Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, Vol 4.No.

1 Juni 2018
Avaiable online at www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi
p-ISSN : 2442-6032
e-ISSN : 2598-9979

Uji Daya Hambat Antibakteri Fungi Endofit Daun Beluntas (Pluchea indica
(L.) Less.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans

Muhammad Azdar Setiawan, Musdalipah


Politeknik Bina Husada Kendari, Program Studi D-III Farmasi

ABSTRAK
Karies gigi atau dikenal dengan gigi berlubang endofit daun beluntas yaitu jamur endofit putih
merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi dan jamur endofit hitam. Jamur endofit putih
akibat bakteri S. mutans. Salah satu tanaman yang menghasilkan zona hambat terhadap bakteri S.
memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. mutans mutans rata-rata 10% = 1,15 mm, 20% = 1,51 mm,
yang telah banyak diteliti adalah daun beluntas. 30% = 2,55 mm, kontol positif sebesar 1,28 mm dan
Usaha untuk mengurangi eksploitasi alam adalah kontrol negatif tidak memberikan zona hambat.
dengan mengisolasi jamur endofit pada bagian Sedangkan jamur endofit hitam daun beluntas
tanaman yang dapat memproduksi senyawa aktif. tidak memberikan zona hambat.
Jamur endofit merupakan jamur yang hidup pada
sistem jaringan tanaman yang tidak menyebabkan Kata kunci : Jamur Endofit, Daun Beluntas,
gejala penyakit pada tanaman inangnya serta dapat Antibakteri.
menghasilkan senyawa metabolit sekunder seperti
antibakteri, antivirus, antifungi dan sebagainya. Penulis Korespondensi:
Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui seberapa Muhammad Azdar Setiawan
besar daya hambat jamur endofit daun beluntas Program Studi D-III Farmasi Politeknik Bina
terhadap pertumbuhan bakteri S. mutans. Metode Husada Kendari,
penelitian yang digunakan adalah metode Paper E-mail : musdalipahapt@gmail.com
disk. Hasil penelitian diperoleh 2 isolat jamur

PENDAHULUAN
Dewasa ini, biaya masalah permukaan email yang disebabkan oleh
kesehatan semakin meningkat sejalan asam yang diproduksi oleh bakteri dalam
dengan perkembangan penyakit. plak utamanya yaitu Streptococcus mutans
(Musdalipah, dkk, 2018). Salah satunya dan mungkin juga oleh
ialah karies gigi. Karies gigi atau dikenal Lactobacillus.(Lewis dkk, M. 2012 ).
dengan gigi berlubang adalah suatu Penyebab utama dari karies gigi
penyakit pada jaringan keras gigi yang adalah penumpukan plak gigi yang
sudah dikenal umum oleh banyak mengandung bakteri (Daud, dkk,
masyarakat.(Nahak, M. 2012). Karies 2016). Beragam cara dilakukan untuk
terjadi akibat proses demineralisasi mencegah penyebab dasar pembentuk

Setiawan dan musdalipah/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 53-60


54

karies gigi. Munculnya fenomena back to mengurangi eksploitasi tersebut adalah


nature mengisyaratkan bahwa tanaman dengan mengisolasi jamur endofit pada
maupun tumbuhan di alam semakin bagian tanaman yang dapat
penting peranannya. Perkembangan memproduksi senyawa aktif.
peranan tersebut perlu diperkuat dengan Fungi endofit merupakan fungi
penelitian, baik secara kualitatif maupun yang hidup di dalam jaringan tumbuhan
kuantitatif untuk keamanan dan tanpa menimbulkan gejala penyakit pada
penggunaannya (Setiawan, dkk, 2016). tumbuhan inangnya. Fungi endofit
Salah satu tanaman yang memiliki mampu menghasilkan senyawa-senyawa
aktivitas antibakteri terhadap S. mutans bioaktif misalnya senyawa antibakteri,
yang telah banyak diteliti adalah daun antifungi, antivirus, antikanker,
beluntas. Beluntas (Pluchea indica (L.) antimalaria dan sebagainya (Strobel, 2003
LESS. ). Flavonoid dalam daun beluntas dalam Prihatiningtias dkk, 2011).
memiliki aktivitas antibakteri, demikian METODE PENELITIAN
juga senyawa fenol yang terkandung di Jenis penelitian yang digunakan
dalamnya merupakan suatu alkohol yang adalah penelitian eksperimen, dengan
bersifat asam sehingga disebut juga asam desain penelitian (RAL) rancangan acak
karbolat, yang mempunyai sifat lengkap. Penelitian ini dilaksanakan di
antibakteri yakni menghambat laboratorium Mikrobiologi dan
pertumbuhan sel bakteri E. coli (Susanti, Parasitologi Akademi Farmasi Bina
2006). Husada Kendari. Sampel penelitian
Selain itu, penelitian yang diperoleh dari Kota Kendari
dilakukan oleh Nahak Maria (2012) ALAT DAN BAHAN
mendapatkan hasil bahwa ekstrak etanol Alat yang digunakan Autoklaf
daun beluntas dengan konsentrasi 25%, (Mammert), Batang pengaduk, Cawan
telah dapat menghambat pertumbuhan petri, Gelas kimia (Pyrex), Gelas ukur
bakteri S. mutans. (Pyrex), Inkubator (Yenaco), Jangka
Akhi-akhir ini telah banyak terjadi sorong, Jarum ose, Kain flannel, LAF
eksploitasi bagian tanaman sebagai (laminar air flow), Lampu spiritus,
tanaman obat yang terus meningkat Magnetic stirrer (HMS-79) Mikroskop,
menyebabkan semakin berkurangnya Mikropipet, Oven (Yenaco), Pingset, Piper
sumber daya alam. Salah satu usaha untuk disk, Centifuge (80-1), Shaker incubator

