Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.

2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

UJI EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN WUNGU (Graptophylum


pictum Griff) ASAL KABUPATEN ENREKANG TERHADAP
PERTUMBUHAN Streptococcus mutans

Rahman
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Makassar

Koresponden: ramangcarallang@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antib akteri ekstrak Daun Wungu
(Graptophylum pictum Griff) asal Kabupaten Enrekang terhadap pertumbuhan
Streptococcus mutans. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
eksperimental laboratorium. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
daun Wungu yang bereasal dari Kabupaten Enrekang dan dibuat dalam bentuk
ekstrak berbagai variasi konsentrasi yaitu 2%, 3%, 4%, dan 5%, serta kontrol positif
yaitu Amoxisilin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun Wungu asal
Kabupaten Enrekang memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan
Streptococcus mutans. Dimana zona hambatan rata –rata untuk 2% yaitu 12,60 mm,
3% yaitu 13,73 mm, 4% yaitu 14,82 mm dan untuk 5% yaitu 16,10 mm. Untuk
pembanding kontrol positif sebesar 17,70 mm dan kontrol negatif didapatkan 0 mm.
Hasil uji statistik memperlihatkan adanya perbedaan yang nyata antara perlakuan
dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans, dimana Fh = 366,20 lebih
besar dari pada Ft untuk 0,05 = 3,11 dan 0,01 = 5,06.

Kata Kunci : Ekstrak, Daun Wungu, Kab Enrekang,Streptococcus Mutans.

PENDAHULUAN pembentukan plak gigi. Adanya


Salah satu mikroorganisme yang karies pada gigi merupakan salah satu
dapat menimbulkan penyakit yaitu penyebab timbulnya bau mulut
Streptococcus mutans. Bakteri ini (halitosis) (Lailatul Iftitah,2005).
termasuk kelompok Streptococcus Streptococcus mutans
viridans yang merupakan anggota merupakan bakteri gram positif
floral normal rongga mulut yang berbentuk bulat yang secara khas
memiliki sifat α-hemolitik dan membentuk pasangan atau rantai
komensal oportunistik (Jawetz, dkk, selama masa pertumbuhannya.
2008). Penyakit yang disebabkan oleh Streptococcus mutans adalah salah
Streptococcus mutans adalah karies satu bakteri yang mempunyai peranan
gigi. Karies gigi adalah sebuah penting pada pembentukan karies gigi
penyakit infeksi yang merusak dan halitosis (bau mulut). Bakteri ini
struktur gigi. Penyakit ini tumbuh secara optimal pada suhu
menyebabkan gigi berlubang. sekitar 180 C – 400 C. Streptococcus
Terjadinya karies didukung oleh mutans biasanya ditemukan pada
adanya proses demineralisasi pada rongga gigi manusia yang lukadan
email dan bahkan juga adanya menjadi bakteri yang paling kondusif

