Anda di halaman 1dari 5

‫وﺣﺪﻩ ﻻ‬ َ ُ‫أﺷﻬﺪ أَ ْن ﻻ إﻟﻪَ إﻻ ﷲ‬ ُ ‫ و‬،‫اﳊﺎﺋﺮ إﱃ ﻃﺮ ِﻳﻖ أوﱄ اﻟﺒﺼﺎﺋ ِﺮ‬ َ ‫اﻟﻘﻠﺐ‬ َ ‫ ﻓﻬﺪى‬،‫اﺋﺮ‬ َ ‫ وﻧ ّﻘﻰ اﻟﺴﺮ‬،‫اﻟﻀﻤﺎﺋﺮ‬ َ ‫أﺻﻠﺢ‬

َ ‫ اﻟﺬي‬. ‫اﳊﻤﺪ‬
،ً‫اﻟﻌﺎﳌﲔ ﺳﺮﻳﺮةً وأزﻛﺎﻫﻢ ﺳﲑة‬ َ ‫ أﻧﻘﻰ‬،‫ﻋﺒﺪ ﷲِ ورﺳﻮﻟُﻪ‬ ُ ً‫ وﻧﺒﻴﻨﺎ ﳏﻤﺪا‬A‫أﺷﻬﺪ أن ﺳﻴِّ َﺪ‬ ُ ‫ و‬،‫ﻳﻚ ﻟﻪ‬ َ ‫ﺷﺮ‬
‫ﺎن إِ َﱃ ﻳَـ ْﻮِم اﻟ ّﺪﻳْﻦ‬ٍ ‫ِِﺣﺴ‬H ‫ ُﳏَﻤ ٍﺪ وﻋﻠﻰ آﻟِِﻪ ِوأَﺻﺤﺎﺑِِﻪ وﻣﻦ ﺗَﺒِﻌﻬﻢ‬A‫اَﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ وﺳﻠّﻢ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪ‬.
َ ْ ْ َُ ْ ََ َ ْ ََ ّ َ ْ َ َ ّ َ ُّ
‫ ﺗَـ َﻌ َﺎﱃ َﺣ ﱠﻖ ﺗـُ َﻘﺎﺗِِﻪ َوَﻻﲤَُْﻮﺗُ ﱠﻦ اِﱠﻻ َواَﻧْـﺘُ ْﻢ ُﻣ ْﺴﻠِ ُﻤ ْﻮ َن‬.‫ﺎﺿُﺮْو َن اِﺗﱠـ ُﻘﻮ َا‬
ِ ‫اﳊ‬
َْ ‫اَﱠﻣﺎ ﺑَـ ْﻌ ُﺪ ﻓَـﻴَﺎ اَﻳـﱡ َﻬﺎ‬
‫ا]َ اﻟﱠ ِﺬي‬ ‫ﺚ ِﻣْﻨـ ُﻬ َﻤﺎ ِر َﺟﺎﻻ َﻛﺜِ ًﲑا َوﻧِ َﺴﺎءً َواﺗﱠـ ُﻘﻮا ﱠ‬ ‫اﺣ َﺪةٍ َو َﺧﻠَ َﻖ ِﻣْﻨـ َﻬﺎ َزْو َﺟ َﻬﺎ َوﺑَ ﱠ‬ ِ‫ﺲو‬ ِ ِ‫ﱠ‬
َ ٍ ‫ﺎس اﺗﱠـ ُﻘﻮا َرﺑﱠ ُﻜ ُﻢ اﻟﺬي َﺧﻠَ َﻘ ُﻜ ْﻢ ﻣ ْﻦ ﻧَـ ْﻔ‬ ُ ‫أَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟﻨﱠ‬Tَ
‫ا]َ َﻛﺎ َن َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ْﻢ َرﻗِﻴﺒًﺎ‬ ِ
ْ ‫ﺗَ َﺴﺎءَﻟُﻮ َن ﺑِﻪ َو‬
‫اﻷر َﺣ َﺎم إِ ﱠن ﱠ‬
‫ﺼﻠِ ْﺢ ﻟَ ُﻜ ْﻢ أ َْﻋ َﻤﺎﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﻳَـ ْﻐ ِﻔ ْﺮ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ذُﻧُﻮﺑَ ُﻜ ْﻢ َوَﻣ ْﻦ ﻳُ ِﻄ ِﻊ ﱠ‬
‫ا]َ َوَر ُﺳﻮﻟَﻪُ ﻓَـ َﻘ ْﺪ ﻓَ َﺎز ﻓَـ ْﻮًزا‬ ْ ُ‫ﻳﺪا * ﻳ‬ ً ‫ا]َ َوﻗُﻮﻟُﻮا ﻗَـ ْﻮﻻ َﺳ ِﺪ‬ ‫ﻳﻦ َآﻣﻨُﻮا اﺗﱠـ ُﻘﻮا ﱠ‬ ِ‫ﱠ‬
َ ‫أَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟﺬ‬Tَ
‫ﻴﻤﺎ‬ ِ
ً ‫َﻋﻈ‬
*Jama'ah sidang Jum’at rahimakumullah*

Marilah kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah ta’ala. Bertakwalah kepada Allah
dengan sebenar-benarnya taqwa, dengan senantiasa mengingat Allah dalam banyak kesempatan.
Imam Al-Hakim dalam Mustadraknya yang disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi akan keshahihannya,
menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

