Anda di halaman 1dari 8

Uji Iritasi dan Aktivitas Pertumbuhan Rambut...

(Emma Sri Kuncari, Iskandarsyah dan Praptiwi)

UJI IRITASI DAN AKTIVITAS PERTUMBUHAN


RAMBUT TIKUS PUTIH: EFEK SEDIAAN GEL
APIGENIN DAN PERASAN HERBA SELEDRI
(Apium graveolens L.)
THE IRRITATION AND HAIR GROWTH ACTIVITY TEST OF MALE S-D MICE: EFFECT OF GEL
CONTAINING APIGENIN AND CELERY (APIUM GRAVEOLENS L.) JUICE

Emma Sri Kuncari1,2,*, Iskandarsyah1 dan Praptiwi2


1
Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Depok 16424
2
Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong 16911
*Korespondensi Penulis: kuncari_emma@yahoo.com

Submitted: 19-06-2014; Revised: 30-09-2014; Accepted: 12-12-201416-12-2014

Abstrak
Perasan seledri (Apium graveolens L.) biasa dipergunakan untuk memacu pertumbuhan rambut. Salah
satu senyawa utama yang terkandung di dalam seledri adalah apigenin. Penelitian ini membahas
tentang pengaruh pemakaian gel yang mengandung apigenin dan perasan herba seledri sebagai
penumbuh rambut, meliputi uji iritasi dan aktivitas pertumbuhan rambut pada tikus putih jantan galur
Spraque-Dawley. Uji iritasi menggunakan metode Kamkaen dan Rao, sedangkan uji aktivitas penumbuh
rambut menggunakan metode Hattori-Ogawa dan Suzuki-Hamada. Berdasarkan indeks iritasi primer,
semua formulasi gel tidak potensial menyebabkan iritasi pada kulit tikus putih (p>0,05). Gel yang
mengandung apigenin dan perasan herba seledri menunjukkan aktivitas lebih baik dalam memacu
pertumbuhan rambut (p<0,05) dibandingkan kontrol tanpa perlakuan. Apigenin menunjukkan aktivitas
lebih baik (p<0,05) dalam meningkatkan ketebalan rambut dibandingkan kontrol tanpa perlakuan.
Namun perlakuan perasan herba seledri tidak nyata (p>0,05) meningkatkan ketebalan rambut. Dapat
disimpulkan bahwa gel yang mengandung apigenin dan perasan herba seledri dapat meningkatkan
pertumbuhan rambut pada tikus putih dibandingkan kontrol tanpa perlakuan.

Kata kunci : seledri, apigenin, gel, iritasi kulit, penumbuh rambut

Abstract
Celery (Apium graveolens L.) juice is widely used for promoting hair growth. One of the main compounds
in celery is apigenin. This research discusses about the effect of gel containing apigenin and celery
juice application as hair growth in term of skin irritation and its hair growth activity on Spraque-Dawley
male mice. The irritation test was Kamkaen and Rao methods, while hair growth activity was Hattori-
Ogawa and Suzuki-Hamada methods. Based on primary index irritation, all of the gel formulations did
not significantly potential in resulting skin irritation on the mice (p>0,05). Gel containing apigenin and
celery juice showed better activity in promoting hair growth (p<0,05) than control without treatment.
Apigenin showed better activity (p<0,05) in increasing hair thickness as well than control without
treatment. However treatment of celery juice did not significantly (p>0,05) increase hair thickness. It
can be concluded that gel containing apigenin and celery juice may result in better hair growth on mice
compared to control without treatment.

Keywords : celery, apigenin, gel, skin irritation, hair growth

Pendahuluan kepala dari sengatan sinar matahari, penghangat


Rambut memiliki peranan yang sangat dan estetika. Rambut yang tebal, panjang,
penting karena dapat berfungsi sebagai pelindung hitam, berkilau dan sehat merupakan keinginan