111
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

menyebabkan karies untuk email gigi selain itu juga mampu berkhasiat
(Lailatul Iftitah,2005; Jawetz dkk, mengobati berbagai penyakit (Wijaya
1996). kusuma et al. 1996; Hariana 2009).
Timbulnya karies gigi yang Tanaman daun wungu
disebabkan oleh Streptococcus mengandung tanin, alkaloid
mutans dapat dicegah dengan sitosterol, glikosid, flavonoid, steroid,
memelihara kebersihan rongga mulut saponin, kalsium oksalat dan asam
baik secara kimiawi ataupun mekanis. format. Dengan berbagai kandungan
Cara kimiawi dengan menggunakan kimiawinya daun wungu mempunyai
bahan antibakteri, sedangkan secara sifat sebagai obat wasir, laksatif
mekanis dengan menyikat gigi lemah diuretik ringan. Pada
menggunakan sikat gigi dan pasta gigi pengobatan tradisional daun wungu
yang mengandung antibakteri. juga digunakan untuk pengobatan
Fluoride sebagai bahan antikaries terhadap luka, bengkak, borok, bisul,
untuk mengkontrol karies gigi yang penyakit kulit, secara eksperimental
disebabkan oleh bakteri ekstrak daun wungu berkhasiat
Streptococcus mutans dan triclosan menghambat pembengkakan dan
merupakan bahan kimia non ionik menurunkan permiabilitas vaskular,
dari golongan bisphenol sintetis yang antiplak gigi / karies gigi,
memiliki sifat antibakteri dan dapat antiinflamasi (Sumarny R., 2013
menghambat pertumbuhan bakteri ;Puspati S., 2013).
gram positif seperti Streptococcus Hasil penelitian yang pernah
mutans (Herijulianti, E., dkk, 2010). dilakukan oleh Yuvanti tahun 2015
Tetapi jika fluoride dan bahan mengemukakan bahwa daun wungu
antibakteri seperti triclosan (Graptophylum pictum Griff) mampu
ditingkatkan untuk menambah daya memberi efek sebagai antibakteri
antibakteri pada pasta gigi akan dalam menghambat pertumbuhan
menimbulkan resiko fluorosis, Staphylococcus aureus dan
toksisitas, demineralisasi gigi, dan Escherichia coli dan disisi lain daun
perubahan warna email, sehingga wungu juga berperan sebagai
diperlukan pilihan alternatif bahan antijamur dalam menghambat
antibakteri yang lebih aman yaitu pertumbuhan Candida albicans
menggunakan bahan herbal penyebab keputihan. Penelitian ini
(Bronckers dkk, 2009). bertujuan untuk mengetahui dan
Penggunaaan bahan herbal menentukan efek antibakteri ekstrak
memiliki keuntungan yaitu mudah Daun Wungu asal Kabupaten
didapat, murah, aman dan tidak Enrekang terhadap pertumbuhan
membahayakan lingkungan sekitar. Streptococcus mutans.
Salah satu bahan herbal yang terdapat
disekitar masyarakat memiliki sifat METODE
antibakteri yaitu daun wungu. Jenis, Waktu dan Tempat
Tanaman ungu atau disebut pula Penelitian
tanaman wungu memiliki nama latin Jenis penelitian ini adalah
Graptophyllum pictum adalah bersifat eksperimen laboratorium
tanaman herbal yang biasa digunakan dimana sampel ekstrak daun Wungu
untuk mengatasi masalah kewanitaan, dibuat dalam beberapa konsentrasi

