Anda di halaman 1dari 13

RAGAM BAHASA

Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
variasi bahasa menurut
pemakaian, berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut
hubungan pembicara, kawan
bicara, dan orang yang
dibicarakan, serta menurut medium
pembicaraan.
4
01 TOPIK

02 HUBUNGAN PELAKU

03 MEDIUM PEMBICARA
Bahasa Formal
Ragam bahasa yang biasa digunakan dalam
lingkungan resmi, formal, dan kedinasan.
Bahasa
Nonformal
Digunakan dalam situasi yang tidak resmi,
dalam situasi yang santai.

Lisan
Bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa.

Tulis
Bahasa yang ditulis atau yang tercetak.
Ragam ini pun dapat berupa ragam tulis
yang standar dan nonstandard.
Ilmiah
Sarana verbal yang efektif, efisien, baik, dan
benar. Ragam ini digunakan untuk
mengomunikasikan proses kegiatan dan
hasil penalaran ilmiah.
Sastra
Mengutamakan unsur-unsur keindahan seni,
untuk mencapai tujuan dan efek tertentu, dan
dilakukan agar tercipta pencitraan di dalam
imajinasi pembaca. Sosial dan
Fungsional
Ragam yang dikaitkan dengan kesepakatan
Bahasa Bersama, lingkungan social yang lebih kecil,
Indonesia dan dikaitkan dengan profesi, Lembaga,
lingkungan kerja, dan hal lainnya.
yang Baik dan
Bahasa yang disesuaikan dengan situasi dan
Benar
kondisi pembicaraan. Lalu, bahasa yang
sesuai dengan kaidah tata bahasa.
7

Ciri-ciri Bahasa Keilmuan

Lugas, cermat, menghindari Mengutamakan informasi


ambiguitas.
Padat isi, bukan padat kata Gaya bahasanya tidak meluap-luap

Objektif Cenderung membakukan makna


kata
Tidak melibatkan perasaan Bisa muncul istilah-istilah khusus
dalam setiap bidang ilmu
8
Kecendekiaan

Lugas dan Jelas

Formal dan Objektif

Ringkas dan Padat

Konsisten
9

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar.
Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan
melalui kegiatan membaca. Masyarakat gemar
membaca dapat menambah pengetahuan dan
wawasan baru yang akan meningkatkan
kecerdasannya. Namun, saat ini minat baca
masyarakat Indonesia masih rendah
(Supadilah, 2012). Sejauh ini rendahnya minat baca
anak Indonesia terjadi karena tidak ada integrasi yang
nyata, jelas, dan tegas antara mata pelajaran yang
diberikan dan kewajiban siswa untuk membaca.
1
0

Pendidikan adalah institusi yang sangat


penting dalam mendidik remaja untuk jadi
penerus bangsa yang layak dan
sesungguhnya. Remaja sendiri adalah masa
dimana ia menempuh pendidikan yang serius
dalam jenjang formal. Dalam dunia
pendidikan, rasa malu juga di didik untuk
tercipta dan berkembang ke arah yang lebih
positif. Remaja diajarkan untuk merasa malu
ketika ia mau berbuat sesuatu hal yang tidak
benar sehingga enggan melakukannya. Rasa
malu inilah yang kadang menjadi kesadaran
dalam diri remaja yang belajar di sekolah
sehingga ia belajar tanpa meniru hasil kerja
orang lain atau menyontek.
1
Bagaimana mungkin seseorang memiliki
1
keinginan untuk mengurai kembali benang
yang tak terkirakan jumlahnya dalam
selembar saputangan yang telah ditenunnya
sendiri. Bagaimana mungkin seseorang bisa
mendadak terbebaskan dari jaringan benang
yang susun-bersusun, silang-menyilang,
timpa-menimpa dengan rapi di selembar
saputangan yang sudah bertahun-tahun
lamanya ditenun dengan sabar oleh jari-
jarinya sendiri oleh kesunyiannya sendiri oleh
ketabahannya sendiri oleh tarikan dan
hembusan napasnya sendiri oleh rintik waktu
dalam benaknya sendiri oleh kerinduannya
sendiri oleh penghayatannya sendiri tentang
hubungan-hubungan pelik antara perempuan
dan laki-laki yang tinggal di sebuah ruangan
kedap suara yang bernama kasih sayang.
Bagaimana mungkin.
1
2

PIKIRAN IMAJINASI PERASAAN

The Power of PowerPoint - thepopp.com

Anda mungkin juga menyukai