Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF


MELALUI EDUKASI PENYULUHAN DAN PIJAT “PLUS”

(PADA LUMBAL UNTUK MERANGSANG PRODUKSI ASI)

DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR

Disusun Oleh:
BAYU NAFITRI APRILIAN A.Md.Keb.
NIP: 19900423 202203 2 001
Nomor Daftar Hadir : 6 (enam)

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN XXVIII
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, mempunyai fungsi dan tugas yaitu
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Merujuk pada pengertian tersebut, seorang
ASN memiliki tugas penting dalam memajukan sebuah negara. ASN harus
memiliki kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang dibutuhkan sesuai dengan
jabatannya masing- masing. ASN sebagai pelayan masyarakat harus memiliki
nilai-nilai dasar yang terdiri dari BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sebagai acuan dalam
melaksanakan tugas jabatannya.
Untuk mewujudkan PNS yang mampu melaksanakan tugas dan
perannya sebagai pelayan masyarakat secara profesional sesuai dengan nilai-
nilai dasar PNS maka dilakukan melalui jalur pendidikan dan pelatihan dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Sesuai dengan Peraturan Kepala LAN-RI, Nomor 1
Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Pelatihan
Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang
dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang.
Pelatihan dasar CPNS telah mengalami banyak inovasi dalam
penyelenggaraannya yang memungkinkan peserta mampu menginternalisasikan
nilainilai dasar PNS tersebut melalui kegiatan pembelajaran, baik secara daring
(distance Learning) maupun klasikal. Diharapkan CPNS mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut pada unit kerja masing-masing.
Untuk Waktu penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS golongan II angkatan
XXVIII tahun 2022 dilaksanakan mulai tanggal 19 Mei s.d. 27 Juli 2022, dengan
tahapan kegiatan sebagai berikut : Tahap 1 Distance Learning / Daring (19 Mei
s.d. 15 Juni 2022), Tahap 2 Distance Learning / Habituasi (16 Juni s.d. 20 Juli
2022), dan Tahap 3 Klasikal (21 Juli s.d. 27 Juli 2022).
Berdasarkan UU No. 4 tahun 2019 Tentang Kebidanan dalam
pembukaannya menimbang bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
Kesehatan agar dapat hidup sejahtera lahir dan batin sehingga mampu
membangun masyarakat, bangsa, dan negara sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 khususnya pelayanan
terhadap perempuan , bayi, dan anak yang dilaksanakan oleh bidan secara
bertanggung jawab, akuntabel, bermutu, aman dan berkesinambungan.
Merujuk dari pentingnya pelayanan Kesehatan untuk membangun
masyarakat, bangsa, dan negara khususnya dalam bidang Kebidanan. Selama
melakukan pelayanan di Puskesmas Banyuanyar, penulis mendapatkan data
tentang permasalahan ASI Eksklusif yang belum memenuhi target pada tahun
2021 yakni 70% sedangkan target minimum tercapainya program yakni 80%
penyebab utama yaitu masih rendahnya pengetahuan Ibu tentang pentingnya
ASI Eksklusif. Selain itu di dalam masyarakat masih terdapat mindset budaya
bahwa pemberian ASI saja tidak cukup pada bayi karena ASI produksinya tidak
lancar atau hanya sedikit keluarnya.
Berdasarkan hasil analisis isu, didapatkan hasil isu utama, yaitu Masih
rendahnya pengetahuan Ibu tentang pentingnya ASI Eksklusif. Isu utama ini
diambil karena capaian target ASI Eksklusif pada tahun 2021 masih rendah. Isu
ini dijadikan prioritas utama untuk diselesaikan karena jika isu tersebut tidak
dilakukan penyelesaian maka akan berdampak pada Kesehatan Ibu dan bayi.
Berdasarkan Permenkes nomor 36 tahun 2009 pasal 128 ayat 1 tentang
Kesehatan yang berbunyi ―Setiap bayi berhak mendapatkan Air Susu Ibu
Eksklusif (ASI Eksklusif) sejak dilahirkan sampai 6 (enam) bulan.‖ Peran dan
tugas serta fungsi bidan dalam hal ini yakni mengedukasi pentingnya pemberian
ASI Eksklusif pada bayi baru lahir sampai usia 6 (enam) bulan tanpa pemberian
makanan atau minuman tambahan lainnya.
Menyadari hal ini, penulis berusaha mencari solusi penyelesaian masalah
dengan penyuluhan. Menurut Subejo (2010), penyuluhan adalah proses
perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar mereka tahu, mau dan mampu
melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan atau
keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya. Kegiatan penyuluhan tidak dapat
lepas dari media/alat bantu penyuluhan karena melalui media/alat bantu ini,
pesan dapat tersampaikan dengan mudah untuk dipahami. Media/alat bantu
dapat menghindari kesalahan persepsi, memperjelas informasi, dan
mempermudah pengertian. Alat bantu penyuluhan yang digunakan adalah
leaflet.
Pemecahan masalah kedua adalah dengan pemutaran video tentang ASI
Eksklusif yang disertai Emo demo pemberian ASI saja cukup selama 6 bulan dan
cara menyusui yang benar serta pijat PLUS (Pada Lumbal Untuk Merangsang
Produksi ASI) yang sebelumnya pernah sebentar saja diadakan di Puskesmas
Banyuanyar Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo namun sekarang tidak
berjalan karena kondisi pandemi covid 19. Dengan metode ini diharapkan dapat
membantu permasalahan yang ada di Puskesmas Banyuanyar Dinas Kesehatan
Kabupaten Probolinggo, sehingga capaian ASI Eksklusif meningkat dan
tercapai. Oleh karena itu penulis memilih judul aktualisasi yaitu: “Peningkatan
Pengetahuan Ibu tentang pentingnya ASI Eksklusif melalui Edukasi penyuluhan
ASI Ekslusif dan pijat PLUS (Pada Lumbal Untuk merangsang produksi aSi)” di
Wilayah Puskesmas Banyuanyar Kabupaten Probolinggo.”

