Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PENGADAAN TITIK KUMPUL DAN JALUR EVAKUASI

DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB TELUK KUANTAN

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II

KEMENTERIAN HUKUM DAN RI

KANTOR WILAYAH RIAU

OLEH :

W. FAHREY ALFALIH

NIP. 200109132020121001

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN HUKUM DAN HAM

KEPULAUAN RIAU
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI

Hari/Tanggal :

Nama Penyusun : W. FAHREY ALFALIH

NIP : 200109132020121001

Instansi : Unit Pelaksana Teknis Lembaga Pemasyarakatan Kelas


IIB Teluk Kuantan

Judul :IPENGADAAN TITIK KUMPUL DAN JALUR


wEVAKUASI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN
wKELAS IIB TELUK KUANTAN

COACH MENTOR

Alfithar Meirosandra,MARS Aldino Octalaperta, S.H


NIP.19850309 200912 1 006 NIP.19861011 200703 1 001

PENGUJI

Drs.Fransiskus Haru Tamtomo,Bc.I.P.,S.H.,M.Si.


NIP.19590212 198303 1 001
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi sebagai Penjaga Tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk
Kuatan tepat pada waktunya dan sebagaimana mestinya.

Dalam menyelesaikan Rancangan aktualisasi ini. Penulis telah meminta


bimbingan, bantuan, saran, dan dukungan dari berbagai pihak sehingga rancangan
ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Bapak Pujo Harianto, Bc.I.P., S.Sos., M.Si, selaku Kepala Kantor


Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Riau.
2. Bapak Hendy Emil, S.H., M.H, selaku Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan
Hukum dan HAM Kepulauan Riau.
3. Bapak Yurdani, A.Md., IP.,S.Sos., MH, selaku Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan.
4. Bapak Aldino Octalaperta, S.H, Selaku Kesatuan Pengamanan Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan dan selaku mentor yang
memberikan masukan serta arahan dalam penyusunan rancangan aktualisasi.
5. Bapak Alfithar Meriosandra,MARS selaku coach yang telah membimbing
penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmu kepada penulis agar
menjadi ASN yang professional.
7. Kedua orang tua yang saya cintai yang selalu memberikan dukungan dan doa.
8. Seluruh panitia Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan 87 di Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan
HAM Kepulauan Riau.
9. Rekan-rekan peserta Latihan Dasar Golongan II Angkatan 87 yang telah
memberikan bantuan, masukan, dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.

i
Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
demi memperbaiki laporan ini agar dapat bermanfaat bagi orang banyak.

Teluk Kuantan,18 Agustus 2021


Peserta

W.FAHREY ALFALIH
NIP.20010913 202012 1 001

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………...

………………………...iii

DAFTAR

TABEL………………………………………………………………..iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar

Belakang............................................................................1

B. Analisis

Isu..................................................................................3

C. Rumusan Isu.............................................................................

12

D. Identifikasi

Isu...........................................................................12

E. Ruang

Lingkup..........................................................................13

F. Lembar Konfirmasi

Isu..............................................................14

BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Rancangan Aktualisasi.............................................................15

B. Jadwal Kegiatan.......................................................................28

iii
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................37

B. Saran.........................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................38

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu APKL………………

Tabel 1.2 : Bobot penetapan Nilai Kualitas Isu APKL………………….

Tabel 1.3 : Analisis Isu Menggunakan USG………………..


Tabel 1.3.1 Deskripsi Penyebab Core Isu Menggunakan Metode Analisis
Fishbone…………..
Tabel 1.4 : Lokus dan Fokus Aktualisasi…………………….

Tabel 2.1 : Jenis dan Susunan Kegiatan…………………….

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Direktorat Jendral Pemasyarakatan adalah salah satu direktorat jendral
dibawah kementerian Hukum dan HAM yang melaksanakan sistem
pemasyarakatan seperti yang tertuang dalam UU no 12 Tahun 1995 yang
mempunyai tujuan sebagai berikut. “Sistem pemasyarakatan diselenggarakan
dalam rangka membentuk warga binaan pemasyarakatan agar menjadi manusia
seutuhnya,menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulang tindak
pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif
berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang
baik dan bertanggung jawab.
Bangunan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan yang
terletak di kota Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi Riau adalah
bangunan peninggalan zaman Hindia Belanda, yang didirikan pada tahun 1938
yang dikenal dengan nama “Penjara“. Pada saat itu oleh pemerintah Hindia
Belanda bangunan ini digunakan untuk memenjarakan warga pribumi yang
melanggar hukum atau menentang kebijakan pemerintahan Hindia Belanda.
Pada tahun 1964 dengan berubahnya sistem kepenjaraan menjadi Sistem
Pemasyarakatan, Penjara pun berubah sesuai dengan tuntutan sistem menjadi
Lembaga Pemasyarakatan. Sesuai Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia No: 01.PR.07.03 tahun 1985 disebut sebagai Cabang Rutan Rengat di
Teluk Kuantan, yang berarti Cabang RUTAN mempunyai tugas dan fungsi
RUTAN didaerah cabang Hukum RUTAN yang bersangkutan.
Seusai surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor B/388/M.KT.01/2019 tanggal 26 April 2019 telah
ditetapkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang
Pembentukan Balai Pemasyarakatan Baru, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
baru, perubahan nomenklatur Rumah Tahanan Negara dan Cabang Rumah
Tahanan Negara Menjadi Lembaga Pemasyarakatan, serta perubahan Cabang

