَْ ِل ْل ُمإْ ِم ِن َ ْإنْأَ ْم َرهُْ ُكلَهُْلَهُْ َخٌ ٌْر
َ ٌَْول ْ َع َجبًاِْْل َ ْم ِر
َ ْال ُمإْ ِم ِن
ْ َص َب َرْفَ َكان َ ْض َرا ُء َ ُْصا َبتْه َ َْو ِإ ْنْأ،ُ
َ ش َك َرْفَ َكانَ ْ َخٌ ًْراْلَهَ ْس َرا ُءَ ُْصا َبتْهَ َِإ ْنْأ
ِخٌْراًْلَه َ
"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua
urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali
pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan,
dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan
baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun
bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan
baginya". (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999
dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu „anhu).
42
berkata:”Janganlah kalian mengucapkan perkataan yang tidak
pantas sebab ada malaikat yang mendoakan apa yang kalian
ucapkan atau mengaminkan apa yang kalian
ucapkan”, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ْ ىْوأَ ْخ ِل
ْؾْ ِلىْ َخٌ ًْرا َ ِصٌ َبت ِ اجعُونَ ْاللَ ُه َم
ِ ْآج ْرنِىْفِىْ ُم َ ِْو ِإنَاْ ِإلَ ٌْ ِه
ِ ْر َ ِ َِإن
َ اَّْلل
ِم ْن َها
"Sesungguhnya kita ini milik Allah dan sungguh hanya kepada-
Nya kita akan kembali. Ya Allah, berilah aku pahala dalam
musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya".
44
Datang lagi orang ketiga mengadu kondisinya yang tidak
kunjung dikaruniai anak, kemudian Imam Hasan Al
Basri Rahimahullah berkata kepadanya:” Istighfarlah engkau
kepada Allah“,
46
3 TIPS MENGHINDARI DOSA
NAMIMAH DAN GHIBAH
ُ١ِ ِاٌشد
اٌشدْ َّ ِٓ ه
َّللا ه
ِ غ ُِ ه
ْ ِث
ْْوأَ ْن
َ ٌنِ سا ِك ْ َِْو ُحب
َ ْال َم ْ َِْوتَ ْرن
َ ْال ُم ْن َك َرات َ َْال َخٌ َْرات ْ اللَ ُه َمْإِ ِنّىْأَسْؤَلُنَ ْفِ ْعل
ْ َونْأَسْؤَلُنَ ْ ُحبَن
ٍ ُ ىْوإِذَاْأَ َر ْدتَ ْفِتْنَةَْلَ ْو ٍمْفَتَ َوفَنِىْ َؼٌ َْرْ َم ْفت َ تَ ْؽ ِف َرْ ِل
َ ِىْوتَ ْر َح َمن
َْبْ ِإلَىْ ُح ِبّن ُ ْو ُحبَ ْ َع َم ٍلٌُْْمَ ِ ّر
َ ََو ُحبَ ْ َم ْنٌُْ ِحبُّن
"Wahai Muhammad, jika engkau shalat, ucapkanlah do‟a: ”(Ya
Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan
kebaikan dan meninggalkan kemungkaran serta aku memohon
pada-Mu supaya bisa mencintai orang miskin, ampunilah (dosa-
dosa)ku, rahmatilah saya, jika Engkau menginginkan untuk
menguji suatu kaum maka wafatkanlah saya dalam keadaan
tidak terfitnah. Saya memohon agar dapat mencintai-Mu,
mencintai orang-orang yang mencintai-Mu dan mencintai amal
yang dapat mendekatkan diriku kepada cinta-Mu)”.Dalam
lanjutan hadits Nabi Shallallahu „alaihi wasallam menyebutkan,
“Ini adalah benar. Belajar dan pelajarilah”. (HR. Tirmidzi no.
3235 dan Ahmad 5: 243. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih).
47
Begitu pula membaca doa yang lain:
Jadi kita berdoa kepada Allah agar kita diberikan hati yang
bersih dari perbuatan dosa dan benci dari salah seorang dari
kaum muslimin karena yang mendorong kita untuk menggibahi
seseorang adalah kebencian dan inilah yang diinginkan oleh
syaithan, oleh karenanya dalam hadist Rasulullah pernah
ditanya:"Siapakah orang yang paling utama?", Beliau
menjawab:"Setiap orang yang bersih hatinya dan benar
ucapannya", Para sahabat berkata:"Orang yang benar
ucapannya telah kami pahami maksudnya. Lantas apakah yang
dimaksud dengan orang yang bersih hatinya?", Rasulullah
menjawab:"Dia adalah orang yang bertakwa (takut) kepada
Allah, yang suci hatinya, tidak ada dosa dan kedurhakaan di
dalamnya serta tidak ada pula dendam dan
hasad". (Dikeluarkan oleh Ibnu Majah 4216 dan Thabarani,
dan dishahihkan oleh Imam Albani di dalam Silsilah al-
Ahadits ash-Shahihah).
48
2. Mengetahui bahaya dari namimah dan ghibah agar ketika kita
memiliki anak yang masih kecil yang susah untuk dilarang dari
perbuatan yang ia kerjakan hal ini disebabkan karena ia
belum mengetahui bahayanya. Diantara bahaya ghibah
adalah berkaitan dengan kebaikan dan pahala kita kelak
dihari kemudian, karena amalan yang kita kerjakan akan
diambil oleh orang yang kita ghibahi. Hakekat perbuatan
ghibah dan namimah adalah perbuatan yang melanggar hak
saudara kita karena didalamnya ada ke dzaliman dan setiap
kedzaliman akan dipertanggungjawabkan pada hari kiamat,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
49
neraka". (HR. Muslim no. 2581, at Tirmizi no. 2418 dan
Ahmad (2/303, 334, 371), dari Abu Hurairah).
50
Adapun jika namimah dan ghibah sudah terjadi maka
bertaubatlah kepada Allah kemudian meminta maaf kepada
orang yang pernah kita ghibahi, jika dia tahu bahwasanya kita
mengghibahinya maka minta maaf kepadanya adapun jika dia
tidak tahu maka kembali kepada maslahat, jika kita melihat
maslahatnya lebih baik jika tidak disampaikan maka jangan
sampaikan cukup kita bertaubat dan mendoakan kebaikan
untuknya karena jangan sampai ketika disampaikan kemudian ia
tahu pada saat itu dapat merusak hubungan kita dengannya.
51
4 GOLONGAN YANG
DIRINDUKAN SURGA
ُ١ِ ِاٌشد
اٌشدْ َّ ِٓ ه
َّللا ه
ِ غ ُِ ه
ْ ِث
ْ َاْوفُ ِت َح
ْت َ ْز َم ًراْْۖ َحتَىْإِذَاْ َجا ُءوه ُ ىْال َجنَ ِة ْ َاْر َب ُه ْمْ ِإلَ َو ِسٌكَ ْالَذٌِنَ ْاتَمَ ْو
َْْط ْبت ُ ْمْفَا ْد ُخلُوهَاْخَا ِلدٌِن
ِ س َال ٌْمْ َعلَ ٌْ ُك ْم َ أَب َْوابُ َه
َ ْاْولَالَْلَ ُه ْمْخَزَ نَت ُ َها
"Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke
dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila
mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka
dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya:
"Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu!
maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".(QS.
Az Zumar :73).
52
Allah) dan memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu)
orang yang takut kepada Allah Yang Maha Pengasih, sekalipun
tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang
bertobat, masukilah ke (dalam surga) dengan aman dan damai.
Itulah hari yang abadi.” Mereka di dalamnya memperoleh apa
yang mereka kehendaki, dan pada Kami ada tambahannya. (QS.
Qaf : 32 - 35).
Penjelasan Ayat
ْ َوأ ُ ْز ِلفَت
ِْْال َجنَةُْ ِل ْل ُمتَمٌِنَ ْ َؼٌ َْرْبَ ِعٌ ٍد
Sedangkan surga didekatkan kepada orang-orang yang
bertakwa pada tempat yang tidak jauh (dari mereka).
54
“Belumkah tiba saatnya bagi orang-orang yang beriman
untuk tunduk hati mereka dengan mengingat Allah dan
kebenaran yang diturunkan. Dan janganlah mereka menjadi
seperti orang-orang sebelumnya yang telah diberikan Al Kitab,
masa yang panjang mereka lalui (dengan kelalaian) sehingga
hati mereka pun mengeras, dan banyak sekali di antara mereka
yang menjadi orang-orang fasik”. (QS. Al-Hadid: 16).
ْ)ْوأَ ِس ُّروا
َ 21(ٌْر ٌ ِْوأَ ْج ٌرْ َكب َ ٌ بْلَ ُه ْمْ َم ْؽ ِف َرةِ ٌْ َْربَ ُه ْمْبِ ْالؽ
َ َإِ َنْالَذٌِنَ ٌَْ ْخش َْون
ْ َ)ْأَ ََلٌَْ ْعلَ ُمْ َم ْنْ َخلَك21(ُْور ِ صد ُّ ْاج َه ُرواْبِ ِهْ ِإنَهُْ َع ِلٌ ٌمْبِذَاتِْال ْ لَ ْولَ ُك ْمْأ َ ِو
ْشوا ُ ام ً ُضْذَل
ْ َوَلْف َ ْاْل َ ْر ْ )ْه َُوْالَذِيْ َج َعلَْلَْكُ ُم21(ٌْر ْ ٌؾ
ُ ْال َخ ِب ُ َوه َُوْاللَ ِط
ُْ ش
ور ُ ُّْوإِلَ ٌْ ِهْالنَ ْر ْزلِ ِه ِ ُاْو ُكل
ِ واْم ْن َ ( فًِْ َمنَا ِكبِ َه21)
“Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya di
saat mereka tidak tampak di hadapan yang lainnya, mereka
akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. Dan
rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia
Maha Mengetahui segala isi hati. Apakah Allah Yang
menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau
rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui? Dialah
Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah
di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya.
Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitka”.
(QS. Al Mulk: 12-15).
58
berkata: Wahai penduduk surga, kekekalan tiada kematian
setelahnya, dan hai penduduk neraka, kekekalan dan tiada
kematian setelahnya, lalu beliau membaca (Dan berilah mereka
peringatan tatkala ditetapkan perkara sedangkan mereka dalam
kelalaian dan mereka tidak beriman). Dan beliau mengisyaratkan
dengan tangannya ke dunia".(Bukhari 4730, 6549, Muslim
2849).
ِ اءْأَ ْو
ْْم َما ْ ََاْمن
ِ ْال َم ِ ضواْ َعلَ ٌْن ُ ٌِْال َجنَ ِةْأَ ْنْأَف
ْ ابَ ص َح ْ َ ارْأ
ِ َابْالن
ُ ص َح ْ َ َونَا َدىْأ
ْ َّْللاْ َح َر َم ُه َماْ َعل
َْىْال َكافِ ِرٌن َ َ ّْللاُْْۚلَالُواْ ِإ َن
َ َرزَ لَ ُك ُم
"Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: "Limpahkanlah
kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan
Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab:
"Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas
orang-orang kafir".(QS. Al - Araf: 50).
59
Oleh: Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta‟ala
(Direktur Markaz Imam Malik)
60
5 AMALAN DISELAMATKAN
DARI NERAKA
ُ١
ِ اٌش ِد
اٌشدْ َّ ِٓ ه
َّللاِ ه
غ ُِ ه
ْ ِث
Tauhid
61
Hasan Al Basri Rahimahullah mengatakan:”keimanan itu bukan
sekedar angan – angan bukan sekedar perhiasan tetapi apa
yang terpatri didalam hati dan dibenarkan oleh amalan “.
Kemudian dia tidak mencampurkan antara tauhid dan
amalannya dengan kesyrikan karena kesyirikan itu
menghapuskan amalan – amalan sholeh. Sebagaimana dalam
firman Allah Subhanahu wata'ala berfirman:
62
2. Syirik kecil yaitu Kesyirikan yang tidak menyebabkan
seseorang kekal dalam neraka Sebagaimana yang telah
dijelaskan oleh para ulama kita.
63
ْْوٌَ ْؽ ِف ْرْلَ ُك ْمْذُنُوبَ ُك ْم َ َ َلُ ْلْ ِإ ْنْ ُك ْنت ُ ْمْت ُ ِحبُّون
َ ّْللاْفَاتَبِعُونًٌُِْ ْحبِ ْب ُك ُم
َ ُّْللا
“Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian
benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad),
niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa
kalian“. (QS. Ali Imran: 31).
Memperbanyak puasa
64
Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam bersabda:
ّْللاِْ
س ِبٌ ِل َ سلَ َمْلَالَْ َماْا ْؼ َب َر ْ
تْلَ َد َماْ َع ْبدٍْ ِفًْ َ ْو َ صلَ َ
ىّْللاُْ َعلَ ٌْ ِه َ َّْللاِْ َ
سول َ َر ُ
سهُْالنَ ُْ
ار فَتَ َم َ
"Kedua kaki seorang hamba yg berdebu fi sabilillah tak akan
disentuh oleh api neraka".(HR. Bukhari No.2600).
65
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah
Shallallahu „alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya Allah
Subhanahu wata‟ala memiliki malaikat-malaikat yang berkelana
di jalan-jalan mencari Ahli Dzikir (yaitu orang-orang yang
berdzikir_penj). Jika mereka telah mendapatkan sekelompok
orang yang berdzikir kepada Allah (Jika mereka telah
mendapatkan sebuah majelis yang padanya terdapat
dzikir_penj), mereka duduk bersama dengan orang-orang yang
berdzikir. Mereka saling mengajak: "Kemarilah kepada hajat
kamu". Maka para malaikat mengelilingi orang-orang yang
berdzikir dengan sayap mereka sehingga langit dunia (Jika
orang-orang yang berdzikir telah berpisah, para malaikat naik ke
langit_penj). Kemudian Allah Azza wa Jalla bertanya kepada
mereka, sedangkan Dia lebih mengetahui daripada mereka,
"Apa yang diucapkan oleh hamba-hambaKu?" Para malaikat
menjawab: "Mereka mensucikan-Mu (mengucapkan tasbih:
Subhanallah), mereka membesarkanMu (mengucapkan takbir:
Allah Akbar), mereka memujiMu (mengucapkan Alhamdulillah),
mereka mengagungkan-Mu" (Mereka mentahlilkanMu:
mengucapkan Laa ilaaha illa Allah_penj). Allah
bertanya:"Apakah mereka melihatKu?‟ Mereka
menjawab:"Tidak, demi Alah, mereka tidak melihatMu", Allah
berkata:"Bagaimana seandainya mereka melihatKu?" Mereka
menjawab:"Seandainya mereka melihatMu, tentulah ibadah
mereka menjadi lebih kuat kepadaMu, lebih mengagungkan
kepadaMu, lebih mensucikan kepadaMu". Allah berkata:"Lalu,
apakah yang mereka minta kepadaKu?" Mereka menjawab:
"Mereka minta surga kepadaMu".
