Anda di halaman 1dari 54

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN

(BerAKHLAK) PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS


KABUPATEN MAJALENGKA
ANGKATAN VIII TAHUN 2022

OPTIMALISASI KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN


ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN
GOOGLE FORM DI RAWAT INAP PUSKESMAS MAJA

Disusun oleh :
Nama : Titin Tri Murtina A.Md.Kep
NIP : 19890314 202203 2 005
NDH : 14
Jabatan : Terampil_Perawat
Instansi : UPTD Puskesmas Maja

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER


DAYA MANUSIA KABUPATEN MAJALENGKA
BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN


(BerAKHLAK) PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS
KABupatenMAJALENGKA ANGKATAN VIII TAHUN 2022

Nama : Titin Tri Murtina


NDH : 14
NIP : 198903142022032005
Jabatan : Perawat Terampil

Majalengka, Agustus 2022

Mengetahui, Mengetahui,
Coach Mentor

AJANG ZAENAL AFANDI, ST.,MT H. OTONG MEMET,S.Kep.Ners


NIP. 19641101 1991 03 1 004 NIP.19680618 198903 1 007

i
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN


(BerAKHLAK) PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS
PROVINSI JAWA BARAT ANGKATAN VIII TAHUN 2022

OPTIMALISASI KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN


KEPERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN GOOGLE FORM DI
RAWAT INAP PUSKESMAS MAJA

Nama : Titin Tri Murtina


NDH : 14
NIP : 198903142022032005
Jabatan : Perawat Terampil
Instansi : UPT Puskesmas Maja

Majalengka, Agustus 2022

Coach Mentor

AJANG ZAENAL AFANDI, ST.,MT H. OTONG MEMET S.Kep.Ners


NIP. 19641101 1991 03 1 004 NIP. 19680618 198903 1 007

Penguji,

Dr. Suryana, S.Pd., M.M.


NIP.196002091982041004

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat,
rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan
Aktualisasi dan habituasi Nilai- nilai Dasar Profesi Aparatur Negara (ASN) ini
tepat pada waktunya. Rancangan aktualisasi ini disusun dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II Angkatan VIII Tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Majalengka yang
diselenggarakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)
Provinsi Jawa Barat.

Dalam penyusunan rancangan aktualisasi dan habituasi ini, penulis


banyak mendapatkan pengarahan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak
sehingga rancangan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak H. Karna Sobahi M.M.Pd., selaku Bupati Kab. Majalengka beserta


jajarannya yang telah membarikan kesempatan mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS 2022.
2. Bapak Dr. Hery Antasari, S.T., M.Dev.Plg., selaku Kepala BPSDM
Provinsi Jawa Barat beserta jajarannya selaku penyelenggara Pelatihan
Dasar CPNS.
3. Bapak H. Maman Fathurochman, S.H., M.Si., selaku Kepala BKPSDM
Kabupaten Majalengka beserta jajarannya yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II.
4. Bapak Ajang Zaenal Afandi.,ST.,MT selaku coach atas semua dorongan,
masukan serta bimbingan yang diberikan dalam membuat laporan
kegiatan aktualisasi ini.
5. Bapak H. Otong Memet, S.Kep. Ners selaku mentor sekaligus sebagai
Kepala UPTD Puskesmas Maja atas semua dorongan, masukan serta
bimbingan yang diberikan dalam membuat laporan kegiatan aktualisasi
ini.
6. Penguji .
7. Seluruh Widyaswara yang telah membimbing dan memberikan
pengarahan dalam Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

iii
8. Seluruh Panitia yang telah memfasilitasi kegiatan Pelatihan Dasar CPNS.
9. Keluarga besar UPTD Puskesmas Maja yang selalu memberikan doa dan
dukungannya.
10. Keluarga tercinta, yang terdiri dari orang tua, suami, anak dan adik-adik
tercinta, yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil dalam
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa
latsar
11. Rekan – rekan seperjuangan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan V III Tahun 2022 atas kebersamaan dan semangat selama
proses pendidikan Latsar.
12. Serta seluruh pihak yang terlibat dan tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu
Dalam penyusunan Rancangan aktualisasi dan habituasi ini,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun karena
Rancangan aktualisasi dan habituasi ini masih jauh dari sempurna.
Semoga Allah SWT. membalas semua amal kebaikan kita semua, serta
laporan akhir aktualisasi dan habituasi ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi yang berkepentingan.

Majalengka , Agustus 2022

Titin Tri Murtina, A.Md.Kep


NIP : 198903142022032005

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………………………………...i


LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….……….......ii
KATA PENGANTAR ................. ……………………………………………………iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………v
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………...vi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.…………………………………………………………….1
B. Tujuan dan Manfaat……………………………………………………,,,..3
C. Ruang Lingkup…………………………………………………………......4

BAB II. PROFIL INSTANSI DAN PESERTA


A. Profil Instansi ....................................................................................5
B. Profil Peserta ...................................................................................11

BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI


A. Deskripsi Isu.........................................................................................18
1) Isu Ke-1 : ...................................................................................
2) Isu Ke-2 : ....................................................................................
3) Isu Ke-3 .....................................................................................
B. Penetapan Core Isu ............................................................................21
C. Penentuan Penyebab Core Isu ...........................................................23
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu.............................................24
E. Diagram Alur………………………………………………………………..26
F. Matrik Rancangan Aktualisasi .............................................................27
G. Tahapan Kegiatan Aktualisasi…………………………………………....37
H. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)…...37
I. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Smart ASN……………………38
J. Rencana Jadwal Kegiatan…………………………………………………39

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………40

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….41

v
Lampiran……………………………………………………………………………42

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rujukan Isu terhadap Agenda 2 dan 3 (Nilai-nilai Dasar ASN dan
SMART ASN)

Table 3.2 Penetapan Core Isu dengan Analisis USG

Tabel 3.3 Deskripsi Kriteria URGENCY

Tabel 3.4 Deskripsi Kriteria SERIOUSNESS


Tabel 3.5 Deskripsi Kreiteria GROWTH
Table 3.6 Matrik Rancangan Aktualisasi
Table 3.7 Tahapan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.8 matrik rekapitulasi Rencana Habituasi core value (BerAKHLAK)
Tabel 3.9 Matrik Rekapituliasi Rencana Aktualisasi SMART ASN
Tabel 3.10 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta wilayah kerja Puskesmas Maja


Gambar 2.2 stuktur organisasi Puskesmas Maja
Gambar 3.2 metode analisis fishbone
Gambar 3.1 askep yang kurang lengkap

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
yang bekerja pada instansi pemerintah. Menurut UU nomor 5 tahun 2014,
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Republik Indonesia. Sedangkan fungsiASN adalah sebagai
pelayan publik, sebagai pelaksana kebijakanpublik, serta perekat dan
pemersatu bangsa.

Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5


Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal 63
ayat (3) dan ayat (4) dan peraturan kepala lembaga administrasi negara
nomor 21 tahun 2016; CPNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Diperlukan sebuah
penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu
penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan
non- klasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja sehingga
memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi).

Penyelenggaraan diklat dasar (Latsar) CPNS Golongan II bertujuan


untuk membentuk ASN profesional yang dibentuk oleh sikap dan perilaku
disiplin ASN, nilai-nilai dasar ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI,
dan menguasai kompetensi teknis bidang tugas, sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan
masyarakat. Peserta diklat latsar CPNS Tahun 2022 ditugaskan untuk
merancang aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu Beroerintasi pelayanan,

1
Akuntabel, kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratf. Yang akan
dilaksanakan di tempat kerja sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah
didapatkan selama mengikuti latsar. Berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan, Menimbang :
(a) Tenaga kesehatan memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas
pelayan mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya sebagai investasi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomi sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum sebagai mana di maksud dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Merujuk pada UU
ini pada Pada pasal 1 ayat (1) dan (3) bahwa tenaga kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/ atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan adalah
suatu alat dan/ atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan , baik promotif, preventif, kuratif, maupun
rehabilitattif yang dilakukan oleh pemerintah , pemerintah daerah, dan/ atau
masyarakat.

Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan


Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada
satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan
bahwa Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dan
berfungsi menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan
upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama diwilayah
kerjanya.Salah satu trend sector kesehatan terkait keberadaan puskesmas
ini, adalah suatu institusi yang mampu segera mengadakan rencana
operasional, tindakan baik lapangan maupun perawatan serta
pengembangan secara cepat adalah puskesmas rawat inap. Puskesmas
rawat inap merupakan pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi
observasi, diagnose, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan
menginap diruang rawat inap pada sarana kesehatan yang oleh karena
penyakitnya penderita harus menginap (Depkes RI,2003).

Pencatatan medis tentang pasien yang meliputi asuhan pada pasien


selama dirawat bersifat sangat penting . Catatan ini berisi catatan harian
pasien yang dibuat oleh dokter dan catatan harian yang di buat
bidan/perawat. Catatan ini merupakan catatan rahasia terbatas yang
memuat data pasien selama dirawat , perjalanan penyakit hingga diagnose
akhir. Sehingga catatan ini harus terisi lengkap sebagai bahan
pertimbangan diagnose selanjutnya, bahkan saat pasien kembali berobat
juga masih dipergunakan sebagai riwayat penyakit terdahulu

Berdasarkan pengalaman penulis selama bekerja di Puskesmas


Maja, penulis melihat dalam pengisian form asuhan keperawatan rekam
medis pasien yang dilakukan perawat masih banyak yang kurang lengkap,
sehingga penulis bermaksud mengangkat judul “ Optimalisasi
kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan
menggunakan google form di unit rawat inap UPT Puskesmas Maja”.
Gagasan solusi yang di tawarkan diharapkan dapat menjawab
permasalahan yang dihadapi di unit UKP UPT Puskesmas Maja.

Dengan pelaksanaan diklat dasar yang berintegritas di harapkan


output Aparatur Sipil Negara di lingkup UPT Puskesmas Maja memiliki nilai-
nilai dasar serta memenuhi penilaian standar kinerja pegawai yang telah
ditentukan oleh unit kerja Puskesmas Maja.

B. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Adapun tujuan disusunnya rancangan rencana aktualisasi diri ini


yakni untuk meningkatkan tugas pokok dan fungsi perawat rawat inap
di Puskesmas Maja dalam pengisian asuhan keperawatan rekam
medis yang lebih lengkap dan berkualitas

2. Manfaat

Dengan penggunaan “google form asuhan keperawatan” dapat


memberikan manfaat berupa:

a. Memenuhi penilaian standar kinerja pegawai sesuai tugas pokok

3
dan fungsi petugas Kesehatan

b. Menyediakan sarana untuk monitoring kelengkapan pengisian


asuhan keperawatan

c. Meningkatkan kualitas pengisian asuhan keperawatan rekam


medis pasien sehingga mutu dalam pencatatan dan pengarsipan
terjaga.

d. Memberikan ketenangan dalam kepastian hukum.

C. Ruang Lingkup

1. Ruang lingkup kegiatan

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini,penulis membatasi pada


kegiatan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat
inap Pusksmas Maja. Selama tanggal 24 Agustus 2022 sampai
tanggal 26 September 2022.

2. Waktu dan tempat


a. Waktu Pelaksanaan kegiatan aktualisasi lapangan (off class) ini
dilaksanakan berdasarkan kalender Latihan Dasar CPNS
Golongan II lingkup Pemerintah Kabupaten Majalengka yaitu
dimulai tanggal 24 Agustus – 26 September 2022
b. Tempat pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini bertempat di unit
pelayanan Rawat Inap UPT Puskesmas Maja
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi
1. Gambaran umum UPT Puskesmas Maja
UPT Puskesmas Maja mempunyai wilayah kerja di Kecamatan
Maja Kabupaten Majalengka yang mempunyai luas wilayah 41,89 km²
dari luas Majalengka 1204,24 km² dengan batas wilayah sebagai
berikut:
➢ Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sukahaji dan
Cigasong
➢ Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Argapura
➢ Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Banjaran
➢ Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Majalengka
Adapun Luas Wilayah : 41,89 Km², yang terdiri dari
Sawah : 64,7%
Bukan Sawah : 35,3%
Puskesmas Maja secara administratif meliputi 18 desa, yaitu:
Desa Cihaur,Desa Wanahayu,Desa Cengal,Desa
Anggrawati,Desa Cipicung,Desa Malompong,Desa Tegalsari,Desa
Maja Selatan,Desa Maja Utara,Desa Pasanggrahan, Desa
Cieurih,Desa Kertabasuki,Desa Sindangkerta,Desa Banjaran,Desa
Paniis,Desa Cicalung,Desa Pageraji,dan Desa Nunuk Baru.
Puskesmas Maja didukung jejaring dibawahnya sebanyak 5 Pustu, 13
Poskesdes, dan 63 Posyandu Balita serta 18 Posyandu Lansia.

Pageraji
Si
n
da

C ic
ng

al u
ke
K

ng
er

rt
ta

a
b
as
u

n
jar a
ki

Cieurih B an Paniis
Pa
sa n
gg
rah M aja Ut ara
an
Ma M aja Se
lon lat an
Cipicung gp
ong

Tegalsari

Nunuk Baru Cengal Anggrawati

Cihaur

Wanahayu

Gambar 2.1 Peta wilayah kerja Puskesmas Maja

5
Puskesmas Maja merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Maja
di Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Berdasarkan
karakterisistik wilayah,Puskesmas Maja merupakan Puskesmas
kawasan pedesaan, sedangkan berdasarkan kemampuan
penyelenggaraan termasuk dalam kategori Puskesmas Rawat Inap
PONED.
UPT Puskesmas Maja didukung jaringan dibawahnya sebanyak
5 Pustu,13 Poskesdes, 63 Posyandu Balita serta 18 Posyandu Lansia
serta 53 Jejaring BPS dan BPM.
Puskesmas Maja sebagai Puskesmas Rawat Inap mempunyai
Ruang Pelayanan yaitu:
a. Ruang Pelayanan Pendaftaran, Administrasi dan Rekam Medis
(RPRM)
b. Ruang Pemeriksaan Lansia (RPL)
c. Ruang Konseling Gizi dan Sanitasi (RK)
d. Ruang Pemeriksaan Umum (RPU)
e. Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak (RMTBS)
f. Ruang Pemeriksaan Gigi (RPG)
g. Ruang Laboratorium (RLAB)
h. Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular (RP2M)
i. Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Imunisasi (RKIA)
j. Ruang pemeriksaan Pre-Eklampsia
k. Ruang Pemeriksaan IVA, HIV-IMS (RIVA)
l. Ruang Tata Usaha (RTU)
m. Ruang Pelayanan Farmasi (RPF)
n. Ruang Pelayanan 24 Jam dan Gawat Darurat (RGD)
o. Ruang Rawat Inap (RRI)
p. Ruang Bersalin (PONED)

2. Visi,Misi, dan Motto Puskesmas Maja


a. Visi Puskesmas
‘’Terwujudnya masyarakat Maja yang sehat dan Mandiri
Menuju Masyarakat Maja Religius, Maju, dan Sejahtera’’
b. Misi Puskesmas
1. Memberdayakan Masyarakat Maja untuk hidup sehat
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan
3. Menjamin tersedianya Upaya kesehatan paripurna
4. Menjamin ketersediaan dan pemerataan Sumber Daya
Kesehatan
c. Motto
‘’Ngalangkah sehat sauyunan’’
Yang berarti Puskesmas Maja mengajak dan memberikan
pelayanan kesehatan untuk bersama-sama melangkah menunuju
masyarakat Maja yang sehat dan harmonis.
3. Nilai organisasi Puskesmas Maja : BERKAH
a. Berorientasi pelayanan
Memberikan pelayanan yang prima
b. Efisien
Memberikan pelayanan yang tepat
c. Religius
Sikap yang memberikan keyakinan dasar bagi keyakinan dan
perilaku moral
d. Kompeten
Memiliki kemampuan terbaik
e. Adil
Sikap yang bebas dari ketidak jujuran dan diskriminasi
f. Harmonis
Sikap saling menghargai dan menyayangi

