DISUSUN OLEH:
2. Mentor
Nama : Alex Kurniawan Bin Hasan, SH
NIP : 19791002 201001 1 012 ………………………………………………..
3. Pembimbing
Nama : Titik Kristinawati.,S.Pd.,I.MA
NIP : 19840111 201001 2 009 ………………….............................................
Mengetahui,
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kebaikan berkat-Nya, penulis
diberikan kesempatan untuk menyusun dan menyelesaikan laporan aktualisasi Pelatihan Dasar
Golongan III tepat pada waktunya.
Aktualisasi merupakan salah satu tahap pembelajaran dalam menerapkan nilai-nilai
ANEKA yang telah diinternalisasi selama proses Pelatihan Dasar golongan III dalam rangka
membentuk sosok PNS yang profesional yang sesuai dengan bidang keahliannya.
Dalam penulisan dan penyelesaian laporan aktualisasi ini penulis banyak mendapat
bantuan baik berupa bimbingan dan,masukan dari berbagai pihak,maka pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur yang telah menyelenggarakan Pelatihan Dasar
CPNS
2. Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur yang telah memfasilitasi kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS
3. Ibu Titik Kristinawati.,S.Pd.,I.MA. selaku pembimbing (Coach).
4. Bapak Alex Kurniawan Bin Hasan, SH selaku mentor
5. Ibu Yustina S. Findoro, Amd. Keb selaku Kepala Puskesmas Mano dan co mentor.
6. Orang tua,keluarga, suami dan anak tercinta yang selalu memberikan motivasi
7. Para Widyaiswara yang telah memberikan materi Pelatihan Dasar
8. Seluruh panitia Pelatihan Dasar CPNS yang telah membantu proses pendidikan dan
pelatihan prajabatan di Propinsi NTT.
9. Seluruh staf UPTD Puskesmas Mano yang senantiasa mendukung dalam pelaksanaan
aktualisasi
10. Seluruh sahabat peserta Pelatihan Dasar Angkatan XVIII yang selalu memberikan semangat
dan dukungan satu sama lain
Penulis menyadari bahwa laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun demi
terwujudnya perbaikan konsep dan metode yang digunakan dalam penulisan ini.
Penulis
iv
DESKRIPSI SINGKAT
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................... ii ii
KATA PENGANTAR............................................................................................... iv iv
DESKRIPSI SINGKAT........................................................................................... v
DAFTAR ISI............................................................................................................... vi v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ ix
I. PENDAHULUAN................................................................................................... 1
5.1 Kesimpulan..................................................................................................... 36 31
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 37
LAMPIRAN................................................................................................................. 38
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Metode APKL Penetapan Core Issue.......................................................... 3
Tabel 2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi................................................................ 4 ii
Tabel 3 Ketenagaan UPTD Puskesmas Mano.......................................................... 7 iii
Tabel 4 Fasilitas Kesehatan Milik Pemerintah Daerah........................................... 9 iv
Tabel 5 Fasilitas Kesehatan Berbasis Swadaya Masyarakat .................................. 9 v
Tabel 6 Fasilitas Kesehatan Milik Swasta............................................................... 9 vi
Tabel 7 Daftar Desa Wilayah Pelayanan Puskesmas Mano..................................... 11 vii
Tabel 8 Jadwal Pelaksanan Kegiatan 1.......................................................... 18
Tabel 9 Jadwal Pelaksanan Kegiatan 2.................................................................. 22
Tabel 10 Jadwal Pelaksanan Kegiatan 3 ................................................................ 25
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Denah UPTD Puskesmas Mano.............................................................. 8
Gambar 2 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Mano......................................... 14 ii
Gambar 3 Persetujuan Pimpinan............................................................................. 16 iii
Gambar 4 Pembuatan SOP Pelayanan Informasi Obat........................................... 17 iv
Gambar 5Pengesahan SOP PIO.............................................................................. 17 v
Gambar 6 Call Center dan Nomor Call Center PIO............................................... 18 vi
Gambar 7 Permohonan Izin Sosialisasi................................................................ 19 vii
Gambar 8 Koordinasi dengan Ketua Tim UKM............................................ 19
Gambar 9 Pembuatan Materi Sosialisasi................................................................ 20
Gambar 10 Pembuatan Daftar Hadir ..................................................................... 20
ix
DAFTAR LAMPIRAN
viii
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Kegiatan.......................................................... 37
Lampiran 2 SOP Pelayanan Informasi Obat.......................................................... 38 ii
Lampiran 3 Undangan Sosialisasi........................................................................ 39 iii
Lampiran 4 Daftar Hadir Sosialisasi...................................................................... 40 iv
Lampiran 5 Materi Sosialisasi............................................................................... 41 v
Lampiran 6 Form Pelayanan Informasi Obat......................................................... 42 vi
Lampiran 7 Brosur Obat dan Bukti Cetak.............................................................. 43 vii
Lampiran 8 Tanda Terima Brosur.........................................................................