Setiawan dan musdalipah/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 53-60


55

(Health), Tabung reaksi (Pyrex) dan Diambil satu ose jamur endofit dan
Timbangan analitik. ditumbuhkan pada medium PDY
Bahan yang digunakan adalah (Potato Dextrose Yeast) dalam
Aquadest, Minosep (Chlorhexidine erlenmeyer sambil digoyang -
gluconate 0,1%), Etanol 70%, goyangkan menggunakan shaker
Kloramfenikol, Larutan NaCl 0,9 %, inkubator selama 14 hari lalu
media PDA (Potato Dextrose Agar)(Oxoid), disentrifugasi dengan kecepatan 3800
Media PDY (Potato Dextrose Yeast) rpm selama 20 menit. Supernatan
(Oxoid) media NA (Nutrient Agar)(Oxoid), diambil untuk digunakan dalam
NaOCl 5,25 % dan Daun beluntas. pengujian daya hambat.
PROSEDUR KERJA 3. Pengujian Diameter Zona Hambatan
1. Pembuatan jamur endofit daun Jamur Endofit daun beluntas
beluntas (Pluchea indica (L.) LESS.) Pengujian diameter zona menggunakan
Pengerjaan ini dilakukan di dalam metode Paper disk. Media kombinasi (PDA
LAF (Laminar Air Flow), pertama + NA) dipipet sebanyak 20 mL yang telah
dilakukan Sterilisasi permukaan sampel dicampur dengan suspensi bakteri uji S.
dengan cara direndam di dalam etanol mutans kemudian dituang kedalam cawan
70%, dilanjutkan dengan (NaOCl 5,25%) petri dibiarkan memadat. Dicelupkan
selama 3 menit lalu dibilas dengan masing-masing Paper disk ke dalam
aquadest steril. Dikecilkan ukurannya 1x1 sampel pengenceran jamur endofit daun
cm lalu ditanam pada medium (PDA + beluntas 10%, 20% dan 30% lalu
Kloramfenikol) di dalam cawan petri steril diletakkan pada permukaan media dan
lalu diinkubasi pada suhu kamar (25°C) diatur jaraknya dan diinkubasi selama
selama 7-14 hari. Setelah terjadi 1x24 jam pada suhu 37 ̊ C dalam incubator
pertumbuhan fungi, lalu dipisahkan dan diukur luas daerah hambatan
jamur hitam dan putih untuk pertumbuhan bakterinya (Fauziah, dkk,
mendapatkan biakan murni. Biakan 2018)
murni fungi endofit ditumbuhkan pada 4. Analisis Data
media PDA dalam cawan petri. Pengolahan data yang digunakan dalam
2. Pembuatan metabolit antibakteri penelitian ini adalah uji anova dilanjutkan
jamur endofit daun beluntas uji BNT pada tingkat kepercayaan 95 (
=0,05) dengan menggunakan SPSS 20.

Setiawan dan musdalipah/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 53-60


56

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penyiapan sampel dan Isolasi Jamur
Endofit
Daun beluntas dicuci bersih yaitu medium PDA, karena medium ini
dengan air mengalir, agar semua berisi nutrisi yang dibutuhkan oleh
kotorannya hilang. Sterilisasi jamur. Lalu ditambahkan kloramfenikol
permukaan sampel dengan cara (PDAC), hal ini dilakukan untuk
merendam sampel dalam alkohol 70%, menekan pertumbuhan bakteri yang
kemudian NaOCl 5,25% dan dibilas kemungkinan ikut tumbuh saat isolasi.
dengan aquadest steril. Penggunaan Hasil dari isolasi jamur endofit pada
alkohol 70% dan NaOCl 5,25% karena ketiga replika setelah dilakukan
dengan konsentrasi tersebut efektif pengamatan selama 14 hari dapat dilihat
menghambat pertumbuhan bakteri. pada Gambar 1
Medium yang digunakan saat isolasi

a b c

Gambar 1. Jamur endofit dari daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) setelah inkubasi
selama 2 minggu, (a) Replika pertama, (b) Replika kedua, (c) Replika ketiga.

Karakterisasi Isolat Jamur Endofit


Jamur endofit yang tumbuh di putih. Isolat jamur endofit dari daun
sekeliling daun beluntas dimurnikan beluntas yang telah murni selanjutnya
(dipisahkan) hingga memperoleh isolat dikarakterisasi untuk melihat ciri-ciri
jamur endofit. Pemisahan ini jamur secara makroskopik dan
berdasarkan warna dan pola mikroskopik. Hasil isolasi jamur
pertumbuhan koloni jamur. Jamur endofit dari daun beluntas dapat
endofit yang didapatkan hanya 2 jenis dilihat pada Gambar 7
yaitu jamur endofit hitam dan endofit

Setiawan dan musdalipah/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 53-60


57

a1 a2

a1
b2

b1 b2

Gambar 1. Isolat Jamur Endofit daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.). Diperoleh duaisolat
jamur endofit, yaitu (a1) Isolat Jamur Endofit Putih, (a2) Hasil pengamatan Mikroskopik Isolat
Jamur Endofit Putih, (b1) Isolat Jamur Endofit Hitam, (b2) Hasil Pengamatan Mikroskopik Isolat
Jamur Endofit Hitam.

Berdasarkan Gambar 7 dapat Articulospora. Pada isolat jamur endofit


dilihat hasil isolasi jamur endofit dari hitam, koloni awalnya berwarna putih,
daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.). lama-kelamaan bagian dasar koloni
Pengamatan makroskopik pada isolat berubah warna menjadi hitam dan
jamur endofit putih terlihat koloni terlihat koloni berbentuk bulat. Hasil
berwarna putih seperti kapas dan pengamatan mikroskopik isolat jamur
seperti serabut halus. Hasil endofit hitam memiliki bentuk hifa
pengamatan mikroskopik isolat jamur bersekat (septat) konidiofor bersel
endofit putih memiliki hifa tidak banyak dan konodia berbentuk bulat.
bersekat (aseptat), konidiofor pendek ciri-ciri tersebut diduga menunjukkan
dan konodia bersel satu. berdasarkan jamur endofit hitam masuk kedalam
ciri-ciri tersebut jamur endofit putih spesies Geniculosporium, seperti gambar
diduga masuk kedalam spesies 2.

a b

Gambar 2. (a) Articulospora , (b) Geniculosporium

Setiawan dan musdalipah/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 53-60


58

Metabolit sekunder antibakteri


Jamur endofit daun beluntas endofit. Jamur endofit yang
Setelah dipisahkan antara jamur difermentasi di dalam media cair PDY
endofit putih dan jamur endofit hitam, diaduk menggunakan shaker incubator
kemudian dilakukan proses fermentasi. selama 14 hari bertujuan agar media
Fermentasi dilakukan untuk tersebar merata sehingga jamur endofit
memperoleh senyawa metabolit mendapatkan nutrisi yang cukup.
sekunder dari isolat jamur endofit. Kemudian disentrifugasi agar endapan
Media yang digunakan adalah media (pelet) dan supernatannya terpisah.
cair PDY (Potato Dextrose Yeast). Media Setelah terpisah supernatan ini yang
PDY digunakan karena mengandung akan digunakan dalam pengujian daya
nutrisi yang dibutuhkan oleh jamur hambat.

Hasil pengukuran zona hambat metabolit sekunder jamur endofit daun beluntas
terhadap bakteri S. mutans.
Tabel 1. Data hasil penelitian jamur endofit putih
Hasil zona hambat (mm) terhadap bakteri
Perlakuan S. mutans Total Rata-rata
I II III (mm) (mm)
10% 0,91 1,30 1,26 3,47 1,15
20% 1,16 1,70 1,68 4,45 1,51
30% 2,70 2,35 2,60 7,65 2,55
Kontrol (+) 1,13 1,33 1,38 3,84 1,28
Kontrol (-) - - - - -

Tabel 2. Data hasil penelitian jamur endofit hitam


Hasil zona hambat (mm) terhadap bakteri
Perlakuan S. mutans Total Rata-rata
I II III (mm) (mm)
10% - - - - -
20% - - - - -
30% - - - - -
Kontrol (+) 0,70 1,20 1,65 3,55 1,18
Kontrol (-) - - - - -

Berdasarkan tabel 1. Jamur konsentrasi 30% yaitu 2,55 mm


endofit putih memiliki daya hambat sedangkan kontrol positifnya 1,28 mm.
rata-rata pada konsentrasi 10 % yaitu Menurut (Pan, dkk 2009) konsentrasi
1,15 mm, 20% yaitu 1,51 mm dan 10%, 20% dan 30% masih termasuk

Setiawan dan musdalipah/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 53-60


59

daya hambat dalam kategori lemah Terhadap Bakteri Staphylococcus


aureus, Jurnal Ilmiah Ibnu Sina,
karena < 3 mm dan konsentrasi 20%
3(1) : 19 – 27.
dan 30% mempunyai daya hambat
Lewis, D.W., dan Ismail, A.I. 1993,
lebih tinggi dibandingkan kontrol
Dental Caris, Diagnosis, Risk Factors
positifnya. Sedangkan berdasarkan and Prevention. Can Med Assoc J.
p.408-417.
tabel 2. jamur endofit hitam tidak
mempunyai daya hambat, hal ini Musdalipah, Setiawan, M, A, Santi,
E.,2018, Analisis Efektivitas Biaya
diduga karena metabolit sekunder yang
Antibiotik Sefotaxime dan
dihasilkan oleh jamur endofit hitam Gentamisin Penderita Pneumonia
pada Balita di RSUD Kabupaten
tidak sebanyak jamur endofit putih
Bombana Provinsi Sulawesi
yang dapat menghambat bakteri S. Tenggara, Jurnal Ilmiah Ibnu Sina,
3(1) : 1 – 11.
mutans.
Nahak, M.M. 2012, Ekstrak Etanol
KESIMPULAN Daun Beluntas (Pluchea indica. L.)
Jamur endofit dari daun beluntas dapat Menghambat Pertumbuhan
Bakteri S. mutans. Laporan Tesis.
dapat menghambat pertumbuhan Program Pasca Sarjana
bakteri S. mutans. dengan zona hambat Universitas Udayana Denpasar.
Metodologi Penelitian Kesehatan,
konsentrasi 10% yaitu 1,15 mm, 20% Rineka Cipta, Jakarta.
yaitu 1,51 mm, 30% yaitu 2,55 mm dan
Susanti, A. 2006, Daya Anti Bakteri
kontrol positifnya 1,28 mm. Sedangkan Ekstrak Etanol Daun Beluntas
isolat jamur endofit hitam tidak dapat (Pluchea indica. Less) Terhadap
Escherichia coli Secara in vitro.
menghambat pertumbuhan bakteri S. Fakultas Kedokteran Hewan
mutans sedangkan rata- rata kontrol Universitas Airlangga.
Surabaya. p. 1-2.
positifnya yaitu 1,18 mm.
Prihatiningtias,W., Widyastuti S.M.,
dan Wahyono, S. 2011, Aktivitas
DAFTAR PUSTAKA
Antibakteri Fungi Endofit
Daud, S, N, Desi, A,S, Ifaya, M, 2016, Thievalia polygonoperda, Isolat
Formulasi Pasta Gigi Infusa Daun Dari Tumbuhan Akar Kuning
Jambu Biji (Psidium Guajava Linn) (Fibraurea chloroleuca, Miers),
dengan Variasi Konsentrasi Fakultas farmasi UGM.
Na.CMC Sebagai Pengikat, Jurnal
Ilmiah Ibnu Sina, 1(1) : 42 – 49 Strobel G.A., and Daisy B. 2003,
Bioprospecting for Microbial
Fauziah, Y., Setiawan, M.A, Fitriani, Endophytes and Their Natural
2018, Uji Daya Hambat Ekstrak Products. Microbiol. and Mol.
Kerang Tahu (Meretrix meretrix) Biology Rev. 67(4):491-502.

Setiawan dan musdalipah/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 28-35


60

Setiawan, A, M, Hasnawati, Sernita,


Sulistia, L., 2016, Uji Daya
Hambat Antibakteri Fungi
Endofit Kulit Jeruk (Citrus
Aurantifolia) terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus, Jurnal
Sains Farmasi dan Klinis, 3(1) : 14
– 18

Pan, X., Chen, F., Wu, T., Tang, H.,


and Zhao, Z. 2009. The acid, Bile
Tolerance and Antimicrobial
property of Lactobacillus
acidophilus NIT. J. Food Kontrol 20
: 598-602

Setiawan dan musdalipah/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 53-60

Anda mungkin juga menyukai