15
Media Litbangkes, Vol. 25 No. 1, Maret 2015, 15 - 22

setiap orang, namun tidak semua orang dapat yang tidak menyumbat pori sehingga pernapasan
memilikinya. Hal ini dikarenakan adanya faktor pori tidak terganggu, serta pelepasan obatnya
genetik, usia dan lainnya yang dapat membuat baik.7-9 Selain itu sediaan gel lebih praktis,
rambut rusak, rontok dan akhirnya menyebabkan tidak menetes dan lebih tahan lama dibanding air
kebotakan.1 perasan seledri segar.
Berbagai produk kosmetik telah Menurut Farmakope Indonesia edisi IV,
banyak dikembangkan untuk mengatasi gel atau jelli merupakan sistem semi padat yang
masalah kebotakan dan kerontokan rambut, terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel
baik berasal dari bahan sintetis maupun dari anorganik yang kecil atau molekul organik yang
bahan alami. Bahan sintetis untuk mengatasi besar terpenetrasi oleh suatu cairan10. Menurut
kerontokan rambut, antara lain minoksidil, pada Howard C. Ansel, gel didefinisikan sebagai suatu
penggunannya memiliki efek samping berupa sistem semi padat yang terdiri dari suatu dispersi
iritasi lokal dan eritema.2 yang tersusun baik dari partikel anorganik yang
Seledri (Apium graveolens L.) termasuk kecil atau molekul organik yang besar dan saling
dalam suku Apiaceae telah diteliti dan diketahui diresapi cairan.
dapat memacu pertumbuhan rambut.3 Daun Untuk mengetahui bahan yang mempunyai
seledri mengandung senyawa apiin, apigenin, efek dapat mempercepat pertumbuhan rambut
manitol, inositol, asparagina, glutamina, maka perlu dilakukan uji aktivitas dari bahan
kolina, linamarosa kalium dan natrium.4,5 asal tumbuhan yang dapat mempengaruhi
Apigenin terbentuk dari proses hidrolisis apiin pertumbuhan rambut. Pada penelitian ini dibuat
(glikosida flavonoid) yang dibantu oleh asam sediaan gel yang mengandung perasan herba
lambung (HCl) dan merupakan zat aktif yang seledri dan dibandingkan aktivitasnya dengan gel
berkhasiat untuk mengatasi inflamasi. Apigenin yang mengandung standar apigenin.
ini merupakan kandungan kimia utama pada Penelitian ini bertujuan untuk menguji
seledri4,5 dan diketahui mempunyai aktivitas keamanan (iritasi) dan aktivitas pertumbuhan
sebagai vasodilator yang juga dapat memacu rambut tikus putih jantan galur S-D, akibat
pertumbuhan rambut. Kandungan seledri yang pemberian apigenin dan perasan herba seledri
kaya ftalides, magnesium, apigenin dan kalium yang telah diformulasikan dalam bentuk sediaan
sangat baik untuk pembuluh darah, ternyata turut gel.
berperan dalam memacu pertumbuhan rambut.
Pertumbuhan rambut pada umumnya Metode
mengalami 3 fase utama yaitu anagen, katagen Penelitian dilaksanakan di Fakultas
dan telogen. Lama masing-masing fase berbeda- Farmasi, Universitas Indonesia serta di Bidang
beda. Pada manusia, anagen lamanya 2-6 tahun Botani, Pusat Penelitian Biologi - Lembaga Ilmu
(rata-rata 3 tahun atau 1000 hari), katagen hanya Pengetahuan Indonesia, mulai bulan Agustus-
beberapa minggu, sedangkan telogen rata-rata Desember 2012. Penelitian ini menggunakan 25
berkisar 100 hari.1,6 ekor tikus putih jantan galur Spraque-Dawley
Saat ini telah tersedia bermacam-macam umur 7-8 minggu dengan berat 200-250 gram
bentuk sediaan farmasi yang dapat digunakan (FKH IPB). Persetujuan kaji etik untuk binatang
sebagai bahan kosmetik penumbuh rambut. percobaan (tikus) pada penelitian ini diperoleh
Sediaan farmasi dalam bentuk gel banyak dari Komite Etik Penelitian Kesehatan, Fakultas
digunakan dalam kosmetik. Gel lebih disukai Kedokteran Universitas Indonesia, dengan nomor
karena kandungan airnya cukup besar sehingga 663/H2.F1/ETIK/2012.
memberikan kelembaban dan rasa nyaman untuk
kulit kepala, memiliki efek pendinginan pada Bahan
kulit saat digunakan, mudah dioleskan (merata), Tanaman seledri diidentifikasi di
tidak berminyak serta mudah dicuci, pada Herbarium Bogoriense, Bidang Botani, Puslit
pemakaian di kulit setelah kering meninggalkan Biologi - LIPI Cibinong. Seledri segar disortasi,
film tembus pandang, elastis, daya lekat tinggi dibuang akar-akarnya, dicuci bersih dengan air