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT


1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari pelaksanaan rancangan aktualisasi ini yaitu : Mampu
menerapkan nilai-nilai dasar ASN ―BerAKHLAK‖ (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam
melaksanakan setiap kegiatan yang akan dilaksanakan di Puskesmas
Banyuanyar Dinas Kesehatan Kab. Probolinggo;
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan rancangan aktualisasi ini yaitu :
1. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI Eksklusif melalui
edukasi penyuluhan dan pijat PLUS (Pada Lumbal Untuk Merangsang
produksi ASI) di Puskesmas Banyuanyar Dinas Kesehatan Kabupaten
Probolinggo;
2. Mengetahui keefektifan metode edukasi penyuluhan dalam meningkatkan
pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI Eksklusif dan Pijat PLUS (Pada
Lumbal untuk merangsang prosuksi ASI) serta keefektifan inovasi.

1.3 MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan aktualisasi ini adalah:
1.3.1 Bagi Diri Sendiri
Dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK pada setiap
kegiatan, serta memperkuat kompetensi bidang dan profesionalisme dalam
rangka menjalankan tugas jabatan di Puskesmas Banyuanyar Dinas
Kesehatan Kabupaten Probolinggo.
1.3.2 Bagi Unit Kerja
Unit kerja yang dimaksud dalam hal ini adalah Puskesmas Banyuanyar
Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. Apabila nilai-nilai dasar
BerAKHLAK dapat diterapkan, diharapkan nantinya mampu meningkatkan
kualitas mutu layanan, efektifitas, efisiensi serta inovasi sehingga bisa
tercapai visi misi dan capaian ASI Eksklusif Puskesmas Banyuanyar Dinas
Kesehatan Kabupaten Probolinggo.
1.3.3 Bagi Ibu hamil dan Menyusui
Dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya ASI Eksklusif dan pijat
PLUS (Pada Lumbal Untuk Merangsang Produksi ASI) sehingga dapat lebih
siap secara mental dan fisik memberikan ASI secara Eksklusif.
1.3.4 Bagi Masyarakat
Dapat memberikan kepuasan terhadap masyarakat dalam memberikan
pelayanan terbaik pada bidang kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Banyuanyar Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo
1.4 RUANG LINGKUP AKTUALISASI
Kegiatan aktualisasi ini disusun berdasarkan isu yang sering terjadi di wilayah
kerja Puskesmas Banyuanyar Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. Diharapkan
dengan adanya kegiatan aktualisasi ini dapat memecahkan masalah yang ada yaitu
――Masih Rendahnya pengetahuan Ibu tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif‖
sehingga penulis mengangkat judul rancangan aktualisasi ―Peningkatan Pengetahuan
Ibu tentang pentingnya ASI Eksklusif melalui Edukasi penyuluhan ASI Ekslusif dan
pijat PLUS (Pada Lumbal Untuk merangsang produksi aSi) di Puskesmas Banyuanyar
Kabupaten Probolinggo‖.
Rangkaian kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan harus sesuai dengan nilai-
nilai dasar profesi ASN yaitu Berorentasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang disingkat menjadi BerAKHLAK. Nilai-nilai tersebut
telah dipelajari dalam kegiatan latsar dan diharapkan peserta harus menemukan serta
mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran
ASN tersebut pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan di
Puskesmas Banyuanyar Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo pada tanggal 16
Juni s.d 20 Juli 2022. Adapun rangkaian kegiatan aktualisasi tersebut meliputi :
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor di Puskesmas

2. Melakukan koordinasi dengan coach dan penanggung jawab KIA

3. Menyiapkan atau pembuatan kuisioner pre test dan post test serta pembuatan
Leaflet tentang ASI Eksklusif dan pijat PLUS

4. Melakukan Pre Test tentang ASI Eksklusif

5. Penyuluhan tentang ASI Eksklusif dan pijat PLUS

6. Melakukan Post Test

7. Melakukan Evaluasi

8. Berkonsultasi dan berdiskusi dengan mentor dan coach terkait hasil aktualisasi
yang telah dilaksanakan

9. Menyusun laporan aktualisasi


BAB II
PROFIL UNIT KERJA DAN PESERTA
2.1 PROFIL UNIT KERJA

Gambar 2.1
Puskesmas Banyuanyar Kabupaten Probolinggo

2.1.1 Identitas Puskesmas


Nama Puskesmas : Puskesmas Banyuanyar
Alamat : Jl. Raya Banyuanyar no.14 Kecamatan Banyuanyar
Kabupaten Probolinggo
Wilayah Kerja : Jumlah Desa : 7 Desa,
Letak Administrasi : Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo
Prov. Jatim
2.1.2 Keadaan Geografis
1. Letak Geografis
Puskesmas Banyuanyar terletak di Desa Liprak Kidul, Kecamatan Banyuanyar,
Kabupaten Probolinggo.Kecamatan Banyuanyar terletak di wilayah Kabupaten
Probolinggo dengan batas – batas :
Utara : Kecamatan Gending
Timur : Kecamatan Maron
Selatan : Kecamatan Tiris
Barat : Kecamatan Tegalsiwalan
Gambar 2.2
Peta Wilayah kerja Puskesmas Banyuanyar
2. Luas Wilayah
Luas Wilayah dan Kepadatan penduduk per desa se wilayah
Puskesmas Banyuanyar . Dengan Kepadatan Penduduk tertinggi terdapat di
Desa Gunung Geni dan kepadatan penduduk terkecil di desa Banyuanyar
Tengah.
Gambar 2.3
Luas wilayah desa se wilayah Puskesmas Banyuanyar
3. Kependudukan
Penduduk wilayah cakupan Puskesmas Banyuanyar pada Profile ini dibuat
yang tersebar pada 7 desa dalam wilayah kerja Puskesmas Banyuanyar.
Gambar 2.4
Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin

2.1.3 TUGAS POKOK PUSKESMAS BANYUANYAR


Tugas Pokok Puskesmas Banyuanyar adalah melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Banyuanyar dalam rangka mendukung terwujudnya Kecamatan
Banyuanyar Sehat

2.1.4 FUNGSI PUSKESMAS BANYUANYAR


Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas,
Puskesmas Banyuanyar memiliki fungsi untuk penyelenggaraan UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya dan penyelenggaraan UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
2.1.5 VISI , MISI, MOTTO,TATA NILAI

Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang menyediakan


pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan yang disediakan meliputi
pelayanan upaya kesehatan masyarakat, yang wajib disediakan oleh
Puskesmas Banyuanyar sesuai dengan Visi dan Misi yaitu :

VISI :

TERWUJUDNYA KEMANDIRIAN MASYARAKAT BANYUANYAR UNTUK


HIDUP SEHAT

MISI :
1. MENDORONG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP SEHAT
2. MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG AMAN, BERMUTU
DAN TERJANGKAU
3. MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM PENANGGULANGAN
MASALAH KESEHATAN

MOTTO LAYANAN :
SEHAT ANDA SENYUM KAMI

TATA NILAI :
PUSKESMAS BANYUANYAR BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif)

2.1.6 BUDAYA KERJA PUSKESMAS BANYUANYAR adalah


KERJA KERAS
KERJA CERDAS
KERJA IKHLAS
KERJA TUNTAS

2.1.7 STRATEGI DAN SASARAN


Demi terlaksananya visi dan misi tersebut, maka strategi yang dilakukan di
Puskesmas Banyuanyar adalah :
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta, dan masyarakat
madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama lintas sektor.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan, serta berbasis bukti dengan pengutamaan pada upaya promotif
dan preventif
3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk
mewujudkan jaminan social kesehatan nasional
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan sumber daya manusia
yang merata dan bermutu
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan,
berdayaguna dan berhasil guna untuk memantapkan desentralisasi
kesehatan yang bertanggung jawab
Puskesmas Banyuanyar yang terletak di wilayah Kecamatan Banyuanyar,
memiliki wilayah kerja yang mencakup 7 Desa, yaitu :
1. Desa Gunung Geni
2. Desa Blado Wetan
3. Desa Banyuanyar Kidul
4. Desa Liprak Kidul
5. Desa Liprak Kulon
6. Desa Liprak Wetan
7. Desa Banyuanyar Tengah

2.1.8 Sumber Daya dan Struktur Organisasi


1. Sumber Daya
Dalam pembangunan kesehatan, sumber daya manusia merupakan salah satu
faktor penggerak utama, dimana SDM kesehatan yang berkualitas
menentukan keberhasilan dari seluruh proses pembangunan tersebut.
Persebaran Tenaga Kesehatan di Unit Kerja Pada tahun 2022 di wilayah
Puskesmas Banyuanyar sebanyak 44 orang.
Bila dilihat per jenis tenaganya terbagi atas :
1. Dokter Gigi ( 2 Orang)
2. Dokter Umum (1 orang)
3. Kesehatan Masyarakat (1 orang)
4. Asisten Apoteker (1 orang)
5. Bidan Induk PNS (4 orang)
6. Bidan Induk Non PNS (2 orang)
7. Bidan Desa PNS (5 orang)
8. Bidan Desa Non PNS (2 Orang)
9. Perawat Induk PNS (7 Orang)
10. Perawat induk PPPK (1 orang)
11. Perawat Pustu PNS (2 orang)
12. Perawat Ponkesdes (5 orang)
13. Perawat Gigi ( 1 orang)
14. Ahli Gizi (1 orang)
15. Analis Kesehatan (1 orang)
16. Sanitarian ( 1 orang)
17. Administrasi umum PNS ( 1 orang )
18. Administrasi Non PNS (5 orang )
19. Pengemudi (1 orang)
20. Lain-lain

2. Struktur Organisasi

Sesuai Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo tentang


"Struktur Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas", struktur organisasi
Puskesmas Banyuanyar adalah sebagai berikut:
Gambar 2.5
Struktur organisasi puskesmas
2.2 PROFIL PESERTA
2.2.1 Profil Peserta

1. Nama : Bayu Nafitri Aprilian, A.Md.Keb.


2. Tempat, Tanggal Lahir : Lamongan, 23 April 1990
3. JenisKelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. NIK : 3575026304900003
6. NIP : 199004232022032001
7. Unit Kerja : Puskesmas Banyuanyar
8. Jabatan : Bidan Terampil
9. Pangkat/Golongan : Pengatur
10. Penempatan : Ponkesdes Banyuanyar Kidul
11. Status perkawinan : Menikah
12. E-mail : khairaciya@gmail.com
13. Nomor Telepon : 085648317668
14. Alamat : Perum Kebonagung Mas Blok B2 no.11
Kota Pasuruan
15. Riwayat Pendidikan :
1996-2002 : MI Murni Sunan Derajat Lamongan
2002-2005 : SMPN 9 Kota Pasuruan
2005-2008 : SMAN 1 Kota Pasuruan
2008-2011 : D3 Kebidanan
STIKES Kendedes Malang
2.2.2 URAIAN TUGAS JABATAN
Adapun profesi jabatan penulis adalah Bidan di Puskesmas Banyuanyar
Kabupaten Probolinggo. Sebagaimana pada umumnya, profesi bidan memiliki
tugas jabatan berupa pertanggung jawaban kepada Kepala Puskesmas. Tugas
pokok Bidan berdasarkan UU No. 4 tahun 2019 :

Tugas Bidan
Dalam menyelenggarakan praktik kebidanan, bidan bertugas meliputi:

1. Pelayanan kesehatan ibu


 memberikan asuhan kebidanan pada masa sebelum hamil
 memberikan asuhan kebidanan pada masa kehamilan
 memberikan asuhan kebidanan pada masa persalinan dan menolong
persalinan normal
 memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas
 melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin,
nifas, dan rujukan
 melakukan deteksi dini kasus risiko dan komplikasi pada masa kehamilan,
masa persalinan,
 pascapersalinana, masa nifas, serta asuhan pasca keguguran dan
dilanjutkan dengan rujukan
2. Pelayanan kesehatan anak
 memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, bayi, balita dan anak
prasekolah
 memberikan imunisasi program pemerintah pusat
 melakukan pemantauan tumbuh kembang pada bayi, balita dan anak
prasekola serta deteksi dini kasus penyulit, gangguan tumbuh kembang,
dan rujukan
 memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
dilanjutkan dengan rujukan

3. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana


 Bidan berwenang melakukan komunikasi, informasi, edukasi, konseling,
dan memberikan pelayanan kontrasepsi.
4. Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
 bidan berwenang mendapat pelimpahan wewenang dari dokter bersifat
mandat maupun delegatif.
5. Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
 bidan dapat melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan sesuai
dengan kompetensiinya dengan tujuan untuk menolong dari kematian
(mengancam nyawa).

Berdasarkan Permen PAN & RB nomor 36 tahun 2019 tentang Jabatan


Fungsional Bidan. Jabatan Fungsional Bidan adalah jabatan yang mempunyai
ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan asuhan kebidanan.
Jabatan Fungsional Bidan merupakan jabatan fungsional kategori
keterampilan dan kategori keahlian. Jenjang Jabatan Fungsional Bidan kategori
keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari jenjang terendah sampai
dengan jenjang tertinggi terdiri atas: Bidan Terampil; Bidan Mahir; dan Bidan
Penyelia. Jenjang Jabatan Fungsional Bidan kategori keahlian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dari jenjang terendah sampai dengan jenjang tertinggi,
yaitu: Bidan Ahli Pertama; Bidan Ahli Muda; Bidan Ahli Madya; dan Bidan Ahli
Utama.
Uraian Kegiatan Sesuai Jenjang Jabatan terkandung dalam Permen PAN & RB
No. 36 tahun 2019 Pasal 8, uraian kegiatan Bidan Terampil, meliputi:
1. melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan kebidanan;
3. merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan;
4. memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;
5. melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6. memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/ personal hygiene;
7. memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan kasus fisiologis;
8. melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;
9. memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai dengan
kebutuhan;
10. melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
11. melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
12. melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;
13. melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;
14. melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15. melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga
pasca persalinan (KF 1);
16. melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan
(KF2)
17. melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan
KF3)
18. melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan;
19. melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal;
20. melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21. melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR);
22. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23. melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;
24. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada individu/keluarga
sesuai kebutuhan;
25. melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26. melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah kerja
Puskesmas melalui kunjungan rumah;
27. melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
28. mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD);
29. melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung
Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan
30. melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada anak
sekolah.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Penetapan Isu dan Gagasan Pemecahan Isu

3.1.1 Identifikasi Isu


Isu menggambarkan adanya masalah, menggambarkan fakta /
realita. Isu yang muncul harus segera ditangani untuk meminimalisir
penyebarannya pada lingkungan. Isu yang dibiarkan menyebar memiliki potensi
yang tidak terprediksi dan sangat mungkin akan berubah menjadi sebuah krisis,
sehingga ketika isu muncul maka harus segera ditangani. Laporan aktualisasi ini
disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu yang ditemukan di instansi tempat
bekerja, yaitu pada Puskesmas Banyuanyar. Adapun secara umum beberapa isu
ditemukan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1
Identifikasi Isu
NO. Permasalahan Kondisi Sekarang Kondisi Yang
Diharapkan

1. Masih rendahnya Pengetahuan ibu Meningkatnya


pengetahuan Ibu tentang pentingnya ASI Pengetahuan Ibu
tentang pentingnya Eksklusif rendah tentang pentingnya
ASI Eksklusif dengan adanya data ASI Eksklusif melalui
ASI Eksklusif yang Edukasi penyuluhan
belum tercapai ASI Ekslusif dan pijat
PLUS (Pada Lumbal
Untuk merangsang
produksi aSi)

2. Rendahnya kesadaran Kesadaran ibu hamil Meningkatnya


Ibu hamil untuk periksa untuk memeriksakan kesadaran ibu hamil
kehamilan pada TM kehamilannya sangat untuk periksa
(Tri Mester) 1 (satu) rendah dengan adanya kehamilan pada TM
data K1 murni lebih (Tri Mester) 1 (satu)
rendah daripada K1
akses

3. Kurangnya Cakupan kunjungan KN Terlaksananya


optimalisasi kunjungan lengkap yg belum optimalisasi kunjungan
neonatus tercapai angka neonates lengkap
mobiditas dan sehingga menurunnya
mortalitas neonatus angka morbiditas dan
masih tinggi. mortalitas neonatus

4. Masih rendahnya pengetahuan ibu hamil Meningkatnya


pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya pengetahuan pada ibu
tentang tanda-tanda pada kehamilan masih hamil tentang tanda-
bahaya yang terjadi rendah sehingga masih tanda bahaya pada
pada kehamilan terhjadi komplikasi kehamilan sehingga
pada kehamilan tidak ada komplikasi
pada kehamilan

5. Kurangnya Banyak terdapat ibu Meningkatnya


pengetahuan Ibu hamil yang kondisinya pengetahuan ibu hamil
Hamil tentang KEK (Kekurangan tentang pemenuhan
pemenuhan Gizi dalam Energi Kronik) dan gizi dalam kehamilan
kehamilan berpengaruh pada sehingga tidak
berat bayi lahir rendah berdampak pada berat
(BBLR) bayi lahir rendah
(BBLR)

3.1.2 PENETAPAN ISU

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu


dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan
prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut
mengguanakan dua alat bantu penetapan kriteria isu yakni berupa:
1. Analisis Kriteria Isu Menggunakan Metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan,
Problematik, dan Kelayakan)

