BAHARI
Diana Novia
Diana Nurhamidah
AKTIVITAS ANTIBAKTERI Aktivitas Antibakteri dan
EKSTRAK ALGA LAUT Caulerpa Antioksidan Alga Hijau
(Halimeda Grasilis ) dari
racemosa DARI PERAIRAN Kabupaten Kepukauan Seribu
PULAU NAIN
Abstrak : Penelitian ini bertujuan
Abstrak :Alga atau ganggang laut menentukan aktivitas antibakteri dan
(seaweed) adalah bagian terbesar antioksidan alga hijau Halimeda
gracilis. Penelitian dilakukan dengan
dari tumbuhan laut, dimana
beberapa tahapan yaitu pengambilan
secara morfologi dapat dan preparasi sampel, ekstraksi
dikelompokkan kedalam golongan senyawa aktif, pengujian aktivitas
tumbuhan tidak berpembuluh antibakteri dan antioksidan serta uji
(Thallophyta) karena tidak fitokimia.
memiliki perbedaan susunan Ekstraksi dilakukan dengan
kerangka seperti akar, batang dan metode maserasi menggunakan
daun. Berdasarkan pengamatan pelarut metanol dan dipekatkan
di lapangan, alga laut banyak dengan rotary evaporator. Ekstrak
ditemukan di daerah perairan metanol H. gracilis diuji terhadap
Pulau Nain. bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli.
Dari perairan ini
selanjutnya dilakukan pengujian Ekstrak metanol H.
secara laboratories Untuk gracilis membentuk zona
memperoleh sediaan farmasi hambat masing – masins 10
mm dan 6 mm. Setelah
yang digunakan sebagai bahan dilakukan partisi cair-cair
aktif antibakteri. (air:etil asetat), zona hambat
Penelitian ini dilakukan
hanya terlihat pada fraksi etil
asetat masing-masing sebesar
dengan tujuan untuk menentukan 6 mm pada S.aureus dan
aktivitas antibakteri dari alga 7,50±1,71 mm pada E.coli.
Caulerpa racemosa. Hasil Pengujian antioksidan
pengujian aktivitas antibakteri pada ekstrak methanol dan
menunjukkan bahwa larutan uji Fraksi Etil Asetat masing-
dari alga C. racemosa memiliki masing Menunjukkan Nilai IC50
aktivitas antibakteri pada ke 5 sebesar 290,49ppm dan
bakteri uji yang diujikan. Ukuran 375,50 ppm. Uji fitokimia
zona hambat yang terbentuk
menunjukkan ekstrak metanol
H. gracilis mengandung fenol
relatif lebih kecil, jika dan steroid.
dibandingkan dengan ukuran
zona hambat yang dibentuk oleh
senyawa antibiotika pembanding
PENDAHULUAN
Pemanfaatan alga laut dalam
bidang farmasi selama ini masih
terbatas, sedangkan potensi alga
Rumput laut merupakan
laut di Indonesia lebih khusus di salah satu produsen primer di
Sulawesi Utara sangat besar. ekosistem perairan laut
Potensi alga laut (makroalga)
bersama dengan fitoplankton,
Indonesia sangat besar untuk lamun, dan mangrove.
dikembangkan sebagaibahan Rumput laut secara luas
baku obat. Dalam pengobatan digunakan sebagai makanan,
tradi sionalalga laut telah lama
digunakan untuk keperluan bahan penting bagi industri
pengobatan berbagai jenis kosmetik serta penghasil
penyakit, seperti penurun panas, hidrokoloid (alginat, agar dan
eksim, batu empedu, gondok, karagenan) yang digunakan
gangguan ginjal dan gangguan sebagai pengental dan
perut. gelling agents.
Rumput laut juga digunakan
untuk pengobatan berbagai
penyakit. Penelitian telah banyak
dilakukan untuk mengkaji senyawa
Dari hasil studi Tjaniadi, bioaktif berbagai jenis rumput laut di
et al. (2003) ditemukan antaranya rumput laut hijau sebagai
beberapa bakteri pathogen yang antibakteri (Mishra et al. 2016),
telah resisten terhadap rumput laut merah sebagai
antibiotika ampisilin, antikanker
kotrimoxasol, dan (Duraikannu et al. 2014) dan rumput
laut coklat sebagai antiinflamasi dan
tetrasiklin,sehingga sekarang ini antidiabetes (Ji-Hyun et al. 2016).
banyak penelitian yang
dilakukan untuk mengeksplor
manfaatalga sebagai bahan Komponen bioaktif yang
dasar untuk obat obatan. dihasilkan rumput laut di antaranya
termasuk dalam kelompok
polisakarida, lemak dan asam
lemak, pigmen, serta metabolit
sekunder seperti fenol, alkaloid,
terpen, dan lektin (Perez et al.
2016).
Beberapa hasil penelitian Spesies H. gracilis dipilih
antibakteri telah dilakukan dalam penelitian ini karena
dengan menggunakan pemanfaatan rumput laut
organisme laut, seperti jenis ini belum banyak
penelitian Sulistijo, et al. dilaporkan. Penelitian ini
(1993) dalam Atmadja (1996), bertujuan menentukan
beberapa alga yang berasal aktivitas antibakteri dan
dari perairan Indonesia antioksidan alga hijau H.
ditemukan memiliki senyawa gracilis.
aktif. yang sifatnya sebagai
antimikroba terhadap bakteri
pathogen, salah satunya
adalah dari genus Caulerpa
Penelitian oleh
Rianida(2007), menunjukkan
bahwa ekstrak
Caulerparacemosa var.
uvifera (Turner) Weber Va
Bosse mengandung senyawa
antibakteri yang dapat
menghambat pertumbuhan
beberapa bakteri seperti E.
Coli, Staphylococcus aureus
dan Bacillus subtilis.
Berdasarkan hal tersebut,
eksplorasi sumber daya alam
Yangdapat dijadikan sebagai
senyawa antibakteri terus
dilakukan untuk tetap
menjaga ketersediaan
senyawa antibakteri.
METODE PENELITIAN