Sebagai Pencipta, Pemberi Rezeki, dan Pengatur Alam Semesta “Siapa yang menciptakan?”
Tidak Cukup Memasukkan Seseorang ke Dalam Agama Islam “Siapa yang memberikan rezeki kepada mereka?” dan
“Siapa yang mengatur alam semesta ini?”
Halaqah yang ke-6 dari Silsilah Ilmiyyah Mengenal Allah ‘Azza wa
Jalla adalah tentang “Keyakinan bahwa Allah Subhānahu wa Ta’āla Mereka mengatakan: “Allah”.
Sebagai Pencipta, Pemberi Rezeki, dan Pengatur Alam Semesta
Tidaklah Cukup Untuk Memasukkan Seseorang ke Dalam Agama Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
Islam.”
Kaum muslimin meyakini bahwasanya Allah Subhānahu wa Ta’āla
adalah Pencipta, Pemberi Rezeki, dan juga Pengatur Alam Semesta
adalah sebuah kewajiban, yang tidak sah keimanan seseorang sampai
dia meyakini yang demikian.
Namun meyakini hal itu saja tidaklah cukup untuk memasukkan “Dan seandainya engkau (wahai Muhammad) bertanya kepada
seseorang ke dalam agama Islam. mereka ‘Siapa yang menciptakan langit dan juga bumi?’, niscaya
Dan belum bisa menjadi pembeda antara seorang Muslim dan seorang mereka mengatakan ‘Allah’.” (QS Az-Zumar: 38)
yang kafir.
Meskipun mereka meyakini hal yang demikian, akan tetapi
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman di dalam Al-Quran: Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam memerangi mereka.
Kenapa demikian?
Ayat ini menunjukkan bahwa iblis mengenal Allah sebagai Dzat yang
menciptakan dirinya.
HSI Silsilah 2 Mengenal Allah – Halaqah 7 Pengertian Ibadah “Do’a itu adalah ibadah.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Abu
dan Macam-Macamnya Dawud, At-Tirmidzi dan juga Ibnu Majah).
Halaqah yang ke-7 dari Silsilah Ilmiyyah Mengenal Allah Subhānahu
wa Ta’āla adalah tentang “Pengertian Ibadah dan Macam- Dengan demikian hukumnya syirik apabila seseorang berdo’a kepada
Macamnya”. selain Allah baik berdo’a kepada seorang Nabi, seorang malaikat,
Ibadah adalah seluruh perkara yang dicintai dan diridhai oleh Allah seorang jin, orang yang shalih, dan lain-lain.
baik berupa ucapan maupun perbuatan yang zhahir maupun yang Contoh yang lain, menyembelih. Menyembelih adalah ibadah.
bathin. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
Seseorang bisa mengetahui bahwa sesuatu dicintai Allah dengan
beberapa cara, diantaranya:
Apabila sesuatu tersebut diperintahkan oleh Allah. Dengan demikian
kita mengetahui bahwasanya sesuatu tersebut adalah ibadah, karena “Hendaknya engkau shalat untuk Rabb-mu dan menyembelihlah
Allah tidaklah memerintah kecuali dengan sesuatu yang Allah cintai. untuk Rabb-mu.” (QS Al-Kautsar: 2)
Termasuk diantara tanda bahwa sesuatu itu dicintai oleh Allah adalah
apabila Allah memuji pelakunya. Pujian Allah menunjukkan bahwa
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
sesuatu tersebut dicintai-Nya.
“Dan Allah memiliki sifat-sifat yang paling tinggi.” (QS An-Nahl: Jadi yang benar, yang seharusnya dilakukan oleh seorang Muslim
60) adalah:
Kita mengenal Allah dengan nama dan juga sifat tersebut. Menetapkan nama dan juga sifat tersebut sebagaimana datangnya,
sesuai dengan keagungan dan kebesaran Allah, tanpa menyerupakan
✓Kita mengenal Allah sebagai Dzat Yang Maha Penyayang karena
dengan selainnya dan tanpa mentakwil nama dan juga sifat tersebut.
Dia adalah Ar Rahman, Ar Rahim.
