DISUSUN OLEH :
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
Tim Pembimbing
Mentor, Coach,
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mentor, Peserta,
Penguji, Coach,
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga Laporan Aktualiasasi
yang berjudul “UPAYA MENURUNKAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN
RESEP PASIEN PROLANIS DENGAN KOMITMEN TEN MINUTES
SERVICE (TMS)” selesai tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terimakasih untuk setiap pihak yang
mendukung baik berupa bantuan ataupun doa dalam menyusun laporan
ini. Terkhusus penulis sampaikan terimakasih kepada :
1. Ibu dr. Eka Widia Pusfitasari, selaku mentor dan Kepala UPT
Puskesmas Selat Nasik.
2. Deddy Hartady, ST. MM, M.Si sebagai coach / pembimbing.
3. Seluruh jajaran dan staff BKPSDM Kabupaten Belitung.
4. Semua pihak yang ikut serta mendukung dalam pembuatan Laporan
Aktualisasi ini.
Dalam penulisan Laporan ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan oleh karena itu masukan berupa saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan. Semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca.
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB IV. CAPAIAN AKTUALISASI ........................................... 33
4.1 Deskripsi Core Issue dan Strategi Penyelesaiannya ..... 33
4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ................................... 34
4.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ....................... 35
4.4 Analisa Dampak ............................................................ 50
BAB V. PENUTUP ..................................................................... 55
5.1 Kesimpulan .................................................................... 55
5.2 Saran ............................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 56
LAMPIRAN ................................................................................ 57
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu masalah di
pelayanan kefarmasian dimana waktu tunggu pelayanan resep yang lama.
Waktu tunggu pelayanan obat merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kepuasan pasien serta mutu pelayanan kefarmasian.
Kecamatan Selat Nasik terdiri dari 4 Desa yaitu Desa Selat Nasik,
Desa Petaling, Desa Suak Gual, dan Desa Pulau Gersik. Jumlah dusun
sebanyak 9 dusun dan 37 RT yang terdiri dari Pulau Besar dan kecil
sebanyak 26 pulau. Tidak semua pulau-pulau tersebut berpenghuni,
pemukiman penduduk Kecamatan Selat Nasik terpusat di Pulau
2
Mendanau, dan sebagian kecil tersebar di sekitar pulau kecil di Desa
Pulau Gresik.
3
10 45 - 49 238 195 433
11 50 - 54 199 163 362
12 55 - 59 160 131 291
13 60 - 64 123 101 224
14 65 - 69 84 69 153
15 70 - 74 49 40 89
16 75+ 35 28 63
Jumlah 3.525 2.926 6.451
Sumber : BPS
4
3. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sector
1.4.3. Nilai organisasi
Nilai Dasar Puskesmas Selat Nasik Nilai dasar (Core Values)
disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Selat Nasik Kabupaten Belitung
dalam berperilaku yang menunjang tercapainya Visi dan Misi. Nilai dasar
tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi budaya organisasi
Puskesmas Selat Nasik. Nilai dasar ini yaitu
“S E S A M A R A S A”
Senyum – Salam – Menyapa – Ramah dan Santun
5
1.4.4. Struktur Organisasi
Kepala Puskesmas
Struktur Organisasi Puskesmas Selat Nasik
Kabupaten Belitung
Dr. Eka Widia Pusfitasyari Kasubbag TU
Berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014
Agustomi
Bend.Pengeluara
n
Hayati
Retribusi
Marlina
PKPR GIMUL
Ditetapkan di : Selat Nasik
PERKESMAS Gamelia Ayu Rudy Tri I Pada Tanggal : 1 Mei 2019
KEPALA PUSKESMAS SELAT NASIK
Anita Yanti
UKK Kefarmasian
Sendy Wendy
Batra Laboratorium
EKA WIDIA PUSFITASYAR
Sendy A Marlina
6
1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Apoteker
1.5.1. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai;
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
meliputi:
1. Perencanaan Kebutuhan;
2. Permintaan;
3. Penerimaan;
4. Penyimpanan:
5. Pendistribusian;
6. Pengendalian;
7. Pencatatan, Pelaporan, Dan Pengarsipan; dan
8. Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan
7
BAB II
LANDASAN TEORI
8
adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas horizontal adalah
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
Terdapat lima tingkatan akuntabilitas sebagai berikut:
1) Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
2) Akuntabilitas Individu
3) Akuntabilitas Kelompok
4) Akuntabilitas Organisasi
5) Akuntabilitas Stakeholder
9
4) Responsibilitas: kewajiban bagi setiap individu dan
lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan
untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah
dibuat
5) Keadilan: landasan utama dari akuntabilitas yang harus
dipelihara dan dipromosikan karena ketidakadilan dapat
menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi
yang mengakibatkan kinerja tidak optimal.
6) Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan
7) Keseimbangan: keseimbangan kapasitas sumber daya
dan keahlian yang yang dimiliki
8) Kejelasan: mengetahui kewenangan, peran dan tanggung
jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi, dan sistem pelaporan kinerja.
9) Konsistensi: menjamin stabilitas untuk mencapai
lingkungan yang akuntabel.
2.1.2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan
terhadap bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan
pada Pancasila. Nilai-nilai Nasionalisme sesuai dengan lima
sila Pancasila, yaitu:
1) Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
10
c. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja
sama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
e. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
f. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
2) Sila Kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.
b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama
manusia.
d. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira.
e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain.
f. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h. Berani membela kebenaran dan keadilan.
11
i. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
j. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerja sama dengan bangsa lain.
3) Sila ketiga: Persatuan Indonesia
a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara
dan bangsa apabila diperlukan.
c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa.
d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.
g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
4) Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
12
e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
f. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
g. Didalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi dan golongan.
h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
i. Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
5) Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak orang lain.
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar
dapat berdiri sendiri.
f. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
g. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang
bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
h. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan
dengan atau merugikan kepentingan umum.
13
i. Suka bekerja keras.
j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
k. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
14
3) Sopan santun, merupakan sikap yang berdasarkan pada
aspek nilai dan norma saat melayani publik sehingga
meningkatkan kualitas pelayanan publik.
4) Empati dan simpati, sikap seakan merasakan apa yang
dirasakan orang lain. Simpati akan berlangsung ketika
ada sikap saling pengertian dan saling percaya sehingga
memudahkan dalam berkomunikasi.
5) Netralitas.
2.1.4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga
mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan
pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/
jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi
tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan
kepada stakeholder.
Indikator komitmen mutu antara lain:
1) Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa
melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk
kualitas pelayanan
2) Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas
dan mencapai hasil tanpa pemborosan sumber daya dan
hemat waktu
3) Efektif adalah berhasil guna, menunjukkan tingkat
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
4) Inovatif adalah suatu yang baru sebagai perwujudan ide
kreativitas untuk meningkatkan mutu pelayanan.
15
2.1.5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema
Andrea: 1951) atau "corruptus" (Webster Student Dictionary:
1960 ). Selanjutnya dikatakan bahwa "corruption" berasal
dari kata "corrumpere", suatu bahasa latin yang lebih tua.
Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal istilah
"coruption, corrupt" (Inggris), "corruption" (Perancis) dan
"corruptive/korruptie" (Belanda). Korupsi secara harfiah
adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran,
dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah
internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau
bekerja dalam lingkungan yang menjalankan integritas
dengan baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan
nilai- nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki
signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi
penting untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung
prinsip-prinsip anti korupsi yang meliputi akuntabilitas,
transparansi, kewajaran, kebijakan dan kontrol kebijakan
supaya semua dapat berjalan dengan baik serta, untuk
mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:
1) Kejujuran
Menurut KBBI kata jujur dapat didefinisikan sebagai lurus
hati, tidak berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah
salah satu sifat yang sangat penting dalam kehidupan
pegawai, tanpa sifat jujur pegawai tidak akan dipercaya
dalam kehidupan sosialnya.
2) Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi
16
seorang pegawai dalam kehidupan di tempat kerja dan di
masyarakat.
3) Kemandirian
Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses
mendewasakan diri yaitu dengan tidak bergantung pada
orang lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung
jawabnya. Dengan karakter kemandirian pegawai
dituntut untuk mengerjakan semua tanggung jawab
dengan usahanya sendiri dan bukan orang lain.
4) Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan
(KBBI). Manfaat dari hidup yang disiplin adalah kita
dapat mencapai tujuan hidup dengan waktu yang lebih
efisien, dan juga dapat membuat orang lain percaya
dalam mengelola suatu kepercayaan.
5) Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut,
dipersalahkan dan diperkarakan) (KBBI). Tanggung
jawab adalah menerima segala sesuatu perbuatan yang
salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja.
Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan
kesadaran akan kewajiban menerima dan
menyelesaikan semua masalah yang telah dilakukan.
6) Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, di
mana kemauan menimbulkan asosiasi dengan
ketekadan, ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya
kerja, pendirian, pengendalian diri, keberanian,
ketabahan, keteguhan, tenaga, kekuatan dan pantang
mundur.
17
7) Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup
boros, hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat
memenuhi semua kebutuhannya. Prinsip hidup
sederhana merupakan parameter penting dalam
menjalin hubungan antara sesama karena prinsip ini
akan mengatasi permasalahan kesenjangan sosial, iri,
dengki, tamak, egosi dan juga menghindari dari
keinginan yang berlebihan.
8) Keberanian
Keberanian diperlukan untuk mencapai kesuksesan,
untuk mengembangkan sikap keberanian demi
mempertahankan pendirian dan keyakinan harus
mempertimbangkan masalah dengan sebaik-baiknya.
Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan
dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani
bertanggung jawab dan lain sebagainya.
9) Keadilan
Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak. Nilai keadilan dapat diwujudkan dalam bentuk
memberikan pujian yang tulus kepada yang berprestasi,
memberikan saran perbaikan dan semangat pada yang
tidak berprestasi, tidak memilih kawan berdasarkan latar
belakang sosial dan lain-lain.
18
profesional, jujur adil dan merata maka dibutuhkan juga Sumber Daya
Manusia Aparatur Pemerintah yang berkualitas dan mempunyai
kesadaran tinggi akan tanggung jawabnya sebagai aparatur negara,
abdi negara, serta abdi masyarakat. Sedangkan Sumber Daya
Manusia dapat dikatakan berkualitas ketika mereka memiliki
kemampuan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai
dengan kewenangan yang diberikan kepadanya.
Peranan Pegawai Negeri sipil yang penting dan strategis tersebut
menjadikan sebuah tanggung jawab besar bagi setiap pribadi
pengembannya. Setiap orang tidak bisa menduduki Posisi sebagai
Pegawai Negeri Sipil apabila tidak memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
2.2.1. Manajemen ASN
Suatu organisasi baik organisasi Pemerintah maupun swasta
dibentuk untuk mencapai tujuan, dan untuk mencapai tujuan
tersebut diperlukan faktor-faktor yang dapat mendukung
pencapaian tujuan organisasiberupa sumber daya manusia,
material, alat-alat penunjang kegiatan. Dalam pencapaian
tujuan diperlukan adanya unsur aparatur Negara dalam
melaksanakan tugasnya, baik sebagai abdi negara maupun
abdi masyarakat.
Jika ditinjau dari segi ilmu administrasi, aparatur negara
merupakan aspek administrasi yang diperlukan dalam
penyelenggaraan pemerintahan yakni untuk mencapai tujuan
nasional. Aspek administrasi itu dapat berupa kelembagaan
(organisasi) dan dapat pula manusia yang disebut pegawai.
Peranan Sumber daya Manusia adalah salah satu faktor
penting dalam organisasi, pemanfaatan Sumber daya
Manusia secara efektif adalah jalan bagi organisasi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan
Instansi Pemerintah kedepannya. Dengan kata lain,
19
keberhasilan atau kemunduran suatu organisasi bergantung
pada kedisiplinan, keahlian danketerampilan pegawai ASN
merupakan Sumber Daya Manusia yang bertugas
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan
tugas negara sesuai kedudukan mereka masing-masing,
tugas dan fungsinya mereka sebagai unsur aparatur negara.
Pelaksanaan pelayanan dalam suatu organisasi adalah
penting dan menentukan dalam mencapai tujuan negara.
Baiknya suatu pelayanan terhadap masyarakat akan
mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses
pembangunan.
ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana publik, pelayan
publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Manajemen ASN
yaitu pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik dan bersih dari praktek KKN. Seorang
ASN harus berlandaskan pada kode etik yang bertujuan
untuk menjaga martabat dan kehormatan dalam
menjalankan tugas dan profesinya. Kode etik tersebut
diantaranya adalah melaksanakan tugas dengan jujur;
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi; cermat dan
displin dalam melaksanakan tugasnya; melaksanakan
tugasnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan;
menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai
ASN.
20
2.2.2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani
keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain
yang mempunyai kepentingan pada organisasi sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan.
Pelayanan publik bertujuan untuk memberikan kepuasan
kepada penerima pelayanan. Menurut Sahib (2012), terdapat
3 unsur dalam pelayanan publik yaitu:
1) organisasi penyelenggara pelayanan publik
2) penerima layanan (pelanggan)
3) kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima
layanan.
Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi agar pelayanan berjalan
dengan prima meliputi partisipatif, transparan, responsif,
tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
aksesibel, Accountable dan berkeadilan.
21
Inti dari definisi tersebut yaitu adanya instansi yang
berbeda-beda, memiliki tujuan yang disepakati untuk satu isu
tertentu, dilakukan baik secara formal maupun informal,
berfokus pada pengembangan kebijakan, manajemen
program, serta penyampaian pelayanan.
Oleh karena itu memang model/pendekatan “whole of
government” adalah istilah yang telah lama dikenal mampu
cepat menyelesaikan suatu masalah karena dikerjakan
bersama-sama, namun jarang dilakukan dalam keseharian
karena memang belum membudaya model kerja seperti ini.
Sehingga konsep ini benar-benar meminta kesepakatan
setiap pemangku kebijakan agar melihat dengan serius
permasalahannya apa, melepaskan ego sektor bahwa hanya
dia yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut, dan
mulai bersama-sama mencari solusi sesuai dengan
kepakaran dari tiap instansi yang ada.