16
Uji Iritasi dan Aktivitas Pertumbuhan Rambut... (Emma Sri Kuncari, Iskandarsyah dan Praptiwi)

mengalir, ditiriskan dan dikeringkan. Seledri masing dicukur rambutnya pada bagian punggung
dirajang dan dihaluskan dengan blender dan dengan luas 3x3 cm, kemudian dioleskan
disaring dengan saringan teh (Φ 1 mm), sehingga krim depilatori (Veet® Cream Hair Removal)
didapat larutan perasan herba seledri.11 Larutan untuk membersihkan rambut tikus yang tersisa.
disaring kembali dengan menggunakan kertas Selanjutnya, tepat di tengah bagian punggung
saring. Filtrat merupakan perasan herba seledri yang dicukur dibuat tanda kotak sebagai area
digunakan sebagai bahan uji. pengolesan dengan luas 2x2 cm untuk tiap daerah
Untuk pembuatan sediaan gel, kadar uji.12,13
apigenin dalam perasan herba seledri dihitung Setelah 24 jam, bahan uji dioleskan pada
terlebih dahulu. Gel yang mengandung perasan bagian yang bertanda kotak sebanyak 0,25 gram,
herba seledri, kadar apigeninnya disetarakan ditutup plastik transparan dan diplester dengan
dengan gel yang mengandung apigenin standar isolatif kertas, lalu didiamkan selama 24 jam.
(Sigma Aldrich, USA). Pada penelitian ini kadar Setelah 24 jam, isolatif kertas dan plastik dibuka
apigenin dalam gel yang digunakan untuk uji dan dibilas dengan air. Pengamatan dilakukan
adalah 0,2 mg dalam 100 ml sediaan (Tabel 1). setelah 40 menit. Parameter yang diamati adalah
Kontrol positif digunakan Regrou Hair terjadinya eritema, oedema dan rasa gatal (Tabel
Restorer yang merupakan larutan topikal yang 2). Pengamatan dilanjutkan pada jam ke-48
mengandung minoksidil 2% sedangkan perlakuan setelah perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis
kontrol negatif berisi basis gel saja dan kontrol untuk memperoleh indeks iritasi primer kulit
normal hewan uji tanpa perlakuan. (primary irritation index/PII) dengan rumus:14
Karbomer dilarutkan akuades (700C) dan
jumlah semua nilai eritema dan oedema pada
didiamkan agar mengembang, setelah itu diaduk waktu pengamatan
dengan homogenizer 1500 rpm 30 menit. pH PII = --------------------------------------------------------
asam pada karbomer dinetralkan NaOH 10%. Gel jumlah tikus x jumlah waktu pengamatan
dibuat dengan pH sesuai derajat keasaman kulit
yaitu 4,5-6,5 hingga terbentuk basis gel yang Nilai PII digunakan untuk menentukan tingkat
transparan. iritasi (Tabel 3).
Metil paraben, propil paraben, natrium Tikus yang telah digunakan untuk uji
metabisulfit dan bahan uji (minoksidil, apigenin iritasi dioles krim depilatori untuk membersihkan
dan perasan herba seledri) dilarutkan dalam rambut yang sudah mulai tumbuh dan dibiarkan
campuran etanol dan propilen glikol. Kemudian selama 24 jam. Setelah itu, 0,25 gram bahan uji
larutan tersebut ditambahkan ke dalam massa dioleskan 2 kali sehari (pagi dan sore) selama 28
gel dan diaduk dengan homogenizer kecepatan hari pada daerah uji.15,16
1500 rpm hingga homogen. Gel yang dihasilkan Panjang rambut rataan diperoleh dengan
disimpan dalam wadah tidak tembus cahaya. mengukur 10 helai rambut pada hari ke-7, 14,
Dalam uji iritasi, rancangan percobaan yang 21 dan 28 setelah pengolesan. Beberapa rambut
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. dicabut acak sampai akarnya dan diluruskan
Jumlah tikus yang dibutuhkan tiap kelompok dahulu dengan gelas objek dan dipilih 10 rambut
ditentukan dengan rumus empiris Federer: (n- yang utuh yaitu yang terdapat folikel dan ujung
1) (t-1) ≥ 15, dimana t menunjukkan jumlah meruncing. Hasil dinyatakan sebagai rata-rata
perlakuan dan n merupakan jumlah ulangan. panjang rambut ± SD dari 10 rambut.15,16 Panjang
Pada penelitian ini terdapat 5 perlakuan, sehingga dan tebal rambut diamati dibawah mikroskop
dengan nilai n≥4,75 didapatkan jumlah tikus binokuler cahaya AFX-IIA (Nikon, Jepang)
masing-masing perlakuan 5 ekor tikus (Tabel dengan perbesaran lensa okuler 10 kali dan
4). Gel yang diuji yaitu gel yang mengandung lensa objektif 4 kali, sehingga digunakan faktor
basis gel, minoksidil, apigenin dan perasan herba konversi 25,2 μm. Tebal rambut diukur dengan
seledri. Perlakuan kontrol normal adalah tikus mencabut sepuluh helai rambut dan diukur
tanpa perlakuan. lebarnya pada 3 tempat yang berbeda dan diambil
Tikus yang telah diaklimatisasi masing- nilai reratanya.15,17