7
4. Struktur Organisasi
Kepala Puskesmas M aja
H. Otong Memet, S.Kep., Ners

Kep. Sub. Bag. Tata Usaha


Yayat Supriatna, S.Kep.Ners

Koor. Tim M anajemen Koor. Sistem Informasi


Koor. Rumah Tangga Koor. Keuangan
Puskesmas dan Kepegawaian Puskesmas
Yayat Supriatna, S.Kep.Ners Hj. Cucu Budyawati, S.Tr.Keb Jaenudin, SKM Yanti Heryanti

PJ UKM Esensial dan PJ UKM Pengembangan PJ UKP Kefarmasian dan PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas PJ. Bangunan Prasarana
PJ. M utu
Keperawatan Kesehatan Keperawatan Kesehatan Laboratorium dan Jejaring Puskesmas dan Peralatan
Hj. Cucu Budyawati, S.Tr.Keb Drg. Djubaedah Agustini Hj. Bani Rusofiyani, S.Farm dr. H. Diding Zaenudin Jaenudin, SKM Drg. Djubaedah Agustini

Koor. Pelayanan Promosi Kesehatan Koord. Pelayanan Gigi M asyarakat Pengelola Bangunan
Koord. Pelayanan Pemeriksaan Umum Koor. Puskesmas Pembantu Koord. M utu M anajemen
Ende Wina Susanti, SKM Koord. Pelayanan Gigi Sekolah dan Peralatan
Koor. Pelayanan Kesehatan Lingkungan Wawat Hendrawati, AM KG Hj. Nina Heryani, A.M d.Kep Desi Yunita, S.Tr.Keb Jaenudin, SKM Yayat Supriatna, S.Kep.Ners
Een Haenilah, Amd.Keb Koor. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Koord. Pelayanan Kesehatan Gigi
Koor. Puskesmas Keliling Pengelola Barang Koord. M utu UKM
Koor. Pelayanan Kesehatan Gangguan Indera dan Gangguan Fungsional dan M ulut
Keluarga yang Bersifat UKM Diyah Yuana, A.M d.Kep Wawat Hendrawati, AM KG Yeni Nur Oktaviani, A.M d.Kep Jaenudin, SKM Hj. Cucu Budyawati, S.Tr.Keb
A. Kesehatan Ibu Koor. Pencegahan dan Pengendalian Masalah Koord. Pelayanan Kes. Keluarga
Koor. Bidan Desa Pengelola Aspak Koord. M utu Klinis (UKP)
Neni M ulyani, S.Tr.Keb Kesehatan Jiwa dan Penyalahgunaan Napza Yang Bersifat UKP
B. Keluarga Berencana Diyah Yuana, A.M d.Kep dr. H. Diding Zaenudin Hj. Cucu Budyawati, S.Tr.Keb Yurra Teguh Gratify, SE dr. H. Diding Zaenudin
Susiana, A.M d.Keb Koord. Pelayanan Kes. Keluarga
Koord. Pelayanan Kesehatan Haji Koord. Jejaring Puskesmas Koord. Tim PM PKP
C. Kesehatan Anak Yang Bersifat UKP
Euis Nurfalah, A.M d.Keb Jaenudin, SKM dr. H. Diding Zaenudin Yeni Nur Oktaviani, A.M d.Kep H. Nina Heryani, A.M d.Kep
Koor. Pelayanan Gizi yang Bersifat UKM A. Pelayanan Ibu Hamil A. Upaya Kes. Bersumber M asyarakat
Koord. Pelayanan Kesehatan Kerja Koord. Tim Audit Internal
Entin Rustini, S.ST Neni M ulyani, STr.Keb Ende Wina Susanti, SKM
Koor. Pelayanan Pencegahan Lina Suarsih, S.Kep.Ners. B. Pelayanan KB B. Upaya Kesehatan Sekolah Neni M ulyani, S.Tr.Keb
dan Pengenalan Penyakit Koord. Pelayanan Kesehatan Anak Susiana, A.M d.Keb Ocuk Supriatna, A.M d.Kep.
Koord. Tim PPI
A. Penyakit M enular Usia Sekolah dan Remaja C. Pelayanan Imunisasi C. Klinik
P2-ISPA Yeni Nur Oktaviani, A.M d.Kep Nana Rachdiana Een Haenilah, A.M d.Keb Een Haenilah, A.M d.Keb
H. Nina Heryani, A.M d.Kep Koord. Pelayanan Gawat Darurat D. Rumah Sakit
Koord. Pelayanan Kesehatan Olahraga
P2-TB Pipit Agustika, S.Kep., Ners Liza A. Tusyadiah, S.Kep, Ners
Yeni Nur Oktaviani, A.M d.Kep Nana Rachdiana Koord. Pelayanan Pemeriksaan Balita E. Apotek
P2-DBD Popon Eti Rohaeti, S.Kep., Ners Hj. Bani Rusofiyani, S.Farm
Koord. Pelayanan Lanjut Usia
Iis M ulyati, S.ST Koor. Pelayanan Gizi Yang Bersifat UKP F. Laboratorium
P2-Diare Yeni Nur Oktaviani, A.M d.Kep Entin Rustini, S.ST Dina M aelani, A.M d.AK.
Liza A. Tusyadiah, S.Kep, Ners Koord. Pelayanan Kesehatan Koord. Pelayanan Persalinan (PONED) G. Praktek. M andiri Nakes
P2-Kusta Tradisional Komplementer Hj. Yuli Yulianti, S.ST Een Haenilah, A.M d.Keb
Sri M ulyati, A.M d.Kep Een Haenilah, A.M d.Keb Koord. Pelayanan Rawat Inap H. Fasilitas Pelayanan Kes.Lainnya
P2-HIV/AIDS dan Hepatitis Sri M ulyati, A.M d.Kep Een Haenilah, A.M d.Keb
Nunung Nuryani, S.Tr.Keb Koord. Pelayanan Kefarmasian
P2-Penyakit Zoonosis Hj. Bani Rusofiyani, S.Farm
Aan Nurjanah, A.M d.Keb Koord. Pelayanan Gudang Obat
P2-M alaria Hj. Bani Rusofiyani, S.Farm
Sylvia Citrayanti.A.M d.Keb Koord. Pelayanan Laboratorium
P2-Penyakit Filariasis dan Kecacingan Dina M aelani, A.M d.AK
Pupun Saripudin Koord. Pelayanan Pendaftaran
B. Penyakit Tidak M enular Yaya Sunarya
P 2. P e nya kit J a ntung da n P e m buluh Da ra h Koord. Pelayanan Konseling
P 2. P e nya kit Dia be te s da n Ga nggua n M e ta bo lik Nunung Nuryani, S.Tr.Keb
P 2. P e nya kit Ka ngke r da n Ke la ina n Da ra h
P 2. P a ru Kro nis da n Ga nggua n Im uno lo gi
Yeni Nur Oktaviani, A.M d.Kep
C. Surveilans
Surveilans
Jaenudin, SKM
Koor. Pelayanan Gizi yang
Bersifat UKM
Entin Rustini, S.ST

Gambar 2.2 Stuktur Organisasi Puskesmas Maja

8
5. Uraian tujuan, tugas dan Fungsi

a. Tujuan Puskesmas
Tujuan Pusat Kesehatan Masyarakat Menurut Peraturan
Mentri Kesehatan Repubilk Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
adalah:
(1) Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat;
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.