ْْوإِ َن َ ىْالـ َجنَ ِةْ َط ِر ٌْمًاْإِل َ ْسلَنَ ْهللاُْبِ ِه َ ْبْفِ ٌْ ِهْ ِع ْل ًما ْ ٌَْط ِر ٌْمًا
ُ ُ طل َ ْ َسلَن َ َْم ْن
ْْو ِإنَهُْلٌََ ْستَ ْؽ ِف ُرْ ِل ْل َعا ِل ِـمْ َم ْنْفِى
َ بْ ْال ِع ْل ِم
ِْ طا ِلَ ضاْ ِل
ً اْر ِ ض ُعْأ َ ْجنِ َحتَ َهَ َْالـ َمالَئِ َكةَْلَت
ْ َُْال َعا ِل ِـمْ َعل
ِْىْال َعا ِبد ْ ضل ْ َْوف َ اء ْ ـح ٌْتَانُ ْ ِف
ِ ىْالـ َم ْ َضْ َحت
ِ ىْال ِ ْواْْل َ ْر
َ اء ِ س َمَ ال
ْاءْلَـ ْم ِ ٌَِْو َرثَةُْاْْل َ ْنب َ ْالعُلَ َما َءْهُ ْم ْ ْإِ َن.ب ْ سائِ ِر
ِ ْال َك َوا ِك َ ْْالمَ َم ِرْ َعلَىْ ض ِل ْ ََكف
ْوافِ ٍْرَ ّ ٍواْال ِع ْل َمْفَ َم ْنْأ َ َخذَهُْأ َ َخذَْبِ َحظ ْ ُ اْو َرث َ اْو ِإنَ َم
َ اْوَلَْد ِْر َه ًم َ َارً ٌَْ ِرثُواْ ِد ٌْن
67
“Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah
mudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya Malaikat
akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu
karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan
sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan
dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di
bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan
orang „alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas
seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para
Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak
juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan
barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah
mendapatkan bagian yang paling banyak". (HR. Ahmad (V/196),
Abu Dawud (no. 3641)).
68
7 TIPS AGAR MUDAH BANGUN
SHOLAT MALAM
الرحِ ٌِم
الر ْح َم ِن ه
َّللا ه
ِ ِبس ِْم ه
ْسلَ َم َ ْوَ صلَىْهللاُْ َعلَ ٌْ ِهَ ِْس ْولُْهللا َ ْلَ َماْلَد َِم:َس َال ٍمْلَال
ُ ْر َ َْع ْنْ َع ْبدِْهللاِْب ِْن
ْصلَىْهللاُْ َعلَ ٌْ ِه َ ِْْرسُ ْولُْهللا َ اسْإِلَ ٌْ ِه
َ ْلَد َِم:َْْولِ ٌْل،ْ ُ َْاِ ْن َجفَلَْالن،َْْال َم ِد ٌْنَة
ِْس ْو ِلْهللا ُ ْر َ َْو ْجه ُ ْْل َ ْن
َ ُْفَلَ َماْا ْستَبَ ْنت،ْظ َرْإِلَ ٌْ ِه ِ اس ِ َْفَ ِجئْتُ ْفًِْالن،ْسلَ َم َ َو
َْْفَ َكانَ ْأَ َول،ْب ٍ ْسْ ِب َو ْجهٍْ َكذَا َ ٌَْو ْج َههُْل َ سلَ َمْ َع َْر ْفتُ ْأَ َن َ صلَىْهللاُْ َعلَ ٌْ ِه
َ ْو َ
ْط ِع ُم ْوا ْ َْوأ،َْ ش ْواْالس ََال َم ُ ْأَ ْف،ْاس ُ َْ((ْ ٌَاْأٌَُّ َهاْالن:ًََءٍ ْتَ َكلَ َمْ ِب ِهْأَ ْنْلَالْ ش
69
َْْتَ ْد ُخلُ ْواْا ْل َجنَة،ْاسْنٌَِا ٌم َ صلُّ ْواْبِاللَ ٌْ ِل
ُ َْوالن َ ْو،ْ
َ ام َ اْاْل َ ْر َح
ْ صلُ ْو
ِ ْو،ْ
َ ام َ
َ الط َع
))ْس َال ٍم
َ ِب.
Dari „Abdullah bin Salam, ia berkata:“Ketika Rasulullah
Shallallahu „alaihi wasallam datang ke Madinah, orang-orang
segera pergi menuju beliau Shallallahu „alaihi wasallam (karena
ingin melihatnya). Ada yang mengatakan: Rasulullah Shallallahu
„alaihi wasallam telah datang, lalu aku mendatanginya ditengah
kerumunan banyak orang untuk melihatnya. Ketika aku melihat
wajah Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam , aku mengetahui
bahwa wajahnya bukanlah wajah pembohong. Dan yang
pertama kali beliau ucapkan adalah, “Wahai sekalian manusia,
sebarkanlah salam, berikan makan, sambunglah silaturrahim,
shalatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur,
niscaya kalian akan masuk Surga dengan selamat". (HR. At-
Tirmidzi (no. 2485); ad-Darimi (I/340); Ibnu Majah (no. 1334
dan 3251).
Jadi sebelum kita tidur kita bersihkan terlebih dahulu diri kita
dari dosa karena ketika kita tidur dalam keadaan bersih maka
itu akan menjadi penolong bagi kita untuk melakukan ketaatan
seperti Qiyamullail.
72
Qiyamullail insyaAllah, dan jika kita berat untuk
mengerjakannya diakhir malam maka bisa kita lakukan di
awal malam dan Allah Subhanahu wata‟ala maha tahu akan
keadaan hamba- hambanya, Allah Subhanahu wata‟ala
berfirman didalam Al-Qur‟an:
ْثْاللَ ٌْ ِلُ ُاْحٌنَ ٌَْ ْبمَىْثُل ِ ْوت َ َعالَىْ ُك َلْلَ ٌْلَةٍْ ِإلَىْال َس َم
ِ ٌَاءْال ُّد ْن َ ار َن َ َلْ َربُّنَاْتَبُْ ٌَتَن ََز
ْْو َم ْن،ُْ
َ ْطٌَه ِ ْ َم ْنٌَْ ْسؤَلُنِىْفَؤُع،ٌُْبْلَه
َ عونِىْفَؤ َ ْست َِج ُ اْلخ ُرٌَْمُولُْ َم ْنٌَْ ْد ِ
ٌَُ ْست َ ْؽ ِف ُرنِىْفَؤ َ ْؼ ِف َرْلَ ْه
75
4. Tips yang lain saling bertaawun (tolong menolong) seperti
seseorang kepada saudaranya yang lain atau suami kepada
istrinya dan ini adalah taawun yang sangat diridhai oleh Allah
sebagaimana dalam hadist, Dari Abu Hurairah Radhiyallahu
'anhu, Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam bersabda:
َ ٌَ َصل
ِ ْ ُك ِت َب،اْر ْك َعتٌَ ِْنْ َج ِم ٌْ ًعا
ْ َاْمن َ َظْأَ ْهلَهُْف
َ َْوأَ ٌْم
َ ْمنَ ْاللَ ٌْ ِل
ِ ظ َ ََم ِنْا ْستَ ٌْم
ِْ اْوالذَا ِك َرا
ت َ الذَا ِك ِرٌْنَ ْهللاَْ َكثٌِْ ًْر
“Barangsiapa yang bangun di waktu malam dan ia pun
membangunkan isterinya lalu mereka shalat bersama dua
raka‟at, maka keduanya akan dicatat termasuk kaum laki-laki
dan wanita yang banyak berdzikir kepada Allah". (HR. Abu
76
Dawud dalam kitab ash-Shalaah, bab al-Hatstsu „ala
Qiyaamil Lail, (hadits no. 1451)).
7. Perkara yang lain yang lebih penting agar kita giat untuk
melakukan Qiyamullail adalah dengan membaca keutamaan –
keutamaannya karena dengan mengetahui keutamaan suatu
77
ibadah maka kita akan semangat untuk mengerjakannya
insyaAllah.
Inilah beberapa tips yang bisa kita lakukan agar kita mudah
bangun untuk mengerjakan sholat Qiyamullail,.
78
11 AMALAN DIBANGUNKAN
RUMAH DI SURGA
الرحِ ٌِم
الر ْح َم ِن ه
َّللا ه
ِ ِبس ِْم ه
79
2. Membangun Masjid
ْ َِىّْللاُْلَهُْبَ ٌْتًاْف
ْىْال َج َن ِة ْ َ طاةٍْأ َ ْوْأ
َ صؽ ََرْبَن َ َصْل
ِ ًاَّْللِْ َك َمْْف َح
َ ِ َم ْنْبَنَىْ َمس ِْجد
“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya
selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil (maksudnya
sekecil apapun kemampuan yang kita miliki apalagi menjadi
penyebab), maka Allah bangunkan baginya rumah seperti itu
pula di surga.” (HR. Ibnu Majah, no. 738).
80
4. Memuji Allah dan Membaca Istirja Tatkala Mendapatkan
Musibah.
81
“Siapa yang masuk pasar lalu mengucapkan: “Laa ilaaha
illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul
hamdu yuhyii wayumiit wa huwa hayyun laa yamuut
biyadihil khoir wahuwa „alaa kulli syain qodiir”, (tidak ada
sesembahan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Allah yang memiliki kekuasaan dan segala
pujian untuk-Nya.” Allah akan menuliskan untuknya sejuta
kebaikan, menghapus darinya sejuta kejelekan, mengangkat
untuknya sejuta derajat, dan membangunkan untuknya sebuah
rumah di surga.” (HR. Tirmidzi, no. 3428).
82
ْ َِىّْللاُْلَهُْبَ ٌْتًاْف
ْىْال َجنَ ِة َ سنَ ِةْبَن ِ ًَْر ْك َعة
ُّ ْمنَ ْال َ َم ْنْثَابَ َرْ َعلَىْثِ ْنتَ ْىْ َع ْش َرة
ْ َاْو َر ْك َعتٌَ ِْنْ َب ْع َد
ِ ْال َم ْؽ ِر
ْب َ ْو َر ْك َعتٌَ ِْنْ َب ْع َده ُّ ْر َك َْعاتٍْلَ ْبل
َ َْالظ ْه ِر َ أَ ْر َب ِع
ْ ْو َر ْكعَتٌَ ِْنْلَ ْبل
َْالفَ ْج ِْر َ َاء ْ َو َر ْكعَتٌَ ِْنْبَ ْع َد
ِ ْال ِعش
“Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka‟at
dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah
rumah di surga. Dua belas raka‟at tersebut adalah empat raka‟at
sebelum zhuhur, dua raka‟at sesudah zhuhur, dua raka‟at
sesudah maghrib, dua raka‟at sesudah „Isya, dan dua raka‟at
sebelum shubuh.” (HR. Tirmidzi, no. 414; Ibnu Majah, no.
1140; An-Nasa‟i, no. 1795). Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan
bahwa hadits ini hasan.
9. Meninggalkan Perdebatan
83
َ ًّْو ِإ ْنْ َكانَ ْ ُم ِحم
ٍْاْوبِبَ ٌْت ْ َْال َجنَ ِةْ ِل َم ْنْتَ َرن
َ ْال ِم َرا َء ْ ضِ َىْرب َ ِأَنَاْزَ ِعٌ ٌمْبِبَ ٌْتٍْف
ْاْو ِب َب ٌْتٍْفِىْأَ ْعلَى
َ از ًح ِ ْو ِإ ْنْ َكانَ ْ َم َ ْال َكذ
َ ِب ْ َْال َجنَ ِةْ ِل َم ْنْتَ َرن
ْ س ِطَ ىْو َ ِف
ُْال َجنَ ِةْ ِل َم ْنْ َحسَنَ ْ ُخلُمَ ْه
“Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang
yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar.
Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang
yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan.
Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang
yang bagus akhlaknya.” (HR. Abu Daud, no. 4800).
84
Dari Abu Umamah Radhiyallahu „anhu, ia berkata bahwa
Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam bersabda:
85
3 KELEZATAN DAN
KEBAHAGIAAN
الرحِ ٌِم
الر ْح َم ِن ه
َّللا ه
ِ بِس ِْم ه
َ ُْم ْن
ْْربِّ ِه ْ ُبْ َماٌَْ ُكون
ِ ْالعَ ْبد ُ سلَ َمْلَالَْأَ ْل َر
َ ْو َ َصل
َ ىّْللاُْ َعلَ ٌْ ِه َ َِّْْللا َ سول َ أَ َن
ُْ ْر
اجدٌْفَؤ َ ْكثِ ُرواْال ُّد َعا َْء
ِ سَ َْوه َُو
"Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam
bersabda: “Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Rabb-nya
adalah dalam keadaan dia sujud, maka perbanyaklah doa". (HR.
Muslim).
86
Dengan sholat kita mendapatkan tumaninah, ketenangan karena
kita menyerahkan segala urusan kita kepada Allah Subhanahu
wata‟ala, pada saat kita bertakbir kita menganggap segala
sesuatunya kecil dihadapan Allah Subhanahu wata‟ala,
Sehingga segala urusan kita dimudahkan dari sholat yang kita
tunaikan. Allah Subhanahu wata'ala berfirman:
87
Oleh karenanya mari menjaga sholat dengan baik, khususnya
bagi kaum lelaki mari laksanankan sholat secara berjama‟ah
dimasjid ditambah dengan sholat sunnah lainnya, yang
dengannya apabila kita menjaganya dengan baik niscaya kita
akan merasakan kelezatan dan kebahagiaan dalam hati dan
jiwa.
Berdzikir
ْ ط َمئِ ُّن
ُ ُْالمُل
ْوب ْ َ ّْللاِْت
َ ّْللاْأََلْبِ ِذ ْك ِر ْ َواْوت
َِْ ط َمئِ ُّنْلُلُوبُ ُه ْمْبِ ِذ ْك ِر َ ُالَذٌِنَ ْآ َمن
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan
88
mengingat Allah hati menjadi tenteram”. (QS. Ar-Ra‟du:
28). Kita tidak memiliki kendaraan dan rumah mewah seperti
saudara kita, namun kita bisa memiliki kebahagian yang lebih
banyak dari apa yang mereka rasakan selama kita terus
berdzikir mengingat Allah Subhanahu wata'ala.
Tilawah Al-Qur‟an
ُْور
ِ صد َ ْربِّ ُك ْم
ُّ ْو ِشفَا ٌءْ ِل َماْفًِْال ِ ٌظة
َ ْم ْن َ اسْلَدْْ َجا َءتْ ُك ْمْ َم ْو ِع ُ ٌََاْأٌَُّ َهاْالن
ًَْىْو َر ْح َمةٌْ ِلْْل ُمإْ ِمنٌِن
َ َوهُد
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran
dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang
yang beriman". (QS. Yunus : 57).
89
Maka dari itu mari kita jadikan Al-Qur‟an sebagai bacaan wajib
setiap kita, jika ada seseorang yang berprinsip tiada hari tanpa
olehraga, maka mari kita sebagai orang muslim berprinsip tiada
hari tanpa membaca Al-Qur‟an, walaupun beberapa ayat atau
beberapa lembar yang kita baca asalkan kita rutin dalam
membacanya maka kita akan melihat kebaikan pada diri kita
didunia sebelum diakhirat yang disiapkan oleh Allah Subhanahu
wata‟ala bagi mereka yang rajin membaca Al-Qur‟an.
