Madrasah Diniyah wujud dari pendidikan keagamaan Islam yang memiliki peran dan fungsi mencetak
generasi yang berilmu, beriman, bertakwa dan berakhlaqul karimah. Keberadaan Madarasah Diniyah sejauh ini
memberikan peran yang sangat signifikan terutama dalam pembentukan karakter bangsa. Sebagai lembaga
pendidikan keagamaan Islam, Madrasah Diniyah dalam perkembangannya cukup menjadi perhatian masyarakat dan
pemerintah, mengingat derasnya arus globalisasi yang berimbas pada kebebasan informasi dan akulturasi budaya
yang tidak jarang berdampak negative terhadap tumbuh kembang generasi bangsa, untuk itu maka keharusan
memperkuat peran, fungsi, dan posisi lembaga pendidikan karakter seperti madrasah diniyah menjadi sangat
penting
Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah (PP)
nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan, dan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 13
tahun 2014 tentang Pendidikan Keagaman Islam merupakan fakta keseriusan pemerintah dalam melihat madrasah
diniyah sebagai penyempurna dari tujuan pendidikan nasional.
Ada banyak faktor yang melatar belakangi munculnya berbagai regulasi terkait dengan pendidikan diniyah,
namun yang paling mendasar adalah perlunya kembali membangun karakter bangsa dan mengembalikan marwah
Indonesia sebagai bangsa yang beradab dan berketuhanan, yang pada dewasa ini mengalami pembelokan nilai
luhur dan budaya.
Lebih lanjut dari itu adalah bagaimana membangun upaya meningkatkan peran, fungsi, dan posisi
Madrasah Diniyah kedepan, tanpa meninggalkan kapasitasnya sebagai lembaga pendidikan yang berorientasi pada
tafaqquh fiddin.
Salah satu bentuk upaya penguatan eksistensi madrasah diniyah adalah dengan membangun sinergi
kelembagaan antar madrasah diniyah melalui pengembangan potensi santri. Dan untuk tujuan tersebut kegiatan
Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (PORSADIN) diselenggarakan sekaligus merupakan wujud komitmen dari
perencanaan dan pelaksanaan program organisasi yang telah berjalan selama ini. Semoga kegiatan PORSADIN ini
berdampak pada peningkatan kelembagaan dan sumberdaya madrasah diniyah, serta menjadikan madrasah diniyah
lebih berperan secara kaaffah.
Akhirnya saya ucapkan selamat ber-musabaqah dalam kerangka fastabiqul khoirat semoga sukses dan kita
semua di ridloi oleh Allah Subahana wa Ta’ala. Amin.
A. Nama Kegiatan:
Pekan Olah Raga dan Seni Antar Diniyah (PORSADIN) Tingkat Nasional Ke-4 Tahun 2019
B. Penyelenggara:
Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPP – FKDT)
C. Bentuk Kegiatan:
Perlombaan / Musabaqah.
D. Tema Kegiatan:
“Bersama Madrasah Diniyah Membina Karakter Bangsa / Membangun Generasi Beraswaja ”
E. Latar Belakang
Madrasah Diniyah Takmiliyah berperan sangat penting dalam membangun karakter Bangsa.
Madrasah Diniyah Takmiliyah sebagai lembaga pendidikan keagamaan Islam di harapkan mampu untuk
mempertahankan eksistensiya di tengah kemajemukan dan kemajuan budaya. Oleh karena itu maka
perlu adanya upanya strategis dalam membangun sinergi antar Madrasah Diniyah Takmiliyah.
Fenomena tersebut haruslah kita tangkap dan disikapi secara posistif oleh semua pihak, paling
tidak hal tersebut menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat terhadap pendidikan agama masih cukup
tinggi. Menariknya lagi bahwa fakta perkembangan Madrasah Diniyah Takmiliyah pada saat ini tidak
saja terjadi di ruang lingkup pedesaan, akan tetapi telah menjamah dihampir seluruh perkotaan.