44
Lampiran 9 Laporan Evaluasi Kegiatan.................................................................. 45
Lampiran 10 Arsip Bukti seluruh Kegiatan .......................................................... 46
x
BAB I
PENDAHULUAN
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. UU No.5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara yang menjelaskan tugas dan fungsi ASN menyatakan bahwa
sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki 3 fungsi
dan tugas pokok yaitu, pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu
bangsa. Berdasarkan fungsi dan tugas pokok tersebut maka PNS harus mampu memberi
keputusan-keputusan strategis mulai dari memformulasi kebijakan sampai penerapannya dalam
berbagai sektor pembangunan secara efektif dan efisien.
Sebagai salah satu sarana pelayanan publik yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, berdasarkan Permenkes No. 75 tahun 2014, Pusat Kesehatan Masyarakat
yang selanjutnya disebut Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Puskesmas dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan yang bermutu, berkualitas, dan meningkatkan keselamatan pasien. Peningkatan mutu
pelayanan tersebut dipengaruhi antara lain oleh sarana prasarana dan sumber daya manusia.
Sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas dituntut
untuk bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional,
etika profesi, menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien
dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan dirinya dalam bekerja. Selain itu, sebagai
seorang ASN, tenaga kesehatan juga harus mampu memberikan pelayanan kesehatan yang tepat,
cepat, dan akurat dengan berdasarkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Salah satu pelayanan kesehatan yang membutuhkan profesionalisme tenaga kesehatan
adalah pemberian informasi obat. Pemberian informasi obat memiliki peranan penting dalam
rangka memperbaiki kualitas hidup pasien dan menyediakan pelayanan bermutu bagi pasien.
Selain itu, adanya pemberian informasi obat yang benar, objektif dan lengkap juga akan sangat
mendukung dalam pemberian pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat sehingga
dapat meningkatkan kemanfaatan dan ketepatan penggunaan suatu obat.
Pemberian informasi obat merupakan salah satu bentuk pelayanan kefarmasian yang
menjadi tanggungjawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien. Keterbatasan sumber daya manusia menyebabkan
puskesmas pembantu yang merupakan jaringan dari puskesmas hanya memiliki tenaga kesehatan
bidan dan perawat sehingga pemberian informasi obat yang merupakan tugas dari apoteker
dikerjakan oleh perawat atau bidan. Adanya tenaga kesehatan yang memiliki tanggungjawab
1
tidak sesuai dengan standar profesi tentunya menyebabkan pelaksanaan tugas menjadi tidak
maksimal.
Ketidakpatuhan terhadap program pengobatan dan timbulnya efek yang tidak diinginkan
dari penggunaan obat merupakan dampak yang timbul akibat kurangnya informasi yang
diperoleh pasien terkait obat. Kurangnya informasi pasien tentang obat dapat disebabkan karena
tenaga kesehatan kurang dalam memberikan informasi terkait obat. Hal ini tentunya membawa
dampak yang cukup besar bagi keberhasilan terapi pasien. Untuk mengatasi hal tersebut, maka
program pelayanan informasi obat sangat diperlukan agar mampu untuk memberikan informasi
tentang obat khususnya bagi tenaga kesehatan.
