Anda di halaman 1dari 83

LAPORAN AKTUALISASI

UPAYA MENURUNKAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP


PASIEN PROLANIS DENGAN KOMITMEN
TEN MINUTES SERVICE (TMS)

DISUSUN OLEH :

WENDY WIJAYA, S.Farm., Apt

NIP : 19940901 201903 1 007

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN II KABUPATEN BELITUNG

BEKERJASAMA DENGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI BANGKA BELITUNG

TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN

UPAYA MENURUNKAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP


PASIEN PROLANIS DENGAN KOMITMEN
TEN MINUTES SERVICE (TMS)

NAMA : WENDY WIJAYA, S.Farm., Apt


NIP : 19940901 201903 1 007
PANGKAT / GOLONGAN : PENATA MUDA Tk. I / III B
JABATAN : CALON APOTEKER AHLI PERTAMA
INSTANSI : UPT PUSKESMAS SELAT NASIK

Telah disetujui sebagai salah satu persyaratan mengikuti Seminar


Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan II Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada hari Rabu tanggal
14 Agustus 2019 bertempat di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
Tanjungpandan.

Tanjungpandan, 14 Agustus 2019

Tim Pembimbing

Mentor, Coach,

dr. Eka Widia Pusfitasyari Deddy Hartady, ST. MM, M.Si


NIP.19900110 201502 2 001 NIP. 19690711 199702 1 002

i
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENURUNKAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP


PASIEN PROLANIS DENGAN KOMITMEN
TEN MINUTES SERVICE (TMS)

NAMA : WENDY WIJAYA, S.Farm., Apt


NIP : 19940901 201903 1 007
PANGKAT / GOLONGAN : PENATA MUDA Tk. I / III B
JABATAN : CALON APOTEKER AHLI PERTAMA
INSTANSI : UPT PUSKESMAS SELAT NASIK

Telah disahkan berdasarkan Hasil Seminar Aktualisasi Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan II Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung pada hari Rabu tanggal 14 Agustus 2019
bertempat di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Tanjungpandan.
Tanjungpandan, 14 Agustus 2019

Mentor, Peserta,

dr. Eka Widia Pusfitasyari Wendy Wijaya, S.Farm., Apt


NIP. 19900110 201502 2 001 NIP. 19940901 201903 1 007

Penguji, Coach,

Umi Kalsum, ST Deddy Hartady, ST. MM, M.Si


NIP.19780117 200501 2 009 NIP. 19690711 199702 1 002

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga Laporan Aktualiasasi
yang berjudul “UPAYA MENURUNKAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN
RESEP PASIEN PROLANIS DENGAN KOMITMEN TEN MINUTES
SERVICE (TMS)” selesai tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terimakasih untuk setiap pihak yang
mendukung baik berupa bantuan ataupun doa dalam menyusun laporan
ini. Terkhusus penulis sampaikan terimakasih kepada :
1. Ibu dr. Eka Widia Pusfitasari, selaku mentor dan Kepala UPT
Puskesmas Selat Nasik.
2. Deddy Hartady, ST. MM, M.Si sebagai coach / pembimbing.
3. Seluruh jajaran dan staff BKPSDM Kabupaten Belitung.
4. Semua pihak yang ikut serta mendukung dalam pembuatan Laporan
Aktualisasi ini.
Dalam penulisan Laporan ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan oleh karena itu masukan berupa saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan. Semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Belitung, Agustus 2019


Penulis

Wendy Wijaya, S.Farm., Apt.

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN ......................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ...................................................... 2
1.3 Gambaran Umum Unit Kerja ......................................... 2
1.4 Visi, Misi, dan Nilai Organisasi ...................................... 4
BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................... 8
2.1 Nilai-Nilai Dasar ANEKA ............................................... 8
2.1.1 Akuntabilitas ......................................................... 8
2.1.2 Nasionalisme ........................................................ 10
2.1.3 Etika Publik ........................................................... 14
2.1.4 Komitmen Mutu .................................................... 15
2.1.5 Anti Korupsi .......................................................... 16
2.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ...................... 18
2.2.1 Manajemen ASN .................................................. 19
2.2.2 Pelayanan Publik .................................................. 21
2.2.3 Whole of Government (WoG) ............................... 21
BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI ..................................... 24
3.1 Identifikasi Isu ................................................................ 24
3.2 Isu yang Diangkat dan Gagasan Pemecahan Isu ......... 24
3.2.1 Isu yang Diangkat ............................................... 24
3.2.2 Gagasan Pemecahan Isu ................................... 26
3.3 Kegaiatan dan Tahapan Kegiatan Pemecahan Isu ....... 26
3.4 Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai & Kedudukan dan
Peran PNS .................................................................... 27
3.5 Jadwal Rencana Kegiatan ............................................. 32

iv
BAB IV. CAPAIAN AKTUALISASI ........................................... 33
4.1 Deskripsi Core Issue dan Strategi Penyelesaiannya ..... 33
4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ................................... 34
4.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ....................... 35
4.4 Analisa Dampak ............................................................ 50
BAB V. PENUTUP ..................................................................... 55
5.1 Kesimpulan .................................................................... 55
5.2 Saran ............................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 56
LAMPIRAN ................................................................................ 57

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945. UU No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), ASN adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan kebutuhan
Instansi Pemerintah. PNS memiliki peranan untuk mewujudkan visi negara
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Tahun 1945, yang ditandai dengan kekayaan alam yang melimpah,
potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan proses
demokrasi yang stabil. Untuk itu perlu dilaksanakan pembinaan melalui
jalur Pelatihan. Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil mewajibkan
peserta untuk pelatihan untuk melakukan aktualisasi nilai-nilai ANEKA
sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun
2018.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud. Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dan
terpenting dari Pembangunan Nasional. Tujuan diselenggarakannya
Pembangunan Kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu, hidup dalam lingkungan sehat, dan memiliki derajat kesehatan
yang optimal baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keberhasilan Pembangunan Kesehatan berperan penting dalam
meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia.
Puskesmas Selat Nasik merupakan salah satu sarana pelayanan
publik dibidang kesehatan yang terdapat di kabupaten Belitung. Saat ini
Puskesmas Selat Nasik masih belum optimal dalam memberikan

1
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu masalah di
pelayanan kefarmasian dimana waktu tunggu pelayanan resep yang lama.
Waktu tunggu pelayanan obat merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kepuasan pasien serta mutu pelayanan kefarmasian.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini adalah Calon
Pegawai Negeri Sipil dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara (nilai ANEKA) pada setiap tahapan kegiatan yang
direncanakan. Tujuan dari aktualisasi ini adalah menurunkan waktu
tunggu pelayanan resep pasien prolanis dengan membuat komitmen
pelayanan resep Ten Minutes Service (TMS)
Manfaat yang bisa didapatkan dari pelaksanaan kegiatan
aktualisasi ini adalah agar meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian
dipuskesmas selat nasik.

1.3 Gambaran umum unit kerja


Puskesmas Selat Nasik terletak di Kecamatan Selat Nasik,
merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Belitung Provinsi Bangka
Belitung, dengan batas-batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Natuna
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Badau
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Gaspar

Kecamatan Selat Nasik terdiri dari 4 Desa yaitu Desa Selat Nasik,
Desa Petaling, Desa Suak Gual, dan Desa Pulau Gersik. Jumlah dusun
sebanyak 9 dusun dan 37 RT yang terdiri dari Pulau Besar dan kecil
sebanyak 26 pulau. Tidak semua pulau-pulau tersebut berpenghuni,
pemukiman penduduk Kecamatan Selat Nasik terpusat di Pulau

2
Mendanau, dan sebagian kecil tersebar di sekitar pulau kecil di Desa
Pulau Gresik.

Tabel. 1.1 Jumlah Pulau Menurut Desa di Kecamatan Selat Nasik


NO DESA JUMLAH PULAU
1. Selat Nasik 6 (1 berpenghuni dan 5 tidak berpenghuni)
2. Petaling 5 (2 berpenghuni dan 3 berpenghuni)
3. Suak Gual 2 (tidak berpenghuni)
4. Pulau Gersik 15 ( 5 berpenhuni dan 10 tidak berpenghuni)
Jumlah 28 (8 berpenghuni dan 20 tidak berpenghuni)