112
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

yaitu 2%, 3%, 4% dan 5%, serta langsung hingga kering selanjutnya di
menggunakan Amoxisilin sebagai potong kecil–kecil hingga berupa
kontrol positif. Masing-masing simplisia.
konsentrasi dan kontrol diujikan Pembuatan Ekstrak Etanol:
terhadap pertumbuhan Streptococcus Daun tanaman wungu yang
mutans. Penelitian ini telah dilakukan sudah berupa simplisia diekstraksi
pada bulan Juli – September 2017. dengan menggunakan metode
Lokasi pengambilan sampel yaitu maserasi dengan cara ditimbang
Kabupaten Enrekang, dan lokasi sebanyak 500 gram kemudian di
penelitian dilakanakan di masukkan ke dalam bejana maserasi
Laboratorium Bakteriologi Jurusan lalu diberi cairan penyari etanol 70 %
Analis Kesehatan Poltekkes secukupnya pada wadah kaca dengan
Makassar. perbandingan bahan dan pelarut
Populasi, Sampel, Alat dan Bahan adalah 1 : 5 b/v kemudian ditutup dan
Populasi dalam Penelitian ini disimpan pada tempat yang
adalah daun Wungu yang berasal dari terlindung dari cahaya matahari
Kabupaten Enrekang. Sampel dalam langsung, sambil berulang-ulang
penelitian ini adalah ektrak daun diaduk. Setelah 5 hari sampel tersebut
Wungu yang berasal dari Kabupaten disaring, ampasnya di masukkan
Enrekang. Alat - Alat yang digunakan kembali ke dalam bejana maserasi
Autoklaf, Bejana Maserasi, dan dilakukan seperti semula,
Erlenmeyer, Gelas ukur, Batang maserasi dilakukan 3 x 5 hari. Filtrat
pengaduk, Cawan petri, Inkubator, yang diperoleh kemudian dirotavavor
Jangka sorong, Lampu Spritus, Ose hingga diperoleh ekstrak kental etanol
bulat, Pinset, Pipet Volume, 70 %. Ekstrak etanol 70% daun
Pencadang, Sendok tanduk, wungu kemudian disimpan di dalam
Timbangan kasar, Timbangan lemari pendingin pada suhu 100C.
analitik. Bahan-bahan yang Penyiapan Kultur Murni Mikroba Uji
digunakan Aquadest steril, Peremajaan Kultur Mikroba Uji:
aluminium foil, Amoksisillin, biakan Medium Nutrien Agar (NA)
murni Streptococcus mutans, Ekstrak yang telah dibuat dimasukkan
etanol 70% daun Wungu kedalam tabung-tabung reaksi lalu
(Graptophylum pictum Griff), Kapas dimiringkan, setelah medium
lidi steril (swab steril), Etanol 70%, Nutrient Agar (NA) memadat,
Medium Muller Hinton Agar (MHA), diambil 1 ose isolat mikroba uji
Medium Nutrien Agar (NA), NaCl dengan menggunakan ose bulat steril
fisiologis 0,9%, Na. CMC 1%. kemudian digoreskan pada
Prosedur Kerja permukaan medium nutrient agar
Pengolahan Bahan Uji (NA) lalu inkubasi pada inkubator
Daun tanaman Wungu yang pada suhu 370C selama 24 jam.
telah dikumpulkan, dibersihkan dari Pembuatan Suspensi Mikroba Uji:
kotoran yang melekat kemudian Bakteri uji yang berumur 24
dicuci dengan air mengalir. Setelah jam diambil sebanyak 1 ose dan
itu sampel yang telah dibersihkan dilarutkan ke dalam larutan fisiologis
kemudian diangin- anginkan tanpa NaCl 0,9% steril. Kekeruhan
menggunakan sinar matahari

