Anda di halaman 1dari 92

1

EVALUASI BENTUK SEDIAAN TABLET


(Tablet Evaluation)

2
KRITERIA TABLET YANG BAIK
No. Kriteria Tablet Jenis Evaluasi
1 must be elegant in appearance 1. appearance
2. Dimension :
a. Thickness (ketebalan)
b. Diameter
2 must be sufficiently Strong and resistant 1. Hardness (kekerasan tablet)
to abrasion 2. Friability (keregasan Ttblet)
3 must be Uniform in weight and drug Uniformity of dosage form
content 1. Weight variation (keragaman
bobot /WV)
2. Content uniformity
(keseragaman kandungan/CU)
4 the drug content of the tablet must be 1. Disintegration time (waktu
bioavailable hancur)
2. Dissolution (disolusi)
5 must be retain stability and efficacy 1. Accelerated stability study
3
2. Long term stability study
TABLET EVALUATION
APPEARANCE
DIAMETER SIZE
THICKNESS
HARDNESS
FRIABILITY
DISINTEGRATION TIME
DISSOLUTION
WEIGHT AND CONTENT UNIFORMITY
STABILITY

4
PENAMPILAN (appearance)
No
1 Bentuk (shape) Oval, round , Oblong , dll
2 Dimensi (mm) a. Jumlah sampel : 20 tablet
a. Diameter (jika b. Ketebalan tablet harus dikendalikan ( variasi  5 %
berbentuk dari nilai standard), untuk memfasilitasi proses
bulat) pengemasan
b. Ketebalan c. Alat : mikrometer atau jangka sorong
d. Perbandingan diameter () dan ketebalan menurut FI
III. diameter tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang
dari 1 1/3 kali tebal tablet.
3 Warna (color) Putih/merah/orange dll.
4 Permukaan (surface) Rata/flat, cembung/convex, halus/kasar

5
JANGKA SORONG

6
Tablet Thickness
a. At a constant compressive load,
tablets thickness varies with,
a. changes in die fill,
b. particle size distribution
c. packing of the powder mix being
compressed
d. tablet weight
b. while with a constant die fill,
thickness varies with variation in
compressive load.
7
UJI KEKERASAN TABLET
(Tablet Hardness)

8
KEKERASAN (HARDNESS)
a. Kekerasan tablet (Hardness/crushing strength) ditetapkan
selama proses produksi dan digunakan untuk menentukan
tekanan (pressure adjustment) pada mesin tablet.
b. Crushing strength adalah gaya yang dibutuhkan untuk
memecah tablet
c. Jika tablet terlalu keras, mungkin menyebabkan waktu
hancur makin lama.
d. Jika tablet terlalu soft, tablet mungkin tidak mampu
menahan selama proses penanganan seperti penyalutan
(coating), pengemasan (packaging) dan
pengiriman/distribusi (shipping)

9
Faktor yang mempengaruhi kekerasan
tablet
• Gaya tekan (compressive force).
• Jumlah bahan pengikat
• Metode pembuatan : pada umumnya tablet
yang dibuat menggunakan metode granulasi
kering/slugging memiliki kekerasan > granulasi
basah > kempa langsung.

10
UJI KEKERASAN TABLET
1 Alat Hardness Tester
a. Stokes-Monsanto (manual)
b. Strong-Cobb Pfizer
c. Schleuniger
2 Jumlah sampel 10 tablet
3 Satuan Kilo gram (Kg); Kilopound (KP), Newton (N)
4 Prosedur a. Pilih satuan kekerasan tablet pada alat (Kg/KP/N)
b. Ambil 10 buah tablet
c. Hilangkan semua fragmen yang menempel pada tablet
d. Masukkan tablet ke dalam alat hardness tester secara
individual
e. Catat nilai kekerasan masing-masing tablet
f. Hitung nilai kekerasan rata-rata dari 10 tablet
5 Persyaratan*) a. Tablet oral : 4-10 Kg (8,8-22 KP; 40-100 N)
persyaratan non-kompendial
b. Tablet hipodermik dan chewable : 3 Kg
c. Tablet sustained release : 10-20 Kg
11
ALAT HARDNESS TESTER
Stokes-Monsanto

