Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak
etanol rimpang temukunci (Boesenbergia pandurata Roxb) terhadap bakteri
Streptococcus mutans. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol temukunci. Objek
penelitian ini adalah aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol temukunci. Metode
penelitian ini menggunakan metode difusi dari Kirby-Bauer tes. Sebagai kontrol
positif digunakan kloramfenikol. Variasi konsentrasi yang di uji pada kisaran 0,5
sampai 500 µg/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol temukunci
bersifat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Konsentrasi
maksimal yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans
yaitu pada konsentrasi 50 µg/ml.
Kata kunci: antibakteri, ekstrak etanol temukunci, Streptococcus mutans.
Abstract
The purpose of this study was determined the antibacterial activity on ethanol
extract of temukunci (Boesenbergia pandurata Roxb) against Streptococcus
mutans bacteria. The subject of this research was the ethanol extract of temukunci.
The object of this study was the antibacterial activity of the ethanol extract of
temukunci. The research method was disk difussion method by Kirby-Bauer test.
The positive control that used was chloramphenicol. The concentration variations
were 0.5 sampai 500 µg/ml. The results show that the ethanol extract of temukunci
can inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria. Maximum concentration
that can inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria is at concentration 50
µg/ml.
Keywords: antibacterial, ethanol extract of temukunci, Streptococcus mutans.
59
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 22, Nomor 1, April 2017
60
Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Etanol (Mahmudah, F. L. & Atun, S.)
Alat dan bahan yang digunakan dalam sulfoxide), Nutrient agar (NA), Nutrient
penelitian ini antara lain spektroskopi UV- Broth (NB), Muller Hinton Agar (MHA),
vis, neraca analitik, hot plate, gelas beker, Disk blank, Alkohol 70%, Aquades, Plastic
erlenmeyer, gelas ukur, tabung reaksi, wrap, dan Alumunium foil.
batang pengaduk, botol media, cawan Prosedur kerja yang dilakukan sebagai
petri, drygalski, jarum ose, shaker, pinset, berikut. Persiapan Sampel Uji. Menimbang
pembakar spiritus, mikropipet (ecopipette), ekstrak etanol rimpang tumbuhan temukunci
tip pipet, autoclave, inkubator (ecocell), sebanyak 12,5 mg, kemudian ditambahkan
mortar porselen, colony counter, Laminar Air larutan DMSO hingga 25 ml. Konsentrasi
Flow (LAF), dan jangka sorong. Bahan yang yang diperoleh dari langkah tersebut yaitu
digunakan antara lain ekstrak etanol rimpang 500 µg/ml. Selanjutnya dilakukan pengen-
temukunci (Boesenbergia pandurata Roxb), ceran sehingga diperoleh variasi konsentrasi
kultur bakteri Streptococcus mutans yang 0,5 sampai 500 µg/ml. Sebagai kontrol
diperoleh dari Fakultas Kedokteran Gigi positif digunakan kloramfenikol yang dibuat
UGM, kloramfenikol, DMSO (dimethyl- pada variasi konsentrasi yang sama.
61
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 22, Nomor 1, April 2017
62
Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Etanol (Mahmudah, F. L. & Atun, S.)
yang telah ditumbuhkan pada media cair Hasil Pengukuran Kurva Pertumbuhan
dispread ke media MHA sebanyak 0,1 ml. Bakteri Streptococcus mutans
Selanjutnya paper blank yang telah direndam Bakteri Streptococcus mutans di-
larutan ekstrak temukunci di tempelkan pada tumbuhkan pada media cair NB serta
media sebanyak 3 buah dalam satu cawan dishaker dengan kecepatan 120 rpm. Tujuan
petri sebagai ulangan. Setelah itu media dari bakteri harus dishaker yaitu agar bakteri
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C. tumbuh secara merata pada media cair NB
Kemudian mengamati zona hambatan setiap dengan putar kecepatan 120 rpm merupakan
6 jam untuk melihat aktivitas bakteri tersebut kecepatan optimal untuk menumbuhkan
secara kualitatif dan melakukan pengukuran bakteri Streptococcus mutans. Selanjutnya
menggunakan jangka sorong sebagai data dilakukan pengukuran dimulai dengan
kuantitatif. Zona bening yang terbentuk diukur jam ke-0 sampai jam ke-48 menggunakan
menggunakan jangka sorong pengukuran spektroskopi UV-Vis dengan panjang
dilakukan dengan mengukur tiga sisi dari gelombang 600 nm. Nilai absorbansi paling
zona bening yaitu secara horizontal, vertikal, tinggi ditunjukkan pada jam ke-39 yaitu
dan miring. Ukuran yang diperoleh kemudian dengan absorbansi sebesar 1,44. Pada jam
dirata-rata. Diameter zona bening dalam ke-39 tersebut bakteri Streptococcus mutans
satuan millimeter (mm) (Romas, Rosyida, & mengalami pertumbuhan yang optimal.