1
Rumah Tahanan Negara menjadi Rumah Tahanan Negara, Nomenklatur Cabang
Rutan Teluk Kuantan berubah menjadi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk
Kuantan.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT ) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dibawah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI secara teknis administratif
bertanggung jawab dan dibina oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia RIAU yang mempunyai tugas pokok menerima
,menampung dan merawat tahanan dari Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan
yang berada pada wilayah hukum Kabupaten Kuantan Singingi juga membina
narapidana.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan yang berlokasi di
jalan Imam Bonjol No. 34 menempati lahan seluas 2.190 M2. Luas bangunan
Lembaga Pemasyarakatan Teluk Kuantan hanya 373 M2 tidak bertingkat, yang
terdiri dari blok hunian, ruang aula 91 M2 dan perkantoran/gudang 140 M2
dengan kapasitas hunian 58 orang. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk
Kuantan pada saat dihuni oleh 372 orang dan mengalami overkapasitas. Saat ini
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan memiliki 50 orang pegawai.
Lapas Kelas IIB Teluk Kuantan dipimpin oleh seorang Kepala, dibantu oleh 4
KASI dalam menjalankan tugas, serta memiliki 4 regu pengamanan yang terdiri
dari 6 orang setiap regunya.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan memiliki lahan seluas
3.080 M2 yang berlokasi di sei jering kec. Kuantan Tengah yang diperuntukan
rumah dinas dan kegiatan pembinaan narapidana budidaya tanaman pangan, juga
memiliki lahan hibah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi seluas
lebih kurang 30.000 M2 yang berlokasi di Sinambek di peruntukan pembangunan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan.
Saat ini penulis ditugaskan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk
Kunatan. Kesehariannya, penulis menjadi Petugas Regu Pengamanan.. Hal ini
berarti penulis memiliki peran untuk memberikan pelayanan di tengah masalah
yang dihadapi oleh instansi mengenai Pelayanan Publik di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan. Penerapan prinsip dasar ANEKA dan

2
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI diharapkan dapat mendorong
terwujudnya kualitas pelayanan prima dari ASN sehingga mutu pelayanan dapat
ditingkatkan secara bertahap, berkesinambungan dan berkelanjutan.
Dalam pelaksanaan aktualisasi ini,penerapan nilai-nilai dasar ASN(ANEKA)yaitu
penanaman akuntabilitas dalam pertanggung jawaban hasil yang akan
dicapai,nasionalisme sebagai wujud cinta tanah air,etika publik dalam tingkah
laku,komitmen mutu dalam menghasilkan rancangan aktualisasi serta anti korupsi
sebagai komitmen integritas. Salah satu agenda dalam Latihan dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil(CPNS) dalam upaya penguatan kompetensi bagi CPNS
adalah agenda habituasi.Agenda habituasi bertujuan untuk menguatkan mata
pelatihan kedalam rancangan aktualisasi,kemampuan untuk mempresentasikannya
dalam seminar rancangan aktualisasi,melaksanakan aktualisasi,Menyusun laoiran
aktualisasi dan mempersentasikan laporan aktualisasi dalam seminar aktualisasi.
Dalalm aktualisasi,tema yang diangkat terkait dengan isu isu yang ada di
lingkungan kerja sehingga diharapkan mampu menjadi solusi pemecahan masalah
ataupun memperbaiki dan meningkatkan kinerja.
B. ANALISIS ISU
a. Enviromental Scanning
Selama 7 (tujuh) bulan penulis bekerja di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan, penulis menemukan beberapa
isu yang ada di instansi terkait materi agenda tiga yaitu manajemen ASN,
pelayanan publik, dan whole of goverment (WoG). Adapun isu-isu yang
ada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan diantaranya;
1. Kurang optimalnya penggeledahan badan dan barang warga
binaan pemasyarakatan yang masuk ke dalam lingkungan blok di
dalam Lapas.
Isu ini berkaitan dengan Manajemen ASN yaitu tanggung jawab
pegawai mencegah masuknya barang barang terlarang di dalam lapas.
Penggeledahan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting
dilakukan oleh petugas penjaga tahanan agar terciptanya situasi yang
aman,tertib dan kondusif serta terhindar dari masuknya barang barang
terlarang yang dapat membahayakan petugas maupun warga binaan di

3
Lembaga Pemasyarakatan,pentingnya penggeledahan ini merupakan
tujuan pemasyarakatan yaitu memberikan jaminan keamanan dan
perlindungan hak asasi manusia pada warga binaan di Lembaga
Pemasyarakatan kelas IIB Teluk Kuantan. Namun pada prakteknya di
lapangan masih ada petugas yang belum maximal dan belum teliti
dalam melakukan penggeledahan badan dan barang WBP yang masuk
ke dalam lingkungan blok hunian. Hal ini berdampak mudahnya
masuk barang barang yang dilarang masuk kedalam Lapas seperti
sendok besi,sikat gigi yang bisa diasah dan tentunya benda benda yang
akan membuat kondisi Lapas tidak kondusif.
2. Kurang optimalnya pelayanan Kesehatan kepada WBP
Isu ini berkaitan dengan Whole Of Government dimana pada
instansi tempat kami bekerja belum memliki seorang dokter dan hanya
memiliki seorang perawat. Tentu saja perawat tidak bisa berada di
kantor seharian penuh dan harus memanggil dokter honorer pada
RSUD Kuantan Singingi sehingga membutuhkan waktu dalam
penanganan WBP yang sakit.
3. Kurang optimalnya pengawasan terhadap warga binaan
pemasyarakatan saat pembagian jatah makan di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan.
`Isu ini berkaitan dengan Pelayanan Publik dimana masih ada
petugas yang kurang peduli dan enggan untuk menertibkan warga
binaan pada saat pembagian jatah makan siang . padahal seharusnya
petugas penjaga tahanan berkewajiban untuk mengatur dan
memberikan pelayanan yang baik kepada Warga Binaan
Pemasyarakatan dengan cara menertibkan Warga Binaan
Pemasyarakatan pada saat memberikan jatah makan siang secara adil
dan tertib. Ini berdampaknya WBP berebut-rebutan pada saat
pembagian jatah makan siang hal ini tentu akan menibulkan ketidak
kondusifan dalam pembagian jatah makan siang.
4. Belum optimalnya kegiatan kerja kepada warga binaan
pemasyarakat di dalam lapas.

