Anda di halaman 1dari 39

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR CALON NEGERI SIPIL


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
REPUBLIK INDONESIA

“OPTIMALISASI PENCEGAHAN DAN


PENULARAN PENYAKIT TBC PADA
WARGA BINAAN MELALUI
PENYULUHAN KESEHATAN DI LAPAS
KELAS IIA BINJAI

di susun oleh:
REZA PUTRA
NIP. 199708152022031003

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI


BALAI DIKLAT HKUM DAN HAM KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
TAHUN 2022

OPTIMALISASI PENCEGAHAN DAN


PENULARAN PENYAKIT TBC PADA WARGA
BINAAN MELALUI PENYULUHAN
KESEHATAN DI LAPAS KELAS IIA BINJAI

Nama : Reza Putra, A.Md.Kep


NIP : 199708152022031003
Pangkat/Golongan : II/c
Jabatan : Pelaksana/Terampil-Perawat
Instansi : Lapas Kelas IIA Binjai
Mentor : Syamsinar Simatupang, S.H.,M.H.
Coach : Joni Lovianto, S.H.

DISAMPAIKAN PADA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

Hari/tanggal : Agustus 2022


Tempat : Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM
Kepulauan Riau

Menyetujui,
Coach Mentor

Joni Lovianto, S.H. Syamsinar Simatupang, S.H.,M.H.


NIP 198810222008011001
i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan
Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia, dengan judul “Optimalisasi Pencegahan dan Penularan
Penyakit TBC pada Warga Binaan Melalui Penyuluhan Kesehatan di Lapas Kelas
IIA Binjai” sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Rancangan Aktualisasi ini disusun sebagai syarat untuk memulai kegiatan
aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2022 yang akan berlangsung
02 Agustus 2022 sampai 20 September 2022.
Dalam Penulisan Rancangan Aktualisasi ini, tentunya banyak pihak yang
terlibat yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Sahata Marlen Situngkir selaku Plt. Kepala Lapas Kelas IIA Binjai
2. Ibu Syamsinar Simatupang, S.H.,M.H. sebagai mentor serta selaku Kepala
Sub Tata Usaha di Lapas Kelas IIA Binjai yang telah memberi bimbingan
dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini.
3. Bapak Joni Lovianto, S.H. selaku Coach yang telah memberikan banyak
bimbingan dan dukungan dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini.
4. Bapak dan Ibu Widyaiswara selaku fasilitator yang telah membimbing
penulis selama pelatihan dasar CPNS.
5. Seluruh panitia pelaksana pelatihan dasar CPNS Kemenkumham golongan II
Gelombang III Angkatan 86
6. Teman-teman pelatihan dasar CPNS Kemenkumham Gelombang III
Angkatan 86 Kelompok 2 untuk kebersamaan yang terjalin selama masa
pelatihan.
7. Orang tua serta seluruh keluarga yang selalu memberi semangat dan doa
dalam pelaksanaan pelatihan dasar ini
Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Rancangan
Aktualisasi ini.

ii
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari kata
sempurna. Dengan penuh kerendahan hati, penulis memohon kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan Rancangan Aktualisasi
ini. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi instansi, Warga
Binaan Pemasyarakatan serta masyarakat secara luas. Sekian dan Terimakasih.

Binjai, Juli 2022

Reza Putra, A.Md.Kep


NIP. 199708152022031003

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iv

DAFTAR TABEL...........................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................1

B. Analisis Isu........................................................................................3

C. Rumusan Isu......................................................................................10

D. Identifikasi Sumber Isu.....................................................................10

E. Ruang Lingkup..................................................................................12

F. Lembar Konfirmasi Isu.....................................................................13

G. Judul Rancangan Aktualisasi...........................................................13

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

A. Rancangan Aktualisasi.....................................................................14

B. Jadwal Kegiatan...............................................................................27

BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Kesimpulan......................................................................................39

B. Saran.................................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................40

LAMPIRAN....................................................................................................

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Aspek Penilaian Isu...........................................................................7


Tabel 1.2 Analisis Penilaian Isu dengan APKL................................................7
Tabel 1.3 Aspek Penilaian Isu...........................................................................8
Tabel 1.4 Analisis Penilaian Isu dengan USG...................................................8
Tabel 1.5 Deskripsi kriteria URGENCY...........................................................9
Tabel 1.6 Deskripsi kriteria SERIOUSNESS....................................................9
Tabel 1.7 Deskripsi kriteria GROWTH.............................................................9
Tabel 1.8 Diagram Fishbone.............................................................................10
Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan...............................................................15
Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan.........................................................................16
Tabel 2.3 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai Dasar PNS..............26
Tabel 2.4 Jadwal Kegiatan................................................................................27

v
DAFTAR GAMBAR

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Profil Instansi


Lampiran 2. Data Peserta, SKP Peserta, Data Mentor dan Data Caoch

vi
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan
hukum dan hak asasi manusia. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
menyelenggarakan tugas fungsi, salah satunya adalah pelaksanaan
pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak asasi manusia
melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi
Manusia. Untuk mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan
efektifitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, dibentuk Balai
Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang merupakan
Unit Pelaksana Teknis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum
dan Hak Asasi Manusia yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Kepala Divisi Administrasi, yang
merupakan satuan kerja dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
Amanat Undang-Undang pasal 65 ayat 1 menyebutkan Pasal 65 (1)
Calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi persyaratan: a. lulus
pendidikan dan pelatihan; dan b. sehat jasmani dan rohani. Selanjutnya,
Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 04
Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan
Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia, Balai Pendidikan dan Pelatihan
Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas untuk menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan di bidang hukum dan Hak Asasi Manusia. Balai
Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi Manusia Kepulauan Riau
membawahi 8 (delapan) wilayah kerja, yaitu: 1) Provinsi Aceh, 2) Provinsi
Sumatera Utara
3) Provinsi Sumatera Barat 4) Provinsi Sumatera Selatan 5) Provinsi Riau 6)
Provinsi Kepulauan Riau 7) Provinsi Jambi 8) Provinsi Bangka Belitung.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah
1
pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara

1
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan
kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi
Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi
berarti penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan
klasikal dengan nonklasikal; dan Kompetensi Sosial Kultural dengan
Kompetensi Bidang (Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021)
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Binjai merupakan unit pelaksana
teknis (UPT) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI yang berlokasi
di Jalan Gatot Subroto Binjai Barat Kota Binjai, provinsi Sumatera Utara
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan perawatan terhadap narapidana
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan
tugas pokok tersebut, Lapas Kelas IIA Binjai mempunyai fungsi (1)
melakukan pelayanan dan perawatan terhadap para narapidana (2) Melakukan
pemeliharaan keamanan dan ketertiban Lapas; (3) melakukan urusan tata
usaha Lapas. Selain mempunyai tugas pokok dan fungsi tersebut, Lapas Kelas
IIA Binjai juga melaksanakan tugas- tugas pembinaan terhadap para warga
binaan pemasyarakatan sebagaimana diatur dalam UU No. 12 Tahun 1995
tentang pemasyarakatan.
Sistem pemasyarakatan berfungsi menyiapkan Warga Binaan
Pemasyarakatan agar dapat berintegrasi secara sehat dengan masyarakat,
sehingga dapat berperan kembali sebagai anggota masyarakat yang bebas dan
bertanggung jawab. Pengakuan hak - hak narapidana terlihat pada muatan-
muatan yang terkandung dalam Undang-Undang No. 12 tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan pasal 14 ayat (1), salah satunya narapidana berhak
mendapatkan pelayanaan kesehatan dan makanan yang baik.

2
Hak atas kesehatan merupakan bagian fundamental dari Hak Asasi
Manusia. Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Hak atas kesehatan tersebut adalah hak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Untuk lebih meningkatkan derajat kesehatan bagi warga binaan
pemasyarakatan dilakukan upaya antara lain melalui pencegahan,
penyembuhan dan meningkatkan pelayanan kesehatan diantaranya
pemberantasan penyakit menular, meningkatkan gizi narapidana, peningkatan
kesehatan lingkungan, peningkatan persediaan obat-obatan, penyuluhan
kesehatan dan peralatan medis yang memadai. Hal tersebut untuk menunjang
proses perawatan dan pelayanan kesehatan, yang dapat diselenggarakan secara
berdaya guna, berhasil guna, tertib dan bertanggung jawab, sehingga taraf
kesehatan narapidana dan tahanan di Lapas semakin meningkat.
Penulis bertugas sejak 1 April 2022 sebagai perawat terampil di Lapas
Kelas IIA Binjai, ada beberapa hal yang ditemukan Salah satu yang menjadi
masalah di Lapas Binjai ialah belum optimalnya pelayanan kesehatan bagi
WBP, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang masih rendah, terbatasnya
kemampuan keluarga memantau status kesehatan WBP, masih belum
tersedinya SOP berbagai Tindakan di klinik Lapas, serta belum updatenya
pengeloaan data Kesehatan di Lapas Kelas IIA Binjai
Atas dasar inilah penulis tertarik untuk merancang dan melakukan
aktualisasi yang bermanfaat dalam jangka panjang dan berkesinambungan
untuk meningkatkan derajat kesehatan para Warga Binaan Pemasyarakatan di
unit kerja penulis yaitu Lapas Kelas IIA Binjai,

B. ANALISIS ISU
1. Environmental Scanning
Selama bertugas melaksanakan orientasi lebih kurang tiga bulan
di Lapas Kelas IIA Binjai khususnya di bidang perawatan dan

3
kesehatan, penulis ditempatkan di bawah pimpinan Kepala Subsi
Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan Lapas dan menjalankan
tugas sesuai profesi penulis yaitu perawat terampil.
Dalam melaksanakan tugas sesuai SKP, terdapat beberapa
masalah yang penulis anggap perlu diangkat dan dijadikan sebagai isu
aktual yang perlu dibahas ke dalam rancangan aktualisasi, yaitu :
A. Belum Optimalnya SOP Tindakan di Lapas Kelas IIA Binjai
(MP. AGENDA III: MANAJEMEN ASN)
Keberadaan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada
satuan kerja menjadi sebuah kebutuhan yang utama. SOP berfungsi
sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaannya, SOP pelayanan kesehatan menjadi
suatu hal yang mendasar harus dimiliki dalam memberi pelayanan
kesehatan sehingga pelayanan dapat berjalan optimal. Menciptakan
sistem pelayanan yang baik haruslah dimulai dengan menyusun
standar pelayanan sehingga pelayanan dapat berjalan efektif dan
efisien, setiap pegawai memahami peran dan tugas masing-masing
sesuai SOP. Bila masalah ini tidak diselesaikan sistem pelayanan
kesehatan tidak akan berjalan baik.
Saat ini SOP yang ada hanya terbatas alur berobat,
penerimaan tahanan baru, screening HIV dan TB, sementara SOP
untuk tindakal lain belum terdokumentasi, sehingga pelayanan yang
diberikan berdasarkan keilmuan dan kebiasaan ditempat bekerja
sebelumnya, sehingga tidak terdapat keseragaman dalam
melakukan tindakan. Hal ini perlu diperhatikan untuk
memastikan kualitas pelayanan yang diterima WBP terstandarisasi
dan mendapatkan kepuasan tanpa ada perasaan terdiskriminasi oleh
sebagian WBP. (sertakan foto terkait yang menggambarkan
keadaan ini)
B. Meningkatnya Penularan Penyakit TBC Bagi Warga Binaan
karena Kurangnya Pengetahuan Mengenai Pencegahan
Penyakit TBC di Lapas Kelas IIA Binjai (MP. AGENDA III:
MANAJEMEN ASN)
Penyakit TBC (Tuberkulosis) adalah salah satu penyakit
4
menular berbahaya penyebabnya adalah (Mycobacterium
Tuberculosis), tetapi dapat di cegah dan diatasi jika dilakukan