Tabel. 1.2 Data Administrasi Pemerintah dan Penduduk Kecamatan Selat


Nasik Tahun2018
NO DESA DUSUN RT PENDUDUK
1 Selat Nasik 2 12 2.619
2 Petaling 1 4 592
3 Suak Gual 1 7 869
4 Pulau Gersik 5 14 2.328
Jumlah 9 37 6.408

Tabel. 1.3 Penduduk Kecamatan Selat Nasik Menurut Kelompok Umur


dan Jenis Kelamin Tahun 2018
Laki +
No Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan
Perempuan
1 0-4 258 251 509
2 5-9 308 252 560
3 10 - 14 309 253 562
4 15 - 19 280 229 509
5 20 - 24 295 242 537
6 25 - 29 286 234 520
7 30 - 34 305 250 555
8 35 - 39 315 258 573
9 40 - 44 281 230 511

3
10 45 - 49 238 195 433
11 50 - 54 199 163 362
12 55 - 59 160 131 291
13 60 - 64 123 101 224
14 65 - 69 84 69 153
15 70 - 74 49 40 89
16 75+ 35 28 63
Jumlah 3.525 2.926 6.451
Sumber : BPS

Dari tabel di atas dapat dilihat penduduk Kecamatan Selat Nasik


dari 6.451 Jiwa, jumlah laki-laki sebanyak 3.525 jiwa sedangkan
perempuan sebanyak 2.926 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak
dibanding penduduk perempuan. Berdasarkan golongan umur dapat
dilihat penduduk golongan umur 10-14 tahun merupakan golongan umur
tertinggi jumlahnya, laki-laki sebanyak 309 orang dan perempuan
sebanyak 253 orang.

1.4 Visi, Misi, dan Nilai Organisasi


1.4.1. Visi Puskesmas Selat Nasik
Visi merupakan suatu komitmen untuk mencapai keadaan ideal
dimasa depan dalam suatu organisasi. Rumusan visi Puskesmas Selat
Nasik Kabupaten Belitung adalah sebagai berikut :
“Mewujudkan Masyarakat Mandiri”

1.4.2. Misi Puskesmas Selat Nasik


Dalam upaya visi mencapai “Mewujudkan Masyarakat Mandiri”
ditempuh melalui tiga misi utama, yaitu :
1. Menumbuhkan kesadaran di masyarakat untuk hidup sehat
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara komprehensip
melalui promotif, kuratif dan rehabilitatif

4
3. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sector
1.4.3. Nilai organisasi
Nilai Dasar Puskesmas Selat Nasik Nilai dasar (Core Values)
disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Selat Nasik Kabupaten Belitung
dalam berperilaku yang menunjang tercapainya Visi dan Misi. Nilai dasar
tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi budaya organisasi
Puskesmas Selat Nasik. Nilai dasar ini yaitu
“S E S A M A R A S A”
Senyum – Salam – Menyapa – Ramah dan Santun

5
1.4.4. Struktur Organisasi

Kepala Puskesmas
Struktur Organisasi Puskesmas Selat Nasik
Kabupaten Belitung
Dr. Eka Widia Pusfitasyari Kasubbag TU
Berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014
Agustomi

SIMPUS Rumah Tangga

Eva Lestary Agustomi

Kepegawaian Bendahara JKN

Agustomi Dedi JKN


Suryo

Bend.Pengeluara
n
Hayati

Retribusi

Marlina

PJ UKM PJ UKP Jejaring dan Jaringan


Puskesmas
Haedi WF Drg.Mario F Kartini

Poli Umum PUSTU Bidan Desa


UKM Essensial UKM
Pengembangan dr. Sus Retha Suak Gual Selat Nasik

Fitrah Akbar Devi


PROMKES KES JIWA Ranap Inap
Pulau Gersik Petaling
Haedi WF Arniyati Yudianto
Rosi Mareta Anita T
KESLING Kes. Olahraga KIA/KB(UKP)
Pulau Kuil Suak Gual
Kiagus M P Kiagus M P Suci
Meliansyah Fitri

Pulau Buntar Desa Pulau Gersik


KIA/KB(UKM) Kes. Indera UGD
Tofanzar N Pulau Gersik
Juni M Hayati Candra Dewi
Letia
GIZI (UKM) Kes. Lansia Gizi (UKP)
Pusling Nurmiati
Deska Chandra Dewi Deska
Asmawati Pulau Kuil
P2P UKS/UKGS Persalinan Dewi Setiawati

Kartini Rudi Tri I Juni M

PKPR GIMUL
Ditetapkan di : Selat Nasik
PERKESMAS Gamelia Ayu Rudy Tri I Pada Tanggal : 1 Mei 2019
KEPALA PUSKESMAS SELAT NASIK
Anita Yanti
UKK Kefarmasian

Sendy Wendy

Batra Laboratorium
EKA WIDIA PUSFITASYAR
Sendy A Marlina
6
1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Apoteker
1.5.1. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai;
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
meliputi:
1. Perencanaan Kebutuhan;
2. Permintaan;
3. Penerimaan;
4. Penyimpanan:
5. Pendistribusian;
6. Pengendalian;
7. Pencatatan, Pelaporan, Dan Pengarsipan; dan
8. Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan

1.5.2. Pelayanan farmasi klinik.


Pelayanan farmasi klinik, meliputi:
1. Pengkajian resep, penyerahan Obat, dan
2. Pemberian informasi Obat;
3. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
4. Konseling;
5. Ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap);
6. Pemantauan dan pelaporan efek samping Obat;
7. Pemantauan terapi Obat; dan
8. Evaluasi penggunaan Obat.

7
BAB II
LANDASAN TEORI

PNS sebagai profesi harus berlandaskan pada prinsip nilai-nilai


dasar yang telah tertuang dalam UU No. 5 Tahun 2014. Nilai-nilai dasar
kompetensi profesi PNS tersebut dijabarkan dalam Peraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara (PERKA LAN) No. 38 dan 39 Tahun 2014
dengan 5 (lima) nilai-nilai dasar yang disebut dengan ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti
korupsi).

2.1. Nilai-nilai Dasar ANEKA


2.1.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Aspek-aspek Akuntabilitas
meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship);
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is
results- oriented);
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
(Accountability requiers reporting);
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences);
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability
improves performance).
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
akuntabilitas vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas
horizontal (horizontal accountability). Akuntabilitas vertikal

8
adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas horizontal adalah
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
Terdapat lima tingkatan akuntabilitas sebagai berikut:
1) Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
2) Akuntabilitas Individu
3) Akuntabilitas Kelompok
4) Akuntabilitas Organisasi
5) Akuntabilitas Stakeholder

Gambar 2.1. Lima Tingkatan Akuntabilitas

Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain:


1) Kepemimpinan: pimpinan memberi contoh pada orang
lain, adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan
pekerjaan.
2) Transparansi: keterbukaan informasi akan mendorong
tercapainya akuntabilitas
3) Integritas: mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku

9
4) Responsibilitas: kewajiban bagi setiap individu dan
lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan
untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah
dibuat
5) Keadilan: landasan utama dari akuntabilitas yang harus
dipelihara dan dipromosikan karena ketidakadilan dapat
menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi
yang mengakibatkan kinerja tidak optimal.
6) Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan
7) Keseimbangan: keseimbangan kapasitas sumber daya
dan keahlian yang yang dimiliki
8) Kejelasan: mengetahui kewenangan, peran dan tanggung
jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi, dan sistem pelaporan kinerja.
9) Konsistensi: menjamin stabilitas untuk mencapai
lingkungan yang akuntabel.

2.1.2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan
terhadap bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan
pada Pancasila. Nilai-nilai Nasionalisme sesuai dengan lima
sila Pancasila, yaitu:
1) Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.

10
c. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja
sama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
e. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
f. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
2) Sila Kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.
b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama
manusia.
d. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira.
e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain.
f. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h. Berani membela kebenaran dan keadilan.

11
i. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
j. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerja sama dengan bangsa lain.
3) Sila ketiga: Persatuan Indonesia
a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara
dan bangsa apabila diperlukan.
c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa.
d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.
g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
4) Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.

12
e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
f. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
g. Didalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi dan golongan.
h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
i. Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
5) Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak orang lain.
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar
dapat berdiri sendiri.
f. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
g. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang
bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
h. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan
dengan atau merugikan kepentingan umum.