Selain dituntut untuk bekerja sesuai standar profesi, profesionalisme ASN di bidang
kesehatan juga dinilai dari kemampuan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada
masyarakat. ASN di bidang kesehatan sering kali menjadi sorotan publik karena beberapa hal
yang terlihat oleh masyarakat terutama tentang kualitas pelayanan yang dinilai kurang
memuaskan. Hal ini disebabkan karena kurangnya dan turunnya kesadaran dan kepedulian ASN
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Menjadi ASN yang profesional tidak hanya membutuhkan kompetensi yang sesuai
dengan tugas tetapi harus bisa menanamkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi ( ANEKA ), sehingga bisa menghasilkan output
yang berkualitas dan dapat membantu mencapai visi dan misi organisasi.
Dengan alasan tersebut di atas maka penulis menyusun Laporan Aktualisasi ini dengan
judul “Laporan Aktualisasi Optimalisasi Pemberian Informasi Obat Oleh Tenaga Kesehatan di
Puskesmas Pembantu” dengan menghabituasi nilai-nilai ASN dalam setiap tahapan kegiatan
yang dilakukan
1.2. Identifikasi
Proses identifikasi masalah dilakukan dengan metode Scaning Environmental selama
kurang lebih 3 bulan penulis mengabdi di UPTD Puskesmas Mano. Dari hasil pengamatan
tersebut, penulis menemukan beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
pelayanan kefarmasian, yaitu:
a Masih ditemukan banyak obat expired
Obat yang expired tidak hanya disebabkan karena penggunaannya di Apotek
puskesmas yang kurang optimal tetapi juga karena pada proses pengadaannya,
dimana beberapa jenis obat yang diminta oleh Apotek puskesmas ke Gudang
Farmasi Kabupaten seringkali diberikan obat dengan masa kadaluarsa yang dekat
yaitu sekitar satu atau dua bulan sebelum kadaluarsa.
b Belum optimalnya pemberian informasi obat oleh tenaga kesehatan di Puskesmas
Pembantu (Pustu)
Dari hasil pelayanan obat terhadap pasien dari Puskesmas Pembantu, masih
ditemukan pasien yang salah dalam menggunaan obat dan kurang paham dalam
2
penggunaan obat yang baik dan benar. Setelah ditelusuri ternyata pasien kurang
mendapatkan informasi terkait obat dari tenaga kesehatan.
c Belum optimalnya sistem pengadaan obat sehingga sering terjadi kekosongan obat
Kekosongan obat sering kali terjadi di Apotek puskesmas sehingga pasien harus
mencari obat di luar Apotek puskesmas. Hal ini tentunya sangat mengganggu
pelayanan obat ke pasien. Kekosongan obat terjadi ketika permintaan obat dari
Apotek puskesmas ke Gudang Farmasi tidak semuanya dapat dilayani karena stok
obat yang ada di Gudang Farmasi Kabupaten juga terbatas.
d Kurangnya pemahaman pasien tentang penggunaan obat yang baik dan benar
Pada saat melakukan pelayanan obat, seorang apoteker akan menguji pemahaman
pasien tentang obat tersebut. Berdasarkan pelayanan obat yang dilakukan di
Apotek Puskesmas Mano, masih ditemukan pasien yang belum paham dalam
penggunaan obat yang baik dan benar
Kriteria
No Isu Aktual Total Rank
A P K L
Berdasarkan analisis APKL diatas, “Belum optimalnya pemberian informasi obat oleh
tenaga kesehatan di Puskesmas Pembantu (Pustu) “dipilih sebagai isu utama yang membutuhkan
solusi penyelesaian isu.