(2) Puskesmas dalam menyelanggarakan pembangunan


kesehatan mendukung terwujudnya Kecamatan Sehat.
b. Tugas Puskesmas
Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat, serta fungsi menyelenggarakan
UKM dan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
c. Fungsi Puskesmas
Puskesmas Maja sesuai dengan Permenkes RI Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai
fungsi sebagai:
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama di wilayah kerja.
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerja.

9
B. Profil Peserta

Berikut merupakan profil peserta :

Nama : Titin Tri Murtina


Unit Instansi : UPT Puskesmas Maja
Jabatan : Perawat Terampil
Tugas pokok,fungsi dan peran perawat trampil yaitu :
1. Tugas pokok perawat
Tugas perawat menurut Permenpan RB No. 35 Tahun 2019 pada
pasal 7 di antaranys meliputi:
a. Melakukan pengkajian dasar pada individu
b. Melakukan komunikasi terapetik dalam pemberian asuhan
keperawatan
c. Melkukan edukasintentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rangka melakukan upaya promotive
d. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman/pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah resiko cidera pada individu dalam rangka
melakukan upaya preventif
e. Memberikan oksigenasi sedarhana
f. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat
/bencana/krikital
g. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebas risiko penularan infeksi
h. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada
area medical bedah
i. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area anak.
j. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area martenitas.
k. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area komunitas
l. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di

11
area jiwa.
m. Melakukan tindakan terapi komplementer holistik
n. Melakukan Tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
o. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatqan paliatif
p. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
q. Melakukan perawatan luka
r. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

2. Fungsi
Membantu kepala Puskesmas dalam melaksanakan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di wilayah
kerja Puskesmas Maja

3. Nilai nilai dasar ASN


Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 yang
dimaksud Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. Fungsi ASN yaitu melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan; memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas; dan mempererat persatuan dan kesatuan
Bangsa.
Untuk menjadi seorang pelayan publik yang professional diperlukan
pembekalan kepada PNS dengan nilai-nilai dasar ASN yang dikenal
dengan ASN BerAKHLAK. Berikut ini core veleu BerAKHLAK di antaranya :
a. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan yaitu komitmen memberikan pelayanan
prima demi kepuasan masyarakat. Bertindak responsive dan
mengutamakan kualitas pelayanan demi kepuasan masyarakat.
Panduan perilaku yang diterapkan dalam nilai berorientasi yaitu :
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
3) Melakukan perbaikan tiada henti

12
Berorientasi Pelayanan penulis sebagai perawat adalah
memberikan pelayanan yang ramah,cekatan,solutif dan dapt di
andalkan,memahami dan memenuhi kebutuhan pasien. melakukan
pebaikan untuk pelayanan yang prima.
b. Akuntabel
Akuntabel yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang
diberikan. Memiliki sikap integritas, konsisten, dapat dipercaya, dan
transparan. Panduan perilaku akuntabel yaitu :
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin, dan berintegritas tinggi,
2) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien,
3) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Akuntabel penulis sebagai perawat adalah berangkat kerja tepat
waktu,menjaga alkes setelah menggunakannya,menjaga privasi pasien.
c. Kompeten
Kompeten yaitu kemampuan untuk terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas. Sikap ini ditunjukan dengan menunjukan
kinerja terbaik, sukses, keberhasilan, learning agility, dan ahli
dibidangnya. Panduan perilaku yang nilai kompeten yaitu :
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
sudah berubah,
2) Membantu orang lain belajar,
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Kompeten penulis sebagai perawat adalah mengikuti seminar
atau workshop untuk meningkatkan kemampuan diri. Saling membantu
teman yang kesulitan dalam pekerjaan.
d. Harmonis
Harmonis adalah suatu sikap saling peduli dan menghargai
perbedaan. Nilai harmonis ditunjukan dengan sikap peduli,selaras, dan
tidak mempermasalahkan perbedaan karena keberagaman yang ada.
Panduan perilaku nilai harmonis yaitu:
1) Menghargai sikap orang apapun latar belakangnya,
2) Suka menolong orang lain,
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif

13
Harmonis penulis sebagai perawat adalah tidak membeda-
bedakan pelayanan antar pasien. Menjalin komunikasi dan hubungan
yang baik dengan rekan kerja.
e. Loyal
Loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan Negara. Loyal berarti komitmen, dedikasi, kontribusi,
nasionalisme, dan pengabdian. Panduang perilaku dalam menerapkan
sikap loyal yaitu :
1) Memegang teguh ideologi Pancasila dan UUD 1945, setia kepada
NKRI serta pemerintahan yang sah,
2) Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, instansi, dan Negara,
3) Menjaga rahasia jabatan dan Negara.
Loyal penulis sebagai perawat adalah melakukan Tindakan
keperawatan sesuai dengan SOP. Menjaga kerahasiaan pasien.
f. Adatif
Adaptif yaitu kemampuan bertahan hidup dalam menghadapi
perubahan yang terjadi. Berinovasi dan antusias dalam menggerakkan
ataupun menghadapi perubahan. Nilai adaptif ditunjukan dengan
adanya inovasi, antusias terhadap perubahan, dan proaktif. Panduan
perilaku nilai adaptif yaitu :
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan,
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas,
3) Bertindak proaktif
Adaptif penulis sebagai perawat adalah menyesuaikan diri
menggunakan aplikasi pelayanan e-Pus dan aplikasi e-claim BPJS.
g. Kolaboratif
Kolaboratif yaitu upaya membangun kerjasama yang sinergis.
Sikap kolaboratif ditunjukan dengan kesediaan bekerja sama, sinergi
untuk hasil yang lebih baik. Panduang perilaku nilai kolaboratif yaitu :
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi,
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah,
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama

14
Kolaboratif penulis sebagai perawat yaitu bekerjasama dengan
dokter,apoteker,analis laboraturium dalam melakukan asuhan
keperawatan.
4. SMART Governence
Smart Governance adalah bentuk perwujudan peningkatan kinerja
pelayanan publik, kinerja birokrasi pemerintahan, dan kinerja efisiensi
kebijakan public. Dalam upaya membentuk Birokrasi berkelas dunia,
diharapkan setiap pegawai dapat memiliki profil sebagai Smart ASN, yang
terdiri dari nasionalisme, integritas, wawasan global, hospitality, networking,
penguasaan teknologi informasi, bahasa asing dan entrepreneurship
5. Role model

Role model adalah panutan dan teladan yang patut untuk ditiru
sebagai motivasi berperilaku baik dalam bekerja. Role model yang menjadi
panutan penulis adalah Bapak Ahmad Heryawan. Mantan gubernur Jawa
Barat yang meraih banyak penghargaan saat menjabat sebagai gubernur
Jawa Barat. Dan berikut prestasi beliau yang menunjukan ASN
BerAKHLAK.

a. Berorientasi pada pelayanan


Nilai berorientasi pelayanan di sini dapat di lihat dari program
kang Aher yaitu,Proram Jawa Barat caang. “Caang” sendiri
dalam Bahasa sunda artinya terang. Program Jabar Caang ini,
pihak Pemprov Jawa Barat membiayai kelistrikan dari sisi
infrastrukturnya, jaringan dan tiang-tiang listrik, serta
pemasangan instalasi