13
i. Suka bekerja keras.
j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
k. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

2.1.3. Etika Publik


Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai
bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan
publik dan alat evaluasi.
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual.
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik :
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2) Dimensi Modalitas
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik
Indikator etika publik meliputi:
1) Adanya kode etik, yang merupakan aturan-aturan yang
mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus,
sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip
dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
2) Keramahan dalam bersikap akan membuat orang lain
merasa dihargai dan dihormati.

14
3) Sopan santun, merupakan sikap yang berdasarkan pada
aspek nilai dan norma saat melayani publik sehingga
meningkatkan kualitas pelayanan publik.
4) Empati dan simpati, sikap seakan merasakan apa yang
dirasakan orang lain. Simpati akan berlangsung ketika
ada sikap saling pengertian dan saling percaya sehingga
memudahkan dalam berkomunikasi.
5) Netralitas.
2.1.4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga
mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan
pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/
jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi
tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan
kepada stakeholder.
Indikator komitmen mutu antara lain:
1) Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa
melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk
kualitas pelayanan
2) Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas
dan mencapai hasil tanpa pemborosan sumber daya dan
hemat waktu
3) Efektif adalah berhasil guna, menunjukkan tingkat
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
4) Inovatif adalah suatu yang baru sebagai perwujudan ide
kreativitas untuk meningkatkan mutu pelayanan.

15
2.1.5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema
Andrea: 1951) atau "corruptus" (Webster Student Dictionary:
1960 ). Selanjutnya dikatakan bahwa "corruption" berasal
dari kata "corrumpere", suatu bahasa latin yang lebih tua.
Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal istilah
"coruption, corrupt" (Inggris), "corruption" (Perancis) dan
"corruptive/korruptie" (Belanda). Korupsi secara harfiah
adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran,
dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah
internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau
bekerja dalam lingkungan yang menjalankan integritas
dengan baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan
nilai- nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki
signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi
penting untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung
prinsip-prinsip anti korupsi yang meliputi akuntabilitas,
transparansi, kewajaran, kebijakan dan kontrol kebijakan
supaya semua dapat berjalan dengan baik serta, untuk
mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:
1) Kejujuran
Menurut KBBI kata jujur dapat didefinisikan sebagai lurus
hati, tidak berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah
salah satu sifat yang sangat penting dalam kehidupan
pegawai, tanpa sifat jujur pegawai tidak akan dipercaya
dalam kehidupan sosialnya.
2) Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi

16
seorang pegawai dalam kehidupan di tempat kerja dan di
masyarakat.
3) Kemandirian
Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses
mendewasakan diri yaitu dengan tidak bergantung pada
orang lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung
jawabnya. Dengan karakter kemandirian pegawai
dituntut untuk mengerjakan semua tanggung jawab
dengan usahanya sendiri dan bukan orang lain.
4) Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan
(KBBI). Manfaat dari hidup yang disiplin adalah kita
dapat mencapai tujuan hidup dengan waktu yang lebih
efisien, dan juga dapat membuat orang lain percaya
dalam mengelola suatu kepercayaan.
5) Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut,
dipersalahkan dan diperkarakan) (KBBI). Tanggung
jawab adalah menerima segala sesuatu perbuatan yang
salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja.
Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan
kesadaran akan kewajiban menerima dan
menyelesaikan semua masalah yang telah dilakukan.
6) Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, di
mana kemauan menimbulkan asosiasi dengan
ketekadan, ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya
kerja, pendirian, pengendalian diri, keberanian,
ketabahan, keteguhan, tenaga, kekuatan dan pantang
mundur.

17
7) Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup
boros, hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat
memenuhi semua kebutuhannya. Prinsip hidup
sederhana merupakan parameter penting dalam
menjalin hubungan antara sesama karena prinsip ini
akan mengatasi permasalahan kesenjangan sosial, iri,
dengki, tamak, egosi dan juga menghindari dari
keinginan yang berlebihan.
8) Keberanian
Keberanian diperlukan untuk mencapai kesuksesan,
untuk mengembangkan sikap keberanian demi
mempertahankan pendirian dan keyakinan harus
mempertimbangkan masalah dengan sebaik-baiknya.
Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan
dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani
bertanggung jawab dan lain sebagainya.
9) Keadilan
Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak. Nilai keadilan dapat diwujudkan dalam bentuk
memberikan pujian yang tulus kepada yang berprestasi,
memberikan saran perbaikan dan semangat pada yang
tidak berprestasi, tidak memilih kawan berdasarkan latar
belakang sosial dan lain-lain.

2.2. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Kedudukan dan peranan pegawai dalam setiap organisasi
pemerintahan sangatlah menentukan, sebab Pegawai Negeri
merupakan tulang punggung pemerintah dalam melaksanakan
pembangunan nasional. Dalam rangka memberikan Pelayanan yang

18
profesional, jujur adil dan merata maka dibutuhkan juga Sumber Daya
Manusia Aparatur Pemerintah yang berkualitas dan mempunyai
kesadaran tinggi akan tanggung jawabnya sebagai aparatur negara,
abdi negara, serta abdi masyarakat. Sedangkan Sumber Daya
Manusia dapat dikatakan berkualitas ketika mereka memiliki
kemampuan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai
dengan kewenangan yang diberikan kepadanya.
Peranan Pegawai Negeri sipil yang penting dan strategis tersebut
menjadikan sebuah tanggung jawab besar bagi setiap pribadi
pengembannya. Setiap orang tidak bisa menduduki Posisi sebagai
Pegawai Negeri Sipil apabila tidak memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
2.2.1. Manajemen ASN
Suatu organisasi baik organisasi Pemerintah maupun swasta
dibentuk untuk mencapai tujuan, dan untuk mencapai tujuan
tersebut diperlukan faktor-faktor yang dapat mendukung
pencapaian tujuan organisasiberupa sumber daya manusia,
material, alat-alat penunjang kegiatan. Dalam pencapaian
tujuan diperlukan adanya unsur aparatur Negara dalam
melaksanakan tugasnya, baik sebagai abdi negara maupun
abdi masyarakat.
Jika ditinjau dari segi ilmu administrasi, aparatur negara
merupakan aspek administrasi yang diperlukan dalam
penyelenggaraan pemerintahan yakni untuk mencapai tujuan
nasional. Aspek administrasi itu dapat berupa kelembagaan
(organisasi) dan dapat pula manusia yang disebut pegawai.
Peranan Sumber daya Manusia adalah salah satu faktor
penting dalam organisasi, pemanfaatan Sumber daya
Manusia secara efektif adalah jalan bagi organisasi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan
Instansi Pemerintah kedepannya. Dengan kata lain,

19
keberhasilan atau kemunduran suatu organisasi bergantung
pada kedisiplinan, keahlian danketerampilan pegawai ASN
merupakan Sumber Daya Manusia yang bertugas
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan
tugas negara sesuai kedudukan mereka masing-masing,
tugas dan fungsinya mereka sebagai unsur aparatur negara.
Pelaksanaan pelayanan dalam suatu organisasi adalah
penting dan menentukan dalam mencapai tujuan negara.
Baiknya suatu pelayanan terhadap masyarakat akan
mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses
pembangunan.
ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana publik, pelayan
publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Manajemen ASN
yaitu pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik dan bersih dari praktek KKN. Seorang
ASN harus berlandaskan pada kode etik yang bertujuan
untuk menjaga martabat dan kehormatan dalam
menjalankan tugas dan profesinya. Kode etik tersebut
diantaranya adalah melaksanakan tugas dengan jujur;
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi; cermat dan
displin dalam melaksanakan tugasnya; melaksanakan
tugasnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan;
menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai
ASN.

20
2.2.2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani
keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain
yang mempunyai kepentingan pada organisasi sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan.
Pelayanan publik bertujuan untuk memberikan kepuasan
kepada penerima pelayanan. Menurut Sahib (2012), terdapat
3 unsur dalam pelayanan publik yaitu:
1) organisasi penyelenggara pelayanan publik
2) penerima layanan (pelanggan)
3) kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima
layanan.
Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi agar pelayanan berjalan
dengan prima meliputi partisipatif, transparan, responsif,
tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
aksesibel, Accountable dan berkeadilan.