17
Media Litbangkes, Vol. 25 No. 1, Maret 2015, 15 - 22

Tabel 1. Komposisi Bahan Pada Gel


Konsentrasi (%)
No Bahan Kontrol Kontrol
Seledri Apigenin
Positif Negatif
1 Seledri 30,94 0,00 0,00 0,00
2 Apigenin 0,00 0,20 0,00 0,00
3 Regrou dengan minoksidil 2% 0,00 0,00 1,00 0,00
4 Karbomer 940 0,61 0,59 0,58 0,58
5 NaOH 60% 0,35 0,30 0,25 0,27
6 Metil paraben 0,20 0,20 0,20 0,20
7 Propil paraben 0,04 0,04 0,04 0,04
8 Natrium metabisulfit 0,04 0,04 0,04 0,04
9 Etanol 20,00 20,00 20,00 20,00
10 Propilen glikol 13,00 13,00 13,00 13,00
11 Akuades 34,82 65,63 64,89 65,87

Tabel 2. Kategori Nilai Keadaan Kulit 12,13


Eritema Oedema
Jenis Nilai Jenis Nilai
Tidak ada eritema 0 Tidak ada oedema 0
Sedikit eritema (hampir tidak tampak) 1 Oedema sangat ringan 1
Eritema tampak jelas 2 Oedema ringan (tepi & pembesaran jelas) 2
Eritema sedang sampai kuat 3 Oedema sedang (ketebalan ±1 mm) 3
Eritema parah (ada luka) 4 Oedema parah (ketebalan >1 mm) 4

Tabel 3. Kategori Respon dan Iritasi 12,13


Kategori Indeks Iritasi Primer
Tidak berarti 0 - 0,4
Iritasi rendah 0,5 - 1,9
Iritasi sedang 2 - 4,9
Iritasi parah 5,0 - 8,0

Tabel 4. Pembagian Kelompok dan Jumlah Tikus Tiap Perlakuan


Kelompok Perlakuan Jumlah Tikus (ekor)
I Kontrol normal yaitu tikus yang tidak diberi perlakuan 5
II Kontrol negatif yaitu tikus diolesi gel yang berisi hanya basis gel 5
III Kontrol positif yaitu tikus diolesi gel yang mengandung minoksidil 2% 5
IV Perlakuan 1 yaitu tikus diolesi gel yang mengandung apigenin. 5
V Perlakuan 2 yaitu tikus diolesi gel yang mengandung perasan herba seledri. 5