15
b. Akuntabilitas
Dirainya penghargaan daerah berprestasi Kinerja keuangan
ekonomi dan kesejahteraan, oleh Menteri keuangan Republik
Indonesia Sri MUlyani Indrawati kepada GUbernur Jawa
Barat,di Jakarta tahun 2009.penghargaan diberikan karena
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berdasarkan kinerja
keuangan,ekonomi dan kesejahteraan.
c. Kompeten
Senantiasa terus meningkatkan kompetensi diri dengan terus
belajar yaitu lulus pasca sarjana Ekonomi Sumber daya dan
Lingkungan,di ITB. Dan dokter Ilmu Managemen dan Bisnis di
Universitas Padjajaran (2018)
Penghargaan ksatria Bakti Husada oleh mentri Kesehatan
Republik Indonesia.Endang Rahayu Sedyaningsih.
Penghargaan itu diberikan kepada individu yang sukarela
menyumbang tenaga,pikiran dan pengetahuannya dalam
mengembangkan program Kesehatan.
d. Harmonis
Ini terlihat dari penghargaan BKN Award atas prestasi
pemeritah Provinsi Jawa Barat dalam pengelolaan managemen
kepegawaian terbaik tahun 2011.
e. Loyal
Terpilihnya kang Aher menjadi tokoh inspiratif pemuda Jawa
Barat. Pengargaan itu diterima usai menjadi inspektur upaca
peringat hari sumpah pemuda. Hal tersebut menjadi bentuk
nyata kang Aher mampu menjadi contoh dan mampu menjaga
nama baik dan menginspirasi
f. Adaptif
Senantiasa melakukan inovasi- inovasi terhadap perubahan
lingkungan,atas segala inovasinya,ini terbukti dengan diraihnya
penghargaan BKN Award kategori implementasi penilaian
kinerja terbaik,pengelolaan kepegawaian terbaik,dan BKD
Provinsi tnovatif tahun 2015.
g. Kolaboratif
Ditunjukan dengan salah satunya dengan menandatangani
Kerjasama dengan Badan Pengaawas Keuangan Dan

16
Pembangunan untuk mencegah korupsi dana bansos
menjelang pemilu Presiden Republik Indonesia tahun 2014. Hal
ini juga mencegah penyerapan dana bnsos yang menurun
disaat daerah lain berusaha mencegah penggunaan dana
bansos agar tidak disalah gunakan partai politik tertentu

17
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu
Untuk merancang aktualisasi nilai-nilai dasar ini, peserta Pelatihan
Dasar CPNS dituntut agar menyelesaikan satu isu aktual dan menyusun
daftar rencana kegiatan yang akan mendukung kegiatan isu aktual tersebut
ketika kembali ke tempat tugas.
Isu yang diangkat juga mempertimbangkan keterkaitan dengan teori
dari materi pelatihan yang telah dipelajari. Dari beberapa isu yang didapat,
nantinya akan ditetapkan 1 (satu) isu yang paling utama. Penetapan isu
aktual ini akan dianalisis dengan menggunakan metode USG (Urgency
Seriousness Growth). Berdasarkan pengalaman kerja penulis di UPT
Puskesmas Maja Kab. Majalengka di temukan beberapa masalah
diantaranya :

1. Isu Ke-1
a. Masalh / Isu
Kurangnya kepatuhan pengunjung pasien atau keluarga
pasien dalam menggunakan masker di lingkungan
puskesmas
Pemerintah telah melonggarkan peraturan penggunaan masker
yaitu masyarakat yang berada di ruangan terbuka diizinkan tidak
mengenakan masker.Namun, penggunaan masker wajib
diterapkan ketika kita berada di ruangan tertutup dan saat
menggunakan transportasi umum. Bukan hanya untuk melindungi
kita dari virus tapi penggunaan masker di lingkungan Puskesmas
juga untuk mengurangi resiko penularan penyakit menular dan
infeksi nosocomial yang mungkin dapat tejadi di puskesmas.
b. Dampak jika masalah tidak diselesaikan
Dampak yang mungkin akan terjadi jika masalah kurangnya
kepatuhan pengunjung dalam menggunakan masker di lingkungan
puskesmas atau lingkungan fasilitas Kesehatan berdampak pada
resiko terjadinya infeksi nasokomial baik pada pasien
sendiri,keluarga pasien,dan juga tim medis yang bertugas.

18
2. Isu Ke-2
a. Masalh / Isu
Belum optimalnya kelengkapan dokumentasi asuhan
keperawatan.
Masih sering di temui dokumen asuhan keperawatan yang kurang
lengap. pada bulan juni dari 60 les pasien rawat inap terdapat
39,1% dokumentasi asuhan keperawatan yang kurang
lengkap,padahal asuhan keperawatan bisa dikatakan sebagai
jembatan penguhubung antara perawat dengan klien. Untuk itu,
adanya asuhan keperawatan dapat meningkatkan kemandirian
perawat dalam mengerjakan tugasnya. Dengan asuhan
keperawatan maka dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan
ilmiah yaitu: logis, sistimatis, dinamis, dan terstruktur. Sebagai
seorang perawat, proses keperawatan tersebut dapat digunakan
sebagai pedoman dalam menyelesaikan masalah klien dengan
menunjukkan profesionalitas yang tinggi dan dapat memberikan
kebebasan pada klien untuk mendapatkan pelayanan yang cukup
sesuai dengan kebutuhan.
Asuhan keperawatan juga merupakan salah satu bentuk
komunikasi perawat dengan tenaga Kesehatan lainnya untuk
mengenal masalah Kesehatan pasien. Selain itu dokumentasi
yang lengkap merupakan salah satu syarat akreditasi Puskesmas
sehingga akan berpengaruh pada mutu pelayanan Puskesmas.

Gambar 3.1 dokumentasi asuhan keperawatan yang di isi kurang


lengkap

19
b. Dampak jika masalah tidak terselesaikan
Dampak yang timbul jika kelengkapan dokumentasi asuhan
keperawaan belum optimal adalah timbulnya resiko terjadinya
kesalah pahaman antar perawat terkait tindakan keperawatan
yang diberikan kepada pasien. Juga tidak adanya bukti
dokumentasi keperawatan. Asuhan keperawatan merupakan bukti
catatan dari tindakan yang diberikan dan sebagai dasar untuk
melindungi pasien, perawat dan institusi.

3. Isu Ke-3 :

a. Masalh / Isu

Belum optimalnya komunikasi terapetik petugas pada saat


pelayanan pada pasien. Selama penulis bekerja di rawat inap di
Puskesmas Maja. Penulis melihat pemberian komunikasi
terapeutik yang diberikan oleh petugas rawat inap di Puskesmas
Maja belum optimal. Komunikasi terapetik berisi tentang
komunikasi antar perawat dengan pasien mengenai diagnosa
penyakit, manfaat, urgensinya tindakan medis, resiko, komplikasi
yang mungkin dapat terjadi, prosedur alternatif yang dapat
dilakukan, konsekuensi yang dapat terjadi apabila tidak dilakukan
tindakan medis, prognosis penyakit, dampak yang ditimbulkan dari
tindakan medis serta keberhasilan atau ketidakberhasilan dari
tindakan medis tersebut

b. Dampak jika masalah tidak segera diselesaikan

Dampak yang mungkin terjadi adalah kurangnya kepercayaan


pasien terhadap perawat.

Komunikasi terapeutik diharapkan dapat mengurangi keraguan


serta membantu dilakukannya tindakan efektif, memperat interaksi
kedua pihak, yakni antara pasien dan perawat secara profesional
dan proporsional dalam rangka membantu penyelesaian masalah
pasien.

