Anda di halaman 1dari 6

Berikut adalah teks khutbah Jumat terbaru yang dapat disampaikan pada bulan

Rabiul Awal 1443 H.

Bulan Rabiul Awal ini merupakan salah satu bulan pada kalender hijriyah yang
didalamnya terdapat satu peristiwa penting, yaitu kelahiran Rasulullah SAW.

Sehingga momentum kelahiran Nabi Muhammad SAW ini akan menjadi satu
momentum yang ditunggu oleh umat Islam untuk memperingatinya.

Peringatan kelahiran Nabi atau yang populer disebut dengan Maulid Nabi
Muhammad SAW ini dilaksanakan pada tanggal 12 Rabiul Awal.

Karena pada 12 Rabiul Awal itulah Rasulullah SAW dilahirkan ke dunia pada
tahun Gajah.

Pada materi Khutbah jumat terbaru 2021 yang singkat dan padat ini akan
mengulas tentang hikmah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Teks Khutbah Jumat ini disusun oleh KH. Kholid Mas'ud disajikan dalam teks
khutbah yang singkat dan padat yang kemudian dapat dijadikan sebagai referensi
bagi khatib untuk menyampaikan Khutbah Jumat pada bulan Rabiul Awal
tentang Maulid Nabi Muhammad SAW.
Berikut adalah teks khutbah Jumat terbaru 2021 yang singkat dan padat cocok
untuk disampaikan pada bulan Rabiul Awal yang dilansir kabarLumajang.com
dari situs Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, tambakberas.com dengan
penyesuaian yang berjudul Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW.
Khutbah Jumat bulan Rabiul Awal
Khutbah Jumat Pertama
ُ‫ وأَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلهَ إِالَّ هللا‬،ً‫ و َج َعلَهُ إِلَى السَّعا َد ِة هَا ِديا ً و َدلِيال‬،ً‫ق َرسُوْ ال‬ َ ِ‫ث َسيِّ َدنَا ُم َح َّمداً ب‬
ِّ ‫الح‬ َ ‫الح ْم ُد هللِ ال ِذي بَ َع‬ َ
ً‫ان َعلَى قُلُوبِنَا بَرْ دا‬ ِ ‫ َونَ َش َر بِا ِإلي َم‬،ً‫ وأَ ْنز َل إِلَ ْينَا نُوْ راً و ِكتابا ً ُمبِينا‬،‫ض َي لَنَا ا ِإلسالَ َم ِدينًا‬ ِ ‫ َر‬،ُ‫َوحْ َدهُ الَ َش ِريكَ لَه‬
‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ،ً‫ وأَ ْنقَاهُ ْم بَا ِطنا ً و َس ِري َرة‬،ً‫ق ِسي َرة‬ ْ ‫ أَ ْق َو ُم‬،ُ‫ وأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُمح َّمداً َع ْب ُد هللاِ و َرسُولُه‬،ً‫َويَقِيْنا‬
ِ ‫الخَل‬
ِ ْ‫ فَيَا ِعبَا َد هللاِ أًو‬،‫ أَ ّما بَ ْع ُد‬.‫ث وال َجزا ِء‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِسي‬ ِ ‫ان إِلَى يَوْ ِم البَ ْع‬ ٍ ‫صحْ بِ ِه و َعلَى َم ْن تَبِ َعهُم بإِحْ َس‬ َ ‫ و َعلَى آلِ ِه َو‬-
‫ لَقَ ْد َجاء ُك ْم َرسُو ٌل‬:‫ال هللاُ تَ َعاَلَى‬ َ َ‫ ق‬. َ‫ق تُقَاتِ ِه َوال تَ ُموْ تُ َّن اِالَّ َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬َّ ‫ اتَّقُوْ ا هللاَ َح‬. َ‫بِتَ ْق َوى هللاِ َوقَ ْد فَا َز ْال ُمتَّقُوْ ن‬
‫ صدق هللا العظيم‬.‫وف َّر ِحي ٌم‬ ٌ ‫َزي ٌز َعلَ ْي ِه َما َعنِتُّ ْم َح ِريصٌ َعلَ ْي ُكم بِ ْال ُم ْؤ ِمنِينَ َر ُؤ‬ ِ ‫ ِم ْن أَنفُ ِس ُك ْم ع‬.
Ma’asyiral muslimin, Rahimakumullah
Marilah kita selalu berusaha meningkatkan kadar dan kualitas keimanan dan
ketaqwaan kita kepada Allah swt, karena hanya dengan berbekal iman dan taqwa,
kita akan menemukan kebahagiaan hidup yang haqiqy, baik di dunia maupun di
akhirat kelak.
Ma’asyiral muslimin, Rahimakumullah
Hari ini adalah hari jum’at pada bulan Rabiul Awal tahun 1443 H, ini berarti kita
berada pada hari dan bulan yang dimuliakan oleh Allah, hari jum’at adalah hari
mulia karena menjadi sayyidul ayyam.
Bulan rabi’ul Awwal menjadi mulia karena pada bulan ini Allah menampakkan
sayyidul wujud yang diciptakan Allah sebelum diciptakannya alam semesta yaitu
nabi agung Muhammad ke dunia ini, tepatnya pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal
tahun Gajah.