90
CINTA ALLAH KEPADA
WALINYA
الرحِ ٌِم
الر ْح َم ِن ه
َّللا ه
ِ ِبس ِْم ه
َ َصل
ْىّْللاُْ َعلَ ٌْ ِه َ َْْرسُ ْولُْاللّـ ِه َ ْلَال:َْْلَال،ُّْْللاُْ َع ْنه َ ً َ ض ِ َْر
َ ـًْه َُرٌ َْرة ْ َِع ْنْأَب
ْ،ْب ِ ْو ِلًٌّاْفَمَدْْآذَ ْنتُهُْ ِب ْالـ َح ْر ْ ْ َم ْنْ َعا َدىْ ِل:َْْهللاْتَ َعالَـىْلَال
َ ًـ َ ْ« ِإ َن:ْسلَ َم َ َو
ُْْو َماٌَْزَ ال،ْ َ ضتُهُْ َعلَ ٌْ ِه ْ ْم َمـاْا ْفتَ َر
ِ ً َ ًَءٍ ْأ َ َحبَ ْإِلَـْ يْبِش ْْ بْ َع ْب ِدَ َو َماْتَمَ َر
ْ س ْمعَهُْالَذ
ِْي َ ْ ُْفَإِذَاْأَ ْحبَ ْبتُهُْ ُك ْنت،ًُْبِالنَ َوافِ ِلْ َحتَىْأ ُ ِحبَه َ بْإِلَـ ُ ِيٌَْتَمَ َر
ْ َع ْبد
ُْْو ِر ْجلَه،ْا
َ شْ ِب َه ُ ْوٌَ َدهُْالَتِ ًٌَْْْْب ِط،َْ ْص ُرْ ِب ِه ِ ِيٌُْب ْ ص َرهُْالَذ َ َْوب،ْ َ ٌَ ْس َم ُعْ ِب ِه
ُْْل ُ ِع ٌْذَنَ ْه ْ ِْولَئِ ِنْا ْستَعَاذَن،ُْ
َ ًـ َ ْط ٌَنَه ِ ْْلُع َ ًْ ِسؤَلَن َ الَتِ ًْْ ٌَ ْم ِش ًْْ ِب َه
َ ْْو ِإ ْن،ْا
"Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia berkata, Rasulullah
Shallallahu „alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya Allah
Ta'ala berfirman:" Barangsiapa memusuhi waliku, sungguh Aku
mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hambaku
mendekat kepadaku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai
daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hambaku tidak
henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah
sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya,
Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk
mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk
melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan
menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia
meminta kepadaku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia meminta
91
perlindungan kepadaku, Aku pasti melindunginya". (HR. Imam
Bukhari, no. 6502).
92
disodorkan kepada Urwah Ibnu Zubair Rahimahullah, Urwah
bertanya:”Apa ini..?”, Dokter berkata:”Khamr (minuman
memabukkan)”, Urwah bertanya lagi:”Untuk apa.?”, Dokter
menjawab:”Anda meminumnya agar anda tidak merasakan sakit
ketika kaki anda diamputasi”, Urwah berkata:”Apakah saya
harus meminumnya.?”, Para dokter berkata:”Iya, agar anda tidak
merasakan sakit”, Urwah kemudian berkata:”Saya tidak akan
meminum sesuatu yang diharamkan oleh tuhanku.!”,
93
meninggal, kembali beliau mengatakan:”Inna lillahi wainna ilaihi
roji‟un”, Ya Allah jika engkau memberikan kepadaku 4 orang
anak kemudian engkau mengambil satu maka masih tersisa 3".
94
Kedua Kisah ini menunjukkan begaimana cintanya orang sholeh
kepada Allah Subhanahu wata'ala dengan amalan ibadah yang
ia kerjakan.
صلَى
َ ْسلَ َمْإِذَاْ َحزَ بَهُْأَ ْم ٌر َ َصل
َ ىّْللاُْ َعلَ ٌْ ِه
َ ْو ُّ َِكانَ ْالنَب
َ ًْ
"Bila kedatangan masalah, Nabi Shallallahu alaihi wasallam
mengerjakan shalat". (HR. Ahmad). Bahkan beliau berkata
kepada Bilal:"Istrahatkan kami dengan sholat".
95
Dalam sholat ada ketenangan dan sedekat – dekat seorang
hamba dengan tuhannya adalah ketika ia sujud kepada Allah
Subhanahu wata‟ala, Rasulullah ketika menghadapi kesulitan
atau ujian beliau mendirikan sholat, menggantungkan segala
urusannya hanya kepada Allah Subhanahu wata'ala
adapun dizaman sekarang semuanya diadukan difacebook,
kegalauannya diketahui oleh seluruh dunia bahkan sampai
urusan rahasianya, rumah tangganya, masalahnya, keluh
kesahnya, kesedihannya, kesulitannya semuanya diungkapkan
dimedsos padahal ia tidak tahu bahwasanya tidak semua
manusia simpati dengan permasalahannya. oleh karenanya
senantiasalah menggantungkan hati dan harapan kita kepada
Allah Subhanahu wata‟ala, walaupun kita mendapatkan musibah
jadikan hati kita senantiasa bergantung kepada Allah
Subhanahu wata‟ala.
Kesimpulan
99
َ ًْو ََلْأَذ
ْىْو ََل َ ْو ََلْ ُح ْز ٍنَْ ْو ََلْ َه ٍ ّم
َ بٍ ص َ ْو َ ْو ََل
َ بٍ ص َ َْم ْنْن ْ ٌب
ِ ْال ُم ْس ِل َم ُ ص ِ ٌَُْما
ُطا ٌَاْهَ اْم ْنْ َخ َ ش ْو َك ِةٌُْشَا ُك َهاْ ِإ ََلْ َكفَ َر
ِ ّْللاُْ ِب َه َ َؼ ٍ ّمْ َحتَىْال
100
DAHSYATNYA NERAKA
Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam memerintahkan
ummatnya untuk banyak berlindung dari dahsyatnya api neraka
dengan membaca doa disetiap tasyahud akhir yang dilakukan
dalam setiap sholat, baik sholat wajib maupun sholat sunnah
diantara doanya adalah:
ْْم ْن ِ َعوذُْ ِبنُ َِْم ْنْأَ ْر َبعٍْ ٌَمُولُْاللَ ُه َمْإِنِّىْأ َ ش َه َدْأَ َح ُد ُك ْمْفَ ْل ٌَ ْستَ ِع ْذْ ِب
ِ اَّلل َ َ ِإذَاْت
َ اْو ْال َم َمات
ِْْو ِم ْنْش ِ َّرْفِْتْنَ ِة ْ ْو ِم ْنْفِتْنَ ِة
َ ٌَْال َم ْح ْ ب
َ ْالمَب ِْر ِ عذَا َ ْْو ِم ْن َ بْ َج َهنَ َم ِ َعذَا
ِْ ٌحْال َد َجا
ل ِ ْال َم ِس
“Jika salah seorang di antara kalian melakukan tasyahud,
mintalah perlindungan pada Allah dari empat perkara: Ya Allah,
aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa Jahannam, dari
siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari kejelekan fitnah
Al Masih Ad Dajjal”. (HR. Muslim no. 588).
101
seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman". (QS. Al-
Furqan : 65-66).
ِ اْم ْنْن
َْار ِ س ْبعٌِنَ ْ ُج ْز ًء َ ٌْْم ْن
ِ احد ِ ْوَ َار ُك ْمْ َه ِذهِْالَتًٌُِْولِدُْ َبنُوْآ َد َمْ ُج ْز ٌء ُ ن
ٍْتْ َعلَ ٌْ َهاْبِتِ ْسعَة ّ ِ ُْإِنَ َهاْف:َْلَال،ًَتْلَ َكافٌَِة
ْ َضل ْ ّللاِْإِ ْنْ َكان َ َُج َهنَ َْمْْلَال
َ ْو:وا
ِ َو ِستٌِّنَ ْ ُج ْز ًءاْ ُكلُّ ُه َن
ْمثْلُْ َح ِ ّرهَا
“Api kalian ini yang dinyalakan anak-cucu Adam adalah satu
bagian dari tujuhpuluh bagian (panasnya) api Jahannam”. Para
shahabat berkata : “Demi Allah, sesungguhnya api dunia itu
telah mencukupi”. Beliau Shallallahu „alaihi wasallam bersabda :
“Sesungguhnya api Jahannam melebihi api dunia dengan
enampuluh sembilan bagian, dan setiap bagian panasnya
semisal api dunia”. (HR. Bukhari no. 3265, Muslim 2843,
Maalik dalam Al-Muwaththa‟ 2/994, At-Tirmidzi no. 2592, dan
Ahmad 2/244).
ْضاْفَنَ ِفّ ْس ِنًْفَؤَذِنَ ْلَ َهاً ضًْ َب ْع ِ ْربّ ِْأَ َكلَْ َب ْع:
َ ت ْ َْفَمَال،ىْر ِبّ َها
َ َارْ ِإل
ُ َا ْشتَ َكتِْالن
َْْمن ِ َشدُّْ َماْتَ ِجدُون َ َ ْفَؤ،ْؾ
ِ ٌص َ سْفًِْال ٌ ْونَ ْف
َ اءِ َشتّ ِ سْفًِْال ٌ سٌ ِْنْنَ ْف
َ فًِْنَ ْف
ٌرهَا ِ ِْم ْنْزَ ْم َه ِر ْ َْمن
ِ ْالبَ ْرد ِ َشدُّْ َماْت َ ِجدُون َ َاْوأ
َ وم َه
ِ س ُم ُ ْْم ْنِ ْال ُح ِ ّر
“Neraka mengadu kepada Rabbnya. Ia berkata : „Rabbku,
sebagianku memakan sebagian yang lain. Berikanlah aku nafas‟.
Lalu Allah mengizinkannya untuk menghembuskan dua nafas.
102
Satu nafas pada musim dingin dan satu nafas pada musim
panas. Hembusan panasnya lebih hebat daripada panas yang
pernah engkau temui, dan hembusan dinginnya lebih hebat
daripada dingin yang pernah engkau temui”. (HR. Al-Bukhari
no. 536-537 & 3260 dan Muslim no. 617).
ْْم ْن
ِ ْو ِظ ٍّل
َ ْو َح ِم ٌٍم
َ وم ٍ س ُمَ ًِْش َما ِلْف ّ ِ ابْال
ُ ص َح ْ َش َما ِلْ َماْأ ّ ِ ابْالُ ص َحْ ََوأ
ٍَْْو ََلْ َك ِر ٌٍمْ ِإنَ ُه ْمْ َكانُواْلَ ْبلَْذَلِنَ ْ ُمتْ َرفٌِن
َ ارد َ وم
ِ ََْلْب ٍ ٌَ ْح ُم
"Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu? Dalam (siksaan)
angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih, dan
dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak
menyenangkan. Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup
bermewahan". (QS. Al Waqiah : 41-45).
ًْْو ََلْتَذَ ُرْلَ َوا َحةٌْ ِل ْل َبش َِرْ َعلَ ٌْ َهاْتِ ْس َعةَْ َعش ََر
َ َْلْت ُ ْب ِم َ َْو َماْأَد َْرانَ ْ َما
َْ سمَ ُر
103
"Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu?, Saqar itu tidak
meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah
pembakar kulit manusia. Dan di atasnya ada sembilan belas
(malaikat penjaga)". (QS. Al-Mudassir 27-30).
ً ِاْوزَ ف
ٌرا َْ ظً ٌَُّس ِمعُواْلَ َهاْتَؽ
َ ٍْانْبَ ِعٌد ِ اْرأَتْ ُه ْم
ٍ ْم ْنْ َم َك َ َِإذ
“Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh,
mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya.”.(QS.
Al-Fur‟qan : 12).
ْ)ْالَذِي٢٥(ْب ٍ ٌ)ْ َمنَاعٍْ ِل ْل َخٌ ِْرْ ُم ْعتَدٍْ ُم ِر٢٤(ٍْارْ َعنٌِد ٍ َأَ ْل ِمٌَاْفًِْ َج َهنَ َمْ ُك َلْ َكف
َ )ْلَالَْلَ ِرٌنُه٢٦(ِْشدٌِد
ُْْربَنَا َ بْال ْ ِّْللاِْ ِإلَ ًهاْآخ ََرْفَؤ َ ْل ِمٌَاهُْف
ِ ًْال َعذَا َ َج َعلَْ َم َع
105
ْْْولَد
َ ي َ ص ُمواْلَ َد ِ َلَْلْتَ ْخت َْ )ْلَا٢٢(ٍْضال ٍلْبَ ِعٌد َ ًُِْْولَ ِك ْنْ َكانَ ْفَ طؽَ ٌْتُه ْ ََماْأ
ِْالمْ ِل ْل َع ِبٌد
ٍ ظ َ ْو َماْأَنَاْ ِبَ ي ْ )ْ َماٌُْ َب َدل٢٢(ِْلَد َْمتُ ْ ِإلَ ٌْ ُك ْمْ ِب ْال َو ِعٌد
َ ُْالمَ ْولُْلَ َد
)٣ٓ(ٍْْم ْنْ َم ِزٌد ِ ِْوتَمُولُْه َْل َ ْامتَألت ْ )ٌَْ ْو َمْنَمُولُْ ِل َج َهنَ َمْهَ ِل٢٢(
"Lemparkanlah olehmu ke dalam neraka Jahannam semua
orang yang sangat ingkar dan keras kepala. Yang sangat
enggan melakukan kebajikan, melampaui batas, dan bersikap
ragu-ragu ragu-ragu. Yang mempersekutukan Allah dengan
tuhan lain, maka lemparkanlah dia ke dalam azab yang keras”.
(Setan) yang menyertainya berkata (pula), "Ya Tuhan kami, aku
tidak menyesatkannya, tetapi dia sendiri yang berada dalam
kesesatan yang jauh.”. Allah berfirman, "Janganlah kamu
bertengkar di hadapan-Ku, padahal sungguh, dahulu Aku telah
memberikan ancaman kepadamu.”.Keputusan-Ku tidak dapat
diubah dan Aku tidak menzalimi hamba-hamba-Ku. (Ingatlah)
pada hari ketika Kami bertanya kepada Jahannam, "Apakah
kamu sudah penuh?" Ia menjawab, "Masih adakah
tambahan?",(QS. Qaaf :24- 30).
ِ ض ُعْفِىْأ َ ْخ َم
ْصْلَ َد َم ٌْ ِه ْ عذَابًاْ ٌَ ْو َم
َ ْال ِم ٌَا َم ِةْلَ َر ُجلٌْتُو َ ْار ِ َِإ َنْأَ ْه َْونَ ْأَ ْه ِلْالن
ُ ىْم ْن ُه َماْ ِد َما
ُؼ ْه ِ انْ ٌَ ْؽ ِل
ِ ََج ْم َرت
"Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksanya
adalah seseorang yang diletakkan dua buah bara api di bawah
telapak kakinya, seketika otaknya mendidih". (Muttafaq 'Alaih,
sebagian tambahan Al-Bukhari, "sebagaimana mendidihnya
kuali dan periuk).
Celupan Neraka
108
penderitaan dan tidak sekalipun saya pernah melihat
kesusahan”. (HR. Muslim no. 2807).
ِ ْاْل َ ْر
ْض ِ َْم ْنْأ َ َح ِد ِه ْم
ْ ْم ْل ُء ِ ارْفَلَ ْنٌُْ ْمبَل
ٌ َواْوهُ ْمْ ُكف َ ِإ َنْالَذٌِنَ ْ َكفَ ُر
َ ُ واْو َمات
ِ ْم ْنْن
ََْاص ِرٌن َ ابْأَ ِلٌ ٌم
ِ ْو َماْلَ ُه ْم ٌ َعذ َ ْاْولَ ِوْا ْفتَ َدىْ ِب ِهْْأُولَئِنَ ْلَ ُه ْم
َ ًذَ َهب
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka
tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari
seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia
menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka
itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh
penolong". (QS. Ali Imran : 91).
ْاْو ِمثْلَهُْ َمعَهُْ ِلٌَ ْفتَدُواْبِ ِه َ ًضْ َج ِمٌع ْ ِإِ َنْالَذٌِنَ ْ َكفَ ُرواْلَ ْوْأَ َنْلَ ُه ْمْ َماْف
ِ ًْاْل َ ْر
ابْأَ ِلٌ ٌْم
ٌ َعذ َ ْْۖولَ ُه ْم ْ بٌَْ ْو ِم
ِ ْال ِمٌَا َم ِةْ َماْت ُْمُبِّل
َ َْْم ْن ُه ْم ِ ِم ْنْ َعذَا
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sekiranya mereka
mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai
yang sebanyak itu pula untuk menebus diri mereka dengan itu
dari azab Hari Kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima
dari mereka, dan mereka memperoleh azab yang pedih”. (QS.