Stokes-Monsanto

Strong-Cobb Pfizer

Schleuniger

12
UJI KEREGASAN TABLET
(Tablet Friability)

13
UJI KEREGASAN TABLET
1 Alat Friability Tester (friabilator)
2 Jumlah sampel 20 tablet
3 Satuan %
4 Prosedur a. Ambil 20 buah tablet
b. Hilangkan semua fragmen debu (dedust) yang
menempel pada tablet dan timbang (W1)
c. Masukkan ke dua puluh tablet tersebut ke dalam alat
friabilator.
d. Jalankan alat dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit
e. Hilangkan semua fragmen debu (dedust) yang
menempel pada tablet dan timbang (W2)
f. Hitung nilai keregasan tablet (F) dengan persamaan :
𝑾𝟏 − 𝑾𝟐
𝑭(%) = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑾𝟏

5 Persyaratan*) a. Tablet oral : kurang dari 0,8 atau kurang dari 1 %


persyaratan non-kompendial 14
b. Tablet inti (untuk coating) : kurang dari 0,1 %
ALAT FRIABILITY TESTER

15
UJI KESERAGAMAN SEDIAAN
(uniformity of dosage form)

Tablet must be Uniform in weight and drug


content

Uji Keragaman Bobot


(Weight Variation/WV)

Uji Keseragaman Kandungan


(Content Uniformity/CU)
16
Penerapan Uji Keseragaman Sediaan
DOSIS &
RASIO ZAT
AKTIF

 50 mg &  50 mg &
 50 %  50 %

Keragaman Bobot Keseragaman Kandungan


(WV) (CU)

17
UJI KERAGAMAN BOBOT
1 Alat Neraca analitik
2 Jumlah sampel 30 tablet (FI IV), 20 tablet (FI III)
3 Tahapan Uji 1 tahap (FI III)
2 tahap (FI IV) : Tahap 1 : 10 Tablet; Tahap 2 : 20 Tablet
4 Prosedur -
5 Persyaratan*) a. FI III : Penyimpangan bobot masing-masing tablet terhadap
persyaratan non-
kompendial
bobot rata-rata, tidak lebih dari dua tablet yang menyimpang
lebih besar dari nilai yang tercantum dalam kolom A dan tidak
ada satu tablet pun yang menyimpang lebih besar dari nilai
yang tercantum dalam kolom B
b. FI IV :
 Tahap 1 : kandungan obat dari 10 tablet berada pada
rentang 85-115 % terhadap label dan simpangan baku
relatif  6,0 %
 Tahap 2 : kandungan obat dari 30 tablet , tidak lebih dari 2
tablet yang berada di luar rentang 85-115 % dan tidak
ada 1 tablet pun yang berada di luar rentang 75-125 %
terhadap label dan simpangan baku relatif  7,8 % 18
CONTROL CHART

19
Prosedur Uji Keseragaman Bobot
(FI III)
1. Ambil 20 tablet secara acak
2. Timbang bobot masing-masing tablet
3. Hitung bobot rata-rata tablet
4. Hitung % penyimpangan bobot masing-
masing tablet terhadap bobot rata-rata
5. Tidak lebih dari dua tablet yang menyimpang
lebih besar dari angka yang dinyatakan dalam
kolom A, dan tidak ada satu pun tablet yang
menyimpang lebih besar dari kolom B
20
TABEL KESERAGAMAN BOBOT

% perbedaan
Bobot Rata-Rata
(mg) A B

 25 15 30
26 – 150 10 20
151 – 300 7,5 15
 300 5 10

21
ANALISIS DATA
Bobot Bobot
% Penyimpangan % Penyimpangan
(mg) (mg)
Tablet Tablet
𝑾𝒊 𝑾𝒊 − 𝑾𝒙 𝑾𝒊 𝑾𝒊 − 𝑾𝒙
∆= × 𝟏𝟎𝟎% ∆= × 𝟏𝟎𝟎%
𝑾𝒙 𝑾𝒙

1 400 0.43 11 411 3.19


2 405 1.68 12 395 0.83
3 398 0.08 13 390 2.08
4 401 0.68 14 406 1.93
5 395 0.83 15 401 0.68
6 402 0.93 16 399 0.18
7 407 2.18 17 380 4.59
8 392 1.58 18 388 2.59
9 410 2.94 19 400 0.43
10 390 2.08 20 396 0.58
𝑊𝑥 398,3
22
PROSEDUR UJI KERAGAMAN BOBOT
(Weight Variation, FI IV)
Pilih 30 tablet

Timbang secara akurat 10 tablet secara


individual (satu per satu)

Hitung kandungan zat aktif dalam 10 tablet


berdasarkan hasil penetapan kadar (asumsi zat
aktif terdistribusi homogen)

Hitung simpangan baku relatif (Koefisien korelasi,


KV) 10 tablet.

