Anda di halaman 1dari 7

Analisis Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Daun Leilem

(Clerodendrum minahassae Teijsm. & Binn.)


dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrihidrazil)
Dian Pratiwi1, Fatimawali1, Jainer Pasca Siampa1

1) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sam Ratulangi, Manado
Email : dpsalilama@gmail.com, fatimawali@unsrat.ac.id, jainerpsiampa@unsrat.ac.id

ABSTRACT
Antioxidants are compounds that bind to oxygen free radicals and prevent them from damaging healthy
cells. Clerodendrum minahassae Teijsm. & Binn. (C. minahassae) has been used empirically by people
in several areas in North Sulawesi. This plant is efficacious for treating various diseases and also contains
nutrients that strengthen the body's immunity. This researched was conducted to determine the
antioxidant activity of C. minahassae. Samples was extracted by 1:10 ethanol solvent maceration
method and followed by fractionation with aquadest, ethanol, ethyl acetate and n-butanol respectively
by liquid-liquid fractionation. Extracts and fractionation results werw used in antioxidant testing used
the DPPH method. The results obtained in the antioxidant test of C. minahassae extract and fractions
had very strong antioxidant abilities based on the Bloise classification, namely an 𝐼𝐶50 valued of less
than 50 ppm, where the ethyl acetate fraction had the highest antioxidant activity with an 𝐼𝐶50 valued
of 5. 76 ppm.

Keywords : antioxidants, Clerodendrum minahassae Teijsm. & Binn., DPPH, UV-Vis Spectrophotometry

ABSTRAK
Antioksidan adalah senyawa yang mengikat radikal bebas oksigen dan mencegahnya merusak sel-sel
sehat. Clerodendrum minahassae Teijsm. & Binn. (C. minahassae) telah digunakan secara empiris oleh
masyarakat di beberapa daerah di Sulawesi Utara. Tanaman ini berkhasiat untuk mengobati berbagai
penyakit dan juga mengandung nutrisi yang memperkuat imunitas tubuh. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui aktivitas antioksidan pada tanaman C. minahassae. Sampel diekstraksi dengan metode
maserasi pelarut etanol 1:10 dan dilanjutkan fraksinasi dengan masing-masing aquadest, etanol, etil
asetat dan n-butanol dengan fraksinasi cair-cair. Ekstrak dan hasil fraksinasi digunakan pada pengujian
antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil yang didapat pada pengujian antioksidan C. minahassae
ekstrak dan fraksi mempunyai kemampuan antioksidan yang sangat kuat berdasarkan klasifikasi Bloise,
yaitu nilai 𝐼𝐶50 yang kurang dari 50 ppm, dimana fraksi etil asetat dengan aktivitas antioksidan tertinggi
dengan nilai 𝐼𝐶50 5,76 ppm.

Kata Kunci : antioksidan, Clerodendrum minahassae Teijsm. & Binn., DPPH, Spektrofotometri UV-Vis

1. PENDAHULUAN sehingga menjadi stabil dan tidak reaktif. (Sing,


Antioksidan adalah senyawa yang 2004). Terdapat sistem enzim dismustase
mengikat radikal bebas oksigen dan superoksida yang berfungsi sebagai antioksidan,
mencegahnya merusak sel-sel sehat (Dontha, namun ketika jumlah radikal bebas melebihi
2016). Ada dua jenis antioksidan yaitu jumlah enzim yang ada dalam tubuh, diperlukan
antioksidan alami dan antioksidan buatan. tambahan antioksidan dari luar. Oksidan terbagi
Antioksidan alami dapat diperoleh dari buah- menjadi dua jenis yaitu antioksidan buatan dan
buahan dan tumbuhan, sedangkan antioksidan antioksidan alami (Veeru dkk., 2009).
buatan manusia dibuat melalui reaksi kimia Tanaman leilem (Clerodendrum minahasae
sintetik. Antioksidan alami yang banyak Teijsm. & Binn.) termasuk dalam famili
terdapat pada tumbuhan adalah senyawa Lamiaceae, digunakan sebagai sumber pangan
fenolik dan flavonoid (Rahmi, 2017). oleh masyarakat Minahasa. Pada penelitian
Antioksidan dapat menetralkan radikal sebelumnya, efek antioksidan daun leilem diuji
bebas dengan mendonorkan atom proton, dan setiap gram ekstrak daun leilem memiliki