WoG juga bisa diartikan sebagai pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik, sehingga tujuan daripada
pembangunan akan berlangsung secara efektif dan efisien.
Bahkan di negara–negara maju disebutkan bahwa WoG
menjadi pusat ketahanan keamanan yang paling efektif.
Bahkan pengembangannya WoG saat ini lebih kearah akses
informasi yang saat ini dikenal dengan e-goverment. WoG
juga adalah sebuah konsep yang membawa upaya terpadu
antara dalam lembaga ter-pemerintah untuk memaksimalkan
semuanya sumber daya yang tersedia dalam upaya
kolaborasi.
22
Pelaksanaan praktek WoG mencerminkan bahwa instansi
pelayanan publik bekerja secara lintas sektor guna mencapai
tujuan bersama sebagai respon terpadu pemerintah
terhadap isu-isu tertentu. Terdapat beberapa unsur penting
dalam pelaksanaan WoG diantaranya : kedekatan dan
pelibatan (aliansi strategis, union, dan merger), integrasi
(joint working, joint venture, satelite) dan koordinasi (yang
meliputi penyertaan, dialog, joint planning).
23
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
24
2. Seriousness : Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul jika isu tersebut tidak
dipecahkan.
3. Growth : Seberapa besar kemungkinan isu tersebut berkembang
jika tidak ditangani sebagaimana mestinya
1 : sangat kecil
25
3.2.1. Gagasan Pemecahan Isu
Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan USG, maka isu
utama yang diperoleh adalah “Masih lamanya ketepatan waktu pelayanan
resep pasien prolanis di puskesmas selat nasik”. Isu yang terpilih diatas
merupakan isu yang terkait dengan mata pelatihan Komitmen Mutu karena
berhubungan dengan mutu pelayanan kefarmasian di puskesmas selat
nasik. Melalui upaya menurunkan waktu tunggu pelayanan resep pasien
prolanis dengan membuat komitmen pelayanan resep Ten Minutes
Service (TMS), akan meningkatkan mutu pelayanan poli farmasi
Puskesmas Selat Nasik.
26
c. Kegiatan homecare ke lingkungan puskesmas selat nasik
4. Melaksanakan kegiatan pelayanan resep
a. Menerima resep pasien
b. Memberikan nomor antrian pasien
c. Mengatur antrian resep tempat duduk pasien
d. Melakukan penyiapan dan peracikan obat berdasarkan resep
dokter
e. Mendokumentasikan dan pencatatan pemberian obat pasien
f. Melakukan penyerahan obat
g. Memberikan informasi obat
5. Melakukan evaluasi kegiatan pelayanan resep
a. Meminta masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap
pelayanan kefarmasian di poli farmasi
27
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar akuntabilitas
yaitu kejelasan dalam membuat janji untuk menentukan
jadwal pertemuan dengan cara memastikan jadwal dengan
atasan secara pasti sesuai tanggal dan waktu yang telah
disepakati (komitmen mutu) bersama sehingga pertemuan
dengan atasan dapat berjalan sesuai dengan jadwal.
c. Melakukan diskusi dengan mentor.
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar nasionalisme
yaitu ketika berdiskusi dengan mentor, mengutamakan
musyawarah untuk mengambil keputusan. Selain itu pada
tahapan ini juga mengaktualisasikan nilai dasar
akuntabilitas yaitu kejelasan dalam membicarakan
kegiatan dan pencapaian target.
d. Meminta persetujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar etika publik
yaitu menghargai dukungan dan masukan yang diberikan
oleh mentor.
2. Kegiatan II : Membuat Stiker informasi terhadap komitmen
pelayanan resep TMS.
Saya akan membuat Stiker informasi terhadap komitmen
pelayanan resep TMS mengenai rencana kegiatan aktualisasi.
Kegiatan ini akan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan
kegiatan sebagai berikut :
a. Membuat draft beberapa konsep design stiker informasi
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Komitmen Mutu
yaitu melakukan inovasi dalam mendesain Stiker informasi
b. Menentukan design stiker informasi
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Nasionalisme
yaitu melakukan musyawarah kepada mentor untuk
menentukan desain stiker informasi yang akan digunakan
28
c. Mencetak stiker informasi
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar WoG yaitu
bekerjasama dengan tempat percetakan untuk mencetak
stiker informasi.
d. Menentukan lokasi pemasangan stiker informasi
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Nasionalisme
yaitu Musyawarah bersama asisten apoteker untuk
menentukan lokasi pemasakan stiker informasi yang tepat.
3. Kegiatan III : Melakukan homecare ke lingkungan puskesmas
selat nasik.
Saya akan melakukan homecare ke lingkungan puskesmas
selat nasik untuk meningkatkan pengetahuan pasien terhadap
informasi obat.
