Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berwirausaha merupakan salah satu cara seseorang untuk bekerja dan
menitih karir untuk kehidupan mereka di masa yang akan datang. Dengan
berwirausaha dapat pula membukakan lapangan pekerjaan baru bagi
orang-orang yang membutuhkan pekerjaan, selain itu dapat membantu
tugas pemerintah dalam mengurangi pertumbuhan pengangguran. Pada
zaman modern ini tidak hanya orang-orang dewasa atau tua yang berani
untuk memulai bisnis mereka, sekarang banyak terlihat generasi muda
yang sudah berani untuk memulai usaha dan tidak sedikit pula yang dapat
meraih kesuksesan di usia muda. Banyak sekali disekeliling kita usaha-
usaha yang ternyata di pelopori oleh anak muda yang notebene masih
menempuh pendidikan. Entah itu usaha makanan, fashion, makeup dan
sebagainya. Mereka mulai berfikir untuk menghasilkan keuntungan sendiri
tanpa harus bekerja untuk orang lain. Tidak sedikit pula masyarakat yang
lebih memilih untuk mendirikan usaha mereka sendiri daripada
menggantungkan kehidupan mereka dengan bekerja sebagai karyawan
swasta maupun negeri. Dengan tekad dan keuletan segala macam peluang
dapat dijadikan sebuah usaha yang menghasilkan keuntungan. Tergantung
bagaimana mereka dapat memanfaatkan peluang tersebut serta
memanfaatkan waktu, tenaga dan modal.
Pemakaian herbal sebagai obat-obatan tradisional telah diterima luas
di negara-negara maju maupun berkembang sejak dahulu kala, bahkan
dalam 20 tahun terakhir perhatian dunia terhadap obat-obatan tradisional
meningkat. Indonesia merupakan negara besar yang terkenal karena
keanekaragamannya, salah satunya adalah keanekaragaman hayati
khususnya tumbuhan. Selain itu Indonesia juga memiliki keanekaragaman
etnis yang memiliki berbagai macam pengetahuan tentang obat tradisional
yang menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan. Oleh karena itu,
munculah ide untuk membuat suatu usaha dengan menjual makanan

1
ataupun minuman instan dengan bahan dasar herbal yang tentunya
bermanfaat bagi kesehatan, kemudian diproduksi dan dikemas sedemikian
rupa agar menarik pasaran dan bernilai jual tinggi.
1.2 Tujuan Pendirian Usaha
a. Membuat produk yang bermanfaat bagi kesehatan
b. Menciptakan inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat.
c. Menambah pengalaman dan pengetahuan tentang berwirausaha.
d. Mendapatkan profit.
1.3 Visi & Misi
Visi : Membuat produk pengolahan dengan inovasi baru dan menjadi
produk yang unggul.
Misi :
a. Mewujudkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat dari pengolahan
inovasi baru.
b. Selalu berinovasi dengan produk herbal atau rempah-rempah yang
bermanfaat bagi kesehatan.

2
BAB II
ASPEK UMUM

2.1 Nama Usaha


Usaha yang didirikan diberi nama Areaherbal.id, nama ini dipilih
karena pendiri usaha ingin konsisten dengan menjual produk-produk
herbal. Area dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai suatu daerah,
tempat, wilayah, dan lingkungan. Sedangkan herbal dalam bahasa
Indonesia dapat didefinsikan sebagai bahan yang berasal dari alam yang
bersifat alami. Berdasarkan definisi tersebut nama Areaherbal.id dipilih
agar memudahkan pelanggan mengingan nama usaha yang didirikan serta
meyakinkan konsumen bahwa benar produk yang dijual bersifar herbal.
2.2 Tempat Usaha
Usaha yang didirikan terbagi menjadi 2 tempat atau dua lapak, yang
pertama lapak offline pendiri usaha membuka lapak untuk menjual produk
di daerah pasar jum’at kelapa gading banjarbaru dan halaman kantor
gubernur Kalimantan selatan. Sedangkan lapak online ditawarkan melalui
situs media social berupa instagram dan line dengan tujuan penjualan
melalui online dan offline ini dapat lebih menarik konsumen untuk
membeli produk.
2.3 Pendiri Usaha
Usaha didikan bersama-sama berjumlah 6 (enam) orang yang terdiri
dari :
1. Edy Chandra Irawan sebagai ketua kelompok
2. Desy aditya febrina sebagai anggota
3. Hanum rinanda putri sebagai anggota
4. Muna afidah sebagai anggota
5. Sulistiyowati sebagai anggota
6. Tia aureliya sebahai anggota

3
2.4 Bidang Usaha
Bidang usaha yang didirikan berfokus pada produk-produk olahan
rumahan yang menggunakan bahan-bahan herbal alami yang berkhasiat
baik bagi kesehatan contoh produk yang dijual adalah jamu kunyit asam,
wedang jahe sereh, dan pudding sedot jahe secang.
2.5 Pasar yang dibidik
Target pasar yang pendiri usaha bidik adalah golongan usia remaja
hingga dewasa, mengingat produk yang dijual sejenis jamu yang berbahan
dasar rempah maka rentang usia yang meminati produk tersebut adalah
usia dewasa.