Tabel 5. Hasil Uji Iritasi dari Keempat Formulasi Gel


Nilai Eritema Nilai Edema
Perlakuan
Jam ke-24 Jam ke-48 Jam ke-24 Jam ke-48
Basis gel (Kontrol Negatif) 0 0 0 0
Minoksidil (Kontrol Positif) 0 0 0 0
Apigenin 0 0 0 0
Seledri 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0
PII (Primary Irritation Index) 0

18
Uji Iritasi dan Aktivitas Pertumbuhan Rambut... (Emma Sri Kuncari, Iskandarsyah dan Praptiwi)

Gambar 1. Rata-Rata Panjang Rambut Tikus Pada Hari Ke-7, 14, 21 dan 28
Keterangan : Huruf yang berbeda (a, b, c, d) dari masing-masing hari pengamatan, menunjukkan ada perbedaan
yang signifikan (p<0,05) antar perlakuan

Gambar 2. Grafik Rata-Rata Tebal Rambut Tikus Pada Minggu Ke-7, 14, 21 dan 28
Keterangan : Huruf yang berbeda (a, b, c, d) dari masing-masing hari pengamatan, menunjukkan ada perbedaan
yang signifikan (p<0,05) antar perlakuan

Data dianalisis dengan SPSS Statistik mengakibatkan pertumbuhan rambut yang


versi 17. Distribusi data menunjukkan data lebih baik secara nyata (p<0,05) (Gambar 1)
tidak normal dan/atau tidak homogen sehingga dibandingkan perlakuan yang lain pada hari ke
digunakan analisa statistik nonparametrik yaitu 14, 21 dan 28. Perlakuan gel yang mengandung
uji Kruskal Wallis18 dan dilanjutkan dengan uji herba seledri ternyata tidak berbeda nyata
Duncan. (p>0,05) dengan basis gel. Pada hari terakhir
pengamatan (28 hari), gel yang mengandung
Hasil perasan herba seledri (6,604 mm) menunjukkan
Uji iritasi dilakukan pada seluruh formulasi aktivitas penumbuh rambut yang lebih baik secara
gel dan hasilnya terdapat pada Tabel 5. Hasil pada nyata (p<0,05) daripada kontrol normal (2,088
Tabel 5 menunjukkan bahwa semua perlakuan mm), tetapi tidak berbeda nyata dengan kontrol
atau formulasi gel yang digunakan pada penelitian negatif (6,517 mm) (p>0,05) serta berbeda sangat
ini tidak mengakibatkan eritema dan edema pada nyata dengan kontrol positif (10,093 mm) dan
tikus percobaan. apigenin (7,908 mm) (Gambar 1).
Kontrol positif minoksidil 0,2% Ketebalan rambut pada tikus ternyata