Setelah menemukan kelima isu di atas, kemudian dilakukan langkah


selanjutnya dalam rangka mempertimbangkan dan menentukan isu mana yang
akan menjadi prioritas utama yang dapat dicarikan penyelesaian atau solusinya
berdasarkan peran dan wewenang jabatan penulis dalam lingkungan instansi
tempat bekerja. Tahapan ini pertama dilakukan dengan metode Tapisan A
(Aktual), K (Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan)—yang dilakukan
salah satunya juga dengan cara berkoordinasi dengan rekan sekerja

Tabel 3.2 Penjelasan AKPL

No. Indikator Keterangan

1. Aktual ( A ) Isu yang sering terjadi atau dalam


proses kejadian sedang hangat
dibicarakan di kalangan
masyaraka

2. Kekhalayakan ( K ) Isu yang secara langsung


menyangkut hajat hidup orang
banyak dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau
sekelompok keci

3. Problematik ( P ) Isu yang memiliki dimensi masalah


yang kompleks sehingga perlu
dicarikan segera solusiny

4. Layak ( L ) Isu yang masuk akal, pantas dan


realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Metode ini digunakan untuk mengetahui bahwa isu tersebut benar terjadi
dan telah menimbulkan kegelisahan sehingga perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya. Jika diperbaiki, dapat memberikan nilai kekhalayakan yang baik
untuk semua orang serta isu tersebut logis dan dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab. Nilai AKPL ini didapat dari hasil
pengamatan dan pengalaman penulis selama bekerja

Tabel 3.3
Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL
NO Permasalahan A K P L Jumlah Peringkat

1. Masih rendahnya
pengetahuan Ibu tentang 4 5 4 5 18 I
pentingnya ASI Eksklusif

2. Rendahnya kesadaran Ibu


hamil untuk periksa
2 4 4 4 14 IV
kehamilan pada TM (Tri
Mester) 1 (satu)

3. Kurangnya optimalisasi
4 4 4 3 15 III
kunjungan neonatus

4. Masih rendahnya
pengetahuan ibu hamil
tentang tanda-tanda 2 3 3 3 11 V
bahaya yang terjadi pada
kehamilan

5. Kurangnya pengetahuan
Ibu Hamil tentang
4 4 2 4 16 II
pemenuhan Gizi dalam
kehamilan
Kriteria penetapan :
Aktual
1 : pernah benar-benar terjadi
2 : benar-benar sering terjadi
3 : benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4 : benar-benar terjadi dan terkadang menjadi bahan pembicaraan
5 : benar-benar terjadi dan sedang hangat di bicarakan

Khalayak
1 : tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 : menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

Problematika
1 : masalah sederhana
2 : masalah kurang kompleks
3 : masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4 : masalah kompleks
5 : maslah sangat kompleks sehinggal perlu dicarikan segera solusinya

Kelayakan
1 : masuk akal
2 : realistis
3 : cukup masuk akal dan realistis
4 : masuk akal dan realistis
5 : masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalah

Kemudian berdasarkan hasil dari penetapan isu dengan menggunakan


teknik AKPL, dapat dikerucutkan menjadi tiga isu yang kemudian akan
dipertimbangkan kembali untuk dijadikan isu prioritas. Kemudian tiga isu tersebut
kembali diidentifikasi dengan menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness),
dan G (Growth).
Tabel 3.4
Penjelasan USG

No. Komponen Keterangan

1. Urgency yakni seberapa mendesak isu


harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti

2. Seriousness yakni seberapa serius isu harus


dibahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan

3. Growth Yakni seberapa besar


kemungkinan memburuknya isu
jika tidak ditangani sebagaimana
mestinya.

Hasil analisis USG terkait isu-isu yang ada di Puskesmas Banyuanyar disajikan
dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.5 Tabel Seleksi Prioritas Masalah dengan Metode USG


Kriteria

NO. Masalah Penilaian Total Nilai Peringkat

U S G

1. Masih rendahnya pengetahuan


Ibu tentang pentingnya ASI 3 5 3 11 I
Eksklusif

2. Kurangnya pengetahuan Ibu


Hamil tentang pemenuhan Gizi 4 3 3 10 II
dalam kehamilan

3. Kurangnya optimalisasi kunjungan


4 3 2 9 III
neonatus
Kriteria penetapan :
Urgency
1 : tidak penting
2 : kurang penting
3 : cukup penting
4 : penting
5 : sangat penting
Seriousness
1 : akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : akibat yang ditimbulkan serius
5 : akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth
1 : tidak berkembang
2 : kurang berkembang
3 : cukup berkembang
4 : berkembang
5 : sangat berkembang

Berdasarkan hasil pendekatan analisis menggunakan teknik tapisan isu AKPL dan USG,
maka kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu prioritas ―Masih Rendahnya
Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif di Puskesmas Banyuanyar Kabupaten
Probolinggo”. Pemilihan isu tersebut dilakukan dengan analisis dampak jika hal
tersebut tidak ditangani maka akan berdampak pada hal-hal berikut:
1. Apabila bayi tdak mendapatkan ASI Eksklusif pada usia 0-6 bulan maka dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan,
2. Pemberian ASI Eksklusif pada bayi dapat mencegah stunting dan gizi buruk,
3. Dalam kandungan nutrisi pada ASI terdapat kekebalan /antibody alamiah untuk
bayi apabila tidak terpenuhi maka angka morbiditas (kesakitan) pada bayi tinggi,
4. Dalam proses menyusui terdapat proses bonding attachment antara ibu dan
bayi yang sangat baik guna menjaga kedekatan antara ibu dan bayi,
5. ASI lebih ekonomis dan aman dibandingkan Sufor (Susu Formula) bagi bayi.
3.2 Gagasan Pemecahan Isu