‫ﻋﺎﻟ ٍِﻡ ِﺑﺎﻟ ﱡﺩ ْﻧ َﻳﺎ َﺟﺎ ِﻫ ٍﻝ ِﺑ ْﺎﻵﺧِ َﺭﺓ‬


َ ‫ِﺽ ُﻛ ﱠﻝ‬ َ ‫ِﺇ ﱠﻥ‬
َ ‫ﷲ ﺗَ َﻌ‬
ُ ‫ﺎﻟﻰ ُﻳ ْﺑﻐ‬
“Sesungguhnya Allah ta’ala membenci orang yang pandai dalam urusan dunia namun bodoh dalam
perkara akhirat”. (HR. Hakim)

Orang seperti itu mirip dengan orang kafir yang Allah sebut dalam surat Ar-Rum,

َ ‫ﻅﺎﻫ ًِﺭﺍ ﻣِ ﻥَ ْﺍﻟ َﺣ َﻳﺎﺓِ ﺍﻟ ﱡﺩ ْﻧ َﻳﺎ َﻭ ُﻫ ْﻡ‬


َ‫ﻋ ِﻥ ْﺍﻵَﺧِ َﺭﺓِ ُﻫ ْﻡ ﻏَﺎ ِﻓﻠُﻭﻥ‬ َ َ‫َﻳ ْﻌ َﻠ ُﻣﻭﻥ‬

“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang
(kehidupan) akhirat adalah lalai.” (Ar-Rum: 7)

*Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah*

Lantas apa ciri-ciri orang yang dicintai Allah? *Pertama,* Orang yang dicintai Allah setelah beriman
dan bertaqwa kepada-Nya adalah muhsinun, orang-orang yang senantiasa berbuat baik. Allah Ta'ala
berfirman,

َ‫ ﻳُﺣِ ﺏﱡ ﺍ ْﻟ ُﻣﺣْ ِﺳﻧِﻳﻥ‬+ َ َ‫ﻅ َﻭ ْﺍﻟ َﻌﺎﻓِﻳﻥ‬


ِ ‫ﻋ ِﻥ ﺍﻟ ﱠﻧ‬
ُ ‫ﺎﺱ َﻭ ﱠ‬ َ ‫ﺍ ﱠﻟﺫِﻳﻥَ ُﻳ ْﻧ ِﻔﻘُﻭﻥَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺳ ﱠﱠﺭﺍءِ َﻭﺍﻟﺿ ﱠﱠﺭﺍءِ َﻭ ْﺍﻟ َﻛﺎﻅِ ﻣِ ﻳﻥَ ْﺍﻟ َﻐ ْﻳ‬
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-
orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah mencintai orang-orang
yang berbuat kebaikan.” (Q.S. Ali Imran [3]: 134).

Ayat tersebut menunjukkan kecintaan Allah Ta’ala kepada hamba-Nya.

*Kedua,* Orang yang dicintai Allah adalah orang yang dibimbing oleh Allah. Ketika Allah mencintai
seorang hamba, maka hamba tersebut akan berada dalam tuntunan Allah Ta’ala. Allah arahkan dia
dalam kebaikan. Allah tidak ridho langkahnya menuju hal yang dibenci Allah. Allah tidak Ridho
matanya melihat apa yang dibenci oleh Allah. Allah tidak Ridha pendengarannya mendengar apa
yang dibenci Allah ta’ala. Apakah artinya dia maksum?

Dia tidak maksum. Dosa adalah sebuah keniscayaan, tetapi orang yang dicintai oleh Allah ketika
melakukan perbuatan dosa, dengan tuntunan Allah yang baik, kepadanya diarahkan kepada
kebaikan, maka dia dipercepat. Dia akan dibimbing oleh Allah untuk mudah sadar dan kembali
kepada-Nya dengan bertobat.

Lihatlah bagaimana Allah Ta’ala menjaga sahabat Ma’iz radiallahu anhu, sahabat yang dia datang
kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ia mengatakan, “Ya Rasulullah sucikan aku!” Maka
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menanyakan kepada para sahabat apakah sahabat Maiz
sudah gila? Para sahabat mengatakan, “Tidak wahai Rasulullah! Sesungguhnya dia dalam keadaan
waras.”

Ma’iz disuruh pulang, namun hari berikutnya datang kembali kepada Rasulullah seraya mengatakan
“Ya Rasulullah, sucikan aku.” Ia berkata begitu karena telah melakukan perbuatan zina. Rasulullah
masih belum yakin dan memastikan apakah ia berbicara secara sadar.

Setelah tiga kali datang dan dipastikan, maka Ma’iz dihukum rajam. Setelah kematiannya, Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

‫ﻟﻘﺩ ﺗﺎﺏ ﺗﻭﺑﺔ ﻟﻭ ﻗﺳﻣﺕ ﺑﻳﻥ ﺃﻣﺔ ﻟﻭﺳﻌﺗﻬﻡ‬

“Maiz betul-betul telah bertaubat yang sempurna. Seandainya taubat Maiz dapat dibagi-bagikan di
tengah-tengah ummat niscaya mencukupi buat mereka”.

Jadi, ciri orang yang dicintai Allah adalah dia akan dibimbing oleh Allah pada kebaikan. Ketika
berbuat dosa, ia tidak kebablasan, tetapi dibimbing untuk sadar dan bertobat kepada-Nya.

*Jama'ah sidang Jum’at rahimakumullah*

*Ketiga,* Cirii orang yang dicintai Allah Ta’ala adalah Allah Ta’ala akan mengumpulkannya dengan
orang yang mencintai dirinya karena Allah dan dia mencintai mereka karena Allah Ta’ala

Cinta karena Allah Ta’ala adalah faktor yang menyebabkan kecintaan Allah kepada seseorang. Oleh
karena itu hati yang dipadu cinta bersama saudaranya karena Allah Ta’ala, akan mudah melekat.

