Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

KANTOR WILAYAH RIAU


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB TELUK KUANTAN
Jl. Imam Bonjol No. 34 Telp: (0760) 20034 KodePos: 29566
E-mail : lapas.telukkuantan@gmail.com

31 Januari 2021

Nomor : W4.PAS1.HM.01.02 – 213


Lampiran : 1 (Satu) Berkas
Perihal : Laporan Berkala (Periode Bulan Januari)
Program Pengendalian Gratifikasi di
Lapas Kelas IIB Teluk Kuantan

Kepada Yth.
Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM RIAU
Di-
Pekanbaru

Dalam rangka Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,


sebagai upaya Kementerian Hukum dan HAM dalam membangun budaya kerja anti
korupsi melalui Program Pengendalian Gratifikasi, bersama ini kami sampaikan
Laporan Triwulan (Periode bulan Januari Tahun 2021) Unit Kerja Lapas Kelas IIB
Teluk Kuantan, sebagai upaya terciptanya lingkungan pengendalian kerja yang
akuntabel, transparan dan berintegritas.
Demikian atas perhatian dan perkenan Bapa(Ibu, diucapkan terima kasih.

Tembusan Yth :
Inspektur Jenderal (sebagai laporan)
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH RIAU
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB TELUK KUANTAN
Jl. Imam Bonjol No. 34 Telp: (0760) 20034 KodePos: 29566
E-mail : lapas.telukkuantan@gmail.com

LAPORAN BERKALA
(PERIODE BUTAN JANUARI) TAHUN 2O21
TENTANG
PROGRAM PENGEN DALIAN GRATIFIKASI
DI LINGKUNGAN LAPAS KELAS IIB TELUK KUANTAN
TAHUN 2O21

A. Pendahuluan
1. Umum
Dalam rangka mendorong pemerintah agar membuka diri dan membuka
ruang paftisipasi warga negara demi terciptanya transparansi pemerintahan (open
government partnerchip) di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
perlu adanya Pengendalian Gratifikasi sebagai perwujudan dari integritas pegawai
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Upaya strategi percepatan melalui Program
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi secara nasional dibangun secara
berkelanjutan dalam jangka menengah 5 (lima) tahunan sebagaimana Grand Design
yang dibangun dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012
yang harus dilaksanakan masing-masing kementerian/lembaga sesuai tugas dan
fungsinya agar tepat sasaran.

Pelaporan gratifikasi bukan untuk menghukum tetapi membangun kesadaran


pegawai sekaligus untuk memberikan perlindungan bagi pegawai yang rawan
potensi adanya gratifikasi dalam pelaksanaan tugas, agar supaya ketentuan dan
pelaksanaan pengendalian Gratifi kasi menjadi lebih implementatif.

Kementerian Hukum dan HAM bekerja sama dengan Deputi Bidang


Pencegahan KPK terus membangun dan berusaha untuk mewujudkan aparatur yang
berintegritas dan Berbudaya Anti Korupsi dengan direvisinya Peraturan Menteri
Hukum dan HAM Nomor 15 Tahun 2014 diganti menjadi 58 Tahun 2016 tentang
Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Kementerian HAM, di dalam Peraturan
tersebut tercantum pada Pasal 7 tentang terbentuknya Unit Pengendalian Gratifikasi
(UPG) di seluruh satuan kerja baik di Unit Utama, Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana
Teknis sebagai bentuk pengendalian pencegahan adanya korupsi dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi, demi terciptanya lingkungan kerja yang kondusif dan berintegritas
dalam peningkatan pelayanan masyarakat yang bersih dari praKik gratifikasi di
lingkungan Kementerian Hukum dan HAM khususnya di Lapas Kelas IIB Teluk
Kuantan.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakan Program Pengendalian Gratifl(asi untuk membentuk
karakter pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM yang berintegritas
guna mewujudkan good govemance dan clean govemnent. Laporan Pengendalian
Gratifikasi ini bertujuan untuk :
a. Membangun pengendalian gratifikasi, yang ditandai dengan kesadaran
setiap pegawai di Iingkungan Kementerian Hukum dan HAM untuk berkomitmen
menghindari praktikpraktik gratifikasi;
b. Membangun komitsnen dan integritas pada setiap pegawai yang pada
akhirnya membangun integritas pegawai dalam pelayanan publik yang transparan,
akuntabel dan anti korupsi;
c. Mewujudkan kinerja Kementerian Hukum dan HAM sebagai Zona Integritas
dan Wilayah Bebas dari Korupsi, serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani baik
secara individu maupun organisasi.
3. Ruang Lingkup
Program Pengendalian Gratifikasi mencakup upaya-upaya pencegahan tefiadap
praktik gratifikasi pada seluruh unit satuan kerja di Lingkungan Kementerian Hukum
dan HAM.
4. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi;
b. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan 'l"indak Pidana Korupsi;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intem Pemerintah;
d. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 58 Tahun 2016
tentang Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia.
B. Kegiatan yang Dilaksanakan
Kementerian Hukum dan HAM terus berusaha menjadikan setiap unit kerja
menjadi bersih, berintegritas, berkinerja tinggi, dan tentu saja bebas dari korupsi
dan akan terus mengupayakan perbaikan dalam membangun program integritas
yang berkesinambungan dengan mewujudkan Budaya Kerja menjadi Wilayah Kerja
dengan Birokasi yang Bersih dan bebas dari korupsi dengan peningkatan pelayanan
menuju pelayanan prima yang bebas gratifikasi sebagai peningkatan kinerja tugas
dan fungsi yang Clean Govemment. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan terkait
kemajuan Program Pengendalian Gratifikasi sepanjang periode bulan Februari)
Tahun 2021 adalah sebagai berikut :
NO AKSI DATA DUKUNG