Al-Maidah: 36).
109
Dari Anas Bin Malik Radhiyallahu „anhu, Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
110
CUKUPLAH KEMATIAN
SEBAGAI NASEHAT
الرحِ ٌِم
الر ْح َم ِن ه
َّللا ه
ِ ِبس ِْم ه
111
“Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu
berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah
kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman.
Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa
menyesatkannya”. (HR. Tirmidzi no. 3522. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dan inilah yang mesti kita lakukan karena syaithan tidak pernah
berhenti untuk menggelincirkan kita, oleh karenanya kita minta
kepada Allah Subhanahu wata‟ala agar dilindungi dari godaan –
godaan syaithan sesungguhnya kita diciptakan oleh Allah
Subhanahu wata‟ala diatas jalan yang lurus.
Nasehat Kematian
Akhir dari kehidupan kita adalah kematian dan setiap kita akan
melewatinya, ketika Allah Subhanahu wata‟ala mengutus
malaikat maut untuk mendatangi Nabi Daud 'Alaihissalam dalam
113
bentuk rupa seorang manusia yang tiba – tiba berada dalam
pekarangannya, Nabi Daud 'Alaihissalam kemudian
bertanya:”Siapa anda.?”, malaikat maut kemudian
menjawab:”Saya adalah yang tidak bisa ditahan oleh siapapun,
dan saya tidak takut kepada siapapun", Nabi Daud 'Alaihissalam
berkata:"Jika demikian engkau adalah malaikat maut". Setiap
diantara kita akan menjumpai yang namanya kematian, Allah
Subhanahu wata‟ala berfirman:
ِ َْم ْنهُْت
ٌُحٌد ِ ّ ْال َم ْوتِْ ِب ْال َح
ِ َكْذَلِنَ ْ َما ُكنت ْ ُ س ْك َرة ْ َو َجآ َء
َ ْت
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya.
Itulah yang kamu selalu lari darinya”. (QS. Qaaf: 19). Pada saat
kita sakit kita mencari dokter yang paling ahli dan tidak peduli
berapun biayanya untuk senantiasa menjaga kesehatan agar
sembuh dari penyakit yang kita derita, namun ketika nyawa telah
berada dikerongkongan siapa yang akan menyembuhkan kita,
Allah Subhanahu wata'ala berfirman:
ُ ْْو ْالتَفَتِْالس
َْاق َ اق ْ ظ َنْأَنَه
ُ ُْال ِف َر َ ْْو
َ ق َ ْْولٌِلَْ َم ْن
ٍ ْرا َ ًَ َِكآلْ ِإذَاْ َبلَؽَتِْالتَ َرال
ٌُساق ْ ىْربِّنَ ٌَْ ْو َمئِذ
َ ٍْال َم َ َقْإِلِ بِالسَا
“Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak)
sampai kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): “Siapakah
yang dapat menyembuhkan”. Dan dia yakin bahwa
sesungguhnya itulah waktu perpisahan. Dan bertaut betis (kiri)
dengan betis (kanan). Dan kepada Rabbmulah pada hari itu
kamu dihalau”. (QS. Al Qiyamah: 26-30).
114
kita semua adalah anak-anak orang – orang yang telah
meninggal dunia namun seakan kita meragukan kematian
tersebut, seakan kita merasa hidup di dunia ini selamanya,
perbuatan kita seakan – akan kita tidak akan mati selalu
memperturutkan hawa nafsu, melanggar batasan – batasan
Allah Subhanahu wata‟ala, oleh karenanya Allah Subhanahu
wata‟ala menegaskan kepada Nabinya Muhammad Shallallahu
„alaihi wasallam:
115
ٌ ٌَ ْأُولَئِنَ ْأَ ْك,سنُ ُه ْمْ ِل َماْبَ ْع َدهُْا ْستِ ْع َدادًا
ْاس َ اْوأ َ ْح
َْ أَ ْكثَ ُرهُ ْمْ ِل ْل َم ْوتِْ ِذ ْك ًر
“Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik
persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah
orang-orang yang cerdas”. (HR. Ibnu Majah no. 4259,
dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no.
1384).
116
Nabi Ibrahim dan Nabi Yaqub 'Alaihissalam menasehatkan
keturunannya agar mati dalam keadaan islam, Allah Subhanahu
wata'ala berfirman:
118
DOSA BESAR MENUDUH
TANPA BUKTI
الرحِ ٌِم
الر ْح َم ِن ه
َّللا ه
ِ ِبس ِْم ه
120
hiburan bagi Aisyah Radhiyallahu „anha sebagai objek tuduhan
keji dari orang – orang munafik_penj).
121
ْ ُْستَ َره
ُهللا َ َْم ْن
َ ْستَ َرْ ُم ْس ِل ًما
“Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan
menutupi aibnya”. (HR. Al-Bukhary no. 2442 dan Muslim no.
2580 dari hadits Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, serta
Muslim no. 2699 dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu
–pent).
“Dan takutlah akan doa orang yang terzalimi, karena tidak ada
satu penghalang pun di antara doanya dan Allah". (HR Al-
Bukhari dan Muslim), bahkan ketika doa orang terdzalimi
diangkat kelangit Allah Subhanahu wata‟ala kemudian
bersumpah dan mengatakan:”Demi kekuasaanku dan demi
122
kemuliaanku aku akan menolongmu walaupun setelah waktu
yang lama".
123
DUNIA TAK SELEBAR
DAUN KELOR
الرحِ ٌِم
الر ْح َم ِن ه
َّللا ه
ِ ِبس ِْم ه
ْ،ْسْ َذلِنَ ِْْل َ َحدٍْ ِإَلَْ ِل ْل ُمإْ ِم ِن َ ْإنْأَ ْم َرهُْ ُك َلهُْ َلهُْ َخٌ ٌْر
َ ٌْو َل ْ َع َج ًباِْْل َ ْم ِر
َ ْال ُمإْ ِم ِن
ْ َصبَ َرْفَ َكان َ ْض َرا ُء َ ُْصابَتْه َ َْوإِ ْنْأ،ُ
َ ش َك َرْفَ َكانَ ْ َخٌ ًْراْلَه َ ْس َرا ُءَ ُْصابَتْه َ َإِ ْنْأ
َُخٌْراًْلَ ْه
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua
urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali
pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan,
dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan
124
baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun
bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan
baginya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999
dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu „anhu).
ْ ْۚوه َُو
ُ ْالعَ ِز
ٌْز َ ْو ْال َحٌَاةَْ ِلٌَ ْبلُ َو ُك ْمْأٌَُّ ُك ْمْأَ ْح
َ ْسنُ ْ َع َم ًال ْ َالَذِيْ َخلَك
َ َْال َم ْوت
ُْ ُْالؽَف
ور
“(Dialah Allah) yang telah menciptakan kematian dan kehidupan
demi menguji siapakah di antara kalian yang terbaik amalannya,
dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun". (QS. Al-Mulk: 2).
125
Setiap diantara kita punya permasalahan dalam
kehidupannya dan siapa yang tidak memiliki masalah atau ujian
maka diragukan keimanannya, Allah Subhanahu wata‟ala
menegaskan didalam Al-Qur‟an:
Salah satu hal yang harus dilakukan agar tidak berburuk sangka
kepada Allah Subhanahu wata‟ala yaitu :
126
akan memberikan kepada kita kesembuhan dan kesehatan dan
seterusnya .
127
Al Hasan Al Bashri mengatakan bahwa ketika turun surat Al-
Insyirah ayat 5-6, Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam
bersabda:
ْعس ٌْرٌُْس َْرٌ ِْن َ ْلَ ْنْ ٌَ ْؽ ِل،أ ْب ِش ُرواْأتا ُك ُمْالٌُس ُْر
ُ ْب
“Kabarkanlah bahwa akan datang pada kalian kemudahan.
Karena satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua
kemudahan.”
ُ ساْ ِإ ََل
ْو ْسعَ َها ً ّْللاُْنَ ْف
َ ؾ ُ ََّلٌُْ َك ِل
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya". (QS. Al - Baqarah : 286).
ْْوأَ ْس َب َْػ
َ ض ِ ًْاْل َ ْر
ْ ِِْو َماْف َ س َخ َرْلَ ُك ْمْ َماْفًِْال
َ س َم َاوات َ أَلَ ْمْت َ َر ْواْأَ َن
َ َّْْللا
ًّْْللاِْ ِبؽٌَ ِْرْ ِع ْل ٍم َ ًْاطنَة
ِ َْو ِمنَ ْالن
َ اسْ َم ْنٌُْ َجا ِدلُْ ِف ِ ْو َبَ ًظاه َِرة َ َُْعلَ ٌْ ُك ْمْ ِن َع َمه
ٍْ ِبْ ُمن
ٌر ٍ ًىْو ََلْ ِكتَا
َ َو ََلْهُد
"Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah
menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa
yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir
dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang
(keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan
tanpa Kitab yang memberi penerangan". (QS. Luqman : 20).
َ ًْْاْل َ ْر َح ِام
ْْۖو َماْتَد ِْري ْ ِْو ٌَ ْعلَ ُمْ َماْف ْ ْوٌُن ِ َّزل
َ ٌَُْالؽ
َْ ْث َ ّْللاْ ِع ْن َدهُْ ِع ْل ُمْالسَا َع ِة
َ َ ِإ َن
َ َ ضْتَ ُموتُ ْْۚإِ َن
ّْْللاْ َع ِلٌ ٌم ٍ يِْأ َ ْر
ّ َ سْبِؤٌ ْۖو َماْتَد ِْريْنَ ْف ُ سْ َماذَاْتَ ْك ِس
َ ْبْ َؼدًا ٌ نَ ْف
ٌْ َِخب
ٌر
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan
hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang
akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal". (QS. Luqman : 34)
Salah satu penyakit yang harus kita obati adalah kata – kata
“Nanti, (menunda nunda)” sehingga ketika waktunya dicabut
barulah ia menyesal.
134
berkata:”Qalu salama”. kemudian tidak memperdulikan dan juga
tidak perlu menyibukkan diri untuk membantah apa yang ia
katakan kepada kita.
ً ش ُك
ورا َ ُْم ْن ُك ْمْ َجزَ ا ًء
ُ ْْو ََل َ ّْللا
ِ َِْلْنُ ِرٌد ْ ُإِنَ َماْن
َ ط ِع ُم ُك ْمْ ِل َو ْج ِه
"Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah
untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki
135
balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih". (QS.
Al-Insan : 9).
منٌْردْهللاْبهْخٌراٌْصبْمنه
136
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan
memberinya musibah.” (HR. Al-Bukhari). Rasulullah melarang
kita ketika mengerjakan sesuatu namun tidak sesuai dengan
harapan kita lalu kita mengatakan”Andaikan, seandainya”,
karena kata Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam:”Kata-kata
andaikan membuka pintu syaithan” oleh karenanya apapun yang
terjadi katakan:”Segala Sesuatunya telah ditakdirkan oleh Allah
Subhanahu wata‟ala dan Allah Subhanahu wata‟ala melakukan
apapun yang ia kehendaki“.
137
ISTIGHFAR SOLUSI SEGALA
KESULITAN
الرحِ ٌِم
الر ْح َم ِن ه
َّللا ه
ِ بِس ِْم ه
138
Lalu Allah Subhanahu wata‟ala mengeluarkan beliau bersama
istrinya hawa dan diturunkan ke dunia, diantara yang dilakukan
beliau ketika diturunkan kedunia beliau banyak beristighfar
kepada Allah Subhanahu wata‟ala, istighfar beliau diabadikan
oleh Allah Subhanahu wata‟ala didalam Al-Qur‟an:
ْ َْمن
َْْالخَا ِس ِرٌن ِ َاْو ِإ ْنْلَ ْمْتَ ْؽ ِف ْرْلَنَاْ َوتَ ْر َح ْمنَاْلَنَ ُكون ََن
َ سن َ ُظلَ ْمنَاْأَ ْنف
َ ْْربَنَا
َ لَ َاَل
Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri
kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan
memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk
orang-orang yang merugi". (QS. Al-Araf :23).
141
Imam Ahmad bin Hanbal ingin menginap di sebuah masjid,
dimana beliau berniat untuk menghabiskan malamnya
disana. Namun penjaga masjid tidak mengenali siapa beliau,
sehingga ketika beliau meminta izin untuk berada di dalam
masjid hingga datangnya waktu shubuh, sang penjaga masjid
menolaknya. Meskipun Imam Ahmad bin Hanbal sudah berulang
kali membujuk sang penjaga masjid untuk diizinkan bermalam,
namun keputusan dari penjaga masjid agaknya tidak dapat di
ganggu gugat. Akhirnya Imam Ahmad keluar dari area masjid
dan beliau terpaksa mencari tempat bermalam di lain tempat.
Ketika beliau keluar area masjid, kebetulan lewatlah seorang
tukang penjual roti keliling. Tukang roti merasa iba kepada Imam
Ahmad sampai diusir oleh penjaga masjid. Ketika Imam Ahmad
menceritakan yang dialaminya kepada tukang roti, si tukang roti
akhirnya menawarkan Imam Ahmad Untuk menginap di
rumahnya, Imam Ahmad lantas menerima tawaran tersebut.
143
Ketika ia datang kepada Syaikh menyampaikan kesulitan
hidupnya, Syaikh berwasiat kepadanya:”Perbanyaklah istighfar
kepada Allah Subhanahu wata‟ala niscaya Allah akan
memberikan kepadamu jalan keluar”, lalu wanita ini kemudian
terus beristighfar kepada Allah Subhanahu wata‟ala, tidak
pernah putus asa untuk menunggu pertolongan Allah.
144
yang terjadi melainkan karena ulah dari tangan kita sendiri, Allah
Subhanahu wata‟ala berfirman:
146
Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam setelah
menyempurnakan risalah dan tugas yang diamanahkan kepada
beliau maka turunlah diantara surah yang terakhir yang diberikan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wasallam yang kata
Ibnu Abbas merupakan isyarat semakin dekatnya ajal Rasulullah
Shallallahu „alaihi wasallam yaitu Surah An Nashr:
148
JANJI ALLAH UNTUK
YANG BERSABAR
149
mengatakan:”jika kita mentadabburi ayat ini terkadang ada
musibah yang menimpa tubuh dan jasad kita, begitu pula
dengan perasaan kita dan terkadang pula sakit hati, dan
begitupun agama kita yang mengharuskan jihad dijalan Allah,
begitu pula dengan dunia kita seperti muamalah, keseharian kita
dengan sesama manusia atau dengan pasangan-pasangan kita,
kesemuanya diajarkan oleh Allah Subhanahu wata‟ala agar
kemudian kita menyerahkan sepenuhnya kepada-Nya. Oleh
karenanya sifat yang harus dimiliki oleh seorang hamba dalam
menghadapi hal yang seperti ini adalah dengan kesabaran
150
Penjelasan: Allah menjanjikan 3 hal bagi orang yang tertimpa
musibah yaitu:
1. Ujian jasad
2. Ujian harta
3. Ujian jiwa
Kesimpulan dari Qa'idah ini adalah, mulai detik ini jangan lagi
ada yang pernah larut dalam kesedihan silahkan bersedih
namun jangan larut dalam kesedihan dan gantungkan harapan
kita kepada Allah Subhanahu wata‟ala, berbaik sangka kepada
Allah Subhanahu wata‟ala karena tidak ada sesutupun yang
menimpa manusia melainkan kebaikan yang diinginkan oleh
Allah Subhanahu wata‟ala walaupun pada awal dan zahirnya
adalah sesuatu yang buruk dimata kita ingatlah dibalik itu
Allah Subhanahu wata‟ala menyiapkan pengampunan dosa,
diangkat derajat kita disisi Allah Subhanahu wata‟ala yang
kemudian Allah Subhanahu wata‟ala menggantikan dengan yang
lebih baik disisinya, oleh karenanya dalam riwayat disebutkan
kelak dihari kiamat orang yang mendapatkan musibah dan ujian
dan melihat pahala yang telah disiapkan oleh Allah Subhanahu
wata‟ala ia kemudian berkata:”Aduhai andaikan hidupku
dipenuhi dengan musibah dan ujian”, karena telah disiapkan
pahalanya disisi Allah Subhanahu wata‟ala.