4
Isu ini berkaitan dengan Pelayanan Publik dimana salah satu
tugas Lembaga Pemasyarakatan adalah memberikan pembinaan
kepada narapidana. Pembinaan dapat berupa keterampilan atau
keahlian khusus yang diajarkan kepada warga binaan pemasyarakatan
dengan tujuan saat bebas dari lapas mereka memiliki skill sehingga
dapat berbaur di dalam masyarakat. Di instansi penulis berada,
kegiatan kerja ini belum berjalan dengan lancar karena Lapas Kelas
IIB Teluk Kuantan sebelumnya adalah cabang rutan. Namun kami
pihak lapas terus mencari solusi dengan melaksanakan kerjasama
dengan pihak luar untuk melakukan kegiatan-kegiatan bagi warga
pembinaan pemasyarakatan.

5. Belum adanya Titik Kumpul dan Jalur Evakuasi Bencana/Situasi


Darurat di Lembaga Kelas IIB Teluk Kuantan
Isu ini berkaitan dengan Pelayanan Publik dimana Pengadaan
Titik kumpul dan Evakuasi bencana sangat penting di situasi darurat.
Dengan adanya titik kumpul dan pembagian tugas yang jelas maka
pelaksanaan keamanan pada saat bencana dapat berjalan dengan baik.
b. Alat Bantu Analisis
Setelah penulis menemukan lima isu tersebut, selanjutnya penulis
perlu melakukan analisis terhadap lima isu tersebut guna bagaimana
memahami isu tersebut secara utuh dan tentunya akan memudahkan
penulis untuk memilih isu sesuai dengan kriteria yang berdasarkan metode
analisis yang akan digunakan. Penulis disini akan menggunakan tiga
metode anlisis, yaitu;
1. Metode analisis APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan,
Kelayakan).
2. Metode analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).
3. Metode analisis Fishbone
Metode analisis APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan,
Kelayakan) digunakan untuk mengetahui kriteria dari sebuah isu. Dan
yang nantinya akan menapis dari kelima isu tersebut menjadi tiga isu yang

5
sesuai dengan kriteria dan kondisi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Teluk Kuantan. Adapun kriteria penilaian indikator metode analisis APKL
adalah sebagai berikut;
Tabel 1.2.1 Kriteria Nilai Aktual
Nilai Kriteria Makna Nilai
Benar-benar terjadi dengan fakta dan data
5 Sangat Aktual yang lengkap serta hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
Benar-benar terjadi dengan fakta dan data
4 Aktual yang kurang lengkap serta sdeang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
Belum tentu terjadi serta sedang hangat
3 Cukup Aktual
dibicarakan dalam masyarakat.
Belum tentu terjadi serta tidak hangat
2 Kurang Aktual
dibicarakan dalam masyarakat.
Tidak terjadi serta tidak hangat
1 Tidak Aktual
dibicarakan dalam masyarakat.

Tabel 1.2.2 Kriteria Nilai Problematika


Nilai Kriteria Makna Nilai
Benar-benar terjadi dengan fakta dan data
Sangat
5 yang lengkap serta hangat dibicarakan
Problematika
dalam masyarakat.
Benar-benar terjadi dengan fakta dan data
4 Problematika yang kurang lenfkap serta sdeang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
Cukup Belum tentu terjadi serta sedang hangat
3
Problematika dibicarakan dalam masyarakat.
Kurang Belum tentu terjadi serta tidak hangat
2
Problematika dibicarakan dalam masyarakat.
Tidak terjadi serta tidak hangat
1 Tidak Problematika
dibicarakan dalam masyarakat.

Tabel 1.2.3 Kriteria Nilai Kekhalayakan


Nilai Kriteria Makna Nilai
5 Sangat Benar-benar terjadi dengan fakta dan data

6
yang lengkap serta hangat dibicarakan
Kekhalayakan
dalam masyarakat.
Benar-benar terjadi dengan fakta dan data
4 Kekhalayakan yang kurang lenfkap serta sdeang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
Cukup Belum tentu terjadi serta sedang hangat
3
Kekhalayakan dibicarakan dalam masyarakat.
Kurang Belum tentu terjadi serta tidak hangat
2
Kekhalayakan dibicarakan dalam masyarakat.
Tidak Tidak terjadi serta tidak hangat
1
Kekhalayakan dibicarakan dalam masyarakat.

Tabel 1.2.4 Kriteria Nilai Kelayakan


Nilai Kriteria Makna Nilai
Benar-benar terjadi dengan fakta dan data
5 Sangat Layak yang lengkap serta hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
Benar-benar terjadi dengan fakta dan data
4 Layak yang kurang lenfkap serta sdeang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
Belum tentu terjadi serta sedang hangat
3 Cukup Layak
dibicarakan dalam masyarakat.
Belum tentu terjadi serta tidak hangat
2 Kurang Layak
dibicarakan dalam masyarakat.
Tidak terjadi serta tidak hangat
1 Tidak Layak
dibicarakan dalam masyarakat.

Berdasarkan kriteria penilaian metode analisis APKL diatas, penulis


melakukan analisa terhadap kelima isu yang telah ditemukan sebelumnya.
seperti tabel dibawah ini.