1) Permenkumham Nomor
5STahun 2016 tentang
Pengendalian Gratifikasi
Pembentukan SK UPG di masing-
1. 2) SK Pembentukan di seluruh
masing Unit Kerja
Unit Satuan Kerja yang
ditandatangani oleh Kepala
Satuan Kerja
1) Permenkumham Nomor 58
Tahun 2016 tentang
Sosialisasi Peraturan Menteri Hukum
Pengendalian Gratifi kasi
dan HAM Nomor 58 Tahun 2016
2) Dihadiri oleh Unit Kerja yang
tentang Pengendalian Gratifikasi
diundang untuk dibentuk Tim
2. ataupun telah melaksanakan
Unit Pengendalian Gratifikasi
Sosialisasi yang lain terkait Program
setiap satuan kerja
Pencegahan Korupsi khususnya
3) Dokumentasi Sosialisasi terkait
gratifikasi.
pencegahan Korupsi khususnya
gratifikasi

C. Hasil yang Dicapai


Aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi, terus dilaksanakan secara
berkelanjutan dengan telah terimplementasinya Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor 58 Tahun 2016 tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Adapun hasil yang telah dicapai terkait
dengan pengembangan Program Pengendalian Gratifikasi sepanjang periode bulan
Februari Tahun 2021 adalah sebagai berikut :