Kegiatan ini akan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan
kegiatan sebagai berikut :
a. Pendataan pasien lansia per RT
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Kejelasan, dimana data pasien terinventarisir secara
rapi.
b. Penyusunan Jadwal kegiatan
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Komitmen Mutu
yaitu Efisiensi, dimana masyarakat sasaran kegiatan
mendapatkan pelayanan yang terjadwal.
c. Kegiatan homecare ke lingkungan puskesmas selat nasik
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu bertanggungjawab terhadap pelayanan kesehatan
masyarakan dilingkungan puskesmas.
4. Kegiatan IV : Melaksanakan kegiatan pelayanan resep.
Saya akan melaksanakan kegiatan pelayanan resep untuk
mengetahui dampak dari pemasangan stiker informasi.
29
Kegiatan ini akan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan
kegiatan sebagai berikut :
a. Menerima resep pasien
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Tanggung jawab terhadap tupoksi poli kefarmasian
dalam penerimaan resep.
b. Memberikan nomor antrian pasien
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Keadilan, dimana saya tidak akan melakukan
nepotisme dalam menentukan antrian pasien.
c. Mengatur antrian resep tempat duduk pasien
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Komitmen mutu
yaitu Efisiensi sehingga pada saat penyerahan obat, pasien
mudah untuk di panggil. Serta Saya akan
mengaktualisasikan nilai dasar Anti korupsi yaitu Disiplin
sehingga pada saat pasien mengantri tetap tetrib.
d. Melakukan penyiapan dan peracikan obat berdasarkan
resep dokter
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Integritas dimana Apoteker dan Asisten Apoteker
menyiapkan dan peracikan obat berdasarkan resep yang di
tulis oleh dokter. Serta Saya akan mengaktualisasikan nilai
dasar Etika public, dimana Apoteker dan Asisten Apoteker
harus cermat dalam menyiapkan dan melakukan peracikan
obat.
e. Mendokumentasikan dan pencatatan pemberian obat
pasien
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Kejelasan, dimana pemberian obat pasien harus jelas
dilakukan dokumentasi dan pencatatan penerimaan obat.
f. Melakukan penyerahan obat
30
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Tanggung jawab, dimana Apoteker bertanggung
jawab dalam penyerahan obat ke pasien.
g. Memberikan informasi obat
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Tanggung jawab dimana Apoteker bertanggung jawab
dalam memberikan informasi obat kepada pasien. Dalam
meberikan informasi, Apoteker harus berdasarkan
integritas/kompetensi yang dimiliki dan dalam pemberian
informasi harus disampaikan dengan ramah dan sopan
santun (Etika Publik).
5. Kegiatan V : Melakukan evaluasi kegiatan pelayanan
Saya akan melakukan Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Apoteker
Kegiatan ini akan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan
kegiatan sebagai berikut :
a. Meminta masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap
pelayanan kefarmasian di poli farmasi
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Komitmen mutu
yaitu Efektifitas, karena masyarakat yang dapat menilai
kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas selat nasik
31
3.5. Jadwal Rencana Kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan selama periode of campus
di wilayah kerja UPT Puskesmas Selat Nasik pada tanggal 9 Juli 2019
sampai dengan 12 Agustus 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di
jabarkan dalam timeline kegiatan.
2 3 4 1 2
32
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
Dari isu yang terpilih core issue yaitu masih lamanya ketepatan
waktu pelayanan resep pasien di UPT Puskesmas Selat Nasik dengan
menyusun gagasan pemecahan isu yang diusulkan adalah Upaya
menurunkan waktu tunggu pelayanan resep pasien prolanis dengan
komitmen Ten Minutes Service (TMS) di UPT Puskesmas Selat Nasik.
Maka saya berupaya untuk mengoptimalkan kegiatan untuk dapat
memecahkan masalah tersebut, karena jika isu tersebut belum dapat
diselesaikan maka akan berpengaruh terhadap pencapaian visi, misi dan
penguatan nilai organisasi yang telah ditetapkan. Sebagaimana
disebutkan diatas jika core issue itu tidak bisa dicarikan pemecahannya
maka mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
1. Menurunkan mutu pelayanan UPT puskesmas selat nasik
khususnya di bagian farmasi
2. Tidak tercapaian standar minimal pelayanan kefarmasian
33
4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
2 3 4 1 2
34
4.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah saya laksanakan di
UPT Puskesmas Selat Nasik Kabupaten Belitung dari tanggal 9 Juli 2019
sampai dengan 12 Agustus 2019 yaitu terdiri dari 5 (lima) kegiatan yaitu:
1. Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
2. Membuat Stiker informasi terhadap komitmen pelayanan resep TMS
3. Melakukan homecare ke lingkungan puskesmas selat nasik
4. Melaksanakan kegiatan pelayanan resep
5. Melakukan evaluasi kegiatan pelayanan
Kegiatan 1
Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas (Mentor) mengenai
Rencana Kegiatan Aktualisasi
Melakukan konsultasi kepada mentor mengenai rencana kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan memang sangat penting dilakukan
karena konsultasi kepada Kepala Puskesmas bertujuan untuk mencari
informasi dan arahan mengenai kegiatan yang dilakukan serta membina
komunikasi dan kerjasama yang baik dengan atasan.