19
Media Litbangkes, Vol. 25 No. 1, Maret 2015, 15 - 22

dipengaruhi secara nyata (p<0,05) oleh adanya aktivitas pertumbuhan rambut dibandingkan
apigenin dan minoksidil pada formulasi gel kontrol normal. Berbagai bahan aktif maupun
dibandingkan dengan formulasi gel yang lain bahan-bahan penyusun gel ternyata berperan
terutama pada hari ke 21 dan 28 (Gambar 2). dapat memperlancar proses pertumbuhan
rambut, mungkin dengan cara melembabkan
Pembahasan kulit, memberi tambahan nutrisi, melancarkan
peredaran darah, merangsang folikel rambut,
Uji Iritasi
dan lain sebagainya. Pada hari ke-7 bahan
Pada penelitian kali ini dilakukan aktif dalam gel sudah mulai menampakkan
uji keamanan sediaan gel dengan uji iritasi aktivitasnya. Gel yang mengandung perasan
pada kulit tikus putih jantan galur S-D. Hasil herba seledri bila dibandingkan dengan kontrol
analisis indeks iritasi primer (PII) dari Tabel negatif (basis gel), menunjukkan aktivitas
5 menunjukkan angka 0 yang berarti keempat yang tidak beda nyata (p>0,05), sedangkan
formulasi gel tidak menimbulkan efek iritasi gel yang mengandung minoksidil 0,02% dapat
pada kulit sehingga aman dalam penggunaannya. meningkatkan pertumbuhan rambut lebih baik
Hal ini kemungkinan disebabkan pH gel yang (p<0,05), meskipun konsentrasi minoksidil
dibuat sesuai dengan derajat keasaman kulit tersebut merupakan konsentrasi lebih rendah
sehingga penggunaannya tidak mengakibatkan daripada dosis yang seharusnya diberikan pada
iritasi. Bahan-bahan yang digunakan dalam tikus yaitu 0,036%.
formulasi gel masih dalam kisaran aman sesuai Formulasi gel yang mengandung apigenin
pedoman dalam Handbook of Pharmaceutical menunjukkan aktivitas pertumbuhan rambut
Excipients,19 demikian juga bahan aktif yang yang lebih tinggi (p<0,05) daripada perasan
dimasukkan ke dalam gel yang berupa perasan herba seledri walaupun kadar apigenin dalam
herba seledri, apigenin dan minoksidil. Data seledri sudah disetarakan dengan apigenin
toksisitas apigenin pada tikus secara oral: 10 standar. Hal ini mungkin disebabkan apigenin
mg/kg BB.20 Ketiga bahan tersebut masih dalam dapat memperbaiki sirkulasi darah, mengurangi
kategori aman, yang tidak mengandung bahan- kerusakan oksidatif DNA dan merangsang folikel
bahan yang dapat merangsang terjadinya iritasi rambut yang sedang dorman.23 Manfaat lain
pada kulit. Hal ini sesuai dengan penelitian Reddy dari apigenin adalah sebagai antioksidan yang
et al. (2006) bahwa penggunaan minoxidil tidak dapat memperkuat rambut sehingga tidak mudah
mengakibatkan eritema dan iritasi. rontok, anti inflamasi, mengembalikan dan
mencegah kerusakan karena dehidrotestosteron
Uji Aktivitas Sediaan Gel terhadap (DHT), dengan cara menghambat 5-α-reduktase
Pertumbuhan Rambut Tikus Putih yang mengubah tostesteron menjadi DHT.23
Kusumastuti (2007) telah meneliti bahwa Kadar apigenin pada gel yang mengandung
pemberian air perasan seledri pada konsentrasi perasan herba seledri meskipun telah disetarakan
75% memberikan efek terbesar dalam memacu kadarnya dengan apigenin standar ternyata
pertumbuhan rambut kelinci jantan yaitu sebesar pengaruhnya terhadap pertumbuhan panjang
56,1 mm panjangnya dibandingkan 25% dan rambut tikus lebih rendah. Hal ini mungkin
50%.3 Penelitian lain dengan menggunakan disebabkan pada perasan herba seledri masih
ekstrak air daun seledri pada konsentrasi 10% b/b terdapat senyawa lain yang kemungkinan bersifat
dan 15% b/b dapat menstimulasi pertumbuhan antagonis sehingga mengganggu mekanisme kerja
rambut tikus putih jantan galur S-D dibandingkan apigenin sebagai penumbuh rambut. Apigenin
konsentrasi 5% b/b.22 dalam perasan seledri mungkin kurang stabil dan
Pengamatan hari ke-7 (Gambar 1) mudah rusak saat proses pembuatan gel walaupun
menunjukkan bahwa perlakuan berupa 4 formula sudah diberi pengawet dalam jumlah yang
gel mempengaruhi secara nyata (p<0,05) cukup. Dengan demikian, meskipun kadarnya
panjang rambut dibandingkan kontrol normal dibuat sama dengan standar apigenin, namun
tanpa perlakuan. Ini artinya pemberian gel aktivitasnya dalam mempercepat pertumbuhan
dengan berbagai formula dapat merangsang rambut masih lebih rendah dibandingkan dengan