Contoh dalam masalah ini adalah Saad bin Muadz Radiallahu anhu. Ibnu Al Jauzi mengisahkan ketika
Saad bin Muadz sedang menderita sakit, maka beliau menangis karena melihat banyak temannya
yang dekat dengan dirinya tidak menjenguk, sehingga kemudian dia bertanya kepada pembantunya,
“Ada apa dengan teman-temanku ini? kenapa mereka tidak menjengukku?”

Maka pembantunya diminta untuk mencari sebabnya. Kemudian diketahui bahwa mereka tidak
menjenguk Saad bin Muadz Karena mereka malu akibat memiliki hutang kepadanya. Maka Saad bin
Muadz mengatakan, “Sungguh dunia telah memisahkan antara diriku dan para sahabatku yang
membangun cinta karena Allah Ta’ala.”
Saat kemudian memerintahkan pembantunya untuk mengumpulkan kantong sebanyak orang yang
berhutang kepadanya, kemudian kantong itu diisi dinar dan dirham. Kantong-kantong itu kemudian
dibagikan kepada orang yang berhutang kepadanya dan dia mengatakan semua utang mereka bebas
karena Allah Ta’ala.

*Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah*

Selanjutnya juga ada tiga golongan yang dicintai oleh Allah tetapi ada tiga golongan lagi yang lebih
dicintai Allah Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam hadits qudsi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

,‫ ﻭﺣﺑﻲ ﻟﻠﻐﻧﻲ ﺍﻟﻣﺗﻭﺍﺿﻊ ﺃﺷﺩ‬.. ‫ﻭﺃﺣﺏ ﺍﻟﻔﻘﻳﺭ ﺍﻟﻣﺗﻭﺍﺿﻊ‬.‫ ﻭﺣﺑﻲ ﻟﻠﻔﻘﻳﺭ ﺍﻟﺳﺣﻲ ﺃﺷﺩ‬.. ‫ ﺃﺣﺏ ﺍﻟﻐﻧﻲ ﺍﻟﺳﺣﻲ‬:‫ﺃﺣﺏ ﺛﻼﺛﺎ ً ﻭﺣﺑﻲ ﻟﺛﻼﺙ ﺃﺷﺩ‬
‫ ﻭﺣﺑﻲ ﻟﻠﺷﺎﺏ ﺍﻟﻁﺎﺋﻊ ﺃﺷﺩ‬.. ‫ﻭﺃﺣﺏ ﺍﻟﺷﻳﺦ ﺍﻟﻁﺎﺋﻊ‬.

Aku cinta kata Allah pada tiga macam golongan manusia tapi aku lebih cinta kepada tiga macam lagi.
Jadi ada 3 yang dicintai Allah, tapi ada 3 hal lain yang lebih dicintai oleh Allah.

Yang pertama:

‫ ﻭﺣﺑﻲ ﻟﻠﻔﻘﻳﺭ ﺍﻟﺳﺣﻲ ﺃﺷﺩ‬.. ‫ﺣﺏ ﺍﻟﻐﻧﻲ ﺍﻟﺳﺣﻲ‬

“Aku cinta pada orang-orang kaya yang pemurah tapi aku lebih cinta orang fakir yang pemurah.”

Orang kaya pemurah Allah cinta, orang miskin pemurah, Allah lebih cinta, orang kaya yang memiliki
kepekaan sosial yang tinggi, gemar memberikan pertolongan akan dicintai oleh Allah.

Dizaman sekarang ini seiring dengan makin tajamnya persaingan hidup, makin tingginya tensi
ekonomi, antara pencari kerja dan lowongan kerja yang tidak seimbang menyebabkan gaya hidup
orang semakin konsumtif dan individualis. Kepekaan sosial mulai luntur dan luntur, padahal Islam
mengajarkan, Allah cinta pada orang yang pemurah, gemar memberikan pertolongan, peka terhadap
kesulitan dan penderitaan orang lain.

Allah Subhanahu wa Ta’ala melebihkan harta sebagian kita dari sebagian yang lain dimaksudkan
untuk saling tolong-menolong, bahu - membahu dan bantu - membantu. Sehingga dengan demikian
apa yang disabdakan oleh nabi dalam hadits dari Abdullah bin Amr bin Ash ra.

‫ﺍﻟﺭﺍﺣﻣﻭﻥ ﻳﺭﺣﻣﻬﻡ ﺍﻟﺭﺣﻣﺎﻥ ﺍﺭﺣﻣﻭ ﻣﻥ ﻓﻲ ﺍﻻﺭﺽ ﻳﺭﺣﻣﻛﻡ ﻣﻥ ﻓﻰ ﺍﻟﺳﻣﺎء‬

“Orang-rang yang punya sifat belas kasih akan dikasihi oleh Allah. Sayangilah orang dibumi maka
nanti yang dilangit akan menyayangi kamu.” (HR. Tirmidzi)

Akan turun rahmah-Nya dibumi ini. Alangkah indahnya hidup ini bila yang berkuasa menyayangi
yang lemah lalu melindunginya, yang alim menyayangi yang jahil lalu mengajarinya dan yang kaya
meyayangi yang fakir lalu menyantuninya akan terciptanya rahmah dalam kehidupan.
Namun bila terjadi sebaliknya, bila penguasa menindas yang lemah, yang alim meremehkan yang
jahil dan yang kaya membiarkan fakir miskin maka akan terjadilah bala dan bencana dalam
kehidupan.