20
Table 3.1 Rujukan Isu terhadap Agenda 2 dan 3 (Nilai-Nilai ASN dan
Smart ASN)

No Identifikasi Isu Prinsip PNS Kondisi saat ini Kondisi yang


. diharapkan

1. Kurangnya Pelaksana kebijakan Keluarga pasien Keluarga


kepatuhan public,berorientasi kurang patuh pasienpatuh
pengunjung pelayanan, networking dalam menggunaka
pasien atau menggunakan n masker
keluarga pasien masker
dalam
menggunakan
masker
dilingkungan
puskesmas
Belum
2. Pelayan Masih ada Optimalnya
optimalnya
public,berorientasi dokumentasi kelengkapan
kelengkapan
pelayanan,akuntabel,kom asuhan dokumentasi
dokumentasi
peten,integritas keprawatan yang asuha
asuhan
kurang kengkap keperawatan
keperawatan

3. Belum Pelayan public,perekat Belum Optimalnya


optimalnya pemersatu optimalnya komunikasi
komunikasi bangsa,hospitality,berorie komunikai terapetik
terapetik petugas ntasi pelayanan,harmonis terapetik petugas petugas
pada saat pada pada saat
pelayanan pada pasien(tidak pelayanan
pasien memperkenalkan pada pasien
diri)

B. Penetapan Core Isu

Beberapa isu yang ditemukan sebelumnya kemudian dianalisis


menggunakan teknik tapisan isu untuk mendapatkan core isu dari ketiga
isu tersebut. Teknik tapisan isu yang digunakan adalah metode USG yang

21
berarti Urgency adalah seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis, dan ditindaklanjuti; Seriousness adalah seberapa serius suatu
isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan; dan
Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak segera ditangani. Selain menggunakan tapisan USG, penentuan
core issue juga dilakukan dengan konsultasi bersama atasan/mentor dan
telah disetujui oleh mentor dan coach. Penentuan core issue yang penulis
lakukan dengan teknik tapisan USG dapat dilihat pada Tab

Tabel 3.2 Penetapan Core Isu dengan Analisis USG

Kriteria Jumlah Peringkat


No Isu
U S G Nilai Kualitas
1 Kurangnya kepatuhan pengunjung 4 3 1 8 3
pasien atau keluarga pasien dalam
menggunakan masker di lingkungan
puskesmas
2 Belum optimalnya kelengkapan 5 5 5 15 1
dokumen asuhan keperawatan
3 Belum optimalnya komunikasi 3 4 2 9 2
terapetik petugas pada saat
pelayanan pada pasien

Tabel 3.3 Deskripsi Kriteria URGENCY

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Isu sangat mendesak untuk segera ditindaklanjuti


Mendesak
4 Mendesak Isu mendesak untuk segera ditindaklanjuti
3 Cukup Mendesak Isu cukup mendesak untuk segera di tangani
2 Kurang Isu kurang mendesak untuk segera di tangani
Mendesak
1 Tidak Mendesak Isu tidak mendesak untuk segera di tangani

22
Tabel 3.4 Deskripsi Kriteria SERIOUSNESS

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Serius Dampak yang ditimbulkan sangat serius


4 Serius Dampak yang ditimbulkan serius
3 Cukup Serius Dampak yang di timbulkan cukup serius
2 Kurang Serius Dampak yang ditimbulkan kurang serius
1 Tidak Serius Dampalk yang ditimbulkan tidak serius

Tabel 3.5 Deskripsi Kreiteria GROWTH

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Cepat Pertumbuhan kasus sangat cepat memburuk


Memburuk
4 Cepat Memburuk Pertumbuhan kasus sangat cepat memburuk
3 Cukup Cepat Memburuk Pertumbuhan kasus cepat memburuk
2 Kurang Cepat Pertumbuhan kasus kurang cepat memburuk
Memburuk
1 Tidak Cepat Memburuk Pertumbuhan kasus tidak cepat memburuk

Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG tersebut, maka kesimpulan


yang diperoleh mengarah pada isu : Belum optimalnya kelengkapan
dokumentasi asuhan keperawatan

C. Penentuan Penyebab Core Isu


Untuk mengetehui penyebab dari isu belum optimalnya kelengkapan
dokumen asuhan keperawatan di unit pelayanan Rawat Inap Puskesmas
Maja maka penulis menggunakan metode analisis fishbone. Metode
analisis diagram fish bone merupakan alat penemuan sebab-akibat yang
membantu mencari tahu berbagai alasan terjadinya kegagalan atau

23
kerusakan dalam suatu proses. Metode ini juga membantu mengidentifikasi
akar penyebab dari suatu masalah yang kemudian membantu untuk
menemukan solusi yang tepat.
Hasil analisis factor penyebab core isu dengan metode fish-bone adalah
sebagai berikut

Gambar 3. 2 Metode analisis fishbone

Berdasarkan metode analisis fishbone dapat di simpulkan :


a) Kurangnya kesadaran petugas tentang pentingnya
kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan.
b) Belum adanya alat untuk mengoptimalkan kelengkapan
dokumentasi asuhan keperawatan
c) Belum adanya control terhadap kelengkapan dokumentasi
askep

D. Gagasan kreatif penyelesaian core isu

Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu tersebut di atas dengan merujuk


pada penyebabnya adalah “Optimalisasi kelengkapan dokumentasi
asuhan keperawatan menggunakan google form di unit pelayanan
rawat inap Puskesmas Maja”

24
Gagasan tersebut terkait Mata Pelatihan Agenda 3 yaitu
a. Manajemen ASN
• peran ASN sebagai pelaksan kebijakan public di mana penulis
melaksanakan pelayanan public dengan membuat dokumentasi
asuhan keperawatan sesuai dengan peraturan perundang
undangan.
• peran ASN sebagai pelayan public dimana penulis memberikan
pelayan public dengan memberikan gagasan kreatif untuk
memberikan pelayanan yang prima dan bermutu.
b. SMART ASN :
• integritas dimana dalam melakukan dokumentasi keperawatan
petugas mengerjakan bekerja bersama dengan tim medis lainnya
dengan penuh kejujuran sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
• Entrprenenship dimana membuat google form asuhan
keperawatan untuk melakukan inovasi
• Wawasan global yaitu adaftif terhadap perkembangan digitalisasi
untuk menciptakan inovasi
Dengan menggunakan google form dalam pengisian dokumentasi asuhan
keperawatan diharapkan asuhan keperawatan dapat terisi lengkap. Dimana
dalam pengisian google form petugas wajib mengisi tahapan dalam
dokumentasi asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, diagnose
keperawatan, rencana keperawatan, implementasi keperawatan, dan
evaluasi. Dalam tahapan itu petugas tidak dapat melanjutkan ketahap
berikutnya jika tahapan sebelumnya belum terisi dengan lengkap. Dengan
demikian asuhan keperawatan dapat terisi dengan lengkap.

25
E. Diagram Alur

Identifikasi Isu
1. Kurangnya kepatuhan pengunjung pasien atau keluarga pasien dalam
menggunakan masker di lingkungan puskesmas
2. Belum optimalnya kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan
3. Belum optimalnya komunikasi terapetik petugas pada saat pelayanan
pada pasien

Penetapan Isu Analisis Penetapan Isu:


Belum optimalnya Menggunakan metode
kelengkapan
USG (Urgency,
dokumentasi asuhan
Serioussnes, Growth)
keperawatan

Kegiatan
Gagasan pemecahan isu 1. Melakukan konsultasi
Optimalisasi kelengkapan dengan mentor
dokumentasi asuhan keperawatan 2. Membuat google form
menggunakan google form di unit asuhan keperawatan
pelayanan rawat inap Puskesmas 3. Melakukan sosialisasi
Maja pengisian google form
asuhan keperawatan
Output 4. Implementasi
Asuhan keperawatan google pelaksanaan askep
form terisi lengkap google form
5. Melakukan pengawasan
dan mengevaluasi
penggunaan askep
goole form
Tujuan
Optimalnya dokumentasi asuhan
keperawatan menggunakan google
form di unit pelayanan rawat inap
Puskesmas Maja

26
F. Matrik Rancangan Aktualisasi

Table 3.6 Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Pelaksana Pengelola Program Pelatihan pada unit pelayanan Rawat Inap UPT Puskesmas Maja.
Identifikasi Isu : 1. Kurangnya kepatuhan pengunjung pasien atau keluarga pasien dalam menggunakan masker di
lingkungan puskesmas
2. Belum optimalnya kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan
3. Belum optimalnya komunikasi terapetik petugas pada saat pelayanan pada pasien
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan

Gagasan : Membuat dokumentasi asuhan keperawatan menggunakan google form


Pemecahan Isu

27
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan
No Kegiata Tahapan Kegiatan Output / Mata Terhadap dengan Nilai
n Hasil Pelatihan Visi misi Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. Konsultasi dengan 1. membuat jadwal Jadwal konsultasi • Akuntabel : membuat jadwal • Kegiatan ini sesuai • Harmonis :
mentor konsultasi terlaksana konsultasi sebagai dengan motto saling
tanggungjawab pnulis puskesmas yait menghormati
• Harmonis : saling menghargai ngalangkah sauyunan. dalam
dalam mengatur jadwal Saling bekerja sama mengatur
konsultasi untuk mewujudkan jadwal
masyarakat Maja yang konsultasi
SMART ASN sehat. • Adil : tidak
• Hospitality : bersikap • Dengan memilih isu membeda-
ramah,dengan tutur kata dan yang segera di bedakan
sikap yang baik selesaikan merupakan • Efisien :
• Networking : menjalin upaya dengan
hubungan baik dengan atasan untukterwujudnya menetapkan
masyarakat Maja yang isu untuk
sehat dan misi segera
puskesmas menjamin ditangani
tersedianya upaya agar
Kesehatan yang memberikan
paripurna pelayanan
yang tepat

28
1 2 3 4 5 6 7
2. mengajukan core Mendapatkan • Kolaboratif : bekerja sama
isu untuk di setujui persetujuan satu core untuk mencapai tujuan
isu yang di nilai Bersama
segera di tangani • Berorientasi pelayanan :
memilih core isu untuk
diselesaikan untuk melakukan
perbaikan
• Integritas : kemampuan
bekerja sama dan jujur dalam
Kerjasama dengan pimpinan
• Hospitality : bersikap
ramah,dengan tutur kata dan
sikap yang baik
• Networking : menjalin
hubungan baik dengan atasan
3. meminta arahan Mencatat daftar • Harmonis : menghargai dan
mentor simak menghormati masukan dan
arahan dari mentor
• Kolaboratif : penulis terbuka
untuk bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
• Integritas : kemampuan
bekerja sama dan jujur dalam
Kerjasama dengan pimpinan
• Hospitality : bersikap
ramah,dengan tutur kata dan
sikap yang baik saat
konsultasi
• Networking : menjalin
hubungan baik dengan atasan

29
1 2 3 4 5 6 7
Dampak jika BerAKHLAK tidak dilaksanakan :
• Penentuan isu tidak atas kesepakatan bersama sehingga dapat terjadi ketidaksesuaian data pendukung dan pemecahan masalah yang kurang
tepat
• pelaksanaan identifikasi isu sampai pemecahan masalah tidak dipertanggung jawabkan
2. Membuat google 1. berkoordinasi • Arahan dalam • kolaboratif : terbuka untuk • Kegiatan ini sesuai • Berorientasi
form asuhan dengan kepala pembuatan bekerja sama dengan motto pelayanan
keperawatan ruangan dan google form • harmonis : menciptakan puskesmas yaitu kegiatan ini
mentor asuhan lingkungan kerja yang ngalangkah sauyunan. untuk
keperawatan kondusif • Saling bekerja sama memberikan
• Dokumentasi • Integritas : kemampuan untuk mewujudkan pelayanan
foto bekerja sama dan jujur misi puskesmas yang prima
dalam Kerjasama dengan mewujudkan • Efisien : agar
pimpinan masyarakat Maja yang dalam
sehat. Tindakan
SMART ASN keperawatan
• Hospitality : bersikap dapat
ramah,dengan tutur kata memberikan
dan sikap yang baik saat Tindakan yg
konsultasi tepat sesuai
• Networking : menjalin kebutuhan
hubungan baik dengan pasien
atasan • Harmonis :
saling
menghargai
dalam
kegiatan

30
1 2 3 4 5 6 7
2. mengumpulkan Daftar diagnose • Kompeten : melakukan • Kegiatan ini sesuai • Kompeten :
diagnose keperawatan yang pekerjaan dengan dengan Visi memberikan
keperawatan yang sering muncul kualitas terbaik puskesmas yaitu kemampuan
sering muncul • Berorientasi pelayanan : terwujudnya terbaik untuk
menentukan diagnose masyarakat maja yang melayani
keperawatan yang utama sehat masyarakat
untuk mendapatkan • Kegiatan ini juga
solusi/Tindakan sesuai dengan misi
keperawatan yang tepat puskesmas yaitu
• Loyal : Menyusun memberdayakan
diagnose yang tepat demi masyarakat Maja
kepentingan masyarakat untuk hidup
• Integritas : berprilaku sehat,menjamin
konsisten selaras dengan tersedianya Upaya
nilai norma dan etika Kesehatan yang
organisasi paripurna

3. Menyusun tahapan File tahapan asuhan • Akuntabel : bertanggung • Kegiatan ini sesuai • Kompeten :
asuhan keperawatan di jawab dalam tugas dengan misi memberikan
keperawatan di google form • Kompeten : puskesmas yaitu kemampuan
google form melaksanakan tugas menjamin tersedianya terbaik untuk
dengan kualitas terbaik upaya Kesehatan yang melayani
• Loyal : Menyusun paripurna masyarakat
tahapan askep sesuai • Efisien :
dengan peraturan yang memberikan
ada pelayanan
• Adaptif : berinovasi dan yang tepat
mengembangkan
kreatifitas menggunakan
google form

31
1 2 3 4 5 6 7
SMART ASN :
• Wawasan global
:membangun pola pikir
yang adaptif serta
mendukung fleksibilitas
dan inovasi.
• Networking
:meningkatkan sinergi
dengan tim ranap akan
mempermudah
memberikan pelayanan
ke pasien

• Penguasaan teknologi
informasi : google form
merupakan bagian dari
coud computing
• Enteprenership : berani
menciptakan peluang
untuk berkreasi dan
berinovasi
Dampak jika BerAKHLAK tidak dilaksanakan :
Persiapan Kegiatan asuhan keperawaan google form tidak akan berjalan sesuai yang di harapkan
3. Melakukan 1. Menyusun materi File materi sosialisasi • Akuntabel : • Kegiatan ini • Kompeten
sosialisasi pengisian sosialisasi penyusunan materi sesuai dengan :memberikan
asuhan keperawatan sosialisasi adalah motto puskesmas kemampuan
google form bentuk tanggung jawab yaitu ngalangkah tebaik dalam
• Kompeten : melakukan sauyunan pelayanan
tugas dengan kualtas • Kegiatan ini • Efisien :
terbaik sesuai dengan menyiapkan
• Adaptif : Menyusun misi,visi dan materi

32
materi yang mudah di motto puskesmas sosialisasi
pahami secara singkat yang tepat
kegiatan ini agar tujuan
SMART ASN : sebagai bentuk tercapai
• Hospitality : bersikap kerja sama dalam • harmonis
ramah,dengan tutur kata upaya untuk :melakukan
dan sikap yang baik saat memberikan sosialisai
konsultasi pelayanan dengan tetap
• Networking : menjalin Kesehatan yang saling
hubungan baik dengan paripurna untuk menghargai
rekan kerja masyarakat Maja dan
menghormati
• berorientasi
pelayanan :
untuk
memberikan
pelayanan
yang prima
2. melaksanakan Adanya bukti • berorientasi pelayanan : • Kegiatan ini sesuai
sosialisasi sosialisasi melakukan perbaikan tiada dengan misi,visi dan
(foto/video) henti motto puskesmas
• Akuntabel : bertanggung secara singkat
jawab dalam melaksanakan kegiatan ini sebagai
tugas bentuk kerja sama
• Kompeten : mengingatkan dalam upaya untuk
Kembali tahapan pengisian memberikan
askep pada rekan sejawat pelayanan Kesehatan
• Harmonis : dalam yang paripurna untuk
melakuikan sosialisasi tetap masyarakat Maja
saling menghormati
• Kolaboratif : bekerjasama
untuk meningkatkan
Pelayanan