Aziz, 2015). Sedangkan nilai absorbansi mengalami
penurunan besar terjadi pada jam ke-48.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dimungkinkan pada jam ke-48 bakteri sudah
Penelitian ini bertujuan untuk menge- tidak tumbuh lagi pada media cair. Kurva
tahui aktivitas antibakteri dari ekstrak pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans
etanol rimpang temukunci terhadap bakteri terdapat pada Gambar 2. Berdasarkan
Streptococcus mutans, mengetahui pengaruh penelitian ini dapat disimpulkan bahwa waktu
variasi konsentrasi ekstrak etanol rimpang yang efektiv untuk melakukan uji aktivitas
temukunci yang mampu menghambat antibakteri kurang dari jam ke48, karena
bakteri Streptococcus mutans. Pengujian bakteri masih mengalami pertumbuhan yang
pada penelitan ini menggunakan metode baik. Pertumbuhan bakteri yang tidak konstan
difusi disk. Zona hambat yang terbentuk dipengaruhi oleh pH lingkungan, komponen
merupakan zona bening yang terlihat perbenihan bakteri, stabilitas zat aktif,
disekitar paper disk. Pengukuran dilakukan besarnya inokolum, lamanya inkubasi dan
menggunakan jangka sorong. aktifitas metabolik bakteri (Audies, 2015).
63
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 22, Nomor 1, April 2017
64
Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Etanol (Mahmudah, F. L. & Atun, S.)
Tabel 1
Data Diameter Zona Hambat Senyawa pada Jam ke-24
Diameter Zona Hambat
Senyawa Uji Konsentrasi
Jam ke-24 (mm)
DMSO (dimethylsulfoxide) - 8,17
Kloramfenikol 0,5 mg/ml 8,18
5 mg/ml 8,65
50 mg/ml 7,37
250 mg/ml 13,86
500 mg/ml 9,16
Ekstrak Etanol Temu Kunci 0,5 mg/ml 6,70
5 mg/ml 6,88
50 mg/ml 10,19
250 mg/ml 8,56
500 mg/ml 7,54
65
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 22, Nomor 1, April 2017
terhadap pertumbuhan Streptococcus Rukayadi, Y., Lee, K., Han, S., Yong, D., &
mutans penyebab karies gigi (Skripsi Hwang, J. K. (2009). In vitro activities
tidak diterbitkan). FKG Universitas of panduratin A against clinical
Andalas, Padang. Staphylococcus strains. Antimicrobial
agents and chemotherapy, 53(10),
Baehni P. C, & Takeuchi Y. (2003). Anti- 4529-4532.
plaque agant in the prevention of
biofilm associated oral diseasea. Oral Santoso, O., Wardani, A. P., & Kusumasari,
Dis, 9, 23-29. N. (2012). Pengaruh larutan ekstrak
siwak (Salvadora persica) terhadap
Davis, W. W., & Stout T. R. (1971). Disc Streptococcus mutans: Studi in vitro
plate method of microbiological dan in vivo. Media Medika Indonesia
antibiotic assay. American Society for Volume 46(3), 163-167.
Microbiology, 4(22).
Tristiyanto. (2009). Studi aktivitas
Eng-Chong, T., Yean-Kee, L., Chin- antibakteri dan identifikasi golongan
Fei, C., Choon-Han, H., Sher-Ming, senyawa ekstrak aktif antibakteri buah
W., Li-Ping, C. T., ... & Othman, S. gambas (Luffa acutangula Roxb.)
(2012). Boesenbergia rotunda: From (Skripsi tidak diterbitkan). FMIPA
ethnomedicine to drug discovery. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Evidence-Based Complementary and
Alternative Medicine, 2012. Win, N. N., Awale, S., Esumi, H., Tezuka,
Y., & Kadota, S. (2008). Panduratins
Marsh, P. D. (2006). Dental plaque as a D-I, novel secondary metabolites from
biofilm and a microbial community– rhizomes of Boesenbergia pandurata.
implications for health and disease. Chemical and Pharmaceutical Bulletin,
BMC Oral health, 6(1), S14. 56(4), 491-49.
Romas, A., Rosyida, D. U., & Aziz, M. Yanti, Rukayadi, Y., Lee, K. H., Hwang,
A. (2015). Uji aktivitas antibakteri J. K. (2009). Activity of panduratin
ekstrak etanol kulit buah manggis A isolated from K. pandurata Roxb.
(Garcinia mangostana l) terhadap Against multi species oral biofilm In
bakteri Echerichia coli ATCC 11229 vitro. J. Oral Science, 51, 87-95.
dan Staphylococcus aureus ATCC 6538
secara in vitro. University Research
Colloquium 2015.
66