Tabel 1.2 Bobot Penetapan Nilai Kualitas Isu APKL

N ISU A P K L JM PERINGKAT

7
O (1-5) (1-5) (1-5) (1-5) L
Kurang
optimalnya
penggeledahan
1 3 3 3 4 13 IV
badan dan
barang warga
binaan di blok
Kurang
optimalnya
2 pelayanan 4 4 3 4 15 III
Kesehatan
kepada WBP
Kurang
optimalnya
pengawasan
terhadap warga
3 binaan 3 4 3 3 12 V
pemasyarakatan
saat pembagian
jatah makan di
dalam Lapas
Belum
optimalnya
kegiatan kerja
4 kepada warga 4 4 4 5 17 II
binaan
pemasyarakat
di dalam Lapas.
5 Belum adanya 4 5 4 5 18 I
Titik Kumpul
dan Jalur
Evakuasi
Bencana/Situasi
Darurat di

8
Lembaga Kelas
IIB Teluk
Kuantan

Berdasarkan tabel 1.2 Bobot Penetapan Nilai Kualitas Isu APKL


diatas penentuan kualitas Isu dengan alat analisis APKL(Aktual,
Problematika,Kekhalayakan,Kelayakan) maka terlihat dari 5 (lima) isu
yang ada terdapat 3 (tiga) isu yang mendapat total nilai tertinggi, yaitu:
1) Belum adanya Titik Kumpul dan Jalur Evakuasi Bencana/Situasi
Darurat di Lembaga Kelas IIB Teluk Kuantan
2) Belum optimalnya kegiatan kerja kepada warga binaan pemasyarakat
di dalam lapas.
3) Kurang optimalnya pelayanan Kesehatan kepada WBP
Dari ketiga kriteria isu yang mendapat total nilai tertinggi tersebut
kemudian dilakukan analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat
analisis USG. Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai
dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai
menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk
segera ditangani. Variabel penetapan kriteria kualiatas isu pada USG, yaitu
Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti. Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth: Seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Tabel 1.3 Analisis Isu Menggunakan USG

PENILAIAN KRITERIA JML PERINGKAT


N
U S G
O
MASALAH (1-5) (1-5) (1-5)
1 Belum adanya Titik 4 5 5 14 I
Kumpul dan Jalur
Evakuasi
Bencana/Situasi
Darurat di Lembaga

9
Kelas IIB Teluk
Kuantan
Kurang optimalnya
peran Belum
optimalnya kegiatan
2 4 3 4 11 III
kerja kepada warga
binaan pemasyarakat di
dalam lapas.
Kurang optimalnya
3 pelayanan Kesehatan 4 5 3 12 II
kepada WBP

Berdasarkan tabel 1.3 Analisis Isu Menggunakan USG diatas,


maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi core issue adalah
“Belum adanya Titik Kumpul dan Jalur Evakuasi Bencana/Situasi
Darurat di Lembaga Kelas IIB Teluk Kuantan”.
Selanjutnya penulis akan menelaah lebih dalam lagi terkait core isu yang
telah di dapat dengan mencari penyebab kenapa core isu tersebut bisa
terjadi. Dengan menemukannya penyebab dari core isu yang sudah terpilih
maka penulis dapat langsung menentukan gagasan-gagasan untuk
menyelesaikan masalah core isu tersebut. Adapun penulis akan
mendeskripsikan penyebab core isu dengan mengunakan metode analisis
Fishbone sebagai berikut.

10
Tabel 1.3.1 Deskripsi Penyebab Core Isu Menggunakan Metode Analisis Fishbone
Penyebab Akibat

Lingkungan Tidak ada alur Evakuasi


yang jelas
Belum ada Perubahan dari
Riwayat terjadi CABRUT ke Petunjunk
bencana LAPAS Evakuasi belum
Pembagian tugas ada
evakuasi belum Belum adanya Titik
ada Kumpul dan Jalur
Evakuasi
Bencana/Situasi
Darurat di Lembaga

Belum Kelas IIB Teluk


Petugas masih merasa
adanya titik Warga Binaan yang Kuantan
Tidak ada jalur aman terhadap
Kumpul tidak menanyakan
evakuasi bencana
keselamatan mereka
ketika terjadi bencana
Banner
Evakuasi Petugas dan
WBP

11
C. RUMUSAN ISU
Tabel 1.4 Lokus dan Fokus Aktualisasi

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk


Unit Kerja
Kuantan
Identifikasi Isu 1. Kurang optimalnya penggeledahan badan
dan barang warga binaan pemasyarakatan
yang masuk ke dalam lingkungan blok di
dalam lapas.
2. Kurang optimalnya pelayanan Kesehatan
kepada WBP
3. Kurang optimalnya pengawasan terhadap
warga binaan pemasyarakatan saat
pembagian jatah makan di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan.
4. Belum optimalnya kegiatan kerja kepada
warga binaan pemasyarakatan di dalam
lapas.
5. Belum adanya Titik Kumpul dan Jalur
Evakuasi Bencana/Situasi Darurat di
Lembaga Kelas IIB Teluk Kuantan
Isu yang dipilih Belum adanya Titik Kumpul dan Jalur
Evakuasi Bencana/Situasi Darurat di
Lembaga Kelas IIB Teluk Kuantan

D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU


Titik Kumpul dan Jalur Evaluasi merupakan salah satu upaya untuk
menyelamatkan orang banyak dari situasi darurat. Berdasarkan pengamatan
penulis satu bulan terakhir ini belum ditemukannya Titik Kumpul dan Jalur
Evakuasi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan. Hal itu terlihat
pada saat kegiatan mobilitas ke blok hunian dan bagian belakang lapas. Padahal

12
tujuan titik kumpul dan jalur evakuasi berguna sebagai petunjuk bagi pegawai dan
narapidana ketika terjadi situasi bencana atau hal hal berbahaya lainnya.
Apabila permasalahan ini diabaikan, dikhawatirkan Pegawai tidak
mengerti harus melakukan apa dan Warga Binaan juga tidak tau harus kemana
pada saat situasi darurat. Untuk mencegah permasalahan ini perlu adanya
kebijakan baru yang membuat pegawai mengerti dengan Tindakan yang harus
dilakukan pada saat terjadi bencana . Salah satunya adalah dengan membuat titik
kumpul dan jalur evakuasi kemudian melaksanakan sosialisasi dan
simulasi,dengan harapan dapat meningkatkan keselamatan dan kewaspadaan pada
saat terjadi bencana..
Dari permasalahan diatas berkaitan dengan manajemen ASN dan
pelayanan publik. Manajemen ASN berkaitan bagaiaman seorang petugas dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dan menyelesaikan permasalahan pekerjaan
secara professional. Untuk pelayanan publik yaitu bagaimana seorang petugas
dapat memberikan pelayanan (evakuasi) secara optimal kepada warga binaan
sehingga menciptakan kepuasan dalam pelayanan yang diberikan.