Tapi orang miskin yang pemurah lebih dicintai oleh Allah, mengapa demikian? Karena orang miskin
tapi dia tetap mau menolong sesama maka itu luar biasa. Karena untuk mencari sepeser uang, dia
harus berkerja keras, harus memenuhi kebutuhan keluarga tapi dia masih mau bersadaqah, masih
mau menolong sesama sehingga Allah pun sangat mencintainya.

Golongan kedua:

‫ ﻭﺣﺑﻲ ﻟﻠﻐﻧﻲ ﺍﻟﻣﺗﻭﺍﺿﻊ ﺃﺷﺩ‬.. ‫ﻭﺃﺣﺏ ﺍﻟﻔﻘﻳﺭ ﺍﻟﻣﺗﻭﺍﺿﻊ‬

“Aku cinta orang fakir yang rendah hati dan cintaku lebih besar pada orang kaya yang rendah hati.”

Golongan yang kedua yang dicintai Allah adalah orang fakir yang rendah hati, orang fakir yang tidak
sombong dengan kefakirannya. Maksudnya adalah orang fakir yang tetap mau berusaha mencari
karunia Allah dibumi, dan tetap melaksanakan perintah Allah. Karena saat ini kita banyak melihat
orang miskin yang sombong, orang miskin yang sok kaya. Orang miskin yang enggan berkerja,
apalagi bersodakoh.

Tapi orang kaya yang rendah hati lebih dicintai oleh Allah. Orang miskin rendah hati sudah lah suatu
keharusan sesuai dengan kondisinya tapi orang kaya yang rendah hati dan tidak sombong itu sangat
sulit dan jarang, sehingga sangat dicintai oleh Allah.

Dan golongan ketiga:

‫ ﻭﺣﺑﻲ ﻟﻠﺷﺎﺏ ﺍﻟﻁﺎﺋﻊ ﺃﺷﺩ‬.. ‫ﻭﺃﺣﺏ ﺍﻟﺷﻳﺦ ﺍﻟﻁﺎﺋﻊ‬.

“Aku cinta orang tua yang bertobat dan cintaku lebih besar pada pemuda yang bertobat.”

Setiap manusia pasti pernah melakukan dosa, tapi sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah orang
yang mau bertobat. Namun yang terjadi saat ini adalah, pemuda masa depan kita beranggapan
bahwa masa muda adalah masa yang bebas, masa berapi-api sehingga dia melakukan apapun yang
dia inginkan, ketika dia diingatkan maka dengan mudahnya menjawab” saya kan masih muda, dan
umur ku masih panjang.”

Padahal kita tidak mengetahui kapan kita mati dan malaikat pencabut nyawa pun tidak pilih-pilih
dalam mencabut nyawa bila memang disaat itulah nyawa seseorang harus dicabut. Sehingga Allah
mencintai orang tua yang mau bertobat dan Allah lebih cinta lagi pada pemuda yang mau bertobat.

Hal ini senada dengan firman Allah dalam surat An-Nisaa ayat 17:

ً‫ا]ُ َﻋﻠِﻴﻤﺎً َﺣ ِﻜﻴﻤﺎ‬


ّ ‫ا]ُ َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ْﻢ َوَﻛﺎ َن‬
ّ ‫ﻮب‬
ُ ُ‫ﻚ ﻳَـﺘ‬ ٍ ‫ا] ﻟِﻠﱠ ِﺬﻳﻦ ﻳَـ ْﻌﻤﻠُﻮ َن اﻟ ﱡﺴﻮء ِﲜَ َﻬﺎﻟٍَﺔ ﰒُﱠ ﻳَـﺘُﻮﺑُﻮ َن ِﻣﻦ ﻗَ ِﺮ‬
َ ِ‫ﻳﺐ ﻓَﺄ ُْوﻟَـﺌ‬ ََ َ َ
ِ ‫إِﱠﳕَﺎ اﻟﺘـﱠﻮﺑﺔُ ﻋﻠَﻰ‬
ّ َ َْ

“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan
‫‪lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang‬‬
‫”‪diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.‬‬

‫‪Semoga bermanfaat, dan Allah memberikan Rahmat-Nya kepada kita untuk meraih kecintaan dari-‬‬
‫‪Nya, insya Allah.‬‬

‫ﺳﺎﺋ ِِﺭ ْﺍﻟ ُﻣ ْﺳﻠِﻣِ ﻳْﻥَ ‪َ .‬ﻓﺎ ْﺳﺗَ ْﻐﻔ ُِﺭ ْﻭﻩُ‪ ،‬ﺇِ ﱠﻧﻪُ ﻫ َُﻭ ْﺍﻟ َﻐﻔُ ْﻭ ُﺭ ﱠ‬
‫ﺍﻟﺭﺣِ ْﻳ ُﻡ‬ ‫ﺃَﻗُ ْﻭ ُﻝ َﻗ ْﻭ ِﻟ ْﻲ َﻫﺫَﺍ َﻭﺃ َ ْﺳﺗَ ْﻐﻔ ُِﺭ ﷲَ ْﺍﻟ َﻌﻅِ ﻳ َْﻡ ِﻟ ْﻲ َﻭ َﻟ ُﻛ ْﻡ َﻭ ِﻟ َ‬
‫‪KHUTBAH KE 2‬‬