Transformasi kesadaran pentingnya agama yang terjadi tentunya sangat menggembirakan umat Islam
secara umum, karena dengan demikian akses untuk mendapatkan pengetahuan agama tidak lagi
menjadi milik masyarakat daerah pedesaan, akan tetapi juga dapat dinikmati oleh masyarakat
perkotaan.
Jika melihat sejarahnya, memang kekuatan dan sumber nilai-nilai agama biasanya sangat terjadi
dan menyebar pada komunitas pedesaan, yang secara kultur memiliki kedekatan sejarah dengan
perkembangan Islam Nusantara, dan secara geografis jauh dari akulturasi budaya. Namun seiring
dengan berjalannya waktu, pendidikan diniyah saat ini telah banyak tumbuh dan berkembang di semua
lapisan masyarakat, mulai dari sekedar bentuk komunitas kajian agama Islam, pendidikan masjid,
suarau atau sejenisnya, dan juga dalam bentuk Madrasah Diniyah Takmiliyah yang saat ini mulai sangat
diperhatikan keberadaannya oleh pemerintah karena peran dang fungsinya yang cukup strategis dan
efektif dalam membangun karakter bangsa dan menjadi Penyempurna Pendidikan Nasional.
Fakta tersebut menjadikan upaya yang berkelanjutan untuk menjadikan Madrasah Diniyah
Takmiliyah tetap eksis dan berperan lebih konprehensif tanpa meninggalkan kapasitasnya. Salah
satunya adalah dengan Kegiatan Pekan Olah Raga dan Seni Santri Diniyah Takmiliyah (PORSADIN)
yang didasarkan pada kaidah “Al Aqlu Salim fi Jismi Salim”.
F. Dasar
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
H. Sasaran
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan PORSADIN adalah santri, lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah, dan
pihak-pihak terkait.
A. Bidang Lomba
No. Jumlah Pesertadan Jumlah Ket
Bidang Lomba Official
Putra Putri Official
1. Tahfidz Juz Amma 1 1 2 4
2. MQK Safinatunnaja 1 1 2 4
3. Cerdas Cermat Diniyah 3 1 4
4. Pidato Bahasa Indonesia 1 1 2 4
5. Pidato Bahasa Arab 1 1 2 4
6. MTQ 1 1 2 4
7. Murotal Wal Imla’ 1 1 2 4
8. Kaligrafi 1 1 2 4
9. Puisi Islami 1 1 2 4
10. Lari Sprint 1 1 2 4
11. Bulu Tangkis 1 1 2 4
12. Tenis Meja 1 1 2 4
Ketua Kafilah 1
Jumlah Delegasi Per Provinsi 49
TOTAL Delegasi 33 Provinsi 1.617
b. Lomba CCD dilakukan di dua lokasi, Pool A: 18 regu, dan Pool B: 15 Regu.
c. Cerdas cermat dilakukan dengan 3 tahap; yaitu babak penyisihan, semi final dan final.
d. Setiap penampilan terdiri dari 5 atau 6 regu, dan pemenang pertama maju ke babak berikutnya.
e. Setiap penampilan terdiri dari dua babak yaitu babak pertama masingmasing regu mendapatkan 10
soal wajib dan babak kedua adalah babak rebutan 10 pertanyaan untuk semua regu.
f. Setiap soal pada babak pertama (soal wajib) tidak bisa dijawab oleh regu yang bersangkutan maka
nilainya nol dan tidak diperebutkan
g. Penilaian dilakukan oleh dewan hakim dan bagi jawaban yang benar diberi nilai 100 dan yang salah
0
h. Pada babak rebutan apabila menjawab salah maka nilai dikurangi 50.
i. Apabila terjadi kesamaan nilai maka diberikan satu soal rebutan untuk menentukan pemenang.
