BATERAI
Oleh :
Jerika Faidza Utami (XII-5/12)
Guru Pembimbing :
Budi Prihatin, S.Pd, M.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu, baterai juga memiliki beberapa jenis. Berdasarkan kemampuannya, baterai
dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
baterai Primer yaitu baterai yang hanya digunakan satu kali, dan setelah habis tidak
dapat diisi ulang. Contoh baterai ini adalah baterai arloji (jam tangan).
baterai Sekunder yaitu baterai yang bisa digunakan berkali kali dengan mengisi
kembali muatannya, apabila telah habis energinya setelah dipakai. Contohnya seperti
yang biasa terdapat pada telepon genggam.
Sesuai hakikatnya, baterai sebagai barang konsumsi energinya pasti akan berkurang
dan pada akhirnya akan habis. Baterai yang telah habis dipakai menjadi tidak berguna
lagi. Menyikapi hal ini, apakah yang sebaiknya yang dilakukan terhadap baterai bekas
tersebut? Lantas apa hubungannya permasalahan lingkungan dengan baterai bekas pakai?
Berikut ulasannya.Hampir setiap orang akan membuang baterai bekas ke tempat
sampah. Baterai bekas adalah limbah yang sangat berbahaya yang sebenarnya tidak boleh
dibuang sembarangan. Semua jenis baterai bekas seperti baterai remot, mainan, jam
tangan, telepon seluler, kamera digital maupun baterai yang bisa di-
charge (rechargeable) termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Bila dibuang sembarangan atau tidak didaur ulang, maka kandungan logam berat dan
zat-zat berbahaya lain yang ada di baterai dapat mencemari air dan tanah, yang pada
akhirnya membahayakan tubuh manusia. Inilah masalah sepele yang jika tidak ditanggapi
secara cepat dan tepat akan menjadi permasalahan lingkungan yang serius.
Baterai bekas merupakan limbah yang sangat berbahaya yang sebenarnya tidak
boleh di buang sembarangan. Semua baterai bekas seperti baterai remote, mainan, jam
tangan, telepon seluler, kamera digital maupun baterai yang bisa di charge (rechargeable)
termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Bercun).
Baterai bekas tidak hanya akan menyebabkan polusi tetapi juga akan
membahayakan sumber daya alam bila di buang sembarangan dan tidak di daur ulang.
Sehingga kandungan logam berat dan zat-zat berbahaya yang terdapat di dalam baterai
seperti logam berat merkuri, mangan, timbal, nikel, lithium, dan kadmium akan
mencemari air dan tanah, yang pada akhirnya akan membahayakan tubuh makhluk
hidup.
Bahan lain yang terdapat pada baterai yaitu kadmium, dapat mengkontaminasi
tanah dan ait, yang kemudian juga di konsumsi manusia. Hal itu dapat menyebabkan
kerusakan pada hati dan gijal, dan juga dapat menyebabkan tulang lunak (osteomalasia)
atau kecacatan tulang berat. Kadmium juga dapat menyebabkan keracunan kronis dan
menjadi faktor penyebab emfisema (penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan
kerusakan pada kantung udara di paru-paru), anemia (kurang darah), juga dapat
menyebabkan kelumpuhan pada tubuh manusia.
Berikut beberapa cara membuang limbah baterai dengan benar dan meminimalisasi
dampak buruk terhadap lingkungan. Pertama, tempatkan baterai bekas pada tempat
terpisah dari sampah lain. Kedua, pasang selotip bening yang tak konduktif pada kedua
ujung baterai. Ketiga, masukkan baterai bekas dalam plastik atau wadah khusus yang
tidak bersifat konduktif. Keempat, cari lokasi fasilitas pengolahan limbah B3 terdekat.
Informasi bisa dicari di dinas lingkungan setempat. Lebih baik, sebelum mengirimkan
baterai bekas, baca peraturan tentang pembuangan dan pengolahan limbah B3. Namun,
fasilitas pengolahan limbah baterai di Indonesia memang belum banyak. Kelima, jika
akan mengirim baterai ke fasilitas pengolahan limbah B3, periksa langkah-langkah
keamanan tambahan yang diperlukan untuk pengiriman.
Melalui cara yang sudah dipaparkan diatas, perlakuan peneliti terhadap limbah
baterai masih belum tepat. Peneliti cenderung tidak berfikir panjang dalam mebuang
limbah baterai mapupun lainnya. Begitu pula, orang-orang sekitar. Setelah dilakukan
penelitian masih banyak orang-orang yang belum memperlakukan limbah baterai dengan
tepat. Bahkan, limbah baterai tersebut terkadang ditemukan oleh anak-anak kecil yang
sedang bermain. Hal ini harus segera diminimalisasi sebagai upaya mencegah dampak
buruk limbah baterai terhadap lingkungan maupun tubuh manusia.
Dalam mengatasi masalah limbah baterai dan mencegah munculnya dampak buruk
bagi lingkungan maupun tubuh manusia. Dapat dilakukan beberapa cara dan
menciptakan alternatif baterai yang ramah lingkungan. Selain itu, teknologi yang ada
adalah limbah B3 akan ditimbun di dalam tanah yang sudah mengandung bahan-bahan
kimia lain untuk dinetralisir dan juga dihancurkan agar tidak mencemari lingkungan.
Karena ini masalah yang kompleks, maka dari itu mengatasi limbah B3 ini, semua orang
harus aware terlebih dahulu, baik dari masyarakat, pengelola sampah dan juga
pemerintah. Seharusnya limbah baterai bekas ini dikelola secara khusus dan terpisah dari
sampah-sampah lainnya. Biasanya hanya orang yang betul-betul sadar yang melakukan
hal ini.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi
dampak buruk dari pencemaran limbah baterai bekas:
Masyarakat harus disosialisasikan terlebih dahulu mengenai bahaya dari limbah B3
bagi kesehatan.
Mulailah untuk memisahkan limbah berbahaya seperti baterai bekas di rumah dengan
menaruhnya di dalam plastik khusus dan terpisah dengan sampah lainnya.
Kumpulkan semua limbah bahan berbahaya di dalam tempat tertentu, misalnya di
setiap satu RW ada satu tempat khusus untuk menampung sementara limbah
berbahaya.
Saat pengelola sampah datang untuk mengambil sebaiknya mereka juga sudah
memiliki kesadaran untuk tidak mencampur limbah berbahaya dengan sampah
lainnya.
Setelah itu limbah B3 ini akan dikirimkan ke tempat pengelola limbah B3 yang sudah
memenuhi standar.
KESIMPULAN
Baterai bekas merupakan limbah yang sangat berbahaya dan tidak boleh dibuang
sembarangan. Baterai bekas akan menyebabkan polusi tetapi juga akan membahayakan
sumber daya alam bila di buang sembarangan dan tidak di daur ulang karena kandungan
didalamanya. Maka dari itu, diperlukan pengetahuan untuk memeperlakukan pembuangan
limbah baterai dengan tepat. Demi meminimalisasi kerusakan lingkungan dan kesehatan
manusia. Limbah baterai dapat mengkontaminasi tanah dan ait, yang kemudian juga di
konsumsi manusia. Hal itu dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan gijal, dan juga dapat
menyebabkan tulang lunak (osteomalasia) atau kecacatan tulang berat serta beberapa
penyakit pernapasan lainnya.