4
BAB III
ASPEK PERMODALAN DAN BIAYA

3.1 Perincian Keuangan dan Modal


A. Kunyit Asam
a. Rincian Biaya Pokok 1x Produksi
1. Serbuk Kunyit 15 gram Rp. 1.000
2. Asam 15 gram Rp. 1.000
3. Kayu Manis 1 jari Rp. 1.000
4. Gula putih 300 gram Rp. 4.000
5. Air 2,25 liter Rp. 1.000
6. Cup (300 x 10) Rp. 3.000
7. Stiker Rp. 2.000
Total Rp. 13.000
b. Laba
Harga jual (1 cup) = Rp. 3.000 x 10 = Rp 30.000
Harga pokok = Rp 13.000
Laba = harga jual – harga pokok
= Rp 30.000 – Rp 13.000 = Rp 17.000
c. Rincian Biaya Tambahan
Rincian biaya tambahan = Modal investasi (total) – pengeluran
perhari = Rp 30.000 – 0 = Rp 30.000
B. Puddot (Puding Sedot)
a. Rincian Biaya Pokok 1x Produksi
1. Serbuk Jahe 10 gram Rp. 1.000
2. Agar-agar 1 bungkus (Nutrijel) Rp. 3.000
3. Susu Kental Manis Rp. 3.000
4. Gula putih 300 gram Rp. 4.000
5. Air 3 liter Rp. 1.000
6. Wadah (400 x 10) Rp. 4.000
7. Stiker Rp. 2.000
Total Rp. 18.000

5
b. Laba
Harga jual (1 cup) = Rp. 5.000 x 10 = Rp 50.000
Harga pokok = Rp 18.000
Laba = harga jual – harga pokok
= Rp 50.000 – Rp 18.000 = Rp 32.000
c. Rincian Biaya Tambahan
Rincian biaya tambahan = Modal investasi (total) – pengeluran
perhari. = Rp 50.000 – 0 = Rp 50.000
C. Wedang Jahe Sereh
a. Rincian Biaya Pokok 1x Produksi
1. Serbuk Jahe 15 gram Rp. 3.000
2. Serbuk Sereh 5 gram Rp. 1.000
3. Bunga Sisir 5 butir Rp. 1.000
4. Gula putih 300 gram Rp. 5.000
5. Air 2 liter Rp. 1.000
6. Cup (300 x 10) Rp. 3.000
7. Stiker Rp. 2.000
Total Rp. 16.000
b. Laba
Harga jual (1 cup) = Rp. 3.000 x 10 = Rp 30.000
Harga pokok = Rp 16.000
Laba = harga jual – harga pokok
= Rp 30.000 – Rp 16.000 = Rp 14.000
c. Rincian Biaya Tambahan
Rincian biaya tambahan = Modal investasi (total) – pengeluran
perhari. = Rp 30.000 – 0 = Rp 30.000

6
BAB IV
ANALISIS SWOT

4.1 Penjelasan Analisis SWOT


Analisis SWOT merupakan analisis terhadap Strength, Weakness,
Opportunity dan Thread dari produk yang dibuat. Setelah mengetahui
kegunaan atau manfaat dari produk yang dibuat maka untuk mecapai
tujuan yang telah ditetapkan, analisis SWOT bertujuan untuk mengkaji
faktor internal mana yang merupakan kekuatan dan kelemahan dan faktor-
faktor eksternal mana yang dapat menjadi peluang pada produk yang
dibuat.
A. Strength (Kekuatan)
1) Harga yang terjangkau dan lebih murah dibanding pesaing.
2) Bahan yang digunakan terbuat dari bahan alam.
B. Produk yang dibuat handmade.
1) Weakness (Kelemahan).
2) Produk yang dijual sudah beredar dimana-mana.
3) Kurangnya minat pembeli untuk membeli produk herbal.
4) Stock produk yang dibuat terbatas karena dibuat dengan
handmade.
C. Opportunity (Peluang)
Beberapa alasan mengapa bisnis ini cukup menjanjikan adalah
sebagai berikut:
1) Bahan utama atau bahan herbal yang digunakan seperti jahe,
kunyit, dan sereh dapat ditemukan dengan mudah dan harganya
murah.
2) Proses pembuatan dan pengelolaan bisnis relatif mudah. Proses
pembuatan hanya menggunakan alat yang biasa dan sederhana
sehingga mampu memproduksi produk dengan mudah dan cepat.
3) Secara umum, produk herbal cukup digemari orang seperti jamu
dan wedang.

