Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Daun katuk ( Sauropus androgynous (L) Merr ) adalah tanaman sayuran yang banyak terdapat di Asia
Tenggara ( Utami, 2008). Penelitian ini mengenai aktivitas antioksidan senyawa flavonoid dari daun
katuk telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai IC50, sifat fisik dan kimia serta
aktivitas antioksidan krim ekstrak etanol daun katuk dibandingkan dengan kontrol negatif formula
yang tanpa ekstrak. Penelitian ini dilakukan dengan metode DPPH secara spektrofotometri pada λ
maks 516 nm. Krim terdiri dari 4 formula dengan variasi konsentrasi ekstrak daun katuk yaitu F1
tanpa ekstrak, F2 1%, F3 2% dan F4 3% terhadap total bobot krim. Evaluasi sifat fisik dan kimia
meliputi uji organoleptik, pH, viskositas dan uji hedonik, dilakukan juga pengujian tipe emulsi serta
uji aktivitas antioksidan dari formula terbaik dengan metode DPPH. Hasil yang diperoleh dari
penelitian ini bahwa aktivitas antioksidan dari ekstrak daun katuk adalah sangat kuat dengan nilai IC50
sebesar 32,04 ppm, sedangkan aktivitas antioksidan dari formula terbaik secara stabilitas penyimpanan
selama 28 hari adalah formula 4 dengan nilai IC50 sebesar 55,85 ppm dengan konsentrasi ekstrak daun
katuk 3%.
88
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
Formulasi Krim
Konsentrasi (% b/b)
Komposisi
F1 F2 F3 F4
Ekstrak daun katuk - 1% 2% 3%
Setil alkohol 12% 12% 12% 12%
Natrium lauril sulfat 0,5% 0,5% 0,5% 0,5%
Parafin Cair 10% 10% 10% 10%
Metil Paraben 0,18% 0,18% 0,18% 0,18%
Propil Paraben 0,02% 0,02% 0,02% 0,02%
Propilenglikol 10% 10% 10% 10%
Oleum Lemon qs qs qs qs
Ad Ad
Aqua dest Ad100% Ad100%
100% 100%
Pembuatan krim (Yenti, at all, 2011) paraben dalam air yang telah dipanaskan.
Bahan yang termasuk fase minyak Krim dibuat dengan menuangkan fase
yaitu setil alcohol, propil paraben dan minyak ke dalam fase air (dimana suhu
parafin cair di panaskan diatas penangas masing-masing fase 70 C) sambil diaduk
air sehingga bercampur. Fase air dibuat dengan pengaduk elektrik (mixer) secara
dengan melarutkan terlebih dahulu metil pengadukan berselang ( intermitten
89
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
90
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
Uji Aktivitas Krim (Cairns, 2008) Daun katuk yang digunakan pada
Pengujian aktivitas dilakukan penelitian ini diperoleh dari perkebunan
terhadap krim yang paling stabil dan basis Manoko. Tahapan yang dilakukan yaitu
krem. Krim dan basis ditimbang sebanyak pencucian dengan air mengalir dengan
100 mg kemudian dilarutkan dalam 10 ml tujuan untuk menghilangkan pengotor dan
methanol pro analisa. Kemudian dibuat benda asing yang menempel pada daun
berbagai konsentrasi yaitu 1, 2, 4, 8, 10, katuk tersebut, kemudian ditiriskan dan
dan 16 ppm. Masing-masing konsentrasi dikeringkan dengan cara diangin-angin
tersebut ditambahkan dengan 1 ml larutan ditempat terbuka tanpa terkena sinar
DPPH 0,5 mM. selanjutnya larutan uji matahari langsung. Tujuan dilakukan
didiamkan selama 30 menit kemudian pengeringan yaitu untuk mengurangi
diukur secara spektrofotometer UV/Vis. kadar air dalam simplisia yang dapat
Blanko yang digunakan yaitu basis krim memicu adanya pertumbuhan mikroba,
tanpa ekstrak daun katuk. sehingga simplisia dapat disimpan lebih
Pengumpulan dan Analisa Data lama dan tidak mudah rusak oleh adanya
Rancangan penelitian yang mikroba. Simplisia kering tersebut
digunakan adalah rancangan acak lengkap kemudian dihaluskan hingga diperoleh
dan data yang diperoleh dianalisis secara serbuk daun katuk yang selanjutnya
statistic one-way ANOVA dengan ansira disimpan pada tempat kering dalam wadah
pada taraf kepercayaan. tertutup rapat (DepKes, 1979).
Pemeriksaan Serbuk Simplisia
HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan serbuk simplisia bertujuan
Determinasi Tanaman untuk melihat karakteristik dari serbuk
Determinasi dilakukan terhadap simplisia daun katuk yang meliputi organoleptik
segar daun katuk di Fakultas MIPA terdiri dari warna, bau , rasa dan skrining
Universitas Padjadjaran. Hasil fitokimia.
Determinasi menunjukkan bahwa tanaman Dari hasil pengujian organoleptik dari
tersebut merupakan daun katuk (Sauropus serbuk daun katuk dapat dilihat dalam
androgynus (L) Merr). tabel :
Hasil Pengolahan Bahan
dalam simplisia dan ekstrak kental daun dapat dilihat pada Tabel.
katuk tersebut. Hasil skrining fitokimia
92
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
Studi Preformulasi dan Pembuatan antara 13-16. Semakin tinggi nilai HLB
Krim Antioksidan Ekstrak Daun Katuk dari suatu emulgator maka sifatnya lebih
Pada tahap studi preformulasi dilakukan hidrofilik sedangkan semakin rendah akan
studi literatur mulai dari zat aktif maupun lebih lipofilik. Formula krim dibuat 3
eksipient yang akan digunakan dalam formula dengan variasi konsentrasi ekstrak
pembuatan sediaan krim. Preformulasi daun katuk 1,2, dan 3% dan formula
sediaan dimulai dengan optimasi formula blanko yang hanya basis saja tanpa adanya
dengan menggunakan konsentrasi basis penambahan ekstrak. Tujuan melakukan
yang ada dalam formula. Pada tahap ini variasi basis yaitu untuk mendapatkan
dibuat sediaan krim tipe minyak dalam air formula yang paling baik dan stabil
dengan dengan menggunakan variasi basis selama waktu penyimpanan selama 28
setil alkohol. Krim yang akan dibuat hari dilihat dari organoleptik, pH dan
merupakan tipe emulsi m/a sehingga viskositas. Hasil pengujian stabilitas
pemilihan basis yang digunakan yang selama 28 hari akan dilanjutkan pada
memiliki rentang nilai HLB yang tinggi pengujian aktivitas antioksidan untuk
93
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
melihat aktivitas antioksidan dari krim viskositas yang didapat dari pengujian
yang mengandung ekstrak daun katuk. selama 28 hari tidak mengalami
Evaluasi Sifat Fisik dan Kimia dari perubahan yang signifikan dan berada
Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak pada nilai antara 2090-2110 cps.
Daun Katuk Uji Hedonik
Uji Organoleptik Uji hedonik dilakukan terhadap semua
Pengamatan organoleptik dilakukan formula krim antioksidan ekstrak daun
terhadap semua sediaan krim ekstrak daun katuk. Uji hedonik dilakukan pada 30
katuk yang disimpan selama 28 hari pada panelis dengan cara dioleskan pada
suhu kamar memberikan hasil bahwa punggung tangan panelis. Penilaian yang
semua formula memberikan hasil yang dilakukan meliputi kelembutan,
paling baik dan stabil artinya tidak kelengketan, kemudahan dibersihkan, dan
menunjukkan perubahan terhadap warna kemudahan diratakan.
dan bau selama penyimpanan 28 hari. Berdasarkan data hasil uji hedonik
Uji pH menunjukkan bahwa F4 yaitu krim dengan
Pemeriksaan ini dilakukan untuk konsentrasi ekstrak daun katuk 3% yang
mengetahui nilai pH dari sediaan apakah paling disukai dibandingkan formula
selama penyimpanan 28 hari ada F1,F2 fan F3. Dari hasil statistik
perubahan pada nilai pH atau tidak. Untuk menunjukkanadanya perbedaan yang
parameter pH kulit yaitu antara 5,0-6,5. signifikan antar formula dengan
Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa asymp.sig<0,05.
formula F4 yaitu formula dengan Uji Tipe Emulsi
konsentrasi ekstrak daun katuk 3% Tipe emulsi dilakukan untuk
merupakan formula yang paling stabil membuktikan bahwa krim yang dibuat
yaitu berada pada pH 6,0 dari mulai merupakan krim dengan tipe emulsi o/w.