113
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

dibandingkan dengan standar Analisa Data


kekeruhan Mac Farland 0,5. Data diambil dari hasil
Pengujian Ekstrak Etanol Daun pengamatan dan hasil pengukuran
Wungu Terhadap Bakteri Uji sampel uji. Data dianalisa secara
Streptococcus mutans. statistik dengan menggunakan
Medium MHA dicairkan pada metode analysis of varian (Anova)
suhu 45º C. Diambil 15 ml dan ± 0,2 untuk melihat pengaruh sediaan
ml suspensi bakteri lalu dituang ke ekstrak etanol 70% daun wungu
dalam cawan petri secara aseptik dan dengan berbagai variasi konsentrasi
dibiarkan memadat. Setelah memadat terhadap hambatan pertumbuhan
kemudian dipasang paperdisk yang yang dihasilkan.
telah dicelupakan kedalam sampel
sesuai konsentrasi yakni 2%, #%, 4% HASIL
dan 5% serta kontrol positif Hasil penelitian berupa
(amoxicillin) dan kontrol negatif (Na. diameter zona hambatan terhadap uji
CMC 1%) kemudian diatur jaraknya efek antibakteri ekstrak daun Wungu
sedemikian rupa dalam cawan petri. (Graptophylum pictum Griff)
Inkubasi dalam inkubator pada suhu terhadap pertumbuhan Streptococcus
37oC selama 1 x 24 jam. Di mutans masa inkubasi 1 x 24 jam pada
ukur diameter zona hambatan yang suhu 370 C. Hasil penelitian
terbentuk. Pengamatan dan selengkapnya dapat dilihat pada tabel
Pengukuran Diameter Hambatan: berikut :
Pengamatan dan pengukuran
diameter hambatan dilakukan setelah
masa inkubasi 1 x 24 jam pada suhu
370C dalam inkubator dengan
menggunakan mistar geser.
Tabel 1. Hasil pengukuran diameter hambatan (mm) uji efek antibakteri ekstrak
daun Wungu Asal Kabupaten Enrekang terhadap pertumbuhan Streptococcus
mutans masa inkubasi 1 x 24 jam pada suhu 370 C.
Bakteri Uji Masa Diameter Zona Hambatan (mm)
Inkubasi Ekstrak Etanol 70% Daun Wungu
2% 3% 4% 5% Kontrol (+) Kontrol (-)
Streptococc 1x24 jam 12,32 13,10 14,36 15,05 17,31 0
us mutans 12,45 13,97 14,76 16,37 17,37 0
13,05 14,12 15,36 16,89 18,42 0
Jumlah 37,82 41,19 44,48 48,31 53,10 0
Rata-rata 12,60 13,73 14,82 16,10 17,70 0
Data Primer September 2017
menghambat pertumbuhan
PEMBAHASAN Streptococcus mutans. Penggunaaan
Pada penelitian ini dilakukan bahan herbal memiliki keuntungan
dengan tujuan untuk menguji efek yaitu mudah didapat, murah, aman,
antibakteri ekstrak Daun Wungu asal tidak membahayakan lingkungan
Kabupaten Enrekang dalam sekitar. Salah satu bahan herbal yang

114
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

terdapat di Kabupaten Enrekang kemudian dirotavavor hingga


memiliki sifat antibakteri yaitu daun diperoleh ekstrak kental.
wungu. Daun wungu dilaporkan Ekstrak etanol 70% daun wungu
mengandung tanin, alkaloid disimpan didalam lemari pendingin
sitosterol, glikosid, flavonoid, steroid, pada suhu 100C. Setelah itu dibuat
saponin, kalsium oksalat dan asam beberapa konsentrasi suspensi
format. Berbagai kandungan kimiawi menggunakan Na.CMC 1% yakni 2%
yang terkandung dalam daun wungu b/v, 3% b/v, 4% b/v dan 5% b/v
mempunyai sifat sebagai obat wasir, kemudian diujikan terhadap
laksatif lemah diuretik ringan. Streptococcus mutans untuk
Pengobatan tradisional daun wungu mendapatkan efek antibakteri dari
juga digunakan untuk pengobatan pengaruh pemberian ekstrak etanol
terhadap luka, bengkak, borok, bisul, 70% daun wungu dengan
penyakit kulit, secara eksperimental pembanding kontrol positif yaitu
ekstrak daun wungu berkhasiat Amoksisilin dengan konsentrasi 30
menghambat pembengkakan dan bpj dan kontrol negatif yaitu
menurunkan permiabilitas vaskular, menggunakan larutan Na. CMC 1 %.
antiplak gigi / karies gigi, Hasil penelitian yang telah
antiinflamasi. dilakukan selama 1 x 24 jam
Sampel daun Wungu yang didapatkan hasil yakni untuk hasil
diperoleh dari Kabupaten Enrekang pengukuran diameter hambatan (mm)
yang digunakan dalam penelitian ini ui efek antibakteri ekstrak daun
terlebih dahulu dikumpulkan, Wungu terhadap pertumbuhan
dibersihkan dari segala kotoran yang Streptococcus mutans yakni dengan
melekat kemudian dicuci dengan air rata –rata zona hambatan yakni untuk
mengalir. Sampel yang telah 2% yaitu 12,60 mm, 3% yaitu 13,73
dibersihkan kemudian dikeringkan mm, 4% yaitu 14,82 mm dan untuk
dengan jalann diangin- anginkan 5% yaitu 16,10 mm. Untuk
tanpa menggunakan sinar matahari pembanding kontrol positif
langsung hingga kering selanjutnya di didapatkan sebesar 17,70 mm dan
potong kecil – kecil hingga berupa kontrol negatif didapatkan 0 mm, dari
simplisia. Sampel daun wungu yang hasil tersebut dapat diketahui bahwa
sudah dikeringkan diekstraksi pengaruh pemberian ekstrak etanol
dengan menggunakan metode 70% daun Wungu memiliki
maserasi dengan cara ditimbang kemampuan yang efektif dalam
sebanyak 500 gram kemudian di menghambat pertumbuhan
masukkan ke dalam bejana maserasi Streptococcus mutans. Ini
lalu diberi cairan penyari etanol 70 % dikarenakan komponen kimia yang
secukupnya pada wadah kaca dengan terdapat pada daun wungu meliputi
perbandingan bahan dan pelarut alkaloid, glikosida, steroid, saponin,
adalah 1 : 5 b/v kemudian ditutup dan tanin yang dapat berfungsi sebagai
disimpan pada tempat yang senyawa aktif yang dapat
terlindung dari cahaya matahari menghambat pertumbuhan
langsung, sambil berulang-ulang mikroorganisme.
diaduk. Setelah 5 hari sampel tersebut Hasil tersebut dapat dilihat pada
disaring, filtrat yang diperoleh, uji statistik Rancangan Acak Lengkap