7
4) Pasar cukup luas. Kita bisa menjual produk herbal ini di mana saja.
Penjualan juga dapat dilakukan secara online dan offline. Penjualan
secara online dapat dilakukan dengan melakukan promosi di
Instagram sedangkan penjualan offline dapat dilakukan dengan
menawarkan produk di sekitar pasar atau pun sekitar kampus.
D. Thread(Ancaman)
Ancaman yang dihadapi :
1) Munculnya produk yang sama
Munculnya produk yang sama maksudnya munculnya jenis
produk (jamu, pudding sedot, wedang) yang sama dengan
menggunakan metode yang ditawarkan oleh si pengolah seperti
produk yang ditawarkan . Oleh sebab itu perusahaan harus
memiliki strategi yang dapat menciptakan hubungan baik dan erat
dengan konsumen. Sehingga para konsumen akan lebih
mengutamakan membeli produk kita.
2) Munculnya pesaing baru di industri dan perusahaan sejenis yang
lebih mapan.
Salah satu faktor ancaman perusahaan dari lingkungan
eksternal adalah pesaing baru karena dapat menciptakan
meningkatnya persaingan dalam bidang bisnis yang sama. Pesaing
baru merupakan perusahaan baru yang bergerak dalam bidang
industri yang sama. Pesaing baru dapat juga berupa perusahaan
lama yang mengalihkan atau mengembangkan bisnis mereka ke
bidang industry yang sama.
3) Tidak adanya konsumen
Keterbatasan tempat atau wilayah mengakibatkan pengolah
sulit untuk mencapai konsumen karna keterbatasan wilayah dan
konsumen.

8
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat
dan kepribadian seseorang. Kewirausahaan yang berhasil pada umumnya
memiliki sifat-sifat kepribadian. Seperti telah diungkapkan bahwa
wirausaha sebenarnya adalah seorang innovator atau individu yang
mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi
sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat
berwirausaha karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi
(achievement motive). Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai
kepuasan secara pribadi.

5.2 Saran
Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha
untuk meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan cara
dalam berwirausaha yang baik. Seorang wirausaha memang perlu untuk
menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya
akan membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet,
serta tidak putus asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha
agar terus berkarya dengan usaha yang di jalankannya.

9
LAMPIRAN

A. Desain Produk

Nama Produk Desain Produk

Kunyit Asam

Puddot (Puding Sedot)

Wedang Jahe Sereh

10
B. Dokumentasi Saat Praktikum
a) Pembuatan Kunyit Asam

Serbuk Kunyit Dimasukkan Dalam Kunyit Asam Ditambahkan Air Panas


Wadah 2,25 Liter

Dimasukkan Gula Dalam Panci Yang


Ditimbang Gula Putih Sebanyak 300 Berisi Kunyit Rebus dan Diaduk
gram Merata

Tambahkan Asam Yang Telah Kemas Kunyit Asam Kedalam Cup dan
Dilarutkan Diair Kedalam Kunyit Beri Stiker

11
b) Pembuatan Puddot (Puding Sedot)

Serbuk Jahe Ditambahkan Air Panas 3


Timbang Semua Bahan Liter

Di campur gula dan nutrijel serbuk Dimasukkan Larutan serbuk jahe dalam
diaduk ad homogen campuran gula dan nutrijel

Tambahkan Susu kental manis dan Jika sudah dingin di saring dan dikemas
kayu secang secukupnya aduk ad kemudian masukkan kedalam lemari
homogen pendingin

12
c) Pembuatan Wedang Jahe Sereh

Serbuk Jahe Ditambahkan Air Panas


Timbang Semua Bahan 2 Liter Diamkan Selama 15 Menit

Di larutan jahe dalam panci tambahkan


gula putih 300gram dan bunga sisir Dimasukkan Larutan Jahe Sereh
secukupnya aduk larutan dalam wadah dengan disaring

Masukkan Wedang Jahe Sereh Dalam


Wadah (cup) kemudian kemas dan beri Simpan Wedang Jahe Sereh dalam
label lemari pendingin

13
C. Dokumentasi Saat Penjualan

14

Anda mungkin juga menyukai