153
Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu
Ta‟ala (Direktur Markaz Imam Malik)
154
KABAR GEMBIRA YANG
MENJAGA SHOLAT SUBUH
الرحِ ٌِم
الر ْح َم ِن ه
َّللا ه
ِ بِس ِْم ه
Apa sebab dari semua ini tiada lain adalah merupakan taufik dan
hidayah dari Allah Subhanahu wata‟ala. Oleh karenanya
penghuni surga ketika mereka memasuki surga ucapan pertama
mereka diabadikan oleh Allah Subhanahu wata‟ala dalam Al-
Qur‟an, Allah Subhanahu wata‟ala berfirman:
156
ْرواهْمسلم.منْصلىْالصبحْفهوْفًْذمةْهللا
“Barangsiapa yang shalat shubuh maka dirinya dalam
perlindungan Allah”. (HR. Muslim).
Kita akan dijaga oleh Allah Subhanahu wata‟ala dan ketika Allah
Subhanahu wata‟ala menjaga kita maka janganlah takut dan
sedih kepada apapun dan siapapun karena Allah Subhanahu
wata‟ala menegaskan:
َ ٌَْالؽ
ْْب ْ ْولَ ْوْ ُكنتُ ْأَ ْعلَ ُم ّ ْض ّراًْإَِلَْ َماْشَاء
َ ُّللا َ َْْوَل َ ً لُلَْلَْأَ ْم ِلنُ ْ ِلنَ ْف ِسًْنَ ْفعا
ٌْر ِْلّمَ ْو ٍم
ٌ ْوبَ ِش ٌ ًْالسُّو ُءْ ِإ ْنْأَنَاْْ ِإَلَْنَذ
َ ٌِر َ ِسن ْ َْمن
َ ْال َخٌ ِْر
َ ْو َماْ َم ِ َُلَ ْستَ ْكثَ ْرت
ٌَُْإْ ِمنُون
Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfa‟atan bagi
diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang
dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib,
tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku
tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah
pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-
orang yang beriman”. (QS. Al-Araf : 188).
ْرواهْمسلم.منْصلىْالصبحْفهوْفًْذمةْهللا
“Barangsiapa yang shalat shubuh maka dirinya dalam
perlindungan Allah”. (HR. Muslim).
158
dalam perlindungan Allah”, mendengar ucapan murid tersebut
membuat sang guru kemudian terharu dan menangis, hatinya
tersentuh sehingga membuatnya tidak jadi memukul anak
tersebut.
ْ َْو ََلْذِلَةٌْْۚأُولَئِن
َ ْو ُجو َه ُْه ْمْلَتَ ٌر
ُ ْۖو ََلْ ٌَ ْر َه ُك
َ ٌْْو ِز ٌَا َدة ْ ُسن
َ واْال ُح ْسنَى َ ِللَذٌِنَ ْأ َ ْح
ْ اب
َْْال َجنَ ِةْْۖهُ ْمْ ِفٌ َهاْخَا ِلدُون ُ ص َح ْ َأ
"Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik
(surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu
hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga,
mereka kekal di dalamnya". (QS. Yunus: 26).
159
ِْ ِْفَإ،ًْرإْ ٌَتِ ِه
ْن ْ َْربَ ُك ْمْ َك َماْتَ َر ْونَ ْهَذ
َ َ اْالمَ َم َرَْلَْت
ُ ِضا ُّم ْونَ ْف َ َستَ َر ْون َ ِْإنَ ُك ْم
َْصالَةٍْلَ ْبل َ ْو
َ ش ْم ِس َ طلُ ْوعِْال َ ْط ْعت ُ ْمْأَ ْنَْلَْت ُ ْؽلَبُ ْواْ َعلَى
ُ َْصالَةٍْلَ ْبل َ َاْست
ؼ ُر ْوبِ َهاْفَا ْفعَلُ ْوا
ُ
َْسمَىْ َكافِراًْ ِم ْن َهاْش َْربَة َ لَ ْوْ َكانَتْال ُّد ْنٌَاْتَ ْع ِدلُْ ِع ْن َدْهللاْ َجنَا َحْبَعُو
َ ْْ َما،ٍْضة
ٍَْماء
“Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan
sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang
160
seteguk sekalipun kepada orang kafir”. (HR. Tirmidzi, dan dia
berkata: „hadits hasan sahih‟)
ٌْْوم
َ ام ّ ِ َورْالت ُّ
ِ ُّْفًْالظلَ ِمْإلىْالمساجدِْبالن َ ش ِرْالم
َشائٌن ّ ِ ْ َب:لالْرسولْهللا
ْصحٌحْالترؼٌب.المٌام ِة
"Berilah kabar gembira bagi orang-orang yg berjalan kaki dalam
kegelapan malam menuju masjid-masjid akan mendapat cahaya
yang sempurna pada hari kiamat nanti". (Shahih at-Targhib).
162
KABAR GEMBIRA BAGI YANG
MENJAGA SHOLATNYA
الرحِ ٌِم
الر ْح َم ِن ه
َّللا ه
ِ بِس ِْم ه
ْْو ُجوهُ ُه ْمْأَ َكفَ ْرت ُ ْمْ َب ْع َد ْ ُّْو ُجوهٌْْۚفَؤ َ َماْالَذٌِنَ ْاس َْود
ُ َت ُ ْوتَس َْود
َ ٌْو ُجوه
ُ ضُّ ٌَ ٌَ ْو َمْتَ ْب
َْابْبِ َماْ ُك ْنت ُ ْمْتَ ْكفُ ُرون ْ ُإٌِ َمانِ ُك ْمْفَذُول
َ َواْالعَذ
“Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan
ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang
hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): “Kenapa
kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab
disebabkan kekafiranmu itu”. (QS. Ali-Imran :106).
ْيْ َخ ٌْ ٍلْ ُد ْه ٍمْبُ ْه ٍمْأَ ََل َ أَ َرأٌَْتَ ْلَ ْوْأَ َن
َ ْ َْر ُج ًالْلَهُْ َخ ٌْلٌْؼُ ٌّرْ ُم َح َجلَةٌْ َبٌْن
ْ ظ ْه َر
ُؾْ َخ ٌْلَ ْه
ُ ٌَ ْع ِر
“Menurut pendapat kalian, andai ada orang yang memiliki kuda
yang di dahi dan ujung-ujung kakinya berwarna putih dan kuda
itu berada di tengah-tengah kuda-kuda lainnya yang berwarna
hitam legam, tidakkah orang itu dapat mengenali kudanya?”
163
Para sahabat menjawab : “Tentu saja orang itu dengan mudah
mengenali kudanya“. Maka Rasulullah menimpali jawaban
mereka dengan bersabda:
ْْوٌرفعْبهْالدرجاتْ؟)ْلالوا،ْأَلْأدلكمْعلىْماٌْمحوْهللاْبهْالخطاٌا
ْْوكثرة،ْْ(ْإسباغْالوضوءْعلىْالمكاره:ْْلال،ْبلىٌْاْرسولْهللا
ْفذلكمْالرباط،ْْوانتظارْالصالةْبعدْالصالة،ْالخطاْإلىْالمساجد
"Maukah aku tunjukkan kepada kalian suatu amal yang
dengannya Allah akan menghapuskan dosa-dosa, dan
mengangkat derajat?" mereka berkata ya wahai Rasulullah,
beliau bersabda: "sempurnakanlah wundhu walaupun dalam
keadaan tidak menyenangkan, perbanyak langkah menuju ke
masjid, menunggu sholat setelah sholat, kemudian ribath
(berjaga-jaga di perbatasan musuh)". (HR Muslim 137).
165
yang baru dilahirkan tidak ada yang mustahil jika Allah
berkehendak. dan Sholat wajib yang paling utama untuk kita
kerjakan adalah sholat yang dikerjakan di masjid - masjid Allah
Subhanahu wata'ala, karena merupakan wajib bagi lelaki muslim
tanpa udzur yang syar'i adapun bagi wanita maka afdhal ia
mengerjakan sholat 5 waktu di rumah agar terhindar dari fitnah.
ْسولِ ِه ُ ًِْْوف َ ص َالتِ ِهْفًِْبَ ٌْتِ ِه َ ْؾْ َعلَى ُ َضع ْ ِْالر ُج ِلْف
َ ُ ًْال َج َما َع ِةْت َ ُ ص َالة َ
ْضو َءْث ُ َمْخ ََر َج ُ ْال ُو ْ َسن َ اْوذَلِنَ ْأَنَهُْ ِإذَاْتَ َوضَؤَْفَؤ َ ْح
َ ًْض ْعفِ َاْو ِع ْش ِْرٌن َ س ً خ َْم
ْتْلَهُْ ِب َهاْ ْرفِ َع ْ ص َالةُْلَ ْمْ ٌَ ْخطُْخ
ُ َط َوةًْإِ ََل َ َِْلٌُْ ْخ ِر ُجهُْ ِإ ََلْال ْ َِإل
َ ىْال َمس ِْجد
ْص ِلًّْ َعلَ ٌْ ِهْ َما ْ صلَىْلَ ْمْتَزَ ْل
َ ُ ْال َم َالئِْ َكةُْت َ َْطٌئَةٌْفَإِذَا ِ طْ َع ْنهُْبِ َهاْخ َ ْو ُح
َ ٌَد َر َجة
َ ًُِْْو ََلٌَْزَ الُْأَ َح ُد ُك ْمْف
ٍْص َالة ْ ص ِّلْ َعلَ ٌْ ِهْاللَ ُه َم
َ ْار َح ْمه َ ْص َالهُْاللَ ُه َم َ امْفًِْ ُم َ َد
َ ص َالْة
َ ظ َرْال َ ََماْا ْنت
166
keadaan shalat selama dia menanti pelaksanaan shalat". (HR.
Al-Bukhari no. 131 dan Muslim no. 649).
167
Jangan dipahami bahwa hadist ini ketika dekat rumahnya
kemudian keliling terlebih dahulu dari lorong ke lorong kemudian
ke masjid padahal rumahnya dekat dengan masjid, dan yang
naik mobil juga mendapatkan keutamaan misalkan menuju
kemasjid ketika berangkat ditengah perjalanan ia kemudian
memarkir mobilnya dari temat yang agak jauh kemudian
selebihnya berjalan kaki menuju masjid.
168
adalah Allah Subhanahu wata‟ala oleh karenanya doantara doa
yang diajarkan oleh Rasulullah diakhir sholat adalah:
169
Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu
Ta‟ala (Direktur Markaz Imam Malik)
@Selasa, 14 Rajab 1438 H
170
KEBURUKAN DARI DOSA
JARIYAH
الرحِ ٌِم
الر ْح َم ِن ه
َّللا ه
ِ ِبس ِْم ه
ْارٌَةٍْأَ ْو
ِ ص َدلَةٍْ َج
َ ْْم ْن ِ َط َعْ َع ْنهُْ َع َملُهُْ ِإَل
ِ َْم ْنْثَالَثَةٍْ ِإَل َ َسانُ ْا ْنم ِ َِإذَاْ َمات
َ ْاْل ْن
ُعوْلَ ْه َ ٍْْولَد
ُ صا ِلحٌٍَْ ْد َ ِع ْل ٍمٌُْ ْنتَفَ ُعْ ِب ِهْأَ ْو
“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala
amalannya, kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu
yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya”. (HR.
Muslim, Abu Dawud dan Nasa‟i).
171
menjelaskan betapa besarnya keutamaan ibadah yang
manfaatnya bisa dirasakan oleh orang lain.
172
kemudian berkata dengan membawakan hadist Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam:
Jika orang tua kita telah meninggal jangan lupa menyelipkan doa
untuk kedua orang tua, karena bakti kepada kedua orang tua
setelah mereka meninggal sangatlah mereka butuhkan,
dibandingkan ketika mereka masih hidup, pada saat mereka
masih hidup mereka bisa sholat, berpuasa, berzakat dan
bersedekah bahkan andaikan mereka sakit tidak mampu
mengerjakan semuanya masih banyak ibadah yang bisa ia
lakukan diatas pembaringan, adapun mereka ketika telah
meninggal maka terputus amalan mereka adapun kita sebagai
anak yang sholeh setelah mereka meninggal maka kita doakan
mereka.
ُْأجرْفاع ِله
ِ ْعلىْخٌرْفلهْمثل
ٍ منْ َد َل
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan
mendapatkan pahala seperti pahala orang yang
mengerjakannya”. (HR. Muslim no. 1893).
174
Dosa Jariyah adalah dosa yang mengalir walaupun kita telah
meninggal dunia dimana ketika kita meninggal dunia maka
ditutup lembaran kehidupan kita namun seakan akan kita masih
mengerjakan dosa tersebut, inilah dosa jariyah yang terus
menerus berlanjut, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
ْ َْذَلِن،ٌْم ْنْ َد ِم َها ْ ْظ ْل ًماْ ِإَلَْ َكانَ ْ َعلَىْاب ِْنْآ َد َمْا
ِ ْل َ َو ِلْ ِك ْفل ُ ُْاْم ْنْنَ ْف ٍسْت ُ ْمتَل
ِ َم
ْ س َن
َْ ْْالمَت
ل َ ِْبؤَنَهُْأَ َولُْ َم ْن
“Tidak ada satu pun jiwa yang terbunuh secara zalim melainkan
atas Ibnu Adam yang pertama bagian dari darahnya. Karena
dialah yang mula-mula melakukan sunnah (tuntunan/
contoh)pembunuhan". (HR. Al-Bukhari (2/79) dan Muslim
(3/1303).
177
keburukan maka kita akan mendapatkan setiap bagian dosa
darinya.
181
ْ َاْولَ ْمْأَ ُك ْنْبِ ُد َعائِن
َ ًش ٌْب
َ ْسُ َْْالرأ
َ ًْوا ْشتَ َعل َ ِّْمن ِ ظ ُمْ ْال َع
ْ ًَْوهَنَ َِّْربّ ِْ ِإن َ لَال
ْ ِْْام َرأَتًِْ َعالِ ًراْفَ َهب ْ ًْو َكانَت
َ ِْو َرائ َ ْم ْن
ِ ً ْ ًُْخ ْفت
َ ْال َم َوا ِل ِ ِّش ِمًٌّاْْ َو ِإن
َ ِْ َّرب
ضًٌّا
ِ ْر َ ِ ُّْربَ اجعَ ْلهْ ْو
َ وب َ ُْم ْنْآَ ِلٌَْ ْعم
ِْ ث َ ِْو ِلًٌّاٌَْْ ِرثُن
ُ ًْوٌَ ِر َ ًَْم ْنْلَ ُد ْننِ ِل
“Ia berkata “Ya Rabbku, sesungguhnya tulangku telah lemah
dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah
kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Rabbku. Dan
sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku (yang
mewarisiku) sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang
yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang
putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian
keluarga Ya‟qub; dan jadikanlah ia, ya Rabbku, seorang yang
diridhai”. (QS. Maryam: 4-6).
Ini adalah rahasia agar doa kita diijabah oleh Allah Subhanahu
wata‟ala bahkan Ya‟qub 'Alahissalam dalam doanya ia
mengatakan:
183
pada dirimu cahaya ilmu jangan engkau memadamkannya
dengan kemaksiatan".
