Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Sains dan Kesehatan

Journal homepage: https://jsk.farmasi.unmul.ac.id

Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Gedi Hijau (Abelmoschus manihot L.)
Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans

Inhibitory Test of Ethanol Extract of Green Gedi Leaves (Abelmoschus manihot


L.) Against the Growth of Streptococcus mutans

Indah Pratiwi Astuti Paerah*, A. Rufaidah Hashary, Nur Asri

Program Studi D-III Farmasi, Stikes Salewangang Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia
*Email Korespondensi: Dahfanda@gmail.com

Abstrak
Tumbuhan Gedi Hijau (Abelmoschus manihot L.) mengandung saponin, kuinon, tanin, dan flavonoid
yang memiliki sifat antibakteri. Menggunakan antibiotik yang tidak tepat memungkinkan terjadi
resistensi. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan tujuan mengetahui aktivitas ekstrak etanol
Daun Gedi Hijau (Abelmoschus manihot L.) terhadap Streptococcus mutans yang merupakan bakteri
penyebab kerusakan gigi. Metode pengujian dilakukan dengan metode difusi paper disc. Sampel yang
digunakan adalah Ekstrak Etanol Daun Gedi Hijau (Abelmoschus manihot L.) dengan konsentrasi 2%,
4%, dan 8% serta kontrol positif Amoksisilin dan kontrol negatif Aquadest. Hasil penelitian ini
menunjukkan Ekstrak Etanol Daun Gedi Hijau (Abelmoschus manihot L.) memiliki aktivitas
menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans.

Kata Kunci: Daun Gedi Hijau, Streptococcus mutans, Zona Hambat

Abstract
Green Gedi Plant (Abelmoschus manihot L.) contain saponins, quinones, tannins and flavonoids which
have antibacterial properties. Inappropriate use of antibiotics allows resistance to occur. This
research was experimental with the purpose of knowing the activity of the ethanol extract of Green
Gedi Leaves (Abelmoschus manihot L.) against Streptococcus mutans which is the bacteria that causes
tooth decay. The test method is carried out by the paper disc diffusion method. The samples used were
ethanol extract of Green Gedi Leaves (Abelmoschus manihot L.) with concentrations of 2%, 4%, and
8% and amoxicillin as positive control also aquadest as negative control. The results of this study

J. Sains Kes. 2022. Vol 4. No 4. 416


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Gedi Hijau (Abelmoschus manihot L.) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans

showed that the ethanol extract of Green Gedi Leaves (Abelmoschus manihot L.) had inhibitory activity
against Streptococcus mutans.

Keywords: Green Gedi Leaves, Streptococcus mutans, Inhibitory Zone

Submitted: 27 July 2022 Accepted: 29 August 2022 DOI: https://doi.org/10.25026/jsk.v4i4.1292