5
pengobatan. Pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Binjai
terdapat warga binaan yang menderita TBC. baru-baru ini sebanyak
22 warga binaan yang dinyatakan positif TBC jika ini tidak
ditangani dengan cepat dapat mengakibatkan komplikasi dan
kematian kemudian selain itu kegiatan promosi kesehatan seperti
penyuluhan kesehatan mengenai penyakit TBC belum berjalan
dengan optimal. Penyuluhan kesehatan merupakan upaya preventif
paling awal untuk mengurangi angka kesakitan atau penularan
TBC, dengan meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit dan
kesadaran untuk mencegah penyakit tersebut. Diharapkan warga
binaan bisa menerapkannya pada kehidupan sehari-hari di Lapas.
Hal ini perlu ditangani karena akan berimbas pada warga
binaan dan petugas Lapas itu sendiri. Dari sisi warga binaan tidak
adanya penyuluhan kesehatan mengenai penyakit TBC akan
meningkatkan penularan pada warga binaan tersebut. (sertakan foto
terkait yang menggambarkan keadaan ini)

C. Belum Optimalnya Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat di Lapas Kelas IIA Binjai (MP. AGENDA III: SMART
ASN)

Pada saat ini Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Binjai


memiliki 1907 warga binaan, baik itu tahanan dan narapidana sama
halnya seperti lapas-lapas yang ada di Indonesia yaitu terjadinya
over capacitiy dari data tersebut dapat kita lihat padatnya blok
hunian warga binaan. Dengan banyaknya narapidana yang ada di
dalam lapas tentu akan membuat kurang terjaganya kebersihan
dilapas baik kebersihan diri maupun lingkungan yang akan
menimbulkan permasalahan baru seperti ada banyaknya narapidana
dan tahanan yang rentan terjangkit berbagai macam penyakit seperti
gatal-gatal, diare, dan furunkel atau bisul, itu merupakan penyakit
yang paling banyak diderita warga binaan di Lapas Kelas IIA Binjai,
oleh karena itu perlunya diberikan penyuluhan mengenai Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat guna meningkatkan kesadaran warga binaan
menjaga kebersihan kamar hunian dan lingkungan sekitar lapas.
6
(sertakan foto terkait yang menggambarkan keadaan ini)

D. Kurangnya Pengetahuan Warga Binaan Tentang Penggunaan


Antibiotik di Lapas Kelas IIA Binjai (MP. AGENDA III:
MANAJEMEN ASN)
Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat
menyebabkan masalah resistensi sehingga bakteri tidak peka lagi
terhadap antibiotik. Antibiotik merupakan obat yang digunakan
untuk mencegah dan mengobati suatu infeksi bakteri, Antibiotik
sering diberikan kepada warga binaan yang mengalami penyakit
infeksi harus digunakan sesuai aturan pakai yang sudah dijelaskan
petugas kesehatannya, tetapi karena tidak disiplin warga binaan
minum obat membuat warga binaan tidak terlalu memperhatikan
akibat dari minum obat antibiotik yang bisa menyebabkan seseorang
mengalami resistensi obat, oleh karena itu perlunya pemberian
informasi kepada warga binaan tentang tata cara minum obat
antibiotik yang benar dan kesiplinan warga binaan mendengarkan
instruksi petugas kesehatan. (sertakan foto terkait yang menggambarkan
keadaan ini)
E. Belum Optimalnya Petugas Kesehatan Melakukan Kontrol Blok
Warga Binaan (MP. AGENDA III: SMART ASN)
Banyaknya Warga Binaan Pemasyarakatan berobat pada
malam hari, ini akan menambah beban petugas kesehatan
dikarenakan masih sedikitnya tenaga kesehatan, untuk mengatasi
atau meminimalisir kejadian tersebut, maka harus dilakukan
pemeriksaan secara berkala ke masing-masing blok hunian untuk
menanyakan yang sakit sehingga akan diberikan perawatan guna
menghindari warga binaan berobat pada malam hari. (sertakan foto
terkait yang menggambarkan keadaan ini)
a. Alat Bantu Analisis
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria, kualitas serta
prioritas isu. Alat bantu analisis isu yang penulis gunakan yaitu APKL
(Aktual, Problematika, Kekhalayakan dan Kelayakan) dan USG
7
(Urgency, Seriousness, dan Growth). Berdasarkan identifikasi isu yang
telah dijelaskan di atas, akan dilakukan penentuan prioritas isu yang akan
dicarikan solusi oleh penulis. Proses penentuan prioritas isu dilakukan
dengan menggunakan metode APKL (Aktual, Kekhalayakan,
Problematik, dan Layak). APKL digunakan untuk memilih 3 dari 5 isu
yang telah ditemukan. Rentang penilaian pada kedua metode ini adalah 1
– 5. Metode penentuan prioritas isu pertama yang dipakai adalah APKL
dengan menggunakan penilaian skala likert.
Tabel 1.1 Aspek Penilaian Isu

Metode Penjelasan
Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Aktual
dalam masyarakat.
Problematik Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks.