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 2 (hari) hari pada
tanggal 15-16 Juli 2019 di UPT Puskesmas Selat Nasik. Kegiatan tersebut
telah saya aktualisasikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah saya
rancang / rencanakan sebelumnya dan setiap tahapan kegiatan yang saya
lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
(Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik). Pelaksanaan tahapan
tersebut akan saya uraikan sebagai berikut :
35
Tahapan 1 Kegiatan 1
Menyiapkan bahan diskusi
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 15 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu yaitu kejelasan dengan
cara memastikan diskusi apa yang akan dibahas.
Tahapan 2 Kegiatan 1
Mengatur jadwal dengan mentor untuk menentukan jadwal diskusi.
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 15 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu meminta kejelasan
jadwal diskusi kepada mentor melalui pesan singkat whatsapp secara
pasti sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah disepakati bersama
sehingga pertemuan dengan mentor dapat berjalan sesuai dengan jadwal.
36
santun saat meminta jadwal untuk bertemu dengan mentor melalui pesan
singkat di whatsapp.
Tahapan 3 Kegiatan 1
Melakukan diskusi dengan mentor
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Selasa, 16 Juli 2019
bertempat di Ruangan Kepala Puskesmas UPT Puskesmas Selat Nasik.
Nilai-nilai dasar PNS yang telah saya aktualisasikan pada tahapan ini
sebagai berikut :
Nasionalisme (Musyawarah)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Nasionalisme yaitu melakukan
musyawarah dengan mentor untuk mengambil keputusan terkait kegiatan
yang dilaksanakan. Dalam diskusi ini tidak hanya terjadi komunikasi satu
arah, melainkan ada feedback antara saya dan mentor untuk
mendapatkan hasil kegiatan yang bermanfaat baik untuk saya maupun
untuk UPT Puskesmas Selat Nasik.
Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu membahas kejelasan
tentang kegiatan yang saya laksanakan dan pencapaian target dari
aktualisasi ini sehingga aktualisasi ini dapat bermanfaat untuk UPT
Puskesmas Selat Nasik.
37
Anti Korupsi (Berani)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Anti Korupsi yaitu berani dalam
menyampaikan ide dan gagasan dalam kegiatan aktualisasi sehingga apa
yang saya sampaikan dapat dipahami tanpa ada keraguan oleh mentor
dalam melaksanakan diskusi.
Tahapan 4 Kegiatan 1
Meminta Persetujuan dan Dukungan Mentor Terkait Kegiatan yang
Akan Dilaksanakan
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Selasa, 16 Juli 2019
bertempat di Ruangan Kepala UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai
dasar PNS yang telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai
berikut :
38
Kegiatan 2
Membuat Stiker informasi terhadap komitmen pelayanan resep TMS
Melakukan pembuatan Stiker informasi terhadap komitmen
pelayanan resep TMS bertujuan untuk memberikan informasi kepada
pasien serta masyarakat terhadap komitmen mutu pelayanan UPT
Puskesmas Selat Nasi.
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 1 (satu) hari pada
tanggal 17 Juli 2019 di UPT Puskesmas Selat Nasik. Kegiatan tersebut
telah saya aktualisasikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah saya
rancang / rencanakan sebelumnya dan setiap tahapan kegiatan yang saya
lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
(Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik). Pelaksanaan tahapan
tersebut akan saya uraikan sebagai berikut :
Tahapan 1 Kegiatan 2
Membuat draft beberapa konsep design stiker informasi
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 17 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
39
Tahapan 2 Kegiatan 2
Menentukan design stiker informasi
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 17 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
Nasionalisme (Musyawara)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Nasionalisme yaitu melakukan
musyawarah kepada staf puskesmas untuk menentukan desain stiker
informasi yang akan digunakan.
Tahapan 3 Kegiatan 2
Mencetak stiker informasi
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 17 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
WoG (Kerjasama)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar WoG yaitu bekerjasama dengan tempat
percetakan untuk mencetak stiker informasi.
40
Tahapan 4 Kegiatan 2
Menentukan lokasi pemasangan stiker informasi
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 17 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
Nasionalisme (Musyawarah)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Nasionalisme yaitu Musyawarah bersama
asisten apoteker untuk menentukan lokasi pemasakan stiker informasi
yang tepat.
