bakteri plak subgingiva) Erlyn Aprilia,*Ernie Maduratna Setiawati**, Shafira Kurnia.S** * Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya **Staf Pengajar Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia
ABSTRACT Background : Nigella sativa that is contain thymoquinone,thymol, and tannin were known have benefit in dental health. Objective : The purpose of this study was to know influence of Nigella sativa extract to reducing subgingival plaque bacteria. Material and method : It was experimental study, was conducted to investigate the effectiveness Nigella sativa extract 12,5%50%. Sample were divided into six groups with different concentration. The antimicrobial effect was performed using counted colony forming unit (CFU). The statistical test was used Independent T-test with significance difference 5%. Result : The study showed that Nigella sativa extract 50% has the highest antimicrobial effect.Conclusion: the application of Nigella sativa extract 50% in periodontal pocket appears to be effective to reduced subgingival plaque bacteria in periodontitis. Keywords: Nigella sativa extract, subgingival plaque bacteria
PENDAHULUAN Kesehatan rongga mulut merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Untuk memperoleh kesehatan rongga mulut yang baik berawal dari kebersihan mulut setiap individu. Penyebab kelainan periodontal multifaktorial, keterikatan lingkungan erat ada kesetaraan faktor dan lokal, kalkulus, dan material alba yang dapat menyebabkan iritasi mekanik dan kimiawi pada jaringan periodontal.1 Berdasarkan hubungan antara lokasi huniannya dengan tepi gingiva, plak bakteri dibedakan atas plak supragingiva yang berada koronal dari tepi gingiva dan plak subgingiva yang berada pada apikal tepi gingiva. Nigella sativa merupakan salah satu spesies dari genus Nigella yang memiliki kurang lebih 14 spesies tanaman yang
antara
yang terlihat
secara klinis
dengan faktor kualitas host. Faktor lokal dapat berupa plak gigi, penumpukan
termasuk dalam famili Ranunculaceae.2 Khasiat yang dimiliki jintan hitam ini berasal dari kandungan kimia yang ada di dalamnya. Penelitian terhadap aktifitas
dan membran mengalami lisis.5 Aktivitas anti bakteri dari tymoquinone telah terbukti efektif menghambat bakteri gram positif yaitu Staphylococcus aureus. Thymoquinone dilaporkan pembentukan efektif protein dan menghambat RNA pada
antimikroba biji jintan hitam menunjukkan bahwa kandungan aktif biji jintan hitam yang dapat menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus. Ekstrak dari jintan hitam mampu menghambat pertumbuhan Candida albikan. Thymoquinone dilaporkan efektif Aspergillus menghambat niger dan pertumbuhan menghambat
bakteri adalah thymoquinone, thymol, dan tannins.3 Kandungan utama jintan hitam adalah thymoquinone. derivat
4
merupakan
dari
mengandung unsur thymol di dalamnya. Quinon mempunyai kekuatan bakterisidal yang kuat dan reaksi ini ditandai dengan adanya reaksi kimia dalam sitoplasma. Sedangkan thymol merupakan turunan dari fenol. Bahan fenol dapat digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Aksi fenol melawan kompleks termasuk dinding dan sel bakteri relatif
Fosarium salai . Kandungan tannin pada biji jintan hitam mampu membentuk ikatan kompleks dengan protein sehingga mampu menginaktivasi adhesin bakteri, enzim, dan lain lain.6 Tannin mempunyai gugus galoil dan gugus pirogalol yang mempunyai sifat antibakteri. Kedua gugus tersebut bereaksi dengan protein membran bakteri yang mengakibatkan sitoplasma membran selektif, komposisi rusaknya sehingga barier aktif, sel membran fungsi
mungkin
diantaranya dengan
denaturasi
protein
bakteri, sebagai
kerusakan membran sel yang menyebabkan kebocoran komponen intraseluler. Turunan fenol berinteraksi dengan sel bakteri melalui proses adsorbsi yang melibatkan ikatan hidrogen. Pada kadar rendah terbentuk kompleks protein-fenol dengan ikatan yang lemah dan segera mengalami peruraian, diikuti penetrasi fenol ke dalam sel dan menyebabkan presipitasi. Pada kadar tinggi fenol dapat menyebakan koagulasi protein
transpor internal
tersebut
sel
rusak
dan
mengalami
Penelitian
dimaksudkan
untuk
mengetahui daya hambat ekstrak jintan hitam terhadap pertumbuhan bakteri plak subgingiva. Penelitian ini diharapkan
bermanfaat
untuk
digunakan
sebagai
alternatif bahan alami yang tepat, aman, dan efektif dalam rangka plak menghambat yang tidak
pertumbuhan
bakteri
ALAT DAN BAHAN Penelitian ini tergolong penelitian eksperimental laboratoris. Sampel yang Cara pengambilan menggunakan eskavator steril. Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah 42. Plak subgingiva yang telah diambil masing-masing
digunakan adalah bakteri plak subgingiva. Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah 42.