Isu tersebut secara langsung menyangkut hajat


Kekhalayakan orang banyak/pelanggan dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang tertentu saja.
Isu tersebut merupakan isu yang masuk akal dan
realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
Layak (kelayakan) pemecahan masalahnya.

Tabel 1.2 Analisis Penilaian Isu dengan APKL

ISU A P K L NILAI PRIORITAS


Belum optimalnya SOP Tindakan 4 3 3 3 13 V
di Lapas Kelas IIA Binjai

Meningkatnya Penularan 5 5 5 5 20 I
Penyakit TBC Pada Warga
Binaan karena kurangnya
pengetahuan mengenai
pencegahan penyakit TBC di
Lapas Kelas IIA Binjai
Belum Optimalnya Pelaksanaan 4 4 4 4 16 III
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Warga Binaan di Lapas Kelas IIA
Binjai
Kurangnya Pengetahuan Warga 5 5 4 4 18 II
Binaan dalam Pengunaan Antibiotik

8
Belum Optimalnya Petugas 4 4 4 3 15 IV
Kesehatan Melakukan Kontrol
Blok

Ket : 1 (Sangat Rendah), 2 (Rendah), 3 (Biasa), 4 (Tinggi), 5(Sangat Tinggi)

9
Dari teknik penapisan isu AKPL didapatkan tiga isu yang dengan
skor tertinggi yang menjadi prioritas untuk diselesaikan, yaitu:

1. Meningkatnya Penularan Penyakit TBC Pada Warga Binaan


karena kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan
penyakit TBC di Lapas Kelas IIA Binjai;

2. Belum Optimalnya Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat Warga Binaan di Lapas Kelas IIA Binjai;

3. Belum optimlnya SOP Tindakan di Lapas Kelas IIA


Binjai.

Selanjutnya untuk memilih isu yang akan dibahas saya menggunakan


teknik penapisan USG. Metode USG didasarkan pada Urgency (U),
Seriousness (S), Growthness (G).
Tabel 1.3.
Aspek Penilaian Isu
Metode Penjelasan
Seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang
Urgency
tersedia.
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
Seriousness dengan akibat yang ditimbulkan.
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
Growth tersebut jika ditangani sebagaimana mestinya.

Analisis penilaian kualitas isu dengan metode USG dapat dilihat


pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.4
Analisis Penilaian Isu dengan USG
Isu/ Masalah Skor/Nilai Total Prioritas
U S G
Meningkatnya Penularan Penyakit TBC 5 5 5 15 I
Pada Warga Binaan karena kurangnya
pengetahuan mengenai pencegahan
penyakit TBC di Lapas Kelas IIA Binjai
Belum Optimalnya Pelaksanaan Perilaku 4 5 4 13 II
Hidup Bersih dan Sehat Warga Binaan di
Lapas Kelas IIA Binjai

10
Belum optimlnya SOP Tindakan di Lapas 3 4 4 11 III
Kelas IIA Binjai

Berdasarkan analisis penilaian isu dengan USG diketahui isu


“Meningkatnya Penularan Penyakit TBC Pada Warga Binaan karena
kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan penyakit TBC di Lapas
Kelas IIA Binjai” menjadi isu dengan total 15 disebabkan karena
menurut penulis isu tersebut sngat mendesak untuk diselesaikan (kurang
dari 1 bulan) dan dampak isu akan berpengaruh pada warga binaan yang
lain dan akan meningkatkan penularan TBC pada warga binaan
tersebut. Oleh karena itu perlunya diadakan penyuluhan kesehatan
mengenai penyakit TBC agar warga binaan bisa mengetahui dan
memahami penyakit TBC untuk mempermudah warga binaan bagaimana
cara pencegahan dan penularan penyaki TBC.
Tabel 1.5
Deskripsi kriteria URGENCY
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1 bulan
4 Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 3 bulan
3 Cukup Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 6 bulan
2 Kurang Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 12
bulan
1 Tidak Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu > 12
bulan

Tabel 1.6
Deskripsi kriteria SERIOUSNESS
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat serius Dampak isu akan berpengaruh pada instansi,
subseksi peltah, petugas Kesehatan, WBP dan
keluarga WBP
4 Serius Dampak isu akan berpengaruh pada, subseksi peltah,
petugas Kesehatan, WBP dan keluarga WBP
3 Cukup serius Dampak isu akan berpengaruh pada, petugas
Kesehatan, WBP dan keluarga WBP
2 Kurang serius Dampak isu akan berpengaruh pada instansi,
subseksi peltah, WBP dan keluarga WBP
1 Tidak serius Dampak isu akan berpengaruh pada petugas individu

Tabel 1.7
11
Deskripsi kriteria
GROWTH
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat cepat Memburuk dalam kurun waktu 1 bulan
Memburuk
4 Cepat memburuk Memburuk dalam kurun waktu 3 bulan
3 Cukup cepat Memburuk dalam kurun waktu 6 bulan
Memburuk
2 Kurang cepat Memburuk dalam kurun waktu 12 bulan
Memburuk
1 Tidak cepat Memburuk dalam kurun waktu > 12 bulan
memburuk
Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG diatas, didapatkan satu isu utama
dengan prioritas tertinggi yaitu “Meningkatnya Penularan Penyakit TBC Pada Warga
Binaan karena kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan penyakit TBC di Lapas
Kelas IIA Binjai”.

