Anda di halaman 1dari 21

Analisa Break Even Point (ABEP)

• break even : titik impas ( tidak mendapat laba dan rugi).

Dipakai untuk mengetahui pada volume penjualan berapa


suatu usaha memperoleh laba atau menderita kerugian

Asumsi dalam ABE :


1. Data yang sahih dan dapat dipercaya mengenai biaya
dan pendapatan
2. Hanya dikenal 2 macam biaya yakni biaya tetap (fixed
cost = F) dan biaya variabel (variable cost = V)
3. Harga jual per unit adalah tetap, tidak tergantung pada
banyak kecilnya yang dijual
4. Hanya menjual satu jenis produk. Jika lebih dari satu
jenis dianggap satu jenis produk dengan kombinasi
yang tetap
5. Tidak ada barang persediaan (stok awal dan akhir
adalah nol). Dianggap barang terjual semua
6. ABE diterapkan pada batas maksimal dan minimal
penjualan yang terbatas
Biaya tetap : biaya yang tetap nilainya selama satu
periode akuntansi walaupun jumlah penjualan berubah,
misal : biaya penyusutan, gaji, bunga bank,
pemeliharaan, sewa, dll

biaya tidak tetap : biaya yang tergantung pada biaya


pproduksi/penjualan, misal : biaya pokok produksi,
harga pokok penjualan, biaya pengiriman, etiket, label,
dll
Biaya/pendapatan garis penjualan
A2 C3

C2

garis biaya tetap

D1 D2

A1
C1
B1

A B C
Diagram Break Even jumlah resep yg dilayani
CC3 = AA2 : adalah total penjualan (Rp) untuk jumlah
resep yang diracik
CC3 terdiri dari : CC1 = CC1= biaya variabel
C2C3= laba apotek
C1C2= biaya tetap
CC2= biaya total
C1C3= disebut pendapatan marginal yi: total penjualan
dikurangi dengan total biaya varibel yang belum
merupakan jumlah laba bersih karena masih
mengandung unsur biaya tetap
Rasio Pendapatan Marginal = (C1C3/CC3) x 100%
Margin of safety : batas keselamatan = D2C3
Dalam D2C3 terkandung laba sebesar C2C3
Rumus menghitung BE
a. BE (Rp) = F/(1-V/P)
b. BE (Rp) = F/MIR
c. BE (unit) = F/C
d. BE (unit) = F/(P-V)

F = fixed cost = biaya tetap


V = variable cost = biaya variabel
P = Price = penjualan
MIR = marginal income ratio = rasio pendapatan marginal
C = contribution = kontribusi
Contoh :
Suatu apotek yang baru berdiri, diketahui biaya
tetap yang harus dikeluarkan adalah
Rp.20.500.000,- biaya untuk pengadaan barang
dll (biaya tidak tetap) Rp.50.000.000,- diketahui
jumlah pendapatan dalam 1 tahun tersebut
sebesar Rp.80.000.000,-
Berapa BE nya ?
BE = F/(1-V/P)
BEP untuk pelayanan farmasi multi produk di sebuah
apotek dengan biaya tetap / bulan Rp.5.250.000
no Jenis obat Harga satuan Biaya Prediksi
(Rp) (Rp) penjualan per
jenis
1. Amoxicillin cap 500mg 4.425 1.875 1.750
2. Antalgin 500mg tab 1.200 450 1.750
3. Parasetamol 500mg tab 885 270 250
4. Ampicillin 250mg cap 2.325 705 1.250
5. Acetosal tab 1.125 375 1.250
6. Tetracyclin 250mg cap 4.425 1.800 500
7. Mefenamad acid 500mg 2.625 1.200 625
8. Parasetamol syrup 2.625 1.200 500
9. Cloramfenikol cap 4.275 1.500 750

BEP (Rp) = F
∑ [(1-Vi/Pi) x (Wi)]
i=jenis masing-masing obat
W= prosentase masing-masing obat dari penjualan (Rp)
n Jenis obat Harga Biaya V/P 1-V/P Prediksi % Pembobo
o satuan variab penjualan penjualan tan dari
penjual el (V) (Rp) (Wi) kontribusi
an (P) (Rp) (kolom 6
(Rp) x kolom 8

(1 (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Amoxicillin500 4425 1875 0,42 0,58 7743750 0,340 0,197


2. Antalgin tab 1200 450 0,38 0,62 2100000 0,092 0,057
3. Paraset tab 885 270 0,31 0,69 221250 0,010 0,007
4. Ampi 250mg 2325 705 0,3 0,7 2906250 0,128 0,090
5. Acetosal tab 1125 375 0,33 0,67 1406250 0,062 0,042
6. Tetra cap 4425 1800 0,41 0,59 2212500 0,097 0,057
7. Mef.acid 2625 825 0,31 0,69 1640625 0,072 0,050
8. Paraset syr 2625 1200 0,46 0,54 1312500 0,058 0,031
9. Kloramfenicol 4275 1500 0,35 0,65 3206250 0,141 0,091
capsul

22749375 1,000 0,622


Jawab
BE = F/(1-V/P)
BE= Rp.20.500.000 /(1- (50.000.000/Rp.80.000.000)
BE= Rp.54.666.667,-

BE multi produk

BEP (Rp) = F
∑ [(1-Vi/Pi) x (Wi)]

BEP = 12x5250.000/0,622
BEP = Rp.101.286.174
Jika dalam 1 tahun dibuka selama 52 minggu,
dengan per minggu 6 hari kerja, untuk
mencapai BE maka tiap hari harus memperoleh
pendapatan :
Rp.101.286.174/312 = Rp.324.635,7
Analisa laporan keuangan
Apotek sumber ASI
Neraca per 31 Desember 2010