23
KRITERIA PENERIMAAN
1. TAHAP 1 : 10 TABLET : 85.0 - 115.0% of
label claim, RSD < 6.0%

2. TAHAP 2 : 30 TABLET : NMT 1 unit is


outside 85.0 - 115.0% of label claim and no
unit outside 75.0 - 125.0% of label claim
RSD < 7.8%

24
KRITERIA PENERIMAAN
Individual content (% label claim)

X of Limits (XL)

A: XL< 100.0% B: XL > 100.0%

85.0%-115.0% NMT 1 unit B1: XT < 100% See A

85.0, 115.0 * XL/100


75.0%-125.0% No unit B2: XT > XL 75.0, 125.0 * XL/100

85.0, 115.0 * XT/100


B3: 100 < XT < XL 75.0, 125.0 * XT/100

RSD < 6.0% (10 units)


< 7.8% (30 units)

25
Perhitungan

𝑋−𝑋 2
𝑆𝐵
𝐾𝑉 = 𝑋 100% 𝑆𝐵 =
𝑋 𝑛−1

• KV = Koefisien variasi (RSD= relative standard deviation; SBR =


simpangan baku relatif)
• SB = Simpangan baku (SD = standard deviation)
• n = jumlah sampel
• X = nilai satuan
• 𝑋= nilai rata-rata
26
ANALISIS DATA KERAGAMAN BOBOT
Bobot Tablet Kadar Zat Aktif Kadar Zat Aktif
Tablet
(mg) (mg) (%)
𝑾𝒊 𝒌𝒂𝒅𝒂𝒓 𝒎𝒈
𝑾𝒊 𝑲𝒂𝒅𝒂𝒓 (𝒎𝒈) = × 𝑷𝑲 𝑲𝒂𝒅𝒂𝒓 % = × 𝟏𝟎𝟎%
𝒙 𝑷𝑲
1 400 300 100.00
2 405 304 101.25
3 398 299 99.50
4 401 301 100.25
5 395 296 98.75
6 402 302 100.50
7 407 305 101.75
8 392 294 98.00
9 410 308 102.50
10 390 293 97.50
𝑿 400,00 300,20 100,00
PK = kadar zat aktif hasil uji penetapan kadar 27
PROSEDUR UJI KESERAGAMAN KANDUNGAN
(Content Uniformity)

Pilih 30 tablet

Tetapkan kadar 10 tablet secara individual


sesuai dengan monografi

Hitung kandungan zat aktif dalam 10 tablet

Hitung simpangan baku relatif (Koefisien korelasi,


KV) 10 tablet.

28
ANALISIS DATA KESERAGAMAN KANDUNGAN
Bobot Tablet Kadar Zat Aktif
Tablet
(mg) (%)
1 400 100.00
2 405 101.25
3 398 99.50
4 401 100.25
5 395 98.75
6 402 100.50
7 407 101.75
8 392 98.00
9 410 102.50
10 390 97.50
𝑿 400,00 100,00

29
KRITERIA PENERIMAAN
Individual content (% label claim)

X of Limits (XL)

A: XL< 100.0% B: XL > 100.0%

85.0%-115.0% NMT 1 unit B1: XT < 100% See A

85.0, 115.0 * XL/100


75.0%-125.0% No unit B2: XT > XL 75.0, 125.0 * XL/100

85.0, 115.0 * XT/100


B3: 100 < XT < XL 75.0, 125.0 * XT/100

RSD < 6.0% (10 units)


< 7.8% (30 units)

30
KRITERIA PENERIMAAN
1. TAHAP 1 : 10 TABLET : 85.0 - 115.0% of
label claim, RSD < 6.0%

2. TAHAP 2 : 30 TABLET : NMT 1 unit is


outside 85.0 - 115.0% of label claim and no
unit outside 75.0 - 125.0% of label claim
RSD < 7.8%

31
the drug content of the tablet must
be bioavailable
• disintegration time (waktu Hancur)
• Dissolution (dissolusi)

32
TABLET DISINTEGRATION

GRANULES OR FINES
AGGREGATES PARTICLE

Obat dalam larutan

Obat dalam darah atau cairan


biologis lain dan jaringan

33
• Pengujian waktu hancur merupakan prediksi
in vitro ketersediaan hayati obat.
• Meskipun korelasi in vivonya tidak selalu baik
namun masih cukup penting dari tinjauan
teknologi sediaan tablet.