12
F. RUMUSAN ISU
rumusan isu pada rancangan aktualisasi ini yaitu apa faktor yang
menyebabkan Meningkatnya Penularan Penyakit TBC Pada Warga Binaan
karena kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan penyakit TBC di
Lapas Kelas IIA Binjai?

G. IDENTIFIKASI SUMBER ISU


Dalam mengidentifikasi sumber isu yang terjadi di Instansi penulis,
penulis menggunakan metode diagram Fishbone. Diagram ini pertama kali
diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa (1968), dengan metode sebab-akibat yang
memungkinkan kita mencari akar permasalahan dari suatu isu dan
mengetahui apa yang salah dari suatu kondisi. Berikut identifikasi yang
penulis tuangkan dalam bentuk diagram Fishbone:

13
Tabel 1.8 Diagram Fishbone

Metode Manusia

Kurangnya pengetahuan warga binaan


mengenai pencegahan dan penularan
penyakit TBC

Dalam penyampaian penyuluhan Tidak memakai


kesehatan masih menggunakan masker
cara yang tidak menarik Belum menerapkan
etika batuk efektif Meningkatnya
penularan penyakit
TBC pada Warga
Binaan karena
kurangnya
Pengetahuan
mengenia
Blok Hunian pencegahan dan
over kapasitas penularan
Penggunaan alat informasi penyakit TBC
dalam penyuluhan kesehatan
belum optimal Kurangnya kamar isolasi
bagi penderita TBC

Alat Material

14
Dari diagram di atas didapatkan beberapa penyebab yang menjadi
permasalahan di Lapas Kelas IIA Binjai sehingga memunculkan isu utama
berupa “Meningkatnya Penularan Penyakit TBC Pada Warga Binaan karena
kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan penyakit TBC di Lapas Kelas
IIA Binjai”. Dari beberapa penyebab yang didapat, tampak penyebab utama
yang muncul yaitu belum optimalnya jadwal penyuluhan kesehatan akibat
pandemi Covid 19 sehingga mengakibatkan kurangnya pengetahuan warga
binaan dalam pencegahan dan penularan penyakit TBC. Maka penulis
menyimpulkan hal tersebut sebagai permasalahan utama yang membutuhkan
gagasan dan kreativitas untuk dicarikan penyelesaiannya.

H. RUANG LINGKUP
Penulis adalah perawat terampil yang akan melaksanakan tugas di
klinik Lapas Kelas IIA Binjai, yang akan dilakukan pada tanggal 02 Agustus
s.d 23 September 2022. Pelaksanaan aktualisasi akan dilakukan di klinik dan
di blok. Aktualisasi yang disusun berdasarkan SKP Perawat terampil dan
kreatifitas.. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) penulis yang berpedoman dari
uraian tugas perawat berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 4 Tahun
2022 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perawat. Adapun Sasaran
Kerja Pegawai (SKP) perawat terampil adalah sebagai berikut:

a. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu


b. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan,
c. melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rangka melakukan upaya promotif
d. memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya
preventif
e. memberikan oksigenasi sederhana
f. memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/kritikal
g. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas

15
h. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah
i. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak
j. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas
k. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas
l. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa
m. melakukan tindakan terapi komplementer/holistik
n. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
o. memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif
p. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
q. melakukan perawatan luka
r. melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
Laporan hasil aktualisasi ini dibatasi pada pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan satuan kerja penulis, yaitu Lapas Kelas IIA Binjai Sumber kegiatan
yang dilakukan penulis dalam kegiatan ini adalah bersumber dari Sasaran
Kerja Pegawai (SKP) dan kreativitas, yang terdiri dari:

1. Melapor kepada Kasubsi Bimkemaswat dan meminta izin terkait


kegiatan yang akan dilaksanakan di Lapas Kelas IIA Binjai

2. Melakukan konsultasi kepada Kasubsi Bimkemaswat tentang penyuluhan


kesehatan
3. Membuat power point, leaflet dan banner

4. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada warga binaan mengenai


penyakit TBC

5. Melakukan penempelan banner pada masing-masing blok

16
I. LEMBAR KONFIRMASI ISU
Persetujuan Coach dan Mentor
Coach Mentor

Joni Lovianto, S.H. Syamsinar Simatupang, S.H.,M.H.


NIP 198810222008011001

J. JUDUL AKTUALISASI
Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode APKL dan USG,
maka judul rancangan aktualisasi yang diajukan adalah : “Optimalisasi
Pencegahan dan Penularan TBC Melalui Penyuluhan Kesehatan di
Lapas Kelas IIA Binjai” sebagai upaya untuk memberikan pelayanan
kesehatan bagi warga binaan pemasyarakatan.