Sebagai seorang ASN yang menjadi pelayan publik, wajib hukumnya untuk
turut berperan dalam menyelesaikan berbagai kendala dalam pelayanan publik.
Bentuk pelayanan publik yang belum terselesaikan di Puskesmas Banyuanyar
Kabupaten Probolinggo adalah kurangnya informasi mengenai mengenai ASI
Eksklusif serta budaya tradisi masyarakat setempat yang tidap pro dengan ASI
Eksklusif diakibatkan Masih rendahnya pengetahuan tentang pentingnya ASI
Eksklusif. Melalui analisis dengan instrumen USG, ditemukan bahwa core issue
(isu utama) yang terpilih adalah yang mendapat poin tertinggi dalam tabel
analisis, yaitu ―Peningkatan Pengetahuan Ibu tentang pentingnya ASI
Eksklusif melalui Edukasi penyuluhan ASI Ekslusif dan pijat PLUS (Pada
Lumbal Untuk merangsang produksi aSi)” di Puskesmas Banyuanyar
Kabupaten Probolinggo. Maka penulis membuat beberapa analisa gagasan
pemecahan isu yang terdapat dalam tabel di bawah ini. Untuk mewujudkan
gagasan ini, maka dibutuhkan beberapa rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan
aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja sebagai berikut:

1. Melakukan konsultasi dengan Mentor di Puskesmas


2. Melakukan koordinasi dengan coach dan penanggung jawab KIA

3. Menyiapkan atau pembuatan kuisioner pre test dan post test serta
pembuatan Leaflet tentang ASI Eksklusif dan pijat PLUS

4. Melakukan Pre Test tentang ASI Eksklusif

5. Penyuluhan tentang ASI Eksklusif dengan pijat PLUS

6. Melakukan Post Test

7. Melakukan Evaluasi

8. Berkonsultasi dan berdiskusi dengan mentor dan coach terkait hasil


aktualisasi yang telah dilaksanakan

9. Menyusun laporan aktualisasi


3.3 Diagram Alur Pemecahan Isue

Bagan 3.1 Diagram Alir Pemecahan Isue

Melakukan konsultasi Melakukan koordinasi Menyiapkan atau


dengan Mentor di dengan coach dan pembuatan kuisioner
Puskesmas penanggung jawab pre test dan post test
KIA serta pembuatan Leaflet

Melakukan Pre Test Penyuluhan tentang ASI


Eksklusif dan pijat Melakukan Post Test
tentang ASI Eksklusif
PLUS

Berkonsultasi dan
berdiskusi dengan
Melakukan Evaluasi Menyusun laporan
mentor dan coach
terkait hasil aktualisasi aktualisasi
yang telah
dilaksanakan

3.4 MATRIKS RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI


Isu terpilih yang akan diangkat penulis dalam aktualisasi dijelaskan pada table
berikut:
Isu Terpilih yakni Masih Rendahnya Tingkat Pengetahuan Ibu tentang pentingnya ASI
Eksklusif yang akan diselesaikan dengan matriks rencana kegiatan aktualisasi sebagai
berikut:
Tabel 3.6 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
Nilai-Nilai
Tahapan Output/ Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Dasar Bukti Pendukung
Kegiatan Hasil Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
BerAKHLAK
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Melakukan 1. Menghubungi 1. Adanya Berorientasi Sesuai dengan Visi Inovatif Jurnal Bimbingan
konsultasi mentor kesepakatan pada pelayanan
Puskesmas yaitu (kreatif)
dan diskusi 2. Memaparkan untuk Menghargai
dengan masalah/isu, pertemuan pendapat mentor “Terwujudnya
Komunikatif Dokumentasi
mentor terkait gagasan konsultasi dan
Kemandirian Kegiatan
dengan pemecahan isu, 2. Disetujui melaksanakan (bisa bekerja
rancangan dan rancangan rancangan dengan penuh Masyarakat sama dengan
aktualisasi aktualisasi yang aktualisasi tanggung jawab atasan)
Banyuanyar Untuk
telah dibuat serta dukungan
3. Meminta saran, dari mentor Akuntabel Hidup Sehat”
masukan, dan dalam Bertanggung
persetujuan melakukan jawab dan disiplin
coach, mentor rancangan waktu, sehingga
mengenai aktualisasi konsultasi
rancangan 3,. Lembar berjalan lancer
aktualisasi. konsultasi
Adaptif
4. Dokumentasi
kegiatan Kreatif dan
inovatif dalam
memilih kegiatan
serta media yang
akan digunakan
Harmonis
Dalam
memaparkan isu
dan gagasan
pemecahan isu,
serta meminta
saran kepada
mentor di
Puskesmas
menggunakan
bahasa yang
santun.
Kolaboratif
Berkoordinasi
dengan mentor
tentang
rancangan
kegiatan
Aktualisasi.
No Kegiatan Tahapan Output/ Nilai-Nilai Kontribusi Penguatan
Kegiatan Hasil Kegiatan Dasar Terhadap Visi Misi Nilai Bukti Pendukung
BerAKHLAK Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
2 Melakukan 1. memaparkan 1. Adanya Berorientasi Sesuai dengan Visi Inovatif Jurnal Bimbingan
koordinasi kegiatan dan kesepakatan pada pelayanan
Puskesmas yaitu
dengan coach rancangan pada untuk Menghargai (kreatif)
dan penanggungjawab pertemuan pendapat “Terwujudnya
penanggung KIA koordinasi penanggungjawab Dokumentasi
Kemandirian Komunikatif Kegiatan.
jawab KIA 2. Lembar melaksanakan
2. memaparkan koordinasi dengan penuh Masyarakat
jadwal kegiatan 3. Dokumentasi tanggung jawab (bisa bekerja
pada Banyuanyar Untuk sama dengan
kegiatan
penanggungjawab Akuntabel Hidup Sehat” teman sejawat)
KIA Bertanggung
jawab dan disiplin
3. meminta saran waktu, sehingga
dan masukan
koordinasi
kepada
penanggungjawab berjalan lancar.
KIA

Kompeten
Memaparkan
Inovasi sebagai
penyelesaian
permasalahan
yang akan di
angkat
Harmonis
Dalam
memaparkan isu
dan gagasan
pemecahan isu,
serta meminta
saran kepada
penanggungjawab
KIA
menggunakan
bahasa yang
santun.
Adaptif
Kreatif dan
inovatif dalam
memilih kegiatan
serta media yang
akan digunakan