E. RUANG LINGKUP
adapun ruang lingkup yang penulis angkat berasal dari penugasan
pimpinan dan kreatifitas penulis yang memiliki jabatan sebagai Penjaga Tahanan
di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan.

13
F. LEMBAR KONFIRMASI ISU

COACH MENTOR

Alfithar Meirosandra,MARS Aldino Octalaperta,S.H


NIP.19830516 201503 1 001 NIP.19861011 200703 1 001

Persetujuan Atasan Langsung


Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIB Teluk Kuantan

Aldino Octalaperta,S.H
NIP.19861011 200703 1 001

G. JUDUL AKTUALISASI

Pengadaan Titik Kumpul dan Jalur Evakuasi Bencana/Situasi Darurat di


Lembaga Kelas IIB Teluk Kuantan

14
BAB II

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN AKTUALISASI
a. Unit Kerja
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan.
b. Identifikasi Isu

Bencana adalah suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan


oleh berbagai factor dari alam maupun non alam serta factor dari
manusia,sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,kerusakan
lingkungan,kerugian harta benda dan dampak psikologi.

Maka dari itu penulis mengangkat judul tentang Pengadaan titik kumpul
dan jalur evakuasi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan,
Karena jika dilihat dari tingkat urgencynya, Pengadaan titik kumpul dan jalur
evakuasi ini sangatlah penting agar dapat menjadi sarana evaluasi untuk
Petugas pemasyarakatan yang bertugas dibidang pengamanan narapidana
mengenai kinerjanya, karena warga binaan pemasyarakatan memiliki hak
untuk dibina dengan baik sesuai standar operasional prosedur yang tertuang
dalam Undang -Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

Penulis bekerja di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan.


Selama 7 bulan melakukan orientasi, penulis melihat belum adanya titik
kumpul dan jalur evakuasi pada Lapas. Maka dari itu penulis merasa perlu
mengangkat isu ini sebagai evaluasi kegiatan pelayanan di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan.
c. Isu yang diangkat

Setelah mengidentifikasi beberapa isu diatas maka penulis membahas isu


“Pengadaan Titik Kumpul dan Jalur Evakuasi Bencana/Situasi Darurat di
Lembaga Kelas IIB Teluk Kuantan”.

15
d. Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan pemecahan isu Belum adanya titik kumpul dan jalur
evakuasi di Lapas Teluk Kuantan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1
Jenis dan Sumber Kegiatan

NO JENIS KEGIATAN SUMBER KEGIATAN


Melaporkan rencana kegiatan aktualisasi
1 Kreativitas
dengan pimpinan langsung
Melakukan survey ke blok untuk memilih
2 Kreativitas
lokasi titik kumpul
Pembuatan Banner titik kumpul dan jalur
3 Kreativitas
evakuasi
4 Membuat Jadwal pembagian tugas evakuasi Kreativitas
Memberikan sosialisasi kepada Pegawai dan
5 Kreativitas
WBP mengenai titik kumpul dan jalur evakuasi
6 Simulasi Pelaksanaan Evakuasi Kreativitas
Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan
7 Kreativitas
langsung sebagai bahan evaluasi

16
e. Rancanngan Kegiatan

KETERKAITAN KONTRIBUSI
OUTPUT/HAS PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN
IL ORGANISASI
PELATIHAN MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melaporkan Adapun langkah-langkah Mendapatkan Penulis melaporkan Kegiatan yang akan saya Professional:
rencana kegiatan penulis lakukan dalam gambaran kegiatan aktualisasi lakukan ini memiliki Bekerja keras dalam
aktualisasi dengan melaksanakan kegiatan : umum kepada atasan dengan kontribusi terhadap visi menjalani tugas.
pimpinan 1. Konsultasi kepada mengenai isu mengatur jadwal dan misi yang diusung Akuntabel:
langsung. atasan/mentor terkait isu yang diangkat terlebih dahulu.hal ini oleh organisasi. Adapun Bertanggungjawab
yang berada di instansi. serta rancangan merupakan perwujudan bagian visi dan misi yang terhadap tugas yang
2. Membuat rencana kegiatan yang Pancasila sila ke 3 dimaksud adalah saling dikerjakan.
tahapan kegiatan aktualisasi akan dilakukan sehingga melahirkan bersinergi antara atasan Sinergi:
3. Memperbaiki rancangan dalam nilai aneka dan anggota. Membangun hubungan
aktualisasi berdasarkan pelaksanaan NASIONALISME. kerjasama antara
masukan pada seminar aktualisasi. Penulis datang tepat pimpinan dan anggota.
rancangan aktualisasi waktu menunjukkan
rasa tanggung jawab

17
yang merupakan Inovatif:
perwujudan dari Menghasilkan kreatifitas
AKUNTABILITAS. dan inovasi dalam
Penulis memasuki melaksanakan tugas
ruangan atasan dengan
mengetuk pintu terlebih
dahulu,hal ini
menunjukan sikap
sopan dan santun
sehingga merupakan
perwujudan dari
ETIKA PUBLIK.
2 Melakukan Adapun langkah-langkah Mendapatkan Penulis memulai survey Adapun bagian visi dan Professional:
Survey ke Blok penulis lakukan dalam lokasi titik dengan meminta izin misi yang dimaksud Melaksanakan rencana
untuk mencari melaksanakan kegiatan : kumpul dan kepada komandan jaga adalah menguatamakan kegiatan dengan
lokasi titik 1. Meminta Izin kepada jalur evakuasi terlebih dulu dengan keselamatan Bersama maksimal.
kumpul dan jalur Komandan Jaga untuk Bahasa yang sopan,hal dibanding keselamatan Akuntabel:
evakuasi memasuki Blok Hunian ini merupakan diri sendiri . Bertanggungjawab
2. Meninjau tempat yang perwujudan dari terhadap tugas yang

