Email : diah.ss@gmail.com
ABSTRAK
Daun mangkokan dalam pengobatan tradisional (jamu) dikenal sebagai tanaman obat
yang berkhasiat sebagai penumbuh rambut atau mencegah kerontokan. Kerontokan rambut
hingga kebotakan (Alopecia) dapat diobati dengan penyubur rambut. Pada penelitian ini
dilakukan pembuatan formula sediaan emulsi yang mengandung ektrak etanol 70 % daun
mangkokan pada beberapa konsentrasi dan dievaluasi efektivitasnya sebagai penumbuh
rambut secara in vivo. Formula dibandingkan dengan Aminexil 2% sebagai kontrol positif dan
diaplikasikan pada kulit kelinci yang telah dibersihkan bulunya, kemudian panjang bulu
rambut yang tumbuh diukur selama 6 minggu dan ditentukan rata-rata pertumbuhan rambut
perminggu. Hasil menunjukkan formulasi dengan konsentrasi ekstrak daun mangkokan 7,5%
sama efektifnya dengan kontrol positif dan berbeda signifikan dengan kontrol formula basis
tanpa ekstrak. Rata-rata panjang rambut pada minggu pertama bertambah 50% dan setelah
minggu keenam pertumbuhannya rata-rata diatas 65% - 85% jika dibandingkan terhadap
kontrol positif Aminexil (100%).
ABSTRACT
10
Fitofarmaka, Vol. 4, No.1, Juni 2014 ISSN : 2087-9164
Key words : Jamu, Nothopanax scutellarius (Burm.f)Merr) leaves, hair growth, alopecia,
Aminexil
11
Fitofarmaka,Vol.4,No.1, Juni 2015 ISSN:2087-9164
12
Fitofarmaka, Vol. 4, No.1, Juni 2014 ISSN : 2087-9164
Serbuk simplisia dan ekstrak etanol Hal ini ditunjukkan dari intensitas warna
daun mangkokan memiliki kandungan yang lebih pekat. Hal ini menunjukkan
alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. bahwa pelarut etanol 70% mampu
Senyawa alkaloid diduga berperan dalam mengekstraksi daun mangkokan dengan
aktivitas pertumbuhan rambut meskipun sempurna karena flavonoid memiliki gugus
mekanisme aktivitasnya tidak diketahui hidroksi yang tidak tersubstitusi sehingga
(Benerjee, Sharma and Nema, 2009). Jenis bersifat polar dan tanin termasuk golongan
flavonoid yang terkandung dalam daun polifenol yang bersifat polar. Oleh sebab itu,
mangkokan adalah flavonol (kuersetin, pelarut polar seperti air dan etanol dapat
kaemferol, dan mirisetin) dan favon (luteolin menarik senyawa yang bersifat polar
dan apigenin). Namun demikian tampak pada (Fattorusso et al.,2002).
ekstrak konsentrasi flavonoid diperkirakan
kandunganya lebih tinggi dibandingkan Sediaan Emulsi Ekstrak Daun
dengan serbuk simplisia daun mangkokan. Mangkokan
13
Fitofarmaka,Vol.4,No.1, Juni 2015 ISSN:2087-9164
Basis emulsi yang dihasilkan tidak Hasil Uji Efektivitas Sediaan Emulsi
berwarna sedangkan emulsi ekstrak daun Ekstrak Daun Mangkokan Sebagai
mangkokan memiliki warna hijau kecoklatan Perangsang Pertumbuhan Rambut
dengan konsistensi kental dan bau khas daun Panjang rambut kelinci setiap minggu
mangkokan dengan intensitas yang diperoleh dari hasil pengukuran rata-rata
meningkat seiring dengan meningkatnya panjang rambut dari lima ekor kelinci selama
konsentrasi ekstrak. Seluruh sediaan emulsi enam minggu pengamatan. Kelinci
memiliki tipe minyak dalam air ditunjukkan mengalami pertumbuhan panjang rambut
dengan mudah bercampurnya sediaan dengan setiap minggu setelah perlakuan seperti
air. tampak pada Tabel 2.
66,275 69,37
56,625
51,575
50
0
Kontrol Kontrol Formula A Formula B Formula C Kontrol
normal Perlakuan Positif
14
Fitofarmaka, Vol. 4, No.1, Juni 2014 ISSN : 2087-9164
15
Fitofarmaka,Vol.4,No.1, Juni 2015 ISSN:2087-9164
16
Fitofarmaka, Vol. 4, No.1, Juni 2014 ISSN : 2087-9164
17