Maka sungguh beruntung bagi kita yang memanfaatkan bulan ini dengan
memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi dan berbuat kebaikan, dan
sungguh rugi bagi kita yang melewatkan bulan ini tanpa sedikitpun mewarnai
hidupnya dengan memperbanyak membaca shalawat kepada nabi.
Marilah kita momentum (kesempatan) ini kita manfaatkan sebaik-baiknya,
karena belum tentu tahun depan kita bisa mendapatkan nikmat ini, ingatlah setiap
shalawat yang kita baca Rasulullah mendengar dan membalasnya.

Pada bulan ini banyak sekali umat Islam dibelahan dunia yang merayakan hari
kelahiran nabi Muhammad SAW, di sana sini kita dengarkan lantunan shalawat,
salam, pujian yang ditujukan kepada nabi Agung Muhammad SAW.

Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita memperbanyak membaca


shalawat dan dan memperingati serta mengenang hari kelahiran nabi Muhammad
SAW. Jika ada orang bertanya, mengapa kita harus banyak membaca shalawat
dan memperingati hari kelahiran nabi?

Maka jawabanya adalah, setidaknya ada 3 hal yang mewajibkan kita untuk
memperbanyak membaca shalawat kepada nabi Muhammad SAW terutama pada
bulan ini, sekaligus untuk memperingati maulid nabi Muhammad SAW.

Pertama, karena membaca shalawat kepada nabi Muhammad SAW merupakan


bentuk perintah Allah kepada umat Islam, hal ini sebagaimana dinyatakan Allah
dalam surat al-Ahzab: 56

َ ‫ُصلُّونَ َعلَى النَّبِ ۚ ِّي يَاأَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا‬


‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‬ َ ‫إِ َّن هَّللا َ َو َماَل ئِ َكتَهُ ي‬

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai


orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah
salam penghormatan kepadanya.

Dalam kitab mahasin al-Ta’wil (VIII, 109) Imam Jamaluddin al-Qasimi


menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan adanya kewajiban bagi setiap muslim
untuk membaca shalawat kepada nabi secara mutlak.
Hal ini berdasarkan kaidah “al-aslu fil amri lil wujub” pada dasarnya perintah itu
menunjukkan wajib, Menurut imam al-Qasimi pendapat yang mengatakan bahwa
perintah ayat ini menunjukkan sunnah tidak dapat dibenarkan dan menyalahi
kaidah yang shahih.

Dalam kitab ini imam al-Qasimi juga menukil riwayat adanya seseorang yang
bertanya kepada Imam al-Razi, orang tersebut berkata: “jika Allah dan para
malaikat telah membacakan shalawat kepada Nabi kemudian apa tujuan Allah
menyuruh umat Islam membaca shalawat kepada Nabi ? Apakah nabi masih
membutuhkan do’a dari kita ?

Imam al-Razy menjawab: “Tujuan Allah mewajibkan umat Islam membaca


shalawat kepada Nabi adalah untuk menunjukkan keagungan dan kedudukan
nabi di sisi Allah, para malaikat dan makhluk-Nya.

Selain itu agar umat Islam mendapatkan pahala dari membaca shalawat tersebut,
sebab bacaan shalawat yang kita tujukan kepada nabi bukan semata-mata
kembali ke nabi tetapi manfaatnya kembali kepada kita, bukankah nabi adalah
orang yang maksum (terhindar dari dosa), orang yang mempunyai derajat yang
paling tinggi, dan orang yang paling dicintai oleh Allah SWT. Pahala yang
manfaatnya kembali ke kita inilah yang kita harapkan dari bacaan shalawat
tersebut.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Kedua, Besarnya peran dan jasa nabi bagi kehidupan manusia. Dalam surat al-
Anbiya’: 107 Allah berfirman

َ‫ك إِاَّل َرحْ َمةً لِّ ْل َعالَ ِمين‬


َ ‫َو َما أَرْ َس ْلنَا‬

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.

