Anda di halaman 1dari 22

HSI Silsilah 2 Mengenal Allah – Halaqah 6 Keyakinan Allah Orang-orang musyrikin Quraisy ketika mereka ditanya:

Sebagai Pencipta, Pemberi Rezeki, dan Pengatur Alam Semesta “Siapa yang menciptakan?”
Tidak Cukup Memasukkan Seseorang ke Dalam Agama Islam “Siapa yang memberikan rezeki kepada mereka?” dan
“Siapa yang mengatur alam semesta ini?”
Halaqah yang ke-6 dari Silsilah Ilmiyyah Mengenal Allah ‘Azza wa
Jalla adalah tentang “Keyakinan bahwa Allah Subhānahu wa Ta’āla Mereka mengatakan: “Allah”.
Sebagai Pencipta, Pemberi Rezeki, dan Pengatur Alam Semesta
Tidaklah Cukup Untuk Memasukkan Seseorang ke Dalam Agama Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
Islam.”
Kaum muslimin meyakini bahwasanya Allah Subhānahu wa Ta’āla
adalah Pencipta, Pemberi Rezeki, dan juga Pengatur Alam Semesta
adalah sebuah kewajiban, yang tidak sah keimanan seseorang sampai
dia meyakini yang demikian.
Namun meyakini hal itu saja tidaklah cukup untuk memasukkan “Dan seandainya engkau (wahai Muhammad) bertanya kepada
seseorang ke dalam agama Islam. mereka ‘Siapa yang menciptakan langit dan juga bumi?’, niscaya
Dan belum bisa menjadi pembeda antara seorang Muslim dan seorang mereka mengatakan ‘Allah’.” (QS Az-Zumar: 38)
yang kafir.
Meskipun mereka meyakini hal yang demikian, akan tetapi
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman di dalam Al-Quran: Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam memerangi mereka.

Kenapa demikian?

Karena orang-orang musyrikin Quraisy tersebut tidak mentauhidkan


Allah, yaitu tidak mengesakan Allah Subhānahu wa Ta’āla di dalam
Allah berkata (kepada iblis): “Apa yang mencegahmu untuk sujud beribadah.
(kepada Adam) ketika Aku memerintahkan kepadamu?”
Iblis mengatakan: “Aku lebih baik daripada dia. Engkau telah Oleh karena itu, setiap Muslim perlu mengetahui apa pengertian
menciptakan aku dari api dan menciptakan dia dari tanah.” (QS Al- ibadah dan macam-macamnya sehingga dia tidak menyerahkan satu
A’raf: 12) ibadah pun kepada selain Allah Subhānahu wa Ta’āla.

Ayat ini menunjukkan bahwa iblis mengenal Allah sebagai Dzat yang
menciptakan dirinya.
HSI Silsilah 2 Mengenal Allah – Halaqah 7 Pengertian Ibadah “Do’a itu adalah ibadah.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Abu
dan Macam-Macamnya Dawud, At-Tirmidzi dan juga Ibnu Majah).
Halaqah yang ke-7 dari Silsilah Ilmiyyah Mengenal Allah Subhānahu
wa Ta’āla adalah tentang “Pengertian Ibadah dan Macam- Dengan demikian hukumnya syirik apabila seseorang berdo’a kepada
Macamnya”. selain Allah baik berdo’a kepada seorang Nabi, seorang malaikat,
Ibadah adalah seluruh perkara yang dicintai dan diridhai oleh Allah seorang jin, orang yang shalih, dan lain-lain.
baik berupa ucapan maupun perbuatan yang zhahir maupun yang Contoh yang lain, menyembelih. Menyembelih adalah ibadah.
bathin. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
Seseorang bisa mengetahui bahwa sesuatu dicintai Allah dengan
beberapa cara, diantaranya:
Apabila sesuatu tersebut diperintahkan oleh Allah. Dengan demikian
kita mengetahui bahwasanya sesuatu tersebut adalah ibadah, karena “Hendaknya engkau shalat untuk Rabb-mu dan menyembelihlah
Allah tidaklah memerintah kecuali dengan sesuatu yang Allah cintai. untuk Rabb-mu.” (QS Al-Kautsar: 2)
Termasuk diantara tanda bahwa sesuatu itu dicintai oleh Allah adalah
apabila Allah memuji pelakunya. Pujian Allah menunjukkan bahwa
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
sesuatu tersebut dicintai-Nya.

Contohnya berdo’a. Do’a adalah ibadah karena Allah


“Allah melaknat seseorang yang menyembelih untuk selain Allah.”
memerintahkannya.
(HR Muslim).
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
Dengan demikian termasuk syirik hukumnya seseorang menyembelih
untuk jin, atau untuk syaikh atau untuk yang lain, selain Allah
Subhānahu wa Ta’āla.

“Berdo’alah kalian kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkan.” (QS


Ghafir: 60)\
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda dalam sebuah Contoh ibadah yang lain misalnya bernadzar, ber-istighatsah,
hadits: bersumpah, bertawakal, rasa takut, rasa cinta, dan lain-lain. Semua itu
adalah termasuk jenis-jenis ibadah, yang tidak boleh seorang Muslim
sesekali menyerahkan salah satu dari ibadah tersebut kepada selain
Allah.
HSI Silsilah 2 Mengenal Allah – Halaqah 8 Contoh Kesyirikan Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla juga berfirman:
Orang-Orang Musyrikin Quraisy