34
UJI WAKTU HANCUR TABLET
1 Alat Disintegration Tester
2 Jumlah sampel 18 tablet
3 Tahap Uji 2 tahap : tahap 1 (6 tablet), tahap 2 (12 tablet)
4 Satuan Menit; detik
5 Prosedur a. Isi bak (bath) dengan aquadest dan panaskan hingga suhu
37 C.
b. Masukkan medium yang sesuai ke dalam beaker glass
dalam alat uji dan panaskan hingga suhu medium
mencapai 37 C.
c. Ke dalam masing-masing tabung kaca, masukkan 1 tablet
d. Kemudian masukkan cakram penuntun ke dalam masing-
masing tabung kaca.
e. Masukkan tabung kaca yang telah berisi tablet tersebut ke
dalam alat uji
f. Jalankan alat dengan kecepatan gerakan naik turun 29-32
kali per menit.
g. Catat waktu yang diperlukan untuk menghancurkan ke
enam tablet
6 Persyaratan*) Sesuai monografi 35
persyaratan kompendial
Kondisi Uji
a. suhu medium 37  2C.
b. Kecepatan gerakan turun-naik keranjang 29-
32 kali per menit (30 kali per menit)
c. Jarak gerakan 5,3 – 5,7 cm
d. Titik tertinggi gerakan ke atas, kawat kasa
paling sedikit berjarak 2,5 cm di bawah
permukaan media; titik terendah gerakan ke
bawah paling sedikit 2,5 cm dari dasar
wadah.
e. Kasa baja tahan karat ukuran 10 mesh no. 23
(0,025 inc.)
36
Kriteria Penerimaan
a. Tablet dinyatakan hancur sempurna bila sisa
sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji
merupakan massa lunak yang tidak mempunyai inti
yang jelas.
b. Bila satu tablet atau lebih tidak hancur sempurna,
ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya.
c. Tidak kurang dari 16 tablet dari 18 tablet yang diuji
harus hancur sempurna.

37
ALAT UJI WAKTU HANCUR TABLET
(Disintegration tester)

38
KOMPONEN ALAT UJI WAKTU HANCUR

Guided Disc

Basket cover
Glass tube

39
WAKTU HANCUR
Waktu Hancur Waktu Hancur
No Nama Sediaan No Nama Sediaan
(menit) (menit)
1 Tablet Asam askorbat 14 Tablet Skopolamin HBr

2 Tablet Asam Folat 15 Tablet Ketokonazol

3 Kapsul Asam Vaproat 16 Tablet Mebendazol

4 Tablet Aloksiprin 17 Tablet Merkaptopurin

5 Tablet Amfetamin Sulfat 18 Tablet Na Bikarbonat

6 Tablet Atropin Sulfat 19 Tablet Nitrogliserin

7 Tablet Ekstrak Belladon 20 Tablet Noretisteron

8 Tablet Bisakodil 21 Tablet Nystatin

9 Tablet Busulfan 22 Tablet Vaginal Nystatin

10 Tablet Vaginal Kotrimazol 23 Tablet Fitonadiol

11 Tablet Siklofosfamida 24 Tablet Piridoksin HCl

12 Tablet Digitalis 25 Tablet Reserpin

13 Tablet Ferro Fumarat 26 Tablet Vitamin B1

40
WAKTU HANCUR DAN DISOLUSI
Nama Sediaan Uji Disolusi
Waktu Hancur
No
(menit) Metode
Alat Rpm Medium Waktu Q
Analisis

1 Tablet Aminofilin
Dietil
2 Tablet
Karbamazepin
3 Tablet Isosorbid Dinitrat

4 Tablet Metadon HCl

41
UJI DISOLUSI

GRANULES OR FINES
AGGREGATES PARTICLE

Obat dalam larutan

Obat dalam darah atau cairan


biologis lain dan jaringan
UJI DISOLUSI
• Uji Disolusi adalah uji biofarmasetik yang penting untuk
menjamin efektifitas obat.
• Memiliki korelasi yang lebih baik dengan profil
farmakokinetik obat in vivo, dibandingkan dengan uji
waktu hancur
• Untuk mendapatkan hasil uji yang valid dan dapat
dipercaya, perlu diperhatikan faktor yg berhubungan
dengan lingkungan uji a.l.:
– Kecepatan pengadukan,
– Volume, pH dan suhu medium disolusi,
– gas terlarut yang terdapat dalam medium disolusi.
Faktor yang mempengaruhi hasil uji disolusi