3
1.4. Rencana Kegiatan
2 Sosialisasi hotline 1. Meminta izin pimpinan Terlaksananya kegiatan Akuntabilitas (kejelasan Kegiatan ini berhubungan Tata nilai organisasi yang
Pelayanan Informasi Obat dengan misi organisasi yaitu : behubungan dengan
2. Menetapkan waktu sosialisasi sosialisasi yang target, Tanggungjawab)
( PIO ) Puskesmas Mano kegiatan adalah :
3. Menyiapkan materi sosialisasi dibuktikan dengan : Menciptakan budaya kerja
yang kondusif dan M :Melayani
4. Membuat undangan Undangan Etika Publik
membangun kapasitas S : Senyum, sapa, salam
5. Membuat daftar hadir sosialisasi (hormat,sopan) petugas kesehatan Puskesmas
Mano
6. Melakukan sosialisasi Daftar hadir
4
sosialisasi Komitmen mutu
Materi sosialisasi (inovasi,berorientasi
mutu)
3 Membuat form Pelayanan 1. Studi literatur/mencari Terbentuknya form Nasionalisme (kerja Kegiatan ini berhubungan Tata nilai organisasi yang
Informasi Obat dengan misi organisasi yaitu : behubungan dengan
referensi Pelayanan Informasi sama)
kegiatan adalah :
2. Membuat draft form PIO Obat Puskesmas Mano
Menciptakan budaya kerja
I : Inovatif
3. Meminta persetujuan yang dibuktikan dengan Etika Publik
yang kondusif dan
pimpinan Adanya form PIO (hormat,sopan )
membangun kapasitas
4. Membuat form PIO yang wajib diisi dan
petugas kesehatan Puskesmas
5. Menjelaskan tata cara ditandatangani Komitmen mutu
Mano
pengisian form kepada petugas (inovasi,berorientasi
petugas farmasi/sejawat lain di farmasiyang mutu)
puskesmas melayani PIO
6. Mendokumentasikan form
PIO
4 Membuat brosur “Beyond 1. Studi literatur/ mencari Terbentuknya brosur Akuntabilitas (adil ) Kegiatan ini berhubungan Tata nilai organisasi yang
Use Date” dengan misi organisasi yaitu : behubungan dengan
referensi brosur obat yang dibuktikan
kegiatan adalah :
2. Merancang draft brosur dengan : Nasionalisme (kerja
Menciptakan budaya kerja I : Inovatif
3. Konsul draft ke pimpinan Brosur obat sama) M :Melayani
yang kondusif dan
4. Memperbaiki brosur sejumlah 50 eks U :Universal
membangun kapasitas S : Senyum, sapa, salam
5. Pencetakan brosur Masing-masing Etika Publik
petugas kesehatan Puskesmas
5
6. Membuat tanda terima pustu dibagikan 5 (hormat,sopan ) Mano
brosur eks brosur obat
7. Pembagian brosur ke setiap Tanda terima brosur Komitmen mutu
pustu untuk diberikan pada yang ditandatangani (inovasi,berorientasi
pasien petugas pustu mutu)
8. Membuat bukti pembagian penerima brosur
brosur ke pasien yang Anti korupsi (mandiri)
ditandatangani petugas
pembagi brosur dan pasien
penerima brosur
5. Melakukan evaluasi 1. mengumpulkan hasil kegiatan Terlaksananya evaluasi Akuntabilitas Kegiatan ini berhubungan Tata nilai organisasi yang
penyelesaian isu dengan misi organisasi yaitu : behubungan dengan
2. Membuat laporan evaluasi penyelesaian isu dengan (tanggungjawab, jujur)
kegiatan adalah :
3. Membuat video berisi bukti :
Menciptakan budaya kerja
I : Inovatif
pendapat tenaga kesehatan Video testimoni Nasionalisme (
yang kondusif dan M :Melayani
pustu terkait call center PIO Laporan evaluasi kerjasama) U :Universal
membangun kapasitas
Arsip bukti
S : Senyum, sapa, salam
petugas kesehatan Puskesmas
kegiatan 1-4 Etika Publik
Mano
(hormat,sopan)
6
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Puskesmas Mano sebanyak 127
orang yang terdiri PNS sebanyak 63 orang, THL sebanyak 46 orang dan tenaga
sukarela sebanyak 18 orang. Secara terperinci ketenagaan di Puskesmas Mano
dapat dilihat pada tabel berikut :
2.1.2.2 Anggaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Puskesmas Mano tahunan telah
ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Kabupaten Manggarai Timur, dan dituangkan lebih lanjut
dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai Timur. APBD Kabupaten sendiri terdiri dari Belanja Langsung,
Belanja Tidak Langsung, dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Selain dari APBD Kabupaten, anggaran kesehatan juga bersumber dari
APBD Provinsi yang terdiri dari Belanja Langsung (JKN), Belanja Tidak
Langsung, dan Dana Alokasi Khusus (DAK) : BOK
2.1.2.3 Sarana dan Prasarana Utama
Sarana yang dimiliki Puskesmas Mano terdiri dari 4 (empat) gedung
utama, 1 (satu) gedung laboratorium, 1 (satu) rumah dokter, dan 2 (dua)
rumah paramedik. Secara lengkap dapat dilihat pada gambar berikut :
9
2.1.2.5 Tata Kerja Organisasi
Puskesmas Mano sesuai dengan amanat Permenkes Nomor 75 tahun 2014
tentang Puskesmas, mempunyai tugas pokok, fungsi dan kewenangan, sebagai
berikut.