18
bisa dijadikan Titik ETIKA PUBLIK. dikerjakan.
Kumpul Evakuasi Penulis melakukan Sinergi:
3. Meminta masukan suatu perubahan dan Membangun hubungan
kepada Petugas yang inovasi terhadap kerjasama antara
berjaga keselamatan kerja pimpinan dan anggota.
4. Melakukan Koordinasi dengan mengedepankan
kepada mentor/atasan kepentingan publik
mengenai penentuan titik merupakan wujud dari
kumpul. KOMITMEN MUTU
dan
NASIONALISME.
Penulis meminta
masukan kepada
petugas dengan sopan
merupakan wujud dari
ETIKA PUBLIK.
Penulis berkoordinasi
kepada mentor dengan
hasil survey yang

19
didapatkan di lapangan
dengan jujur tanpa ada
yang disembunyikan
merupakan perwujudan
dari ANTI KORUPSI
Pembuatan Adapun langkah-langkah Telah adanya 1. Penulis meminta Adapun bagian visi dan Professional:
3 banner titik penulis lakukan dalam Banner titik persetujuan kepada misi yang dimaksud Menjunjung integritas
kumpul dan jalur melaksanakan kegiatan : kumpul dan atasan dengan sopan adalah Mewujudkan dalam melaksanakan
evakuasi 1. Meminta persetujuan jalur evakuasi merupakan sistem Kesehatan dan tugas.
untuk membuat banner sehingga perwujudan dari Keselamatan Kerja yang Akuntabel:
titik kumpul dan jalur memudahkan ETIKA PUBLIK. memberikan rasa aman, Bertanggungjawab
evakuasi terlaksananya 2. Penulis melakukan nyaman,dan paham akan terhadap tugas yang
2. Mencetak rambu titik evakuasi. inovasi dengan Tindakan yang harus dikerjakan.
kumpul dan jalur mencetak banner diambil pada saat Sinergi:
evakuasi titik kumpul darurat. Membangun hubungan
3. Mengawasi tamping menggunakan kerjasama antara
yang menempelkan rambu yang mudah pimpinan dan anggota.
banner titik kumpul dan dipahami
jalur evakuasi. merupakan

20
4. Melaporkan kegiatan perwujudan dari
kepada atasan/mentor KOMITMEN
MUTU.
3. Penulis meminta
tolong kepada
tamping tanpa
dengan sopan dan
bertanggung jawab
dalam pengawasan
merupakan
perwujudan ETIKA
PUBLIK dan
AKUNTABILITA
S.
4. Penulis melaporkan
semua kegiatan
kepada atasan
dengan jujur
merupakan

21
perwujudan dari
ANTI KORUPSI.
4 Membuat jadwal Adapun langkah-langkah Petugas Penulis meminta arahan Menjadikan ASN yang Professional:
pembagian tugas penulis lakukan dalam mengetahui kepada atasan dengan bertanggungjawab atas Menjunjung integritas
evakuasi melaksanakan kegiatan : pembagian sopan dan bahasa yang kewajiban yang diemban, dalam melaksanakan
1. Meminta arahan kepada tugas pada saat baik merupakan memiliki perilaku terpuji tugas.
atasan/mentor mengenai evakuasi perwujudan ETIKA sesuai etika yang berlaku
pembagian tugas PUBLIK. dalam masyarakat, dan Akuntabel:
evakuasi Penulis mencetak bekerja ikhlas, sesuai Bertanggungjawab
2. Mencetak jadwal jadwal sesuai dengan dengan visi dan misi : terhadap tugas yang
pembagian tugas hasil yang didapatkan “Menjadi penyelenggara dikerjakan.
3. Menempelkan jadwal dari arahan pemasyarakatan yang Sinergi:
pembagian tugas di Pos mentor/atasan ,hal ini profesional dalam Membangun hubungan
KARUPAM adalah bentuk dari penegakan hukum dan kerjasama antara
4. Melaporkan hasil KOMITMEN MUTU. perlindungan HAM” pimpinan dan anggota.
kegiatan kepada Penulis menempelkan Transparan:
mentor/atasan jadwal pembagian tugas keterbukaan informasi
evakuasi di dalam pembagian jadwal
KARUPAM dengan evakuasi .

22
meminta izin terlebih Inovatif :
Mendesain jadwal
dahulu kepada Kepala
kegiatan dengan rapi.
Regu Pengamanan
merupakan perwujudan
dari ETIKA PUBLIK.
Penulis selalu
melaporkan apapun
hasil kegiatan sehingga
membuat hubungan
anggota kepada
pimpinan menjadi lebih
erat. Hal ini merupakan
wujud dari
NASIONALISME.