Halaqah yang ke-8 dari Silsilah Ilmiyyah Mengenal Allah adalah


tentang “Contoh Kesyirikan Orang-Orang Musyrikin Quraisy”.
Diantara bentuk kesyirikan mereka adalah
 Berdo’a dan bertaqarrub kepada orang-orang shalih yang sudah
meninggal.
 Menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka dengan tujuan
“Ketahuilah bahwa milik Allah-lah agama yang tulus. Dan orang-
supaya:
orang yang menjadikan selain Allah sekutu, (mereka mengatakan)
o Mendapatkan syafa’at orang-orang shalih tersebut disisi Allah.
‘Tidaklah kami menyembah mereka melainkan supaya mereka
o Mencari kedekatan kepada Allah.
mendekatkan diri kami kepada Allah’ Sesungguhnya Allah akan
Allah sendiri telah menceritakan keyakinan mereka ini di dalam Al
menghukumi diantara mereka di dalam apa yang mereka
Quran dan Allah mengingkarinya.
perselisihkan. Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk
kepada orang yang berdusta lagi sangat ingkar.” (QS Az Zumar: 3)
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
Ayat ini menunjukan bahwa tujuan mereka menyembah orang-orang
shalih tersebut adalah supaya mereka mendekatkan penyembahnya
kepada Allah. Dan cara meraih syafa’at di hari kiamat bukanlah
demikian.Cara meraih syafa’at di hari kiamat adalah dengan
memurnikan tauhid, bukan dengan kesyirikan. Dan cara dekat dengan
Allah adalah mendekatkan diri kepada-Nya dengan iman dan amal
“Dan mereka menyembah kepada selain Allah, sesuatu yang tidak shalih, yang wajib maupun yang sunnah, sebagaimana orang-orang
shalih tersebut melakukannya.
memudharati mereka dan tidak pula memberi manfaat. Dan mereka
Tidak boleh seseorang menyamakan Allah dengan seorang kepala
berkata, ‘Mereka adalah pemberi syafa’at bagi kami di sisi Allah.’
negara yang sulit menyampaikan hajat kepadanya kecuali melalui
Katakanlah: ‘Apakah kalian akan mengabarkan kepada Allah sesuatu
perantara dan para pembantunya. Tidak boleh seseorang
yang Allah tidak ketahui di langit maupun di bumi?’ Maha Suci Allah
menyerupakan Allah dengan siapapun karena Allah Maha
dan Maha Tinggi dari apa yang mereka sekutukan.” (QS Yunus :18)
Mendengar, Maha Melihat, Maha Mengetahui, dan Maha
Berkuasa.Sedangkan seorang kepala negara, maka dia adalah
Dalam ayat ini Allah menamakan perbuatan mereka sebagai bentuk makhluq yang lemah, tidak mampu melakukan seluruh pekerjaannya
menyekutukan Allah. kecuali dibantu oleh para pembantunya.
HSI Silsilah 2 Mengenal Allah – Halaqah 9 Mengenal Allah
dengan Makhluk-Makhluk-Nya

Halaqah yang ke-9 dari Silsilah Ilmiyyah Mengenal Allah adalah


tentang “Mengenal Allah Subhānahu wa Ta’āla dengan Makhluk-
Nya”.

Allah Subhānahu wa Ta’āla telah menciptakan makhluk-makhluk


supaya manusia berakal memikirkannya, sehingga mereka mengenal “Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian
Dzat yang telah menciptakan mereka. siang dan malam ada tanda-tanda bagi orang yang memiliki akal,
yaitu orang-orang yang mengingat Allah, baik dalam keadaan berdiri,
Besarnya makhluk serta luasnya (seperti langit yang tujuh, bumi, duduk, dan berbaring. Dan mereka memikirkan penciptaan langit dan
kursi Allah, dan ‘Arsy-Nya) menunjukkan kebesaran Allah. bumi.
Keteraturan gerakan dan perjalanan (seperti perjalanan matahari dan Wahai Rabb kami, tidaklah engkau menciptakan ini semua dengan
bulan) menunjukkan kekuasaan dan pengawasan Allah yang tidak bathil (sia-sia). Maha Suci Engkau, maka jagalah kami dari adzab
berhenti. neraka.” (QS Ali ‘Imran: 190-191)
Kejelian di dalam penciptaan menunjukkan hikmah-Nya dan
keluasan ilmu-Nya. Hendaknya seorang Muslim meluangkan waktunya untuk
Manfaat yang ada dalam ciptaan-Nya menunjukkan rahmat pencipta memikirkan makhluk-makhluk Allah supaya dia:
yang luas dan menunjukkan karunia Allah yang meliputi segala
sesuatu. ✓Semakin mengenal Allah, Pencipta-Nya,
✓Semakin yakin dan mantap dalam menjalankan syariat Islam,
Allah berfirman: ✓Merasa takut dengan adzab Allah,
✓Semakin dekat dengan-Nya, dan
✓Semakin meng-Esakan Dia di dalam beribadah.
HSI Silsilah 2 Mengenal Allah – Halaqah 10 Mengenal Allah Turun ke langit dunia pada setiap sepertiga malam yang terakhir
Dengan Nama dan Sifat-Nya sebagaimana dikabarkan Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Dan juga sifat-sifat yang lain.
Halaqah yang ke-10 dari Silsilah Ilmiyyah Mengenal Allah adalah
Kewajiban kita sebagai seorang Muslim adalah menetapkan nama dan
tentang “Mengenal Allah Subhānahu wa Ta’āla Dengan Nama dan
juga sifat tersebut, karena Allah lebih tahu tentang diri-Nya daripada
Sifat-Nya”.
kita semua.
Allab telah mengabarkan di dalam Al Quran bahwa Allah memiliki
Dan Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam lebih tahu tentang Allah
nama dan sifat.
daripada kita.
Tidak boleh seorang Muslim menolak nama-nama dan juga sifat-sifat
Allab Subhānahu wa Ta’āla berfirman,
tersebut.
Dan tidak boleh dia menyerupakan dengan selain Allah, karena Allah
“Dan Allah memiliki nama-nama yang paling baik.” (QS Al-A’raf: berfirman:
180)

Allah Subhānahu wa Ta’āla juga berfirman:


“Tidak ada yang serupa dengan Allah dan Dia adalah Dzat Yang
Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS Asy-Syura: 11)

“Dan Allah memiliki sifat-sifat yang paling tinggi.” (QS An-Nahl: Jadi yang benar, yang seharusnya dilakukan oleh seorang Muslim
60) adalah:

Kita mengenal Allah dengan nama dan juga sifat tersebut. Menetapkan nama dan juga sifat tersebut sebagaimana datangnya,
sesuai dengan keagungan dan kebesaran Allah, tanpa menyerupakan
✓Kita mengenal Allah sebagai Dzat Yang Maha Penyayang karena
dengan selainnya dan tanpa mentakwil nama dan juga sifat tersebut.
Dia adalah Ar Rahman, Ar Rahim.
✓Kita mengenal Allah sebagai Dzat Yang Maha Pengampun karena
Dia adalah Al-Ghafur, dan seterusnya. Dengan demikian kita sudah menyelesaikan Silsilah Ilmiyyah yang
Allah juga mengabarkan di dalam Al-Quran bahwa di antara sifat ke-2 tentang Mengenal Allah dan insya Allah akan kita lanjutkan
Allah adalah: dengan Silsilah Ilmiyyah berikutnya, yaitu Silsilah Ilmiyyah yang ke-
• beristiwa’ di atas ‘Arsy 3 tentang Mengenal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
• bahwa Allah memiliki dua tangan
• bahwa Allah berada di atas
HSI Silsilah 3 Mengenal Rasulullah – Halaqah 1 Pentingnya Allah Subhānahu wa Ta’āla telah mengutus Beliau shallallāhu ‘alayhi
Mengenal Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam wa sallam kepada kita dengan membawa 4 perkara:
1. Membawa perintah dari Allah supaya kita jalankan.
Halaqah yang pertama dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallahu
2. Membawa larangan dari Allah Subhānahu wa Ta’āla supaya kita
‘alayhi wa sallam adalah tentang “Pentingnya Mengenal Beliau
jauhi.
Shallallahu ‘alayhi wa sallam”.
3. Membawa berita dari Allah Subhānahu wa Ta’āla supaya kita
Pertanyaan yang ke-2 yang setiap kita akan ditanya di alam kubur
benarkan.
adalah tentang “Siapa Nabimu?”.
4. Membawa tata cara ibadah dari Allah Subhānahu wa Ta’āla
supaya kita beribadah kepada Allah dengan cara tersebut.
Wajib atas setiap Muslim dan Muslimah untuk mengenal Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa sallam.
Kalau kita mena’ati Beliau di dalam 4 perkara ini, berarti kita pada
hakekatnya telah menaati Allah.
Beliau adalah:
• Muhammad Ibnu ‘Abdillah Ibnu ‘Abdil Muththalib.
Karena perintah, larangan, berita, dan cara ibadah adalah dari Allah
• Termasuk keturunan Nabi Ismail bin Ibrahim ‘alayhimassalam.
Subhānahu wa Ta’āla.
• Beliau lahir di Mekkah.
Sedangkan tugas Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam hanyalah
• Diutus menjadi Nabi yang terakhir ketika berumur 40 tahun,
sekedar menyampaikan kepada kita.
kemudian menyampaikan risalah Allah Subhānahu wa Ta’āla selama
23 tahun.
• Meninggal di kota Madinah setelah Allah Subhānahu wa Ta’āla
menyempurnakan agama ini bagi Beliau dan juga umatnya.
“Barangsiapa yang menta’ati Rasul, maka sungguh dia telah mentaati
Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa sallam tidaklah Allah.” (QS An Nisa: 80)
cukup hanya mengenal nama dan nasab Beliau, atau menghapal
keluarga dan shahabat Beliau.
Dan pada halaqah-halaqah selanjutnya, insya Allah akan kita bahas
satu per satu dari perkara di atas.
Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa sallam adalah
⑴ Mengenal tugas Beliau sebagai seorang utusan Allah Subhānahu
wa Ta’āla kepada kita.

⑵ Dan mengetahui apa kewajiban kita terhadap Beliau.


HSI Silsilah 3 Mengenal Rasulullah – Halaqah 2 Mengenal Beliau SUNNAH
Sebagai Seorang Rasul yang Diantara Tugasnya Membawa Adapun amalan yang sunnah apabila tidak dikerjakan seseorang tidak
Perintah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala berdosa, seperti:

Halaqah yang ke-2 dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallāhu  Shalat rawatib
‘alayhi wa sallam adalah “Mengenal Beliau Sebagai Seorang Rasul  Shalat dhuha
yang Diantara Tugasnya Adalah Membawa Perintah dari Allah  Puasa Senin dan Kamis
Subhānahu wa Ta’āla”.  Puasa Nabi Dawud
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebagai seorang utusan,  Dan juga amalan-amalan sunnah yang lain.
membawa perintah-perintah dari Allah.  Kita kerjakan perintah-perintah tersebut sesuai dengan
Beliau sampaikan perintah-perintah tersebut kepada kita supaya kita kemampuan kita.
jalankan sesuai dengan kemampuan kita.  Bila kita tidak mampu shalat wajib dengan berdiri, maka kita
Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda: duduk.
 Apabila seseorang tidak mampu melaksanakan sholat berjama’ah
di masjid karena sakit, maka silakan dia melaksanakan shalat
tersebut di rumahnya.
“Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian maka hendaklah  Apabila seseorang tidak mampu berpuasa Ramadhan karena sakit
kalian kerjakan sesuai dengan kemampuan kalian”. (HR Muslim) atau bepergian, maka bisa dia ganti pada hari-hari yang lain.
 Orang yang tidak mampu shalat malam 11 raka’at, maka dia bisa
shalat malam lebih sedikit dari itu.
Dan perintah Allah Subhānahu wa Ta’āla ada 2 macam:
 Demikian pula orang yang tidak mampu berpuasa Nabi Dawud
⑴ Wajib dan ⑵ Sunnah (dianjurkan) ‘alayhissalām, maka bisa berpuasa dengan puasa yang lebih ringan
WAJIB dari itu.
Amalan yang wajib apabila kita tinggalkan maka berdosa, seperti:
• Shalat 5 waktu Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla tidaklah memerintah kita dengan
• Berpuasa Ramadhan sebuah perintah kecuali di dalam perintah tersebut ada hikmah dan
• Haji bagi yang wajib juga kebaikan bagi kita semua.
• Memakai hijab bagi wanita
• dan lain-lain.

Maka ini adalah amalan-amalan yang wajib.


HSI Silsilah 3 Mengenal Rasulullah – Halaqah 3 Mengenal Beliau MAKRUH
Sebagai Seorang Rasul yang Diantara Tugasnya Adalah Adapun larangan yang makruh, maka apabila dikerjakan perbuatan
Membawa Larangan-Larangan dari Allah Subhānahu tersebut dibenci akan tetapi tidak sampai kepada dosa, seperti
Wa Ta’āla misalnya:
Halaqah yang ke-3 dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallāhu
• Memakan bawang merah & bawang putih dalam keadaan masih
‘alayhi wa sallam adalah “Mengenal Beliau Sebagai Seorang Rasul
mentah
yang Diantara Tugasnya Adalah Membawa Larangan-Larangan dari
• Makan minum dengan bersandar
Allah Subhānahu wa Ta’āla”.
• Tidur sebelum shalat ‘Isya dan lain-lain.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebagai seorang utusan
membawa larangan-larangan dari Allah Subhānahu Wa Ta’āla.
Beliau sampaikan larangan-larangan tersebut kepada kita semua Kita sebagai seorang Muslim dan juga Muslimah hendaklah
supaya kita menjauhi. meninggalkan larangan-larangan tersebut.
Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
Dan yakin bahwasanya Allah Subhānahu Wa Ta’āla tidaklah
melarang sesuatu kecuali di sana ada hikmahnya dan ada kebaikan
bagi diri kita.
“Apa yang aku larang maka hendaklah kalian jauhi.” (HR Muslim)
Terkadang kita mengetahui hikmah tersebut dan terkadang kita tidak
mengetahuinya.
Dan larangan Allah Subhānahu Wa Ta’āla ada dua macam:
⑴ Haram dan ⑵ Makruh, yaitu dibenci

HARAM
Larangan yang haram apabila dikerjakan maka berdosa, seperti:
• Berzina
• Membunuh tanpa haq
• Riba
• Berdusta
• Ghibah (membicarakan orang lain)
• Sihir
• Perdukunan
• Minum minuman keras dan lain-lain.
HSI Silsilah 3 Mengenal Rasulullah – Halaqah 4 Mengenal Beliau Akal yang sehat tidak akan bertentangan dengan dalil yang shahih.
Sebagai Seorang Rasul yang Diantara Tugasnya Adalah Membawa Apabila dalil yang shahih sepertinya tidak masuk akal, maka
Berita dari Allah Subhānahu wa Ta’āla ketahuilah bahwasanya kekurangan ada di dalam akal kita yang
memang sangat terbatas, bukan pada dalil.
Halaqah yang ke-4 dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallāhu
‘alayhi wa sallam yaitu “Mengenal Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa
sallam Sebagai Seorang Rasul yang Diantara Tugasnya Adalah Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam dikenal oleh kaumnya
Membawa Berita Dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla”. sebagai orang yang jujur semenjak sebelum Beliau diutus menjadi
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebagai seorang utusan, nabi.
diantara tugasnya adalah membawa berita-berita dari Allah.
Baik berita di masa lalu, seperti kisah-kisah para Nabi & umat-umat Tidak pernah Beliau sekalipun berdusta,
terdahulu maupun berita di masa yang akan datang, seperti kejadian – baik kepada anak kecil, sebaya maupun kepada orang tua.
setelah mati dan kejadian-kejadian di hari akhir. – baik ketika bercanda maupun dalam keadaan sungguh-sungguh.
Kewajiban kita sebagai seorang yang beriman adalah membenarkan
berita-berita tersebut, bila memang dalilnya shahih. Apabila Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam tidak berani untuk
berdusta atas nama Beliau dan juga atas nama manusia, maka
Allah berfirman, bagaimana Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam berani berdusta atas
nama Allah Subhānahu wa Ta’āla Rabbul ‘Alamin?

Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada
halaqah yang selanjutnya.

“Dan tidaklah Beliau berbicara dari hawa nafsunya. Tidaklah ucapan


Beliau kecuali wahyu yang diwahyukan kepada Beliau.” (QS An-
Najm: 3-4)

Kalau kita benarkan Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam, maka


sebenarnya kita telah membenarkan Allah.

Dan kalau kita dustakan Beliau, maka sebenarnya kita telah


mendustakan Allah Subhānahu wa Ta’āla.
“Barang siapa yang mengamalkan sebuah amalan yang tidak ada
dalilnya dari kami maka amalan tersebut tertolak.” (Hadits ini shahih
HSI Silsilah 3 Mengenal Rasulullah – Halaqah 5 Mengenal Beliau
diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah)
Sebagai Utusan yang Membawa Tata Cara Beribadah dari Allah
Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallāhu Barang siapa yang mengaku sebagai pengikut Nabi Muhammad
‘alayhi wa sallam adalah “Mengenal Beliau Sebagai Utusan yang shallallāhu ‘alayhi wa sallam, maka hendaklah dia mencukupkan diri
Membawa Tata Cara Beribadah dari Allah Subhānahu wa Ta’āla”. dengan ibadah yang sudah Beliau ajarkan.
Allah Subhānahu wa Ta’āla ketika mengutus seorang Rasul untuk Tidak boleh dia membuat ibadah yang baru yang tidak diajarkan oleh
menyampaikan perintah beribadah, juga mengutus Rasul tersebut Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
untuk menyampaikan tata cara ibadah tersebut. Dan tidak boleh dia beribadah, kecuali setelah yakin bahwa dalilnya
shahih.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam, Alhamdulillah, semua ibadah yang mendekatkan diri kita kepada
✓Membawa perintah shalat dari Allah Subhānahu wa Ta’āla dan juga surga telah Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam ajarkan.
membawa tata caranya.
✓Membawa perintah puasa dari Allah Subhānahu wa Ta’āla dan juga Beliau pernah mengatakan:
membawa tata caranya.

Cara ibadah tidak diserahkan kepada akal kita masing-masing atau


kepada budaya atau kepada guru kita.
Akan tetapi tata cara ibadah adalah dari Allah Subhānahu wa Ta’āla
melalui lisan Rasul-Nya shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Dan Allah tidak menerima amal ibadah kecuali yang dilakukan sesuai “Tidaklah tersisa sesuatupun yang mendekatkan diri kepada surga
dengan cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallāhu ‘alayhi dan menjauhkan dari neraka kecuali sudah diterangkan kepada
wa sallam. kalian.” (Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Thabrani di dalam Al
Mu’jamil Kabir).
Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
Lebih baik seseorang beribadah sedikit tetapi berdasarkan dalil yang
shahih, daripada dia beribadah yang banyak akan tetapi tidak
berdasarkan dalil yang shahih.
Halaqah yang ke-6 dari Silsilah Mengenal shallAllohu ‘alayhi Kemudian turunlah kewajiban shalat 5 waktu pada tahun ke-10
wa sallam adalah tentang “Mengenal Inti Dakwah Rosululloh kenabian dan tidak disyariatkan kebanyakan syariat kecuali di kota
shollollohu ‘alayhi wa sallam”. Madinah.
Ketika manusia sudah memiliki aqidah yang kuat (tauhid yang
Inti dakwah Beliau shallAllohu ‘alayhi wa sallam adalah sama benar), seperti puasa Ramadhān, zakat, haji, adzan dan lain-lain.
dengan inti dakwah Nabi-nabi sebelum Beliau shallAllohu ‘alayhi Yang demikian karena amal ibadah tidak diterima oleh Alloh
wa sallam. kecuali bila dalam diri seseorang ada tauhid.
Yaitu mengajak manusia untuk meng-Esa-kan Alloh di dalam Oleh karena itu, wasiat Rosululloh shollollohu ‘alayhi wa sallam
ibadah dan meninggalkan kesyirikan. kepada Mu’ādz bin Jabal ketika mengutusnya ke Yaman untuk
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman : berdakwah adalah:

“Hendaknya engkau mengajak kepada syahādat “ dan


“Dan tidaklah Kami mengutus sebelummu seorang Rosul kecuali syahādat “ .” (HR Bukhāri dan Muslim)
Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada sesembahan yang
berhak disembah kecuali Aku, maka hendaklah kalian menyembah- Dan sampai akhir hayat Beliau shallAllohu ‘alayhi wa sallam,
Ku.” (QS Al Anbiya: 25) Beliau berusaha menjaga tauhid dan membentengi umat dari
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang Nabi Nūh, Rosul kesyirikan.
yang pertama:
Lima hari sebelum Beliau shallAllohu ‘alayhi wa sallam meninggal
dunia, Beliau mengingatkan umat Islam bahwa orang-orang sebelum
mereka dahulu menjadikan kuburan Nabi-nabi mereka sebagai
tempat ibadah atau masjid.
“Sungguh Kami telah mengutus Nūh kepada kaumnya maka dia
berkata, ‘Wahai kaumku sembahlah Alloh, kalian tidak memiliki
Maka Beliau shallAllohu ‘alayhi wa sallam melarang menjadikan
sesembahan selain Dia’.” (QS Al A’rāf: 59)
kuburan sebagai masjid.
Ucapan yang semakna juga diucapkan oleh Nabi-nabi setelah
(HR Muslim)
Beliau.
⇒ Lihat Surat Al Araf: 65, 73 & 85.
Yang demikian karena membangun masjid di atas kuburan adalah
Demikian pula Nabi shallAllohu ‘alayhi wa sallam, selama 10 tahun
pintu menuju kesyirikan. Semua ini menunjukkan bahwasanya inti
pertama, Beliau berdakwah kepada tauhid dan mengingatkan
dakwah Rosululloh shollollohu ‘alayhi wa sallam adalah TAUHID.
manusia dari kesyirikan.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini dan sampai
bertemu kembali pada halaqah berikutnya.
HSI Silsilah 3 Mengenal Rasulullah – Halaqah 7 Mengenal Dan di dalam sebuah hadits yang Mutaffaqun ’alaih, Beliau
Rasulullah Sebagai Rasul Terakhir Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
Rasulullah Shallallāhu ‘alayhi wa sallam meninggal pada tahun ke-11
Hijriah setelah menyempurnakan tugas menyampaikan risalah dari Allah. “Dan aku adalah Al ‘Aqib (yang terakhir) yang tidak ada setelahnya
Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam meninggal dunia sebagaimana manusia Nabi.”
yang lain yang juga meninggal dunia. Meskipun Rasulullah Shallallāhu ‘alayhi wa sallam meninggal dunia,
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman: Allah Subhānahu wa Ta’āla akan menjaga agama ini dengan menjaga
sumbernya yaitu Al Qur’an dan juga Al Hadits dan menyiapkan para
“Setiap jiwa akan merasakan kematian.” (QS Ali Imran: 185)
Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla juga berfirman: ulama yang amanat untuk menyampaikan keduanya kepada umat.
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
“Sesungguhnya engkau akan meninggal dunia dan mereka akan meninggal
dunia.” (QS Az Zumar: 30 ) “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Quran dan
Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah Rasul terakhir, tidak ada Rasul sesungguhnya Kami akan menjaganya.” (QS Al Hijr: 9)
sepeninggal Beliau.
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
Dan Rasulullah Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Bukanlah Muhammad bapak salah seorang laki-laki di antara kalian, akan
tetapi Beliau adalah Rasulullah dan penutup para Nabi.” (QS Al Ahzab: 40) ‫َارا َوالَ د ِْر َه ًما َو َّرثُوا ْال ِع ْل َم‬ ِ َ‫َوإِ َّن ْالعُلَ َما َء َو َرثَةُ األ َ ْنبِي‬
ً ‫اء َوإِ َّن األ َ ْنبِيَا َء لَ ْم ي َُو ِ ِّرثُوا دِين‬
Dalil-dalil dari hadits Nabi Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bahwasanya “Dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi dan
Beliau adalah Nabi terakhir mencapai derajat mutawatir. sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham akan
Dan sebagian ulama mengatakan: Kalau seseorang tidak mengetahui bahwa tetapi mereka mewariskan ilmu.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan
Muhammad Shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah Nabi terakhir maka dia Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah).
bukan Muslim, karena ini termasuk perkara yang diketahui secara darurat
Dan ini adalah halaqah yang terakhir dari Silsilah Mengenal
di dalam agama Islam.
Diantara hadits yang menunjukkan bahwasanya Beliau Shallallāhu ‘alayhi
Rasulullah Shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan sampai bertemu kembali
wa sallam adalah Nabi yang terakhir adalah sabda Beliau Shallallāhu ‘alayhi pada silsilah berikutnya yaitu Silsilah yang ke-4 tentang “Mengenal
wa sallam: Agama Islam”.

“Sesungguhnya akan ada di antara umatku 30 orang pendusta,


semuanya mengaku menjadi Nabi dan aku adalah penutup para Nabi,
tidak ada Nabi setelahku.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Abu
Dawud)
HSI Silsilah 4 Mengenal Agama Islam- Halaqah 1 Pengertian
Islam Secara Bahasa dan Syari’at HSI Silsilah 4 Mengenal Agama Islam- Halaqah 2 Agama Para
Nabi Adalah Islam
Islam secara bahasa adalah penyerahan diri. Islam yang artinya penyerahan ibadah hanya kepada Allah adalah
Sedangkan secara istilah syariat maka yang dimaksud dengan Islam agama para Nabi. Agama mereka satu yaitu Islam.
adalah penyerahan ibadah hanya kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla Berkata Nabi Ibrahim ‘Alaihissalām:
semata.
Orang Nashrani dikatakan masuk ke dalam agama Islam, apabila:
Meninggalkan penyembahan terhadap Nabi Isa ‘alayhissalām dan “Aku ber-Islam (menyerahkan diriku) kepada Rabbul ‘Alamin. (QS
juga ibunya, Maryam. Al-Baqarah: 131)
Dan hanya menyembah dan menyerahkan dirinya kepada Allah
Subhānahu wa Ta’āla. Beliau dan juga Nabi Ya’qub berwasiat kepada anak-anaknya.
Seorang yang beragama Islam adalah orang yang:
✓ Hanya menyerahkan ibadahnya kepada Allah semata.
✓ Tidak menyerahkan sebagian ibadah kepada siapa pun selain Allah,
baik seorang nabi, seorang malaikat, jin, orang yang shalih, kepada “Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah Subhānahu Wa Ta’āla
batu, pohon dan lain-lain. telah memilih agama bagi kalian. Maka janganlah kalian meninggal
Oleh karena itu syarat masuk ke dalam agama Islam adalah: dunia kecuali dalam keadaan sebagai orang Islam.” (QS Al-Baqarah:
⑴ Syahadat laa ilaaha illallaah. 132)

⑵ Syahadat Muhammad Rasulullah. Berkata murid-murid Nabi ‘Isa ‘Alaihissalām kepada beliau;
Syahadat laa ilaaha illallaah artinya adalah persaksian bahwa tidak
ada sesembahan yang berhak disembah dan diibadahi kecuali Allah.
Orang yang sudah mengucapkan laa ilaaha illallaah kemudian “Dan saksikanlah bahwasanya kami adalah orang-orang Islam.” (QS
menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah, maka berarti dia: ‘Ali ‘Imran: 52)
⑴ Belum memahami makna Islam, atau
Nabi Musa ‘Alaihissalām, beliau pernah berkata kepada kaumnya;
⑵ Memahami akan tetapi melanggarnya.

Dan keduanya adalah musibah. “Maka hendaklah kalian hanya bertawakal kepada Allah kalau kalian
Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla memudahkan kita semua dan benar-benar orang Islam.” (QS Yunus: 84)
orang-orang yang kita cintai untuk memahami agama Islam ini.
Di dalam suratnya, Nabi Sulaiman ‘Alaihissalām berkata kepada Ratu HSI Silsilah 4 Mengenal Agama Islam- Halaqah 3 Apa yang
Balqis dan juga para pengikutnya; Membedakan Diantara Para Nabi?

Para Nabi beragama Islam, menyerahkan dirinya hanya kepada Allah.


“Hendaklah kalian jangan sombong kepadaku dan datanglah kalian Yang membedakan antara agama Islam yang dibawa seorang Nabi
kepadaku dalam keadaan sebagai orang Islam.” (QS An-Naml: 31) dengan agama Islam yang dibawa Nabi yang lain adalah tentang:
⑴ Tata cara beribadah
Inilah agama para Nabi dan juga para pengikut mereka.
Dan Allah Subhānahu Wa Ta’āla tidak menerima kecuali agama ⑵ Halal dan juga haram
Islam. Terkadang suatu ibadah memiliki nama yang sama, akan tetapi
caranya berbeda.
Terkadang sesuatu yang diharamkan atas satu umat, dihalalkan bagi
umat yang lain.
“Sesungguhya agama yang benar di sisi Allah adalah Islam.” (QS Semuanya ini sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan dari Allah
‘Ali ‘Imran :19) Subhānahu Wa Ta’āla, Zat Yang Maha Tahu dan Maha Bijaksana.
Allah Subhānahu Wa Ta’āla berfirman :

“Kami telah jadikan masing-masing dari kalian syariat dan juga


“Dan barangsiapa yang mencari selain agama Islam maka tidak akan cara.” (QS Al Maidah: 48)
diterima darinya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
merugi.” (QS ‘Ali ‘Imran :85) Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda di dalam hadits


yang shahih: “Para Nabi itu adalah saudara satu bapak, ibu-ibu mereka berbeda,
akan tetapi agama mereka satu.” (HR Bukhari dan Muslim)

“Para Nabi adalah saudara sebapak, ibu-ibu mereka berbeda dan Yang dimaksud dengan “ibu-ibu mereka berbeda” adalah syari’at
agama mereka satu.” (HR Bukhari dan Muslim) mereka berbeda.
Shalat dan zakat telah disyariatkan kepada umat sebelum Nabi
Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
dihalalkan bagiku rampasan perang dan tidak dihalalkan bagi
Allah Subhānahu Wa Ta’āla berfirman tentang Nabi Ismail: seorangpun sebelumku.” (HR Bukhari dan Muslim)
HSI 4 | Halaqoh 04 – keutamaan Syari’at Islam yang dibawa Nabi
Muhammad shallallaahu ’alayhi wa sallam
“Dan dahulu Ismail menyuruh keluarganya untuk shalat dan juga Islam yang dibawa oleh Nabi kita Muhammad Shallallāhu ‘Alayhi wa
zakat.” (QS Maryam: 55) Sallam memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki syari’at
sebelumnya, di antaranya :
Nabi Isa ‘alayhissalām, beliau berkata :
⑴ SYARI’AT BELIAU SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA
SALLAM ADALAH UNTUK SELURUH UMAT MANUSIA.
“Dan Allah Subhānahu Wa Ta’āla telah berwasiat kepadaku untuk
shalat dan juga zakat selama aku masih hidup.” (QS Maryam: 31) Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

Namun shalat di atas tanah terbuka, di luar tempat khusus beribadah,


hanyalah disyari’atkan di dalam agama islam yang dibawa oleh Nabi “Katakanlah wahai manusia, sesungguhnya aku adalah Rasūlullāh
Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam. untuk kalian semuanya”. ( QS Al A’raf 158 )

Demikian pula rampasan perang diharamkan bagi umat-umat Wajib bagi setiap orang yang mendengar diutusnya Rasūlullāh
sebelum kita dan dihalalkan bagi kita. shallallāhu ‘alayhi wa sallam untuk beriman dengan Beliau.
Barangsiapa yang tidak beriman dengan Nabi Muhammad
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda: Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam setelah diutusnya Beliau maka dia
kafir, meskipun dia mengaku mengikuti syariat seorang Nabi sebelum
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :

“Dan telah dijadikan bagiku tanah ini (bumi ini) sebagai masjid dan
juga alat untuk bersuci. Maka siapa saja di antara umatku yang
mendapatkan waktu shalat, maka hendaklah dia shalat. Dan telah
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangannya, tidaklah Oleh karena itu seorang Muslim hendaknya bersyukur atas nikmat
mendengar tentang diriku seorang pun dari ummat ini baik Yahudi hidayah kepada Islam ini ketika banyak manusia yang tidak
maupun Nashrani kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan mendapatkannya.
apa yang aku bawa kecuali dia termasuk penduduk neraka.” (HR.
Muslim)

⑵ SYARI’AT BELIAU SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA


SALLAM ADALAH SYARIAT YANG PALING SEMPURNA.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :

“Tidak sesuatu yang mendekatkan kepada surga dan menjauhkan


dari neraka kecuali sudah diterangkan kepada kalian.”
(Hadits shahih diriwayatkan oleh Ath-Thabrani di dalam Al Mu’jamil
Kabir )

Datang beberapa orang yahudi kepada Salman Al-Farisi radhiyallāhu


‘anhu dan mengatakan:

“Nabi kalian telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu sampai


tata cara buang air kecil.” (HR. Muslim No.262)
Apabila permasalahan yang dianggap sepele oleh manusia diajarkan
oleh Islam maka bagaimana dengan permasalahan yang lain.
Islam mengajarkan:
 ‘Aqidah kepada Allāh
 Akhlaq kepada manusia
 Tatacara berdagang
 Makanan yang halal
 Makanan yang haram Dan lain-lain.
yang paling tinggai didalam Islam dan juga Iman. Setiap orang yang
beriman dia adalah orang yang Islam tetapi tidak semua orang yang
Islam dia beriman.

Halaqah yang Ke 05 dari Silsilah 04 Mengenal Agama Islām


adalah *Maratib / Tingkatan² Didalam Islām*. Allāh subhanahu wa ta’ala berfirman:
Didalam hadist Umar bin Khattab radhyallahu anhu yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim datang malaikat Jibril yang
menjelma menjadi seorang laki – laki dengan izin Allah bertanya
kepada Rasulullãh ‫ ﷺ‬tentang beberapa pertanyaan diantaranya “berkata orang – orang arab badui kami telah beriman, katakanlah
ditanya tentang apa itu Islam,Iman dan juga Ihsan ? kalian belum beriman dan katakanlah oleh kalian kami telah Islam
Maka Rasulullãh ‫ ﷺ‬menjawab satu persatu dari pertanyaan tersebut dan belum masuk iman didalam hati – hati kalian (QS Al Hujurat :
kemudian diakhir hadits Rasulullãh ‫ ﷺ‬berkata: 14)

“Sesungguhnya dia adalah Jibril yang datang kepada kalian Mereka berkata diawal mereka masuk Islam bahwa mereka telah
mengajarkan kepada kalian agama kalian ” sampai derajat keimanan maka merekapun diperintahkan untuk
mengatakan kami telah Islam karena hakekat keimanan belum
Didalam hadist ini disebutkan tiga tingkatan didalam agama yaitu: masuk didalam hati – hati mereka dan masing – masing dari tiga
 Islam tingkatan tersebut memiliki rukun. Yang dimaksud dengan rukun
 Iman adalah yang terpenting atau terkuat dari sesuatu.
 dan Ihsan.

Iman lebih tinggi daripada Islām dan Ihsan lebih tinggi daripada
Iman. Islam berkaitan dengan amalan dhahir sedangkan Iman
berkaitan dengan amalan batin, adapun Ihsan maka dia adalah
puncak dari amalan dhahir dan batin.

Orang yang sampai derajat Ihsan berarti dia telah mencapai derajat
⇒ Barang siapa yang mengingkari kewajiban shalat maka dia adalah
kafir.
⇒ Barang siapa yang meninggalkannya karena malas padahal
mengakui kewajiban tersebut maka dia berada dalam bahaya yang
besar karena para ulama berselisih tentang kekafiran orang tersebut.
Halaqah yang ke-6 dari Silsilah 04 Mengenal Agama Islam
adalah tentang “Arkānul Islām (Rukun-Rukun Islam)”. ■ RUKUN KETIGA | Membayar zakat.
Syari’at islam yang dibawa oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa • Hukumnya adalah wajib sebagaimana shalat lima waktu.
sallam terdiri dari amalan yang zhahir dan juga amalan yang batin. • Hukumnya juga wajib bagi orang yang terpenuhi syarat-syarat
wajibnya.
Amalan zhahir yang paling penting adalah Rukun Islam yang Dan hikmahnya adalah membersihkan jiwa dan juga harta seseorang.
jumlahnya ada 5, yang tercantum dalam sabda Nabi shallallāhu
‘alayhi wa sallam : ■ RUKUN KEEMPAT | Berpuasa di bulan Ramadhān.
Wajib bagi seorang Muslim yang:
✓Dewasa
“Islam adalah engkau bersyahadat lā ilāha illallāh dan bahwasanya ✓Berakal
Muhammad Rasūlullāh dan mendirikan shalat, membayar zakat, ✓Memiliki kemampuan
berpuasa di bulan Ramadhan dan melakukan haji apabila engkau ✓Tidak ada penghalang seperti haid dan juga nifas.
mampu menuju ke sana.” (HR Muslim)
■ RUKUN KELIMA | Menunaikan ibadah haji.
■ RUKUN PERTAMA | Persaksian bahwa tidak ada sesembahan
yang berhak disembah kecuali Allāh dan bahwasanya Muhammad Hukumnya wajib 1 kali dilakukan seumur hidup bagi orang yang
adalah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam. mampu pergi ke sana.
⇒ Dan maknanya telah diterangkan dalam Silsilah 1 sampai 3.
Dan seorang Muslim dan juga Muslimah hendaknya memberikan
■ RUKUN KEDUA | Mendirikan shalat lima waktu. perhatian yang besar kepada Rukun Islam ini.
Dan hukumnya adalah waji bagi setiap Muslim yang dewasa dan
berakal.
Adalah:
✓Beriman bahwa kitab-kitab tersebut berasal dari Allāh Subhānahu
wa Ta’āla berisi petunjuk bagi manusia.
✓Beriman dengan sebagian nama-nama dari kitab-kitab yang sudah
Allāh turunkan seperti shuhūf Ibrāhīm, Zabur, Taurāt, Injīl dan juga
Al Qurān.
Halaqah yang ke-7 dari Silsilah 04 Mengenal Agama Islam
adalah tentang “Arkānul Īmān (Rukun-Rukun Iman)”. ■ RUKUN IMAN KE-4 | Beriman kepada para Rasul.
Amalan bathin yang paling penting dalam syariat islam yang dibawa Adalah:
oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah Rukun Kman ✓Beriman bahwa kerasulan adalah pilihan semata dari Allāh.
yang jumlahnya ada enam, sebagaimana sabda Nabi shallallāhu ✓Beriman bahwasanya para Rasul adalah sebaik-baik manusia.
‘alayhi wa sallam ketika Beliau ditanya tentang “Apa itu iman?” : ✓Beriman dengan beberapa kekhususan para Rasul
✓Beriman bahwasanya dakwah mereka satu dan lain-lain.

■ RUKUN IMAN KE-5 | Beriman kepada hari akhir.


“Engkau beriman kepada Allāh, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir dan engkau beriman dengan takdir Adalah beriman dengan segala hal yang berkaitan dengan hari akhir,
yang baik maupun yang buruk”. (HR Muslim) seperti:
• Fitnah kubur
■ RUKUN IMAN KE-1 | Beriman kepada Allāh. • Nikmat dan juga azab kubur
Telah kita bahas dalam Silsilah ‘Ilmiah yang Pertama dan Kedua. • Tanda-tanda dekatnya hari kiamat
• Ditiupnya sangkakala
■ RUKUN IMAN KE-2 | Beriman kepada malaikat. • Kebangkitan manusia
Adalah: • Sampai masuknya manusia ke dalam surga ataupun neraka.
✓Beriman dengan keberadaannya.
✓Beriman dengan nama-nama sebagian mereka. Kemudian yang terakhir,
✓Beriman dengan sifat-sifat malaikat. ■ RUKUN IMAN KE-6 | Beriman kepada takdir.
✓Beriman dengan tugas-tugas mereka yang tersebut dalam Al Qurān Adalah beriman bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla:
dan juga hadits yang shahīh. ✓Mengetahui segala sesuatu.
✓Menulis segala sesuatu dan terjadi segala sesuatu dengan kehendak
■ RUKUN IMAN KE-3 | Beriman kepada kitab-kitab Allāh. Allāh, dan
✓Dia-lah Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang menciptakan segala & dia akan meninggalkan kemaksiatan baik kemaksiatan yang
sesuatu. dilakukan hati, lisan maupun anggota badan yang lain.
Hendaknya seorang Muslim dan juga Muslimah memberikan
perhatian yang besar terhadap 6 Rukun Iman ini. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
Dan in syā Allāh akan kita bahas rukun iman ini secara lebih
terperinci pada silsilah ilmiyyah berikutnya, dan sampai bertemu
kembali.

HSI silsilah 04 Mengenal Agama Islām– Halaqah 08 – Ikhsan &


Juga Rukunnya*.

Ihsan adalah tingkatan didalam agama yang paling tinggi. “dan tidaklah kamu dalam sebuah keadaan dan tidaklah kamu
Secara bahasa Ihsan adalah berbuat sebaik mungkin ketika melakukan membaca Al Qur’an dan tidaklah kalian mengamalkan sebuah amalan
sesuatu. kecuali Kami mengetahuinya, ketika kalian mengamalkan nya dan
Adapun secara syariat maka maknanya adalah memperbaiki amal dan tidak ada yang luput dari Rabb mu sesuatu sebesar zarah pun dibumi
ibadah kepada Allāh karena dia merasa diawasi dan dilihat oleh Allāh maupun dilangit & tidak ada sesuatu yang lebih daripada itu dan tidak
Subhānahu wa Ta’āla. lebih besar kecuali ada didalam kitab yang jelas”. [QS Yunus 61]

Didalam hadist Jibril ‘alaihi salam Rasulullãh ‫ ﷺ‬bersabda ketika


ditanya apa itu Ihsan beliau mengatakan:
dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

“engkau beribadah kepada Allāh seakan – akan engkau melihat Nya,


maka apabila engkau tidak melihat Nya sesunggunya Dia melihat
Mu”
“katakanlah seandainya kalian menyembunyikan apa yang ada
didalam dada² kalian dan kalian menampakannya maka Allāh
Orang yang beribadah seakan – akan melihat Allāh atau merasa mengetahui nya dan Allāh mengetahui apa yang ada dilangit dan apa
dilihat oleh Allāh baik dhahir maupun batin nya maka dia akan yang ada dibumi dan Allah maha mampu melakukan segala
beramal seikhlas mungkin dan sesesuai mungkin dengan ajran nabi ‫ﷺ‬ sesuatu”. [QS Al-Imran 29]
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan kita senantiasa
merasa diawasi oleh Allāh dan takut kepada Allāh dimanapun kita
berada.

Anda mungkin juga menyukai