Hasil Capaian Data Rekapitulasi Yang Sudah Menyampaikan SK Pembentukan Unit


Pengendalian Gratifikasi (UPG) di Lingkungan Lapas Kelas IIB Teluk kuantan adalah
sebagai berikut :
a. Telah dibentuknya Tim UPG di Lapas Kelas IIB Teluk Kuantan
dengan NOMOR/TGL SK KEPALA SATKER UNIT
PENGENDALIAN GRATIFIKASI NOMOR: W4.PAS.PAS.1-
2014.0T.01.04 TANGGAL 31 JANUARI TAHUN 2O21.
b. Pelaporan gratifikasi Lapas Kelas IIB Teluk Kuantan periode
Bulan Februari Tahun 2021 sebanyak Nihil.
D. Simpulan & Saran
1. Simpulan
Kementerian Hukum dan HAM terus membangun dan berusaha dalam
mewujudkan aparatur yang berintegritas dan Berbudaya Anti Korupsi dengan
direvisinya Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 15 Tahun 2014 diganti
menjadi 58 Tahun 2016 tentang terbentuknya Unit Pengendalian Gratifikasi di
seluruh satuan kerja sebagai bentuk pengendalian pencegahan adanya korupsi.
2. Saran
a. Diharapkan dengan telah direvisinya Peraturan Menteri Hukum dan HAM
Nomor 58 Tahun 2016 tentang Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Kementerian
Hukum dan HAM dapat membangun kesadaran setiap pegawai untuk
berkomitmen menghindari praKik-praKik gratifi kasi;
b. Diharapkan dengan adanya Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) di setiap
satuan kerja dapat membangun komitrnen dan integritas pada setiap pegawai yang
pada akhirnya membangun integritas Kementerian Hukum dan HAM khususnya
dalam pelayanan publik yang transparan, akuntabel dan anti korupsi.
E. Penutup
Reformasi birokrasi yang digulirkan oleh pemerintah ternyata belum mampu
memperbaiki budaya birokrasi, terutama menekan perilaku birokrasi yang cenderung
korup. Dengan kata lain reformasi dari internal birokrasi saja belum efeKif dalam
memberantas korupsi. Artinya, terjadi penawaran dan permintaan antara birokrasi
dan masyarakat untuk sebuah pelayanan. Kesadaran masyarakat untuk mengawasi
perilaku birokrasi juga cenderung apatis, meskipun secara kasat mata mereka
menyadari akan perilaku korupsi birokrat. Menyadari praktik Korupsi merupakan
penghambat umum tercapainya tujuan pembangunan nasional sebagai upaya
strategi percepatan melalui Program Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi secrra
nasional yang dibangun secara berkesinambungan maka Kementerian Hukum dan
HAM melalui Unit Pengendalian Gratifikasi di seluruh unit satuan kerja terus
mengupayakan untuk membangun mewujudkan aparatur yang berintegritas dan
berbudaya anti korupsi dan wilayah bebas dari korupsi.
Demikian Laporan ini dibuat sebagai bahan informasi dan evaluasi Program
Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.
LAPORAN PENERIMAAN GRATIFIKASI
DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB TELUK
KUANTAN TRIWULAN I BULAN JANUARI 2021

TEMPAT DAN NILAI


NO NAMA NAMA
JABATAN WAKTU GRATIFI KRONOLOGIS KETERANGAN
URUT PENERIMA PEMBERI
PENERIMAAN KASI

Hasil monitoring dan evaluasi


gratifikasi terhadap pejabat
struktural selama bulan Januari
1. NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL di Lapas kelas IIB Teluk
Kuantan belum ada laporan
tentang yang berkaitan dengan
gratifikasi.

Mengetaui
Ketua UPG

YURDANI,A.Md.IP.S.Sos.,MH NIP. 19730105 199203 1 001


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH RIAU
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB TELUK KUANTAN
Jl. Imam Bonjol No. 34 Telp: (0760) 20034 KodePos: 29566
E-mail : lapas.telukkuantan@gmail.com

28 Februari 2021

Nomor : W4.PAS1.HM.01.02 – 213


Lampiran : 1 (Satu) Berkas
Perihal : Laporan Berkala (Periode Bulan Februari)
Program Pengendalian Gratifikasi di
Lapas Kelas IIB Teluk Kuantan

Kepada Yth.
Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM RIAU
Di-
Pekanbaru

Dalam rangka Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,


sebagai upaya Kementerian Hukum dan HAM dalam membangun budaya kerja anti
korupsi melalui Program Pengendalian Gratifikasi, bersama ini kami sampaikan
Laporan Triwulan (Periode bulan Februari Tahun 2021) Unit Kerja Lapas Kelas IIB
Teluk Kuantan, sebagai upaya terciptanya lingkungan pengendalian kerja yang
akuntabel, transparan dan berintegritas.
Demikian atas perhatian dan perkenan Bapa(Ibu, diucapkan terima kasih.

Tembusan Yth :
Inspektur Jenderal (sebagai laporan)
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH RIAU
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB TELUK KUANTAN
Jl. Imam Bonjol No. 34 Telp: (0760) 20034 KodePos: 29566
E-mail : lapas.telukkuantan@gmail.com

LAPORAN BERKALA
(PERIODE BUTAN FEBRUARI) TAHUN 2O21
TENTANG
PROGRAM PENGEN DALIAN GRATIFIKASI
DI LINGKUNGAN LAPAS KELAS IIB TELUK KUANTAN
TAHUN 2O21

A. Pendahuluan
1. Umum
Dalam rangka mendorong pemerintah agar membuka diri dan membuka
ruang paftisipasi warga negara demi terciptanya transparansi pemerintahan (open
government partnerchip) di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
perlu adanya Pengendalian Gratifikasi sebagai perwujudan dari integritas pegawai
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Upaya strategi percepatan melalui Program
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi secara nasional dibangun secara
berkelanjutan dalam jangka menengah 5 (lima) tahunan sebagaimana Grand Design
yang dibangun dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012
yang harus dilaksanakan masing-masing kementerian/lembaga sesuai tugas dan
fungsinya agar tepat sasaran.