184
diturunkan keberkahan oleh Allah Subhanahu wata‟ala.
Disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wata‟ala:
185
KEGELAPAN PADA
HARI KIAMAT
الرحِ ٌِم
الر ْح َم ِن ه
َّللا ه
ِ ِبس ِْم ه
ْْم ْن ُه ْْم
ِ ئٍ ْو َب ِنٌ ِهْ ِل ُك ِّلْا ْم ِر
َ اح َب ِت ِه
ِ صَ ْو َ ْوأ ُ ِّم ِه
َ ْوأَ ِبٌ ِه َ ْم ْنْأ َ ِخٌ ِه ْ ٌَ ْو َمْ ٌَ ِف ُّر
ِ ْال َم ْر ُء
ٌَ ْو َمئِذٍْشَؤْ ٌنٌُْ ْؽنٌِه
"Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan
bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka
pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya".
(QS. Abasa : 34-38).
َ ُِّْوالن
ْسا ُء َ ْالر َجال ّ ِ ُشةُْفَمُ ْلت َ ِتْ َعائ ْ َع َراةًْؼُ ْر ًَلْلَال
ُ ًْاسْ ُحفَاة ُ ٌَُ ْحش َُرْالن
ِْ َشدُّْ ِم ْنْأَ ْنٌُْ ِه َم ُه ْمْذ
ان َ ََْاْل َ ْم ُرْأ
ْ ضْفَمَال ٍ ض ُه ْمْ ِإلَىْ َب ْع ُ َج ِم ٌْ ًعاْ ٌَ ْن
ُ ظ ُرْ َب ْع
“Manusia digiring (di Padang Mahsyar) dalam keadaan tidak
mengenakan sandal (pelindung kaki), telanjang dan masih
berkulup (belum dikhitan)”. Lalu „Aisyah berkata: Aku
bertanya:”Laki-laki dan perempuan semuanya? Sebagian
mereka melihat sebagian lainnya?” Maka beliau Shallallahu
„alaihi wasallam menjawab :“Keadaannya lebih mengerikan dari
membuat mereka berpikir demikian”. (Muttafaqun „alaih).
188
yang lain, Rasulullah bertanya kepada Abu Dzar :”Wahai Abu
Dzar tahukah engkau apa sebab hewan itu menanduk hewan
yang lain", Abu Dzar berkata:”Allah dan Rasulnya lebih tahu”,
beliau berkata:”Namun Allah tahu apa sebab ia menanduk
hewan yang lain, keduanya pada hari kiamat akan dibangkitnkan
kemudian diqishas dan setelah di qishas Allah berkata kepada
hewan tersebut :”Jadilah engkau tanah”, dan pada saat hewan –
hewan itu berubah menjadi tanah orang – orang kafir kemudian
berkata:”Aduhai andaikan aku menjadi tanah saja”.
ْاب
ٌ ِْح َج
ِ ّْللا
َ َْسْبٌَْن ْ َْال َم
َ ٌَظلُ ْو ِمْفَإِنَهُْل ْ كْ َدعْوة
ِ َاِت
“Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniyaya, sebab tidak
ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)”.
(Shahih Muslim, kitab Iman 1/37-38).
190
1. Kedzaliman seorang hamba kepada tuhannya
191
(Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi”. (QS. Az Zumar: 65).
ْ ٌَ ْس ُه ْم
َْظ ِل ُمون َ ُاسْأَ ْنف
َ َاْولَ ِك َنْالن
َ ًش ٌْئ ْ ٌَ َْْل
َ َظ ِل ُمْالن
َْ ْاس َ ّْللا
َ َ ِإ َن
193
"Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia
sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim
kepada diri mereka sendiri". (QS. Yunus: 44).
ْ ُْم ْنه
َُْْالٌَ ْو َمْلَ ْبل ِ ًَءٍ ْفَ ْلٌَتَ َحلَ ْله
ْ ض ِهْأَ ْوْش ِ ْْل َ ِخٌ ِه
ِ ْم ْنْ ِع ْر ِ ٌظلَ َمةْ َتْلَهُْ َم ْ َم ْنْ َكان
ِ َصا ِل ٌحْأ ُ ِخذ
ْْم ْنهُْ ِبمَد ِْر َ ٌْْو ََلْد ِْر َه ٌمْ ِإ ْنْ َكانَ ْلَهُْ َع َمل ٌ َْلْ ٌَ ُكونَ ْدٌِن
َ َار َ أَ ْن
اح ِب ِهْفَ ُح ِملَْ َعلَ ٌْ ِْه
ِ ص َ ِْس ٌِّئَاتَ ْْم ْن ِ َسنَاتٌ ْأ ُ ِخذَ ْو ِإ ْنْلَ ْمْتَ ُك ْنْلَهُْ َح ْ َم
َ ظلَ َم ِت ِه
“Siapa yang pernah menzalimi saudaranya berupa menodai
kehormatan atau mengambil sesuatu yang menjadi miliknya,
hendaknya ia meminta kehalalannya dari kezaliman tersebut hari
ini. Sebelum tiba hari kiamat yang tidak akan bermanfaat lagi
dinar dan dirham. Pada saat itu bila ia mempunyai amal shalih
maka akan diambil seukiran kezaliman yang ia perbuat. Bila
tidak memiliki amal kebaikan, maka keburukan saudaranya akan
194
diambil kemudian dibebankan kepadanya”. (HR. Bukhari no.
2449).
196
Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu
Ta‟ala (Direktur Markaz Imam Malik)
@Jum'at, 05 Rabiul Awal 1438 H
197
KEMATIAN YANG SELALU
DIHINDARI
الرحِ ٌِم
الر ْح َم ِن ه
َّللا ه
ِ بِس ِْم ه
ُْس َم َاوات
َ ْوال
َ ض ْ ضْ َؼٌ َْر
ِ ْاْلر ْ ٌَ ْو َمْت ُ َب َدل
ُ ُْاْلر
“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain
dan (demikian pula) langit”. (QS. Ibrahim : 48). Dan pada hari itu
tidak ada lagi gunung – gunung, tidak ada lagi gurun,
pepohonan, sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu
wata‟ala:
َ َِثْأ َ ْخب
ارهَا ُ ٌَ ْو َمئِذٍْت ُ َح ّد
198
“Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.” (QS. Al Zalzalah :
4). Allah memerintahkan kita agar bertakwa dan memperhatikan
apa yang dilakukan untuk hari esok, Allah Subhanahu wata‟ala
berfirman:
َ َ ٍُْواتَم
َ َ واّْللاْ ِإ َن
ّْْللا ْ سْ َماْلَ َد َم
َ تْ ِلؽَد ُ ْو ْلتَ ْن
ٌ ظ ْرْنَ ْف َ َ ٌَُاْأٌَُّ َهاْالَذٌِنَ ْآَ َمنُواْاتَم
َ واّْللا
ٌَْرْبِ َماْتَ ْع َملُون
ٌْ َِخب
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18). Kata para ulama,
Allah Subhanahu wata‟ala menyebut hari kiamat dengan kata
liqad (besok) menunjukkan dekatnya hari tersebut “Semakin
dekat janji Allah” bahkan kiamat pada setiap kita adalah
kematian, yang akan mendatanginya sebelum datang kiamat
kubra (besar) yang ditandai dengan hancurnya dunia ini, namun
sebelum kiamat kubra (besar) kita akan mengalami kiamat
shugra (kecil) yaitu kematian. Pernah datang salah seorang
kepada Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam:
199
“Dan dimanapun kalian berada, niscaya kematian itu akan
mendatangi kalian, meskipun kalian berlindung di balik benteng
yang sangat kokoh”. (QS. An Nisa : 78) . Namun yang jadi
pertanyaan apa yang sudah kita persiapkan untuk menghadapi
kematian yang dirahasiakan oleh Allah Subhanahu
wata‟ala. Allah Subhanahu wata‟ala berfirman:
ٍ يِْأ َ ْر
َ َ ضْتَ ُموتُ ْْۚ ِإ َن
ٌ ِّْللاْ َع ِلٌ ٌمْ َخب
ٌْر ّ َ سْ ِبؤ
ٌ َو َماْتَد ِْريْنَ ْف
“Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana
dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.” (QS. Luqman: 34).
ْصا ِل ًحاْفٌِ َماَ ُْونْلَ َع ِلًّْأَ ْع َمل ِ ُْار ِجع َ ْال َم ْوتُ ْلَال
ْ ِ َّْرب ْ َحتَىْ ِإذَاْ َجا َءْأَ َح َدهُ ُم
َْْو َرائِ ِه ْمْبَ ْرزَ ٌخْ ِإلَىْ ٌَ ْو ِمٌُْ ْب َعثُون َ ْتَ َر ْكتُ ْْۚ َك َالْْۚ ِإنَ َهاْ َك ِل َمةٌْه َُوْلَائِلُ َها
َ ْۖو ِم ْن
201
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila
datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata:
"Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat
amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali
tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya
saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka
dibangkitkan”. (QS. Mu‟minun : 99 – 100).
202
KEUTAMAAN SHOLAT SUBUH
BERJAMA'AH
Waktu subuh adalah waktu yang secara khusus didoakan oleh Nabi
Shallallahu „alaihi wasallam:
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud no.
2606, Tirmidzi no. 1212 dan Ibnu Majah no. 2236. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Apa sebab dari semua ini tiada lain adalah merupakan taufik dan
hidayah dari Allah Subhanahu wata‟ala. Oleh karenanya penghuni
surga ketika mereka memasuki surga ucapan pertama mereka
203
diabadikan oleh Allah Subhanahu wata‟ala dalam Al-Qur‟an, Allah
Subhanahu wata‟ala berfirman:
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi hidayah kami ke (Surga)
ini, dan kami tidak akan mendapat hidayah (ke Surga) kalau sekiranya
Allah tidak menunjukkan kami”. (QS al-A‟raaf: 43).
Kita akan dijaga oleh Allah Subhanahu wata‟ala dan ketika Allah
Subhanahu wata‟ala menjaga kita maka janganlah takut dan sedih
kepada apapun dan siapapun karena Allah Subhanahu wata‟ala
menegaskan:
204
Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfa‟atan bagi diriku
dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki
Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku
membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa
kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan
pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Al-
Araf : 188).
Oleh karenanya perbedaan takut kepada Allah dan takut kepada makluk
yaitu takut kepada makhluk maka kita akan menjauh darinya atau
menghindar darinya adapun takut kepada Allah akan mendatangkan
rasa aman dan menjadikan kita semakin dekat kepadanya, Allah
Subhanahu wata‟ala berfirman:
َُْٚزَذْٙ ُِ ُْ َُ٘ٚ ُِْٓ َ ُُ ْاألُٙ ٌَ َ ٌََٰ ِئهُٚ ُْ ِثظُ ٍْ ٍُ أُٙ َٔ َّب٠ِا اٛغ
ُ ٍْ ِج٠َ ُْ ٌََٚ إَُِٛ َٓ آ٠ِاٌهز
ُْ ُ٘ ۖ بة ا ٌْ َجٕه ِخ ْ َ ٌََٰئِهَ أُٚ َال ِرٌهخٌ ۚ أَٚ ُْ لَز َ ٌشُٙ َ٘ ٛ ُجُٚ ك
ُ ص َذ َ َٓ أ َ ْد٠ٌٍِِهز
ْ ا ا ٌْ ُذُٕٛغ
ُ َ٘ َ ْش٠ َالَٚ ۖ ٌَب َدح٠ ِصَٚ َٰٝ َٕغ
َْ ُٚب َخب ٌِذَٙ ١ِف
"Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga)
dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan
tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di
dalamnya". (QS. Yunus: 26).
206
“Wajah-wajah (orang-orang mu‟min) pada hari itu berseri-seri.
Kepada Rabbnyalah mereka melihat”. (QS. Al-Qiyamah:22-23).
Yang dimaksud dalam hadist diatas yang harus dijaga adalah sholat
subuh
Dua Rakaat sebelum subuh lebih baik dari pada dunia beserta
isinya
بَٙ ١ِ َِب فَٚ َب١ْٔ ٌش َِِٓ اٌ ُّذ١ْ َس ْوؼَز َب ا ٌْفَ ْج ِش َخ
207
Kabar Gembira Bagi Yang Berjalan Kemasjid
خ١ صذ.ِبِخ١ ََ اٌمٛ٠ َس اٌز ِ ّهبٛ ُّ ٌ آَٟ ف١ش ِّش اٌّشهبئ
ِ ٌُّٕ اٌّغبج ِذ ثبٌٝظٍَ ُِ ا ِ َث:ي هللاٛلبي سع
ت١اٌزشغ
ini terjadi ketika perang besar diakhir zaman, orang yahudi berkata
kepada orang muslim:”Ini tidak akan terjadi sekarang”, kemudian
orang muslim bertanya:”Kapan itu akan terjadi.?”, orang yahudi
berkata:”Jika jumlah kaum muslimin yang menghadiri sholat subuh
sama dengan jumlah mereka yang menghadiri sholat jumat”.
208
Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala
(Direktur Markaz Imam Malik)
209
CARA AGAR TIDAK TERMASUK
ORANG YANG MERUGI
Allah Ta‟ala berfirman:
ْاُُٛٔٛالَ رَىَٚ ﴾ٕٓ﴿ َُْٛغ َّؼ ْ َ أَٔز ُ ُْ رَٚ ُْٕٗ َا ػْٛ ٌهََٛ الَ رَٚ ٌَُُٗٛ َسعَٚ ََّللا
ّ ْ اُٛؼ١ ِاْ أَغَُِٕٛ َٓ آ٠ِب اٌهزَٙ ُّ٠ََب أ٠
ٍََُْٛ ْؼ ِم٠ ََٓ ال٠ِص ُُّ ا ٌْجُ ْى ُُ اٌهز
ُّ ٌَّللاِ ا
ّ اة ػِٕ َذ هٚ َْ ﴿ٕٔ﴾ ِاْه ش هَش اٌذ َهُٛغ َّؼ َ اٌَُٛٓ لَب٠ِوَبٌهز
ْ َ٠ َُ٘ ُْ الَٚ ع ِّ ْؼَٕب
ْ ه
﴾ٕٖ﴿ َُُُْٛ٘ ُِّ ْؼ ِشظٚا هٌََٛٛ ُْ ٌزُٙ َع َّؼ َ َ َ
ْ أْٛ ٌَٚ ُْ ُٙ َع َّؼ ه َ
ْ ًْشا أل١ ُْ خِٙ ١َِّللا ُ ف َ ْٛ ٌََٚ ﴾ٕٕ﴿
ّ َُ ٍِ ػ
Syarat untuk keluar dari orang – orang yang merugi setelah beriman
adalah dengan mengerjakan amalan amalan sholeh, keimanan kata
Hasan Al Basri Rahimahullah:
Iman adalah melafadzkan dengan lisan dan dibenarkan oleh hati dan
dubuktikan dalam pengamalan oleh anggota tubuh, Hasan Al Basri
Rahimahullah pernah ditanya:”Bukankah Lailahaillallahu kunci
surga.? , beliau menjwab: Betul, tapi setiap kunci itu dia memiliki gigi,
mata kunci itulah sholat, puasa, zakat, haji dan syariat – syariat yang
lain",
Inilah bukti keimanan kita kepada Allah Subhanahu wata‟ala dan akan
menjadi investasi akhirat kita yang kelak akan kita nikmati dalam
kubur kita dan inilah yang akan mengundang rahmat Allah Subhanahu
wata‟ala.
