oleh
BURHANUDDIN TAEBE
I. PENDAHULUAN
1.
P
R
I
N
S
I
P
1.
P
R
I
N
S
I
P
2.PEMASTIAN MUTU
2. PEMASTIAN MUTU
3. PEMASTIAN MUTU
5. PENGAWASAN MUTU
5. PENGAWASAN MUTU
5. PENGAWASAN MUTU
5. PENGAWASAN MUTU
5.Tugas
PENGAWASAN
MUTU
lain Pengawasan Mutu ;
II. PERSONALIA
1. PRINSIP
2. UMUM
IOT hendaklah memiliki personil yg terkualifikasi dan berpengalaman praktis dlm jumlah memadai. Tiap personil tidak dibebani
tanggungjawab yg berlebihan utk menghindari risiko thdp mutu
OT.
IOT harus memiliki struktur organisasi. Tugas spesifik dan kewenangan dari personil pada posisi penanggung jawab hendaklah
dicantumkan dlm uraian tugas tertulis. Tugas mereka boleh didelegasikan kepada wakil yg ditunjuk serta mempunyai tingkat
kualifikasi yg memadai. Hendaklah aspek penerapan CPOTB tidak
ada yg terlewatkan ataupun tumpang tindih dalam tanggung
jawab yg tercantum pada uraian tugas.
II. PERSONALIA
3. PERSONIL KUNCI
1. Ka Bagian Produksi
2. Ka Bagian Pengawasan Mutu
3. Ka Bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu)
dijabat personil purnawaktu dan harus independen satu terhadap lainnya.
II. PERSONALIA
5. PERSONALIA
Personil tidak mempunyai kepenyingan lain diluar
II. PERSONALIA
Ka Bagian Produksi ; memastikan bhw
1. OT diproduksi dan disimpan sesuai prosedur agar
memenuhi persyaratan mutu yg ditetapkan;
2. telah memberikan persetujuan petunjuk kerja yg terkait
dgn produksi dan memastikan bahwa petunjuk kerja
diterapkan secara tepat;
3. catatan produksi tlh dievaluasi dan ditandatangani oleh
Kabag Produksi sblm diserahkan kepada Kabag
Manajemen Mutu (pemastian mutu);
4. telah memeriksa pemeliharaan bangunan dan fasilitas
serta peralatan di bagian Produksi;
5. validasi yg sesuai telah dilaksanakan; dan
6. pelatihan awal dan berkesinambungan bagi personil di
departemennya dilaksanakan dan diterapkan sesuai
kebutuhan.
II. PERSONALIA
Kepala bagian Pengawasan Mutu hendaklah
seorang terkualifikasi dan lebih diutamakan
apoteker, memperoleh pelatihan yang sesuai,
memiliki pengalaman praktis yg memadai dan
keterampilan manajerial sehingga memungkinkan utk melaksanakan tugas secara profesional.
Hendaklah diberi kewenangan dan tanggung
jawab penuh dalam Pengawasan Mutu,
termasuk:
1. menyetujui atau menolak bahan awal, bahan
pengemas, produk antara, produk ruahan dan
produk jadi;
2.
memastikan bahwa seluruh pengujian yg
diperlukan telah dilaksanakan;
II. PERSONALIA
Kepala bagian Pengawasan Mutu
3.
memberi persetujuan terhadap spesifikasi,
petunjuk kerja pengambilan contoh, metode
pengujian dan prosedur pengawasan mutu lain;
4.
memberi persetujuan dan memantau semua
kontrak analisis;
5. memeriksa pemeliharaan bangunan dan fasilitas
serta peralatan di bagian Pengawasan Mutu;
6. memastikan bahwa validasi yang sesuai telah
dilaksanakan; dan
7.
memastikan bahwa pelatihan awal dan
berkesinambungan bagi personil di departemennya
dilaksanakan dan diterapkan sesuai kebutuhan.