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama, yakni kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama, yakni kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit, dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Luas
No Desa/Kelurahan Dusun RW RT Posyandu
Wilayah
1 Mandosawu - 11 21 7 1.013,47
2 Bangka Pau 2 4 8 2 417,19
3 Golo Lobos 2 3 9 3 701,42
4 Compang Wesang 3 5 10 3 531,32
5 Nggalak Leleng - 4 8 4 1.148,72
6 Bangka Leleng - 3 8 3 659,35
7 Bangka Kuleng 2 5 10 2 387,40
8 Bea Waek 3 5 10 3 273,05
9 Golo Rengket 3 6 12 3 239,90
10 Satar Tesem 2 4 9 3 469,90
11 Golo Nderu 3 6 14 3 433,80
12 Poco Lia 2 5 10 3 702,16
13 Lento 2 4 12 3 333,73
14 Gurung Turi 2 5 11 4 433,73
Total 26 70 152 45 7.744,67
Tabel 7 Daftar Desa/Kelurahan Wilayah Pelayanan Puskesmas Mano
Letak Puskesmas Mano yang berada pada perbatasan antara kabupaten Manggarai
Timur dengan Kabupaten Manggarai, dan merupakan Puskesmas yang berada dekat
dengan Rumah Sakit Rujukan (RSUD Ben Mboi Ruteng), maka Puskesmas Mano sering
menjadi tempat transit rujukan pasien dari Faskes lain di Kabupaten Manggarai Timur.
Keberadaan Puskesmas Mano di wilayah perbatasan dan dekat dengan RS
Rujukan (RSUD Ben Mboi Ruteng) mengharuskan Puskesmas Mano siap selama 24 jam
untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui pelayanan Unit Gawat
Darurat (UGD) dan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) secara khusus bagi ibu-ibu
yang akan melahirkan. Dukungan ketenagaan (Dokter, Bidan dan Perawat), dan alat
11
transportasi (mobil ambulance) merupakan bentuk kesiapan Puskesmas Mano dalam
memberikan pelayanan yang urgent bagi masyarakat.