selama 24 jam. Kemudian disaring dan akan didapatkan maserat 450 ml. Ampas dari penyaringan II ditambahkan 500 ml etanol 90%, di maserasi kembali selama 1jam dan direndam selama 24 jam. Kemudian disaring dan akan didapatkan maserat 450 ml. Ampas dari penyaringan III ditambahkan 500 ml etanol 90%, di maserasi kembali selama 1jam dan direndam selama 24 jam.
dimasukkan dalam tabung media Mueller Hinton Broth kemudian sebelum ditutup bagian terbuka tabung reaksi di panaskan dengan api. Media biakan Mueller Hinton Broth yang telah berisi plak subgingiva diamati 1x 24 jam. Setelah tumbuh di buat suspensi kuman dengan kekeruhan setara dengan Mc Farland 0,5. Untuk mendapatkan ekstrak biji jintan hitam dibuat dengan cara biji jintan hitam dikeringkan kemudian ditimbang sebanyak 400 gram dan digiling sampai halus,serbuk biji jintan hitam ditimbang kembali dengan berat 386,24 gram, lalu ditambahkan 1000 ml etanol 90%, di maserasi selama 1jam dan direndam selama 24 jam. Kemudian disaring dan didapatkan maserat sebanyak 600 ml. Ampas dari penyaringan 90%, I di
Kemudian disaring dan akan didapatkan maserat 500 ml. Jumlah total maserat 2000 ml kemudian dilakukan pemekatan dengan menggunakan rotari evaporator selama 3 jam dan pemanasan dengan waterbath pada suhu 600 C selama 14 hari sampai diperoleh ekstrak murni dan disimpan dalam cawan petri yang ditutup dengan alumunium foil. Uji anti bakteri ekstrak jintan hitam terhadap pertumbuhan koloni bakteri plak subgingiva dilakukan dengan
mencampurkan suspensi koloni bakteri plak subgingiva ke dalam media Mueller Hinton Broth kemudian di inkubasi selama 24 jam,370C. Pada penelitian ini pengamatan
pertumbuhan bakteri melalui melalui metode perbandingan kekeruhan visual tidak dapat dilakukan karena ekstrak jintan hitam berwarna keruh dan gelap sehingga sulit untuk dibandingkan kekeruhannnya, maka dilanjutkan dengan metode subculture untuk mengetahui secara pasti pertumbuhan
agar dihitung secara manual dan dinyatakan dalam colony forming unit (CFU).
bakteri pada masing-masing konsentrasi dengan cara penanaman pada media Mueller Hinton Agar selanjutnya dilihat
subgingiva yang terbagi atas kelompok kontrol dan perlakuan, sejumlah 6 kelompok penelitian dengan masing-masing kelompok terdapat 6 sampel, jumlah setelah koloni dilakukan bakteri,
pertumbuhan yang ada pada media tersebut dan dilakukan penghitungan jumlah koloni pada bakteri plak subgingiva. Jumlah koloni bakteri plak yang tumbuh pada media blood
Tabel 1. Rerata jumlah koloni bakteri plak subgingiva pada masing-masing kelompok penelitian.