1 Pendahuluan mendatangkan rugi bagi ekonomi dan


Di Indonesia, tumbuhan telah menjadi menurunkan resistensi antibiotik. Dalam
populer sebagai obat tradisional. Obat penelitian ini, kami ingin mengembangkan
tradisional adalah bahan alam atau tumbuhan bahan-bahan alami sebagai pengganti antibiotik
yang telah digunakan dalam pengobatan secara terutama bakteri yang dapat merusak
turun temurun berdasarkan pengalaman. kesehatan gigi dan mulut. Penggunaan
Keadaan ini menjadi dasar untuk menemukan antibiotik yang irasional dalam berbagai ilmu
terapi alternatif yang efektif dan aman, kesehatan merupakan salah satu penyebab
termasuk penggunaan obat-obatan yang terjadinya resistensi [4].
terbuat dari bahan-bahan alami. Karena Streptococcus mutans merupakan bakteri
tumbuhan diketahui mengandung senyawa yang berperan dalam penyakit gigi yang sering
yang dapat digunakan sebagai antibakteri, maka juga dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal,
penelitian terhadap zat tersebut sangat penting kanker lambung, jantung koroner, kanker usus
untuk menemukan antibiotik baru yang lebih dan mulut. Karies yang terbentuk karena
aman bagi tubuh dengan penggunaan jangka polisakarida ekstraseluler yang memiliki
panjang [1]. kemampuan berkolonisasi pada tingkat pH
Dalam penelitian ini digunakan tanaman pada permukaan gigi yang rendah sehingga
Gedi Hijau (Abelmoschus manihot L. Medik) yang berperan penting dalam pembentukan karies
adalah tanaman yang termasuk kedalam famili gigi [5].
tanaman berbunga (Malvacea) dan termasuk Dari uraian di atas maka peneliti tertarik
dalam genus Abelmoschus. Habitat alami untuk menguji daya hambat ekstrak Daun Gedi
tumbuhan Gedi (Abelmoschus manihot L.) Hijau (Abelmoschus manihot L.) yang berasal
adalah tropis hingga subtropis. Daun Gedi Hijau dari Kecamatan Pangkajene, Kabupaten
(Abelmoschus manihot L.) merupakan salah satu Pangkajene dan Kepulauan terhadap
tanaman berkhasiat yang banyak tumbuh di Streptococcus mutans.
berbagai tempat di Asia, terutama China dan
2 Metode Penelitian
Indonesia [2].
Tanaman Gedi Hijau (Abelmoschus Sampel diperoleh di Kecamatan
manihot L.) mengandung saponin, alkaloid. Pangkajene, Kabupaten Pangkajene dan
Daun Gedi Hijau (Abelmoschus manihot L.) Kepulauan. Daun Gedi Hijau (Abelmoschus
merupakan tanaman pangan yang berpotensi manihot L.) diambil di pagi hari pada jam 6-8
sebagai tanaman obat karena mengandung karena senyawa kimianya masih stabil sebelum
senyawa kimia tertentu antara lain steroid, proses fotosintesis. Daun yang diambil adalah
flavonoid, dan tanin [3]. daun kelima dari atas yang dan hijau kemudian
Penelitian dilakukan untuk mengetahui dipetik langsung menggunakan tangan [6].
kemampuan Daun Gedi Hijau (Abelmoschus Setelah itu disortir basah dengan mencuci daun
manihot L.) sebagai antibakteri alami. untuk menghilangkan tanah dan kotoran
Mengatasi infeksi bakteri biasanya dilakukan lainnya, kemudian dirajang lalu dikeringkan
dengan menggunakan antibiotik. Penggunaan untuk mengurangi kadar air dengan cara
antibiotik yang rasional diharapkan dapat dianginkan tanpa sinar matahari secara
menurunkan angka tingkat sakit, kematian, langsung sampai kering.

J. Sains Kes. 2022. Vol 4. No 4. 417


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Gedi Hijau (Abelmoschus manihot L.) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans

Pembuatan ekstrak dilakukan dengan terbentuk menggunakan penggaris yang


metode ekstraksi maserasi. Simplisia sebanyak mempunyai satuan mm. Selanjutanya analisis
250 gram diekstraksi dan dimaserasi data diolah secara statistik di SPSS 20 pada uji
menggunakan 2000 ml etanol 96% selama 3×24 analisis varian ANOVA
jam dengan sesekali diaduk dan disimpan pada Senyawa yang diidentifkasi antara lain
suhu kamar kemudian diuapkan pada rotary saponin dengan melarutkan ekstrak dengan air
evaporator pada suhu 50°C dilanjutkan dengan panas kemudian dididihkan 10 menit kemudian
penguapan dengan penangas air sampai dikocok, jika timbul busa selama 10 menit
diperoleh ekstrak kental. Alat yang digunakan mendentifikasikan adanya saponin. Identifkasi
dalam penelitian ini harus disterilkan terlebih tanin dengan melarutkan ekstrak dengan
dahulu. Kemudian dilakukan peremajaan aquadest kemudian dididihkan selama 1o menit
Streptococcus mutans dengan cara diambil kemudian di tambahkan FeCl3, jika berubah
koloni Streptococcus mutans dengan ose bulat menjadi biru tua atau agak hitam maka
steril, lalu digores pada media nutrien agar (NA) terdapata senyawa tanin. Identifikasi kuinon
miring yang berada dalam tabung reaksi. dilakukan dengan melarutkan dengan air panas
Selanjutnya dilakukan inkubasi dengan suhu kemudian dididihkan lalu ditambahkan NaOH
37°C selama 1×24 jam di inkubator. Pembuatan 10% jika berubah menjadi warna merah
media nutrient agar (NA) dibuat dengan cara menunjukkan adanya kuinon. Identifikasi
ditimbang sebanyak 2 gram nutrien agar lalu alkaloid dengan melarutkan ekstrak lalu
dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer, ditambahkan kloroform lalu dibagi kedalam dua
selanjutnya dilarutkan dengan 100 ml aquadest tabung reaksi, tabung pertama ditambahkan
lalu dipanaskan sambil diaduk sampai larut. pereaksi dragendorf dan tabung lainnya
Setelah larut media nutrien agar disterilkan ditambahkan pereaksi mayer teridetifikasinya
menggunakan cara sterilisasi panas dengan alkaloid terlihat dari terbentuknya endapan
tekanan uap yaitu menggunakan autoklaf pada putih dengan pereaksi mayer dan terbentuk
suhu 121°C selama 15 menit dengan tekanan 1 endapan merah dengan pereaksi dragendorff.
atm.
Pengenceran sampel yaitu dengan 3 Hasil dan Pembahasan
menggunakan Amoksisilin 125 mg kemudian Dalam penelitian diperoleh data berupa
dilarutkan kedalam 10 ml aquadest, setelah itu pengukuran diameter zona hambat atau clear
paper disc direndam selama 5-10 menit zone setelah inkubasi selama 1×24 jam dengan
kemudian ditiriskan. Untuk pengenceran suhu 37°C, ekstrak etanol Daun Gedi Hijau
ekstrak dilakukan dengan menimbang ekstrak (Abelmoschus manihot L.) terhadap
etanol sebanyak 200 mg, 400 mg, dan 800 mg Streptococcus mutans memiliki aktivitas
dilarutkan menggunakan 10 ml larutan natrium menghambat pertumbuhan bakteri dengan
EDTA. Kemudian paper disc direndam dalam klasifikasi daya hambat sedang dimulai pada
ekstrak selama 5-10 menit kemudian ditiriskan. konsentrasi 2%.
Tahap selanjutnya yaitu pengujian Sampel daun Gedi yang digunakan
dilakukan dengan mengamati daya hambat diperoleh dari Desa Baru-Baru, Kecamatan
pertumbuhan yang ditunjukkan dengan adanya Pangkajene. Daun yang diperoleh dicuci bersih
clear zone atau zona bening di sekitar paper menggunakan air mengalir. Selanjutnya 2
disk. Diambil cawan petri yang telah berisi kilogram sampel dikeringkan dengan cara
media nutrient agar kemudian Streptococcus dianginkan selama 4 hari sehingga diperoleh
mutans yang sudah diremajakan digores pada 250 gram simplisia kering.
media menggunakan ose bulat dan didiamkan Metode ekstraksi yang digunakan adalah
selama 5-10 menit dalam Laminar Air Flow. maserasi, yaitu dengan merendam simplisia
Letakkan paper disk yang telah direndam pada kering dalam 2 liter (2000 ml) etanol 96%
media yang berisi bakteri menggunakan pinset sambil sesekali diaduk selama kurang lebih
untuk selanjutnya diinkubasi dalam inkubator 3×24 jam, kemudian saring hasil rendamannya
selama 1×24 jam pada suhu 37°C. Setelah dan selanjutnya gunakan rotary evaporator
inkubasi, amati apakah terdapat clear zone atau pada suhu 50°C.untuk mendapatkan ekstrak
zona bening yang terbentuk di sekitar paper kental diuapkan kembali di atas penangas air.
disk, kemudian ukur zona bening yang

J. Sains Kes. 2022. Vol 4. No 4. 418


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Gedi Hijau (Abelmoschus manihot L.) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans

Pada penelitian ini menggunakan 4 cawan mati, kuinon yang bekerja dengan membentuk
petri yang diisi larutan media nutrient agar (NA) senyawa kompleks yang mengganggu
kemudian tunggu hingga memadat. 3 cawan kehidupan sel dengan mengganggu permukaan
petri perisi 4 paper disc berisi ekstrak etanol membran sel, saponin yang merupakan
daun Gedi Hijau dengan konsentrasi ekstrak senyawa aktif yang meningkatkan
2%, 4%, dan 8% serta kontrol positif permeabilitas membran sel yang dapat
amoksisilin dan 1 cawan berisi 3 paper disc mengakibatkan sel pecah atau lisis, dan
berisikan aquadest sebagai kontrol negatif. flavonoid mampu merusak struktur protein
Amoksisilin merupakan senyawa turunan yang memyebabkan kerusakan pada dinding sel
penisilin, yang mempunyai aktivitas spektrum yang menyebabkan kematian sel.
luas (Broad spectrum) dan bersifat bakterisida
atau memiliki kemampuan mematikan bakteri, 4 Kesimpulan
sehingga pada penelitian ini dijadikan sebagai Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
sebagai kontrol positif, dan alasan pemilihan disimpulkan bahwa ekstrak etanol Daun Gedi
aquadest sebagai kontrol negatif adalah tidak Hijau (Abelmoschus manihot L.) mempunyai
adanya penghambatan terhadap bakteri uji. kemampuan menghambat pertumbuhan
Hasil pengukuran diameter daerah hambat Streptococcus mutans secara signifikan.
menunjukkan perbedaan konsentrasi masing-
masing sampel. Penyebabnya adalah adanya 5 Ucapan Terima Kasih
perbedaan konsentrasi zat/senyawa aktif.
Peningkatan konsentrasi umumnya akan diikuti Tim penulis mengucapkan terima kasih
dengan peningkatan diameter zona hambat. kepada seluruh dosen STIkes Salewangang
Diameter atau ukuran zona hambat ekstrak Maros atas kontribusinya dalam penyelesaian
sampel terhadap Streptococcus mutans dari penelitian ini.
konsentrasi terkecil sampai terbesar adalah 2%
(18,67 mm), 4% (19,44 mm), 8% (21,67 mm) 6 Konflik Kepentingan
sedangkan kontrol positif memberikan aktivitas Tidak ada konflik kepentingan.
daya hambat yang lebih tinggi yaitu (24,11 mm)
dan untuk kontrol negatif aquadest tidak 7 Daftar Pustaka
memperlihatkan zona hambat. [1] Fadlilah, M., 2015. Manfaat Sirih Merah (Piper
Dalam menentukan kategori zona hambat crocatum Ruiz & Pav) sebagai antibiotik. Journal
berdasarkan diameter zona bening, klasifikasi Majority.
daya hambat dikatakan kuat adalah jika [2] Pranowo, Dodyk Noor, Erlizaharditjaroko,
diameternya (>20 mm), zona hambat dikatakan Liesbetini Maddu, Akhiruddin. 2015 Produksi
sedang (16-20 mm), dan zona hambat berada Nanoemulsi Ekstrak Daun Gedi Hijau
pada kategori lemah (<15 mm) [7]. (Abelmoschus Manihot L. Medik) Dan Uji
Hasil analisis statistik uji normalitas Potensinya Sebagai Hepatoprotektor sa
menunjukkan nilai 0,929 yaitu p>0,05, data [3] Suryanto, E. 2012. Fitokimia Antioksidan. Putra
Media Nusantara: Surabaya.
terdistribusi normal, hasil uji homogenitas
[4] Soleha TUI. 2015. Uji Kepekaan Terhadapa
nilainya adalah 0,207 yaitu p>0,05 maka data Antibiotik. Jurnal Kedokteran.Unila 5(9): 1 19-
dikatakan homogen dan hasil uji ANOVA dengan 23.
nilai 0,00 diperoleh sig<0,05 yang berarti [5] Kusumasari,N. 2012. Pengaruh larutan ekstrak
terdapat perbedaan yang bermakna siwak (Salvadora persica) terhadap
(signifikan). Streptococcus mutans: Studi in vitro dan in vivo.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa Media Medika Indonesia Volume 46
ekstrak etanol Daun Gedi Hijau (Abelmoschus [6] Tenriugi A, Alam G, Faisal Attamimi, 2015.
manihot L.) memiliki senyawa yang mampu Standardisasi Mutu Ekstrak Daun Gedi
menghambat pertumbuhan bakteri dalam hal (Abelmoschus manihot (L.) Medik.) dan Uji Efek
Antioksidan Dengan Metode DPPH. Vol.3 No.3
ini Streptococcus mutans. Setelah identifikasi
[7] Greenwood.1995. Uji kepekaan antibiotik
dieketahui adanya kandungan tannin yang (susceptibility test), obat antibakteri dan
merusak dinding sel yang menyebabkan bakteri kemoterapi. Mc Graw Hill Company: USA

J. Sains Kes. 2022. Vol 4. No 4. 419


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082

Anda mungkin juga menyukai