8. Kaligrafi
a. Materi lomba adalah:
Materi disediakan panitia berdasarkan maqro’ dari salah satu surat (Al-Falaq, Al-Nasr, Al-Lahab)
b. Aspek yang dinilai adalah sebagai berikut:
9. Puisi Islami
a. Tema puisi adalah :
1) Ketauhidan
2) Pendidikan Islam
3) Cinta Tanah Air
b. Kriteria penilaian adalah :
1) Penampilan:
a. Adab
b. Mimik
c. Intonasi
2) Penghayatan
3) Artikulasi (pelafalan)
c. Tahapan lomba:
1) Peserta membacakan satu teks puisi yang disediakan panitia
2) Peserta yang tidak dapat meneruskan lomba dianggap telah selesai.
d. Waktu yang disediakan 10 menit
e. Ketentuan lain dibicarakan pada pelaksanaan technical meeting.
2. Penghargaan
a. Panitia Pelaksana memberikan sertifikat penghargaan kepada Pemenang dan Peserta lomba.
b. Penghargaan kepada juara I, II, dan III berupa Tropi dan dana Pembinaan.
c. Penghargaan Kepada juara harapan I, II, dan III hanya berupa tropi.
d. Piala untuk Juara Umum I, II, dan III PORSADIN Tingkat Nasional Ke-4 Tahun 2019 merupakan
Piala Tetap.
B. Pendaftaran
1. Pendaftaran Peserta :
a. Pendaftaran peserta paling lambat dilakukan pada tanggal 1 Juli 2019.
b. Pendaftaran peserta dilakukan secara on line via email ke alamat :
porsadinnasional4@gmail.com dengan melampirkan scan :
1) Formulir pendaftaran
2) Akta kelahiran
3) Raport Madrasah Diniyah Takmiliyah Ula/Awwaliyah yang dilegalisir (Asli diperlihatkan saat
daftar ulang) dan/atau surat keterangan dari kepala madin bersangkutan bermaterai 6.000.
4) Raport Sekolah Formal yang dilegalisir.
5) Foto berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak 4 lembar
6) Rekomendasi dari DPW FKDT dan/atau Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi masing-masing.
c. Setiap Kafilah wajib melakukan daftar ulang peserta pada tanggal 1 Agustus 2019 pukul 08.00 –
15.00 WIB dengan mengumpulkan persyaratan sebagaimana tercantum pada point b.
d. Persyaratan peserta sebagaimana dimaksud diatas berlaku juga bagi peserta pengganti (apabila
terjadi penggantian peserta).
e. Dalam hal penggantian peserta maksimal dilaporkan/dilakukan 1 minggu sebelum pelaksanaan
lomba.
f. Setiap Peserta wajib melakukan daftar ulang lomba sebelum perlombaan dimulai
2. Jumlah Peserta
Jumlah peserta, official dan Ketua Kontingen PORSADIN Tingkat Nasional Ke4 keseluruhan
berjumlah 1.617 orang dari 33 Provinsi . dan masingmasing utusan Provinsi maksimal sebanyak
49 orang.
D. Sanksi
1. Peserta yang tidak memenuhi persyaratan tidak diperbolehkan tampil.
2. Peserta yang diketahui menggunakan dokumen palsu, baik sebelum dan sesudah kegiatan porsadin
maka akan dicabut haknya sebagai peserta dan haknya sebagia Juara jika yang bersangkutan
adalah pemenang lomba.
E. Protes
1. Protes dapat diajukan setelah hasil pertandingan / perlombaan selesai sesuai dengan ketentuan
masing-masing cabang lomba.
2. Pengajuan protes hanya ditujukan kepada masing-masing Penanggungjawab Lomba.
3. Protes diajukan secara tertulis kepada penanggungjawab lomba paling lambat 15 menit setelah
penanggungjawab lomba melaporkan kepada panitia (yang diprotes selesai dan disertai surat resmi.)
4. Apabila terjadi ketidaksesuaian dalam pelaksanaan lomba maka official dapat mengajukan protes
melalui penanggungjawab lomba pada saat lomba berlangsung.