ISSN 2963-4334 Halaman 8


Vol. 2 No. 1, Januari - Juni 2023
Jurnal Lentera Farma
efek antioksidan yang sama dengan 200 mg Prosedur Kerja
vitamin E (Emor, 2006). Pengambilan Sampel
Daun leilem dianggap sebagai tanaman Daun leilem segar diperoleh dari desa Tanamon,
fungsional selain dari pemanfaatannya sebagai Kecamatan Sinonsayang, Minahasa Selatan.
makanan karena mengandung senyawa bioaktif. Sampel yang digunakan adalah bagian daun
Secara tradisional, daun leilem bertindak tanaman leilem. Pengambilan sampel dengan
sebagai obat cacing dan dapat menghilangkan cara memetik daun leilem mulai dari bagian
(mangi) pada bayi dan anak kecil (Runtuwene tangkai hingga daun sampel.
dan Tangkuman, 2008).
Tanaman Leilem (Clerodendrum Pengolahan Sampel
minahassae Teijsm. & Binn.) telah digunakan Pengolahan sampel meliputi pengeringan sampel
secara empiris oleh masyarakat di beberapa dengan cara diangin-anginkan, tidak terkena
daerah di Sulawesi Utara. Tanaman ini juga paparan sinar matahari langsung. Pengeringan
dikenal sebagai bahan pembuatan Tinutuan dilakukan untuk menghilangkan kadar air dalam
(bubur Manado), makanan khas Manado. bahan untuk memperlancar proses analisis dan
Tanaman ini berkhasiat untuk mengobati menambah daya awet bahan tersebut yang
berbagai penyakit seperti gangguan pencernaan, selanjutnya dilakukan proses ekstraksi dengan
maag, radang usus, mangi pada bayi, sakit menngunakan pelarut etenol 96% sebanyak 2 kali
perut, penyakit paru-paru, dan juga (maserasi dan remaserasi) lalu di filtrasi. Hasil
mengandung nutrisi yang memperkuat imunitas filtrasi diuapkan menggunakan Rotary
tubuh (Utami dan Umar, 2017). Evaporator lalu di oven pada suhu 40℃ sampai
Secara umum, uji in vitro antioksidan ekstrak menjadi kental atau kering.
menggunakan perangkap radikal bebas relatif
mudah dilakukan. Metode 1,1-diphenyl-2- Ekstraksi Sampel
picrylhydrazyl (DPPH) umumnya digunakan Sampel yang telah diolah dan dihaluskan
untuk menangkap radikal bebas. Metode ini dimaserasi dengan pelarut etanol dengan
mudah, cepat, dan murah dibandingkan metode perbandingan 1:10 (100 gram serbuk : 1000 mL
lainnya (Dontha, 2016).. pelarut). Maserasi dilakukan dalam wadah toples
Berdasarkan uraian sebelumnya, peneliti kaca, selama 24 jam pada suhu ruang. Ekstrak
ingin menguji aktivitas antioksidan pada tersebut kemudian dimasukkan ke dalam oven
tanaman leilem (Clerodendrum minahassae untuk penguapan agar mendapatkan ekstrak
Teisjm dan Binn.) dan mengetahui tingkat kental. Ekstrak kental yang didapat kemudian
kekuatan antioksidan dengan menggunakan dilakukan fraksinasi dengan empat pelarut yaitu
metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrihidrazil). aquadest, etil asetat, etanol dan n-butanol.