Berkaitan dengan ayat ini Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di (Taisir al-Karim al-
Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan 618) mengatakan sebagai berikut:
َ‫ َو َغ ْي ُرهُ ْم َكفَرُوْ هَا َوبَ َّدلُوْ ا نِ ْع َمة‬،‫ فَال ُم ْؤ ِمنُوْ نَ قَبِلُوْ ا هَ ِذ ِه الرَّحْ َمةَ َو َش َكرُوْ هَا َوقَا ُموْ ا بِهَا‬،‫فَه َُو َرحْ َمتُهُ ال ُم ْهدَاةُ لِ ِعبَا ِد ِه‬
‫هللاِ ُك ْفرًا َوأَبَوْ َرحْ َمةَ هللاِ َونِ ْع َمتِ ِه‬

Nabi Muhammad SAW adalah rahmat Allah yang dihadiahkan kepada hamba-
Nya. Adapun orang-orang yang beriman menerima rahmat tersebut dan
mensyukurinya, sedang orang-orang kafir mengingkari dan menggantinya
dengan kekufuran, mereka tidak menerima rahmat dan nikmat tersebut. Imam al-
Baghawi (Tafsir al-Baghawi: 196) menukil pendapat Ibnu Abbas yang
menyatakan:
ُ‫اآلخ َر ِة َو َم ْن لَ ْم ي ُْؤ ِم ْن فَهُ َو َرحْ َمةٌ لَه‬
ِ ‫ق َم ْن آ َمنَ َو َم ْن لَ ْم ي ُْؤ ِم ْن فَ َم ْن آ َمنَ فَهُ َو َرحْ َمةٌ لَهُ فِي ال ُّد ْنيَا َو‬
ِّ ‫هُ َو عَا ٌم فِي َح‬
ِ ‫فِي ال ُّد ْنيَا بِتَأْ ِخي ِْر ال َع َذا‬
‫ب َع ْنهُ ْم‬

“Keberadaan beliau sebagai rahmat) sifatnya umum, baik bagi orang yang
beriman maupun untuk orang yang tidak beriman. Barangsiapa yang beriman
maka beliau menjadi rahmat baginya di dunia dan akhirat.

Adapun orang yang tidak beriman, maka beliau rahmat baginya di Dunia (saja)
dalam bentuk diakhirkan adzab dari orang tersebut’”. Pendapat Ibnu Abbas ini
sesuai dengan hadits riwayat Imam al-Darimi dan al-Baihaqi dari Abi Hurairah
RA. Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

ْ‫ َو َم ْن لَ ْم يَ ْقبَل‬، ‫ فَ َم ْن قَبِ َل هَ ِديَّتَهُ أَ ْفلَ َح َوظَفَ َر‬، ‫ َما أَنَا إِاَّل َرحْ َمةٌ لِ ْل َعالَـ ِم ْينَ أَ ْهدَاهَا هللاُ إِلَ ْي ِه ْم‬، ٌ‫إِنَّ َما أَنَا َرحْ َمةٌ ُم ْهدَاة‬
‫َاب َوخَ َس َر‬ َ ‫خ‬

Sesungguhnya aku adalah rahmat yang dihadiahkan (oleh Allah), Aku adalah
rahmat bagi alam semesta yang dihadiahkan Allah kepada manusia, barangsiapa
yang mengambil hadiah tersebut maka akan bahagia dan barangsiapa yang
menolaknya maka akan rugi. Begitu besar jasa Rasulullah SAW kepada umat
manusia, maka sudah selayaknya kita umat manusia mengagungkan beliau
dengan cara memperbanyak membaca shalawat kepada beliau.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Ketiga, mengharap syafaat nabi. Memperbanyak membaca shalawat kepada nabi


merupakan salah satu sarana agar kita mendapatkan syafaat dari Rasulullah
SAW.
Imam al-Timidzi meriwayatkan dari Ibnu Ma’sud bahwasanya nabi bersabda:
“Orang yang paling berhak mendapatkan syafaat pada hari kiamat adalah yang
paling banyak membaca shalawat kepadaku”.

Imam Ahmad juga meriwayatkan hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda:

‫ أَ ْعلَى‬:‫ال‬ ِ ‫الو ِس ْيلَةَ يَا َرسُوْ َل‬


َ َ‫هللا ؟ ق‬ َ ‫صالَةَ عَلَّي زَ َكاةٌ لَ ُك ْم َواسْأَلُوْ ا هللاَ لِي‬
َ ‫ قَالُوْ ا َو َما‬،َ‫الو ِس ْيلَة‬ َّ َ‫صلُّوْ َعل‬
َّ ‫ي فَإ ِ َّن ال‬ َ
)‫ (رواه أحمد في مسنده‬.‫َد َر َج ٍة فِي ال َجنَّ ِة الَ يَنَالُهَا إِاَّل َر ُج ٌل َوا ِح ٌد َوأَنَا اَرْ جُوْ أَ ْن يَ ُكوْ نَ أَنَا هُ َو‬