II. PERSONALIA
II. PERSONALIA
Kepala bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu)
1. memastikan penerapan (dan, bila diperlukan,
membentuk) Sistem Mutu;
2. ikut serta dalam atau memprakarsai pembentukan manual mutu perusahaan;
3. memprakarsai dan mengawasi audit internal atau
inspeksi diri berkala;
4. melakukan pengawasan terhadap fungsi bagian
Pengawasan Mutu;
5. memprakarsai dan berpartisipasi dalam
pelaksanaan audit eksternal (audit terhadap
pemasok);
II. PERSONALIA
Kepala bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu)
6. memprakarsai dan berpartisipasi dalam program
validasi;
7. memastikan pemenuhan persyaratan teknik atau
peraturan otoritas pengawasan obat tradisional
yang berkaitan dengan mutu produk jadi;
8. mengevaluasi/mengkaji catatan bets; dan
9. meluluskan atau menolak produk jadi untuk
penjualan dengan mempertimbangkan semua
faktor terkait
II. PERSONALIA
Bersama Kabag Produksi, Kabag Pengawasan
II. PERSONALIA
3.
4.
5.
6.
7.
higiene pabrik;
validasi proses;
pelatihan;
persetujuan dan pemantauan terhadap pemasok bahan;
persetujuan dan pemantauan terhadap pembuat obat
tradisional atas dasar kontrak;
8. penetapan dan pemantauan kondisi penyimpanan bahan dan
produk;
9. penyimpanan catatan;
II. PERSONALIA
10. pemantauan pemenuhan terhadap persyaratan CPOTB;
11. inspeksi, penyelidikan dan pengambilan sampel, untuk
12. pemantauan faktor yang mungkin berdampak terhadap
mutu produk.
Dalam bagian Pengawasan Mutu hendaklah tersedia
II. PERSONALIA
6. PELATIHAN
II. PERSONALIA
6. PELATIHAN
rang hama serta sensitivitasnya terhadap kontaminasi mikroba maka produksi dan terutama
penyimpanan bahan yang berasal dari tanaman
dan binatang memerlukan perhatian khusus.
Bangunan dan fasilitas serta semua peralatan
kritis hendaklah dikualifikasi untuk menjamin
reprodusibiltas dari bets-ke-bets.
Peralatan hendaklah dirawat sesuai jadwal untuk mencegah malfungsi atau pencemaran yg dpt memengaruhi
identitas, mutu atau kemurnian produk.
Kegiatan perbaikan dan perawatan hendaklah tdk
menimbulkan risiko terhdp mutu produk.
Bahan pendingin, pelumas dan bahan kimia lain seperti
cairan alat penguji suhu hendaklah dievaluasi dan
disetujui dengan proses formal.
Prosedur tertulis untuk perawatan peralatan hendaklah
dibuat dan dipatuhi.
Pelaksanaan perawatan dan pemakaian peralatan
utama hendaklah dicatat dalam buku log alat yg
menunjukkan tanggal, waktu, produk, dan nomor setiap
bets atau lot yang diolah dengan alat tersebut
pada saat direkrut dan dilakukan pemeriksaan kesehatan kerja dan kesehatan personil secara berkala.
kan kepada atasan langsung tiap keadaan (pabrik, peralatan atau personil) yg menurut penilaian mereka dpt
merugikan produk.
Hindari persentuhan langsung antara tangan operator
dgn bahan awal, produk antara dan produk ruahan yg
terbuka dan juga dgn bagian peralatan yg bersentuhan
dengan produk.
Mencuci tangan sblm memasuki area produksi. Untuk
tujuan itu perlu dipasang tanda peringatan.
Merokok, makan, minum, mengunyah, memelihara
tanaman, menyimpan makanan, minuman, bahan
untuk merokok atau obat pribadi hanya diperbolehkan
di area tertentu dan dilarang dalam area produksi,
laboratorium, area gudang dan area lain yang
berdampak terhadap mutu produk.