2. METODE PENENELITIAN Fraksinasi Sampel


Waktu dan Tempat Penelitian Diambil 1gr ekstrak etanol daun leilem dan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober dicampur 100ml pada masing-masing ke empat
2022 sampai Januari 2023 di Laboratorium Kimia pelarut tersebut, dicampur hingga homogen,
Farmasi, Program studi Farmasi Fakultas dipisahkan pada corong pisah dan dioven selama
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 24 jam. Untuk keperluan analisis, ekstrak kental
Universitas Sam Ratulangi Manado. tersebut disimpan dalam wadah toples kecil
tertutup pada lemari es.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini Pembuatan Larutan Induk Ekstrak
adalah spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu Konsentrasi 1000ppm
00780), ayakan, komputer pengolah data, kertas Sebanyak 100 mg sampel dilarutkan dengan
lakmus, pH meter digital (ATC), vortex mixer, Ethanol p.a dimasukkan ke dalam labu takar 100
timbangan analitik (aeADAM),mikro pipet, pipet ml, volume dicukupkan dengan Ethanol p.a
tetes, hot plate dan alat-alat gelas. sampai tanda batas.
Bahan-bahan yang dipakai ialah
simplisia kering daun Leilem, DPPH, akuades,
etil asetat, etanol, metanol dan n-butanol.

ISSN 2963-4334 Halaman 9


Vol. 2 No. 1, Januari - Juni 2023
Jurnal Lentera Farma
Tabel 1. Pembuatan Larutan Uji Seri Konsentrasi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsentrasi Larutan stok Ethanol p.a Identifikasi Sampel
(ppm) (ml) (ml) Proses Identifikasi Sampel daun leilem
25 0,25 10 (Clerodendrum minahassae teisjm dan binn.)
50 0,50 10 dilakukan di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan
75 0,75 10 Program Studi Biologi FMIPA UNSRAT Manado.
Identifikasi ini dilakukan untuk membuktikan
100 1,00 10
kebenaran sampel tumbuhan daun leilem.
125 1,25 10
Preparasi Sampel
Pembuatan Larutan DPPH Sortasi dilakukan untuk menghilangkan tanah,
Serbuk DPPH (BM 394,32) 0.39432 gram kerikil, rumput-rumputan, bagian tanaman lain
dilarutkan dengan Etanol p.a 10 ml. Larutan DPPH atau bagian lain dari tanaman yang tidak
0.1M dipipet 100µl dimasukkan kedalam labu ukur digunakan dan bagian daun yang rusak.
100 ml dicukupkan dengan metanol p.a sampai Kemudian dicuci untuk menghilangkan kotoran
tanda batas (DPPH 0.1mM). yang menempel pada daun leilem dan
dikeringkan di ruangan terbuka dengan panas
Penentuan Panjang Gelombang Maksimum ruangan selama 1 minggu. Pengeringan
DPPH dilakukan untuk mengurangi kadar air,
Larutan DPPH 0.1mM sebanyak 2 ml dimasukkan mencegah pertumbuhan jamur agar
ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan dengan mendapatkan sampel dengan senyawa kimia
Etanol p.a 2 ml, divortex hingga homogen lalu yang tidak mudah rusak dan dapat disimpan
dituang ke dalam kuvet dan diukur pada panjang dalam waktu lama.
gelombang 400-600 nm dengan menggunakan Sampel yang telah kering, dihaluskan dengan
spektrofotometer UV-Vis (Musfiroh dan Syarief, blender kemudian di ayak hingga diperoleh
2009) panjang gelombang maksimum 517 nm. serbuk kering (simplisia). Pembuatan serbuk ini
dapat mempermudah proses ekstraksi. Menurut
Pembuatan Larutan Blanko Sapri dkk (2014) ukuran dari serbuk simplisia
Larutan DPPH 0.15mM sebanyak 2 ml dimasukkan berpengaruh terhadap rendemen ekstrak yang
ke dalam tabung reaksi, ditambahkan metanol diperoleh, dimana semakin kecil ukuran serbuk
p.a 2 ml, divortex hingga homogen, diinkubasi simplisia, maka semakin besar rendemen
dalam ruangan gelap selama 30 menit , ekstrak. Hal tersebut dikarenakan semakin kecil
selanjutnya serapan diukur pada panjang ukuran serbuk maka permukaan dari serbuk
gelombang 517 nm. semakin luas sehingga memperbesar terjadinya
kontak antar partikel serbuk dengan pelarut.
Penentuan Persen Inhibisi
Akitivitas penangkal radikal diekspresikan Hasil Ekstraksi dan Fraksinasi
sebagai persen inhibisi yang dapat dihitung Dalam proses ekstraksi, pemilihan pelarut
dengan menggunakan rumus sebagai berikut: memegang peranan penting untuk menentukan
berhasil atau tidaknya proses ekstraksi tersebut.
Abs Blanko – Abs Sampel Beberapa jenis solven yang sering digunakan
%inhibisi = × 100%
Abs Blanko dalam mengekstrak suatu bahan produk antara
lain : asam asetat, metanol, etanol, dan air
Penentuan Nilai 𝐈𝐂𝟓𝟎 (Inhibitory Concentration) (Angelia, 2019).
Konsentrasi sampel dan persen inhibisinya diplot Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu
masing-masing pada sumbu x dan y pada metode ekstraksi secara maserasi. Istilah dari
persamaan regresi linier. Persamaan tersebut maceration yang berasal dari bahasa latin
digunakan untuk menentukan nilai 𝐈𝐂𝟓𝟎 dari macerare, memiliki arti merendam. Metode
masing-masing sampel dinyatakan sebagai nilai y ekstraksi secara maserasi merupakan proses
sebesar 50 dan nilai x yang akan diperoleh sebagai paling tepat yang dimana obat sudah halus siap
𝐈𝐂𝟓𝟎 (Nurjanah dkk., 2011). untuk direndam dalam pelarut sampai meresap,
melunakkan susunan sel, kemudian zat-zat
mudah larut akan melarut. Maserasi adalah
metode penyarian yang sederhana digunakan
pada simplisia yang megandung zat aktif mudah