20
Uji Iritasi dan Aktivitas Pertumbuhan Rambut... (Emma Sri Kuncari, Iskandarsyah dan Praptiwi)

gel yang mengandung apigenin standar. tanpa perlakuan (2,088 mm). Tebal rambut pada
Pada hari ke 28 pengamatan, panjang tikus dengan gel apigenin adalah 0,102 mm,
rambut pada tikus yang diberi gel yang sedang pada tikus dengan gel perasan herba
mengandung perasan herba seledri lebih rendah seledri adalah 0,055 mm. Pemberian gel yang
(P<0,05) dibandingkan apigenin dan minoxidil. mengandung apigenin dan perasan herba seledri
Hal ini mungkin juga disebabkan karena waktu dapat meningkatkan panjang rambut tikus putih
pengolesan gel dan pengamatan kurang lama (28 bila dibandingkan dengan kontrol normal tanpa
hari) sehingga gel yang mengandung perasan perlakuan.
herba seledri belum menunjukkan aktivitasnya
terhadap pertumbuhan rambut dibandingkan Saran
kontrol negatif. Bahan-bahan pembentuk gel Perlu dilakukan penelitian lebih lama
misalnya natrium metabisulfit (antioksidan) dan dalam aktivitas pertumbuhan rambut karena
propilen glikol (humektan, plastisizer, pelarut dalam 28 hari pengamatan, gel yang mengandung
dan stabilizer)19 serta bahan aktif dalam gel herba seledri baru menunjukkan peningkatan
(minoksidil, apigenin dan perasan herba seledri) aktivitas dibandingkan basis gel, walaupun tidak
terbukti dapat merangsang aktivitas pertumbuhan berbeda nyata (p>0,05). Karena mekanisme kerja
rambut tikus, mungkin dengan cara mengaktifkan seledri yang merupakan herba adalah bekerja
sel-sel rambut yang sedang dorman, memberi lambat, bila dibandingkan dengan obat-obatan
nutrisi, memperbaiki kerusakan oksidatif dan berbahan dasar kimia atau yang telah dimurnikan
sebagainya. (diisolasi) senyawa aktifnya.
Perasan herba seledri merupakan herbal
sehingga kemungkinan kinerjanya lebih lambat Ucapan Terima Kasih
bila dibandingkan dengan apigenin yang
Penulis mengucapkan terima kasih
merupakan senyawa murni. Oleh sebab itu perlu
kepada Kepala Puslit Biologi–LIPI yang telah
waktu pemakaian dan pengamatan yang lebih
memperkenankan penelitian ini berlangsung
lama agar perasan herba seledri menunjukkan
dengan bantuan dana penelitian dari Kementrian
aktivitasnya. Kandungan senyawa-senyawa
Riset dan Teknologi dan semua pihak yang telah
bermanfaat dalam seledri diyakini dapat memberi
membantu dalam penelitian dan publikasi tulisan
hasil positif dalam merangsang pertumbuhan
ini.
rambut.
Pada pengamatan tebal rambut (Gambar Daftar Pustaka
2), apigenin memberi hasil tertinggi yang berbeda 1. Dalimartha S, Soedibyo M. Perawatan Rambut
nyata (p<0,05) dibandingkan dengan kontrol dengan Tumbuhan Obat dan Diet Suplemen. PT.
normal. Aktivitas gel seledri dalam mempertebal Penebar Swadaya. Bogor. 1998.
rambut menunjukkan tidak beda nyata (p>0,05) 2. Sawaya ME. Novel Agents for the Treatment of
dengan kontrol normal, walaupun pada Alopecia. Seminars in Cutaneous Medicine and
Surgery. Miami: W.B. Saunders Company. 1998.
pengamatan minggu ke-14 dan ke-21 nampak
3. Kusumastuti A. Pengaruh Pemberian Air Perasan
berbeda nyata (p<0,05). Hal ini kemungkinan Seledri (Apium graveolens L.) terhadap Pertum-
karena waktu pengamatan yang kurang lama buhan Panjang Rambut Kelinci Jantan. Skripsi
sehingga aktivitas seledri yang merupakan herbal S1. Yogyakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu
belum menunjukkan pengaruhnya secara nyata. Pengetahuan Alam, Universitas Ahmad Dahlan.
2007.
4. Barnes J, Anderson AL, Phillipson JD. Herbal
Kesimpulan
Medicine. Second edition. USA. Pharmaceutical
Berdasarkan indeks iritasi primer, keempat Press. 2005.
formulasi gel tidak menimbulkan efek iritasi pada 5. Capman & Hall. The Merck Index. Twelfth edi-
kulit tikus putih. Pada hari ke-28 pengamatan, tion. Ver 12:3. CD-ROM. NJ, USA. Whitehouse
Station. 2000.
gel yang mengandung apigenin dan perasan
6. Tranggono RI & Latifah F. Buku Pegangan Ilmu
herba seledri menunjukkan aktivitas menambah Pengetahuan Kosmetik. Editor Djajadisastra J.
panjang rambut berturut-turut adalah 7,908 mm Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. 2007.
dan 6,604 mm dibandingkan kontrol normal 7. Ansel HC. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.