penghitungan
N 6 6 6 6 6 6 6
jumlah koloni bakteri plak subgingiva 25 20 15 10 5 0 0% 12,5% 25% 35% 45% 50% 100% konsentrasi ekstrak jintan hitam jumlah koloni bakteri plak subgingiva
Gambar 1: Grafik jumlah koloni bakteri plak subgingiva terhadap jintan hitam konsentrasi 0%; 12,5%; 25%; 35%; 45%; 50%
Dari gambar 1. terlihat adanya kecenderungan penurunan jumlah koloni bakteri subgingiva seiring dengan
penelitian mempunyai nilai lebih besar dari 0,05 (p>0,05) yang berarti data pada seluruh kelompok penelitian berdistribusi normal, kemudian dilanjutkan dengan uji
homogenitas dan didapatkan nilai p<0,05, sehingga tidak dapat dilanjutkan dengan uji one-way ANOVA, dan dilanjutkan dengan uji beda menggunakan Independent T-test untuk melihat signifikansi antar kelompok penelitian. Rerata jumlah koloni bakteri subgingiva terendah atau tidak terdapat nilai pada kelompok konsentrasi 100% dan 50%, kemudian Independent dilakukan T-test, uji beda dengan melihat
didapatkan hasil dengan jumlah tertinggi, dan tidak didapatkan jumlah koloni bakteri pada kelompok konsentrasi 50% dan kontrol negatif (100% ). Sebelum dilakukan uji analisis antar kelompok penelitian pada koloni bakteri plak subgingiva, dilakukan uji normalitas pada masing-masing kelompok kecuali
kelompok konsentrasi 100% serta 50% karena tidak didapatkan nilai jumlah koloni bakteri plak subgingiva. Untuk uji
untuk
perbandingan jumlah koloni bakteri plak subgingiva antara masing-masing kelompok penelitian.
Tabel 2. Uji beda jumlah koloni bakteri plak subgingiva antara masing-masing kelompok penelitian menggunakan uji Independent T-test.
Konsentrasi 35%
Konsentrasi 45%
Konsentrasi 50% -
Berbeda mutlak
Berbeda mutlak
0,000*
0,000*
Berbeda bermakna
0,018*
0,000*
0,000*
Berbeda bermakna
Konse ntrasi 25% Konse ntrasi 35% Konse ntrasi 45% Konse ntrasi 50% * = ada beda bermakna (p<0,05)
0,033*
0,002*
Berbeda bermakna
0,005*
Berbeda bermakna
Pada table 2. dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang bermakna jumlah koloni bakteri subgingiva dengan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui daya anti bakteri ekstrak jintan hitam sebagai alternatif bahan alami yang tepat, aman, dan efektif dalam rangka menghambat pertumbuhan bakteri plak PEMBAHASAN
kelompok penelitian (p<0,05), dan jumlah koloni bakteri subgingiva yang cenderung menurun seiring bertambahnya konsentrasi penelitian.
mulut dan pencegahan penyakit periodontal. Untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak jintan hitam dilakukan penelitian laboratoris melalui pengamatan pertumbuhan bakteri plak subgingiva. Dalam penelitian ini didapatkan sifat bakterisid ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) pada plak subgingiva dengan
hitam maka semakin besar kandungan anti bakterinya tannin.7 Dari hasil penelitian didapatkan ada perbedaan yang signifikan untuk masingmasing konsentrasi jika di bandingkan dengan konsentrasi yang lain. Dikatakan ada perbedaan didapatkan peneitian jika signifikansi dari (p) yang Dalam secara (thymoquinone, thymol, dan
konsentrasi 50%. Pada konsentrasi terendah yang diteliti yaitu 12,5% pada plak
0,05.
dilakukan
subgingiva didapatkan pertumbuhan bakteri plak mulai terhambat oleh ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) yang dilihat dari penurunan jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada media Mueller Hinton Agar bila dibandingkan dengan kontrol positif. Sedangkan pada konsentrasi 50% untuk bakteri plak subgingiva tidak di dapatkan pertumbuhan koloni bakteri pada media Mueller Hinton Agar. Dari yang data yang telah diujikan secara statistik Independent T-test di
laboratoris didapatkan hasil bahwa ada pengaruh yang signifikan antara ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) pertumbuhan bakteri plak terhadap subgingiva.