ISSN 2963-4334 Halaman 10


Vol. 2 No. 1, Januari - Juni 2023
Jurnal Lentera Farma
larut dalam larutan penyari dilakukan dengan mencampur 1gr esktrak kental dengan 100ml
cara merendam semua serbuk simplisia dalam pada masing-masing ke empat pelarut yakni
larutan penyari (Sitepu, 2010). aquadest, etanol, etil asetat dan n-butanol,
Berdasarkan hasil ekstraksi 100 gram daun kemudian dicampur hingga homogen dan hasil
leilem maka diperoleh jumlah hasil rendemen pemisahan pada corong pisah dioven selama 24
dari ekstrak etanol adalah sebesar 23,56%. jam agar didapatkan 4 fraksi kental.
Pelarut etanol merupakan pelarut polar yang
memiliki titik didih cukup rendah sehingga Aktivitas Antioksidan
mudah untuk diuapkan ketika larut dalam Pada pengujian ini didapat fraksi aquadest,
senyawa organik dan memberikan ekstrak yang etanol, etil asetat, n-butanol daun leilem yang
bersih. Menurut Handa dkk (2008), ekstraksi dibuat sebagai larutan uji dengan perlakuan
memiliki efisiensi yang dipengaruhi dari konsentrasi 25, 50, 75, 100 dan 125 ppm yang
berbagai hal, meliputi sifat-sifat pelarut mendapatkan nilai IC_50 13,18 ppm untuk
ekstraksi, ukuran partikel bahan baku, rasio etanol, IC_50 16,85 ppm untuk aquadest, IC_50
pelarut, suhu ekstraksi dan durasi ekstraksi. Dari 13,46 ppm untuk n-butanol dan IC_50 5,76 ppm
hasil rendemen ekstrak etanol daun leilem yang untuk etil asetat. Berikut adalah hasil pengujian
didapat kemudian di lanjutkan ke proses aktivitas antioksidan dari keempat fraksi daun
fraksinasi. leilem:
Esktrak kental dari proses maserasi sebelumnya
dilanjutkan pada proses fraksinasi dengan

Tabel 2. Aktivitas Antioksidan Fraksi Aquadest

Ulangan Absorbansi
Konsentrasi (ppm) Rata-rata %Inhibisi 𝐈𝐂𝟓𝟎
U1 U2 U3
25 0,398 0,395 0,399 0,397 48,37
50 0,305 0,304 0,303 0,304 60,46
75 0,285 0,284 0,281 0,283 63,19 16, 85024
100 0,251 0,25 0,252 0,251 67,36
125 0,241 0,239 0,24 0,24 70,79