115
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

antara perlakuan 2%, 3%, 4% dan 5% Ekstrak daun Wungu asal Kabupaten
dalam menghambat pertumbuhan Enrekang memiliki kemampuan
Streptococcus mutans berbeda nyata sebagai antibakteri dan efektif dalam
(signifikan), dimana Fh = 366,20 menghambat pertumbuhan
lebih besar dari pada Ft untuk 0,05 = Streptococcus mutans. Hasil uji
3,11 dan 0,01 = 5,06. Hasil analisis statistik memperlihatkan adanya
varians (ANAVA) menunjukkan H0 perbedaan yang nyata antara
ditolak pada taraf α = 0,05 dan 0,01. perlakuan dalam menghambat
Pada kontrol positif sebagai pertumbuhan Streptococcus mutans,
pembanding digunakan antibiotik dimana Fh = 366,20 lebih > Ft untuk
amoksisilin karena dimana kita 0,05 = 3,11 dan 0,01 = 5,06.
ketahui amoksisilin adalah antibiotik
golongan betalaktam termasuk SARAN
keluarga penisillinum yang Disarankan peneliti
mempunyai spektrum sedang, aktif selanjutnya untuk meneliti lebih
terhadap bakteri gram negatif lanjut tentang efektifitas dari ekstrak
maupun gram positif. Amoksisilin batang tanaman Wungu
(Amoxicillin) adalah bakteriolitik
yang bekerja dengan cara DAFTAR PUSTAKA
menghambat sintesis dinding sel Andre T.W., 2014, Antibakteri,
bakteri sehingga lintas hubungan Artikel Kesehatan, Cakupan
antara rantai polimer peptidoglikan Kerja Obat Antibakteri,
linier yang membentuk komponen Diakses tanggal 01 April
utama dari dinding sel bakteri 2016.
menjadi terganggu. Bronckers,A.L.JJ,D.M. Lyaruu, P.K.
Hasil dari penelitian ini dapat Denbesten, 2009, The Impact
diketahui bahwa uji efek antibakteri of Fluoride on Ameloblasts
ekstrak daun Wungu memiliki and the Mechanisms of
kemampuan sebagai antibakteri dan Enamel Fluorosis, US
efektif dalam menghambat National Library of
pertumbuhan Streptococcus mutans. Medicine National Institutes
Ini dapat dilihat dari berbagai of Health, J Dent Res. 2009
konsentrasi yang diujikan yang Oct; 88(10): 877–893.
ditandai dengan adanya zona Departemen Kesehatan Republik
hambatan yang terbentuk pada Indoneasia., 1979,
pengujian dari bakteri tersebut serta Farmakope Indonesia, Edisi
adanya berbagai acuan dan literatur IV, Jakarta.
pendukung tentang daun Wungu Departemen Kesehatan Republik
(Graptophylum pictum Griff) sebagai Indonesia, 1986, Sediaan
tanaman yang bersifat sebagai Galenik, Direktorat Jenderal
antibakteri. Pengawasan Obat dan
Makanan, Jakarta
KESIMPULAN Djide.N, 2003 Mikrobiologi
Berdasarkan hasil penelitian Farmasi, Universitas
dan pembahasan, maka dapat ditarik Hasanuddin, Makassar.
kesimpulan sebagai berikut bahwa