1. Pengadukan
kecepatan pengadukan mempengaruhi ketebalan
lapisan difusi, semakin besar intensitas pengadukan,
semakin tipis lapisan difusi, sehingga semakin cepat
waktu disolusi
2. Kondisi medium disolusi:
– pH, suhu, viskositas, tegangan permukaan dan
komposisi medium disolusi
KETENTUAN UJI DISOLUSI
Dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam monografi/farmakope edisi
terakhir, yang mencakup :
a. Tipe alat & Kecepatan pengadukan
b. Jenis dan volume medium
c. Lama/waktu uji disolusi
d. Toleransi (Q), jumlah obat yang terdisolusi
e. Metode analisis
DISSOLUTION APPARATUS
Tipe 2 :
paddle/dayung

Tipe 1 :
basket/keranjang
46
47
KETENTUAN UMUM
a. Kecepatan pengadukan (rpm) harus dikalibrasi
secara berkala menggunakan tachometer.
Simpangan rpm ± 4% dari yg tercantum dalam
monografi
b. Sumbu batang pengaduk posisi vertikal terhadap
labu media disolusi dan secara berkala diverifikasi
menggunakan alat centering chek.
c. Batang pengaduk harus berada tepat di tengah-
tengah labu disolusi sehingga sumbunya tidak lebih
dari 2 mm pada tiap titik dari sumbu vertikal labu
• Jarak antara bagian bawah pengaduk dayung/keranjang dan
dasar labu harus diverifikasi dalam batas toleransi 25 ±2 mm
(kecuali dinyatakan lain dalam monografi)
• Suhu tangas air harus dikalibrasi: 37 ±0,5C
• Bila media disolusi menggunakan dapar, pH dapar harus
diatur sehingga berada dalam batas pH ± 0,05 satuan dari pH
tertera dalam monografi.
• Cangkang kapsul yang mengganggu penetapan, isi 6 kapsul
dikeluarkan, larutkan cangkang kapsul dalam sejumlah volume
media disolusi dan lakukan penetapan kadar seperti tertera
pada monograf
• Faktor koreksi > 25% dari kadar pada etiket tidak dapat
diterima
• Untuk kapsul gelatin keras atau lunak dan tablet salut gelatin
yg tdk memenuhi syarat uji, lakukan pengulangan sbb:
1. jika media pada monografi adalah air atau media dengan
pH < 6,8, digunakan media yg sama ditambah pepsin yg
dimurnikan shg aktifitas tidak lebih dari 750.000 unit per
1000 ml
2. jika pH media >6,8, digunakan media yg sama ditambah
pankreatin shg aktifitas tidak lebih dari 1750 unit per
1000 ml
UJI KESESUAIAN ALAT
• Sebelum melakukan uji disolusi alat harus diuji
kesesuaian menggunakan tablet kalibrator
disolusi:
• Tablet Prednison 10 mg : disintregating type
• Tablet Asam Salisilat 300 mg : non disintegrating type
• Alat dinyatakan sesuai jika hasil yang diperoleh
berada dalam rentang pada sertifikat kalibrator
• Pengujian berlaku untuk apparatus tipe 1 dan 2
Tablet Kalibrator Disolusi USP
disintegration Type (LOT O0C056):

– Tablet Prednison 10 mg,


– Medium 500 ml air,
– Waktu 30 menit,
– kadar ditetapkan secara UV spektrofotometri pada
λ 242 nm.
– Syarat : Kadar zat terdisolusi:
• 53-71% untuk Apprts 1 pada 50 rpm dan
• 27-48% untuk Apprts 2 pada 50 rpm
Tablet Kalibrator Disolusi USP
Non disintegration Type (LOT O):

 Tablet Asam Salisilat 300 mg,


 menggunakan 900 ml dapar fosfat 0,05M pH
7,40±0,05 sebagai media disolusi,
 waktu 30 menit,
 penetapan kadar secara spektrofotometri UV pada
λ 296 nm.
 Syarat : Kadar zat terdisolusi
• 23-29% untuk Apprts 1 pada 100 rpm dan
• 17-26% untuk Apprts 2 pada 100 rpm
MEDIA DISOLUSI
Sesuai dengan monografi masing-masing sediaan:
– Air
– Larutan HCL pH 1,2
– Larutan dapar pH 3-5: dapar asetat
– Larutan dapar fosfat pH 5,8; 6,8; 7,2; 7,4
– Larutan netral pH 6-7,5: cairan usus buatan
– Larutan surfaktan dalam air: natrium lauril sulfat
0,00054% dalam air
Gas/Udara dalam Media Disolusi
1. Adanya gelembung udara dalam media disolusi
akan memperkecil luas permukaan sediaan yang
berkontak dengan media disolusi, sehingga
menghambat proses disolusi.
2. Gelembung udara dapat menutup lubang keranjang
sehingga mengganggu aliran media masuk dan
keluar dari keranjang
3. Gas/udara terlarut dapat merubah pH media
disolusi
Cara menghilangkan gas/udara yang terlarut dalam
medium disolusi