211
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam bersabda:
Yang kita kejar mulai dari sekarang adalah bagaimana kita terlebih
dahulu mengundang rahmat Allah Subhanahu wata‟ala dengan amalan
sholeh tersebut, Amalan sholeh inilah yang harus kita perbanyak dan
jaga dengan baik serta berlomba – lomba didalamnya untuk
menggapainya. Jika saja Allah Subhanahu wata‟ala mengabarkan
kepada Nabi – Nabinya:
Jika saja Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu perawi hadist yang paling
banyak dari Nabi Shallallahu „alaihi wasallam bahkan Rasulullah
mendoakan beliau agar dicintai oleh seluruh manusia dimana tidak ada
yang membencinya kecuali orang munafik dan seterusnya namun
ketika beliau dalam sekarat beliau menangis orang – orang kemudian
datang menghibur dan memuji beliau, beliau berkata:
Bau mulut orang yang berpuasa lebih baik disisi Allah Subhanahu
wata'ala dari bau minyak kasturi, Mengapa demikian karena bau mulut
ini keluar karena ketaatan kepada Allah Subhanahu wata‟ala.
Kita ingin diri kita dibulan suci ramadhan sama dibulan – bulan yang
lain agar ketika kematian menjemput kita dalam keadaan seperti
dibulan ramadhan.
2. Puasa orang – orang khusus dari kalangan awam dia menjaga dirinya
dari hal – hal yang diharamkan tetapi masih terjatuh dalam perkara –
perkara yang tidak bermanfaat diantaranya menyibukkan diri dengan
bola dibulan suci ramadhan
3. Puasanya orang – orang khusus menjaga diri dari yang haram dan
meninggalkan yang tidak bermanfaat, menyibukkan diri dengan ibadah
dibulan suci ramadhan.
Inilah yang diinginkan oleh Allah Subhanahu wata‟ala dari kita dan
ramadhan ini hadir untuk mengembalikan kita kepada Allah, ramadhan
dihadirkan oleh Allah untuk mengembalikan kita kepada Allah untuk
mensucikan diri kita dan memberihkan dosa – dosa kita agar hati kita
kembali suci dan bersih, dibulan ramadhan inilah kesempatan bagi kita
untuk kembali kepada Allah Subhanahu wata‟ala.
Kalau yang sunnah sudah dijaga apalagi yang wajib dan hal ini
tentunya harus terus-menerus, Rasulullah terus dan tidak pernah
terputus dalam mengerjakan amalan sholeh Berkata 'Aisyah
bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wasallam kalau
beliau mengerjakan amalan beliau meneguhkannya, menetapkannya
bahkan sampai - sampai ketika beliau tertidur diwaktu malam atau sakit
tidak sempat qiyamullail maka beliau sholat disiang hari 12 rakaat
mengganti sholat diwaktu malam". Ini menunjukkan Rasulullah ingin
membiasakan dirinya didalam kebaikan.
Ada seorang salaf yang datang dari jauh menggunakan kendaraan yang
hadir dimajelis gurunya setiap hari dan ada libur 1 hari namun
walaupun libur ia tetap datang ke majelis gurunya dia sholat, dzikir
ditempat itu kemudian pulang ketika ditanya mengapa engkau datang
dimajelis syaikh padahal tidak ada majelis pada hari ini, ia
mengatakan:”Jangan sampai yang satu hari itu mencuri kebiasaan
saya sehingga saya menjadi malas", jadi beliau selalu satang sekalipun
diwaktu libur.
215
1. Seorang hamba akan senantiasa bergantung hatinya kepada
Allah Subahnahu wata‟ala
2. Melatih jiwa dan diri kita untuk taat kepada Allah Subhanahu
wata‟ala
ُ ُٗ َس ُجًٌ لَ ٍْجَٚ ،ِشؤ َ ِث ِؼجَب َد ِح هللا ٌّ شَٚ ،ُ اْ ِْل َِب َُ ا ٌْؼَب ِدي:ٍُُّٗ ِ ََ الَ ظِ هً ِااله ظْٛ َ٠ ِٗ ٍِّ ِ ظِٟ ُْ هللاُ فُٙ ٍُّ ُِظ٠ ٌع ْجؼَخ
َ َٔ َبة َ
َ ٌ
ُاِ َشأح راد َ َ َ َ
ْ ٗ َس ُج ًٌ دػزَٚ ،ِْٗ١ٍَرَف هشلب ػَٚ ِٗ ١ْ ٍػ َ َ
َ هللاِ ا ْجز َ َّؼَبِٟ َس ُجال ِْ ر َ َذبثهب فَٚ ،ِبجذ ِ غ ْ
َ َّ ٌ اِٟك ف ه
ٌ ٍَُِؼ
ِ َُ ٍَ الَ ر َ ْؼٝص َذلَ ٍخ فَؤ َ ْخفَبَ٘ب َدز ه
ش َّبٌُُٗ َِب َ ق ِثَ ص هذَ َ َس ُجًٌ رَٚ ،هللا َ بف
ُ َ
خ َ أ ٟ
ْ ّ ٔ
ِ ِ ا :َ
ي ب َ م َ ف ي ب
ٍ َ ّ ج
َ ٚ
َ ت
ٍ َِ ْٕ ِص
َ
ُْٖٕب١ػ َ َ َ َ
َ ًْب ففبظَذ١ٌِ َس ُج ًٌ رو ََش هللاَ خبَٚ ،ٕٗ١ْ ِّ َ٠ ك ُ ُ ُ ر ُ ْٕ ِف
ٌ حَْٛ صج
َ ُ ٌَٗ ْغذ
َ ١ْ ٌَ هبة ُ َ ْؼ َج١ٌَ ً َج هَٚ َّللاَ ػ هَض
ِ ّ ت ِِ َٓ اٌش اِْه ه
217
ِٟ ًِب فْٛ َ٠ َٓ ١َِلِل أ َ ْسثَؼ
ِ ِ هٝصٍه َ َِْٓ :ي هللا ملسو هيلع هللا ىلصٛ لبي سع: هللا ػٕٗ ـ لبيٟػٓ أٔظ ثٓ ِبٌه ـ سظ
بق
ِ ِ َ فّ ٕ ٌا ْٓ ِِ َ ثَ َشَٚ وُزِ َجذْ ٌَٗ ُ ثَ َشا َءر َب ِْ َث َشا َءحٌ ِِ ْٓ إٌه ِبسٌَُٝٚشحَ ْاأل١
ٌ حءا َ ُِذ ِْسنُ اٌز ه ْىج٠ ػ ٍخ
َ َج َّب
َعتِك
َ طا َ ف قُلُى َبٌَا
َ علَى ْ ص ِ ّر ِ ف ْالقُلُى
َ ب َ الله ُه هن ُه
َ ص ِ ّر
"Ya Allah yang memalingkan (membolak-balikkan) hati manusia,
palingkanlah hati kami di atas ketaatan kepada-Mu". (HR. Muslim
(no. 2654))
218
berteman dengan orang – orang sholeh, dan perbanyak mengingat
akhirat karena hal ini juga akan membanyu kita untuk istiqamah.
219
KISAH RINDU ORANG SHOLEH
DENGAN SURGA
1. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu „anhu, beliau menyampaikan
kepada muridnya yang bernama Atha Bin Abi Rabah salah
seorang tabi‟in, Ibnu Abbas Berkata:”Maukah engkau Atha aku
tunjukkan seorang wanita calon penghuni Surga, Atha
kemudian heran dan berkata:”Siapakah gerangan wanita
tersebut, Ibnu Abbas Kemudian menjelaskan:”Dia adalah
seorang wanita yang berkulit hitam yang datang kepada
Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam mengadukan
penyakitnya ia berkata:”Ya Rasulullah, saya sering kesurupan
dan aurat saya kadang tersingkap doakan kesembuhan untuk ku
Ya Rasulullah”, Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam
kemudian memberi pilihan kepada wanita tersebut dan
berkata:”Jika engkau mau saya doakan engkau dan engkau
langsung disembuhkan oleh Allah atau engkau bersabar dengan
penyakitmu dan saya jamin engkau masuk surga”, kemudian
wanita tersebut berkata:”Saya memilih untuk bersabar ya
Rasulullah, kemudian dia meminta kepada Rasulullah untuk
didoakan jika penyakit itu datang agar auratnya tidak
tersingkap”. Inilah wanita yang disebutkan oleh Ibnu Abbas
Radhiyallahu „anhu calon penghuni surga ia memilih sabar
dengan penyakit yang ia derita hanya untuk dimasukkan ke
dalam surga.
2. Amar bin jamuh salah seorang sahabat yang salah satu kakinya
pincang, Suatu ketika Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam
mengajak para sahabat baliau memotivasi mereka dengan
berkata:”Bangkitlah kalian untuk dimasukkan ke dalam surga
yang luasnya seperti langit dan bumi”, Amar bin Jamuh
kemudian kembali ke rumah ia kemudian berkata kepada
anaknya: wahai anak – anakku siapkan perbekalanku, karena
saya mau berangkat jihad.! , anaknya kemudian
mengatakan:”Wahai ayah kami, anda adalah seorang yang
pincang dan dimaafkan oleh Allah Subhanahu wata‟ala, tidak
220
usah berangkat jihad karena anda punya udzur, Amar bin Jamuh
kemudian berkata kepada anaknya:”Tidak, saya ingin
menginjak surganya Allah Subhanahu wata‟ala dengan kaki
saya yang pincang ini, Lalu disampaikanlah kepada Rasulullah
tentang keinginan Amar Bin Jamuh, Rasulullah berkata:”Tidak
mengapa ikutlah”. Dan akhirnya amar bin jamuh syahid dalam
perang uhud. Lalu Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam
melihatnya dalam mimpi dan menyampaikan kepada para
sahabat:“Demi Allah, aku melihat Amar bin Jamuh
menginjakkan kakinya yang pincang ke dalam surga.”. Inilah
kerinduan orang – orang sholeh yaitu rindu dengan surga Allah
Subhanahu wata‟ala.
ِ ٍْ َ لٍَٝػ
ت ثَش َِش َ ٌُْالَ أُرَٚ ْ ٌٓ َسأَد١ْ َ َٓ ََ الَ ػ١ ِ اٌصهب ٌذِٞػ َذدْدُ ٌِ ِؼجَبد
َ الَ َخَٚ ْع ِّ َؼذ
َ ط َش ْ َأ
ٌَُْٛغبء ٍ ثَ ْؼٍَٝػ
َ َ َز٠ ط ُ أ َ ْلجَ ًَ ثَ ْؼَٚ َْٕب١ٍَػ
َ ُْ ُٙ ع َ ُ َّللا ْ ُِ أ َ ْ٘ ٍَِٕبِٟا أِهب وُٕهب لَ ْج ًُ فٌُٛلَب
َٓ فَ َّٓه ه١ش ِف ِم
َِٛ ُّ غ
اة اٌ ه َ َػز َ لَبَٔبَٚ َٚ
224
Allah Ta'ala berfirman:
ُٖ َّللاُ ٌِمَب َء َِْٓ و َِش َٖ ٌِمَب َء هَٚ ُٖ َّللاُ ٌِمَب َء
َّللاِ و َِش َٖ ه ت ه َّللا أ َ َد ه َِْٓ أ َ َد ه
ِ ت ٌِمَب َء ه
"Barang siapa yang suka berjumpa dengan Allah maka Allah suka
berjumpa dengannya, dan barang siapa yang benci bertemu dengan
Allah maka Allah benci untuk bertemu dengannya" (HR. Muslim).
225
KIAT MENJADI KERABAT
ALLAH
ءٛإٖ ِثً ظٛس ظٛٔ ِٓ ً بِخ ربجب١َ اٌمٛ٠ ٖاٌذاٚ ػًّ ثٗ أٌُجظٚ ٍُرؼ هٚ ِْٓ لشأ اٌمشآ
ثؤخز: مبي١ٕب ٘زا ؟ ف١ ثُ وغ: ْالٛم١ب ف١ّٔب اٌذٌٙ َٛٓ ال رم١اٌذاٖ دٍزٚ ٝىغ٠ٚ ، اٌشّظ
ٌْذوّب اٌمشآٚ
226
mengamalkan Al-Quran.” (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan
Al-Abani).
ًُ ْ٘ َأ ْ٘ ًُ ا ٌْ ُم ْشآ ِْ ُ٘ ُْ َأ: َّللاِ؟ َلب َي ِ َٕٓ َِِٓ اٌ ه١ٍِ ْ٘ اِْه ِ هَلِلِ َأ
َي هَُٛب َسع٠ ُْ ُ٘ ْٓ َِ : اٌُٛ بط َلب
َخب هَٚ َِّللا
ُٗ ُ صز ه
َْٛا ِ هٔب ٌَُٗ ٌَذَبفِ ُظَٚ ا ِ هٔب َٔذُْٓ َٔ هض ٌْ َٕب اٌ ِّز ْو َش
227
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (QS. Al Hijr :
9).
ْٛ ٌَ َٚ ِٗ ٍِ َْ ث ِ ِّ ْثُٛ َ ْؤر٠ ا ث ِ ِّ ْث ًِ َٰ َ٘ َزا ا ٌْمُ ْشآ ِْ َالُٛ َ ْؤر٠ ْْ َأَٰٝ ٍَ ا ٌْ ِجُّٓ َػَٚ ظ ُ ْٔ اْل
ِْ ذ ِ َُل ًْ ٌَئِ ِٓ ا ْجزَ َّؼ
ًشا١ِٙ ط َظ ُ وَبَْ ثَ ْؼ
ٍ ُْ ٌِجَ ْؼُٙ ع
ِ ا ْر ًُ َِب ُأَٚ
ِٔ ِٗ ُِ ٍْزَ َذذًاُٚ ٌَ ْٓ ر َ ِج َذ ِِ ْٓ دَٚ ِٗ ِهَ ِِ ْٓ ِوزَبة ِ َسثِّهَ ۖ َال ُِجَ ِّذ َي ٌِ َى ٍِ َّبر١ْ ٌَ ِ اَٟ دٚ
َ َف َّ ْٓ رَج ِ َغ ُ٘ذًٜ ُ٘ذِّٟٕ ِِ ُْ ُ َ هٕى١َِ ْؤر٠ ؼًب ۖ َفبِ هِب١ِّ َب َجْٕٙ ِِ اُٛل ٍْ َٕب ا ْ٘ج ِ ُط
ٌ ْٛ َف َال َخَٞا
ُْ ِٙ ١ْ ٍَ ف َػ
َُْٛٔ َذ َْض٠ ُْ ُ٘ َالَٚ
229
Allah Subhanahu wata‟ala untuk menghafalkan Al-Qur‟an
tersebut, Allah Subhanahu wata‟ala berfirman didalam Al-Qur‟an:
َُّْٛ ٌِ َبر ِ َٕب ا ِ هال اٌ هظب٠ََ ْج َذ ُذ ثِآ٠ َِبَٚ ٍَُْ ا ا ٌْ ِؼُٛ رَٚٓ ُأ٠س ا هٌ ِزُٚ
ِ صذ ٌ ّ ِ َٕب١ََبدٌ ث٠ َآَُٛ ٘ ًْ َث
ُ ِٟد ف
َ َب َِ ِخ١ََ ا ٌْ ِمْٛ َ٠ َِٝ ْؤر٠ ُٗٔا ا ٌْ ُم ْشآَْ َفبِ هٚا ْل َش ُء
ْ ؼًب َأل١ش ِف
ِٗ ِ صذَبث
230
“Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat
bagi penghafalnya di hari kiamat”. (HR. Muslim : 1910). Akan
menjadi syafaat dan penolong bagi orang – orang yang
membacanya ketika didunia.
َ ش
ًٌططب هٍَٝ َٕب َػُٙ ١ ُي عَ ِفَٛ ُم٠
َ َِّللا َْ َأ هُٔٗ وَبَٚ ً ٌَذاَٚ
231
mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap
Allah“. (QS. Al- Jin : 1-4).