Pelaporan gratifikasi bukan untuk menghukum tetapi membangun kesadaran


pegawai sekaligus untuk memberikan perlindungan bagi pegawai yang rawan
potensi adanya gratifikasi dalam pelaksanaan tugas, agar supaya ketentuan dan
pelaksanaan pengendalian Gratifi kasi menjadi lebih implementatif.

Kementerian Hukum dan HAM bekerja sama dengan Deputi Bidang


Pencegahan KPK terus membangun dan berusaha untuk mewujudkan aparatur yang
berintegritas dan Berbudaya Anti Korupsi dengan direvisinya Peraturan Menteri
Hukum dan HAM Nomor 15 Tahun 2014 diganti menjadi 58 Tahun 2016 tentang
Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Kementerian HAM, di dalam Peraturan
tersebut tercantum pada Pasal 7 tentang terbentuknya Unit Pengendalian Gratifikasi
(UPG) di seluruh satuan kerja baik di Unit Utama, Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana
Teknis sebagai bentuk pengendalian pencegahan adanya korupsi dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi, demi terciptanya lingkungan kerja yang kondusif dan berintegritas
dalam peningkatan pelayanan masyarakat yang bersih dari praKik gratifikasi di
lingkungan Kementerian Hukum dan HAM khususnya di Lapas Kelas IIB Teluk
Kuantan.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakan Program Pengendalian Gratifl(asi untuk membentuk
karakter pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM yang berintegritas
guna mewujudkan good govemance dan clean govemnent. Laporan Pengendalian
Gratifikasi ini bertujuan untuk :
a. Membangun pengendalian gratifikasi, yang ditandai dengan kesadaran
setiap pegawai di Iingkungan Kementerian Hukum dan HAM untuk berkomitmen
menghindari praktikpraktik gratifikasi;
b. Membangun komitsnen dan integritas pada setiap pegawai yang pada
akhirnya membangun integritas pegawai dalam pelayanan publik yang transparan,
akuntabel dan anti korupsi;
c. Mewujudkan kinerja Kementerian Hukum dan HAM sebagai Zona Integritas
dan Wilayah Bebas dari Korupsi, serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani baik
secara individu maupun organisasi.
3. Ruang Lingkup
Program Pengendalian Gratifikasi mencakup upaya-upaya pencegahan tefiadap
praktik gratifikasi pada seluruh unit satuan kerja di Lingkungan Kementerian Hukum
dan HAM.
4. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi;
b. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan 'l"indak Pidana Korupsi;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intem Pemerintah;
d. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 58 Tahun 2016
tentang Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia.
B. Kegiatan yang Dilaksanakan
Kementerian Hukum dan HAM terus berusaha menjadikan setiap unit kerja
menjadi bersih, berintegritas, berkinerja tinggi, dan tentu saja bebas dari korupsi
dan akan terus mengupayakan perbaikan dalam membangun program integritas
yang berkesinambungan dengan mewujudkan Budaya Kerja menjadi Wilayah Kerja
dengan Birokasi yang Bersih dan bebas dari korupsi dengan peningkatan pelayanan
menuju pelayanan prima yang bebas gratifikasi sebagai peningkatan kinerja tugas
dan fungsi yang Clean Govemment. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan
terkait kemajuan Program Pengendalian Gratifikasi sepanjang periode bulan
Februari) Tahun 2021 adalah sebagai berikut :
NO AKSI DATA DUKUNG

1) Permenkumham Nomor
5STahun 2016 tentang
Pengendalian Gratifikasi
Pembentukan SK UPG di masing-
1. 2) SK Pembentukan di seluruh
masing Unit Kerja
Unit Satuan Kerja yang
ditandatangani oleh Kepala
Satuan Kerja
1) Permenkumham Nomor 58
Tahun 2016 tentang
Sosialisasi Peraturan Menteri Hukum
Pengendalian Gratifi kasi
dan HAM Nomor 58 Tahun 2016
2) Dihadiri oleh Unit Kerja yang
tentang Pengendalian Gratifikasi
diundang untuk dibentuk Tim
2. ataupun telah melaksanakan
Unit Pengendalian Gratifikasi
Sosialisasi yang lain terkait Program
setiap satuan kerja
Pencegahan Korupsi khususnya
3) Dokumentasi Sosialisasi terkait
gratifikasi.
pencegahan Korupsi khususnya
gratifikasi