Tabel 3. Aktivitas Antioksidan Fraksi n-Butanol

Ulangan Absorbansi
Konsentrasi (ppm) Rata-rata %Inhibisi 𝐈𝐂𝟓𝟎
U1 U2 U3
25 0,398 0,374 0,399 0,39 49,28
50 0,255 0,257 0,252 0,254 66,97
75 0,241 0,242 0,243 0,242 68,53 13, 45974
100 0,193 0,194 0,195 0,194 74,77
25 0,398 0,374 0,399 0,39 49,28

Tabel 4. Aktivitas Antioksidan Fraksi Etil Asetat

Ulangan Absorbansi
Konsentrasi (ppm) Rata-rata %Inhibisi 𝐈𝐂𝟓𝟎
U1 U2 U3
25 0,329 0,329 0,327 0,328 57,34
50 0,356 0,297 0,295 0,316 58,9
75 0,284 0,282 0,283 0,283 63,19 5, 76091
100 0,217 0,216 0,216 0,216 71,91
25 0,329 0,329 0,327 0,328 57,34

ISSN 2963-4334 Halaman 11


Vol. 2 No. 1, Januari - Juni 2023
Jurnal Lentera Farma
Tabel 5. Aktivitas Antioksidan Fraksi Etil Asetat

Ulangan Absorbansi
Konsentrasi (ppm) Rata-rata %Inhibisi 𝐈𝐂𝟓𝟎
U1 U2 U3
25 0,329 0,329 0,327 0,328 57,34
50 0,356 0,297 0,295 0,316 58,9
75 0,284 0,282 0,283 0,283 63,19 5, 76091
100 0,217 0,216 0,216 0,216 71,91
25 0,329 0,329 0,327 0,328 57,34

Pengujian metode DPPH dilakukan dengan prinsip antioksidan dengan menggunakan metode DPPH
reaksi antara radikal DPPH dengan senyawa dapat digolongkan berdasarkan IC_50.
antioksidan yang ada di dalam sampel. Nilai Nilai IC_50 ditetapkan berdasarkan persamaan
antioksidan ditentukan dengan menggunakan regresi linier yang telah didapatkan sebelumnya.
IC_50 (Inhibition Concentration) dengan cara Nilai IC_50 didapatkan dari nilai x pada
pengukuran absorbansi blanko dan sampel. persamaan Y= a + bx. Sementara nilai Y adalah
Pengukuran panjang gelombang maksimum yang nilai IC_50 telah ditetapkan yaitu 50. Semakin
diperoleh adalah 517 nm, pengukuran ini kecil nilai IC_50 maka semakin besar aktivitas
bertujuan untuk mengetahui panjang gelombang antioksidan. Nilai IC_50 yang telah didapatkan
yang menghasilkan nilai serapan paling kemudian dicocokan menggunakan klasifikasi
maksimum. Hasil memperlihatkan panjang antioksidan menurut Blois untuk mengetahui
gelombang maksimum larutan DPPH sebesar kekuatan aktivitas antioksidan larutan uji.
517nm hal ini sesuai dengan pernyataan Molyneux
(2004) DPPH dapat memberikan serapan Tabel 6. Klasifikasi aktivitas antioksidan menurut Blois
maksimum pada panjang gelombang 515-520. (Bahriul dkk., 2014)
Nilai IC_50 ditetapkan berdasarkan persamaan Nilai IC_50 Kategori Antioksidan
regresi linier yang telah didapatkan sebelumnya.
< 50 ppm Sangat Kuat
Nilai IC_50 didapatkan dari nilai x pada
persamaan Y= a + bx. Sementara nilai Y adalah 50 – 100 ppm Kuat
nilai IC_50 telah ditetapkan yaitu 50. Semakin 101 – 150 ppm Sedang
kecil nilai IC_50 maka semakin besar aktivitas 151 – 200 ppm Lemah
antioksidan. Nilai IC_50 yang telah didapatkan
> 200 ppm Sangat Lemah
kemudian dicocokan menggunakan klasifikasi
antioksidan menurut Blois untuk mengetahui
kekuatan aktivitas antioksidan larutan uji. Pemilihan jenis pelarut yang sesuai merupakan
Pada penelitan sebelumnya oleh Rachmatiah dkk faktor penting yang sangat berpengaruh untuk
(2022) yang menggunakan 4 variabel pengujian mendapatkan hasil terbaik dalam pengujian ini.
aktivitas antioksidan yang mendapatkan hasil Pelarut yang digunakan adalah yang dapat
fraksi etil asetat yang paling aktif dalam dengan mudah mengekstrak sebagian besar
meredam radikal bebas DPPH karena memberikan senyawa yang diinginkan tanpa melarutkan zat
serapan yang paling rendah fraksi lainnya. Hal ini lain. Etanol adalah pelarut umum yang dapat
menunjukkan bahwa dalam fraksi etil asetat menarik senyawa polar dan non-polar. Etanol
mengandung paling banyak senyawa yang dapat lebih mudah menembus membran sel untuk
meredam radikal bebas DPPH yang menyebabkan menarik bahan dalam sel tanaman. Oleh karena
konsentrasi DPPH menurun, sehingga itu, proses fraksinasi dilakukan dengan
memberikan serapan yang paling rendah. Hal ini menggunakan pelarut non polar (n-butanol) dan
sejalan dengan nilai IC_50 pada fraksi etil asetat pelarut semi polar (etil asetat) untuk
yang didapat pada pengujian ini dengan nilai memisahkan senyawa dalam ekstrak
IC_50 5,76 ppm. berdasarkan k̸epolarannya.
Dalam hal ini kemampuan menangkap radikal Pada penelitian sebelumnya oleh Kairupan dkk
bebas fraksi daun leilem termasuk dalam (2019) ditemukan bahwa ekstrak daun leilem
golongan sangat kuat. Hal ini sesuai dengan mampu mereduksi dengan stabil radikal DPPH
literatur yang menyatakan tingkat kekuatan berwarna ungu, menjadi DPPH.-H yang berwarna
kuning mencapai 50% reduksi. Ekstrak daun