2.2.3. Whole of Government (WoG)


Definisi Whole of Government (WoG) menurut United States
Institute of Peace (USIP) adalah sebuah pendekatan yang
mengintegrasikan upaya kolaboratif dari instansi pemerintah
untuk menjadi kesatuan menuju tujuan bersama, juga
dikenal sebagai kolaborasi, kerjasama antar instansi, aktor
pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah pelayanan.
Dengan kata lain, WoG menekankan pelayanan yang
terintegrasi sehingga prinsip kolaborasi, kebersamaan,
kesatuan dalam melayani permintaan masyarakat dapat
selesaikan dengan waktu yang singkat. WoG dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah instansi yang terkait dengan urusan-
urusan relevan.

21
Inti dari definisi tersebut yaitu adanya instansi yang
berbeda-beda, memiliki tujuan yang disepakati untuk satu isu
tertentu, dilakukan baik secara formal maupun informal,
berfokus pada pengembangan kebijakan, manajemen
program, serta penyampaian pelayanan.
Oleh karena itu memang model/pendekatan “whole of
government” adalah istilah yang telah lama dikenal mampu
cepat menyelesaikan suatu masalah karena dikerjakan
bersama-sama, namun jarang dilakukan dalam keseharian
karena memang belum membudaya model kerja seperti ini.
Sehingga konsep ini benar-benar meminta kesepakatan
setiap pemangku kebijakan agar melihat dengan serius
permasalahannya apa, melepaskan ego sektor bahwa hanya
dia yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut, dan
mulai bersama-sama mencari solusi sesuai dengan
kepakaran dari tiap instansi yang ada.
WoG juga bisa diartikan sebagai pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik, sehingga tujuan daripada
pembangunan akan berlangsung secara efektif dan efisien.
Bahkan di negara–negara maju disebutkan bahwa WoG
menjadi pusat ketahanan keamanan yang paling efektif.
Bahkan pengembangannya WoG saat ini lebih kearah akses
informasi yang saat ini dikenal dengan e-goverment. WoG
juga adalah sebuah konsep yang membawa upaya terpadu
antara dalam lembaga ter-pemerintah untuk memaksimalkan
semuanya sumber daya yang tersedia dalam upaya
kolaborasi.

22
Pelaksanaan praktek WoG mencerminkan bahwa instansi
pelayanan publik bekerja secara lintas sektor guna mencapai
tujuan bersama sebagai respon terpadu pemerintah
terhadap isu-isu tertentu. Terdapat beberapa unsur penting
dalam pelaksanaan WoG diantaranya : kedekatan dan
pelibatan (aliansi strategis, union, dan merger), integrasi
(joint working, joint venture, satelite) dan koordinasi (yang
meliputi penyertaan, dialog, joint planning).

23
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Identifikasi Isu


Identifikasi isu merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar
dapat menyusun rancangan aktualisasi. Dari daftar isu-isu yang didapat
peserta menentukan satu isu utama. Penulis menentukan daftar isu
selanjutnya penulis memilih isu utama yang dianalisis dengan
menggunakan metode Urgency, Seriousness, Growth (USG). Isu utama
yang dipilih selanjutnya ditentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
sebagai habituasi dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
(ANEKA, WoG, Pelayanan Publik, Manajemen ASN) di unit kerja.
Berdasarkan identifikasi tersebut, didapatlah beberapa isu yang terjadi di
Puskesmas Selat Nasik sebagai berikut :
1. Masih lamanya ketepatan waktu pelayanan resep pasien
prolanis di puskesmas selat nasik
2. Masih minimnya pemahaman masyarakat tentang penggunaan
obat
3. Masih Minimnya pemahaman pasien prolanis dalam
penggunaan obat

3.2. Isu yang di angkat dan Gagasan Pemecahan Isu


3.2.1. Isu yang diangkat
Dari identifikasi isu yang dikemukakan diatas, maka saya akan
menentukan isu yang akan diangkat, saya menggunakan teknik USG
yang mana pegertian USG adalah sebagai berikut :
1. Urgency : Seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dikaitkan
dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.

24
2. Seriousness : Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul jika isu tersebut tidak
dipecahkan.
3. Growth : Seberapa besar kemungkinan isu tersebut berkembang
jika tidak ditangani sebagaimana mestinya

Tabel 3.4 . Analisis Isu


No Masalah U S G Jumlah Ranking
1 Masih lamanya ketepatan
waktu pelayanan resep
5 5 4 14 1
pasien prolanis di
puskesmas selat nasik
2 Masih minimnya
pemahaman masyarakat 4 4 3 11 2
tentang penggunaan obat
3 Masih Minimnya
pemahaman passion
3 3 2 8 3
prolanis dalam penggunaan
obat
Ket :
Cara perhitungan analisis menggunakan Skala likert :
5 : sangat besar
4 : Besar
3 : sedang
2 : kecil

1 : sangat kecil

25
3.2.1. Gagasan Pemecahan Isu
Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan USG, maka isu
utama yang diperoleh adalah “Masih lamanya ketepatan waktu pelayanan
resep pasien prolanis di puskesmas selat nasik”. Isu yang terpilih diatas
merupakan isu yang terkait dengan mata pelatihan Komitmen Mutu karena
berhubungan dengan mutu pelayanan kefarmasian di puskesmas selat
nasik. Melalui upaya menurunkan waktu tunggu pelayanan resep pasien
prolanis dengan membuat komitmen pelayanan resep Ten Minutes
Service (TMS), akan meningkatkan mutu pelayanan poli farmasi
Puskesmas Selat Nasik.

3.3. Kegiatan dan tahapan kegiatan pemecahan isu


Untuk menyelesaikan core issue ini, penulis mengusulkan
beberapa kegiatan dan tahapan kegiatan pemecahan masalah sebagai
satu rangkaian kegiatan. Kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan isu
diatas adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas, dengan tahapan
yang akan dilakukan adalah :
a. Menyiapkan bahan diskusi
b. Mengatur jadwal
c. Diskusi
d. Meminta persetujuan melaksanakan aktualisasi
2. Membuat Stiker informasi terhadap komitmen pelayanan resep
TMS
a. Membuat draft beberapa konsep design stiker informasi
b. Menentukan design stiker informasi
c. Mencetak stiker informasi
d. Menentukan lokasi pemasangan stiker informasi
3. Melakukan homecare ke lingkungan puskesmas selat nasik
a. Meminta data pasien prolanis ke pengelola program
b. Penyusunan Jadwal kegiatan

26
c. Kegiatan homecare ke lingkungan puskesmas selat nasik
4. Melaksanakan kegiatan pelayanan resep
a. Menerima resep pasien
b. Memberikan nomor antrian pasien
c. Mengatur antrian resep tempat duduk pasien
d. Melakukan penyiapan dan peracikan obat berdasarkan resep
dokter
e. Mendokumentasikan dan pencatatan pemberian obat pasien
f. Melakukan penyerahan obat
g. Memberikan informasi obat
5. Melakukan evaluasi kegiatan pelayanan resep
a. Meminta masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap
pelayanan kefarmasian di poli farmasi

3.4. Keterkaitan kegiatan dengan Nilai-nilai ANEKA dan Peran


Kedudukan PNS dalam NKRI
Adapun kegiatan-kegiatan sebagaimana diuraikan diatas akan saya
lakukan pada kegiatan aktualisasi di tempat saya bekerja yang akan saya
uraikan satu persatu sebagai berikut :
1. Kegiatan I : Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
Saya akan melakukan konsultasi kepada mentor mengenai
rencana kegiatan aktualisasi.
Kegiatan ini akan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan
kegiatan sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan diskusi.
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar akuntabilitas
yaitu kejelasan dengan cara memastikan diskusi apa yang
akan dibahas.
b. Mengatur jadwal dengan mentor untuk menentukan jadwal
diskusi.