Aktiva (Rp) % dari Aktiva


Kas/bank 10.500.000 4,46
Piutang 34.423.000 14,63
Persediaan obat 131.990.000 56,09
Peralatan/inventaris apotek 45.770.000 19,45
Inventaris kendaraan 12.650.000 5,37

235.333.500,- 100
Kewajiban
Utang (obat) 87.915.000 37,36
Utang (bank) 36.295.000 15,42
Biaya yang masih harus dibayar 13.047.500 5,54

137.257.500 58,32
Ekuitas
Pemilik 50.000.000 21,25
Cadangan ekuitas 48.076.000 20,43
98.076.000 41,68
Total kewajiban + ekuitas 235.333.500 100
Perhitungan Laba Rugi apotek sumber ASI per 31 Desember 2010

Penjualan bersih (Rp) % Penjualan


Penjualan (kontan) Rp. 635.422.500 70
Penjualan kredit Rp. 272.322.500 30
Total penjualan Rp.907.745.000 100
Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal Rp. 111.657.500
Pembelian bersih Rp. 632.377.500
Persediaan akhir Rp. 131.990.000 -)
HPP 612.045.000 67,42
Laba kotor dari penjualan 295.700.000,- 32,58
Beban usaha
Gaji (apt,AA,dll) Rp. 144.817.500
Biaya sewa kantor 17.187.500
Biaya pemakaian suplai kantor/apotek 7.150.000
Biaya asuransi 9.290.000
Biaya bunga 5.930.000
Biaya pemeliharaan gedung dan pperalatan 8.895.000
Biaya iklan 4.197.500
Biaya pemasaran 15.245.000
Biaya penyusutan 7.822.500
Biaya listrik dan air, telepon 2.712.500
Analisa Laporan Keuangan
A. Test of Ovarall performance
1. Perolehan atas modal sendiri (return on equity/ROE)
ROE= net income (penghasilan bersih) X 100%
owner’s equaty (modal pemilik)
ROE untuk apoteksumber asi tahun 2010
45.062.500/98.076.000 X 100% = 46,95%
ROE dapat diperbaiki dengan 2 cara :
a. meningkatkan laba bersih apotek
b. menurunkan modal pemilik
2. Perolehan atas harta (return on assets (ROA))
ROA = laba bersih/total harta X 100%
ROA = 45.062.500/235.333.500 X 100% 19,15%
ROA minimal 12%
B. Tes Daya Laba (tes of provitability)
menunjukan kemampuan apotek dalam menutupi
biaya yang dikeluarkan, yang akhirnya akan meningkatkan
laba apotek
1. Persentase Laba Kotor (PLK)
pengukuran daya laba apotek sebelum beban usaha
diperhitungkan
PLK = penjualan – harga pokok barang dijual X 100%
penjualan
PLK = (penjualan bersih –HPP)/Penjualan X 100%
295.700.000/907.745 X 100% = 32,58%
Pengalaman PLK 20 -33%
PLK yang tinggi menunjukan harga yang tinggi
PLK yang rendah menunjukan :
-Harga rendah
-Pembelian yang tidak tepat
-Kemungkinan ada pencurian or barang hilang
2. Persentase Pendapatan Bersih (PLB)
pengukuran daya laba setelah memperhitungkan
beban usaha
PLB = laba bersih/penjualan X 100%
Untuk apotek sumber ASI
PLB = 45.062/907.745.000 X 100% = 4,96
C. Tes Likuiditas (test of liquidity)
mengukur suatu bisnis dalam membayar hutang
lancarnya bila jatuh tempo
1. Rasio Lancar (current ratio)
CR = harta lancar/kewajiban lancar
CR= 176.913.500/132.257.500 = 1,29
(hutang jangka panjang tidak diikutkan)
2. Rasio Cepat (quick ratio)
QR= harta lancar – persediaan obat/kewajiban lancar
QR= 176.913.500 – 131.990.000/137.257.500 = 0,33
3. Masa Perkiraan Utang (account payable period)
menunjukan berapa lama waktu yang dibutuhkan
apotek untuk membayar pembelian kreditnya
MPU = perkiraan utang/pembelian per hari X 365 hari
MPU= 87.915.000/632.377.500 X 365 hari = 51 hari

D. Tasio Solvabilitas (ratio of solvency)


menunjukan apakah suatu usaha akan dapat
memenuhi pembayaran hutang jangka panjangnya
RS = kewajiban lancar/modal pemilik X 100%
137.257.500/98.076.000 X 100% = 140%
RS = pinjaman jangka panjang/modal pemilik X 100%
= nihil (KP tidak ada)
RS= total pinjaman/modal pemilik 100%
(KL + KP)/M X 100% = 140%

E. Tes Efisiensi (test of efficiency)


seberapa efisienkah apoteker menggunakan harta nya?
a. Masa penagihan perkiraan piutang (MPPP) (account
receivable colectioo Period = ARCP)
Merupakan perkiraan jumlah hari rata-rata yang
diperlukan apotek untuk menagih perkiraan piutang
MPP = piutang/penjualan kredit bersih per hari X 365
MPP = 34.423.500/272.322.500 X 365 = 46 hari

Perputaran Persediaan PP (inventory Turn Over)


Mengukur berapa cepat persediaan obat dibeli, dijual
dan digantikan. Persediaan di apotek paling sedikit 4 kali
per tahun, 12 kali perputaran masih dapat diterima
PP= HPP/persediaan rata-rata
Apotek sumber ASI
PP= 12.045.000/(111.657.500 + 131.990.000)/2
= 621.045.000 = 5 kali
(persediaan rata-rata dikalkulasi menggunakan tingkat
persediaan awal dan akhir tahun)

Anda mungkin juga menyukai