Kegiatan 3
Melakukan homecare ke lingkungan puskesmas selat nasik
Melaksanakan kegiatan Melakukan homecare (Pelayanan
Kefarmasian di rumah) ke lingkungan puskesmas selat nasik merupakan
salah satu kegiatan Apoteker di luar gedung. Pelayanan kefarmasian di
rumah merupakan suatu pelayanan kepada pasien yang dilakukan di
rumah khususnya untuk kelompok pasien lanjut usia dan pasien yang
menggunakan obat dalam jangka waktu lama dengan harapan dapat
meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien dalam penggunaan
obat. Tujuan dari homecare pada kegiatan aktualisasi ini adalah untuk
memangkas waktu tunggu pelayanan resep.
41
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 1 (satu) hari pada
tanggal 22 Juli 2019 di UPT Puskesmas Selat Nasik. Kegiatan tersebut
telah saya aktualisasikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah saya
rancang / rencanakan sebelumnya dan setiap tahapan kegiatan yang saya
lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
(Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik). Pelaksanaan tahapan
tersebut akan saya uraikan sebagai berikut :
Tahapan 1 Kegiatan 3
Meminta data pasien prolanis ke pengelola program
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 22 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
WoG (Kerjasama)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar WoG yaitu bekerjasama dengan pengelola
program untuk meminta data pasien prolanis.
Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu Kejelasan, dimana data
pasien terinventarisir secara rapi.
42
Tahapan 2 Kegiatan 3
Penyusunan Jadwal kegiatan
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 22 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
Tahapan 3 Kegiatan 3
Kegiatan homecare ke lingkungan puskesmas selat nasik
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 22 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
43
sehat dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara komprehensip
melalui promotif, kuratif dan rehabilitatif”
Kegiatan 4
Melaksanakan kegiatan pelayanan resep
Melaksanakan kegiatan pelayanan resep merupakan pekerjaan
kefarmasian dimana proses kegiatan yang meliputi aspek teknik dan non
teknik yang harus dikerjakan mulai dari penerimaan resep, peracikan obat
sampai dengan penyerahan obat kepada pasien. Kegiatan ini bertujuan
untuk menilai dari komitmen mutu poli farmasi yaitu TMS.
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 1 (satu) hari pada
tanggal 25 Juli 2019 di UPT Puskesmas Selat Nasik. Kegiatan tersebut
telah saya aktualisasikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah saya
rancang / rencanakan sebelumnya dan setiap tahapan kegiatan yang saya
lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
(Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik). Pelaksanaan tahapan
tersebut akan saya uraikan sebagai berikut :
Tahapan 1 Kegiatan 4
Menerima resep pasien
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
44
Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 4 kegiatan 1 ini yaitu
Foto (terlampir).
Tahapan 2 Kegiatan 4
Memberikan nomor antrian pasien
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
Akuntabilitas (Keadilan)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu Keadilan, dimana saya
tidak akan melakukan nepotisme dalam menentukan antrian pasien.
Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 2 kegiatan 4 ini yaitu
daftar hadir dan foto (terlampir).
Tahapan 3 Kegiatan 4
Mengatur antrian resep tempat duduk pasien
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
45
Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 3 kegiatan 4 ini yaitu
daftar hadir dan foto (terlampir).
Tahapan 4 Kegiatan 4
Melakukan penyiapan dan peracikan obat berdasarkan resep dokter
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
Akuntabilitas (Integritas)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu Integritas dimana
Apoteker dan Asisten Apoteker melakukan menyiapkan dan peracikan
(compounding) obat berdasarkan resep yang di tulis oleh dokter.
Tahapan 5 Kegiatan 4
Mendokumentasikan dan pencatatan pemberian obat pasien
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
46
Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu Kejelasan, dimana
pemberian obat pasien harus jelas dilakukan dokumentasi dan pencatatan
penerimaan obat.
Tahapan 6 Kegiatan 4
Melakukan penyerahan obat
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
Tahapan 7 Kegiatan 4
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
47
dimana Apoteker bertanggung jawab dalam memberikan informasi obat
kepada pasien. Dalam memberikan informasi, Apoteker harus
berdasarkan integritas/kompetensi yang dimiliki.
Kegiatan 5
Melakukan evaluasi kegiatan pelayanan
Melaksanakan evaluasi kegiatan pelayanan dilakukan agar terjadi
perbaikan berkelanjutan. Selain itu, untuk menjamin terwujudnya harapan
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang baik dan cepat tanpa
menurunkan kualitas pelayanan
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 1 (satu) hari pada
tanggal 1 Agustus 2019 di UPT Puskesmas Selat Nasik. Kegiatan tersebut
telah saya aktualisasikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah saya
rancang / rencanakan sebelumnya dan setiap tahapan kegiatan yang saya
lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
48
(Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik). Pelaksanaan tahapan
tersebut akan saya uraikan sebagai berikut :
Tahapan 1 Kegiatan 5
Meminta masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap
pelayanan kefarmasian di poli farmasi
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 1 Agustus
2019 bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS
yang telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :
49
4.4. Analisa Dampak
Pada pembahasan hasil pelaksanaan aktualisasi telah diuraikan
bahwa semua kegiatan dan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) semuanya dapat diaktualisasikan atau diaplikasikan. Berikut ini
penulis menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar ANEKA profesi
PNS tidak diaktualisasikan atau diaplikasikan dalam melaksanakan
kegiatan aktualisasi selama masa habituasi :
Kegiatan 1
Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas mengenai rencana
kegiatan aktualisasi
50
Jika tidak dilakukan musyawarah dengan mentor, maka mentor tidak
akan memberikan masukan untuk kegiatan selanjutnya.