pengujian hari ke -1 sampai hari ke -28. Uji dilakukan dengan metode pengenceran
Untuk formula F1,F2 dan F3 mengalami yang didasarkan pada kelarutan emulsi
perubahan pH meskipun masih dalam dalam cairan yang menyusun fase
rentang pH kulit. kontinyu. Hasil yang diperoleh tipe emulsi
Uji Viskositas menunjukkan semua krim terencerkan
Pengujian viskositas sediaan krim dalam air. Hal ini membuktikan bahwa
dilakukan dengan menggunakan alat krim ekstrak daun daun katuk merupakan
Viscometer Brookfield dengan tujuan krim tipe o/w. Selain itu juga untuk
untuk melihat kekentalan dari sediaan menguji tipe emulsi /krim tipe o/w
krim. Data yang diperoleh selama dilakukan dengan metode dispersi warna
penyimpanan 28 hari bahwa formula (F4) dengan menggunakan larutan metilen biru
adalah yang paling stabil diantara 3 dan hasil yang didapat bahwa larutan
formula yang lainnya artinya nilai metilen biru segera terdispersi ke seluruh
94
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
emulsi dan itu menunjukkan bahwa maka penyimpanan selama 28 hari artinya nilai
emulsinya memiliki tipe m/a. viskositas untuk tiap waktu pengujian
Uji Aktivitas Antioksidan Krim mengalami perbedaan. Sedangkan pada
Ekstrak Daun Katuk formula 4 nilai viskositas selama waktu
Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan pengujian 28 hari didapatkan nilai yang
pada formula paling baik selama hampir sama dan nilainya tidak berbeda
penyimpanan 28 hari yaitu formula 4 secara signifikan antara waktu tiap
dengan konsentrasi ekstrak daun katuk pengujian selama 28 hari.
3%. Pengujian aktivitas antioksidan
UCAPAN TERIMAKASIH
dilakukan dengan mengukur %
Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-
penghambatan sediaan terhadap radikal
besarnya kepada DIKTI yang telah
bebas DPPH. Aktivitas diukur dengan
memberikan kesempatan dalam
spektrofotometri UV-Vis pada panjang
melaksanakan hibah PDP ini dan pihak
gelombang 517 nm. Sebanyak 1 ml dari
institusi yang telah memfasilitasi sarana
konsentrasi masing-masing ditambahkan
dan prasarana kepada peneliti dalam
dengan 1 ml larutan DPPH 0,005%,
melaksanakan hibah penelitian PDP ini
diinkubasi selama 30 menit pada tempat
serta semua pihak yang telah membantu
gelap agar bereaksi sempurna. Dari data
kelancaran penelitian ini.
yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai
IC50 dari sediaan krim ekstrak etanol daun
KESIMPULAN DAN SARAN
katuk yaitu sebesar 55,85 ppm artinya
KESIMPULAN
aktivitas antioksidan dari sediaan krim
Berdasarkan hasil penelitiandapat
berada pada rentang nilai kuat karena
disimpulkan bahwa ekstrak dari daun
berada pada rentang 50-100 ppm.
katuk memiliki aktivitas antioksidan yang
Analisis Data
sangat kuat dilihat dari nilai IC50 sebesar
Dari hasil uji statistik menunjukan bahwa
32,04 ppm. Pada formula krim ekstrak
nilai signifikan untuk Uji viskositas
daun katuk dengan konsentrasi basis setil
sediaan krim ekstrak daun katuk adalah
alkohol yang bervariasi mendapatkan hasil
0,057>0,05, yang artinya data homogen
bahwa formula 4 dengan konsentrasi
dan berdistribusi normal. Selanjutnya
ekstrak daun katuk 3% dengan basis setil
dilanjutkan dengan uji ANAVA. Dari
alkohol merupakan formula yang paling
hasil menunjukan adanya perbedaan nilai
stabil selama penyimpanan 28 hari jika
viskositas pada setiap formula dengan
dilihat dari organoleptik, pH dan
peningkatan konsentrasi ekstrak yang
viskositas. Berdasarkan uji hedonik
disimpan selama 28 hari. Dari perlakuan
formula F4 yang paling disukai oleh
yang didapat bahwa viskositas Formula
panelis jika dilihat dari parameter
1,Formula 2 dan Formula 3 berbeda
kelembutan, kelengketan, kemudahan
signifikan untuk setiap waktu
95
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 1 Februari 2017
96