17
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN AKTUALISASI
1. Unit Kerja

Aktualisasi ini dilaksanakan di Lapas Kelas IIA Binjai dalam kurun


waktu lebih kurang 30 hari kerja, fokus aktualisasi di bidang perawatan
dan kesehatan WBP yang merupakan bagian dari sub seksi Pelayanan
Tahanan Lapas Kelas IIA Binjai sekaligus merupakan tugas utama penulis
sebagai Pelaksana/Terampil-Perawat.
2. Identifikasi Isu
Identifikasi Isu : Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lingkungan
tempat kerja, penulis menemukan beberapa isu dan kemudian di angkat
menjadi isu yang perlu di selesaikan berdasarkan hasil dari penapisan
Teknik APKL diantaranya :

1. Meningkatnya Penularan Penyakit TBC Pada Warga Binaan karena


kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan penyakit TBC di
Lapas Kelas IIA Binjai;

2. Belum Optimalnya Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Warga Binaan di Lapas Kelas IIA Binjai;

3. Belum optimlnya SOP Tindakan di Lapas Kelas IIA Binjai.


4. Isu yang Diangkat

Meningkatnya Penularan Penyakit TBC Pada Warga Binaan


karena kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan penyakit TBC di
Lapas Kelas IIA Binjai Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan isu yang diangkat dalam kegiatan aktualisasi ini, maka


jenis dan sumber kegiatan yang akan dilakukan oleh penulis adalah
sebagai berikut :

15
Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan

No Jenis Kegiatan Sumber


Kegiatan
1 Melakukan Konsultasi kepada pejabat/atasan di Kreativitas
Lapas Kelas IIA Binjai untuk meminta persetujuan
terkait rencana kegiatan yang telah di rancang.
2 Kreativitas
Melakukan pembuatan banner dan leaflet
mengenai pencegahan dan penularan penyakit
TBC
3 Kreativitas
Menyiapkan materi penyuluhan (power point)
dan video animasi mengenai penyakit TBC
4 SKP
Melakukan penyuluhan tentang penyakit TBC

5 Kreativitas
Melakukan evaluasi terhadap kegiatan penyuluhan
kesehatan

15
A. Rancangan Aktualisasi

No Kontribusi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Ouput Hasil Keterkaitan Nilai terhadap Visi dan Penguatan Nilai-
Dasar PNS Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 Melakukan konsultasi 1. Mengatur jadwal Adanya jadwal Dalam berkordinasi Kegiatan ini Aktualisasi nilai
kepada mentor di Lapas pertemuan dengan pertemuan yang dengan mentor mendukung Visi Ber-Akhlak saat
Kelas IIA Binjai untuk mentor telah disepakati mengenai judul Lapas Kelas IIA berkordinasi mentor
meminta persetujuan terkait 2. Menjelaskan oleh mentor rancangan aktualisasi Binjai " Menjadi memberikan
rencana kegiatan yang akan kegiatan dibuktikan sebagai CASN lembaga yang pengutan terhadap
dilaksanakan penyuluhan yang dengan lembar bersikap ramah dan akuntabel, tranparan nilai-nilai organisasi
dilakukan dan foto cekatan dan profesional Kementerian Hukum
3. Menerima saran dan bimbingan (Berorientasi dengan didukung dan HAM "PASTI"
masukan terkait konsultasi hasil Pelayanan) petugas yang pada Huruf "P" dan
kegiatan kordinasi dengan kemudian dalam memilki "S" yaitu:
4. Mendapat mentor melaksanakan kompetensi yang 1. Profesional,
persetujuan mentor rancangan aktualisasi tinggi untuk Aparatur
yang sudah disusun mewujudkan tertib Kementerian
harus bertanggung pemasyarakatan Hukum dan
jawab (Akuntabel) HAM adalah
dalam melakukannya aparat yang
saya berkerja sama bekerja keras
(Kolaboratif) dengan untuk mencapai
banyak pihak dan tujuan organisasi
dilakukan dengan melalui
sopan tanpa penguasaan
membeda-bedakan bidang tugasnya,
(Harmonis) menjunjung
tinggi etika dan
integritas profesi
20
2. Sinergis,
komitmen untuk
membangun dan
memastikan
hubungan
kerjasama yang
produktif serta
kemitraan yang
harmonis dengan
para pemangku
kepentingan
untuk
menemukandan
melaksanakan
solusi terbaik,
bermanfaat dan
berkualitas.
2 Melakukan pembuatan 1. Merancang banner Banner terpasang Untuk memahami Kegiatan Aktualisasi nilai
banner dan leaflet mengenai penyakit di masing-masing dan memenuhi pembuatan banner dasar Ber-Akhlak
mengenai pencegahan dan TBC blok hunian agar kebutuhan warga dan leaflet saat membuta banner
penularan penyakit TBC 2. Merancang leaflet warga binaan dapat binaan saya dengan mengenai dan leaflet mengenai
mengenai membaca dan cekatan dan solutif pencegahan dan pencegahan dan
pencegahan dan menerima (Berorientasi penularan penyakit penularan penyakit
penularan penyakit informasi tentang Pelayanan) TBC mendukung TBC memberikan
TBC pencegahan dan membuatkan media Misi Lapas Kelas penguatan terhadap
3. Mencetak banner penularan penyakit informasi tentang IIA Binjai Yaitu nilai organisasi
dan leaflet TBC penyakit TBC yang "Menegakkan Hak Kementerian Hukum
4. Memasang banner mudah diakses dan Asasi Manusia bagi dan HAM "PASTI"
dan leaflet di blok dipahami oleh warga Tahanan dan pada huruf "I" yaitu :
binaan agar mereka Narapidana Inovatif
dapat terus belajar Kementerian Hukum
21
(Kompeten) tentang dan HAM
pencegahan dan mendukung
penularan penyakit kreatifitas dan
TBC. mengembangkan
Dalam membuat inisiatif untuk
banner dan leaflet melakukan
saya melakukannya pembaharuan dalam
dengan tanggung penyelenggaraan
jawab (Akuntabel) tugas dan fungsinya.
supaya yang
dihasilkan maksimal
dan penuh inovasi
dan kreatifitas
(Adaptif) kemudian
agar banner dan
leaflet mengandung
nilai informasi
kesehatan tepat bagi
warga binaan saya
(berkerja sama)
(Kolaboratif) dengan
dokter yang ada di
klinik.
3 Menyiapkan materi 1. Membuat materi Materi penyuluhan Dalam menyiapkan Aktualisasi nilai Aktualisasi nilai
penyuluhan (power point) penyuluhan untuk dalam bentuk materi penyuluhan dasar ASN dalam dasar Ber-Akhlak
dan video animasi ditampilkan di power point dan saya terlebih dahulu menyiapkan materi saat menyiapkan
mengenai penyakit TBC power point video animasi mencari referensi di penyuluhan materi penyuluhan
2. Menyiapkan video tentang penyakit buku dan internet kesehatan kesehatan dengan
animasi tentang TBC dibuat kemudian saya menggunakan menggunakan poer
penyakit TBC Bukti: pelajari (Kompeten) power point, video point, video animasi
3. Meminta 1. Power point untuk memilih mana animasi dan leaflet dan leaflet
persetujuan mentor mengenai yang akan saya memberikan memberikan
22
mengenai materi penyakit TBC masukan pada materi kontribusi dalam penguatan terhadap
penyuluhan (power 2. Video Animasi penyuluhan, misi Lapas Kelas nilai organisasi
point) dan video mengenai Kemudian dalam IIA Binjai yaitu: Kementerian Hukum
animasi panyakit TBC memilih media untuk "Menerapkan dan HAM "PASTI"
3. Foto penyuluhan saya standar pada huruf "I" yaitu :
Dokumentasi menggunakan power Pemasyarakatan Inovatif
point dan leaflet lebih berbasis IT" Kementerian Hukum
kreatif dan inovatif dan HAM
(Adaptif) mendukung
Dalam membuat kreatifitas dan
banner dan leaflet mengembangkan
tujuan utama untuk inisiatif untuk
(membantu dan melakukan
menolong warga pembaharuan dalam
binaan) (Harmonis) penyelenggaraan
suapaya tahu dalam tugas dan fungsinya.
melakukan Akuntabel, Setiap
pencegahan terhadap melakukan
penyakit TBC, tidak pekerjaan kita
lupa saya meminta dituntut untuk
bantuan dan bertanggung jawab
(kerjasama) supaya pekerjaan
(Kolaboratif) dengan sudah diamanatkan
dokter mengenai pada kita dapat
materi yang akan berjalan dengan
saya persentasikan lancar dan bisa
pada warga binaan dipertanggung
sudah benar atau jawabkan .
belum.