12
11) Melakukan pelayanan residensial
12) Bertanggungjawab terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana ruang
apotek
13) Membuat laporan pelayan apotek
14) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan penanggungjawab UKP,
Kefarmasian dan Laboratorium
13
h Pengelola Pelayanan Laboratorium
6. Penanggungjawab Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasilitas Kesehatan
a Pengelola PUSTU, Poskesdes dan Polindes
b Pengelola Puskesmas Keliling
c Bidan Desa
d Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Adapun Bagan Struktur Organisasi Puskesmas Mano sebagai berikut :
14
Dalam mengatasi permasalahan tersebut, Puskesmas Mano telah berupaya
melakukan berbagai kegiatan diantaranya :
a. Segenap petugas Puskesmas Mano telah mengikuti sejumlah kegiatan
Reformasi Puskesmas dan memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu
pelayanan Puskesmas;
b. Puskesmas Mano telah memiliki bank data keluhan pengguna layanan yang
dijadikan sebagai pedoman perbaikan mutu pelayanan Puskesmas;
c. Puskesmas Mano telah memiliki Peta Jalan (Roadmap) untuk meningkatkan
mutu pelayanan yang tergambar melalui Survei Keluhan Pengguna Layanan,
Janji Perbaikan Pelayanan, Spirit Pelayanan (Visi, Misi, Motto, Nilai),
Standar Proses Pelayanan (SPP), Uraian Tugas, Etika Pelayanan dan
Pedoman Komunikasi yang Responsif;
15
BAB III
REALISASI AKTUALISASI
16
Gambar 4 Pembuatan SOP Pelayanan Informasi Obat
Gambar 6 Call Center dan Nomor Call Center Pelayanan Informasi Obat
Output :
Output dari kegiatan ini adalah terbentuknya Call Center Pelayanan Informasi
Obat UPTD Puskesmas Mano yang dibuktikan dengan adanya lembar persetujuan
pimpinan terkait rancangan aktualisasi yang akan dilakukan (Lampiran 1 ), SOP
pelayanan Informasi Obat (Lampiran 2), dan nomor Call Center Pelayanan
Informasi Obat UPTD Puskesmas Mano (085213905434)
Jadwal pelaksanaan
Berikut merupakan jadwal pelaksanaan kegiatan 1 yang telah dilakukan :
Agustus
Tahapan Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28
18
a Meminta izin pimpinan
Kegiatan ini saya awali dengan meminta izin pimpinan untuk melaksanakan
sosialisasi hotline Pelayanan Informasi Obat (PIO) kepada teman-teman petugas
pustu. Pada saat bertemu pimpinan, nilai ASN yang diterapkan adalah Etika
Publik (hormat, sopan). Dari hasil pertemuan ini, pimpinan meminta agar
pelaksanaan sosialisasi bersamaan dengan kegiatan Minilokakarya Puskesmas
Mano sehingga saya kemudian diarahkan untuk bertemu dengan Ketua Tim Usaha
Kesehatan Masyarakat (UKM) yang bertanggungjawab terhadap kegiatan
Minilokakarya tersebut.
20
e Melakukan sosialisasi
Sebelum sosialisasi dilaksanakan, pada 30 menit pertama dengan
menerapkan nilai ASN Etika Publik (sopan,hormat), saya meminta izin kepada
2 orang petugas puskesmas pembantu (Pustu) yaitu penanggungjawab Pustu
Beawaek dan seorang staf Pustu Lento untuk melakukan wawancara singkat
terkait cara mereka dalam memberikan informasi obat kepada pasien di Pustu.
Hasil wawancara kemudian divideokan untuk ditampilkan pada saat presentasi
laporan aktualisasi dan hal ini merupakan bentuk penerapan nilai ASN
Komitmen mutu (inovasi).
Pada pukul 11.00 WITA sosialisasi Pelayanan Informasi Obat
dilaksanakan, pada awal sosialisasi saya menyampaikan hasil wawancara yang
telah dilakukan kepada 2 orang petugas pustu sebelumnya. Selanjutnya saya
menyampaikan materi sosialisasi secara singkat dan padat selama kurang lebih 20
menit. Sisa waktu yang ada saya gunakan untuk berdiskusi dengan peserta
sosialisasi dengan mengedepankan nilai ASN Komitmen mutu (berorientasi
mutu) dalam menjawab setiap pertanyaan peserta. Dari hasil diskusi para petugas
pustu/poskesdes meminta untuk dapat dibuatkan buku saku yang berisi informasi
penting tentang obat yang dapat digunakan petugas dalam memberikan informasi
kepada pasien. Atas usulan ini, Kepala Puskesmas menjanjikan akan
menindaklanjuti usulan tersebut dengan meminta saya untuk berkoordinasi
dengan tim mutu puskesmas sebagai perwujudan nilai ASN Akuntanbilitas
(tanggungjawab).
Output
Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan sosialisasi yang dibuktikan
dengan adanya undangan sosialisasi (lampiran 3), daftar hadir sosialisasi
(lampiran 4), dan materi sosialisasi (lampiran 5)
21
Jadwal
Agustus
Tahapan Kegiatan
24 25 26 27 28
Melakukan sosialisasi
Output
24
Jadwal
Tahapan Kegiatan Agustus September
28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7
/ / / / / / /
8 9 10 1 12 13 14
1
25
adalah Komitmen mutu (berorientasi mutu) dan anti korupsi (kerja
keras)
26
mengontrol pembagian brosur sehingga dapat dengan mudah diketahui
apabila ada pustu/poskesdes yang belum menerima brosur. Pembuatan tanda
terima dilakukan diluar jam kerja sehingga nilai ASN Antikorupsi (kerja
keras) yang mendasarinya.
27
Gambar 24 Pembuatan Bukti Pembagian Brosur ke Pasien
Output
Output dari kegiatan ini adalah terbentuknya brosur obat yang dibuktikan dengan
adanya brosur obat (Lampiran 7)dan tanda terima brosur yang ditandatangani
petugas pustu penerima brosur (Lampiran 8)
Jadwal
September
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Studi literatur/ mencari
referensi brosur
Merancang draft brosur
Pencetakan brosur
28
kegiatan. Nilai ASN dalam tahapan kegiatan ini adalah Akuntanbilitas
(tanggungjawab,jujur)
c Membuat video berisi pendapat tenaga kesehatan pustu terkait call center PIO
Pada tahapan ini, saya meminta ijin kepada petugas kesehatan yang sudah
pernah memanfaatkan call center PIO untuk dapat dimintai pendapat mereka
terkait kegiatan PIO. Pendapat ini kemudian divideokan untuk menjadi bukti
evaluasi kegiatan PIO. Video testimoni yang saya ambil adalah dari petugas
pustu Beawaek yang pernah memanfaatkan call center. Selain itu, saya juga
mengambil video testimoni dari sejawat Apoteker dan ibu Kepala Puskesmas.
29
Output
Terlaksananya evaluasi penyelesaian isu dengan bukti Video testimoni dari
petugas kesehatan yang memanfaatkan call center, laporan evaluasi yang sudah
ditandatangani Kepala Puskesmas (Lampiran 9), dan arsip bukti seluruh kegiatan
(Lampiran10)
Jadwal
Kegiatan September
16 17 18 19 20 21 22
30
b Masih kurangnya kesadaran tenaga kesehatan pustu dalam pemanfaatan call center
Sasaran kegiatan aktualisasi ini adalah tenaga kesehatan di puskesmas pembantu
Beawaek dan Puskesmas pembantu Lento Pocolia. Selama call center PIO berjalan 2
minggu, hanya ada 1 puskesmas pembantu yang aktif memanfaatkan call center yaitu
puskesmas pembantu Beawaek.
c Ada beberapa tempat yang memiliki sinyal kurang bagus sehingga susah dalam
pemanfaatan call center
31
BAB IV
ANALISA
Output kegiatan ini adalah terbentuknya brosur “Beyond Use Date “. Manfaat
penerapan nilai ASN dalam kegiatan ini adalah saya menjadi lebih berorientasi
mutu dalam membuat sesuatu. Selain itu, saya juga menjadi lebih mampu untuk
berkoordinasi dengan rekan kerja lintas profesi dengan mengutamakan nilai
Etika Publik. Selain itu, saya juga lebih menunjukan sikap adil dan tidak
membeda-bedakan terutama dalam tahapan kegiatan pembagian brosur.
Dampak apabila ASN tidak menjalankan nilai-nilai dasar di atas adalah
pembuatan brosur menjadi terhambat. Selain itu, saya juga tidak mendapat
33
dukungan dari rekan kerja di desa dalam hal pembagian brosur karena tidak
adanya kerjasama yang baik dalam kegiatan ini.