5. Protes yang tidak sesuai dengan ketetapan Dewan Hakim dapat ditolak, kecuali terdapat bukti
sebaliknya.
F. Ketentuan Lain-Lain
1. Seluruh Kafilah diwajibkan hadir di lokasi lomba pada tanggal 31 Juli 2019
2. Kafilah yang telah tiba dilokasi pelaksanaan PORSADIN Tingkat Nasional Ke-4 segera menghubungi
Panitia di Sekretariat PROVINSI BANGKA BELITUNG dengan Contact Person:
a. Ketua DPW-FKDT Provinsi Bangka
Belitung (Alhizroh; HP: 081 367946963)
b. Sekretaris DPW-FKDT Provinsi Bangka
Belitung (Poni Auri; HP: 081 377772208)
3. Peserta lomba wajib mengenakan Batik Santri FKDT Nasional dan Bawahan Sarung pada saat
pembukaan acara.
4. Peserta lomba wajib memakai pakaian Islami (menutup aurat) pada saat lomba.
B. Panitera
1. Panitera adalah perangkat perhakiman yang bertugas membantu Dewan Hakim dalam
menyelenggarakan administrasi lomba meliputi daftar ulang peserta lomba, memanggil peserta, dan
menghitung/merekap hasil penilaian lomba
2. Mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan penilaian lomba.
3. Hasil penilaian diberikan kepada penanggungjawab lomba.
4. Tiap lomba maksimal terdiri dari 2 orang Panitera
5. Panitera ditentukan oleh penanggungjawab lomba.
Demikian Petunjuk Teknis Kegiatan PORSADIN Tingkat Nasional Ke-4 Tahun 2019 ini dibuat sebagai
acuan dalam pelaksanaan lomba. Dan hal-hal yang belum tercantum dalam petunjuk teknis ini, terutama
menyangkut teknis pelaksanaan akan ditentukan kemudian pada saat technical meeting.
Di Tetapkan di : Bogor
Pada tanggal : 22 September 2019
Ketua Panitia
PORSADIN TINGKAT NASIONAL IV
H. Mahfudz, S.Pd.I.
JADWAL PELAKSANAAN
PORSADIN TINGKAT NASIONAL KE - 4
01 – 04 Agustus 2019
Kamis, 01 Agustus
2019
1 Kedatangan Kafilah 08.00 – 18.00
2 Registrasi Ulang 08.00 – 18.00 Sekretariat
3 Verifikasi Data Peserta 08.00 – 18.00 Panitia
4 Technical Meeting 20.00 – 22.00
Jum’at, 02 Agustus 2019
1 Pelantikan & 07.30 – 08.30 DPP FKDT
Pengukuhan Dewan
2 Hakim Lokasi
Ta’ruf Kafilah 08.30 – 11.00 Pembukaan
PORSADIN
3 Pembukaan Lokasi
PORSADIN Tingkat 08.30 – 11.00 Pembukaan
Nasional
Ke-4 PORSADIN
4 Pelaksanaan Lomba 13.00 – 17.00 TempatMenyusul
Pengurus
5 Halaqoh Nasional 20.00 – 22.00 FKDT & Guru
Madin
Sabtu, 03 Agustus 2019
1 Pelaksanaan Lomba 07.30 – Selesai TempatMenyusul
a. Putra/Putri
a. Putra
b. Putri
4 Pidato Bhs. Indonesia
a. Putra
b. Putri
5 Kaligrafi
a. Putra
b. Putri
6 Murotal Wal Imla’
a. Putra
b. Putri
7 Bulu Tangkis
a. Putra
b. Putri
8 Puisi Islami
a. Putra
b. Putri
9 Musabaqoh Tilawatil Quran
a. Putra
a. Putra
b. Putri
12 Lari
a. Putra
b. Putri
26 Sulawesi Barat
27 Sulawesi Tengah
28 Sulawesi Utara
29 Sulawesi Tenggara
30 Sulawesi Selatan
31 Maluku Utara
32 Maluku
33 Papua Barat
34 Papua
1 Tahfidz Juz 30
a. Putra
b. Putri
2 Cerdas Cermat Diniyah
a. Putra/Putri
a. Putra
b. Putri
12 Lari
a. Putra
b. Putri
SUSUNAN PANITIA
PEKAN OLAHRAGA DAN SENI ANTAR DINIYAH (PORSADIN)
TINGKAT NASIONAL KE IV TAHUN 2019