Konsentrasi yang efektif untuk menghambat bakteri plak subgingiva mulai 12,5%.
Terhambatnya pertumbuhan bakteri plak subgingiva kemungkinan disebabkan bahan antibakteri yang dimiliki ekstrak biji jintan hitam, yaitu thymoquinone, thymol, dan tannin. Thymoquinon merupakan derivat dari quinon yang mengandung unsur thymol di dalamnya. Quinon mempunyai kekuatan bakterisidal yang kuat dan reaksi ini ditandai dengan adanya reaksi kimia dalam sitoplasma. Sedangkan thymol merupakan turunan dari fenol. Bahan fenol dapat digunakan sebagai antiseptik dan
dapatkan bahwa ada hambatan pertumbuhan bakteri plak subgingiva oleh ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) pada interval
konsentrasi 12,5% - 45%. Dari hasil tersebut ditunjukkan bahwa semakin tinggi
konsentrasi ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) maka semakin sedikit pertumbuhan koloni bakteri. Hal ini disebabkan oleh
desinfektan. Aksi fenol melawan dinding sel bakteri relatif kompleks dan mungkin diantaranya termasuk denaturasi protein
dengan
kerusakan
membran
sel
yang
dengan senyawa oksidasi, reaksi golongan sulfhydryl, dan beberapa interaksi non spesifik dengan protein sehingga terjadi gangguan fungsi secara fisiologis yang menyebabkan gangguan metabolisme sel.3 Tannin mempunyai gugus galoil dan gugus pirogalol yang mempunyai sifat antibakteri. Kedua gugus tersebut bereaksi dengan protein membran bakteri yang membran fungsi
menyebabkan
kebocoran
komponen
intraseluler . Turunan fenol berinteraksi dengan sel bakteri melalui proses adsorbsi yang melibatkan ikatan hidrogen. Pada kadar rendah terbentuk kompleks proteinfenol dengan ikatan yang lemah dan segera mengalami peruraian, diikuti penetrasi fenol ke dalam sel dan menyebabkan presipitasi. Pada kadar tinggi fenol dapat menyebakan koagulasi protein dan membran mengalami lisis.8 Menurut Salman et al (2005)
bakteri, sebagai
transpor internal
thymoquinon diketahui membentuk complex irreversible dengan nucleophilic amino acid pada protein yang dapat menginaktivasi protein sehingga terjadi gangguan fungsi. Dan yang menjadi target pada sel bakteri adalah permukaan adhesin, dinding sel polipeptida, dan membran bound enzim. 3 Kandungan thymol pada jintan hitam mampu menghambat enzim pada bakteri
tersebut
sel
rusak
dan
mengalami
DAFTAR PUSTAKA
1. Newman
MG,
HH
Takei,
A.Fitriana. (Jintan
2007. hitam). :
www.toiusd.multiply.com.
3. Salman MT, Khan RA and Sukhla. 2005. A study of Nigella sativa seed for antimicrobial reference Activity to with
6.
Ozdemir, M. I. Kara, K. Erciyas, H. Ozer, S. Ay , 2012. Preventive effects of thymoquinone in a rat periodontitis model: a morphometric and histopathological study. Journal of Periodontal Research. 47, 7480.
special
resistant
bacteria. Master Thesis. Aligarh Muslim University. India. 4. Sukardiman. 2006. Simplisia Nabati atau Hewani Sebagai Salah satu resep Nabi. Seminar Farmasi 8.
7. Arici.M, Sagdic and U Gecgel,2005. Antibacteria effect of Nigella Sativa oil. Grasary Acutes.56:259-262
Universitas Airlangga Surabaya. 5. Al-Jabre S, Al-Akloby OM, et al. 2003. Thymoquinone an active sativa,
Kouidhi B, Zmantar T, Jrah H, Souiden Y, Chaieb K, Mahdouani K, Bakhrouf A.2011, Antibacterial and resistance-modifying activities of
principle of Nigella