33
SMART ASN :
• Hospitality : bersikap
ramah,dengan tutur kata
dan sikap yang baik saat
• Networking : menjalin
hubungan baik dengan
rekan kerja

3. membuat daftar Lembar daftar hadir • akuntabel : membuat daftar


hadir hadir bentuk tanggung
jawab
SMART ASN
• Hospitality : bersikap
ramah,dengan tutur kata
dan sikap yang baik
• Networking : menjalin
hubungan baik dengan
rekan kerja

Dampak jika prinsip BerAKHLAK tidak dilaksanakan :


Pelaksanaan askep google form tidak dapat di lakukan dengan baik
4. Implementasi 1. Membagikan link Lembar kerja google • akuntabel : bertanggung Kegiatan ini sesuai dengan • Efisien :
penggunanaan google form yang form jawab dalam melaksanakan misi,visi dan motto memberikan
askep google form telah dibuat tugas puskesmas secara singkat pelayanan
• loyal : mementingkan kegiatan ini sebagai bentuk yang tepat
kepentingan pasien kerja sama dalam upaya • Kompeten :
• adaptif : dapat untuk memberikan mmberikan
menyesuaikan diri dengan pelayanan Kesehatan yang kemampuan
perubahan paripurna untuk yang terbaik
SMART ASN masyarakat Maja dalam tugas
• Penguasaan teknologi

34
informasi : google form
merupakan bagian dari coud
computing
• Enteprenership : berani
menciptakan peluang untuk
berkreasi dan berinovasi
• Hospitality : bersikap
ramah,dengan tutur kata
dan sikap yang baik
• Networking : menjalin
hubungan baik dengan
rekan kerja

2. monitoring Print out • Akuntabel : bertanggung Kegiatan ini sesuai dengan


kepatuhan dokumentasi askep jawab dalam melaksanakan misi,visi dan motto
dokumntasi askep google form kegiatan ini, mencetak hasil puskesmas secara singkat
di google form google form di percetakan kegiatan ini sebagai bentuk
• Kompeten : memonitoring kerja sama dalam upaya
untuk terus memperbaiki untuk memberikan
kinerja diri dalam pelayanan pelayanan Kesehatan yang
• Berorientasi pelayanan : paripurna untuk
dalam kegiatan tetap ramah masyarakat Maja
• Loyal : mementingkan
kepentingan negara /
masyarakat
SMART ASN :
• Networking : menjalin
hubungan baik dengan
rekan kerja
• Intergritas : jujur dalam
berkomunikasi dengan
rekan kerja

35
• Hospitality : bersikap
ramah,dengan tutur kata
dan sikap yang baik

Dampak jika prinsip BerAKHLAK tidak dilaksanakan :


Pelaksanaan askep google form tidak berjalan sesuai harapan
5 Mengevaluasi dan 1. evaluasi hasil print Hasil evaluasi • Kompeten : hasil evaluasi Kegiatan ini sesuai • Harmonis :
memonitoring out dokumentasi askep sebagai bahan terus dengan misi,visi dan saling
dokumentasi asuhan google form sebagai memperbaiki pelayanan motto puskesmas secara menghargai
keperawatan bahan evaluasi • Akuntabel : bertanggung singkat kegiatan ini dalam
jawab pada tugas yang di sebagai bentuk kerja kegiatan
laksanaka sama dalam upaya untuk • Adil : tidak
memberikan pelayanan membeda-
Kesehatan yang bedakan
paripurna untuk • berorientasi
masyarakat Maja pelayanan :
untuk
memberikan
pelayanan
yang prima
• Kompeten
:memberikan
kemampuan
tebaik dalam
pelayanan
• Efisien :
menganalisa
dengan tepat
untuk
mendapatkan
hasil evaluasi
yang terbaik

36
2. melaporkan hasil Laporan hasil • Akuntabel : menyampaikan
evaluasi pada mentor evaluasi hasil kegiatan dengan jujur
apa adanya
• Harmonis : saling
menghormati
• Kolaboratif : terbuka untuk
kerja sama untuk
mendapatkan nilai tambah
dalam pelayanan

SMART ASN
• Hospitality : bersikap
ramah,dengan tutur kata
dan sikap yang baik
• Networking : menjalin
hubungan baik dengan
rekan kerja

Dampak jika prinsip BerAKHLAK tidak dilaksanakan;


Evaluasi kegiatan tidak berjalan dengan baik

Table 3.7 Tahapan Kegiatan Aktualisasi

37
H. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)

Tabel 3.8 matrik rekapitulasi Rencana Habituasi core value (BerAKHLAK)


Jumlah
Kegiatan Aktualisasi
No Mata Pelatihan per MP
I II III IV V
1. Berorientasi Pelayanan 1 1 1 1 0 4
2. Akuntabel 1 1 3 2 2 9
3. Kompeten 0 2 2 1 1 6
4. Harmonis 2 1 1 0 1 5
5. Loyal 0 2 0 2 0 4
6. Adaptif 0 1 1 1 0 3
7. Kolaboratif 2 1 1 0 0 4
Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 6 9 9 7 4 35

37
I. Matrik Rekapituliasi Rencana Aktualisasi SMART ASN

Tabel 3.9 Matrik Rekapituliasi Rencana Aktualisasi SMART ASN


Jumlah
Kegiatan Aktualisasi
No Mata Pelatihan per MP
I II III IV V
1. Nasionalis 0 0 0 0 0 0
2. Intergritas 1 2 0 1 0 4
3. Wawasan Global 0 1 0 0 0 1
4. Hospitality 3 1 3 2 1 10
5. Network 3 2 3 2 1 11
6. Penguasaa IT 0 1 0 1 0 2
7. Bahasa asing 0 0 0 0 0 0
8. Interpenership 1 0 0 1 0 2
Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 8 7 6 7 1 30

38
J. RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 3.10 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


Rencana kegiatan Agustus September
No. IV I II III IV

1. Konsultasi dengan
mentor
2. Membuat google
form asuhan
keperawatan
3. Melakukan
sosialisasi pengisian
asuhan keperawatan
google form
4. Implementasi
penggunanaan
askep google form
5 Mengevaluasi
dokumentasi asuhan
keperawatan

39
BAB IV

PENUTUP

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja
pada instansi pemerintah. Menurut UU nomor 5 tahun 2014, Aparatur Sipil
Negara (ASN) mempunyai tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas,
serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal 63 ayat (3) dan
ayat (4) dan peraturan kepala lembaga administrasi negara nomor 21 tahun
2016; CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
diklat terintegrasi
Penyelenggaraan diklat dasar (Latsar) CPNS Golongan II bertujuan untuk
membentuk ASN profesional yang dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin ASN,
nilai-nilai dasar ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI, dan menguasai
kompetensi teknis bidang tugas, sehingga mampu melaksanakan tugas dan
perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat.
Peserta diklat latsar CPNS Tahun 2022 ditugaskan untuk merancang
aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu Beroerintasi pelayanan, Akuntabel,
kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratf. Yang akan dilaksanakan di
tempat kerja
Dengan pelaksanaan diklat dasar yang berintegritas di harapkan output
Aparatur Sipil Negara di lingkup UPTD Puskesmas Maja memiliki nilai-nilai dasar
serta memenuhi penilaian standar kinerja pegawai yang telah ditentukan oleh
unit kerja Puskesmas Maja.

40
DAFTAR PUSTAKA

Permenpan RB No. 35 Tahun 2019 pada pasal 7 tentang


tugas perawat terampil

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019


tentang Pusat Kesehatan Masyarat

https://www.indonesian-publichealth.com/aplikasi-
dokumentasi-keperawatan/
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan ModulPelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Manajemen ASN Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. SMART ASN Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

41
LAMPIRAN

42

Anda mungkin juga menyukai