Organizing Committee
Ketua : H. Mahfuzd
Wakil Ketua 1 : Ishak
Wakil Ketua 2 : Al Hizroh (Ex Officio)
Bendahara : Fauziyah
Wakil Bendahara : Hj.Nurmala (Ex Officio)
Advokasi : 1.Sumitro
2.H. Fathurranji
3.Asep Eli Gunawan
Penanggung Jawab :
I. Bidang Acara
Koordinator : H.Asikin
Anggota :
Tuhan, lihatlah betapa kaum beragama negeri ini mereka tak mau
kalah dengan kaum beragama lain di negeri-negeri lain, demi
mendapatkan ridha Mu mereka rela mengorbankan saudara-
saudara mereka untuk berebut tempat terdekat di sisi Mu mereka
bahkan tega menyodok dan menikam hamba-hamba Mu sendiri
demi memperoleh rahmat Mu mereka memaafkan kesalahan dan
mendiamkan kemungkaran bahkan mendukung kelaliman untuk
membuktikan keluhuran budi mereka terhadap setanpun mereka
tak pernah berburuk sangka
Tuhan, lihatlah betapa baik kaum beragama negeri ini mereka terus
membuatkan Mu rumah-rumah mewah di antara gedung-gedung kota
hingga tengah-tengah sawah dengan kubah-kubah megah dan
menara-menara menjulang untuk meneriakkan nama Mu
menambah segan dan keder hamba-hamba kecil Mu yang ingin
sowan kepada Mu nama Mu mereka nyanyikan dalam acara hiburan
hingga pesta agung kenegaraan mereka merasa begitu dekat dengan
Mu hingga masing-masing merasa berhak mewakili Mu yang memiliki
kelebihan harta membuktikan kedekatannya dengan harta yang
Engkau berikan yang memiliki kelebihan kekuasaan membuktikan
kedekatannya dengan kekuasaan yang Engkau limpahkan yang
memiliki kelebihan ilmu membuktikan kedekatannya dengan ilmu yang
Engkau karuniakan mereka yang Engkau anugerahi kekuatan
seringkali bahkan merasa diri Engkau sendiri mereka bukan saja
ikut menentukan ibadah tapi juga menetapkan siapa ke sorga
siapa ke neraka mereka sakralkan pendapat mereka dan
mereka akbarkan semua yang mereka lakukan hingga takbir dan
ikrar mereka yang kosong bagai perut bedug
Tuhanku, Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintai-Mu ...
Lembar demi lembar kitab kupelajari ...
Untai demi kata kata para ustadz kuresapi ...
Tentang para para Nabi.
Tentang Anda para sahabat.
Tentang mahabbah para sufi.
Tentang kerinduan para syuhada.
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam.
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan…
Tapi Ya Rabbi,
Berbilang detik, menit, jam, hari, bulan dan kemudian tahun ... Aku berusaha
mencintai-mu dengan cinta yang paling utama, tapi… Aku masih juga tidak
menemukan cinta tertinggi untuk-Mu ...
Aku makin merasakan gelisahku membadai…
Dalam cita yang mengawang.
Sedang kakiku lipat, tiada menjejak bumi ...
Sampai aku terhempas dalam jurang
Dan kegelapan ...
Wahai Illahi,
Kemudian berbilang detik, minit, selai, hari, bulan dan tahun berlalu… Aku masih
merangkai, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali.
Menatap, memohon dan menghiba-Mu ...
Ya Illahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu
Dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al Musthafa.