Kolaboratif
Berkoordinasi
dengan
penanggungjaw
ab KIA tentang
rancangan
kegiatan
aktualisasi.
No Kegiatan Tahapan Output/ Nilai-Nilai Kontribusi Penguatan
Kegiatan Hasil Kegiatan Dasar Terhadap Visi Misi Nilai Bukti Pendukung
BerAKHLAK Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
3 Menyiapkan / 1. Merancang 1. Tersusunnya Berorientasi Sesuai dengan Visi Inovatif Jurnal Bimbingan
Pembuatan konsep soal pre- rancangan pada pelayanan
Puskesmas yaitu
questioner pre test dan post-test soal pre-test (kreatif)
test dan post 2. Berkonsultas dan post-test Pembuatan “Terwujudnya
test serta konsep rancangan 2. Tersusunnya questioner dan Dokumentasi
leaflet guna Kemandirian Komunikatif Kegiatan.
Leaflet tentang soal pre-test dan Pedoman
ASI Eksklusif post-test kepada penilaian pre pengukuran Masyarakat
dan pijat PLUS mentor dan test dan post kemampuan Mampu
pengetahuan ibu Banyuanyar Untuk bekerjasama
penanggung jawab test Hasil cetakan
KIA serta sarana Hidup Sehat” dengan baik questioner pre test
3. mencetak hasil edukasi dan post tes serta
Akuntabel Leaflet.

Proses
pembuatan Jelas
dan Bertanggung
jawab untuk
memecahkan
permasalahan
Harmonis
Sopan santun
saat
melaksanakan
bimbingan
Loyal
pembuatan
disesuaikan
dengan aturan
dan arahan
Mentor dan
penanggung
jawab KIA
Adaptif
Menerapkan dan
menyediakan
Sistem
Kolaboratif
Bekerjasama,
menyampaikan
dan menghargai
pendapat,
terbuka
terhadap kritik
dan saran yang
diberikan
penanggungjaw
ab KIA
No Kegiatan Tahapan Output/ Nilai-Nilai Kontribusi Penguatan
Kegiatan Hasil Kegiatan Dasar Terhadap Visi Misi Nilai Bukti Pendukung
BerAKHLAK Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8

4 Melakukan Pre 1.Membagikan 1. terlaksananya Berorientasi Sesuai dengan Visi Inovatif Foto dukumentasi
Test tentang lembar jawaban pre-test untuk Pelayanan
Puskesmas yaitu
ASI Eksklusif pre-test ke mengetahui Memberikan (kreatif) Rekap nilai hasil
semua ibu tingkat soal pretest “Terwujudnya pre-test
hamil pengetahuan kepada semua
Kemandirian Komunikatif
2. Membacakan pasien pasien prolanis
soal pre-test prolanis (nondiskriminati Masyarakat Lembar soal pre-
3. Meminta 2. keluarnya nilai f) Mampu test
Banyuanyar Untuk bekerjasama
kembali lembar hasil pre-test
jawaban pre-test Akuntabel Hidup Sehat” dengan baik
4. Mengoreksi dan Bertanggungjaw
menilai hasil pre ab penuh
tes selama
kegiatan pre-
test
berlangsung

Kompeten
Mampu
memberikan
penilaian
terhadap soal
pre-test dengan
jujur
Harmonis
Komunikatif,
sopan santun,
dan jelas unyuk
. foto
dukemntasi
,rekap nilai hasil
pre-test, lembar
soal pre-test
dalam
menjelaskan
pelaksanaan
pre-test
Nilai-Nilai Kontribusi
Tahapan Output/ Penguatan Nilai
No Kegiatan Dasar Terhadap Visi Bukti Pendukung
Kegiatan Hasil Kegiatan Organisasi
BerAKHLAK Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
5 Penyuluhan 1. Menyampaikan 1. Terlaksananya Berorientasi Sesuai dengan Inovatif Foto dokumentasi
tentang ASI materi yang penyuluhan pelayanan
Visi Puskesmas
Eksklusif dan sudah disiapkan tentang ASI Menyampaikan (kreatif) Media penyuluhan
pijat PLUS dan sudah Eksklusif dan materi dengan yaitu leaflet
disetujui oleh pijat PLUS ramah dan
“Terwujudnya Komunikatif
penanggung 2.Meningkatnya membuat Absensi kehadiran
jawab KIA, pengetahuan suasana tidak Kemandirian peserta penyuluhan
mentor dan ibu tentang tegang Mampu
Masyarakat bekerjasama
coach dengan pentingnya ASI sehingga materi
ramah,cekatan Eksklusif dan bisa terserap Banyuanyar dengan baik
dan mudah pijat PLUS dengan
Untuk Hidup
dipahami. maksimal
2. Membagikan Sehat
leaflet dan
memberikan Akuntabel
edukasi Bertanggung
penyuluhan ASI jawab penuh
Eksklusif dan terhadap pasien
pijat PLUS selama
3. Menerima dan kegiatan
Menjawab sosialisai
pertanyaan jika berlangsung
ada pasien yang
kurang faham Adaptif
dengan Melaksanakan
materi yang penyuluhan
telah dengan metode
disampaikan sederhana dan
4. Menerima saran menarik serta
dan masukan interaktif
guna
meningkatkan Kolaboratif
pelayanan yang Bekerja sama
ada di dengan semua
Puskesmas sektor yang
terlibat
sehingga
menciptakan
suasana
penyuluhan
yang kondusi
No Kegiatan Tahapan Output/ Nilai-Nilai Kontribusi Penguatan Nilai
Kegiatan Hasil Kegiatan Dasar Terhadap Visi Organisasi Bukti Pendukung
BerAKHLAK Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
6 Melakukan Post 1. Membagikan 1. terlaksananya Berorientasi Sesuai dengan Inovatif Foto dokumentasi
Test untuk kembali lembar post-test Pelayanan
Visi Puskesmas
mengetahui jawaban post - 2. keluarnya Memberikan (kreatif) Lembar soal post-
tentang test nilai-nilai post- soal post yaitu test
pemahaman ibu 2. Membacakan tes merata
“Terwujudnya Komunikatif
tentang ASI soal post -test nondiskriminatif
Eksklusif dan 3. Melaksanakan Kemandirian Rekap nilai hasil
pijat PLUS dan mengawasi Akuntabel Mampu post-tes
Masyarakat bekerjasama
kegiatan post - Bertanggung
test jawab penuh Banyuanyar dengan baik
4. Meminta selama
Untuk Hidup
kembali soal kegiatan post-
post -test test Sehat
5. Mengoreksi dan berlangsung
menilai hasil
post tes Kompeten
Mampu
memberikan
penilaian
terhadap soal
post-test
dengan jujur
No Kegiatan Tahapan Output/ Nilai-Nilai Kontribusi Penguatan Nilai
Kegiatan Hasil Kegiatan Dasar Terhadap Visi Organisasi Bukti Pendukung
BerAKHLAK Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8