34
4.3 Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Puskesmas Mano memiliki tata nilai yang menjadi pedoman moral bagi seluruh petugas
dalam memberikan pelayanan. Tata nilai Puskesmas Manoadalah IMUS, yang
merupakan singkatan dari :
I : Inovatif
M : Melayani
U : Universal
S : Senyum, Sapa, Salam
Dalam realisasi aktualisasi yang telah saya lakukan, tata nilai organisasi tersebut juga
menjadi acuan dalam setiap langkah kegiatan. Inovatif menjadi pedoman utama karena
kegiatan Pelayanan Informasi Obat yang ditujukan kepada petugas kesehatan di
Puskesmas pembantu merupakan kegiatan inovatif dan pertama kali dilakukan di UPTD
Puskesmas Mano. Selain itu, nilai Melayani merupakan kunci pokok dalam kegiatan
aktualisasi ini sebab dengan adanya call center Pelayanan Informasi Obat, saya dapat
melayani petugas kesehatan yang membutuhkan informasi mengenai obat tidak saja
secara tatap muka langsung tetapi juga dapat melalui telepon. Universal tanpa melihat
status dan golongan, saya melayani setiap petugas kesehatan yang membutuhkan
informasi dengan adil. Senyum, Sapa, Salam merupakan hal wajib yang selalu saya
lakukan dalam setiap melayani petugas yang membutuhkan informasi obat.
35
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang dilakukan selama 30 hari dan habituasi nilai-nilai
ASN di dalam setiap tahapan kegiatan, maka dapat disimpulkan :
a Seluruh tahapan kegiatan aktualisasi dapat diselesaikan dalam waktu 30 hari
dengan output kegiatan sesuai dengan yang diharapkan
b Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan mampu untuk memecahkan core isu
yaitu “Belum optimalnya pemberian informasi obat oleh tenaga kesehatan di
Puskesmas Pembantu (Pustu)”
c Nilai-nilai ASN diterapkan dalam setiap tahapan kegiatan sehingga mampu untuk
mendorong saya menjadi pribadi yang lebih bertanggungjawab, disiplin, mampu
untuk bekerja sama, dan lebih berorientasi mutu dalam membuat suatu kegiatan
d Dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut terdapat beberapa kendala, namun
bisa teratasi karena adanya dukungan dari coach, mentor, dan co mentor sehingga
secara garis besar kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan baik dan optimal
sesuai dengan yang diharapkan.
e Dalam pelaksanaan kegiatan salah satu Puskesmas Pembantu yaitu pustu Lento
Pocolia, masih kurang dalam menunjukan minat terhadap kegiatan yang
dilakukan
5.2 Saran
Adapun saran untuk pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi ini adalah :
a Semakin meningkatkan sosialisasi call centerr Pelayanan Informasi Obat sehingga
lebih dikenal dalam lingkup UPTD Puskesmas Mano
b Rajin untuk mengupdate informasi terbaru tentangg obat dan dibagikan kepada
teman-teman pustu sehingga lebih dapat meningkatkan kesadaran petugas pustu
mengenai manfaat call center Pelayanan Informasi Obat
36
DAFTAR PUSTAKA
Kepala Puskesmas Mano. Profil UPTD Puskesmas Mano. Mano. UPTD Puskesmas Mano
Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017, No
206. Sekretariat Negara. Jakarta
Republik Indonesia. 2009. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
Tentang Pekerjaan Kefarmasian. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009, No 124. Sekretariat Negara. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Analisis Isu
Kontemporer. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.
Repulik Indonesia.2 014. UU No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
LAMPIRAN 1
LEMBBAR PERSETUJUAN KEGIATAN
37
LAMPIRAN 2
38
LAMPIRAN 3
UNDANGAN SOSIALISASI
39
LAMPIRAN 4
DAFTAR HADIR SOSIALISASI
40
LAMPIRAN 5
MATERI SOSIALISASI
41
LAMPIRAN 6
FORM PELAYANAN INFORMASI OBAT
METODE PERTANYAAN MELALUI TELEPON
BUKTI
FORM PIO LITERATUR
42
LAMPIRAN 7
43
LAMPIRAN 8
TANDA TERIMA BROSUR
44
LAMPIRAN 9
45
LAMPIRAN 10
46