ISSN 2963-4334 Halaman 12


Vol. 2 No. 1, Januari - Juni 2023
Jurnal Lentera Farma
leilem memiliki kemampuan pendonor hidrogen Source of Pharmaceutical Biomolecules.
yang kuat. Hubungan yang signifikan ditemukan Journal of Applied Research on Medicinal
antara potensi antioksidan dan kandungan and Aromatic Plants. 6: 80-91.
fenolik total menunjukkan aktivitas antioksidan Dontha, S. 2016. A Review On Antioxidant
pada tanaman Clerodendrum minahasae. Methods. Asian J Pharm Clin Res. 9(2): 14-
Menurut Kairupan dkk (2019), ekstrak etanol 32.
daun leilem meniliki manfaat mengobati
Emor, N. 2006. Isolasi dan Uji Aktivitas
hyperlipidemia dan aterosklerosis berkat
Antioksidan Ekstrak Daun Leilem
aktivitas antioksidannya yang tinggi dan jumlah
senyawa polifenol yang nyata menjadikan (Clerodendrum minahassae). Manado,
Clerodendrum minahasae sebagai tanaman Indonesia: Sam Ratulangi
potensial untuk digunakan sebagai sumber Handa, S. S., S. P. S. Khanuja, G. Longo., D. D.
antioksidan alami. Pada studi fitokimia Rakesh. 2008. Extraction Technologies for
sebelumnya juga ditemukan bahwa pada Medicinal and Aromatic Plants. Italy: ICS-
tanaman leilem mengandung alkaloid, saponin, UNIDO.
flavonoid, steroid, dan fenol, sedangkan terpen Musfiroh dan Syarief. 2009. Uji Aktivitas
dan tanin tidak terdeteksi. Senyawa-senyawa Peredaman Radikal Bebas Nano Partikel
fitokimia ini mendukung bioaktivitas yang Dengan Berbagai Konsentrasi Sebagai
berperan dalam aktivitas antioksidan Material Antiaging dalam Kosmetik.
(Bhattacharyya dkk., 2017).
UNESA Journal of Chemistry
Nurjanah, L., Izzati., A. Abdullah. 2011.
4. KESIMPULAN
Menurut hasil penelitian, didapat Aktivitas Antioksidan dan Komponen
kesimpulan sebagai berikut: Bioaktif Kerang Pisau (Solen spp). Jurnal
Ilmu kelautan. 16(3): 119-124.
a. Terdapat aktivitas antioksidan esktrak Rachmatiah, T., J. J. Daud., N. Artanti. 2022.
etanol dan fraksi aquadest, etil asetat dan Aktivitas Antioksidan, Toksisitas,
n-butanol dengan nilai IC_50 berturut-turut
Kandungan Senyawa Fenol dan Flavonoid
13,18 ppm ; 16,85 ppm, 5,76 ppm dan 13,46
Total dari Daun Leilem (Clerodendrum
ppm.
b. Tingkat kekuatan antioksidan ekstrak dan minahassae Teijsm. & Binn). Sainstech
fraksi-fraksi tersebut termasuk sangat kuat Farma. 15(1): 35-43.
berdasarkan klasifikasi Blois. Rahmi, H. 2017. Review: Aktivitas Antioksidan
dari Berbagai Sumber Buah-buahan di
SARAN Indonesia. Jurnal Agrotek Indonesia. 2(1):
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut 34–38.
terhadap aktivitas antioksidan daun leilem Runtuwene, M. R., dan T. Herling. 2008. Potensi
(Clerodendrum minahassae Teijsm. & Binn.), Antioksidan Beberapa Tumbuhan Pada
dengan melakukan skrining fitokimia agar dapat Tanaman Nasional Tangkoko Sulawesi
diketahui kandungan senyawa apa saja yang ada Utara. Jurnal Formas. 2(1): 66-63.
di dalam ekstrak dan fraksi daun leilem Sapri., A. Fitriana., R. Narulita. 2014. Pengaruh
sehingga memiliki aktivitas antioksidan.
Ukuran Serbuk Simplisia Terhadap
Rendemen Ekstrak Etanol Daun Sirsak
DAFTAR PUSTAKA
Bahriul, P., N. Rahman., A. W. M. Diah. 2014. Uji (Annona muricata L.) dengan Metode
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Maserasi. Di dalam: Seminar Nasional
Salam (Syzyngium polyanthum) Dengan Kimia. Prosiding Seminar Kimia.
Metode DPPH. Jurnal Akademika Kimia. Sing, R.P., S. Shard., S. Kapur. 2004. Free
3(3): 368–374. Radicals and Oxidative Stress in
Bhattacharyya, P., S. Kumaria., B. Bose., P. Neurodegenerative Diseases. Relevance
Paul., P. Tandon. 2017. Evaluation of of Dietary Antioxidants. 5: 218-25.
Genetic Stability and Analysis of Sitepu, J. S. G.. 2010. Pengaruh Variasi Metode
Phytomedicinal Potential In Ekstraksi Secara Maserasi Dan Dengan Alat
Micropropagated Plants of Rumex Soxhlet Terhadap Kandungan Kurkuminoid
Nepalensis – A Medicinally Important Dan Minyak Atsiri Dalam Ekstrak Etanolik

ISSN 2963-4334 Halaman 13


Vol. 2 No. 1, Januari - Juni 2023
Jurnal Lentera Farma
Kunyit (Curcuma Domestica Val.) Skripsi.
Yogyakarta. Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
Utami, Y.P., dan A. H. Umar. 2017. Standardisasi
Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Leilem
(Clerodendrum minahassae Teisjm. &
Binn.). Journal of Pharmaceutical and
Medicinal Sciences.
Veeru, P., M. P. Kishor., M. Meenakshi. 2009.
Screening of Medicinal Plant Extracts for
Antioxidant Activity. Journal of Medicinal
Plant Research. 3: 8-12.

ISSN 2963-4334 Halaman 14


Vol. 2 No. 1, Januari - Juni 2023
Jurnal Lentera Farma

Anda mungkin juga menyukai