‫ﺻ َﺣﺎ ِﺑ ِﻪ‬‫ﻋ َﻠﻰ ﺁ ِﻟ ِﻪ َﻭﺃ َ ْ‬ ‫ﺳ ْﻭﻟُﻪُ َﻭ َ‬


‫ﻋ ْﺑ ُﺩﻩُ َﻭ َﺭ ُ‬‫ﺍ َ ْﻟ َﺣ ْﻣ ُﺩ ِ ﱠ‪ ,ِH‬ﺍ َ ْﻟ َﺣ ْﻣ ُﺩ ِ ﱠ‪َ ِH‬ﺣ ْﻣﺩًﺍ َﻛ ِﺛﻳ ًْﺭﺍ َﻛ َﻣﺎ ﺃ َ َﻣ َﺭ‪ .‬ﺃ َ ْﺷ َﻬ ُﺩ ﺃ َ ْﻥ ﻻَ ﺇِ َﻟ َﻪ ﺇِﻻﱠ ﷲُ َﻭﺣْ َﺩﻩُ ﻻَ ﺷ َِﺭﻳْﻙَ َﻟﻪُ َﻭﺃ َ ْﺷ َﻬ ُﺩ ﺃ َ ﱠﻥ ُﻣ َﺣ ِ ّﻣﺩًﺍ َ‬
‫َ‬
‫ﷲ َﺣ ﱠﻖ ﺗ ُ َﻘﺎ ِﺗ ِﻪ َﻭﻻَ ﺗَ ُﻣ ْﻭﺗ ُ ﱠﻥ ﺇِﻻﱠ َﻭﺃﻧﺗ ُ ْﻡ ﱡﻣ ْﺳ ِﻠ ُﻣ ْﻭﻥ‬ ‫ﱠﺎﻱ ِﺑﺗَ ْﻘ َﻭﻯ ﷲِ‪َ ،‬ﻓﺎﺗﱠﻘُﻭﺍ َ‬ ‫ﺻ ْﻳ ُﻛ ْﻡ َﻭﺇِﻳ َ‬ ‫ﺎﻥ ﺇِ َﻟﻰ َﻳ ْﻭ ِﻡ ﺍﻟ ِ ّﺩﻳ ِْﻥ‪ ،‬ﺃ َ ﱠﻣﺎ َﺑ ْﻌﺩُ؛ ِﻋ َﺑﺎ َﺩ ﷲِ‪ ،‬ﺃ ُ ْﻭ ِ‬ ‫ﺳ ٍ‬‫َﻭ َﻣ ْﻥ ﺗَ ِﺑ َﻌ ُﻬ ْﻡ ِﺑﺈِﺣْ َ‬
‫ﺳ ِّﻠ ُﻣ ْﻭﺍ ﺗَ ْﺳ ِﻠ ْﻳ ًﻣﺎ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬‫ِ‬ ‫ﻳ‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫ﻠ‬
‫َ ْ َ ْ َ َ َ‬‫ﻋ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﱡ‬
‫ﻠ‬ ‫ﺻ‬ ‫ﺍ‬‫ﻭ‬ ‫ُ‬
‫ﻧ‬ ‫ﻣ‬‫ﺁ‬ ‫ْﻥَ‬‫ﻳ‬ ‫ﺫ‬
‫ِ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻟ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬ ‫ﻳ‬
‫ﱡ‬ ‫َ‬ ‫ﺃ‬
‫ِ ِّ َ َ‬‫ﺎ‬‫ﻳ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﺑ‬‫ﻧ‬‫ﱠ‬ ‫ﺍﻟ‬ ‫ﻰ‬ ‫َ‬
‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻥَ‬‫ﻭ‬ ‫ﱡ‬
‫ﷲ َﻭ َﻣﻼَ ِﺋ َﻛﺗَﻪُ َ ْ َ‬
‫ﻠ‬ ‫ﺻ‬ ‫ﻳ‬
‫ُ‬ ‫‪ِ .‬ﺇ ﱠﻥ َ‬
‫ﻋ َﻠﻰ ﺳﻳﺩﻧﺎ‬ ‫ﺎﺭﻙْ َ‬ ‫ﻋ َﻠﻰ ﺁ ِﻝ ﺳﻳﺩﻧﺎ ﺇِﺑ َْﺭﺍ ِﻫﻳ َْﻡ‪َ ،‬ﻭ َﺑ ِ‬ ‫ﻋ َﻠﻰ ﺳﻳﺩﻧﺎ ﺇِﺑ َْﺭﺍ ِﻫﻳ َْﻡ َﻭ َ‬ ‫ﺻﻠﻳْﺕَ َ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻋ َﻠﻰ ﺁ ِﻝ ﺳﻳﺩﻧﺎ ُﻣ َﺣ ﱠﻣ ٍﺩ‪َ ،‬ﻛ َﻣﺎ َ‬ ‫ﻋ َﻠﻰ ﺳﻳﺩﻧﺎ ُﻣ َﺣ ﱠﻣ ٍﺩ َﻭ َ‬ ‫ﺻ ِّﻝ َ‬ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻡ َ‬
‫ﻋ ْﻥ‬ ‫ﺽ ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻡ َ‬ ‫ﺍﺭ َ‬‫ﻋ َﻠﻰ ﺁ ِﻝ ﺳﻳﺩﻧﺎ ِﺇﺑ َْﺭﺍ ِﻫﻳ َْﻡ‪ ،‬ﻓِﻲ ﺍﻟ َﻌﺎ َﻟﻣِ ﻳْﻥَ ِﺇ ﱠﻧﻙَ َﺣﻣِ ْﻳ ٌﺩ َﻣ ِﺟ ْﻳﺩٌ‪َ ،‬ﻭ ْ‬ ‫ﻋ َﻠﻰ ﺳﻳﺩﻧﺎ ِﺇﺑ َْﺭﺍ ِﻫﻳ َْﻡ َﻭ َ‬ ‫ﺎﺭ ْﻛﺕَ َ‬ ‫ﻋ َﻠﻰ ﺁ ِﻝ ﺳﻳﺩﻧﺎ ُﻣ َﺣ ﱠﻣﺩٍ‪َ ،‬ﻛ َﻣﺎ َﺑ َ‬ ‫ُﻣ َﺣ ﱠﻣ ٍﺩ َﻭ َ‬
‫ﻋ ﱠﻧﺎ َﻣ َﻌ ُﻬ ْﻡ‬ ‫َ‬
‫ﺕ ﺇِﻟﻰ َﻳ ْﻭ ِﻡ ﺍﻟ ِ ّﺩﻳ ِْﻥ‪َ ،‬ﻭ َ‬ ‫ﻋ ْﻥ ﺍﻟ ُﻣﺅْ ﻣِ ِﻧﻳْﻥَ َﻭﺍﻟ ُﻣﺅْ ﻣِ ﻧَﺎ ِ‬ ‫َ‬
‫ﺻ َﺣﺎ َﺑ ِﺔ ﺃﺟْ َﻣ ِﻌﻳْﻥَ ‪َ ،‬ﻭ َ‬ ‫ﺳﺎﺋ ِِﺭ ﺍﻟ ﱠ‬ ‫ﻋ ْﻥ َ‬ ‫ﺕ ﺍﻟ ُﻣﺅْ ﻣِ ِﻧﻳْﻥَ ‪َ ،‬ﻭ َ‬ ‫ُ‬
‫ﺍﺟ ِﻪ ﺃ ﱠﻣ َﻬﺎ ِ‬ ‫َ‬
‫ﻋ ْﻥ ﺃ ْﺯ َﻭ ِ‬ ‫ُﺧ َﻠﻔَﺎ ِﺋ ِﻪ ﱠ‬
‫ﺍﻟﺭﺍ ِﺷ ِﺩﻳْﻥَ ‪َ ،‬ﻭ َ‬
‫ﺍﻟﺭﺍﺣِ ﻣِ ﻳْﻥَ‬ ‫‪ِ .‬ﺑ َﺭﺣْ َﻣﺗِﻙَ َﻳﺎ ﺃ َ ْﺭ َﺣ َﻡ ﱠ‬