27
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar akuntabilitas
yaitu kejelasan dalam membuat janji untuk menentukan
jadwal pertemuan dengan cara memastikan jadwal dengan
atasan secara pasti sesuai tanggal dan waktu yang telah
disepakati (komitmen mutu) bersama sehingga pertemuan
dengan atasan dapat berjalan sesuai dengan jadwal.
c. Melakukan diskusi dengan mentor.
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar nasionalisme
yaitu ketika berdiskusi dengan mentor, mengutamakan
musyawarah untuk mengambil keputusan. Selain itu pada
tahapan ini juga mengaktualisasikan nilai dasar
akuntabilitas yaitu kejelasan dalam membicarakan
kegiatan dan pencapaian target.
d. Meminta persetujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar etika publik
yaitu menghargai dukungan dan masukan yang diberikan
oleh mentor.
2. Kegiatan II : Membuat Stiker informasi terhadap komitmen
pelayanan resep TMS.
Saya akan membuat Stiker informasi terhadap komitmen
pelayanan resep TMS mengenai rencana kegiatan aktualisasi.
Kegiatan ini akan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan
kegiatan sebagai berikut :
a. Membuat draft beberapa konsep design stiker informasi
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Komitmen Mutu
yaitu melakukan inovasi dalam mendesain Stiker informasi
b. Menentukan design stiker informasi
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Nasionalisme
yaitu melakukan musyawarah kepada mentor untuk
menentukan desain stiker informasi yang akan digunakan

28
c. Mencetak stiker informasi
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar WoG yaitu
bekerjasama dengan tempat percetakan untuk mencetak
stiker informasi.
d. Menentukan lokasi pemasangan stiker informasi
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Nasionalisme
yaitu Musyawarah bersama asisten apoteker untuk
menentukan lokasi pemasakan stiker informasi yang tepat.
3. Kegiatan III : Melakukan homecare ke lingkungan puskesmas
selat nasik.
Saya akan melakukan homecare ke lingkungan puskesmas
selat nasik untuk meningkatkan pengetahuan pasien terhadap
informasi obat.
Kegiatan ini akan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan
kegiatan sebagai berikut :
a. Pendataan pasien lansia per RT
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Kejelasan, dimana data pasien terinventarisir secara
rapi.
b. Penyusunan Jadwal kegiatan
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Komitmen Mutu
yaitu Efisiensi, dimana masyarakat sasaran kegiatan
mendapatkan pelayanan yang terjadwal.
c. Kegiatan homecare ke lingkungan puskesmas selat nasik
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu bertanggungjawab terhadap pelayanan kesehatan
masyarakan dilingkungan puskesmas.
4. Kegiatan IV : Melaksanakan kegiatan pelayanan resep.
Saya akan melaksanakan kegiatan pelayanan resep untuk
mengetahui dampak dari pemasangan stiker informasi.

29
Kegiatan ini akan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan
kegiatan sebagai berikut :
a. Menerima resep pasien
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Tanggung jawab terhadap tupoksi poli kefarmasian
dalam penerimaan resep.
b. Memberikan nomor antrian pasien
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Keadilan, dimana saya tidak akan melakukan
nepotisme dalam menentukan antrian pasien.
c. Mengatur antrian resep tempat duduk pasien
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Komitmen mutu
yaitu Efisiensi sehingga pada saat penyerahan obat, pasien
mudah untuk di panggil. Serta Saya akan
mengaktualisasikan nilai dasar Anti korupsi yaitu Disiplin
sehingga pada saat pasien mengantri tetap tetrib.
d. Melakukan penyiapan dan peracikan obat berdasarkan
resep dokter
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Integritas dimana Apoteker dan Asisten Apoteker
menyiapkan dan peracikan obat berdasarkan resep yang di
tulis oleh dokter. Serta Saya akan mengaktualisasikan nilai
dasar Etika public, dimana Apoteker dan Asisten Apoteker
harus cermat dalam menyiapkan dan melakukan peracikan
obat.
e. Mendokumentasikan dan pencatatan pemberian obat
pasien
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Kejelasan, dimana pemberian obat pasien harus jelas
dilakukan dokumentasi dan pencatatan penerimaan obat.
f. Melakukan penyerahan obat

30
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Tanggung jawab, dimana Apoteker bertanggung
jawab dalam penyerahan obat ke pasien.
g. Memberikan informasi obat
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Tanggung jawab dimana Apoteker bertanggung jawab
dalam memberikan informasi obat kepada pasien. Dalam
meberikan informasi, Apoteker harus berdasarkan
integritas/kompetensi yang dimiliki dan dalam pemberian
informasi harus disampaikan dengan ramah dan sopan
santun (Etika Publik).
5. Kegiatan V : Melakukan evaluasi kegiatan pelayanan
Saya akan melakukan Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Apoteker
Kegiatan ini akan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan
kegiatan sebagai berikut :
a. Meminta masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap
pelayanan kefarmasian di poli farmasi
Saya akan mengaktualisasikan nilai dasar Komitmen mutu
yaitu Efektifitas, karena masyarakat yang dapat menilai
kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas selat nasik

31
3.5. Jadwal Rencana Kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan selama periode of campus
di wilayah kerja UPT Puskesmas Selat Nasik pada tanggal 9 Juli 2019
sampai dengan 12 Agustus 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di
jabarkan dalam timeline kegiatan.

Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


JULI AGUSTUS

No. KEGIATAN 2019 2019

2 3 4 1 2

Melakukan Konsultasi dengan


1
Kepala Puskesmas
Membuat Stiker informasi
2 terhadap komitmen pelayanan
resep TMS
Melakukan homecare ke
3 lingkungan puskesmas selat
nasik
Melaksanakan kegiatan
4
pelayanan resep
Melakukan evaluasi kegiatan
5
pelayanan

32
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI

4.1 Deskripsi Core Isu dan Strategi Penyelesaiannya

Dari isu yang terpilih core issue yaitu masih lamanya ketepatan
waktu pelayanan resep pasien di UPT Puskesmas Selat Nasik dengan
menyusun gagasan pemecahan isu yang diusulkan adalah Upaya
menurunkan waktu tunggu pelayanan resep pasien prolanis dengan
komitmen Ten Minutes Service (TMS) di UPT Puskesmas Selat Nasik.
Maka saya berupaya untuk mengoptimalkan kegiatan untuk dapat
memecahkan masalah tersebut, karena jika isu tersebut belum dapat
diselesaikan maka akan berpengaruh terhadap pencapaian visi, misi dan
penguatan nilai organisasi yang telah ditetapkan. Sebagaimana
disebutkan diatas jika core issue itu tidak bisa dicarikan pemecahannya
maka mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
1. Menurunkan mutu pelayanan UPT puskesmas selat nasik
khususnya di bagian farmasi
2. Tidak tercapaian standar minimal pelayanan kefarmasian

Pemecah gagasan untuk menyelesaikan core issue tersebut yaitu


melaksanakan kegiatan melalui tahapan-tahapannya dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dan juga mengaktualisasikan
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI. Hasil pelaksanaan kegiatan dan
tahapan-tahapan ini nantinya bermanfaat pada bidang tugas saya namun
juga secara umum akan bermanfaat lebih luas yaitu manfaat yang
dirasakan oleh pihak-pihak pemangku kepentingan / stakeholder.

33
4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan selama periode of campus


di wilayah kerja UPT Puskesmas Selat Nasik pada tanggal 9 Juli 2019
sampai dengan 12 Agustus 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di
jabarkan dalam timeline kegiatan.

Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


JULI AGUSTUS

No. KEGIATAN 2019 2019

2 3 4 1 2

Melakukan Konsultasi dengan


1
Kepala Puskesmas
Membuat Stiker informasi
2 terhadap komitmen pelayanan
resep TMS
Melakukan homecare ke
3 lingkungan puskesmas selat
nasik
Melaksanakan kegiatan
4
pelayanan resep
Melakukan evaluasi kegiatan
5
pelayanan

34
4.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah saya laksanakan di
UPT Puskesmas Selat Nasik Kabupaten Belitung dari tanggal 9 Juli 2019
sampai dengan 12 Agustus 2019 yaitu terdiri dari 5 (lima) kegiatan yaitu:
1. Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
2. Membuat Stiker informasi terhadap komitmen pelayanan resep TMS
3. Melakukan homecare ke lingkungan puskesmas selat nasik
4. Melaksanakan kegiatan pelayanan resep
5. Melakukan evaluasi kegiatan pelayanan

Maka uraian kegiatan yang telah saya aktualisasikan adalah


sebagai berikut :

Kegiatan 1
Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas (Mentor) mengenai
Rencana Kegiatan Aktualisasi
Melakukan konsultasi kepada mentor mengenai rencana kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan memang sangat penting dilakukan
karena konsultasi kepada Kepala Puskesmas bertujuan untuk mencari
informasi dan arahan mengenai kegiatan yang dilakukan serta membina
komunikasi dan kerjasama yang baik dengan atasan.
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 2 (hari) hari pada
tanggal 15-16 Juli 2019 di UPT Puskesmas Selat Nasik. Kegiatan tersebut
telah saya aktualisasikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah saya
rancang / rencanakan sebelumnya dan setiap tahapan kegiatan yang saya
lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
(Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik). Pelaksanaan tahapan
tersebut akan saya uraikan sebagai berikut :

35
Tahapan 1 Kegiatan 1
Menyiapkan bahan diskusi
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 15 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu yaitu kejelasan dengan
cara memastikan diskusi apa yang akan dibahas.