 Air yang akan digunakan dipanaskan dahulu,


kemudian ditutup dan didinginkan di bawah aliran air
 Menggunakan ultrasonik selama 15 menit
 Media dipanaskan hingga 41C sambil diaduk
perlahan, segera disaring menggunakan saringan ≤
0,45 µm, lalu aduk kuat dalam hampa udara selama
5 menit
Prosedur Uji Disolusi
• Alat dan media disolusi disiapkan, pasang alat
dan biarkan media disolusi mencapai suhu
37±0,5C
• Masukkan satu tablet/kapsul ke masing2 labu
disolusi, hilangkan gelembung udara dari
permukaan dan jalankan alat pada kecepatan
seperti tertera dalam monografi.
• ambil contoh pada daerah yg sudah ditentukan
• Lakukan penetapan jumlah zat aktif tadisolusi
Pengambilan Contoh
• Dilakukan pada daerah pertengahan antara
permukaan media dengan disolusi dan bagian atas
keranjang yang berputar atau alat dayung dan tidak
kurang dari 1 cm terhadap dinding labu disolusi
• Dilakukan pada waktu yang ditentukan sesuai
monografi, toleransi ± 2%
SAMPLING ZONE

59
Persamaan Garis Lurus / Regresi Linear
(Persamaan Kurva Kalibrasi

𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎
a dan b adalah bilangan normal, dihitung dengan persamaan

2 𝑛 𝑥𝑦 − 𝑥 𝑦
𝑦 𝑥 − 𝑥 𝑦
𝑎= 𝑏=
𝑛 𝑥2 − 𝑥 2 𝑛 𝑥2 − 𝑥 2

r adalah derajat linearitas, dihitung dengan persamaan

y : serapan 𝑛 𝑥𝑦 − 𝑛 𝑥 𝑦
𝑟=
b : gradient (kemiringan garis) 𝑛 𝑥2 − 𝑥 2 𝑛 𝑦2 − 𝑦 2

x : konsentrasi (µg/ml)
a : Intersep (titik potong pada sumbu X)
Persentase Obat Terdisolusi

𝑦 − 𝑎 × 𝐹𝑝 × 𝑀
𝑥(%) = × 100
𝑏 × 1000 × 𝑤
y : serapan
b : gradient
x : jumlah obat terdisolusi (%)
a : Intersep (titik potong pada sumbu X)
Fp : faktor pengenceran
M : volume medium disolusi (ml)
w : kadar obat dalam etiket (mg)
1000 : faktor konversi µg ke mg
ANALISIS DATA
Jumlah obat Jumlah obat
Konsentrasi (C)
Tablet Serapan (A) terdisolusi terdisolusi
(ppm = µg/ml)
(mg) (%)
1
2
3
4
5
6

62
Tabel Penerimaan

Tahap Jumlah yang Batas Penerimaan


diuji
S1 6 Tiap unit tidak kurang dari Q+5%

S2 6 Rata2 dari 12 unit (S1+S2) adalah ≥ Q


dan tidak 1unit sediaan yang < Q-15%

S3 12 Rata2 dari 24 unit (S1+S2+S3) adalah ≥


Q , tidak lebih dari 2 unit sediaan yang
< Q-15% dan tidak ada satu unit pun
yang < Q-25
DISOLUSI TERBANDING
Apparatus • Paddle, 50 (75) rpm or

(choice) • Basket, 100 rpm


Dissolution media 1. Buffer pH 6.8 or simulated intestinal fluid
without enzymes

2. Buffer pH 4.5
All three media for full
comparison 3. 0.1 M HCl or buffer pH 1.2 or simulated
gastric fluid without enzymes
Volume of media 900 ml or less
Temperature 37°C ± 0.5°C

Sampling points 10, 15, 20, 30, 45, (60, 120) min. (typical)