‫ﺳﻣِ ْﻳ ٌﻊ َﻗ ِﺭﻳْﺏٌ ُﻣ ِﺟﻳْﺏُ ﺍﻟ ﱡﺩ َ‬


‫ﻋﺎءِ‬ ‫‪.‬ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻡ ﺍ ْﻏﻔ ِْﺭ ﻟ ِْﻠ ُﻣﺅْ ﻣِ ِﻧﻳْﻥَ َﻭ ْﺍﻟ ُﻣﺅْ ﻣِ ﻧَﺎﺕِ‪َ ،‬ﻭ ْﺍﻟ ُﻣ ْﺳﻠِﻣِ ﻳْﻥَ َﻭ ْﺍﻟ ُﻣ ْﺳ ِﻠ َﻣﺎﺕِ‪ ،‬ﺍﻷَﺣْ ﻳَﺎءِ ﻣِ ْﻧ ُﻬ ْﻡ َﻭﺍﻷ َ ْﻣ َﻭﺍﺕِ‪ِ ،‬ﺇ ﱠﻧﻙَ َ‬
‫ﺣْﺭ ْﻭﻣﺎ ً‬‫ﺷ ِﻘﻳ‪V‬ﺎ َﻭﻻ َﻣ ُ‬ ‫ﻉ ِﻓ ْﻳﻧَﺎ َﻭﻻ َﻣ َﻌﻧَﺎ َ‬ ‫ﺻ ْﻭﻣﺎً‪َ ،‬ﻭﻻ ﺗَ َﺩ ْ‬ ‫‪.‬ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻡ ﺍﺟْ َﻌﻝْ َﺟ ْﻣ َﻌﻧَﺎ َﻫﺫَﺍ َﺟ ْﻣﻌﺎ ً َﻣ ْﺭ ُﺣ ْﻭﻣﺎً‪َ ،‬ﻭﺍﺟْ َﻌﻝْ ﺗَ َﻔ ﱡﺭ َﻗﻧَﺎ ﻣِ ْﻥ َﺑ ْﻌ ِﺩ ِﻩ ﺗَﻔ ﱡَﺭﻗﺎ ً َﻣ ْﻌ ُ‬
‫َﺎﻑ َﻭﺍﻟ ِﻐﻧَﻰ‬ ‫‪.‬ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻡ ﺇِ ﱠﻧﺎ َﻧ ْﺳﺄَﻟُﻙَ ْﺍﻟ ُﻬﺩَﻯ َﻭﺍﻟﺗﱡ َﻘﻰ َﻭﺍﻟ َﻌﻔ َ‬
‫ﺻﺎﻟِﺣﺎ ً ﺯَ ﺍﻛِﻳﺎً‪َ ،‬ﻭﻋ ِْﻠﻣﺎ ً ﻧَﺎﻓِﻌﺎ ً َﺭﺍﻓِﻌﺎً‪َ ،‬ﻭ ِﺇ ْﻳ َﻣﺎﻧﺎ ً َﺭﺍﺳِﺧﺎ ً ﺛَﺎ ِﺑﺗﺎ ً‪،‬‬ ‫ﻋ َﻣﻼً َ‬ ‫ﺻﺎﺩِﻗﺎ ً ﺫَﺍﻛِﺭﺍً‪َ ،‬ﻭ َﻗ ْﻠﺑﺎ ً ﺧَﺎﺷِﻌﺎ ً ُﻣ ِﻧﻳْﺑﺎً‪َ ،‬ﻭ َ‬ ‫ﺳﺎﻧﺎ ً َ‬ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻡ ِﺇ ﱠﻧﺎ َﻧ ْﺳﺄَﻟُﻙَ ﺃ َ ْﻥ ﺗ َْﺭ ُﺯﻕَ ُﻛﻼ‪ V‬ﻣِ ﱠﻧﺎ ِﻟ َ‬
‫ﺍﻹﻛ َﺭ ِﺍﻡ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ﺻﺎﺩِﻗﺎ ً ﺧَﺎﻟِﺻﺎً‪َ ،‬ﻭ ِﺭ ْﺯﻗﺎ ً َﺣﻼَﻻً ﻁ ِّﻳﺑﺎ َﻭﺍﺳِﻌﺎ‪َ ،‬ﻳﺎ ﺫﺍ ﺍﻟ َﺟﻼَ ِﻝ َﻭ ِ‬
‫َ‬ ‫ً‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫‪.‬ﻭ َﻳ ِﻘﻳْﻧﺎ ً َ‬ ‫َ‬
‫ﺳﻼَ َﻡ َﻭﺍﻷ َ ْﻣﻥَ ِﻟ َﻌﺑﺎﺩﻙ‬ ‫ﺏ ﺍﻟ ﱠ‬ ‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫ﺗ‬‫ﻛ‬‫ْ‬ ‫ﺍ‬‫ﻭ‬ ‫َ‬ ‫ﺍﻟﻅﺎﻟﻣﻳﻥ‪،‬‬ ‫َ‬
‫ﺔ‬ ‫َ‬
‫ﻛ‬ ‫َﻭ‬
‫ْ ْ‬‫ﺷ‬ ‫ِﺭ‬ ‫ﺳ‬ ‫ْ‬
‫ﻛ‬ ‫ﺍ‬‫ﻭ‬‫َ‬ ‫ﺍﻟﺣﻖ‪،‬‬ ‫ﻰ‬ ‫َ‬
‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬
‫َ‬ ‫ﻛﻠﻣﺗﻬﻡ‬ ‫ﺟﻣﻊ‬ ‫َ‬ ‫ﺃ‬‫ﻭ‬ ‫‪،‬‬ ‫ﻡ‬
‫ُﱠ ُ ْ ُْ َ‬ ‫ﻬ‬ ‫َ‬
‫ﻓ‬ ‫ﻭ‬ ‫ُ‬ ‫ﻔ‬ ‫ﺻ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﻬ‬‫ﱠ‬
‫ﻠ‬ ‫ﺍﻟ‬ ‫ﺩ‬
‫ِ‬ ‫ﺣ‬ ‫ّ‬ ‫ِ‬ ‫ﻭ‬
‫َ َ‬‫ﻭ‬ ‫‪،‬‬ ‫ْﻥَ‬ ‫ﻳ‬ ‫ِﻣِ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺳ‬ ‫ْ‬ ‫ﻣ‬‫َ َ ُ‬‫ْ‬
‫ﺍﻟ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻡ‬ ‫َ‬ ‫ﻼ‬ ‫ﺳ‬ ‫ْ‬ ‫ﺍﻹ‬‫ِ‬ ‫ِﺯ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻋ‬ ‫َ‬ ‫ﺃ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﱠ‬
‫ﺍﻟ ُ ﱠ‬
‫ﻬ‬ ‫ﻠ‬
‫‪.‬ﺃﺟﻣﻌﻳﻥ‬
‫ﺎﺭ‬
‫َ ِ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﺳ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ﻷ‬ ‫ﺍ‬‫ﻭ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﺷ‬
‫ِ‬
‫ِ َ ِّ َ‬ ‫ﻌ‬ ‫ْ‬
‫ﺎﻟ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻙَ‬‫َ‬
‫ﻟ‬ ‫ْﻥَ‬‫ﻳ‬ ‫ِﺭ‬
‫ِ‬ ‫ﻔ‬‫ﻐ‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﺳ‬
‫ْ‬ ‫ﻣ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ﺍﻟ‬ ‫‪،‬‬‫ﺎﺭ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻧ‬
‫ِ َ َ ِ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻝ‬ ‫ﻳ‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫ﻠ‬ ‫ﺍﻟ‬ ‫ﻓﻲ‬ ‫ﻙَ‬ ‫َ‬
‫ﻟ‬ ‫ﻳ‬
‫ْﻥَ‬ ‫ِﺭ‬
‫ِ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﺍ‬‫ﱠ‬ ‫ﺫ‬ ‫ﺍﻟ‬ ‫ﻥَ‬ ‫ﻣِ‬ ‫َﺎ‬‫ﻧ‬ ‫ْ‬
‫ﻠ‬ ‫ﻌ‬
‫َ ِ َ َ‬‫ﺍﺟْ‬ ‫ﻭ‬ ‫‪،‬‬ ‫ﺍﺭ‬ ‫ْﺭ‬ ‫ﺩ‬ ‫ﻣِ‬ ‫ْ‬
‫ﺍﻟ‬ ‫ﻙَ‬ ‫ْﺿ‬ ‫ِ‬ ‫ﻳ‬ ‫َ‬
‫ﻓ‬ ‫ْ‬
‫ﻥ‬ ‫ﻣِ‬ ‫َﺎ‬
‫ﻧ‬ ‫ﻘ‬
‫ِ‬ ‫ﺳ‬
‫ْ‬ ‫ﺍ‬ ‫َﺎ‬
‫ﻧ‬ ‫ﺑ‬
‫ﱠ‬ ‫‪.‬ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻡ َﺭ‬
‫ﺍﻹ ْﻛ َﺭ ِﺍﻡ‬ ‫ْ‬
‫ﺎﺭ َﻧﺎ َﻭ ُﺯ ُﺭ ْﻭ ِﻋﻧَﺎ َﻳﺎ ﺫَﺍ ﺍﻟ َﺟﻼَ ِﻝ َﻭ ِ‬ ‫ﺎﺭﻙْ َﻟﻧَﺎ ﻓﻲ ِﺛ َﻣ ِ‬ ‫ﺽ‪َ ،‬ﻭ َﺑ ِ‬ ‫ﺕ ﺍﻷ ْﺭ ِ‬ ‫َ‬ ‫ﺳ َﻣﺎء َﻭﺃ ْﺧ ِﺭ ْﺝ َﻟﻧَﺎ ﻣِ ْﻥ َﺧﻳ َْﺭﺍ ِ‬ ‫َ‬ ‫ﺕ ﺍﻟ ﱠ‬ ‫ﻋ َﻠ ْﻳﻧَﺎ ﻣِ ْﻥ َﺑ َﺭﻛَﺎ ِ‬ ‫‪.‬ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻡ ﺃ َ ْﻧ ِﺯﻝْ َ‬
‫ﺍﺏ ﺍﻟ ﱠﻧ ِ‬
‫ﺎﺭ‬ ‫ﻋﺫَ َ‬ ‫ﺳ َﻧﺔً َﻭ ِﻗﻧَﺎ َ‬ ‫ﺳ َﻧﺔً َﻭﻓﻲ ﺍﻵﺧِ َﺭﺓِ َﺣ َ‬ ‫‪.‬ﺭ ﱠﺑﻧَﺎ ﺁ ِﺗﻧَﺎ ﻓﻲ ﺍﻟ ﱡﺩ ْﻧ َﻳﺎ َﺣ َ‬ ‫َ‬
‫ﺍﻟﻭ ﱠﻫﺎﺏُ‬ ‫َ‬ ‫ﺕَ‬ ‫ْ‬
‫ﻧ‬ ‫َ‬ ‫ﺃ‬ ‫ﻙَ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻧ‬ ‫ﺇ‬
‫َ َ ِ‬‫‪،‬‬‫ً‬ ‫ﺔ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺣْ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﻙَ‬ ‫ْ‬
‫ﻧ‬ ‫ﺩ‬‫ُ‬ ‫َ‬
‫ﻟ‬ ‫ﻥ‬ ‫ْ‬ ‫ﻣِ‬ ‫َﺎ‬
‫ﻧ‬ ‫َ‬
‫ﻟ‬ ‫َﺏْ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﻭ‬‫َ‬ ‫َﺎ‪،‬‬ ‫ﻧ‬‫َ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻳ‬
‫ْ‬ ‫ﺩ‬
‫َ‬ ‫ﻫ‬
‫َ‬ ‫ﺫ‬‫ْ‬ ‫ﺇ‬
‫ِ‬ ‫ﺩ‬
‫َ‬ ‫ﻌ‬
‫ْ‬ ‫ﺑ‬
‫َ‬ ‫َﺎ‬
‫ﻧ‬ ‫ﺑ‬
‫َ‬ ‫ﻭ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ﻠ‬‫ُ‬ ‫ﻗ‬ ‫ْ‬
‫ﻍ‬ ‫ﺯ‬
‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻻ‬ ‫َﺎ‬‫ﻧ‬‫ﺑ‬‫ﱠ‬ ‫‪.‬ﺭ‬‫َ‬
‫ﺳﻧَﺎ َﻭﺇِ ْﻥ َﻟ ْﻡ ﺗَ ْﻐﻔ ِْﺭ َﻟﻧَﺎ َﻭﺗ َْﺭ َﺣ ْﻣﻧَﺎ َﻟ َﻧ ُﻛ ْﻭﻧ ﱠَﻥ ﻣِ ﻥَ ﺍﻟﺧَﺎﺳ ِِﺭﻳْﻥَ‬ ‫ﻅ َﻠ ْﻣﻧَﺎ ﺃ َ ْﻧﻔُ َ‬ ‫‪َ .‬ﺭ ﱠﺑﻧَﺎ َ‬
‫ﻅ ُﻛ ْﻡ َﻟ َﻌ ﱠﻠ ُﻛ ْﻡ ﺗَﺫَ ﱠﻛ ُﺭ ْﻭﻥَ‬ ‫ﻋ ِﻥ ْﺍﻟ َﻔﺣْ ﺷَﺎءِ َﻭ ْﺍﻟ ُﻣ ْﻧﻛ َِﺭ َﻭ ْﺍﻟ َﺑ ْﻐﻲ ِ َﻳ ِﻌ ُ‬ ‫ﺎﻥ َﻭ ِﺇ ْﻳﺗَﺎءِ ﺫِﻱ ﺍﻟﻘُ ْﺭ َﺑﻰ َﻭ َﻳ ْﻧ َﻬﻰ َ‬ ‫ﺳ ِ‬ ‫ﺍﻹﺣْ َ‬ ‫ﷲ َﻳﺄ ْ ُﻣ ُﺭ ِﺑ ْﺎﻟ َﻌ ْﺩ ِﻝ َﻭ ِ‬ ‫ِﻋ َﺑﺎ َﺩ ﷲِ ‪ِ ) :‬ﺇ ﱠﻥ َ‬

Anda mungkin juga menyukai