JUKNIS PORSADIN NASIONAL KE‐4 Hal
29
Kerana itu izinkan aku mencintai-Mu
Melalui keluh kesah pengaduanku pada-Mu
Atas derita batin dan jasadku Atas sakit
dan ketakutanku.
Ya Rabbii,
Aku tak sanggup mencintai-Mu seperti Abu Bakar,
yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan Engkau dan Rasul-Mu bagi diri dan
keluarga.
Atau layaknya Umar yang menyerahkan separuh harta demi jihad.
Atau Usman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan din-Mu. Izinkan aku
mencintai-Mu, melalui seringgit-dua yang dilakukan pada tangan-tangan kecil di
perempatan jalan, pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di tepi jambatan.
Pada makanan-makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.
Ya Illahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu
Dengan khusyuknya sholat shalat shahabat Nabi-Mu hingga tiada terasa anak panah musuh
menujah di soal. Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cinta-Mu,
dalam sholat yang coba kudirikan terbata-bata, meskipun kadang-kadang melayang ke
berbagaiisasi dunia.
Ya Rabbii,
Aku tak bisa beribadah ala para sufi dan rahib, yang membaktikan segalanya
malam untuk bercinta dengan-Mu.
Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam satu-dua rakaat lailku.
Dalam satu dua sunnah nafilah-Mu.
Dalam desah nafas kepasrange tidurku.
Allahu Kariim,
Aku tak sanggup mencintai-Mu di atas segalanya, bagai Ibrahim yang
rela menyerahkan putra dan zaujahnya, dan patuh Dihargai pemuda biji
gelap.
Maka izinkanlah aku mencintai-Mu di dalam segalanya. Izinkan aku
mencintai-Mu dengan mencintai keluargaku, dengan mencintai
sahabat-sahabatku, dengan mencintai manusia dan alam semesta.
aku ingin seperti santri berbaju putih yang tiba-tiba datang menghadapmu duduk
menyentuhkan kedua telapak tangannya di atas paha-pahamu muliamu lalu aku akan bertanya
ya rasulallah tentang islamku ya rasulallah tentang imanku ya rasulallah tentang ihsanku ya
rasulallah mulut dan hatiku bersaksi tiada tuhan selain allah dan engkau ya rasul utusan allah
tapi kusembah juga diriku astaghfirullah dan risalahmu hanya kubaca bagai sejarah ya
rasulallah setiap saat jasadku salat setiap kali tubuhku bersimpuh diriku jua yang kuingat setiap
saat kubaca salawat setiap kali tak lupa kubaca salam
assalamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh salam
kepadamu wahai nabi juga rahmat dan berkat allah tapi tak pernah kusadari
apakah di hadapanku kau menjawab salamku bahkan apakah aku
menyalamimu ya rasulallah ragaku berpuasa dan jiwaku kulepas bagai kuda
ya rasulallah sekali-kali kubayar zakat dengan niat dapat balasan kontan
dan berlipat ya rasulallah aku pernah naik haji sambil menaikkan gengsi ya
rasulallah, sudah islamkah aku? ya rasulallah aku percaya allah dan sifat-
sifatnya aku percaya
malaikat percaya kitab-kitab sucinya percaya nabi-
nabi utusannya aku percaya akherat percaya
qadla-kadarnya seperti yang kucatat dan kuhafal
dari ustad tapi aku tak tahu seberapa besar itu
mempengaruhi lakuku ya rasulallah, sudah
imankah aku?
ya rasulallah setiap kudengar panggilan aku
menghadap allah tapi apakah ia menjumpaiku
sedang wajah dan hatiku tak menentu ya
rasulallah, dapatkah aku berihsan?
ya rasulallah kuingin menatap meski sekejab wajahmu yang
elok mengerlap setelah sekian lama mataku hanya menangkap
gelap ya rasulallah
kuingin mereguk senyummu yang segar setelah
dahaga di padang kehidupan hambar hampir
membuatku terkapar ya rasulallah meski secercah,
teteskan padaku cahyamu
buat bekalku sekali lagi menghampirinya