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 1 kegiatan 1 ini yaitu


adanya bahan diskusi (terlampir).

Tahapan 2 Kegiatan 1
Mengatur jadwal dengan mentor untuk menentukan jadwal diskusi.
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 15 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu meminta kejelasan
jadwal diskusi kepada mentor melalui pesan singkat whatsapp secara
pasti sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah disepakati bersama
sehingga pertemuan dengan mentor dapat berjalan sesuai dengan jadwal.

Etika Publik (Sopan dan Santun)


Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Etika Publik yaitu berlaku sopan dan

36
santun saat meminta jadwal untuk bertemu dengan mentor melalui pesan
singkat di whatsapp.

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 2 kegiatan 1 ini yaitu


adanya screen shoot jadwal diskusi (terlampir).

Tahapan 3 Kegiatan 1
Melakukan diskusi dengan mentor
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Selasa, 16 Juli 2019
bertempat di Ruangan Kepala Puskesmas UPT Puskesmas Selat Nasik.
Nilai-nilai dasar PNS yang telah saya aktualisasikan pada tahapan ini
sebagai berikut :

Nasionalisme (Musyawarah)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Nasionalisme yaitu melakukan
musyawarah dengan mentor untuk mengambil keputusan terkait kegiatan
yang dilaksanakan. Dalam diskusi ini tidak hanya terjadi komunikasi satu
arah, melainkan ada feedback antara saya dan mentor untuk
mendapatkan hasil kegiatan yang bermanfaat baik untuk saya maupun
untuk UPT Puskesmas Selat Nasik.

Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu membahas kejelasan
tentang kegiatan yang saya laksanakan dan pencapaian target dari
aktualisasi ini sehingga aktualisasi ini dapat bermanfaat untuk UPT
Puskesmas Selat Nasik.

37
Anti Korupsi (Berani)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Anti Korupsi yaitu berani dalam
menyampaikan ide dan gagasan dalam kegiatan aktualisasi sehingga apa
yang saya sampaikan dapat dipahami tanpa ada keraguan oleh mentor
dalam melaksanakan diskusi.

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 3 kegiatan 1 ini yaitu


notulen diskusi (terlampir).

Tahapan 4 Kegiatan 1
Meminta Persetujuan dan Dukungan Mentor Terkait Kegiatan yang
Akan Dilaksanakan
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Selasa, 16 Juli 2019
bertempat di Ruangan Kepala UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai
dasar PNS yang telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai
berikut :

Etika Publik (Menghargai)


Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Etika Publik yaitu menghargai persetujuan
dan dukungan mentor terkait kegiatan aktualisasi yang saya laksanakan
sehingga kegiatan aktualisasi sepenuhnya didukung oleh mentor.

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 4 kegiatan 1 ini yaitu


adanya foto kegiatan dan surat pernyataan persetujuan (terlampir).

Dengan melakukan konsultasi kepada mentor mengenai kegiatan


aktualisasi diharapkan dapat berkontribusi mendukung Misi UPT
Puskesmas Selat Nasik butir kedua yaitu “Meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan secara komprehensip melalui promotif, kuratif dan rehabilitatif”

38
Kegiatan 2
Membuat Stiker informasi terhadap komitmen pelayanan resep TMS
Melakukan pembuatan Stiker informasi terhadap komitmen
pelayanan resep TMS bertujuan untuk memberikan informasi kepada
pasien serta masyarakat terhadap komitmen mutu pelayanan UPT
Puskesmas Selat Nasi.
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 1 (satu) hari pada
tanggal 17 Juli 2019 di UPT Puskesmas Selat Nasik. Kegiatan tersebut
telah saya aktualisasikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah saya
rancang / rencanakan sebelumnya dan setiap tahapan kegiatan yang saya
lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
(Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik). Pelaksanaan tahapan
tersebut akan saya uraikan sebagai berikut :

Tahapan 1 Kegiatan 2
Membuat draft beberapa konsep design stiker informasi
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 17 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

Komitmen Mutu (inovasi)


Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Komitmen Mutu yaitu melakukan inovasi
dalam mendesain Stiker informasi.

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 1 kegiatan 2 ini yaitu


adanya Print out draft (terlampir).

39
Tahapan 2 Kegiatan 2
Menentukan design stiker informasi
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 17 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

Nasionalisme (Musyawara)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Nasionalisme yaitu melakukan
musyawarah kepada staf puskesmas untuk menentukan desain stiker
informasi yang akan digunakan.

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 2 kegiatan 2 ini yaitu


adanya Notulensi (terlampir).

Tahapan 3 Kegiatan 2
Mencetak stiker informasi
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 17 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

WoG (Kerjasama)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar WoG yaitu bekerjasama dengan tempat
percetakan untuk mencetak stiker informasi.

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 3 kegiatan 2 ini yaitu


adanya Foto (terlampir).

40
Tahapan 4 Kegiatan 2
Menentukan lokasi pemasangan stiker informasi
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 17 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

Nasionalisme (Musyawarah)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Nasionalisme yaitu Musyawarah bersama
asisten apoteker untuk menentukan lokasi pemasakan stiker informasi
yang tepat.

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 4 kegiatan 2 ini yaitu


Notulensi (terlampir).

Dengan Membuat Stiker informasi terhadap komitmen pelayanan


resep TMS diharapkan dapat berkontribusi mendukung Misi UPT
Puskesmas Selat Nasik butir kedua yaitu “Meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan secara komprehensip melalui promotif, kuratif dan rehabilitatif”

Kegiatan 3
Melakukan homecare ke lingkungan puskesmas selat nasik
Melaksanakan kegiatan Melakukan homecare (Pelayanan
Kefarmasian di rumah) ke lingkungan puskesmas selat nasik merupakan
salah satu kegiatan Apoteker di luar gedung. Pelayanan kefarmasian di
rumah merupakan suatu pelayanan kepada pasien yang dilakukan di
rumah khususnya untuk kelompok pasien lanjut usia dan pasien yang
menggunakan obat dalam jangka waktu lama dengan harapan dapat
meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien dalam penggunaan
obat. Tujuan dari homecare pada kegiatan aktualisasi ini adalah untuk
memangkas waktu tunggu pelayanan resep.

41
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 1 (satu) hari pada
tanggal 22 Juli 2019 di UPT Puskesmas Selat Nasik. Kegiatan tersebut
telah saya aktualisasikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah saya
rancang / rencanakan sebelumnya dan setiap tahapan kegiatan yang saya
lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
(Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik). Pelaksanaan tahapan
tersebut akan saya uraikan sebagai berikut :

Tahapan 1 Kegiatan 3
Meminta data pasien prolanis ke pengelola program
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 22 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

WoG (Kerjasama)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar WoG yaitu bekerjasama dengan pengelola
program untuk meminta data pasien prolanis.

Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu Kejelasan, dimana data
pasien terinventarisir secara rapi.

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 1 kegiatan 3 ini yaitu


Data pasien lansia (terlampir).

42
Tahapan 2 Kegiatan 3
Penyusunan Jadwal kegiatan
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 22 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

Komitmen Mutu (Efisiensi)


Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Komitmen Mutu yaitu Efisiensi, dimana
masyarakat sasaran kegiatan mendapatkan pelayanan yang terjadwal.

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 3 kegiatan 2 ini yaitu


Jadwal Homecare (terlampir).