5 Sosialisasi Adapun langkah-langkah Telah Penulis meminta izin Adapun bagian visi dan Dalam kegiatan
Mengenai Titik penulis lakukan dalam terlaksananya kepada KARUPAM misi yang dimaksud melakukan penyuluhan
Kumpul dan Jalur melaksanakan kegiatan : penyuluhan dan berkoordinasi adalah melaksanakan kepada WBP tentang alur
Evakuasi Kepada 1. Meminta izin dengan kepada Petugas kepada Petugas pembinaan, perawatan, jalur evakuasi, dapat

23
Petugas & WBP Kepala Regu dan WBP yang Blok,hal ini merupakan dan pembimbingan untuk mendukung terwujudnya
Pengamanan untuk bertuijuan bentuk dari ETIKA menambah wawasan sumber daya manusia
mengumpulkan WBP di untuk PUBLIK dan narapidana menjadi yang menjunjung nilai
lapangan blok. meningkatkan NASIONALISME. warga negara yang aktif profesional, sinergi, dan
2. Sosialisasi kepada WBP kewaspadaan Penulis memanfaatkan dan produktif untuk akuntabel.
mengenai alur jalur saat terjadi waktu sebaik baiknya kesehatan dan
evakuasi bencana dan memberikan keselamatan bersama.
3. Mensosialisasikan kepada kejelasan informasi kegiatan penyuluhan
seluruh Petugas Regu mengenai alur jalur kepada Petugas dan WBP
Pengamanan evakuasi,hal ini tentang alur jalur
4. Melaporkan kegiatan merupakan perwujudan evakuasi sehingga pada
kepada atasan/mentor. dari ANTI KORUPSI saat situasi darurat tidak
DAN KOMITMEN mengalami kepanikan
MUTU. dan gangguan keamanan.

6 Simulasi Adapun langkah-langkah Telah Penulis meminta izin ke Adapun bagian visi dan Dalam kegiatan
Pelaksanaan penulis lakukan dalam Terlaksananya atasan dengan Bahasa misi yang dimaksud melakukan Pengawasan
Evakuasi melaksanakan kegiatan : kegiatan yang baik dan sopan adalah Mewujudkan saat simulasi
1. Meminta Izin kepada melakukan merupakan perwujudan sistem perlakuan berlangsung, dapat

24
atasan/mentor mengenai pengawasan ETIKA PUBLIK. humanis yang mendukung terwujudnya
kegiatan yang akan saat simulasi Penulis menulis dan memberikan rasa sumber daya manusia
dilakukan. evakuasi menyerahkan buku aman,nyaman,berprikead yang menjunjung tinggi
2. Menulis buku BON WBP berlangsung BON WBP dengan data ilan. Saat melakukan nilai professional dan
sesuai dengan data WBP dengan yang valid dan sesuai pengawasan pada saat sinergi.
yang akan dikeluarkan. dokumen dengan kebutuhan simulasi,saya berprilaku
3. Menyerahkan buku bon berupa foto- simulasi. Merupakan humanis dan
kepada KARUPAM agar foto WBP perwujudan dari ANTI memberikan rasa aman
dapay ditandatangani sedang KORUPSI. kepada WBP
dengan sopan melaksanakan Penulis melaksanakan
4. Bekerja sama dengan simulasi,melak simulasi dengan
anggota jaga untuk ukan pengawasan penuh dan
mengeluarkan WBP pengawasan disiplin merupakan
dengan disiplin dan bertujuan bentuk wujud dari
sesuai dengan jadwal. untuk AKUNTABILITAS.
5. Melaksanakan simulasi memberikan Penulis melaporkan
kepada WBP. rasa aman di kegiatan simulasi
6. Melaporkan kegiatan area sekitar kepada atasan seuai
kepada atasan/mentor LAPAS dengan yang terjadi di

25
lapangan merupakan
perwujudan dari
KOMITMEN MUTU.
7 Melaporkan hasil Adapun langkah-langkah Telah Penulis Menyusun Adapun bagian visi dan Dalam tahapan
kegiatan kepada penulis lakukan dalam Terlaksananya laporan dengan jujur misi yang dimaksud evaluasi,penulis secara
atasan langsung melaksanakan kegiatan : kegiatan dan sesuai dengan yang adalah Membangun PROFESIONAL
sebagai bahan 1. Menyiapkan kerangka Melaporkan terjadi dilapangan karakter dan melaporkan kepada
evaluasi laporan hasil kegiatan hasil kegiatan merupakan perwujudan mengembangkan sikap atasan mengenai hasil
2. Menyusun laporan kepada atasan dari ketaqwaan sopan kegiatan yang
3. Memperlihatkan susunan sebagai bahan AKUNTABILITAS santun,dan kejujuran dilaksanakan di lapangan
laporan hasil kegiatan evaluasi DAN ANTI pada diri saya sendiri secara TRANSPARAN.
pada atasan dengan KORUPSI. dalam melaporkan hasil Dengan adanya evaluasi
4. Mencatat segala kritik dokumen Penulis menemui atasan kegiatan sebagai bahan ini SINERGI antara
dan masukan terhadap berupa buku dengan sopan dan evaluasi saya akan pimpinan dan anggota
susunan lapran sebagai laporan yang santun merupakan menyampaikan secara dapat tercapai
bahan evaluasi akan diberikan wujud dari nilai jujur sesuai dengan fakta
5. Mencetak laporan kepada atasan ETIKA PUBLIK. yang terjadi dilapangan
bertujuan Penulis mendengar dan dan menyampaikannya
sebagai bahan mencatat masukan dari secara sopan dan santun

26
evaluasi untuk mentor untuk
kedepannya mengevaluasi laporan
bisa lebih baik merupakan perwujudan
lagi dari KOMITMEN
MUTU.

f. Matrik Rekapitulasi Rencan Habituasi Mata Pelatihan AGENDA II


Tabel 2.1.3 Matrik Rekapitulasi Pelatihan AGENDA II
Kegiatan Jumlah Aktualisasi Per Mata Pelatihan
No. Mata Pelatihan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7
1. Akuntabilitas. 1 0 1 0 0 1 1 4
2. Nasionalisme 1 1 1 1 1 0 0 5
3. Etika Publik. 1 2 1 2 1 1 1 9
4. Komitmen Mutu 0 1 1 1 1 1 1 6
5. Anti Korupsi 1 1 1 0 1 1 1 6
Jumlah Aktualisasi Per kegiatan 4 5 5 4 4 4 4 30

B. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan menggunaka tabel sebagai berikut:
Tabel 2.2.1 Jadwal Kegiatan

27
Rencana Aktualisasi Pelaksanaan Aktualisasi
No Tahapan Jul
Kegiatan Output/Hasil Agustus Agustus September Oktober
. Kegiatan y
IV I II III IV V I II III IV V I II
1. Melaksanakan Konsultasi
persiapan kepada
aktualisasi atasan/mentor
terkait isu yang
berada di instansi
Membuat rencana
tahapan kegiatan
aktualisasi

Memperbaiki
rancangan
aktualisasi
berdasarkan
masukan pada
seminar
rancangan
aktualisasi

28
2. Melakukan Meminta Izin
Survey ke kepada
Blok untuk Komandan Jaga
mencari lokasi untuk memasuki
titik kumpul Blok Hunian
dan jalur
Meninjau tempat
evakuasi
yang bisa
dijadikan Titik
Kumpul Evakuasi

Meminta
masukan kepada
Petugas yang
berjaga

Melakukan
Koordinasi
kepada
mentor/atasan

29
mengenai
penentuan titik
kumpul.
3. Pembuatan Meminta
banner titik persetujuan untuk
kumpul dan membuat banner
jalur evakuasi titik kumpul dan
jalur evakuasi.
Mencetak rambu
titik kumpul dan
jalur evakuasi.
Mengawasi
tamping yang
menempelkan
banner titik
kumpul dan jalur
evakuasi.
Melaporkan
kegiatan kepada
atasan/mentor.

30
4. Membuat Meminta arahan
jadwal kepada
pembagian atasan/mentor
tugas evakuasi mengenai
pembagian tugas
evakuasi
Mencetak jadwal
pembagian tugas
Menempelkan
jadwal pembagian
tugas di Pos
KARUPAM
Melaporkan hasil
kegiatan kepada
mentor/atasan.
5. Sosialisasi Meminta izin
Mengenai dengan Kepala
Titik Kumpul Regu
dan Jalur Pengamanan

31
Evakuasi untuk
Kepada WBP mengumpulkan
& Petugas WBP di lapangan
blok.
Sosialisasi kepada
WBP mengenai
alur jalur
evakuasi
Mensosialisasika
n kepada seluruh
Petugas Regu
Pengamanan
Melaporkan
kegiatan kepada
atasan/mentor.
6. Simulasi Meminta Izin
pelaksanaan kepada
Evakuasi atasan/mentor
mengenai
kegiatan yang

32
akan dilakukan.
Menulis buku
BON WBP sesuai
dengan data WBP
yang akan
dikeluarkan.
Menyerahkan
buku bon kepada
KARUPAM agar
dapay
ditandatangani
dengan sopan.
Bekerja sama
dengan anggota
jaga untuk
mengeluarkan
WBP dengan
disiplin dan
sesuai dengan
jadwal.

33
Melaksanakan
simulasi kepada
WBP.
Melaporkan
kegiatan kepada
atasan/mentor
7 Melaporkan Menyiapkan
hasil kegiatan kerangka laporan
kepada atasan hasil kegiatan
Menyusun
langsung
laporan.
sebagai bahan
Memperlihatkan
evaluasi
susunan laporan
hasil kegiatan
pada atasan
Mencatat segala
kritik dan
masukan terhadap
susunan lapran
sebagai bahan
evaluasi

34
Mencetak laporan

Keterangan : Realisasi;
Rencana

35
C. CAPAIAN AKTUALISASI
Tabel 2.3.1 Capaian Aktualisasi

36
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Komitmen Mutu, Etika Publik, dan
Anti Korupsi (ANEKA) menjadi dasar bagi Aparatur Sipil Negara dalam
menjalankan tugas dan kewajiban dalam instansi kerja.
2. Dengan adanya Pengadaan titik kumpul dan jalur evakuasi diharapkan petugas
bisa melaksanakan evakuasi dengan baik sehingga tidak terjadinya korban.
3. Melaksanakan sosialisasi dan simulasi agar mendapat gambaran saat terjadi
bencana yang sebenarnya.
4. Aktualisasi penulis tentang Pengadaan titik kumpul dan jalur evakuasi
merupakan program yang efektif dan efisien dalam meningkatkan keselamatan
kerja pada saat terjadi bencana. Hal ini terlihat dari simulasi yang
dilaksanakan oleh Petugas & WBP.
A. SARAN
Dari hasil pelaksanaan aktualisasi yang telah penulis lakukan, adapun
saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Sebagai seorang pelayan publik kita harus bekerja memberikan pelayanan
yang terbaik kepada masyarakat dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA
sesuai dengan profesi.
2. Agar Aktualisasi ini dapat diterapkan dan dilaksanakan seterusnya secara
berkelanjutan agar kegiatan yang telah dilakukan dapat memberi manfaat
untuk kelangsungan pelayanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk
Kuantan mejadi lebih baik dalam memberikan pelayanan warga binaan
pemasyarakatan.
3. Diharapkan kepada petugas sigap dan tangkap dalam bertindak pada saat
terjadi bencana karena hal tersebut menyangkut keselamatan Bersama.
4. Agar aktualisasi ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk dikembangkan
lagi ke depannya menjadi lebih baik seiring mengikuti perkembangan dan
kebutuhan organisasi demi kemajuan serta meningkatkan kualitas pelayanan
pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Teluk Kuantan.

37
DAFTAR PUSTAKA
Erwan, dkk. 2020. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Fatimah Elly, dan Irawati Erna. 2020. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.

Kumorotomo Wahyudi, dkk. 2020. Etika Publik Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Kusumasari Bevaola, dkk. 2020. Akuntabilitas Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Latief Yudi, dkk. 2020. Nasionalisme Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

38

Anda mungkin juga menyukai