C. Hasil yang Dicapai


Aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi, terus dilaksanakan secara
berkelanjutan dengan telah terimplementasinya Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor 58 Tahun 2016 tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Adapun hasil yang telah dicapai terkait
dengan pengembangan Program Pengendalian Gratifikasi sepanjang periode bulan
Februari Tahun 2021 adalah sebagai berikut :

Hasil Capaian Data Rekapitulasi Yang Sudah Menyampaikan SK Pembentukan Unit


Pengendalian Gratifikasi (UPG) di Lingkungan Lapas Kelas IIB Teluk kuantan adalah
sebagai berikut :
a. Telah dibentuknya Tim UPG di Lapas Kelas IIB Teluk Kuantan
dengan NOMOR/TGL SK KEPALA SATKER UNIT
PENGENDALIAN GRATIFIKASI NOMOR: W4.PAS.PAS.1-
2014.0T.01.04 TANGGAL 10 FEBRUARI TAHUN 2O21.
b. Pelaporan gratifikasi Lapas Kelas IIB Teluk Kuantan periode
Bulan Februari Tahun 2021 sebanyak Nihil.
D. Simpulan & Saran

1. Simpulan

Kementerian Hukum dan HAM terus membangun dan berusaha dalam


mewujudkan aparatur yang berintegritas dan Berbudaya Anti Korupsi dengan
direvisinya Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 15 Tahun 2014 diganti
menjadi 58 Tahun 2016 tentang terbentuknya Unit Pengendalian Gratifikasi di
seluruh satuan kerja sebagai bentuk pengendalian pencegahan adanya korupsi.

2. Saran

a. Diharapkan dengan telah direvisinya Peraturan Menteri Hukum dan HAM


Nomor 58 Tahun 2016 tentang Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Kementerian
Hukum dan HAM dapat membangun kesadaran setiap pegawai untuk berkomitmen
menghindari praKik-praKik gratifi kasi;

b, Diharapkan dengan adanya Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) di setiap


satuan kerja dapat membangun komitrnen dan integritas pada setiap pegawai yang
pada akhirnya membangun integritas Kementerian Hukum dan HAM khususnya
dalam pelayanan publik yang transparan, akuntabel dan anti korupsi.

E. Penutup

Reformasi birokrasi yang digulirkan oleh pemerintah ternyata belum mampu


memperbaiki budaya birokrasi, terutama menekan perilaku birokrasi yang cenderung
korup. Dengan kata lain reformasi dari internal birokrasi saja belum efeKif dalam
memberantas korupsi. Artinya, terjadi penawaran dan permintaan antara birokrasi
dan masyarakat untuk sebuah pelayanan. Kesadaran masyarakat untuk mengawasi
perilaku birokrasi juga cenderung apatis, meskipun secara kasat mata mereka
menyadari akan perilaku korupsi birokrat. Menyadari praktik Korupsi merupakan
penghambat umum tercapainya tujuan pembangunan nasional sebagai upaya
strategi percepatan melalui Program Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi secrra
nasional yang dibangun secara berkesinambungan maka Kementerian Hukum dan
HAM melalui Unit Pengendalian Gratifikasi di seluruh unit satuan kerja terus
mengupayakan untuk membangun mewujudkan aparatur yang berintegritas dan
berbudaya anti korupsi dan wilayah bebas dari korupsi.

Demikian Laporan ini dibuat sebagai bahan informasi dan evaluasi Program
Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.
LAPORAN PENERIMAAN GRATIFIKASI
DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB TELUK
KUANTAN TRIWULAN I BULAN FEBRUARI 2021

TEMPAT DAN NILAI


NO NAMA NAMA
JABATAN WAKTU GRATIFI KRONOLOGIS KETERANGAN
URUT PENERIMA PEMBERI
PENERIMAAN KASI

Hasil monitoring dan evaluasi


gratifikasi terhadap pejabat
struktural selama bulan
1. NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL Februari di Lapas kelas IIB
Teluk Kuantan belum ada
laporan tentang yang berkaitan
dengan gratifikasi.

Mengetaui
Ketua UPG

YURDANI,A.Md.IP.S.Sos.,MH NIP. 19730105 199203 1 001

Anda mungkin juga menyukai