23
4 Melakukan penyuluhan 1. Mengumpulkan Kegiatan Memberikan Aktualiasai nilai Aktualisasi nilai
tentang penyakit TBC warga binaan penyuluhan pelayanan kesehatan dasar Ber-Akhlak dasar Ber-Akhlak
peserta penyuluhan terlaksana yang cekatan dan dalam kegiatan saat melakukan
2. Melakukan sehingga solutif (Berorientasi penyuluhan penyuluhan
penyuluhan di Aula diharapakan dapat Pelayanan) untuk kesehatan tentang kesehatan mengenai
pada warga binaan meningkatkan warga binaan salah penyakit TBC telah penyakit TBC
menggunakan pengetahuan warga satunya memberikan mendukung Misi di memberikan
power point dan binaan mengenai penyuluhan kesehatan Lapas Kelas IIA penguatan terhadap
video animasi penyakit TBC dalam rangka Binjai nilai organisasi
3. Tanya Jawab antar melakukan upaya Kementerian Hukum
Warga binaan preventif terhadap dan HAM yaitu:
terkait materi penularan panyakit Profesional, ASN
penyuluahan TBC.Selain itu dalam pada Kementerian
melakukan Hukum dan HAM
penyuluhan harus harus bekerja keras
bertanggung jawab untuk mencapai
(Akuntabel) atas tujuan organisasi
materi yang melalui penguasaan
disampaikan guna terhadap bidang
memastikan warga tugasnya.
binaan memahami Sinergi, komitmen
apa yang sudah di untuk membangun
persentasikan. dan memastikan
Saat melakukan kerjasama yang
penyuluhan saya produktif dengan
tidak membeda- para pemangku
bedakan (Harmonis) kepentingan untuk
warga binaan yang menemukan dan
ikut penyuluhan melaksanakan solusi
karena warga binaan terbaik.
berhak untuk Inovatif, Inovatif,
24
mendapatkan Kementerian Hukum
pelayanan kesehatan dan HAM
yang terbaik. mendukung
Dalam melakukan kreatifitas dan
penyuluhan saya mengembangkan
memberikan yang inisiatif untuk selalu
terbaik dengan melakukan
mengorbankan pembaharuan dalam
waktu dan dedikasi penyelenggaraan
(Loyal)yang tinggi tugas dan fungsinya.
terhadap warga
binaan agar mereka
dapat materi
kesehatan yang
berguna untuk
diterapkan
dilingkungan lapas.
5 Melakukan evaluasi 1. Mengatur jadwal Evaluasi kegiatan Dalam melakukan Aktualisasi nilai Aktualisasi nlai
terhadap kegiatan evaluasi kegiatan penyuluhan evaluasi kegiatan daqsar Ber-Akhlak dasar Ber-Akhlak
penyuluhan kesehatan penyuluhan kesehatan menunjukan bentuk dalam kegiatan saat melakukan
kesehatan pada terlaksana tanggungt jawab evaluasi terhadap evaluasi terhadap
mentor (Akuntabel) kegiatan kegiatan penyuluhan
2. Melakukan Bukti sehingga pelayanan penyuluhan kesehatan
evaluasi terkait 1. Foto yang diberikan kesehatan telah memberikan
pelaksanaan dokumentasi memang benar yang mendukung Misi penguatan terhadap
kegitan penyuluhan kegiatan terbaik. Lapas Kelas IIA nilai organisasi
kesehatan yang evaluasi Kegiatan evaluasi Binjai Yaitu: Kemeterian Hukum
telah dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan "Melakukan dan HAM yaitu:
3. Membuat laporan penyuluhan menjadi tolak ukur pengajian dan Profesional,
hasil kegiatan 2. Laporan hasil peningkatan kualitas pengembangan Aparatur Sipil
penyuluhan kegiatan pelayanan yang penyelenggaraaan Negara Kementerian
kesehatan penyuluhan melakuakan pemasyaraakatan" Hukum dan HAM
25
kesehatan perbaikan terus- adalah aparat yang
menerus bekerja keras untuk
(Berorientasi mencapai tujuan
Pelayanan) organisasi melalui
Dalam melakukan penguasaan bidang
kegiatan penyuluhan tugasnya
kesehatan saya menjunjung tinggi
menerima masukan etika dan integritas.
baik itu dari atasan Sinergi, komitmen
maupun mentor dan untuk membangun
tidak membeda- hubungan kerja sama
bedakannya yang produktif serta
(Harmonis). kemitraan yang
Ketika melaporkan harmonis dengan
hasil kegiatan para pemangku
penyuluhan harus kepentingan untuk
dilakukan dengan menemukan dan
tanggung jawab melaksanakan solusi
(Akuntabel) dan terbaik, bermanfaat
transaparan guna dan berkualitas.
menjaga kepercayaan
atasan kepada kita.