Units (individual) 12 for “official” studies


64
Uji Disolusi Terbanding
(Bioequivalensi in vitro)

1. Model Independent Approach Using a Similarity Factor (Moore 1996)


2. Tetapkan profil disolusi dari dua produk (sampel dan
inovator/pembanding) masing-masing 12 unit.
3. Gunakan nilai rata-rata disolusi ke dua kurva, tiap interval waktu
4. Hitung nilai similarity factor (f2) dan difference factor (f1).
5. Kurva (profil disolusi) dikatakan sama (similar) jika nilai f1 mendekati 0
dan f2 mendekati 100
6. Secara umum nilai acuan f1 sampai 15 ( 0-15) dan f2 lebih besar dari 50
(50-100).
7. To allow use of mean data, the percent coefficient of variation at the
earlier time points (e.g., 15 minutes) should not be more than 20%, and
at other time points should not be more than 10%.
Persentase Obat Terdisolusi

𝑦 − 𝑎 × 𝐹𝑝 × 𝑀
𝑥(%) = × 100
𝑏 × 1000 × 𝑤
y : serapan
b : gradient
x : jumlah obat terdisolusi (%)
a : Intersep (titik potong pada sumbu X)
Fp : faktor pengenceran
M : volume medium disolusi (ml)
w : kadar obat dalam etiket (mg)
1000 : faktor konversi µg ke mg
Jumlah Obat terdisolusi
pada waktu ke n
𝑦1 − 𝑎 × 𝐹𝑝 × 𝑀
𝑥1 (𝑚𝑔) =
𝑏 × 1000

𝑦2 − 𝑎 × 𝐹𝑝 × 𝑀 𝑦1 − 𝑎 × 𝐹𝑝 × 𝑠
𝑥2(𝑚𝑔) = +
𝑏 × 1000 𝑏 × 1000

𝑦3 − 𝑎 × 𝐹𝑝 × 𝑀 𝑦1 − 𝑎 × 𝐹𝑝 × 𝑠 𝑦2 − 𝑎 × 𝐹𝑝 × 𝑠
𝑥3(𝑚𝑔) = + +
𝑏 × 1000 𝑏 × 1000 𝑏 × 1000

𝒚𝒏 − 𝒂 × 𝑭 𝒑 × 𝑴 𝒚𝟏 − 𝒂 × 𝑭 𝒑 × 𝒔 𝒚 𝒏−𝟏 − 𝒂 × 𝑭𝒑 × 𝒔
𝒙𝒏(𝒎𝒈) = + +⋯
𝒃 × 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝒃 × 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝒃 × 𝟏𝟎𝟎𝟎
y1,2,.. n : serapan sampel pada sampling ke-1; 2; ... n
b : gradient
x1 : jumlah obat terdisolusi (mg) pada sampling ke-1
x2 : jumlah obat terdisolusi (mg) pada sampling ke-2
xn : jumlah obat terdisolusi (mg) pada sampling ke-n
a : Intersep (titik potong pada sumbu X)
Fp : faktor pengenceran
M : volume medium disolusi (ml)
s : volume sampling (ml)
1000 : faktor konversi µg ke mg
Jumlah obat terdisolusi (%)
t Jumlah Obat Terdisolusi (%)
(menit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
10
15
20
30
45
60

t
(menit)
10
15
20
30
45
60
Rerata jumlah obat terdisolusi (%) dan
Grafik profil disolusi

t Jumlah Obat Terdisolusi (%)


(menit) Tablet A Tablet B
(Inovator) (sampel)
10 62,78  0,23 65,39 1,75
15 68,82  0,59 71,69  1,51
20 74,51  0,31 74,76  0,44
30 80,25  0,39 83,37  1,56
45 91,96  0,71 97,15  2,98
60 104,87  2,84 106,84  1,53
Similarity (f2) and Difference Factor (f1)

𝑛
𝑡=1 𝑅𝑡 − 𝑇𝑡
𝑓1 = 𝑛 × 100
𝑡=1 𝑅𝑡

𝑛 −0,5
1 2
𝑓2 = 50 ∙ 𝑙𝑜𝑔 1+ 𝑅𝑡 − 𝑇𝑡 × 100
𝑛
𝑡=1

f1 : Difference factor, mendekati 0; ( 0-15)


f2 : Similarity factor, mendekati 100; (50-100)
n : jumlah titik sampling
Rt : jumlah obat pembanding yang terdisolusi pada waktu t
Tt : jumlah obat uji yang terdisolusi pada waktu t
Contoh perhitungan Difference Factor (f1)

𝑛
𝑡=1 𝑅𝑡 − 𝑇𝑡
𝑓1 = 𝑛 × 100
𝑡=1 𝑅𝑡

16,01
𝑓1 = × 100
483,22

𝑓1 = 3,31
Contoh perhitungan Similarity Factor (f2)
𝑛 −0,5
1 2
𝑓2 = 50 ∙ 𝑙𝑜𝑔 1+ 𝑅𝑡 − 𝑇𝑡 × 100
𝑛
𝑡=1