Kegiatan 2
Membuat Stiker informasi terhadap komitmen pelayanan resep TMS
51
lebih mengutamakan keinginan dan ego sendiri tanpa meminta
saran dari berbagai pihak.
Kegiatan 3
Melakukan homecare ke lingkungan puskesmas selat nasik
52
Komitmen Mutu yaitu Efisiensi
Apabila nilai dasar ANEKA tersebut tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak :
Jika saya tidak menyusunan jadwal kegiatan homecare ke
lingkungan puskesmas selat nasik maka kegiatan ini tidak
diselesaikan dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan.
Kegiatan 4
Melaksanakan kegiatan pelayanan resep
53
Jika tidak ada kejelasan dalam mendokumentasikan dan
pencatatan pemberian obat kepada pasien maka apabila ada
medication error dapat untuk ditelusuri.
Kegiatan 5
Melakukan evaluasi kegiatan pelayanan
Nilai dasar ANEKA :
Komitmen mutu yaitu Efektifitas
Apabila nilai dasar ANEKA tersebut tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak :
Jika saya tidak melakukan evaluasi kegiatan pelayanan dengan
melakukan survey kepuasan pelanggan maka saya tidak akan
mengetahui ketercapaian kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
yang diberikan.
54
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Aktualisasi ini berisi kegiatan yang telah dilaksanakan di UPT
Puskesmas Selat Nasik dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) serta kedudukan peran PNS dalam NKRI.
Aktualisasi ini diharapkan menjadi kegiatan yang bermanfaat dan
selalu diterapkan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
sehingga dapat meningkatkan kinerja dan mutu peserta, petugas
medis maupun paramedis lainnya sehingga visi, misi serta nilai
organisasi dalam di UPT Puskesmas Selat Nasik dapat tercapai.
5.2. Saran
Selalu menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat.
55
DAFTAR PUSTAKA
56
LAMPIRAN 1
MENYIAPKAN BAHAN DISKUSI
57
LAMPIRAN 2
MENGATUR JADWAL PERTEMUAN
58
LAMPIRAN 3
DISKUSI KEPADA MENTOR
59
LAMPIRAN 4
PERSETUJUAN MELAKSANAKAN AKTUALISASI
60
LAMPIRAN 5
KONSEP DESIGN STIKER INFORMASI
61
LAMPIRAN 6
MENENTUKAN DESIGN STIKER INFORMASI
62
LAMPIRAN 7
MENCETAK STIKER INFORMASI
63
LAMPIRAN 8
MENENTUKAN LOKASI PEMASANGAN STIKER INFORMASI
64
LAMPIRAN 9
MEMINTA DATA PASIEN PROLANIS KE PENGELOLA PROGRAM
65
LAMPIRAN 10
PENYUSUNAN JADWAL KEGIATAN
66
LAMPIRAN 11
KEGIATAN HOMECARE KE LINGKUNGAN
PUSKESMAS SELAT NASIK
67
LAMPIRAN 11
KEGIATAN HOMECARE KE LINGKUNGAN
PUSKESMAS SELAT NASIK
(LANJUTAN)
LAMPIRAN 12
MENERIMA RESEP PASIEN
LAMPIRAN 13
MEMBERIKAN NOMOR ANTRIAN PASIEN
68
LAMPIRAN 11
KEGIATAN HOMECARE KE LINGKUNGAN
PUSKESMAS SELAT NASIK
(LANJUTAN)
69
LAMPIRAN 12
MENERIMA RESEP PASIEN
70
LAMPIRAN 13
MEMBERIKAN NOMOR ANTRIAN PASIEN
71
LAMPIRAN 14
MENGATUR ANTRIAN RESEP TEMPAT DUDUK PASIEN
72
LAMPIRAN 15
MELAKUKAN PENYIAPAN DAN PERACIKAN OBAT BERDASARKAN
RESEP DOKTER
73
LAMPIRAN 16
MENDOKUMENTASIKAN DAN PENCATATAN PEMBERIAN OBAT
PASIEN
74
LAMPIRAN 17
MELAKUKAN PENYERAHAN OBAT
75
LAMPIRAN 18
MEMBERIKAN INFORMASI OBAT
76
LAMPIRAN 19
SURVEY KEPUASAN PELANGGAN
77