V. DOKUMENTASI
V. DOKUMENTASI
VI. PRODUKSI
1. BAHAN AWAL
2. PENCEGAHAN KONTAMINASI SILANG DAN
3. KONTAMINASI MIKROBA
4. SISTEM PENOMORAN BETS / LOT
5. PENIMBANGAN DAN PENYERAHAN
6. PENGOLAHAN
6.1 BAHAN DAN PRODUK KERING
6.1.1 Pencampuran dan Granulasi
6.1.2 Pencetakan Tablet
6.1.3 Penyalutan
6.1.4 Pengisian Kapsul Keras
VI. PRODUKSI
6.1.5 Penandaan Tablet Salut dan Kapsul
6.2 CAIRAN, KRIM dan SALEP
7. BAHAN PENGEMAS
7.1 Kegiatan Pengemasan
7.2 Pra-kodifikasi Bahan Pengemas
7.3 Kesiapan Jalur
7.4 Praktik Pengemasan
7.5 Penyelesaian Kegiatan Pengemasan
8. PENGEMBALIAN
9. PENGAWASAN SELAMA-PROSES
10. BAHAN DAN PRODUK YANG DITOLAK, DIPULIHKAN
DAN DIKEMBALIKAN
VI. PRODUKSI
11. KARANTINA DAN PENYERAHAN PRODUK JADI
12. CATATAN PENGENDALIAN PENGIRIMAN PRODUK
13. PENYIMPANAN BAHAN AWAL, BAHAN PENGEMAS,
PRODUK ANTARA, PRODUK RUAHAN DAN PRODUK
JADI
13.1 Penyimpanan Bahan Awal dan Bahan Pengemas
13.2 Penyimpanan Produk Antara, Produk Ruahan
dan Produk Jadi
14. PENGIRIMAN DAN PENGANGKUTAN
VI. PRODUKSI
BAHAN AWAL
PENCEGAHAN KONTAMINASI SILANG DAN
KONTAMINASI MIKROBA
SISTEM PENOMORAN BETS / LOT
PENIMBANGAN DAN PENYERAHAN
PENGOLAHAN
BAHAN DAN PRODUK KERING
Pencampuran dan Granulasi
Pencetakan Tablet
Penyalutan
Pengisian Kapsul Keras
Penandaan Tablet Salut dan Kapsul
Cairan, Krim dan Salep
BAHAN PENGEMAS
KEGIATAN PENGEMASAN
Pra-kodifikasi Bahan Pengemas
Kesiapan Jalur
Praktik Pengemasan
Penyelesaian Kegiatan Pengemasan
PENGEMBALIAN
PENGAWASAN SELAMA-PROSES
BAHAN DAN PRODUK YANG DITOLAK,
DIPULIHKAN DAN DIKEMBALIKAN
KARANTINA DAN PENYERAHAN PRODUK JADI
CATATAN PENGENDALIAN PENGIRIMAN PRODUK
PENYIMPANAN BAHAN AWAL, BAHAN PENGEMAS,
PRODUK ANTARA, PRODUK RUAHAN DAN PRODUK
JADI
Penyimpanan Bahan Awal dan Bahan Pengemas
Penyimpanan Produk Antara, Produk Ruahan
dan Produk Jadi
PENGIRIMAN DAN PENGANGKUTAN
68
68
VI. PRODUKSI
BAHAN AWAL
PENCEGAHAN KONTAMINASI SILANG DAN
KONTAMINASI MIKROBA
SISTEM PENOMORAN BETS / LOT
PENIMBANGAN DAN PENYERAHAN
PENGOLAHAN
BAHAN DAN PRODUK KERING
Pencampuran dan Granulasi
Pencetakan Tablet
Penyalutan
Pengisian Kapsul Keras
Penandaan Tablet Salut dan Kapsul
Cairan, Krim dan Salep
BAHAN PENGEMAS
KEGIATAN PENGEMASAN
Pra-kodifikasi Bahan Pengemas
Kesiapan Jalur
Praktik Pengemasan
Penyelesaian Kegiatan Pengemasan
PENGEMBALIAN
PENGAWASAN SELAMA-PROSES
BAHAN DAN PRODUK YANG DITOLAK,
DIPULIHKAN DAN DIKEMBALIKAN
KARANTINA DAN PENYERAHAN PRODUK JADI
CATATAN PENGENDALIAN PENGIRIMAN PRODUK
PENYIMPANAN BAHAN AWAL, BAHAN PENGEMAS,
PRODUK ANTARA, PRODUK RUAHAN DAN PRODUK
JADI
Penyimpanan Bahan Awal dan Bahan Pengemas
Penyimpanan Produk Antara, Produk Ruahan
dan Produk Jadi
PENGIRIMAN DAN PENGANGKUTAN
68
68
VII. PENGAWASAN
MUTU/QC
1. Sistem Pengawasan Mutu
2. CARA BERLABORATORIUM PENGAWASAN MUTU
YANG BAIKDOKUMENTASI
3. PENGAMBILAN SAMPEL
4. PENGUJIAN
5. PROGRAM STABILITAS PASCA PEMASARAN
6. PENGENDALIAN LINGKUNGAN
7. PENGAWASAN SELAMA-PROSES
8. PROSES ULANG
Area Penyimpanan
OT ditangani dan disimpan dgn cara yg sesuai
utk mencegah kontaminasi, kecampurbauran dan
kontaminasi silang.
Area penyimpanan diberikan pencahayaan yg
dapat
hendaklah
menginformasikan
semua
kondisi
penyimpanan dan pengangkutan yg sesuai kepada pihak yg
bertanggung jawab atas pengangkutan produk. Perusahaan
yg mengangkut
Catatan pemantauan suhu hendaklah tersedia sesuai
Tersedia prosedur tertulis untuk melakukan investigasi dan
penanganan
terhadap
penyimpangan
persyaratan
penyimpanan,.
PERSONALIA
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
MANAJEMENMUTU. 80
BANGUNAN DAN FASILITAS PENYIMPANAN DAN
SISTEM PERGUDANGAN . 81
Area Penyimpanan..
81
Rotasi dan Pengendalian Stok.
81
Penerimaan
81
Pemantauan Kondisi Penyimpanan dan
Transportasi..
81
Kendaraan dan Peralatan..
82
Wadah Pengiriman dan Pelabelan..
82
PENGIRIMAN
82
DOKUMENTASI
82
KELUHAN..
84
KEGIATAN KONTRAK
84
PERSONALIA
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
MANAJEMENMUTU. 80
BANGUNAN DAN FASILITAS PENYIMPANAN DAN
SISTEM PERGUDANGAN . 81
Area Penyimpanan..
81
Rotasi dan Pengendalian Stok.
81
Penerimaan
81
Pemantauan Kondisi Penyimpanan dan
Transportasi..
81
Kendaraan dan Peralatan..
82
Wadah Pengiriman dan Pelabelan..
82
PENGIRIMAN
82
DOKUMENTASI
82
KELUHAN..
84
KEGIATAN KONTRAK
84
PERSONALIA
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
MANAJEMENMUTU. 80
BANGUNAN DAN FASILITAS PENYIMPANAN DAN
SISTEM PERGUDANGAN . 81
Area Penyimpanan..
81
Rotasi dan Pengendalian Stok.
81
Penerimaan
81
Pemantauan Kondisi Penyimpanan dan
Transportasi..
81
Kendaraan dan Peralatan..
82
Wadah Pengiriman dan Pelabelan..
82
PENGIRIMAN
82
DOKUMENTASI
82
KELUHAN..
84
KEGIATAN KONTRAK
84
PERSONALIA
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
MANAJEMENMUTU. 80
BANGUNAN DAN FASILITAS PENYIMPANAN DAN
SISTEM PERGUDANGAN . 81
Area Penyimpanan..
81
Rotasi dan Pengendalian Stok.
81
Penerimaan
81
Pemantauan Kondisi Penyimpanan dan
Transportasi..
81
Kendaraan dan Peralatan..
82
Wadah Pengiriman dan Pelabelan..
82
PENGIRIMAN
82
DOKUMENTASI
82
KELUHAN..
84
KEGIATAN KONTRAK
84