21
Media Litbangkes, Vol. 25 No. 1, Maret 2015, 15 - 22

Jakarta: UI-Press. 1989. 15. Hattori M & Ogawa H. Biochemical Analysis


8. Quiñones D & Ghaly ES. Formulation and of Hair Growth from the Aspects of Aging and
Characterization of Nystatin Gel. PRHSJ. 2008. Enzyme Activities. Dermatology J. 1983. 10:45-
61-67. 54.
9. Ayanati A. Sediaan Gel. 2011. Disitasi dari http:// 16. Suzuki K, Hamada K. Evaluation of Biochemical
apotecherry.com/ 2011/05/sediaan-gel_3072. Indices as a Hair Cycle Marker in C3H Mice. Ex-
html perimental Animals J. 1996: 45(3): 251-6.
10. Anonim. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakar- 17. Haplle R & Orfanos EC. Hair and Hair Disease.
ta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. New York: Springer-Verlag: 1990. 237-47.
1995. 18. Asep. Statistik Non Parametrik. 2012. Disitasi
11. Asri A. Pengaruh Pemberian Perasan Seledri ter- dari http://asep.lecture.ub.ac.id. Universitas
hadap Aktivitas Proliferasi Sel, Indeks Apopto- Brawijaya Official State.
sis dan Perubahan Histopatologi Mukosa Kolon 19. Rowe RC, Sheskey PJ & Quinn ME.
Wistar. Kajian Karsinogenesis Kolon. Tesis S2. Handbook of Pharmaceutical Excipients.
Semarang. Magister Ilmu Biomedik. Program USA: Pharmaceutical Press dan The American
Pascasarjana. Universitas Diponegoro Sema- Pharmacists Association. 2009.
rang. 2004. 20. Anonim. Material Safety Data Sheet. Api-
12. Kamkaen N, Phuntuwate W, Samee W, Boonrod
genin. Cayman Chemical Company. 2014. Dis-
A & Treesak C. The Investigation of the Rabbit
itasi dari https://www.caymanchem.com/msdss/
and Human Skin Irritationof Herbal Anti-
10010275m. pdf. 2014.
wrinkle Cream. Thai-UK CRN “Biosensors and
21. Reddy MS, Mutalik S, Rao GV. Preparation
Pharmacology”. Thai Pharmaceutical and Health
and Evaluation of Minoxidil Gels for Topical
Science Journal. 2 Februari 2007; 20-25.
Application in Alopecia. Research Paper,
13. Rao M, Y Shayeda and P Sujatha. Formulation
2006;68: 432-6.
and Evaluation of Commonly Used Natural Hair
Colorants. Natural Product Radiance. 2008. 7(1): 22. Juriana & Yanti AR. Pengaruh Pemberian Krim
45-48. Ekstrak Air Daun Seledri (Apium graveolens
14. Euasathien J, Eamtawecharum C, Benjasirimin- Linn.) sebagai Stimulan Pertumbuhan Rambut
gokol P, Soiputtan S, Toprasri P, Phaechamud T Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Jantan Galur
dan Nawanopparatsakul S. Skin Irritation Test of Sprague Dawley (SD). Jurnal Bahan Alam
Curcuminoids Facial Mask Containing Chitosan Indonesia. 2010;7(4).
as a Binder. Silpakorn University International 23. Christopher. Minoxidil. 2012. Disitasi dari www.
Journal. 2005. 5: 1-2. gynaemd.com.sg/aesthetics_ hair_loss.

22

Anda mungkin juga menyukai