Bacalah shalawat kepadaku karena sesungguhnya shalawat kepadaku itu


membersihkan dosa-dosamu, dan mintalah kepada Allah untukku wasilah. Para
sahabat bertanya: Ya Rasulullah apakah wasilah itu? beliau menjawab: yaitu
derajat yang paling tinggi di surga yang hanya satu orang saja yang akan
memperolehnya dan aku berharap semoga akulah orang yang memperolehnya”.
(HR. Ahmad)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Memperingati maulid Nabi memang tidak diperintahkan secara khusus, baik oleh
Al-Qur’an maupun Hadits. Peringatan ini baru diadakan untuk pertama kali pada
ratusan tahun setelah Nabi Muhammad SAW wafat, yakni pada abad ke-7 hijriah
di wilayah Irak atas perintah Raja Irbil bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri.

Meskipun demikian sebagian besar ulama’ berpendapat bahwa memperingati


maulid nabi adalah perbuatan yang diperbolehkan dan tidak diharamkan, hal ini
disebabkan karena banyaknya manfaat yang terkandung dalam peringatan maulid
tersebut.

Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki (Mafahim Yajibu an Tushahhihah : 316)


menyatakan: “Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW merupakan bentuk
tradisi yang baik di masyarakat, bukan termasuk bagian dari masalah ibadah yang
dipersoalkan keabsahannya.

Sekali lagi, acara peringatan Maulid Nabi adalah tradisi dan adat kebiasaan yang
baik. Dikategorikan tradisi yang baik, karena substansi peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW memiliki banyak manfaat dan kebaikan bagi masyarakat.
Seperti meneladani perilaku Nabi, pembacaan ayat-ayat Al Qur’an, dzikir, tahlil,
kalimat thayyibah dan pembacaan sejarah dan perjuangan Nabi Muhammad
SAW. Hal tersebut juga berlaku untuk tradisi keagamaan selainnya. Seperti
peringatan Isra’ Mi’raj, peringatan Nuzulul Qur’an, Peringatan Tahun Baru
Muharram, dan lain-lainnya.

Syekh Abdul Karim Zidan (al-Wajiz fi Ushulil Fiqhi: 253) menjelaskan bahwa
tradisi yang syar’i adalah tradisi yang tidak berlawanan dengan nash agama,
tradisi yang membawa maslahat syar’i, dan tradisi yang tidak menimbulkan
mudharat bagi masyarakat.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
adalah tradisi yang baik, karena substansinya dilegitimasi oleh syariat agama.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


‫‪Demikian beberapa hal yang mengharuskan kita memperingati maulid nabi dan‬‬
‫‪memperbanyak shalawat kepada beliau.‬‬

‫‪Semoga kita semua benar-benar dapat menjalankan ajaran beliau sehingga kita‬‬
‫‪benar-benar diakui sebagai umatnya dan mendapatkan syafaatnya baik di dunia‬‬
‫‪maupun di akhirat. Aamiin‬‬

‫آن‬‫ئ ْالقُرْ ُ‬ ‫ك ال َعالَّ ِم‪َ ،‬وهللاُ ُس ْب َحانَهُ يَقُوْ ُل َوبِقَوْ لِ ِه يَ ْهتَ ِدي الـ ُم ْهتَ ُدوْ نَ ‪َ ،‬وإِ َذا قُ ِر َ‬
‫الكالم كال ُم هللاِ الـ َملِ ِ‬
‫ِ‬ ‫اِ َّن اَحسنَ‬
‫صتُوا لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمونَ ‪ .‬أَ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم‪َ .‬ما َكانَ ُم َح َّم ٌد أَبَا أَ َح ٍد ِم ْن ِر َجالِ ُك ْم‬
‫فَا ْستَ ِمعُوا لَهُ َوأَ ْن ِ‬
‫‪َ .‬ولَ ِك ْن َرسُو َل هَّللا ِ َو َخاتَ َم النَّبِيِّينَ َو َكانَ هَّللا ُ بِ ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِي ًما‬

‫آن ْال َع ِظي ِْم‪َ ،‬ونَفَ َعنِي َوإِيَّا ُك ْم بِمـَا فِ ْي ِه ِمنَ اآليَا ِ‬
‫ت َوال ِّذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم ‪َ ،‬وتَقَبَّ َل هللاُ ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم‬ ‫بَا َركَ هللا لِي َولَ ُك ْم فِى ْالقُرْ ِ‬
‫َّحيْم‬‫تِالَ َوتَهُ إِنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم ‪َ ،‬وأَقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا فَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم إِنَّهُ هُ َو ال َغفُوْ ُر الر ِ‬

Anda mungkin juga menyukai