233
“Sesungguhnyaorang-orang yang selalu membaca kitab Allah
dan mendirikan sholat danmenafkahkan sebagian dari rezeki
yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan,mereka itu mengharapkan perniagaan yang
tidak akan merugi”.”Agar Allah menyempurnakan kepadamereka
pahala mereka dan menambahkepada mereka dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaMensyukuri”.
(QS. Fathir : 29-30).
234
5. Tidak menghafal Al-Qur‟an, tidak senang membaaca Al-
Qur‟an dan tidak senang mendengarkan ta‟lim tentang Al-
Qur‟an dan tidak cinta kepada Al-Qur‟an maka engkau akan
binasa.
---------------------------------------------------------------------------------
235
SEBERSIH HATI PENGHUNI
SURGA
1. Kisah Sahabat Penghuni Surga
237
Laki-laki itu menjawab:“Tidak ada amalan yang saya kerjakan
melainkan seperti apa yang telah kamu lihat”.
238
sahabat yang disebutkan oleh Rasulullah sebagai penghuni
surga maka tidak ada keraguan bahwasanya ia adalah penghuni
surga.
Inilah hati penghuni surga yang memiliki hati yang bersih, yang
tidak memiliki kebencian kapada kaum muslimin bahkan ia tidak
pernah merasa dirinya lebih baik dari orang lain, oleh
karenanya jangan pernah menganggap diri kita lebih baik dari
pada orang lain karena ada Qaidah yang
mengatakan:”kayakinan tidak dihapuskan dengan
keraguan”, sebagaimana ketika mengerjakan sholat kita ragu
seakan – akan buang angin (kentut yang membatalkan wuduh
dan sholat) tetapi tidak ada bau dan suara, keraguan tersebut
239
tidak menghapuskan keyakinan maka teruskanlah sholat”,
adapun perkataan bahwa tidak boleh mengatakan diri kita lebih
baik dari orang lain karena kita lebih tahu tentang diri kita
daripada keyakinan, sedangkan pengetahuan kita terhadap
orang lain adalah keraguan, kita tidak tahu dengan benar orang
tersebut namun kita lebih tahu tentang diri kita dengan
Allah Subhanahu wata‟ala sekalipun kita menampakkan
kesholehan dihadapan orang lain sehingga keyakinan tidaklah
dihapuskan dengan keraguan.
240
wahai Rasulullah.?”, Rasulullah menjawab:”Orang yang bersih
hatinya dan jujur lisannya”, Sahabat kembali bertanya:”Ya
Rasulullah orang yang lisannya jujur telah kami tahu tapi apa
maksud dari suci hatinya”, Rasulullah berkata:”Yang dalam
hatinya tidak ada kecenderungan untuk melakukan perbuatan
dosa kemudian keinginan untuk berbuat dzalim dan kebencian
kepada salah seorang dari kaum muslimin”, inilah yang disebut
sebagai hati penghuni surga sebagaimana disebutkan dalam
firman Allah Subhanahu wata‟ala:
ُور ِه ْن ِه ْي
ِ صدُ آهٌِييَ َوًَزَ ْعٌَا َها فِي َ ُِىى ادْ ُخلُىهَا ب
ِ س ََل ٍم ٍ ِإ هى ْال ُوتهقِييَ فِي َجٌها
ٍ ت َوعُي
َعلَ ٰى سُ ُر ٍر ُهتَقَابِلِيي
َ ِغ ٍّل إِ ْخ َىاًًا
242
Diantara salah satu sifat orang yang beriman adalah cuek
dengan kesalahan saudaranya, setelah ia memaafkannya ia
melupakan kesalahan saudaranya. Selama bisa ia maafkan dan
selama berurusan dengan kehidupan dunia.
غفُىر َر ِحين
َ َُّللا صفَ ُحىا ۗ أ َ ََل ت ُ ِحبُّىىَ أ َ ْى َي ْغ ِف َر ه
َّللاُ لَكُ ْن ۗ َو ه ْ َّللا ۖ َو ْل َي ْعفُىا َو ْل َي
ِ س ِبي ِل ه
َ ِفي
243
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. An
Nur : 22).
Kisah, Ayat diatas turun ketika Abu Bakar bersumpah tidak mau
memberi bantuan, nafkah kepada seorang lelaki yang masih
kerabatnya, orang miskin dan seorang muhajirin yang bernama
Mistho padahal sebelumnya kebutuhan – kebutuhanya dipenuhi
oleh Abu Bakar As Shiddiq . Namun ketika orang – orang
munafik menuduh Aisyah selingkuh dengan sahabat yang mulia
bernama Sofwan, orang – orang munafik menyebarkan fitnah
dan ada diantara 3 sahabat yang ikut dalam menyebarkan fitnah
tersebut, salah satunya adalah Mistho. Kemudian ketika turun
ayat yang menjelaskan Aisyah bersih dari fitnah dan isu mereka
Nabi Shallallahu „alaihi wasalam mencambuk 3 sahabat yang
ikut menyebarkan fitnah dengan 80 kali cambukan, adapun
orang munafik mereka tidak dicambuk karena perbuatan mereka
dibalas pada hari kiamat adapun ketiga sahabat yang dicambuk
mereka dibersihkan didunia sehingga diakhirat tidak ada lagi
dosa yang mereka pikul. Ketika Abu Bakar As Shiddiq tahu
bahwa Mistho ikut menyebarkan berita fitnah tersebut, Abu
Bakar As Shiddiq bersumpah untuk tidak memberi nafkah
kepada mistho, sehingga turunlah firman Allah Subhanahu
wata‟ala yang menegur Abu Bakar As Shiddiq sebagaimana
yang telah disebutkan dalam ayat diatas pada surah An Nur :
22. Akhirnya beliau memaafkan mistho bahkan nafkahnya
244
ditambahkan untuk diberikan kepada mistho, hal ini
menunjukkan hati Abu Bakar As Shiddiq adalah hati penghuni
surga yang hatinya selamat karena bersih dari dengki dan
hasad, tidak memiliki kebencian kepada Mistho melainkan beliau
memaafkannya.
Inilah pentingnya untuk berhati – hati dari isu dan fitnah yang
beredar karena orang – orang sholeh juga tidak sadar dan
terjatuh didalamnya, maka dari itu dizaman sekarang adalah
zaman yang begitu banyak fitnah beredar terutama yang
berkaitan dengan hoaks, maka berhati – hati dalam
menyebarkannya dan jangan ikut komentar yang belum jelas
kebenarannya,
245
andil didalamnya apakah tidak pantas lisan – lisan kita juga
dibersihkan dari fitnah – fitnah tersebut”.
------------------------------------------------------------------------------------
246
SETIAP HARI DAN MALAMNYA
PEMBEBASAN DARI API
NERAKA
،اة اٌغّبءٛٗ أث١ رفزخ ف،ِٗب١ىُ ص١ٍجً ػٚ فشض هللا ػض.ش ِجبسنٙأربوُ سِعبْ ش
َ ِٓ دش،شٙش ِٓ أٌف ش١ٍخ خ١ٌ ٗ١ هلل ف،ٓ١بغ١ٗ ِشدح اٌش١رغ ًّ فٚ ،ُ١اة اٌجذٛٗ أث١رغٍك فٚ
َش٘ب فمذ دش١خ
ٞاٖ اٌجخبسٚٓ” س١بغ١صفذد اٌشٚ ،اة إٌبسٛغٍمذ أثٚ اة اٌجٕخٛارا جبء سِعبْ فزذذ أث
ٌٗ اٌٍفعٚ ٍُِغٚ
248
2/254, Al Bazzar 3142, Al Haitsami berkata: “semua perawinya
tsiqah”).
َأ ُ ْدخِ ًَ ا ٌْ َجٕهخَٚ َب َِ ِخ ۖ فَ َّْٓ ُصد ِْض َح ػ َِٓ إٌه ِبس١ ََ ا ٌْ ِمْٛ ٠َ ُْ ُسوٛ ِ ْٛ َّ ٌْ ظ رَا ِئمَخ ُ ا
َ َْ أ ُ ُجْٛ فهَُٛ ِأه َّب رَٚ ۗ د ٍ وُ ًُّ َٔ ْف
ْ ْ ُ ْ
ِ َب اِ هال َِز َبعُ اٌغ ُ ُش١َٔبح اٌ ُّذ١ َِب اٌ َذَٚ ۗ بص
سٚ َ َفَمَ ْذ ف
Semua kita ingin dibebaskan dari api neraka sebagaimana kita sering
berdoa dalam ibadah kita dengan mengucapkan:
Dan kita sering membaca doa setiap akhir tasyahud kita perlindiungan
dari 5 hal
ِ ػزَا
ة َ ِِْٓ َر ُ ِثهُٛ أَػِِّٝٔ هُ اُٙ ُي اٌٍهَُٛم٠ بَلِلِ ِِْٓ أ َ ْسثَ ٍغ
ِ ػزَا
َ ْٓ َِِٚ َُ ٕهَٙ ة َج غزَؼِزْ ِث هْ َ١ٍْ َذ أ َ َد ُذوُ ُْ َفٙش ه
َ َ اِرَا ر
ْ َ ْ ْٓ
خِ اٌ هذ هجب ِي١ِ ِِ ش ِ َّش فِزٕ ِخ اٌ َّغَٚ د ِ اٌ َّ َّبَٚ َب١ ِِ فِزٕ ِخ اٌ َّ ْذَٚ ا ٌْمَج ِْش
ْ ْ َ ْ ْٓ
249
Allah Subhanahu wata'ala mengambarkan keadaan api neraka bagi
penghuni dalam Al-Qur'an Allah Subhanahu wata'ala berfirman:
اُٛلُٚز١َ ٌِ َْش َ٘ب١َدًا غٍُٛ ُدُ٘ ُْ َث هذ ٌَْٕبُ٘ ُْ ُجٍُٛ ُْ َٔب ًسا وٍُه َّب َٔ ِع َجذْ ُجِٙ ١ٍِص
ْ ُٔ ف َ َب ِرَٕب٠ا ثِآٚ َٓ َوفَ ُش٠ِِاْه اٌهز
َ ْٛ ع
ًّب١ِ ًضا َدى٠َّللاَ وَبَْ ػ َِض
اة ۗ اِْه ه َ َا ٌْؼَز
ي هللاٛبسع٠ ٌٗ ً١ٓ فم١ِٓ آ١ِٓ آ١ِ آ: إٌّجش فمبيٟ عٍُ سلٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا صٛأْ سع
ٍُ ثؼذ دخً سِعبْ فٚ أسغُ هللا أٔف ػجذ أ: ً٠ ججشٌٟ لبي: ِب وٕذ رصٕغ ٘زا ؟ ! فمبي
ذخٍٗ اٌجٕخ٠ ٌُ أدذّ٘بٚٗ أ٠ اٌذٚ ثؼذ أدسنٚ سغُ أٔف ػجذ أ: ٓ ثُ لبي١ِ آ: غفش ٌٗ فمٍذ٠
ٓ١ِ آ: ه فمٍذ١ٍصً ػ٠ ٍُ ثؼذ روشد ػٕذٖ فٚ سغُ أٔف ػجذ أ: ٓ ثُ لبي١ِ آ: فمٍذ
251
SEMUA NIKMAT AKAN
DITANYA DI HARI KEMUDIAN
Begitu banyak nikmat yang Allah Subhanahu wata'ala berikan kepada
kita baik berupa nikmat yang zhahir, nikmat yang batin dan nikmat
yang tak terhitung. Allah Subhanahu wata'ala berfirman:
tugas kita sebagai orang yang beriman adalah bersyukur kepada Allah
Subhanahu wata‟ala dengan menjadikan segala nikmat tersebut dalam
rangka keta‟atan kepada Allah Subhanahu wata‟ala, karena setiap
nikmat yang kita rasakan akan ditanyakan dan dipertanggung jawabkan
di hari kemudian nanti dihadapan Allah Subhanahu wata‟ala, suatu
ketika Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam pernah makan bersama
para sahabatnya dengan makanan yang sederhana dengan kurma dan air
zam zam , beliau kemudian berkata:
“kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan
(yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At Takatsur: 8).
Sampai – sampai seorang sahabat bertanya:”sampai hanya sekedar
kurma dan air ya Rasulullah kitapun akan ditanya dihari kemudian
nanti”. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam kemudian berkata benar
sambil menyebutkan ayat diatas.
2017 segera kita songsong 2016 berakhir dan akan kita tinggalkan tentu
sebagai seorang muslim yang sejati tidaklah pantas kemudian melepas
kepergiaan tahun 2016 dan menyongsong tahun 2017 dengan perbuatan
yang bisa mendatangkan kemurkaan Allah Subhanahu wata‟ala
diantaranya adalah berhura – hura dan menghambur – hamburkan harta
252
Allah Subhanahu wata‟ala melarang kita dalam Al-Qur‟an, Allah
Subhanahu wata‟ala berfirman:
“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari
kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang
umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia
mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan
kemana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa
digunakannya”. (HR.Tirmidzi (no. 2417)).
253
1. Masa mudanya kemana ia habiskan padahal masa muda bagian
dari umur namun di khususkan kata para ulama karna
pentingnya masa muda tersebut mengapa demikian karena
dimasa mudalah terkumpul puncak kekuatan, potensi yang
mana ketika seorang pemuda kemudian menghabiskan masa
mudahnya untuk sesuatu yang haram maka ia memiliki
kekuatan untuk itu oleh karenanya Rasulullah Shallallahu
„alaihi wasallam menyebutkan:
“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam
naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali)
kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam
ibadah (ketaatan) kepada Allah …”. (HR. Bukhari (no. 1357) dan
Muslim (no. 1031)).
Dari sinilah mengapa orang miskin lebih dahulu masuk surga dibanding
dengan orang kaya karena orang kaya yang memilik harta yang banyak
ada 2 pertanyaan: yaitu dari mana ia dapatkan dan kemana ia
belanjakan, salah seorang ulama Malik Bin Dinar Rahimahullah
pernah suatu ketika bersama dengan para penumpang dalam sebuah
kapal ketika kapal itu telah sampai dan sandar di dermaga petugas bea
cukai berdiri depan pintu keluar kemudian berkata:”Jangan ada yang
keluar dari kapal ini sebelum ada yang membayar pajak atau upeti
harta yang ia bawa”, Malik Bin Dinar Rahimahullah kemudian
mengambil selendangnya hendak beranjak keluar dari kapal, ia
kemudian ditahan oleh petugas dan berkata:”Mana barang –
254
barangnya, bayar pajak”, beliau kemudian berkata:”Saya tidak
memiliki apa – apa selain selendang ini”, akhirnya petugas
mengatakan:”Silahkan jalan”, ia kemudian berjalan dan
mengatakan:”Beginilah kondisi dan keadaan kita dihari kemudian”.
Semakin sedikit yang kita miliki maka semakin cepat kita sampai
disurga Allah Subhanahu wata‟ala.
Namun ini bukan celaan bagi orang – orang kaya karena para sahabat
banyak yang kaya, justru kekayaan bisa membuat seseorang cepat
sampai ke surga ketika harta yang kita miliki diinfakkan dijalan Allah
Subhanahu wata‟ala, harta yang kita miliki tidak bisa dibawa mati
namun bisa kita kirim dari sekarang yang akan menjadi investasi
akhirat kita yang akan kita nikmati ketika kita berjumpa dengan Allah
Subhanahu wata‟ala
255
Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala
(Direktur Markaz Imam Malik)
256
Silahkan dishare seluas-luasnya
untuk kemaslahatan kaum muslimin
dengan tetap menyertakan sumber
www.mim.or.id