116
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

Dwidjoseputro, D.,1998. Dasar- EGC Penerbit Buku


Dasar Mikrobiologi. Kedokteran. Jakarta. Hal 218
Djambatan. Jakarta. Pelczar M., 2005, Dasar-Dasar
Dwidjoseputro. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi, Jilid I,
Mikrobiologi. Percetakan Universitas Indonesia,
Imagraph. Jakarta . Jakarta.
Gembong T, Puspati S., 2013, Manfaat
2010. Taksonomi Tumbuhan Handeuleum dan semua
(Spermatophyta), Khasiat Daun Ungu,
Gajah Mada University Press, http://herbalobat.blogspot.co
Yogyakarta. m/p/request-artikel.html ,
Lakare, Ch., 2002. Mikrobiologi diakses tanggal 15 April 2015
Kedokteran I. Bagian Sumarny R., 2013, Efek Anti-
Mikrobiologi Kedokteran FK inflamasi dan Anti-diare
Universitas Hasanuddin. Ekstrak Etanol Herba
Makassar. Meniran (phyllanthus niruri
Nugraha, Ari Widya. 2008. l.) dan Daun Ungu
Streptococcus mutans: Si Plak (garptophyllum pictum l.
Dimana – mana (Online), Griff), Prosiding Seminar
(http://www.usd.com diakses Nasional Perkembangan
15 April 2016) Terkini Sains Farmasi dan
Iftitah, Lailatul. 2005. Uji Daya Klinik III 2013, Fakultas
Hambat dan Analisis KLT- Farmasi Universitas Pancasila
Bioautografi Ekstrak Biji Sylvia T. Pratiwi, 2008,
Jintan Hitam (Nigalla sativa Mikrobiologi Farmasi,
L.) Terhadap Bakteri Penerbit Erlangga, Bandung.
Streptococcus mutans. Skripsi Tracy J.W. dan Webster L.T., 2008,
tidak diterbitkan. Makassar: In : Goodman & Gilman
Program Strata 1. MIPA. Dasar Farmakologi Terapi;
UNHAS Volume 2, Edisi 10 (Hanif
Hariana, A. 2009. Tumbuhan Obat et.al, penerjemah), Penerbit
dan Khasiatnya Seri 1. Buku Kedokteran EGC,
Penebar Swadaya. 158 hlm Jakarta.
Herijulianti, E., Nurjanah, N., Putri Waluyo L., 2008, Teknik Metode
M. H., 2010, Ilmu Dasar Mikrobiologi, Penerbit
Pencegahan Penyakit UMM Press, Malang.
Jaringan Keras dan Jaringan Wijayakusuma, H.M., S. Dalimartha,
Pendukung Gigi. 1st ed. dan A.S. Wirian. 1996.
Jakarta:EGC. Tanaman Berkhasiat Obat di
Jawetz, Melnick, & Adelberg. 1996. Indonesia. Jilid 4.. Pustaka
Mikrobiologi Kedokteran. Kartini. 166 hlm.

117

Anda mungkin juga menyukai