−0,5
1
𝑓2 = 50 ∙ 𝑙𝑜𝑔 1 + 55,72 × 100
6

𝑓2 = 74,69
Contoh perhitungan
Similarity (f2) and Difference Factor (f1)
t Tablet Tablet Similarity Difference
A B (𝑹𝒕 − 𝑻𝒕 ) 𝑹𝒕 − 𝑻𝒕 𝟐 factor factor
menit 𝑅𝑡 𝑇𝑡 𝑓2 𝑓1
10 62,79 65,40 2,61 6,80
15 68,82 71,69 2,87 8,26
20 74,52 74,77 0,25 0,06
74,69 3,31
30 80,25 83,37 3,21 10,33
45 91,97 97,16 5,19 26,98
60 104,88 106,84 1,96 3,85
483,22 499,23 16,01 55,72
TYPES OF DISSOLUTION APPARATUS
USP dissolution apparatus (official):
 Apparatus 1:Basket type
 Apparatus 2:Paddle type
 Apparatus 3:Reciprocating cylinder
 Apparatus 4:Flow through cell
 Apparatus 5:Paddle over disc
 Apparatus 6:Rotating cylinder
 Apparatus 7:Reciprocating disc

75
USP dissolution apparatus
(non-official):

1. Rotating bottle method.


2. Diffusion cell.
3. Peristalisis method.
4. Intrinsic dissolution method

76
77
USP Apparatus 1 :
Basket type
 Vessel :-Made up of borosilicate glass -Semi
hemispherical bottom -Capacity 1000ml
 Shaft : -Stainless steel 316 -Rotates smoothly
without significance wooble
 Basket :- Stainless steel 316 -Gold coatings up to
0.0001 inch
 Waterbath : Maintained at 37±0.5⁰c :
 Use: Capsules, tablets, delayed release,
suppositories, floating dosage forms

78
79
80
APPARATUS 2: PADDLE TYPE
 Vessel:
 Shaft:The blade passes through shaft so that
bottom of blade fuses with bottom of shaft .
 Stirring elements :- Made of tefflon -For
laboratory purpose -Stainless steel 316
 Waterbath :Maintain at 37±0.5⁰c
 Sinkers:Platinum wire used to prevent
capsule /tablet from floatin

81
82
APPARATUS 3 :RECEPROCATING
CYLINDER

1. Vessel:Cylindrical flat bottom glass vessel


2. Agitation type: -Reciprocating - Generally 5-
35 rpm
3. Volume of dissolution fluids : 200-250 ml
4. Water bath: Maintain at 37±0.5⁰C
5. Use : Extended release

83
84
APPARATUS 4:FLOW THROUGH CELL
1.Reservoir:For dissolution medium
2.Pump:-Forces dissolution medium through cell
-holding a sample -Flow rate 10-100 ml/min -
Laminar flow is maintained -
peristalic/centrifugal pumps are not
recommended
3.Water bath: Maintain at 37±0.5⁰C
4.Major advantage : -to maintain sink conditions
-Large volume dissolution media is used
85
86
APPARATUS 5:PADDLE OVER DISK
1.Vessel
2.Shaft
3.Stirring elements
4.Sample holder :
– Disk assembly that hold the product in such a way that
release surface is parallel with paddle.
– Paddle is directly attached over disk assembly .
– Samples are drawn away b/w the surface of medium and
top of paddle blade.
5.Volume : 900ml
6.Temperature : 32 ⁰c

87
88
APPARATUS 6:ROTATING CYLINDER
1.Vessel:In place of basket cylinder is used.
2.Cylinder:Stainless steel 316.
3.Sample:-Mounted to cuprophan (inner porous
cellulosic material) an entire system is adhere
to cylinder. -Dosage unit is place in cylinder
and released from outside
4.waterbath: Maintain at 32±0.5⁰c Use :
transdermal patches cannot be cut into small
size
89
90
APPARATUS 7:RECIPROCATING DISK
1.Vessel:-Flat bottom cylindrical vessel -Volume
of dissolution medium 50-200ml
2.Shaft:
3.Sample:Placed on disk shaped holders.
4.Agitation:-Reciprocation -Reciprocating
frequency 30 cycles/min.
5.Waterbath: Maintain at 32±0.5⁰c Use :
transdermal patches
91
92

Anda mungkin juga menyukai