26
3. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai Dasar PNS

Tabel 2.3. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai Dasar PNS


NO MATA PELATIHAN KEGIATAN JUMLAH AKTUALISASI
PER MATA PELATIHAN
KE KE KE KE KE
-1 -2 -3 -4 -5
1 Berorientasi Pelayanan 1 2 2 1 1 7
.
2 Akuntabel 2 1 1 2 2 8
.
3 Kompeten 1 2 2 3 1 9
.
4 Harmonis 1 2 1 1 2 7
.
5 Loyal 2 1 1 1 2 7
.
6 Adaptif 1 2 2 1 1 7
7 Kolaboratif 2 2 2 1 2 9
JUMLAH AKTUALISASI 10 12 11 10 11 54
PER KEGIATAN

27
B. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi


Agustus September
I II III IV I II
1. Melakukan konsultasi kepada mentor di Lapas 1. Mengatur jadwal pertemuan dengan mentor
Kelas IIA Binjai untuk meminta persetujuan 2. Menjelaskan kegiatan penyuluhan yang
terkait rencana kegiatan yang akan dilakukan
dilaksanakan 3. Menerima saran dan masukan terkait kegiatan
4. Mendapat persetujuan mentor
2 Melakukan pembuatan banner dan leaflet 1. Merancang banner mengenai penyakit TBC
mengenai pencegahan dan penularan penyakit 2. Merancang leaflet mengenai pencegahan dan
TBC penularan penyakit TBC
3. Mencetak banner dan leaflet
4. Memasang banner dan leaflet di blok
3 Menyiapkan materi penyuluhan (power point) 1. Membuat materi penyuluhan untuk
dan video animasi mengenai penyakit TBC ditampilkan di power point
2. Menyiapkan video animasi tentang penyakit
TBC
3. Meminta persetujuan mentor mengenai materi
penyuluhan (power point) dan video animasi

4 Melakukan penyuluhan tentang penyakit TBC 1. Mengumpulkan warga binaan peserta


28
penyuluhan
2. Melakukan penyuluhan di Aula pada warga
binaan menggunakan power point dan video
animasi
3. Tanya Jawab antar Warga binaan terkait materi
penyuluahan
5 Melakukan evaluasi terhadap kegiatan 1. Mengatur jadwal evaluasi kegiatan
penyuluhan kesehatan penyuluhan kesehatan pada mentor
2. Melakukan evaluasi terkait pelaksanaan
kegitan penyuluhan kesehatan yang telah
dilakukan
3. Membuat laporan hasil kegiatan penyuluhan
kesehatan

Catatan:
--Di table ini, reza tuangkan TANGGAL pasti kapan rencananya akan dilaksanakan, ditiap tiap tahapan kegiatannya, dengan acuan tanggal mulai dari
-

sehari setelah seminar RA ssampai dengan seminggu sebelum seminar akhir

-Untuk RA cukup sampai di BAB II ini aja dulu, untuk capaian dll, nanti setelah seminar baru di buat sesuai arahan nantinya
- untuk tata penulisan diperhatikan yo
-dan jangan lupa konsultasi ama mentor terkait RA ini

29
30

Anda mungkin juga menyukai