✓Kita mengenal Allah sebagai Dzat Yang Maha Pengampun karena
Dia adalah Al-Ghafur, dan seterusnya. Dengan demikian kita sudah menyelesaikan Silsilah Ilmiyyah yang
Allah juga mengabarkan di dalam Al-Quran bahwa di antara sifat ke-2 tentang Mengenal Allah dan insya Allah akan kita lanjutkan
Allah adalah: dengan Silsilah Ilmiyyah berikutnya, yaitu Silsilah Ilmiyyah yang ke-
• beristiwa’ di atas ‘Arsy 3 tentang Mengenal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
• bahwa Allah memiliki dua tangan
• bahwa Allah berada di atas
HSI Silsilah 3 Mengenal Rasulullah – Halaqah 1 Pentingnya Allah Subhānahu wa Ta’āla telah mengutus Beliau shallallāhu ‘alayhi
Mengenal Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam wa sallam kepada kita dengan membawa 4 perkara:
1. Membawa perintah dari Allah supaya kita jalankan.
Halaqah yang pertama dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallahu
2. Membawa larangan dari Allah Subhānahu wa Ta’āla supaya kita
‘alayhi wa sallam adalah tentang “Pentingnya Mengenal Beliau
jauhi.
Shallallahu ‘alayhi wa sallam”.
3. Membawa berita dari Allah Subhānahu wa Ta’āla supaya kita
Pertanyaan yang ke-2 yang setiap kita akan ditanya di alam kubur
benarkan.
adalah tentang “Siapa Nabimu?”.
4. Membawa tata cara ibadah dari Allah Subhānahu wa Ta’āla
supaya kita beribadah kepada Allah dengan cara tersebut.
Wajib atas setiap Muslim dan Muslimah untuk mengenal Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa sallam.
Kalau kita mena’ati Beliau di dalam 4 perkara ini, berarti kita pada
hakekatnya telah menaati Allah.
Beliau adalah:
• Muhammad Ibnu ‘Abdillah Ibnu ‘Abdil Muththalib.
Karena perintah, larangan, berita, dan cara ibadah adalah dari Allah
• Termasuk keturunan Nabi Ismail bin Ibrahim ‘alayhimassalam.
Subhānahu wa Ta’āla.
• Beliau lahir di Mekkah.
Sedangkan tugas Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam hanyalah
• Diutus menjadi Nabi yang terakhir ketika berumur 40 tahun,
sekedar menyampaikan kepada kita.
kemudian menyampaikan risalah Allah Subhānahu wa Ta’āla selama
23 tahun.
• Meninggal di kota Madinah setelah Allah Subhānahu wa Ta’āla
menyempurnakan agama ini bagi Beliau dan juga umatnya.
“Barangsiapa yang menta’ati Rasul, maka sungguh dia telah mentaati
Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa sallam tidaklah Allah.” (QS An Nisa: 80)
cukup hanya mengenal nama dan nasab Beliau, atau menghapal
keluarga dan shahabat Beliau.
Dan pada halaqah-halaqah selanjutnya, insya Allah akan kita bahas
satu per satu dari perkara di atas.
Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa sallam adalah
⑴ Mengenal tugas Beliau sebagai seorang utusan Allah Subhānahu
wa Ta’āla kepada kita.
Halaqah yang ke-2 dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallāhu Shalat rawatib
‘alayhi wa sallam adalah “Mengenal Beliau Sebagai Seorang Rasul Shalat dhuha
yang Diantara Tugasnya Adalah Membawa Perintah dari Allah Puasa Senin dan Kamis
Subhānahu wa Ta’āla”. Puasa Nabi Dawud
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebagai seorang utusan, Dan juga amalan-amalan sunnah yang lain.
membawa perintah-perintah dari Allah. Kita kerjakan perintah-perintah tersebut sesuai dengan
Beliau sampaikan perintah-perintah tersebut kepada kita supaya kita kemampuan kita.
jalankan sesuai dengan kemampuan kita. Bila kita tidak mampu shalat wajib dengan berdiri, maka kita
Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda: duduk.
Apabila seseorang tidak mampu melaksanakan sholat berjama’ah
di masjid karena sakit, maka silakan dia melaksanakan shalat
tersebut di rumahnya.
“Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian maka hendaklah Apabila seseorang tidak mampu berpuasa Ramadhan karena sakit
kalian kerjakan sesuai dengan kemampuan kalian”. (HR Muslim) atau bepergian, maka bisa dia ganti pada hari-hari yang lain.
Orang yang tidak mampu shalat malam 11 raka’at, maka dia bisa
shalat malam lebih sedikit dari itu.
Dan perintah Allah Subhānahu wa Ta’āla ada 2 macam:
Demikian pula orang yang tidak mampu berpuasa Nabi Dawud
⑴ Wajib dan ⑵ Sunnah (dianjurkan) ‘alayhissalām, maka bisa berpuasa dengan puasa yang lebih ringan
WAJIB dari itu.
Amalan yang wajib apabila kita tinggalkan maka berdosa, seperti:
• Shalat 5 waktu Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla tidaklah memerintah kita dengan
• Berpuasa Ramadhan sebuah perintah kecuali di dalam perintah tersebut ada hikmah dan
• Haji bagi yang wajib juga kebaikan bagi kita semua.
• Memakai hijab bagi wanita
• dan lain-lain.
HARAM
Larangan yang haram apabila dikerjakan maka berdosa, seperti:
• Berzina
• Membunuh tanpa haq
• Riba
• Berdusta
• Ghibah (membicarakan orang lain)
• Sihir
• Perdukunan
• Minum minuman keras dan lain-lain.
HSI Silsilah 3 Mengenal Rasulullah – Halaqah 4 Mengenal Beliau Akal yang sehat tidak akan bertentangan dengan dalil yang shahih.
Sebagai Seorang Rasul yang Diantara Tugasnya Adalah Membawa Apabila dalil yang shahih sepertinya tidak masuk akal, maka
Berita dari Allah Subhānahu wa Ta’āla ketahuilah bahwasanya kekurangan ada di dalam akal kita yang
memang sangat terbatas, bukan pada dalil.
Halaqah yang ke-4 dari Silsilah Mengenal Rasulullah shallallāhu
‘alayhi wa sallam yaitu “Mengenal Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa
sallam Sebagai Seorang Rasul yang Diantara Tugasnya Adalah Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam dikenal oleh kaumnya
Membawa Berita Dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla”. sebagai orang yang jujur semenjak sebelum Beliau diutus menjadi
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebagai seorang utusan, nabi.
diantara tugasnya adalah membawa berita-berita dari Allah.
Baik berita di masa lalu, seperti kisah-kisah para Nabi & umat-umat Tidak pernah Beliau sekalipun berdusta,
terdahulu maupun berita di masa yang akan datang, seperti kejadian – baik kepada anak kecil, sebaya maupun kepada orang tua.
setelah mati dan kejadian-kejadian di hari akhir. – baik ketika bercanda maupun dalam keadaan sungguh-sungguh.
Kewajiban kita sebagai seorang yang beriman adalah membenarkan
berita-berita tersebut, bila memang dalilnya shahih. Apabila Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam tidak berani untuk
berdusta atas nama Beliau dan juga atas nama manusia, maka
Allah berfirman, bagaimana Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam berani berdusta atas
nama Allah Subhānahu wa Ta’āla Rabbul ‘Alamin?
Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada
halaqah yang selanjutnya.
⑵ Syahadat Muhammad Rasulullah. Berkata murid-murid Nabi ‘Isa ‘Alaihissalām kepada beliau;
Syahadat laa ilaaha illallaah artinya adalah persaksian bahwa tidak
ada sesembahan yang berhak disembah dan diibadahi kecuali Allah.
Orang yang sudah mengucapkan laa ilaaha illallaah kemudian “Dan saksikanlah bahwasanya kami adalah orang-orang Islam.” (QS
menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah, maka berarti dia: ‘Ali ‘Imran: 52)
⑴ Belum memahami makna Islam, atau
Nabi Musa ‘Alaihissalām, beliau pernah berkata kepada kaumnya;
⑵ Memahami akan tetapi melanggarnya.
Dan keduanya adalah musibah. “Maka hendaklah kalian hanya bertawakal kepada Allah kalau kalian
Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla memudahkan kita semua dan benar-benar orang Islam.” (QS Yunus: 84)
orang-orang yang kita cintai untuk memahami agama Islam ini.
Di dalam suratnya, Nabi Sulaiman ‘Alaihissalām berkata kepada Ratu HSI Silsilah 4 Mengenal Agama Islam- Halaqah 3 Apa yang
Balqis dan juga para pengikutnya; Membedakan Diantara Para Nabi?
“Para Nabi adalah saudara sebapak, ibu-ibu mereka berbeda dan Yang dimaksud dengan “ibu-ibu mereka berbeda” adalah syari’at
agama mereka satu.” (HR Bukhari dan Muslim) mereka berbeda.
Shalat dan zakat telah disyariatkan kepada umat sebelum Nabi
Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
dihalalkan bagiku rampasan perang dan tidak dihalalkan bagi
Allah Subhānahu Wa Ta’āla berfirman tentang Nabi Ismail: seorangpun sebelumku.” (HR Bukhari dan Muslim)
HSI 4 | Halaqoh 04 – keutamaan Syari’at Islam yang dibawa Nabi
Muhammad shallallaahu ’alayhi wa sallam
“Dan dahulu Ismail menyuruh keluarganya untuk shalat dan juga Islam yang dibawa oleh Nabi kita Muhammad Shallallāhu ‘Alayhi wa
zakat.” (QS Maryam: 55) Sallam memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki syari’at
sebelumnya, di antaranya :
Nabi Isa ‘alayhissalām, beliau berkata :
⑴ SYARI’AT BELIAU SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA
SALLAM ADALAH UNTUK SELURUH UMAT MANUSIA.
“Dan Allah Subhānahu Wa Ta’āla telah berwasiat kepadaku untuk
shalat dan juga zakat selama aku masih hidup.” (QS Maryam: 31) Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
Demikian pula rampasan perang diharamkan bagi umat-umat Wajib bagi setiap orang yang mendengar diutusnya Rasūlullāh
sebelum kita dan dihalalkan bagi kita. shallallāhu ‘alayhi wa sallam untuk beriman dengan Beliau.
Barangsiapa yang tidak beriman dengan Nabi Muhammad
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda: Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam setelah diutusnya Beliau maka dia
kafir, meskipun dia mengaku mengikuti syariat seorang Nabi sebelum
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :
“Dan telah dijadikan bagiku tanah ini (bumi ini) sebagai masjid dan
juga alat untuk bersuci. Maka siapa saja di antara umatku yang
mendapatkan waktu shalat, maka hendaklah dia shalat. Dan telah
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangannya, tidaklah Oleh karena itu seorang Muslim hendaknya bersyukur atas nikmat
mendengar tentang diriku seorang pun dari ummat ini baik Yahudi hidayah kepada Islam ini ketika banyak manusia yang tidak
maupun Nashrani kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan mendapatkannya.
apa yang aku bawa kecuali dia termasuk penduduk neraka.” (HR.
Muslim)
“Sesungguhnya dia adalah Jibril yang datang kepada kalian Mereka berkata diawal mereka masuk Islam bahwa mereka telah
mengajarkan kepada kalian agama kalian ” sampai derajat keimanan maka merekapun diperintahkan untuk
mengatakan kami telah Islam karena hakekat keimanan belum
Didalam hadist ini disebutkan tiga tingkatan didalam agama yaitu: masuk didalam hati – hati mereka dan masing – masing dari tiga
Islam tingkatan tersebut memiliki rukun. Yang dimaksud dengan rukun
Iman adalah yang terpenting atau terkuat dari sesuatu.
dan Ihsan.
Iman lebih tinggi daripada Islām dan Ihsan lebih tinggi daripada
Iman. Islam berkaitan dengan amalan dhahir sedangkan Iman
berkaitan dengan amalan batin, adapun Ihsan maka dia adalah
puncak dari amalan dhahir dan batin.
Orang yang sampai derajat Ihsan berarti dia telah mencapai derajat
⇒ Barang siapa yang mengingkari kewajiban shalat maka dia adalah
kafir.
⇒ Barang siapa yang meninggalkannya karena malas padahal
mengakui kewajiban tersebut maka dia berada dalam bahaya yang
besar karena para ulama berselisih tentang kekafiran orang tersebut.
Halaqah yang ke-6 dari Silsilah 04 Mengenal Agama Islam
adalah tentang “Arkānul Islām (Rukun-Rukun Islam)”. ■ RUKUN KETIGA | Membayar zakat.
Syari’at islam yang dibawa oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa • Hukumnya adalah wajib sebagaimana shalat lima waktu.
sallam terdiri dari amalan yang zhahir dan juga amalan yang batin. • Hukumnya juga wajib bagi orang yang terpenuhi syarat-syarat
wajibnya.
Amalan zhahir yang paling penting adalah Rukun Islam yang Dan hikmahnya adalah membersihkan jiwa dan juga harta seseorang.
jumlahnya ada 5, yang tercantum dalam sabda Nabi shallallāhu
‘alayhi wa sallam : ■ RUKUN KEEMPAT | Berpuasa di bulan Ramadhān.
Wajib bagi seorang Muslim yang:
✓Dewasa
“Islam adalah engkau bersyahadat lā ilāha illallāh dan bahwasanya ✓Berakal
Muhammad Rasūlullāh dan mendirikan shalat, membayar zakat, ✓Memiliki kemampuan
berpuasa di bulan Ramadhan dan melakukan haji apabila engkau ✓Tidak ada penghalang seperti haid dan juga nifas.
mampu menuju ke sana.” (HR Muslim)
■ RUKUN KELIMA | Menunaikan ibadah haji.
■ RUKUN PERTAMA | Persaksian bahwa tidak ada sesembahan
yang berhak disembah kecuali Allāh dan bahwasanya Muhammad Hukumnya wajib 1 kali dilakukan seumur hidup bagi orang yang
adalah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam. mampu pergi ke sana.
⇒ Dan maknanya telah diterangkan dalam Silsilah 1 sampai 3.
Dan seorang Muslim dan juga Muslimah hendaknya memberikan
■ RUKUN KEDUA | Mendirikan shalat lima waktu. perhatian yang besar kepada Rukun Islam ini.
Dan hukumnya adalah waji bagi setiap Muslim yang dewasa dan
berakal.
Adalah:
✓Beriman bahwa kitab-kitab tersebut berasal dari Allāh Subhānahu
wa Ta’āla berisi petunjuk bagi manusia.
✓Beriman dengan sebagian nama-nama dari kitab-kitab yang sudah
Allāh turunkan seperti shuhūf Ibrāhīm, Zabur, Taurāt, Injīl dan juga
Al Qurān.
Halaqah yang ke-7 dari Silsilah 04 Mengenal Agama Islam
adalah tentang “Arkānul Īmān (Rukun-Rukun Iman)”. ■ RUKUN IMAN KE-4 | Beriman kepada para Rasul.
Amalan bathin yang paling penting dalam syariat islam yang dibawa Adalah:
oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah Rukun Kman ✓Beriman bahwa kerasulan adalah pilihan semata dari Allāh.
yang jumlahnya ada enam, sebagaimana sabda Nabi shallallāhu ✓Beriman bahwasanya para Rasul adalah sebaik-baik manusia.
‘alayhi wa sallam ketika Beliau ditanya tentang “Apa itu iman?” : ✓Beriman dengan beberapa kekhususan para Rasul
✓Beriman bahwasanya dakwah mereka satu dan lain-lain.
Ihsan adalah tingkatan didalam agama yang paling tinggi. “dan tidaklah kamu dalam sebuah keadaan dan tidaklah kamu
Secara bahasa Ihsan adalah berbuat sebaik mungkin ketika melakukan membaca Al Qur’an dan tidaklah kalian mengamalkan sebuah amalan
sesuatu. kecuali Kami mengetahuinya, ketika kalian mengamalkan nya dan
Adapun secara syariat maka maknanya adalah memperbaiki amal dan tidak ada yang luput dari Rabb mu sesuatu sebesar zarah pun dibumi
ibadah kepada Allāh karena dia merasa diawasi dan dilihat oleh Allāh maupun dilangit & tidak ada sesuatu yang lebih daripada itu dan tidak
Subhānahu wa Ta’āla. lebih besar kecuali ada didalam kitab yang jelas”. [QS Yunus 61]