7 Melakukan 1. Memasukkan Tersusunnya Berorientasi Sesuai dengan Inovatif Dokumentasi


evaluasi hasil nilai pre-test dan Nilai evaluasi pelayanan
Visi Puskesmas
penyuluhan post test hasil Mengoreksi hasil (kreatif) Draft rancangan
tentang ASI 2. Menganalisis penyuluhan evaluasi yaitu laporan aktualisasi
Eksklusif dan perbandingan dalam bentuk penyuluhan
“Terwujudnya Komunikatif
pijat PLUS hasil pre-test tabel dan dengan adil dan
dan post test diagram batang tidak ada unsur Kemandirian
3. Memberikan diskriminatif Mampu
Masyarakat bekerjasama
hasil evaluasi ke
penanggung Akuntabel Banyuanyar dengan baik
jawab KIA Bertanggung
Untuk Hidup
jawab dan
konsisten dalam Sehat
mengevaluasi
hasil penyuluhan

Kompeten
Cermat, teliti,
dan adil dalam
mengevaluasi
hasil penyuluhan
No Kegiatan Tahapan Output/ Nilai-Nilai Kontribusi Penguatan Nilai
Kegiatan Hasil Kegiatan Dasar Terhadap Visi Organisasi Bukti Pendukung
BerAKHLAK Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8

8 Berkonsultasi 1. Menghubungi Tersusunnya draf Kolaboratif Sesuai dengan Inovatif Lembar konsultasi
dan berdiskusi mentor dan rancangan Bekerjasama dan
Visi Puskesmas
dengan mentor coach untuk laporan berdiskusi untuk (kreatif) Dokumentasi
dan coach mencapai hasil yaitu
konsultasi dan aktualisasi
terkait hasil yang terbaik
“Terwujudnya Komunikatif Draft rancangan
aktualisasi yang berdiskusi terkait laporan aktualisasi
telah hasil aktualisasi Harmonis Kemandirian
dilaksanakan Menghargai Mampu
Masyarakat bekerjasama
2. Meminta saran perbedaan
pendapat saat Banyuanyar dengan baik
dan masukan
mentor dan berdiskusi
Untuk Hidup
dengan mentor
coach mengenai
dan coach Sehat
hasil aktualisas
Akuntabel
Bertanggung
jawab atas hasil
aktualisasi yang
telah
dilaksanakan
No Kegiatan Tahapan Output/ Nilai-Nilai Kontribusi Penguatan Nilai
Kegiatan Hasil Kegiatan Dasar Organisasi Bukti Pendukung
Terhadap Visi
BerAKHLAK
Misi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
9. Menyusun 1. Mengumpulkan Tersusunnya Akuntabel: Sesuai dengan Inovatif Jurnal bimbingan
laporan data dan bukti laporan aktualisasi Bertanggungjawa penyusuna dan
Visi Puskesmas
aktualisasi pendukung b penuh atas (kreatif) laporan aktualisasi
laporan aktualisasi penyusunan yaitu
laporan
“Terwujudnya Komunikatif Draft laporan
2. Melakukan aktualisasi
aktualisasi lembar
konsultasi dengan Kemandirian
Mampu konsultasi
mentor dan coach Kompeten:
Masyarakat bekerjasama
terkait hasil Penyusunan
laporan Banyuanyar dengan baik Foto dokumentasi
laporan aktualisasi
dikerjakan
Untuk Hidup
dengan teliti,
3. Mencetak hasil
cermat, dan jujur Sehat
laporan aktualisasi
Adaptif:
Menyesuaikan
diri dengan saran
dan masukan
dari mentor dan
coach

Kolaboratif:
Berkonsultasi
dan berdiskusi
dengan mentor
dan coach terkait
laporan
aktualisasi

Harmonis:
Komunikatif,
hormat serta
sopan santun
dalam
berkonsultasi
3.5 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Puskesmas Banyuanyar Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo pada tanggal
16 Juni 2022 s.d 20 Juli 2022. Kegiatan– kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam tabel jadwal pelaksanaan aktualisasi berikut :
Tabel 3.7 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Rancangan Aktualisasi Mingguan
NO Kegiatan Aktualisasi Juni Juli
2 3 4 1 2 3 4

1. Melakukan konsultasi dengan


Mentor di Puskesmas

2. Melakukan koordinasi dengan


penanggung jawab KIA

Pembuatan questioner pre test dan


3. post test serta Leaflet tentang ASI
Eksklusif dan pijat PLUS

4. Melakukan Pre Test tentang ASI


Eksklusif

5. Penyuluhan tentang ASI Eksklusif


dan pijat PLUS

6. Melakukan Post Test

7. Melakukan Evaluasi

Berkonsultasi dan berdiskusi


8.
dengan mentor dan coach terkait
hasil aktualisasi yang telah
dilaksanakan
9. Menyusun laporan aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai