Anda di halaman 1dari 9

SOAL UKOM

1. Kasus : Bagian Quality Control melakukan uji waktu hancur terhadap 5 jenis tablet
Ampisilin 500 mg yang berbeda bahan pengikatnya. Data uji waktu (menit) hancur
sebagai berikut :

Tablet Ampisilin A 20
Tablet Ampisilin B 15
Tablet Ampisilin C 9
Tablet Ampisilin D 23
Tablet Ampisilin E 21

Pertanyaan soal: Tablet yang mana mempunyai waktu hancur yang sesuai dengan FI?

a. Tablet Ampisilin A          
b. Tablet Ampisilin D
c. Tablet Ampisilin B          
d.  Tablet Ampisilin E
e. Tablet Ampisilin C
syarat waktu hancur tablet menurut FI IV kurang dari 15 menit.
Uji waktu hacur alat yang digunakan adalah disintegran tester
2. Kasus : Industri obat tradisional membuat sediaan syirup ekstrak alang-alang dengan
tahapan pembuatan formula, pembuatan sediaan, uji fisika dan kimia dan terakhir
pengemasan produk ke dalam botol.

Pertanyaan soal : Disebut produk apakah pada uraian tersebut?


a. Produk awal 
b.  Produk antara
c. Produk ruahan      
d. Produk setengah jadi
e. Produk Jadi
Bahan aktif = bahan utama.
Excipients = bahan tambahan.
Produk antara obat adalah setiap campuran bahan obat yang masih
memerlukan satu atau lebih tahapan pengolahan lebih lanjut untuk menjadi
produk ruahan obat.
Produk ruahan obat adalah bahan obat yang telah selesai diolah dan tinggal
memerlukan pengemasan untuk menjadi produk setengah jadi.
Produk jadi obat adalah suatu produk obat yang telah mengalami seluruh
tahap proses pembuatan.
Sedangkan produk yang telah dikemas primer namun belum dikemas
sekunder disebut produk setengah jadi.
3. Kasus : Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian di Unit QC melakukan analisis
karakteristik fisik sediaan tablet Antalgin, salah satu karakteristik yang yang diamati
adalah keseragaman bobot tablet. Data pengukuran keseragaman bobot tablet
Antalgin adalah sebagai berikut : bobot rata-rata tablet = 750 mg dengan
penyimpangan berat rata-rata 5% dan 10%.
Pertanyaan soal: Apakah kesimpulan yang dapat diambil dari pengujian tablet
Antalgin di atas?
a. Keseragaman ukuran tablet tidak memenuhi persyaratan           
b. Keseragaman bobot tablet memenuhi persyaratan
c. Keseragaman ukuran tablet memenuhi persyaratan        
d. Keseragaman kandungan zat aktif tablet memenuhi persyaratan
e. Keseragaman bobot tablet tidak memenuhi persyaratan
Persyaratan keseragaman bobot yang telah ditetapkan, yaitu :
Jika bobot rata-rata tablet <25 a="" b="" berat="" br="" dan="" maka=""
mg="" penyimpangan="" rata2=""> Jika bobot rata-rata tablet (25 - 150) mg
maka penyimpangan berat rata2 A (10%) dan B (20%).
Jika bobot rata-rata tablet (151 - 300) mg maka penyimpangan berat rata2 A
(7,5%)danB(15%).
Jika bobot rata-rata tablet >300 mg maka penyimpangan berat rata2 A (5%)
dan B (10%)
Cara perhitungannya : misal kasus di atas kan bobot rata2 tablet 750 mg.
karena bobot rata2 tablet > 300 mg maka kita akan menggunakan
pernyimpangan berat rata2 A (5%) dan B (10%).
Penyimpangan A 750 x 5% = 37,5 mg.
jika berat tablet (750 - 37,5)mg = 712,5 mg.
Jika berat tablet (750 + 37,5)mg = 787,5 mg.
Maka range berat tablet harus diantara (712,5 sampai 787,5) mg ( jika
menggunakan 10 tablet saja untuk uji maka boleh 1 yang menyimpang ).
Penyimpangan B 750 x 10% = 75 mg .
jika berat tablet (750 - 75)mg = 675 mg.
Jika berat tablet (750 + 75)mg = 825 mg.
Maka range berat tablet harus diantara (675 sampai 825) mg ( jika
menggunakan penyimpangan B maka tidak boleh ada 1 pun yang
menyimpang ).
4. Kasus : Seorang pasien laki-laki yang berusia 66 lahun datang berobat ke rumah
sakit dengan keluhan pusing, dan tegang pada bagian leher, serta perasaan ingin jatuh
saat berjalan. Setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah pasien tersebut ternyata
150/100 mmHg Berdasarkan hasil pengkajian riwayat penyakitnya, pasien
mengalami gangguen pada ginjal selama 6 tahun.
Pertanyaan soal: Regimen pengobatan apa yang paling tepat diberikan pada pasien
tersebut?
a. Klortalidon ; diuretik
b. Diltiazem : obat anti hipertensi, angina pektoris, dan beberapa jenis aritmia
c. Meloprolol
d. Candesartan
e. Parasetamol
Candesartan merupakan penghambat reseptor angiotensin II (ARB) yg
bermanfaat menurunkan tekanan darah.dg diturnkan darah seperti komplikasi
hipertensi, gagal ginjal, stroke, serangan jantung dapat dicegah dan dikurangi
dampaknya.

5. Kasus : Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke sebuah Apotek.X untuk


membeli obat. Perempuan tersebut membawa resep untuk ibunya (71 tahun) yang
mengalami Asma yang disertai dengan sakit kepala, kemudian dokter menuliskan
resep sebagai berikut: R/ Salbutamol sulfat 3 mg
Paracetamol 250 mg
m.f. pul. dtd No. XII
S3 dd. pulv I p.rn.

Pertanyaan soal: Untuk memenuhi resep tersebut di atas, berapakah tablet salbutamol
4 mg yang diperlukan?
a. 18
b. 9
c. 12
d. 10
3 mg x 12 = 36/4 mg = 9 tab
6. Kasus : Seorang pria yang berusia 42 tahun datang ke sebuah Apotek. F untuk
melakukan konseling dengan seorang Apoteker. Ia sebelumnya mengeluhkan
penurunan daya tahan tubuh yang membuat dia mudah mengalami penyakit.
Berdasarkan informasi dari orang terdekat, bahwa ia menambahkan bawang putih
sebagai tambahan pada makanan yang ia konsumsi dan menghasilkan efek
peningkatan daya tahan tubuh pada pasien..
Pertanyaan soal:
Berdasarkan pengetahuan dalam bidang keilmuan anda sebagai apoteker, kandungan
apa yang terdapat dalam bawang putih yang menyebabkan hal tersebut
a. Selenium
b. Sinistrin
c. Asam nikotinat
d. Ajoene ;kandungan bawang putih bermanfaat antikoagulan & antibakterial
7. Kasus : Seseorang wanita berusia 35 tahun yang sedang menjalani pengobatan
tuberculosis (OAT) datang ke sebuah Apotek.Y untuk melakukan konseling dengan
apoteker. Wanita tersebut mengeluhkan obat kontrasepsi oral yang Ia konsumsi tidak
berefek meskipun penggunaannya secara teratur.
Pertanyaan soal: Menurut anda sebagai apoteker, apakah yang menyebabkan obat
kontrasepsi oral tersebut tidak berefek?
a. Isoniazid
b. Etambutol
c. Rifampisin dapat menetralkan atau menurunkan obat kontrasepsi oral, tdaak
dianjurkan minum rifampicin
d. Pirazinamid

8. Kasus : Seorang pasien laki-laki berusia 46 tahun datang ke sebuah Apotek.O


membawa resep yang berisi Ranitidin dan Metformin. Setelah melakukan skrining
resep, anda sebagai apoteker mendapati bahwa terdapat interaksi diantara kedua obat
tersebut.
Pertanyaan soal :
Sebagai seorang apoteker yang sangat professional dan cekatan serta sebagai
panutan, bagaimanakah cara menindaklanjuti resep tersebut?
a. Hanya memberikan salah satu dari kedua obat tersebut
b. Mengatakan bahwa stock obat di apotek habis
c. Memberikan informasi kepada pasien tentang aturan pemakaian kedua obat
tersebut
d. Langsung menghubungi dokter dan menyampaikan informasi interaksi kedua
obat tersebut

Inform concent sangat penting dalam melakukan tindakkan terhadap pasien,


shg sebelum memberikan pengobatan ada baiknya apoteker memberikan
inform concent atau penjelasan mengenai reaksi obat dan efek pemakaiannya

9. Kasus : Pasien DM selama 12 tahun terakhir, seminggu terakhir pasien sering


mengalami pusing dan pandangannya sering kali berkunang-kunang.  Setelah
diperiksa ternyata hasil pemeriksaan tekanan darahnya yaitu 160/80 mmHg
Pertanyaan soal: Sebagai seorang apoteker, obat antihipertensi apa yang menjadi
pilihan utama terhadap kondisi pasien?
a. Captopril
Captopril pilihan utama menurunkan tekanan darah , selain cepat dan murah,
captopril sering dipakai dan memiliki efek samping kecil
b. Propanolol : nyeri dada kunang2, punya DM
c. Nifedipin : gunanya lebih ke arah jantung
d. Hidroklorotiazid : efek samping diuretic, klo d pake obat gula dapat ikut
keluar.

10. Kasus : Seseorang pasien laki-laki berumur 59 tahun dengan riwayat obesitas (IMT
35.6 kg/m2) dan juga hipertensi datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan
rutin bulanan. Dari hasil pemeriksaan diperoleh TD=150/90 mmHg, HR=76 x/menit
dan profil lipid puasa yaitu Kolesterol total 262 mg/dl, LDL=171 mg/dl, HDL=38
mg/dl, TG=289 mg/dl.
Pertanyaan soal : Bagaimana regimen pengobatan yang dapat diberikan pada pasien
tersebut ?
a. Gemfibrosil + Losartan
b. Rosuvastatin + Enalapril
Kombinasi yang pas dalam mengobati obesitas dan hipertensi, rosuvastatin
bekerja dg cara menurunkan LDL, trigliserida dan meningkatkan HDL.
Enalapril obat untuk hipertensi yg cocok dikombinasikan dg rosuvastatin
c. Kolestiramin + Spironolakton
d. Kolestipol + Verapamil
11. Kasus : Dalam pelayanan faramsai klinik seorang TTK harus mengetahui prosedur
yang dilakukan dalam penelusuran teknik penggunaan obat salah satunya adalah
melakukan penilaian adanya bukti penyalahgunaan obat.
Soal : Bagaimana cara melakukan penilaian adanya bukti penyalahgunaan obat?
a. Melakukan penelusuran rekam medik dan wawancara terhadap pasien
b. Melakukan monitoring
c. Membaca resep dengan seksama agar tidak terjadi kesalahan
d. Melakukan pengamatan sisa obat
e. Melakukan pengamatan kadar obat
12. Kasus : Kebutuhan pedoman pengobatan dilatarbelakangi oleh banyaknya alternatif
pengobatan yang ada untuk setiap jenis penyakit dan juga adanya kebiasaan
pengobatan yang sangat beragam di antara para dokter berdasarkan pengalamannya
masing-masing. Prinsip kedokteran berdasarkan bukti (evidence based medicine)
menuntut bahwa alternatif terapi yang terbukti secara ilmiah paling bermanfaat,
paling aman, paling sesuai dan paling ekonomis untuk pasien yang harus dipilih dan
diberikan kepada pasien.
Pertanyaan : Pedoman pengobatan dapat memberikan manfaat sesuai dengan
tujuannya, maka beberapa hal berikut perlu mendapatkan perhatian,kecuali?
a. Pedoman pengobatan dikembangkan berdasarkan informasi ilmiah yang layak
dan handal.
b. Pedoman pengobatan perlu disosialisasikan kepada para dokter.
c. Pedoman penggunaan obat tidak tepat, mencakup besarnya dosis, cara
pemberian, frekuensi pemberian dan lama pemberian.
d. Pedoman pengobatan memuat penyakit yang umum dijumpai di unit
pelayanan kesehatan.
e. Pedoman pengobatan harus disesuaikan dengan sarana pelayanan dan pelaku
pelayanan yang ada.

13. Kasus : Tenaga Teknis Kefarmasian dalam penyimpanan Obat Cefuroxim dan
Cefotaxim berdasarkan data obat dengan Tallman Letter bahwa obat tersebut mirip,
maka obat tersebut diberikan suatu label supaya tidak terjadi kesalahan pengambilan
obat pada saat proses dispensing.
Pertanyaan : Apa sistem penyimpanan untuk penyimpanan obat tersebut?
a. B3
b. LASA
c. LIFO
d. HAM
e. FIFO
14. Kasus : Ny A. mempunyai bayi usia 5 bulan dengan BB 5 kg. Anaknya tersebut
demam hingga 38,5C, lalu Ny A pergi ke apotek terdekat rumahnya. Ny. A
menanyakan obat kepada TTK untuk demam anaknya tersebut sebelum memutuskan
untuk pergi ke dokter.
Pertanyaan : Bagaimana bentuk sediaan farmasi yang paling sesuai untuk anak
tersebut?
a. Drop
b. Suppositoria : suhu untuk diatas 39 C
c. Tablet kunyah
d. Tablet
e. Sirup
15. Kasus : Apotek Rinin mendapatkan resep dokter THT yang dibawa oleh Tn. B untuk
anaknya yang berisikan:
R/ Chloramphenicol ggt auric btl I
S gtt II aur dext qid.
Pertanyaan : Bagaimana cara pakai yang harus dituliskan pada etiket obat tersebut?
a. 2 tts pada telinga kiri tiap 4 jam
b. 2 tts pada setiap mata tiap 4 jam
c. 2 tts pada telinga kanan 4x sehari
d. 2 tts pada mata kiri 4x sehari
e. 2 tts pada setiap telinga tiap 4 jam
16. Kasus : Sesuai dengan ketentuan dari permenskes 72 tahun 2016 bahwa resep obat
yang telah lebih dari 5 tahun harus segera dimusnakan. Pada bulan ini rumah sakit A
akan melakukan pemusnahan resep yang telah disimpan >5 tahun sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Pertanyaan : Siapakah yang wajib memusnakan dari pemusnahan resep tersebut ?
a. Dokter
b. Perawat rumah sakit
c. Apoteker
d. Intansi rawat jalan
e. Unit pelayanan rawat inap
17. Kasus : Pengelolaan sediaan seperti dibawah ini yaitu pada tanggal 20 Maret
2015 Apotek Maju Sehat membeli Sanmol syrup 5 fls @Rp. 11.500 dari PT.
BSP dengan Harga Netto Apotik (HNA). Bila laba yang diinginkan apotek 20%
dari harga pokok. Harga Racikan Rp3.000,- Bila Sanmol laku terjual semua dengan
swamedikasi,
Pertanyaan : Berapa total uang yang didapat?
a. Rp. 69.000,00
b. Rp. 70.000,00
c. Rp. 71.000,00
d. Rp. 72.000,00
e. Rp 50.000,00
Salbu 5 tab per tab 500 tuslah 30% blum ppn
Non racikan 3000, racikan 3000

18. Kasus : Ny.Suwarni seorang Ibu rumah tangga usia 49 th, 7 hari yang lalu
didiagnosa hipertensi. Kemudian oleh dokter diberikan obat: HCT, captopril,
diazepam, asam mefenamat dan vitamin B komplek. Hari ini Ny.Suwarni datang
ke apotik untuk berkonsultasi dengan apoteker. Beliau mengeluhkan volume
urine meningkat pada pagi hari dan mengganggu aktifitasnya.
Pertanyaan : Kapan waktu minum obat yang menyebabkan peningkatan volume
urine?
a. Boleh diminum sebelum tidur malam
b. Boleh diminum 4 jam sebelum tidur
c. Boleh sehari 3 kali untuk efek diuresis yang dibutuhkan pasien
d. Tidak boleh karena efeknya pada pagi hari
e. Tidak boleh karena edema dikurangi dengan mengurangi cairan tubuh dan
garam
19. Kasus : Pelayanan informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan dan
pemberian informasi yang terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh
Apoteker. Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian di Apotek Waras dibawah
supervise Apoteker melayani seorang pasien pria usia 35 th yang akan membeli
Humulin R®. Berdasarkan leaflet dan jurnal kefarmasian yang dikuasai oleh TTK,
maka dia memberikan informasi bahwa obat tersebut mulai bekerja setengah jam
setelah pemakaian. Pertanyaan : Bagaimana informasi tentang penyimpanan obat
yang perlu diberikan pada pasien setelah dibuka?
a. Disimpan diruang cukup cahaya
b. Disimpan di kulkas (-4 s/d 18)
c. Disimpan di ruang suhu 15 -27°C
d. Tidak boleh lembab dan cukup basah
e. Disimpan di lemari pendingin frezer suhu 2 - 8°C
20. Kasus : Seorang pasien wanita 50 tahun menderita DM tipe II datang ke Apotek
dengan membawa resep Glibenklamid. Sorang TTK yang bekerja di Apotek segera
melayani resep pasien.
Pertanyaan: Apa informasi waktu penggunaan obat yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Diminum 30 menit sebelum makan pagi
b. Diminum 1 jam sebelum makan pagi
c. Diminum 30 menit setelah makan siang
d. Diminum 1 jam sebelum makan siang
e. Diminum 1 jam setelah makan malam
baik diberikan pada pukul 4-6 pagi karena pada waktu itu sensitifitas
Insulin sangat baik.

Anda mungkin juga menyukai