Tahapan 3 Kegiatan 3
Kegiatan homecare ke lingkungan puskesmas selat nasik
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 22 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

Akuntabilitas (Bertanggung jawab)


Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu bertanggungjawab
terhadap pelayanan kesehatan masyarakan dilingkungan puskesmas.

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 3 kegiatan 3 ini yaitu


daftar hadir dan foto (terlampir).

Dengan Melakukan homecare ke lingkungan puskesmas selat


nasik diharapkan dapat berkontribusi mendukung Misi UPT Puskesmas
Selat Nasik yaitu “menumbuhkan kesadaran di masyarakat untuk hidup

43
sehat dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara komprehensip
melalui promotif, kuratif dan rehabilitatif”

Kegiatan 4
Melaksanakan kegiatan pelayanan resep
Melaksanakan kegiatan pelayanan resep merupakan pekerjaan
kefarmasian dimana proses kegiatan yang meliputi aspek teknik dan non
teknik yang harus dikerjakan mulai dari penerimaan resep, peracikan obat
sampai dengan penyerahan obat kepada pasien. Kegiatan ini bertujuan
untuk menilai dari komitmen mutu poli farmasi yaitu TMS.
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 1 (satu) hari pada
tanggal 25 Juli 2019 di UPT Puskesmas Selat Nasik. Kegiatan tersebut
telah saya aktualisasikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah saya
rancang / rencanakan sebelumnya dan setiap tahapan kegiatan yang saya
lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
(Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik). Pelaksanaan tahapan
tersebut akan saya uraikan sebagai berikut :

Tahapan 1 Kegiatan 4
Menerima resep pasien
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

Nasionalisme (Tanggung Jawab)


Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Nasionalisme yaitu Tanggung jawab
terhadap tupoksi poli kefarmasian dalam penerimaan resep.

44
Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 4 kegiatan 1 ini yaitu
Foto (terlampir).

Tahapan 2 Kegiatan 4
Memberikan nomor antrian pasien
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

Akuntabilitas (Keadilan)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu Keadilan, dimana saya
tidak akan melakukan nepotisme dalam menentukan antrian pasien.
Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 2 kegiatan 4 ini yaitu
daftar hadir dan foto (terlampir).

Tahapan 3 Kegiatan 4
Mengatur antrian resep tempat duduk pasien
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

Komitmen mutu (Efisiensi)


Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Komitmen mutu yaitu Efisiensi sehingga
pada saat penyerahan obat, pasien mudah untuk di panggil.

Anti Korupsi (Disiplin)


Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Anti korupsi yaitu Disiplin sehingga pada
saat pasien mengantri tetap tetrib.

45
Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 3 kegiatan 4 ini yaitu
daftar hadir dan foto (terlampir).

Tahapan 4 Kegiatan 4
Melakukan penyiapan dan peracikan obat berdasarkan resep dokter
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

Akuntabilitas (Integritas)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu Integritas dimana
Apoteker dan Asisten Apoteker melakukan menyiapkan dan peracikan
(compounding) obat berdasarkan resep yang di tulis oleh dokter.

Etika Public (Cermat)


Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Etika public yaitu cermat, dimana Apoteker
dan Asisten Apoteker harus cermat dalam menyiapkan dan melakukan
peracikan obat.

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 4 kegiatan 4 ini yaitu


daftar hadir dan foto (terlampir).

Tahapan 5 Kegiatan 4
Mendokumentasikan dan pencatatan pemberian obat pasien
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

46
Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu Kejelasan, dimana
pemberian obat pasien harus jelas dilakukan dokumentasi dan pencatatan
penerimaan obat.

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 5 kegiatan 4 ini yaitu


daftar hadir dan foto (terlampir).

Tahapan 6 Kegiatan 4
Melakukan penyerahan obat
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

Akuntabilitas (Tanggung jawab)


Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu Tanggung jawab,
dimana Apoteker bertanggung jawab dalam penyerahan obat ke pasien.

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 6 kegiatan 4 ini yaitu


daftar hadir dan foto (terlampir).

Tahapan 7 Kegiatan 4
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019
bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS yang
telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

Akuntabilitas (Tanggung jawab)


Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu Tanggung jawab

47
dimana Apoteker bertanggung jawab dalam memberikan informasi obat
kepada pasien. Dalam memberikan informasi, Apoteker harus
berdasarkan integritas/kompetensi yang dimiliki.

Etika Publik (Santun)


Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Etika Publik yaitu Santun dimana dalam
pemberian informasi harus disampaikan dengan ramah dan sopan santun.

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 7 kegiatan 4 ini yaitu


daftar hadir dan foto (terlampir).

Dengan melaksanakan kegiatan pelayanan resep mengenai


kegiatan aktualisasi diharapkan dapat berkontribusi mendukung Misi UPT
Puskesmas Selat Nasik yaitu “menumbuhkan kesadaran di masyarakat
untuk hidup sehat dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara
komprehensip melalui promotif, kuratif dan rehabilitatif”

Kegiatan 5
Melakukan evaluasi kegiatan pelayanan
Melaksanakan evaluasi kegiatan pelayanan dilakukan agar terjadi
perbaikan berkelanjutan. Selain itu, untuk menjamin terwujudnya harapan
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang baik dan cepat tanpa
menurunkan kualitas pelayanan
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 1 (satu) hari pada
tanggal 1 Agustus 2019 di UPT Puskesmas Selat Nasik. Kegiatan tersebut
telah saya aktualisasikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah saya
rancang / rencanakan sebelumnya dan setiap tahapan kegiatan yang saya
lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI

48
(Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan Publik). Pelaksanaan tahapan
tersebut akan saya uraikan sebagai berikut :

Tahapan 1 Kegiatan 5
Meminta masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap
pelayanan kefarmasian di poli farmasi
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 1 Agustus
2019 bertempat di UPT Puskesmas Selat Nasik. Nilai-nilai dasar PNS
yang telah saya aktualisasikan pada tahapan ini sebagai berikut :

Komitmen mutu (Efektifitas)


Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan nilai dasar Komitmen Mutu yaitu Efektifitas, karena
masyarakat yang dapat menilai kualitas pelayanan kesehatan di
puskesmas selat nasik

Adapun hasil / output pelaksanaan tahapan 1 kegiatan 5 ini yaitu


daftar hadir dan foto (terlampir).

Dengan melakukan evaluasi kegiatan pelayanan mengenai


kegiatan aktualisasi diharapkan dapat berkontribusi mendukung Misi UPT
Puskesmas Selat Nasik yaitu “menumbuhkan kesadaran di masyarakat
untuk hidup sehat dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara
komprehensip melalui promotif, kuratif dan rehabilitatif”

49
4.4. Analisa Dampak
Pada pembahasan hasil pelaksanaan aktualisasi telah diuraikan
bahwa semua kegiatan dan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) semuanya dapat diaktualisasikan atau diaplikasikan. Berikut ini
penulis menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar ANEKA profesi
PNS tidak diaktualisasikan atau diaplikasikan dalam melaksanakan
kegiatan aktualisasi selama masa habituasi :

Kegiatan 1
Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas mengenai rencana
kegiatan aktualisasi

Nilai dasar ANEKA :


Akuntabilitas yaitu Kejelasan
Apabila nilai dasar ANEKA tersebut tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak :
 Jika tidak ada kejelasan dalam menyiapkan bahan diskusi dengan
mentor, maka dikhawatirkan materi yang akan didiskusikan tidak
semuanya di bahas.
 Jika tidak ada kejelasan dalam membuat jadwal diskusi dengan
mentor, maka tidak akan terlaksana kegiatan diskusi mengenai
rencana kegiatan aktualisasi ini.
 JIka tidak ada kejelasan pencapaian target kegiatan, maka saya tidak
bisa meyakinkan mentor jika saya memang bersungguh-sungguh
dalam mengerjakan setiap tahapan kegiatan aktualisasi yang akan
bermanfaat bagi UPT Puskesmas Selat Nasik.

Nasionalisme yaitu Musyawarah


Apabila nilai dasar ANEKA tersebut tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak :

50
 Jika tidak dilakukan musyawarah dengan mentor, maka mentor tidak
akan memberikan masukan untuk kegiatan selanjutnya.

Etika Publik yaitu Sopan dan santun, Menghargai


Apabila nilai dasar ANEKA tersebut tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak :
 Jika saya bersikap tidak sopan dan santun kepada mentor saat
menentukan jadwal diskusi, maka mentor tidak akan memberikan
jadwal diskusi kepada saya.
 Jika tidak diterapkan sikap menghargai keputusan dan dukungan dari
mentor maka tidak akan didapatkan kata sepakat dan akan membuat
diskusi dengan mentor menjadi tidak harmonis sehingga kegiatan
aktualisasi menjadi terhambat.

Anti Korupsi yaitu Berani


Apabila nilai dasar ANEKA tersebut tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak :
 Jika saya tidak berani dalam menyampaikan gagasan, maka tidak
akan tercapai rencana kegiatan dan mentor tidak akan mengerti apa
yang saya sampaikan pada saat diskusi.

Kegiatan 2
Membuat Stiker informasi terhadap komitmen pelayanan resep TMS

Nilai dasar ANEKA :


Nasionalisme yaitu Musyawarah
Apabila nilai dasar ANEKA tersebut tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak :
 Jika saya tidak mengutamakan musyawarah, maka tidak akan
tercapai design stiker informasi yang baik dan optimal, bahkan

51
lebih mengutamakan keinginan dan ego sendiri tanpa meminta
saran dari berbagai pihak.

Komitmen Mutu yaitu Inovasi


Apabila nilai dasar ANEKA tersebut tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak :
 Jika saya tidak inovatif dalam membuat stiker informasi komitmen
mutu maka rendahnya kreaktifitas saya sebagai ASN.

WOG yaitu kerjasama


Apabila nilai dasar Manajemen ASN tersebut tidak dilaksanakan, maka
akan berdampak :
 Jika saya tidak melakukan kerjasama dengan pihak percetakan maka
stiker yang saya rancang tidak dapat dicetak yang dapat menghambat
kegiatan aktualisasi saya.

Kegiatan 3
Melakukan homecare ke lingkungan puskesmas selat nasik

Nilai dasar ANEKA :


Akuntabilitas yaitu Kejelasan dan tanggung jawab
Apabila nilai dasar ANEKA tersebut tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak :
 Jika tidak ada kejelasan dari data pasien prolanis maka saya tidak
dapat mendapatkan sasaran untuk melakukan homecare dalam
kegiatan aktualisasi.
 Jika saya tidak bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi yaitu homecare yang telah saya rencanakan maka akan
dapat menghambat hasil dari tujuan aktualisasi yang saya buat.

52
Komitmen Mutu yaitu Efisiensi
Apabila nilai dasar ANEKA tersebut tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak :
 Jika saya tidak menyusunan jadwal kegiatan homecare ke
lingkungan puskesmas selat nasik maka kegiatan ini tidak
diselesaikan dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan.

WoG yaitu Kerjasama


Apabila nilai dasar Manajemen ASN tersebut tidak dilaksanakan, maka
akan berdampak :
 Jika saya tidak bekerjasama dengan pengelola program pasien
prolanis untuk meminta data pasien prolanis di UPT Puskesmas
Selat Nasik maka kegiatan ini tidak dapat dilakukan.

Kegiatan 4
Melaksanakan kegiatan pelayanan resep

Nilai dasar ANEKA :


Akuntabilitas yaitu Tanggung jawab, Keadilan, Integritas, Kejelasan
Apabila nilai dasar ANEKA tersebut tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak :
 Jika saya tidak bertanggung jawab dalam kegiatan pelayanan
kefarmasian, maka saya tidak menjalankan tupoksi yaitu Pelayanan
Kefarmasian
 Jika saya tidak adil dalam pelayanan kefarmasian maka saya tidak
menunjukkan amanah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu
tidak Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan public
 Jika saya tidak integritas dalam pelayanan kefarmasian maka saya
tidak mentaati kode etik profesi saya serta peraturan yang ada

53
 Jika tidak ada kejelasan dalam mendokumentasikan dan
pencatatan pemberian obat kepada pasien maka apabila ada
medication error dapat untuk ditelusuri.

Etika public yaitu Cermat, Keramahan, Sopan santun


Apabila nilai dasar ANEKA tersebut tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak :
 Jika saya tidak cermat dalam melakukan pelayanan resep, maka
dapat menyebabkan kejadian Medication error yang tidak hanya
dapat merugikan pasien tetapi juga dapat membahayakan
keselamatan pasien.
 Jika saya tidak melayani dengan sikap sopan santun dan ramah
kepada pasien makan saya melanggar kode perilaku Pegawai ASN

Anti korupsi yaitu Disiplin


Apabila nilai dasar ANEKA tersebut tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak :
 Jika saya tidak menerapkan prilaku disiplin terhadap antrian
pelayanan kepada semua pasien, maka saya dapat melanggar
Kode etik dan kode perilaku ASN yaitu Nepotisme

Kegiatan 5
Melakukan evaluasi kegiatan pelayanan
Nilai dasar ANEKA :
Komitmen mutu yaitu Efektifitas
Apabila nilai dasar ANEKA tersebut tidak dilaksanakan, maka akan
berdampak :
 Jika saya tidak melakukan evaluasi kegiatan pelayanan dengan
melakukan survey kepuasan pelanggan maka saya tidak akan
mengetahui ketercapaian kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
yang diberikan.

54
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Aktualisasi ini berisi kegiatan yang telah dilaksanakan di UPT
Puskesmas Selat Nasik dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) serta kedudukan peran PNS dalam NKRI.
Aktualisasi ini diharapkan menjadi kegiatan yang bermanfaat dan
selalu diterapkan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
sehingga dapat meningkatkan kinerja dan mutu peserta, petugas
medis maupun paramedis lainnya sehingga visi, misi serta nilai
organisasi dalam di UPT Puskesmas Selat Nasik dapat tercapai.

5.2. Saran
Selalu menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat.

55
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi


Pegawai Negeri Sipil. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen mutu. Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.

56
LAMPIRAN 1
MENYIAPKAN BAHAN DISKUSI

57
LAMPIRAN 2
MENGATUR JADWAL PERTEMUAN

58
LAMPIRAN 3
DISKUSI KEPADA MENTOR

59
LAMPIRAN 4
PERSETUJUAN MELAKSANAKAN AKTUALISASI

60
LAMPIRAN 5
KONSEP DESIGN STIKER INFORMASI

61
LAMPIRAN 6
MENENTUKAN DESIGN STIKER INFORMASI

62
LAMPIRAN 7
MENCETAK STIKER INFORMASI

63
LAMPIRAN 8
MENENTUKAN LOKASI PEMASANGAN STIKER INFORMASI

64
LAMPIRAN 9
MEMINTA DATA PASIEN PROLANIS KE PENGELOLA PROGRAM

65
LAMPIRAN 10
PENYUSUNAN JADWAL KEGIATAN

66
LAMPIRAN 11
KEGIATAN HOMECARE KE LINGKUNGAN
PUSKESMAS SELAT NASIK

67
LAMPIRAN 11
KEGIATAN HOMECARE KE LINGKUNGAN
PUSKESMAS SELAT NASIK
(LANJUTAN)

LAMPIRAN 12
MENERIMA RESEP PASIEN

LAMPIRAN 13
MEMBERIKAN NOMOR ANTRIAN PASIEN

68
LAMPIRAN 11
KEGIATAN HOMECARE KE LINGKUNGAN
PUSKESMAS SELAT NASIK
(LANJUTAN)

69
LAMPIRAN 12
MENERIMA RESEP PASIEN

70
LAMPIRAN 13
MEMBERIKAN NOMOR ANTRIAN PASIEN

71
LAMPIRAN 14
MENGATUR ANTRIAN RESEP TEMPAT DUDUK PASIEN

72
LAMPIRAN 15
MELAKUKAN PENYIAPAN DAN PERACIKAN OBAT BERDASARKAN
RESEP DOKTER

73
LAMPIRAN 16
MENDOKUMENTASIKAN DAN PENCATATAN PEMBERIAN OBAT
PASIEN

74
LAMPIRAN 17
MELAKUKAN PENYERAHAN OBAT

75
LAMPIRAN 18
MEMBERIKAN INFORMASI OBAT

76
LAMPIRAN 19
SURVEY KEPUASAN PELANGGAN

77

Anda mungkin juga menyukai